Author: JabarEkspress.com

  • Pemkot Cimahi Soroti Bangunan di Pinggir Sungai, Adithia Yudhistira: Nanti Kita Data

    Pemkot Cimahi Soroti Bangunan di Pinggir Sungai, Adithia Yudhistira: Nanti Kita Data

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Cimahi akan bertindak tegas terhadap bangunan yang berdiri di pinggiran sungai atau di atas tembok penahan tanah (TPT) guna mengantisipasi banjir.

    Langkah ini menjadi sorotan usai wilayah RW 02, Sasak Golkar, Kelurahan Melong, terdampak banjir hampir dia meter akibat hujan deras pada Sabtu (15/3/2025) malam.

    Wakil Wali Kota Cimahi, Adithia Yudhistira, menegaskan pihaknya akan segera melakukan pendataan terhadap bangunan-bangunan yang berdiri di sepanjang aliran sungai.

    Upaya ini diambil untuk memastikan tidak ada hambatan aliran air yang dapat memperparah banjir atau merusak TPT.

    “Kita urus dulu hilirnya, sambil kita mendata bangunan-bangunan di sekitar pinggiran kali dan sungai,” kata Adithia saat meninjau lokasi banjir di RW 02, Sasak Golkar, Melong, Kota Cimahi, Minggu (16/3/25).

    Adithia menjelaskan, pendataan tersebut bertujuan untuk memastikan apakah ada bangunan yang melanggar aturan, seperti menyempitkan aliran sungai atau berdiri di atas TPT yang berpotensi menimbulkan risiko saat debit air meningkat.

    BACA JUGA: Wali Kota Cimahi Ungkap Sinergi Antar Daerah Jadi Kunci Penyelesaian Banjir di Bandung Raya

    “Ada yang melanggar atau tidak, menyempitkan aliran sungai atau tidak, nanti kita data,” ujarnya.

    Adithia menegaskan, jika ditemukan pelanggaran, maka sanksi penertiban akan diberlakukan sesuai aturan yang berlaku.

    “Misalnya bangunan di pinggir sungai, atau yang numpang di atas TPT, ada aturan-aturan tertentu. Kalau melanggar, ya kita tertibkan,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Adithia menyebut penanganan banjir harus dimulai dari hilir untuk memastikan aliran air tidak meluap ke pemukiman warga.

    “Menyelesaikan persoalan banjir diawali dengan penanganan dari hilir. Ketika hujannya berhenti, airnya langsung surut. Ini yang harus kita pikirkan bersama,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan, mengatakan banjir di kawasan RW 02, Kelurahan Melong, disebabkan oleh curah hujan tinggi dan intensitas lama yang menyebabkan saluran air meluap.

    Andy, sapaan akrabnya, mengungkapkan beberapa sarana dan prasarana kota sudah tidak berfungsi dengan baik, sehingga pihaknya melakukan perbaikan dan bahkan pembangunan saluran air baru.

    “Sehingga kita lakukan perbaikan-perbaikan, bahkan pembuatan saluran air baru,” jelas Andy.

  • Bimax Banjar Berbagi Kebahagiaan, Santuni 30 Anak Yatim di Bulan Ramadan

    Bimax Banjar Berbagi Kebahagiaan, Santuni 30 Anak Yatim di Bulan Ramadan

    JABAR EKSPRES – Menyemarakkan bulan suci Ramadan dengan nilai-nilai keberkahan, Banjar Independent Max (Bimax) Kota Banjar menggelar bakti sosial santunan kepada 30 anak yatim dari Yayasan Ibnu Sina.

    Acara ini menjadi wujud komitmen Bimax dalam berbagi kebahagiaan kepada anak-anak yang membutuhkan.

    Ketua Bimax Kota Banjar, Heri Sapari, menegaskan bahwa Ramadan adalah momen tepat untuk memperkuat solidaritas sosial.

    “Kita isi Ramadan dengan kegiatan bermanfaat bagi sesama. Berbagi kepada anak yatim adalah bentuk kepedulian yang selaras dengan semangat bulan penuh ampunan ini,” ujarnya, Minggu (16/3/2025).

    BACA JUGA: Puluhan Rumah Makan di Kota Banjar Terciduk Buka Saat Puasa

    Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda nasional Keluarga Besar Indonesia Max Owners (IMO) yang menginstruksikan seluruh regional dan klub anggotanya untuk melaksanakan Bakti Sosial dan Berbagi Takjil secara serentak.

    Heri menambahkan, Event ini diharapkan dapat menambah keberkahan bagi keluarga besar IMO, sesuai arahan Presiden IMO.

    “Santunan diberikan dalam bentuk paket bingkisan dan bantuan tunai kepada 30 anak yatim,” katanya.

    BACA JUGA: Pendaftaran Calon Pimpinan Baznas Kota Banjar 2025-2030 Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya!

    Heri berharap, bantuan ini tidak hanya meringankan beban ekonomi, tetapi juga memotivasi anak-anak untuk terus bersemangat mengejar cita-cita.

    “Kami berkomitmen untuk terus menjalankan program serupa, tidak hanya di Ramadan, tetapi juga di momen-momen lainnya. Ini adalah bentuk tanggung jawab sosial kami sebagai bagian dari masyarakat,” pungkas Heri.

     

  • Bupati Ciamis Tekankan Penataan Pasar Pasca Kebakaran, Kios Baru Diharapkan Tuntas Sebelum Lebaran

    Bupati Ciamis Tekankan Penataan Pasar Pasca Kebakaran, Kios Baru Diharapkan Tuntas Sebelum Lebaran

    JABAR EKSPRES – Setelah meninjau lokasi kebakaran di Pasar Manis Ciamis, Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, menekankan pentingnya penataan kebersihan pasar, khususnya di Blok E yang melibatkan kios buah.

    Salah satu langkah penting yang harus segera dilakukan adalah penempatan tong sampah yang lebih strategis untuk mencegah pembuangan sampah sembarangan ke saluran air, yang dapat berisiko memicu banjir dan kerusakan lingkungan.

    Kebakaran hebat yang melanda Blok A Pasar Manis pada Kamis (27/02/2025) sekitar pukul 19.05 WIB menghanguskan 17 kios.

    Saat kebakaran terjadi, Bupati Herdiat sedang berada di Magelang untuk menjalani retret. Begitu kembali ke Ciamis, ia langsung meninjau lokasi dan berkomitmen untuk memperbaiki kerusakan yang ada sebelum Lebaran.

    Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (KUKM-P) Ciamis, Asep Khalid Fajari, menjelaskan bahwa 10 kios yang rusak akan diperbaiki dengan anggaran sebesar Rp143 juta untuk perbaikan atap.

    Sementara itu, tujuh kios lainnya direhabilitasi secara swadaya oleh pemilik agar dapat segera beroperasi menjelang Lebaran.

    BACA JUGA: Ramadan Dongkrak Penjualan, Home Industri Kue Kering di Ciamis Banjir Orderan

    Selain itu, dalam kunjungannya, Bupati Herdiat juga memantau harga bahan pokok selama Ramadan.

    Meskipun ada kenaikan harga, ia memastikan timnya akan terus menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan dengan harga yang wajar.

    Bupati Herdiat berharap Pasar Ciamis dapat berkembang tidak hanya dari segi fisik, tetapi juga dari segi kenyamanan bagi pedagang dan pengunjung.

    “Kita harus sama-sama memperbaiki dan menata pasar agar lebih baik,” ucapnya.

    Sebelumnya, para pedagang Pasar Manis Ciamis mendesak Pemkab Ciamis untuk segera membangun kios permanen setelah kebakaran tersebut.

    Mereka menolak direlokasi sementara dan menuntut agar kios baru dibangun dengan struktur yang lebih kuat, efisien, dan tahan lama.

    “Kami tidak mau menempati lokasi darurat. Pembangunan kios permanen harus dipercepat agar aktivitas jual-beli bisa pulih sebelum Ramadan dan Lebaran,” ujar perwakilan pedagang, Asep Saepudin, di sela audiensi dengan pihak dinas.

    Menanggapi hal ini, Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (DKUKMP) Ciamis bersama pengelola pasar telah menyiapkan konsep pembangunan kios dengan menggunakan kerangka baja ringan, yang lebih tahan api dan awet dibandingkan dengan konstruksi kayu sebelumnya.

  • BREAKING NEWS: 3 Pekerja di Cimanggung Sumedang Diduga Meninggal Dunia saat Bersihkan Sumur Limbah Pabrik 

    BREAKING NEWS: 3 Pekerja di Cimanggung Sumedang Diduga Meninggal Dunia saat Bersihkan Sumur Limbah Pabrik 

    JABAR EKSPRES – Limbah pabrik milik PT Adira Semesta Industry, yang berlokasi di wilayah Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang diduga memakan korban jiwa.

    Sebanyak tiga orang pekerja diduga meninggal dunia di dalam sumur limbah pabrik di Jalan Raya Parakanmuncang kilometer (KM) 02 Nomor 53 tersebut.

    Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, pihak kepolisian sedang menyelidiki peristiwa tragis yang terjadi sekira 10.00 WIB pada Minggu, 16 Maret 2025 siang.

    Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Cimanggung, Kompol Karyaman D membenarkan, adanya peristiwa tersebut dan pihaknya saat ini masih mengumpulkan informasi lebih lanjut.

    “Anggota sudah berada di lokasi kejadian, dan kami masih mencari informasi terkait penyebab kematian korban,” katanya, Minggu (16/3).

    Diketahui PT Adira Semesta Industry merupakan pabrik pengolahan bahan baku dari kulit untuk dibuat bahan jadi.

    BACA JUGA: Empat Desa di Cimanggung Sumedang Terendam Banjir Luapan Sungai Cimande Capai 2 Meter, Warga Diungsikan

    Korban yang diketahui bernama Gaos, Widodo, dan Aji diduga meninggal dunia saat sedang bekerja membersihkan limbah di dalam pabrik.

    Namun, sampai sekarang ini, terkait penyebab pasti kematian para korban masih belum dapat dipastikan, dan sedang diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

    “Yang jelas, saat kejadian mereka sedang bekerja membersihkan limbah pabrik,” beber Kapolsek.

    Sekitar pukul 13.00 WIB, Tim Inavis Polres Sumedang telah memasuki area pabrik untuk melakukan identifikasi jenazah dan mengumpulkan bukti di lokasi kejadian.

    Kemudian sekira pukul 14.19 WIB, satu unit mobil Reskrim Polres Sumedang, terlihat menyusul memasuki area pabrik PT Adira Semesta Industry.

    Ketika awak media mencoba memasuki area pabrik, pihak PT Adira Semesta Industry melalui bagian keamanan, melarang wartawan untuk memasuk dan hanya bisa menunggu di luar pagar.

    Sementara itu, salah seorang warga Kecamatan Cimanggung, Yadi membenarkan bahwa dua korban berasal dari Cimanggung, sedangkan satu korban lainnya berasal dari luar daerah.

    BACA JUGA: Sungai Cimande Kembali Merendam 4 Desa di Cimanggung Sumedang, Warga: Tak Butuh Perhatian Pemerintah, Tapi Solusi Nyata

    “Benar, ada warga Cimanggung yang meninggal, dan satu lagi dari luar Cimanggung,” ujarnya.

  • Wali Kota Cimahi Ungkap Sinergi Antar Daerah Jadi Kunci Penyelesaian Banjir di Bandung Raya

    Wali Kota Cimahi Ungkap Sinergi Antar Daerah Jadi Kunci Penyelesaian Banjir di Bandung Raya

    JABAR EKSPRES – Penanganan banjir di Kota Cimahi hingga kini belum juga tuntas. Wakil Wali Kota Cimahi, Adithia Yudhistira, menilai permasalahan banjir tidak bisa diselesaikan oleh Cimahi sendiri, melainkan memerlukan sinergi dengan pemerintah daerah lain di Bandung Raya.

    Banjir yang melanda hampir merata di kawasan Bandung Raya, mulai dari Kota Bandung hingga kawasan Braga, serta banjir bandang di Kabupaten Bandung Barat, menjadi perhatian serius.

    Menurut Adithia, dibutuhkan koordinasi yang intensif antara Wali Kota Cimahi, Wali Kota Bandung, Bupati Bandung, dan Bupati Bandung Barat untuk mencari solusi bersama.

    “Kita harus duduk bareng. Kalau kata Pak Gubernur sudah waktunya kita melakukan pertaubatan ekologi, itu benar,” tegas Adithia saat meninjau lokasi banjir di RW 02, Sasak Golkar, Kelurahan Melong, Cimahi Selatan, Minggu (16/3/2025).

    Ia meyakini, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akan memfasilitasi pertemuan tersebut demi mencari solusi konkret atas permasalahan banjir di kawasan Cekungan Bandung.

    Menurut Adithia, Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, sebelumnya telah beberapa kali berkomunikasi dengan Bupati Bandung untuk membahas penanganan banjir, dan hasilnya sudah mengarah pada pembicaraan yang lebih konkret.

    “Dalam waktu dekat, akan diadakan pertemuan kepala daerah se-Bandung Raya, khususnya di kawasan cekungan Bandung, untuk duduk bersama dan ngobrol bersama,” ungkapnya.

    BACA JUGA: Cegah Banjir Berulang, Pemkot Cimahi Upayakan Pembuatan Sodetan Air

    Adithia menegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap memfasilitasi forum tersebut.

    “Intinya kami siap, Kabupaten Bandung juga siap, apalagi provinsi. Provinsi pasti jauh lebih siap, terutama dalam penuntasan banjir di wilayah cekungan Bandung,” jelasnya.

    Adithia juga menyoroti banjir yang terjadi di kawasan Melong, Cimahi Selatan, yang menurutnya memerlukan koordinasi lebih kuat dengan Kabupaten Bandung terkait pembuatan sodetan air.

    Menurutnya, pembuatan sodetan air belum akan efektif jika outlet di wilayah Margaasih, Kabupaten Bandung, tidak diatasi.

    “Andai kata nanti disodet, tapi outlet air di selatan, di Margaasih nya tetap, akhirnya overload ketika curah hujan tinggi,” jelasnya.

    Adithia menekankan, jika intake sudah diperlebar dan sodetan sudah dibuat, namun outlet di Margaasih tidak dibuka akan sia-sia.

  • Cegah Banjir Berulang, Pemkot Cimahi Upayakan Pembuatan Sodetan Air

    Cegah Banjir Berulang, Pemkot Cimahi Upayakan Pembuatan Sodetan Air

    JABAR EKSPRES – Pasca banjir yang melanda kawasan Melong, Cinahi Selatan pada Sabtu (15/3/2025) malam, Pemerintah Kota Cimahi terus berupaya melakukan penanganan.

    Banjir yang merendam sejumlah rumah warga tersebut juga menyebabkan tembok penahan tanah (TPT) roboh, bahkan hampir merobohkan sebuah gudang rongsokan di bibir saluran air Sasak Golkar.

    Untuk itu, pemerintah segera mendatangkan alat berat guna mengeruk kawasan Sasak Golkar yang dinilai berpotensi menyumbat aliran air.

    “Salah satu solusi saat ini untuk meminimalisir luapan di lokasi tersebut agar tidak semakin parah. Andai kata terjadi hujan besar lagi supaya tidak meluap kembali,” ujar Wakil Wali Kota Cimahi, Adithia Yudhistira saat meninjau lokasi banjir di RW 02, Kelurahan Melong, Minggu (16/3/2025).

    Upaya lain yang diambil adalah rencana pembuatan sodetan di kawasan sungai untuk memperlancar aliran air dan mencegah banjir serupa terulang.

    Adithia menjelaskan, upaya pembuatan sodetan harus dibarengi dengan proses anggaran dan lobi kepada Pemerintah Kabupaten Bandung.

    Menurutnya, pembuatan sodetan tidak akan efektif jika outlet air di wilayah Kabupaten Bandung tidak turut dibuka.

    “Artinya, kendala banjir di Melong, khususnya di Cimahi Selatan sampai ke Cimindi, andai kata itu nanti disodet tapi outlet banjir di selatan, di Margahayu, tetap tertutup, akhirnya overload ketika curah hujan tinggi,” jelasnya.

    BACA JUGA: Warung Bunda Bikin Resah Warga, Begini Kata Ketua DPRD Cimahi!

    Ia menambahkan, limpahan air dari wilayah utara juga sangat besar, sehingga menyebabkan overload di daerah hilir. Kondisi ini pernah terjadi di Jalan Industri beberapa waktu lalu.

    “Namun, ketika hujan berhenti, airnya langsung surut. Ini yang harus kita pikirkan bersama. Kita urus dulu hilirnya, sambil mendata bangunan-bangunan di sekitar pinggiran kali dan sungai,” imbuh Adithia.

    Mengenai koordinasi dengan Kabupaten Bandung, Adithia menyebut Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, sudah beberapa kali berkomunikasi dengan Bupati Bandung.

    Dalam waktu dekat, katanya, akan digelar pertemuan kepala daerah se-Bandung Raya, khususnya di kawasan Cekungan Bandung.

    “Sudah ada obrolan yang konkret menurut saya. Untuk duduk bersama dan ngobrol bersama, nanti seperti apa, dibantu oleh Gubernur,” ungkap Adithia.

  • Bandung Barat Dikepung Bencana Tahunan, Bupati Diminta Lebih Sigap

    Bandung Barat Dikepung Bencana Tahunan, Bupati Diminta Lebih Sigap

    JABAR EKSPRES – Sejumlah bencana alam dalam satu pekan terakhir terjadi berbagai wilayah di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

    Bencana alam yang terjadi mulai dari banjir dan banjir bandang, tanah longsor hingga pergerakan tanah yang memaksa warga harus mengungsi untuk keselamatan mereka.

    Kondisi ini pun memaksa kepala daerah yang baru menjabat harus lebih sigap dan tanggap menghadapi kejadian bencana yang menimpa wilayah Bandung Barat.

    Pergerakan tanah terjadi di Kampung Cicapar Patrol RW 05 dan RW 06 Desa Situwangi, Kecamatan Cihampelas. Meski kejadian itu sejak tahun 2022 lalu, namun bencana pergerakan tanah di wilayah itu kembali meluas pada Jumat 14 Maret 2025.

    Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, sebanyak 30 rumah rusak terdiri dari 10 rusak ringan, 10 rusak sedang, dan 10 rusak berat.

    Selain rumah, satu bangunan pendidikan yakni PAUD pun terdampak bencana pergerakan tanah.

    Sementara banjir pada Sabtu (15/3) terjadi di wilayah Kecamatan Ngamprah, sedikitnya terdapat 4 titik bencana sedang dan besar, salah satunya terjadi di Desa Margajaya, sebanyak 70 rumah terendam bencana tersebut.

    Selain di Margajaya, Kampung Lebaksari, Desa Mekarsari pun mengalami hal serupa. Banjir setinggi lebih dari 1 meter merendam puluhan rumah di wilayah itu, meski begitu hingga saat ini BPBD Bandung Barat mengklaim masih mendata korban dari banjir tersebut, mulai dari rumah hingga jumlah jiwa.

    Pada hari yang sama, banjir bandang terjadi Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat. Selain kondisi lingkungan kritis dari hulu, curah hujan tinggi memicu luapan Sungai Cimeta.

    BACA JUGA: Sungai Cimeta Meluap, Puluhan Rumah di Cipatat Bandung Barat Terendam Banjir

    Luapan Sungai Cimeta lagi-lagi meluber hingga permukiman di wilayah itu. Meski hanya terjadi sehari, banjir merendam lebih dari 20 rumah yang dihuni 144 orang, 42 kepala keluarga (KK).

    Selain banjir, tanah longsor pun mendera sejumlah wilayah hingga sempat menurup akses jalan, diantaranya di Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah. Tebing setinggi 4 meter longsor dan merubuhkan satu tiang listrik hingga hampir menutup seluruh badan jalan.

    Kemudian di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, longsor pun terjadi dan nyaris mengenai satu rumah milik warga.

  • Cara Menghasilkan Uang ke Dompet Elektrik, Begini Caranya

    Cara Menghasilkan Uang ke Dompet Elektrik, Begini Caranya

    JABAR EKSPRES – Di era digital seperti sekarang, mencari uang dari internet bukan lagi hal yang sulit. Hanya dengan menggunakan smartphone, kamu bisa menghasilkan pendapatan tambahan dari rumah langsung cair ke dalam Dompet Elektrik.

    Salah satu cara yang sedang populer adalah menggunakan aplikasi penghasil uang yang sudah terbukti membayar ke Dompet Elektrik. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara kerja, keunggulan, serta langkah-langkah mendapatkan penghasilan dari aplikasi Nusa Talent Site Job.

    Aplikasi ini menawarkan cara kerja yang simpel dan fleksibel. Kamu hanya perlu menyisihkan waktu sekitar 30 menit hingga 1 jam per hari untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada.

    Baca juga : Cara Menghasilkan Uang dari 3 Aplikasi Penghasil Uang Terbaik 2025, Begini Caranya

    Selain itu, aplikasi ini memungkinkan penarikan dana ke berbagai e-wallet seperti DANA, atau langsung ke rekening bank lokal di Indonesia. Ini berarti kamu bisa mendapatkan penghasilan kapan saja selama memiliki koneksi internet yang stabil.

    Keuntungan lain dari aplikasi ini adalah kemudahan akses. Tidak perlu perangkat mahal seperti laptop atau PC, cukup dengan HP Android atau iPhone yang kamu miliki, kamu sudah bisa mulai menghasilkan uang. Bahkan, aplikasi ini memiliki ukuran yang ringan sehingga tidak membebani memori HP kamu.

    Langkah-Langkah Menghasilkan Uang dari Nusa Talent Site Job

    Download dan Instal AplikasiBuka Play Store dan ketik Nusa Talent Site Job di kolom pencarian.Pilih aplikasi yang muncul dan tekan Install.Ukuran aplikasi ini hanya sekitar 25MB, jadi tidak akan memakan banyak ruang penyimpanan.Membuat AkunSetelah aplikasi terinstal, buka dan pilih opsi Daftar.Masukkan alamat email, buat password, dan lengkapi data diri seperti nama lengkap, nomor HP, serta tanggal lahir.Pilih jenis kelamin dan domisili.Setelah semua data terisi, tekan Daftar.

    Baca juga : Jangan Tertipu Game Abal-Abal! Coba Aplikasi Penghasil Uang Ini dan Dapatkan Rp400.000 Setiap Hari?

    Login dan Mulai Menghasilkan UangSetelah berhasil mendaftar, login kembali ke akun kamu.Aplikasi ini menawarkan berbagai tugas seperti pekerjaan freelance atau tugas ringan yang bisa kamu selesaikan.Pilih tugas yang sesuai dan selesaikan dengan benar agar mendapatkan bayaran.

  • Kerap Langganan Banjir, Warga Melong Masih Harapkan Realisasi Sodetan Air

    Kerap Langganan Banjir, Warga Melong Masih Harapkan Realisasi Sodetan Air

    JABAR EKSPRES – Banjir yang melanda sejumlah kawasan Sasak Golkar RW 02, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, menyebabkan satu gudang pengumpulan rongsok nyaris ambruk setelah tembok penahan tanah (TPT) ambles akibat derasnya aliran air, Sabtu (15/3/2025) malam.

    Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur sejak sore hingga malam hari membuat TPT tak mampu menahan tekanan air, hingga akhirnya nyaris ambruk dan merusak gudang rongsok yang berada di pinggir aliran air.

    Salah satu pengelola rongsok, Dedi (53), menceritakan detik-detik terjadinya banjir yang turut merendam mobil pengangkut rongsok miliknya.

    “Mobil pengangkut rongsok pun terendam hampir setengahnya, hujan besarnya terjadi saat sedang tarawih,” ujar Dedi saat ditemui di lokasi, Minggu (16/3/2025).

    Dedi juga mengisahkan momen saat gudang rongsok di seberang tempatnya bekerja ambruk. Ia awalnya mengira suara yang terdengar berasal dari aktivitas pembongkaran barang.

    “Waktu saya keluar, ada suara seperti tembok retak. Awalnya saya kira gempa bumi, ternyata gudang rongsok yang di depan itu ambruk TPT-nya,” jelasnya.

    Selama tiga tahun bekerja di lokasi tersebut, Dedi mengaku ini adalah kejadian terparah yang pernah dialaminya. Sebelumnya, TPT di sekitar lokasi terlihat normal dan tidak pernah mengalami kerusakan parah.

    “Sebagian gudang untuk rongsok hampir ambruk. Banjir kemarin hampir sepinggang orang dewasa,” tambahnya.

    Hal senada disampaikan warga lainnya, Hendra (37), yang menyebutkan hujan deras mulai turun sejak waktu asar, sementara banjir terjadi sekitar pukul 7-8 malam, saat umat muslim melaksanakan salat tarawih.

    BACA JUGA: Warung Bunda Bikin Resah Warga, Begini Kata Ketua DPRD Cimahi!

    “Kalau banjir sih sering setiap hujan, cuma sampai banjir besar itu baru kemarin,” ungkap Hendra.

    Menurutnya, air biasanya hanya sampai batas TPT saja. Namun, hujan yang sangat deras membuat air meluap ke area pemukiman dan gudang.

    “Biasanya air hanya sampai batas TPT-nya saja, karena posisinya agak menanjak. Tapi kemarin air terus datang deras, jadi meluap,” ujarnya.

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Hendra menuturkan, biasanya sejumlah pegawai yang menjaga gudang tersebut bermalam di lokasi. Namun, saat kejadian, tidak ada pegawai yang berada di sana.

  • Warung Bunda Bikin Resah Warga, Begini Kata Ketua DPRD Cimahi!

    Warung Bunda Bikin Resah Warga, Begini Kata Ketua DPRD Cimahi!

    JABAR EKSPRES – Sebuah visdeo yang viral di media sosial memicu kehebohan di Kota Cimahi. Video tersebut menampilkan keberadaan sebuah warung yang diduga menjadi tempat favorit bagi siswa yang membolos sekolah.

    Sebuah warung yang dikenal dengan sebutan “Warung Bunda” menjadi sorotan setelah diduga menyediakan tempat bagi para siswa untuk melakukan aktivitas yang melanggar norma, termasuk menyewa kamar di lokasi tersebut.

    Ketua DPRD Kota Cimahi, Wahyu Widyatmoko, menyayangkan kejadian tersebut yang dinilai berpotensi mencoreng nama baik Kota Cimahi. Ia mengaku baru mengetahui kabar tersebut dari pemberitaan media.

    “Secara langsung dan resmi memang belum ada laporan kepada saya dalam kapasitas sebagai Ketua DPRD. Hanya saja, kalau melihat dari berita saya juga sebenarnya kaget ada fenomena yang informasinya kurang baik untuk Kota Cimahi,” ujar Wahyu saat dikonfirmasi, Minggu (16/3/2025).

    Terkait hal itu, Wahyu menyatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Cimahi untuk mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut serta menindaklanjuti fenomena yang meresahkan tersebut.

    BACA JUGA: Heboh ‘Warung Bunda’, MUI Cimahi Minta Pemkot Bertindak Tegas 

    Salah satu langkah yang akan diambil DPRD, lanjut Wahyu, adalah melakukan peninjauan langsung ke lokasi yang diduga menjadi tempat berkumpulnya para siswa membolos.

    “Dengan informasi yang didapatkan saat ini dan sudah cukup meresahkan, maka cukup untuk melakukan peninjauan ke lapangan yang diduga terdapat Warung Bunda tersebut,” tegasnya.

    Ia juga menyebutkan, saat ini DPRD bersama Pemkot Cimahi tengah mempersiapkan pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terkait janji politik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi.

    Namun demikian, penyelesaian persoalan terkait “Warung Bunda” tetap menjadi perhatian serius DPRD.

    BACA JUGA: Harga Bahan Baku Melonjak, Pengusaha Kue Lebaran di Cimahi Tetap Bertahan Demi Jaga Kualitas

    Wahyu menegaskan, pihaknya siap memanggil dinas terkait melalui salah satu komisi untuk membahas masalah tersebut dan mencari solusi yang tepat. Jika terbukti ada pelanggaran, DPRD akan merekomendasikan penutupan warung tersebut.

    “Rekomendasi yang bisa kami sampaikan kepada dinas terkait, kalau memang terbukti kebenaran informasi itu, kami akan meminta segera ditutup warungnya,” ujarnya.