Author: Gelora.co

  • Melda Safitri Makin Bahagia Usai Dicerai Suami PPPK, Dapat Bergepok Uang dan Tampil di Podcast Densu

    Melda Safitri Makin Bahagia Usai Dicerai Suami PPPK, Dapat Bergepok Uang dan Tampil di Podcast Densu

    GELORA.CO – Kesedihan mendalam Melda Safitri karena dicerai suami inisial JS anggota Satpol PP Aceh Singkil, Aceh, yang menang PPPK (P3K), seolah mulai hilang.

    Melda bersama dua anaknya menuai simpati masyarakat dan ceritanya pun kini viral.

    Terbaru mukanya terlihat cerah dan bahagia di podcast Denny Sumargo (Densu).

    Beberapa waktu sebelumnya, Melda juga diberikan bantuan uang bergepok-gepok dari pengusaha kosmetik asal Aceh, Shella Saukia.

    Melalui akun Facebook miliknya @Safitri Alshop Aceh, Safitri membagikan momen pertemuannya dengan artis Denny Sumargo di Jakarta.

    “Alhamdulliah semua berjalan lancar,” ungkap Safitri seraya memposting foto berdua dengan Denny Sumargo, Sabtu (25/10).

    Safitri juga memposting foto lain bersama Denny Sumargo seraya memberikan komentar.

    “Ditunggu ya,” ujar Safitri di unggahannya bersama Densu.

    Dalam dua foto ini, muka Safitri terlihat tersenyum bahagia.

    Bergepok dari Shella Saukia

    Melda Safitri mendapat rezeki berupa bantuan modal usaha dari pengusaha kosmetik asal Aceh, Shella Saukia.

    Pemberian bantuan dibagikan langsung oleh Shella melalui akun Instagramnya.

    Shella tampak memberikan uang tunai pecahan Rp50 ribu bergepok-gepok sebagai modal usaha untuk Melda Safitri.

    “Ini ada rezeki untuk buka usaha,” kata Shella Saukia saat memberikan uang.

    Melda Safitri lalu menangis dan mengaku belum pernah memegang uang sebanyak itu.

    “Gak pernah pegang uang sebanyak ini kak,” kata Melda Safitri.

    Keduanya pun langsung berpelukan di dalam rumah Shella tersebut.

    Selain uang, Shella juga memberikan handphone baru kepada Melda Safitri untuk memperlancar usahanya nanti.

     Suami Safitri Dipanggil

    Pemkab Aceh Singkil melalui BKPSDM dan tim disiplin menyebut telah memanggil suami dari Melda Safitri untuk mengklarifikasi kasus ini.

    Dalam berita viral disebutkan bahwa, Melda Safitri yang selama ini berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dengan berjualan di pasar, tiba-tiba saja diceraikan suaminya inisial JS karena suaminya ini akan menerima SK PPPK di Satpol PP Aceh Singkil.

    Plt Asisten III Setdakab Aceh Singkil, Asrmaruddin, membenarkan pemanggilan tersebut.

    Dia mengatakan, pihaknya juga akan memintai keterangan Melda Safitri dan pemerintah desa tempat.

    “Berdasarkan pengakuan sang suami, ia dan istri bercerai pada bulan September lalu, namun perceraian itu belum sampai ke meja persidangan,” katanya, Kamis (23/10/2025).***

  • Menkeu Purbaya Pernah Jadi Bintang Tamu di Lapor Pak Trans 7, Wendy Cagur: Sombong juga Ini Orang!

    Menkeu Purbaya Pernah Jadi Bintang Tamu di Lapor Pak Trans 7, Wendy Cagur: Sombong juga Ini Orang!

    GELORA.CO –  Siapa sangka Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ternyata pernah menjadi bintang tamu di acara Lapor Pak Trans 7.

    Kala itu Purbaya masih menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

    Purbaya hadir di Lapor Pak dengan tajuk SIMPAN UANG YAA DI BANK BUKAN CELENGAN AYAM, yang tayang pada 8 Agutus 2025.

    “Kita sambut Bapak Purbaya Yudhi Sadewa selaku ketua Dewan Komisioner dari LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan,” ucap Andika Pratama.

    “Saya mohon terima kasih diundang ke kantor Lapor Pak,” kata Purbaya.

    Purbaya mengatakan kedatanganya ke Lapor Pak untuk menjelaskan menabung di bank sangat aman.

    Sebelumnya, Wendy Cagur dalam perannya mengungkapkan khawatiran saat menabung di bank, dan merasa lebih aman menyimpan uang di dalam celengen ayam.

    “Untuk menjelaskan kemasyarakat atau mengimbau ke teman-teman semua bahwa menabung di bank itu aman,” ujar Purbaya.

    “Jadi nggak usah ketakutan kayak Pak Wendy tadi,” imbuhnya.

    “Nah, nggak usah khawatir, Wend,” celetuk Andika Pratama.

    “Jujur, saya masih ngerasa takut nih nabung di bank. Takut uangnya nggak bisa balik. Kemaleman kali makanya nggak bisa balik,” kata Wendy Cagur disambut tawa penonton.

    “Atau takut uang saya hilang karena banknya bangkrut, Pak,” tambah Wendy Cagur.

    Purbaya lalu menjelaskan semua bank di Indonesia mengikuti program LPS.

    “Semua bank di Indonesia ikut program penjaminan LPS. Jadi kalau ada bank bangkrut, uangnya diganti oleh LPS. Semua bank, jadi bank umum, bank syariah, maupun BPR dan BPRS yang syariahnya merupakan peserta program penjaminan LPS,” ujar Purbaya.

    “Dengerin dia, Pak. anaknya overthinking. Tapi ini mohon maaf nih, Pak. Bener nggak ya, Pak Purbaya, kalau misalnya tabungan kita di bank itu dijamin oleh LPS? ” ucap Andika Pratama.

    Purbaya lantas berseloroh, dirinya merupakan orang kaya sehingga mampu menjamin Rp2 miliar per nasabah di bank.

    Ucapan Purbaya langsung disambut tawa penonton, dan celetukan kocak Wendy Cagur.

    “Bener. Anda mesti tahu saya orang kaya. Saya punya uang Rp260 triliun sekarang,” kata Purbaya.

    “Jadi saya bisa jamin uang dari bank sampai Rp2 miliar per nasabah per bank. Jadi nggak usah takut. Anda berhadapan dengan orang kaya di Indonesia sekarang,” imbuhnya.

    “Waduh, sombong juga orang ini ya,” celetuk Wendy Cagur.

    Video yang merekam kedatangan Purbaya ke Lapor Pak Trans 7, kini kembali viral di media sosial.

    Ditegur Ajudan

    Aksi Purbaya Yuhdi Sadewa saat menegur ajudannya menjadi perhatian publik.

    Peristiwa itu terjadi saat wartawan mewawancarai Purbaya Yudhi Sadewa usai rapat bersama Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/10/2025) malam.

    Di tengah wawancara doorstop, ajudan Purbaya Yudhi Sadewa tiba-tiba meminta wartawan menyudahi pertanyaan.

    “Cukup ya,” ujar ajudan dikutip dari tayangan youtube Kompas TV, Jumat (24/10/2025).

    Ajudan tersebut berdiri di belakang Purbaya. Seketika, Purbaya lalu meminta ajudan tidak menghalangi wartawan untuk mengajukan pertanyaan

    Lantaran wartawan telah lama menunggu kehadirannya seusai rapat bersama Direktur Utama Pertamina.

    “Kasihan-kasihan mereka sudah nunggu lama, lo ngapain nyuruh gue pulang,” kata Purbaya sambil tertawa.

    Ajudan tersebut pun ikut tertawa bersama awak media.

    “Semangat, pak,” kata salah satu wartawan.

    Peristiwa serupa 

    Momen Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, meminta agar ajudannya tidak menghalangi wartawan yang tengah mengajukan pertanyaan juga sempat terjadi saat dirinya hendak keluar dari Gedung Kementerian Keuangan pada Selasa (21/10/2025).

    Dikutip dari Youtube Kompas.com, awak media saat itu masih mencecar Purbaya sejumlah pertanyaan, meski telah melakukan doorstop.

    Namun, saat Purbaya ingin menjawab pertanyaan, salah satu ajudan berupaya untuk menjaga agar wartawan tak terlalu dekat.

    “Nanti lagi ya, awas kena pagar,” ujar ajudan Purbaya.

    “Jangan ngedorong kasihan,” kata Purbaya sambil meminta sang ajudan untuk membiarkan wartawan mendekat.

  • Relawan Kan Kultuskan Jokowi, Tak Bisa Bicara Objektif

    Relawan Kan Kultuskan Jokowi, Tak Bisa Bicara Objektif

    GELORA.CO  – Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menanggapi soal proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh yang disebut oleh relawan pendukung Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai karya terbaik.

    Ketua Umum ProJo (Pro-Jokowi) Budi Arie Setiadi menyebut Whoosh adalah karya terbaik, sekaligus proyek yang membawa manfaat bagi rakyat.

    Bahkan, menurut Budi Arie, proyek tersebut harus dikembangkan meski saat ini sudah dibayangi utang bernilai fantastis, Rp116 triliun.

    “Itu karya terbaik. Harusnya ditambahin kereta cepatnya ke Surabaya Banyuwangi. Bagus buat rakyat program itu,” tutur Budi Arie saat berbincang dengan awak media di kediaman Jokowi di di Jalan Kutai Utara I, Sumber, Banjarsari, Solo pada Jumat (24/10/2025), dilansir TribunSolo.com.

    Anggapan Budi Arie Setiadi soal Whoosh menjadi karya terbaik juga diamini dan didukung oleh relawan Jokowi, David Pajung.

    David menilai, Whoosh layak disebut karya terbaik karena merupakan proyek prestisius, dan hanya Indonesia sebagai negara Asia Tenggara yang memiliki proyek kereta cepat seperti ini.

    “Terbaik karena ini merupakan proyek prestisius ya,” kata David saat menjadi narasumber dalam program Kompas Petang, Jumat (24/10/2025).

    “Untuk ukuran negara-negara di Asia Tenggara, hanya Indonesia yang punya. Di Asia hanya tiga, China, Jepang, dan Indonesia,” tambahnya.

    Penilaian para relawan pendukung Jokowi soal Whoosh menjadi karya terbaik mendapat kritikan tajam dari Yunarto Wijaya.

    Menurut Toto, sapaan akrab Yunarto Wijaya, statement Whoosh sebagai karya terbaik mencerminkan sudah sejak lama, relawan selalu menoleransi atau membiarkan kesalahan Jokowi.

    Toto menilai, meski Jokowi mengeluarkan program atau kebijakan yang buruk, para relawan akan tetap setia mendukungnya.

    Ia pun menyoroti konsep pembentukan organisasi relawan pendukung yang sudah mengindikasikan adanya tanda-tanda mengkultuskan sosok Jokowi.

    Kultus sendiri artinya pemujaan berlebihan.

    Sehingga, kata Toto, relawan Jokowi cenderung memuja Jokowi dari sosoknya saja, bukan menilainya secara objektif mengenai pencapaian atau prestasi.

    “Sebetulnya nggak ada yang baru buat teman-teman relawan ini. Karena konsep dari mendirikan relawan ini kan juga sudah mengarah kepada kultus ya. Dari namanya saja, relawan ‘Pro Jokowi,’”kata Yunarto Wijaya, dalam program Kompas Petang, Jumat.

    “Artinya, memang yang difokuskan adalah pemujaan terhadap sosok, bukan berbicara objektif mengenai pencapaian Pak Jokowi,” tambahnya.

    Proyek Jokowi, terutama Whoosh, Harus Diakui Ada Kekurangan dan Perlu Evaluasi

    Yunarto selanjutnya menyatakan, meski Jokowi dikenal sebagai presiden yang berani mengambil terobosan untuk pembangunan infrastruktur, kebijakannya tak lepas dari kritik dan evaluasi.

    Sehingga, justru ketika kekurangan atau kesalahan diakui, maka akan dijadikan evaluasi agar tidak terulang.

    Apalagi mengingat ada sejumlah proyek era Jokowi yang terancam bermasalah, seperti IKN (Ibu Kota Nusantara), Whoosh, bandara yang sepi, sampai sejumlah BUMN terjerat utang.

    “Kita bisa mempelajari apa yang sudah jadi kelebihan, kita juga harus mengakui ketika terjadi kekurangan supaya menjadi evaluasi tidak diteruskan oleh rezim selanjutnya,” jelas Toto.

    “Nah, ketika berbicara mengenai Whoosh, IKN, terjeratnya BUMN pada utang karena proyek-proyek infrastruktur, ya artinya kita mengakui bahwa Pak Jokowi adalah presiden yang paling berani membuat terobusan-terobosan terkait dengan pembangunan infrastruktur yang seringkali menjadi masalah dalam logistik kita,” tambahnya.

    “Biayanya mahal, supply chain terganggu, dalam proses pelaksanaan harus kita akui juga, ada evaluasi yang harus dilakukan,” lanjutnya.

    Yunarto pun menjabarkan ada dua aspek yang harus diakui sekaligus dievaluasi dalam sejumlah proyek Jokowi yang bermasalah.

    “Pertama, misalnya jangan memberikan beban terlalu besar kepada APBN atau BUMN kita, yang pada akhirnya menjadi beban hutang di masa-masa berikutnya,” ucap Yunarto.

    “Itu terjadi dalam sebuah fakta dengan beberapa karya di BUMN kita,” tambahnya.

    “Yang kedua, tidak boleh juga terburu-buru pengambilan keputusan, misalnya membuat bandara. Karena akhirnya ada beberapa yang terbukti secara cost keekonomian itu tidak bisa hidup. Itu kan jadi beban juga buat generasi berikutnya. Termasuk dalam konteks Whoosh,” tegasnya.

    Yunarto menambahkan, seharusnya para relawan pendukung Jokowi menerima memang proyek Whoosh tersebut bermasalah dan harus dievaluasi.

    Ia juga meminta agar relawan Jokowi tidak melihat secara hitam putih, apa pun yang dibangun Jokowi adalah benar dan yang mengkritik Jokowi itu pasti salah

    “Terima saja ini sebagai sebuah diskusi, bahwa ketika ada yang mengatakan ini terlalu mahal dibandingkan dengan proyek-proyek sejenis, ya dibahas, apalagi nanti ada rencana untuk diteruskan ke Surabaya, misalnya,” papar Yunarto.

    “Jadi, jangan serta-merta berbicara ini hitam putih; bahwa apa pun yang dibangun oleh Pak Jokowi sudah pasti benar. lalu yang menolak apa pun yang dibangun oleh Jokowi sudah pasti salah,” tandasnya

  • Purbaya akan Ditekan dan Disikat untuk Direshuffle

    Purbaya akan Ditekan dan Disikat untuk Direshuffle

    GELORA.CO –  Ketegangan politik mulai meruncing di tubuh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menteri Keuangan Purbaya Yudha Sadewa kini menjadi sorotan tajam setelah menolak penggunaan APBN untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Whoosh. Keputusan ini menuai reaksi keras dari DPR dan menimbulkan ketegangan di lingkar kabinet.

    Pengamat intelijen dan geopolitik Amir Hamzah menilai langkah Purbaya sangat berisiko secara politik. “Purbaya bukan orang partai, tidak punya jaringan perlindungan di DPR. Ia sangat lemah secara politik dan mudah diserang. Sekarang Komisi XI sudah mulai menyorotnya. Dalam bahasa intelijen, itu tanda-tanda operasi tekanan yang terstruktur,” ujarnya kepada redaksi, Jumat (24/10).

    Sumber masalah bermula ketika Purbaya secara terbuka menolak wacana pemerintah menggunakan APBN untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh).

    Menurutnya, beban tersebut seharusnya ditanggung oleh pihak konsorsium dan pemegang saham  bukan rakyat melalui anggaran negara.

    Pernyataan itu sontak memicu reaksi keras. Komisi XI DPR menilai Purbaya bersikap kaku dan kurang komunikatif. Beberapa anggota dewan bahkan menuding pernyataan Purbaya “berpotensi mengganggu proyek strategis nasional”.

    Sumber internal DPR menyebut sejumlah fraksi sudah menyiapkan rapat dengar pendapat khusus untuk membahas langkah Purbaya yang dianggap keluar dari kebijakan makro pemerintah.

    Menurut Amir Hamzah, Purbaya kini berhadapan dengan dua kekuatan besar: mantan Presiden Joko Widodo (yang masih punya pengaruh besar pasca Pilpres 2024) dan Luhut Binsar Pandjaitan, tokoh utama dalam proyek infrastruktur strategis.

    “Purbaya menolak mekanisme pembiayaan yang selama ini dikelola kelompok pro-Luhut. Ini jelas benturan kepentingan besar. Apalagi Jokowi masih punya jejak pengaruh dalam pemerintahan Prabowo. Kalau Purbaya bersikeras, dia akan diisolasi politiknya, lalu disikat lewat isu kinerja,” kata Amir.

    Dalam dunia intelijen, lanjutnya, mekanisme tekanan politik bisa berjalan halus mulai dari pembingkaian media, desakan di parlemen, hingga narasi publik tentang “ketidakmampuan berkoordinasi”.

    “Ini bukan sekadar kritik kebijakan, tapi operasi pembentukan persepsi,” tegas Amir.

    Amir Hamzah menggambarkan tiga tahapan pola tekanan yang sedang berjalan:

    Tahap pertama: Politisasi Media.

    Narasi yang menyerang Purbaya mulai muncul di sejumlah pemberitaan, menuding Kemenkeu lamban dan tak seirama dengan kabinet.

    Tahap kedua: Tekanan Legislatif.

    Komisi XI mulai aktif memanggil Menkeu, meminta klarifikasi, bahkan menilai komunikasi Purbaya buruk.

    Tahap ketiga: Isolasi Politik.

    Dukungan antar-menteri terhadap Purbaya melemah. Bila Presiden menilai situasi ini bisa mengganggu stabilitas, reshuffle menjadi langkah politik yang mudah dilakukan.

    “Kalau tekanan itu berlanjut hingga akhir tahun, saya memperkirakan reshuffle bisa terjadi awal 2026. Ini bukan soal kapasitas, tapi keseimbangan politik kekuasaan,” ucap Amir.

    Secara teknokrat, Purbaya dikenal rasional dan berhati-hati terhadap beban fiskal. Namun, di dunia politik, sikap tegas sering diartikan sebagai perlawanan.

    “Purbaya tidak salah secara ekonomi, tapi dalam politik kekuasaan, benar secara teknis belum tentu aman secara politik,” tutur Amir Hamzah.

    Ia juga mengingatkan bahwa keputusan-keputusan fiskal besar seperti proyek Whoosh memiliki dimensi geopolitik karena melibatkan investasi asing dan kontrak antarnegara. “Penolakan Purbaya bisa dibaca sebagai ancaman bagi investor tertentu. Itulah kenapa tekanan datang dari banyak arah,” tambahnya.

    Dalam pandangan Amir, Komisi XI DPR menjadi kanal formal untuk mendorong tekanan politik. Melalui serangkaian rapat kerja dan evaluasi, DPR dapat membangun opini bahwa Purbaya tidak mampu menjaga koordinasi ekonomi nasional.

    “Ketika opini ini terbentuk, presiden akan diberi dua opsi: mempertahankan dengan risiko citra kabinet terganggu, atau menggantinya dengan figur yang lebih ‘kooperatif’. Biasanya, pilihan kedua yang diambil,” jelas Amir.

    Sejumlah sumber internal pemerintahan membenarkan bahwa pembahasan soal reshuffle kabinet ekonomi sudah pernah muncul dalam rapat terbatas. Namun, belum ada keputusan final dari Presiden Prabowo.

    Amir memperkirakan, jika tekanan politik meningkat, nama Purbaya bisa masuk dalam daftar evaluasi. “Tekanan terukur seperti ini sering kali menjadi awal dari rotasi jabatan. Terutama kalau ada desakan dari kelompok yang merasa dirugikan,” katanya.

    Situasi Purbaya menunjukkan bahwa dunia kebijakan ekonomi tidak pernah lepas dari intrik politik dan kepentingan kekuasaan. Di satu sisi, ia mempertahankan integritas fiskal. Di sisi lain, ia harus berhadapan dengan kekuatan politik dan bisnis yang besar.

    “Dalam terminologi intelijen, ini bukan sekadar konflik kebijakan, tapi power realignment penyesuaian ulang kekuasaan setelah pergantian pemerintahan. Dan dalam penyesuaian semacam ini, yang tidak punya perlindungan politik sering kali menjadi korban pertama,” tutup Amir Hamzah.

  • Belum Tentu Orang Ganteng Itu Cerdas!

    Belum Tentu Orang Ganteng Itu Cerdas!

    GELORA.CO – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menekankan kepada semua pihak untuk tidak menilai melebihi batas kemampuan.

    Hal tersebut disampaikan oleh Bahlil Lahadalia perihal Meme yang menjelekkan tentang dirinya, Jumat (24/10/2025).

    “Belum tentu orang ganteng itu cerdas pikirannya. Belum tentu orang yang tidak sempurna tubuhnya itu jelek pikirannya. Yang bisa membedakan kemuliaan manusia di muka bumi hanyalah dia dengan Tuhan,” ucap Bahlil.

    “Kita tidak boleh menilai melebihi batas kemampuan kita. Biarlah Allah yang akan melakukan itu semua.”

    Bahlil lebih lanjut mengaku dirinya memaafkan pihak-pihak yang telah menghina dirinya. Bahkan, ia juga mendoakan penghina dirinya untuk diberi kesadaran oleh Allah.

    “Saya maafkan kok. Biarlah Allah, saya doakan Allah berikan kesadaran semuanya untuk saudara-saudara saya yang mungkin salah berpikir. Semoga mereka kembali kepada jalan siratal mustaqim,” ujar Bahlil.

    Di samping itu, Bahlil juga akan menginstruksikan kepada Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) untuk segera mencabut laporan terhadap pihak yang melakukan penghinaan terhadap dirinya.

    “Saya nanti kasih tahu sama anak-anak, sama Sekjen. Sekjen kemarin sudah, tadi pagi saya panggil. Sekjen coba panggil itu adik-adik kita. Ya pastilah, mereka juga kan manusia. Jadi ya itu, pasti ada rasa spontanitas, kemanusiaan aja sebenarnya,” ucap Bahlil.

    “Tapi nanti saya akan minta sudah, stop. Apalagi kalau sudah ada yang minta maaf kan. Allah saja mau memaafkan umatnya ketika dia sudah minta maaf. Apalagi kita manusia. Tidak boleh juga kita melebihi kodrat ilahi kita.”

  • Sosok Shella Saukia, Selebgram yang Bantu Istri Diceraikan Suami usai Lulus PPPK di Aceh

    Sosok Shella Saukia, Selebgram yang Bantu Istri Diceraikan Suami usai Lulus PPPK di Aceh

    GELORA.CO – – Nama Shella Saukia kembali ramai diperbincangkan setelah dia turun tangan membantu seorang perempuan Aceh, Imelda (sering disebut Melda/Fitri), yang viral karena diceraikan suaminya tak lama setelah suami itu lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

    Shella Saukia dikenal sebagai pengusaha kosmetik/skincare asal Aceh yang aktif sebagai selebgram dan pelaku usaha di industri kecantikan.

    Peristiwa yang membuat namanya kembali viral itu bermula dari kisah pilu seorang perempuan asal Aceh Singkil, yang mengaku diceraikan suaminya.

    Setelah kisah itu viral, Shella mengunggah momen pertemuannya dengan Melda, duduk bersama di rumah sederhana, lalu menyerahkan bantuan berupa uang tunai dan barang (termasuk ponsel).

    Bantuan itu dimaksudkan sebagai modal usaha dan dukungan agar korban bisa bangkit.

    Kasus Melda sendiri telah menarik perhatian pemerintah daerah setempat. Pihak berwenang melakukan klarifikasi terhadap status pernikahan dan pelantikan PPPK suami yang menjadi latar peristiwa.

    Sebelumnya diberitakan, usai dilantik jadi PPPK, sang suami menceraikan Fitri tanpa sebab yang jelas. Dari video viral yang beredar, Fitri bersama kedua anaknya meninggalkan rumah kontrakan di Desa Siti Ambia, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Utara. 

    Suasana haru terjadi di momen itu. Beberapa kerabat terlihat ikut menangis, memeluk Fitri yang diceraikan suaminya dan ditinggal begitu saja. 

    Kini Fitri dikabarkan tinggal di rumah orang tuanya. Demi menghidupi anak-anaknya, Fitri berjualan gorengan

  • Ternyata Masalah Aqua Ternyata Sudah Dipantau Sejak Lama

    Ternyata Masalah Aqua Ternyata Sudah Dipantau Sejak Lama

    GELORA.CO -Eksploitasi air sumur bor yang dilakukan perusahaan air minum Aqua ternyata sudah menjadi diskursus lama.

    Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menyebut, praktik yang dilakukan Aqua sudah menjadi isu yang kerap dipersoalkan organisasi dan pemerhati lingkungan.

    “Kasus Aqua bukan kali ini saja, persoalan ini sudah panjang. Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) bahkan sudah menyampaikan isu lingkungan dan pengeboran,” kata Ketua BPKN, Muhammad Mufti Mubarok dikutip dari RMOL TV, Sabtu, 25 Oktober 2025.

    Sebagai badan yang melindungi hak-hak konsumen, BPKN juga pernah mengeluarkan sejumlah rekomendasi terkait air minum dalam kemasan (AMDK), termasuk Aqua. Mulai dari kandungan bromat pada galon hingga kajian mikroplastik.

    “Sektor AMDK juga banyak melakukan pengeboran, tidak melalui sumber (pegunungan sebagaimana iklan yang dipublikasi), ini menjadi catatan kami,” jelasnya.

    Terkait sumber air Aqua yang menggunakan sumur bor, BPKN menjadwalkan pemanggilan terhadap manajemen PT Tirta Investama sebagai perusahaan Aqua pada Selasa, 28 Oktober 2025.

    “Kami hari Selasa akan memanggil Dirut Aqua untuk meminta klarifikasi,” tutupnya.

    Dikutip dari laman resminya, Aqua menegaskan sumber air berasal dari akuifer tertekan di kedalaman 60-140 meter. Air di akuifer tertekan adalah air yang memiliki lapisan pelindung alami berupa bebatuan yang tidak bisa dilewati air.

  • Aqua Jangan Bikin Standardisasi Seenak Udele Dewe

    Aqua Jangan Bikin Standardisasi Seenak Udele Dewe

    GELORA.CO -Inspeksi mendadak (Sidak) terhadap pabrik air minum PT Tirta Investama produsen Aqua di Subang, Jawa Barat baru-baru ini membuktikan iklan tidak selalu sesuai realita.

    Slogan Aqua yang selalu mengklaim mengambil air dari sumber pegunungan ternyata didapat dari sumur bor.

    Demikian antara lain disampaikan Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Muhammad Mufti Mubarok dalam wawancara di RMOL TV yang disiarkan pada Jumat, 24 Oktober 2025.

    “Iklannya luar biasa masif bahwa ini (Aqua) air pegunungan, 100 persen murni, dan kemudian menyegarkan. Faktanya sumber air (dari) pengeboran,” kata Mufti dikutip Sabtu, 25 Oktober 2025.

    Sebagai perusahaan yang cukup dikenal masyarakat Indonesia, Aqua seharusnya tidak asal klaim dan mengabaikan realita yang bisa merugikan konsumen.

    “Masyarakat sudah kadung percaya ini merek terkenal, apalagi ada campur tangan asing. Danone ini kan asing (perusahaan multinasional asal Prancis),” kritiknya.

    Pabrik di Subang merupakan satu di antara banyak pabrik yang dimiliki Danone-Aqua. Mufti menduga, praktik pengeboran sumber air di Subang bisa saja terjadi di pabrik lain milik Aqua.

    “(Aqua) Jangan ceroboh melakukan standardisasi produk seenak udele dewe, bahasa Jawanya. Mungkin kemarin KDM (Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menemukan) satu titik (di Subang), tapi titik yang lain perlu kita cek juga,” pungkasnya.

    Mengutip laman resmi Aqua, perusahaan membantah sumber air berasal dari sumur bor biasa, melainkan berasal dari akuifer tertekan di kedalaman 60-140 meter. Air di akuifer tertekan adalah air yang memiliki lapisan pelindung alami berupa bebatuan yang tidak bisa dilewati air.

  • Penjelasan Anak Buah Luhut Whoosh Sudah Busuk Sejak Awal

    Penjelasan Anak Buah Luhut Whoosh Sudah Busuk Sejak Awal

    GELORA.CO -Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Septian Hario Seto mengungkap alasan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh disebut busuk sejak awal.

    Seto merupakan salah satu saksi proyek Whoosh saat masih berbentuk proposal. Dijelaskan Seto, ia sudah diminta Luhut untuk mempelajari proposal Whoosh dari China dan Jepang di tahun 2015.

    Saat itu, Seto merupakan staf Luhut saat masih menjabat Kepala Staf Kepresidenan.

    “Saya waktu di KSP di awal tahun 2015, ditugaskan Pak Luhut mempelajari dua proposal feasibility study dari China dan Jepang,” kata Seto dikutip dari wawancara di TVOne, Sabtu, 25 Oktober 2025.

    Proyek Whoosh berlanjut saat Luhut menjabat sebagai Menko Marves. Saat itu, Seto menjabat sebagai Deputi Kemenko Marves.

    “Waktu itu ditugasi untuk menyelesaikan proyek ini. Tahun 2020 ada kabinet baru, Kementerian BUMN Erick Thohir mengajak kami di Kemenko Marves menyelesaikan proyek ini,” sambungnya.

    Ia lantas menyinggung pernyataan Luhut soal proyek Whoosh busuk sejak awal.

    “Memang ada berbagai masalah yang terjadi, pembebasan lahan tidak optimal, sehingga konstruksi tidak berjalan maksimal, koordinasi di antara kontraktor-kontraktor, pemilihan isu-isu terkait konektivitas,” kata Seto.

    Soal konektivitas, proyek Whoosh bahkan mengorbankan pabrik di kawasan industri yang diharuskan dilewati jalur kereta cepat.

    “Contoh, pemilihan trase membelah kawasan industri. Ada satu perusahaan baru (yang sudah) membeli tanah, dia siap bangun, tiba-tiba kena trase Whoosh. Akhirnya pabriknya tidak bisa dibangun,” demikian kata Seto. 

  • It’s Time for Prabowo, Luhut Jangan Ikut Campur

    It’s Time for Prabowo, Luhut Jangan Ikut Campur

    GELORA.CO -Presiden Prabowo Subianto perlu selektif menerima masukan anak buahnya di Kabinet Merah Putih sebelum mengeluarkan kebijakan pemerintah.

    Salah satu yang patut diwaspadai adalah Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta Prabowo tidak diatur organisasi buruh.

    “Luhut perlu tahu bahwa its time to Prabowo. Semua presiden Indonesia tidak pernah direcoki oleh pendahulunya, apalagi Luhut,” tegas Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara kepada RMOL, Sabtu, 25 Oktober 2025. 

    Igor berujar, Prabowo memiliki kedekatan yang cukup baik dengan buruh beserta organisasi-organisasinya. Maka, biarkan Prabowo menjalankan agendanya tanpa dicampuri intervensi yang bisa merusak hubungan baik tersebut.

    “Kalau asal diterima, khususnya soal buruh ini bahaya. Omongan Luhut ini bisa memicu kemarahan buruh, toh kalau mau memberikan masukan, apalagi yang sifatnya sensitif tidak perlu diumbar. Sampaikan saja langsung,” jelas Igor.

    Maka dari itu, ia menyarankan Luhut melihat situasi sebelum bermanuver. Luhut harus sadar pemerintahan Prabowo berbeda dengan era Jokowi yang saat itu bisa memborong banyak jabatan.

    “Saya yakin Pak Prabowo tidak mudah disetir,” pungkas Igor