Author: Gelora.co

  • Aneh Sekali, Jokowi-Luhut Bersemangat Lanjutkan Proyek Busuk

    Aneh Sekali, Jokowi-Luhut Bersemangat Lanjutkan Proyek Busuk

    GELORA.CO -Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais angkat suara soal proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh yang menjadi sorotan tajam publik.

    Amien Rais mempertanyakan alasan kengototan mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan melanjutkan proyek Whoosh. Padahal proyek itu disebut Luhut sudah busuk dari awal.

    “Kalau memang tahu busuk dari awal, tapi Luhut dan Jokowi justru tetap bersemangat melanjutkan proyek yang busuk itu. Jadi aneh sekali,” kata Amien Rais dalam video singkat yang dikutip dari Youtube Amien Rais Official, Minggu 26 Oktober 2025.

    Amien Rais mengatakan, opsi Jepang yang lebih murah bunganya, 0,18 persen, disingkirkan diganti dengan China yang mematok bunga 2 persen, 20 kali lipat lebih tinggi. 

    “Memang dua tokoh manusia ini tidak puas kalau tidak merusak Indonesia dengan segala cara,” sambungnya.

    Sebagai informasi, nilai investasi proyek tersebut tembus 7,2 miliar dolar AS atau Rp116,54 triliun (asumsi kurs Rp16.186 per dolar AS).

    Harga itu lebih besar jika dibandingkan dengan yang terdapat dalam proposal dari China saat menawarkan proyek itu ke Indonesia. Pasalnya, dalam proposal, China hanya menawarkan nilai investasi 6,07 miliar dolar AS atau sekitar Rp86,67 triliun (kurs Rp14.280 per dolar AS).

    Sebanyak 75 persen pendanaan proyek berasal dari pinjaman China Development Bank. Sementara sisanya berasal dari modal pemegang saham, termasuk KAI, Wijaya Karya, PTPN I, dan Jasa Marga.

  • Jokowi-Luhut Mesti Diusut terkait Dugaan Korupsi Whoosh

    Jokowi-Luhut Mesti Diusut terkait Dugaan Korupsi Whoosh

    GELORA.CO -Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus memeriksa mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan terkait dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh.

    Peneliti media dan politik Buni Yani menilai dugaan korupsi dalam proyek Whoosh tergolong besar. Perbedaan mencolok terlihat antara biaya per kilometer di China dengan biaya yang dikeluarkan di Indonesia. 

    “Biaya per kilometer Whoosh di Indonesia mencapai 52 juta dolar AS, melonjak tiga kali lipat dari perkiraan di China yang hanya 17-18 juta dolar AS. Perbedaan ini memicu kuatnya kecurigaan adanya penyelewengan dana,” kata Buni Yani dikutip dari akun Facebook pribadinya, Minggu 26 Oktober 2025.

    Menurut Buni Yani, untuk menjawab kecurigaan publik, diperlukan investigasi menyeluruh dan transparan. Pengungkapan fakta akan membuktikan apakah pembengkakan biaya disebabkan oleh inefisiensi, salah kelola, atau benar-benar ada unsur korupsi di dalamnya. 

    “Semua pihak menanti langkah konkret KPK demi menjaga kepercayaan masyarakat,” kata Buni Yani.

    Buni Yani melanjutkan, proyek Whoosh sepanjang 142 km menuai banyak masalah karena sejak awal dan terindikasi kuat dikotori oleh korupsi. Bahkan Luhut Binsar Pandjaitan, yang dijuluki “menteri segala urusan” di zaman Jokowi dan sangat berperan dalam proyek KCJB, mengatakan dia dan tim menerima proyek KCJB sudah dalam keadaan “busuk”. 

    “Seharusnya KPK bisa memanggil Luhut atas pernyataannya itu. Kalau sudah busuk, mengapa proyek terus dilanjutkan?” pungkas Buni Yani

  • Sebelum Menyalahkan Aqua, Negara Sudah Gagal Sediakan Air Bersih untuk Rakyatnya

    Sebelum Menyalahkan Aqua, Negara Sudah Gagal Sediakan Air Bersih untuk Rakyatnya

    GELORA.CO -Temuan mengejutkan datang dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu pabrik air kemasan merek Aqua di Subang. 

    Dalam kunjungannya itu, Dedi mendapati bahwa air yang digunakan pabrik tersebut bukan bersumber dari air pegunungan sebagaimana selama ini diklaim dalam kemasannya.

    Namun, di balik temuan itu, muncul tanggapan kritis dari Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi. Ia menilai bahwa sebelum menyalahkan pihak pabrik, pemerintah seharusnya bercermin pada kegagalannya sendiri dalam menyediakan air bersih bagi rakyat.

    “Sebelum menyalahkan pabrik air kemasan, si konten kreator—eh Gubernur—harusnya sadar bahwa negara ini sejak lama gagal menyediakan air bersih bagi rakyatnya,” ujar Islah dengan nada sindiran, lewat akun X miliknya, dikutip Minggu, 26 Oktober 2025.

    Menurutnya, persoalan utama bukan semata pada praktik bisnis industri air minum, melainkan pada lemahnya kebijakan negara dalam menjamin hak dasar warganya atas air bersih.

    “Untuk kebutuhan tenggorokan rakyat yang paling pokok pun, negara ini dikalahkan oleh galon isi ulang,” lanjutnya.

    Islah menegaskan, fenomena maraknya industri air kemasan adalah cerminan dari ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola sumber daya air secara adil dan berkelanjutan. Jika negara benar-benar hadir, katanya, masyarakat tidak akan perlu bergantung pada air kemasan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.

    Dikutip dari laman resminya, Aqua menegaskan sumber air berasal dari akuifer tertekan di kedalaman 60-140 meter.  Air di akuifer tertekan adalah air yang memiliki lapisan pelindung alami berupa bebatuan yang tidak bisa dilewati air

  • Demul Numpang Beken Lewat Purbaya

    Demul Numpang Beken Lewat Purbaya

    GELORA.CO -Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi alias Demul disebut numpang populer atau beken dengan cara berpolemik dengan Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa.

    Menurut Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, Dedi Mulyadi tidak perlu melakukan polemik dengan Purbaya.

    “Karena masalah dana mengendap lebih substansial karena menyangkut pembangunan daerah. Ngapain KDM harus berpolemik soal itu dengan Purbaya?” kata Muslim kepada RMOL, Minggu, 26 Oktober 2025.

    Muslim menilai, polemik dengan Purbaya dianggap tidak produktif. Lebih baik Dedi Mulyadi memanfaatkan dana mengendap untuk pembangunan daerahnya.

    “Apa KDM (sapaan akrab Dedi Mulyadi) juga numpang pengen populer seperti Purabya yang banyak menjadi buah bibir sekarang ini?” pungkas Muslim.

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa merespon bantahan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal dana daerah yang mengendap Rp4,1 triliun di bank.

    Menurut Purbaya, data mengenai dana pemerintah daerah yang mengendap di perbankan bersumber langsung dari sistem monitoring Bank Indonesia (BI). Ia meminta Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa KDM itu melihat langsung data tersebut ke bank sentral.

    “Tanya aja ke Bank Central, itu kan data dari sana. Harusnya dia (KDM) cari, kemungkinan besar anak buahnya juga ngibulin dia. Itu kan dari laporan perbankan, data Pemda,” ujar Purbaya kepada wartawan di kantornya, di Jakata, Selasa, 21 Oktober 2025. 

  • 5 Bandara yang Diresmikan di Era Jokowi Kini Sepi dan Terbengkalai, Ada yang Baru 1 Tahun!

    5 Bandara yang Diresmikan di Era Jokowi Kini Sepi dan Terbengkalai, Ada yang Baru 1 Tahun!

    GELORA.CO  – Pembangunan infrastruktur udara di Indonesia terus melaju pesat di era pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). 

    Sejumlah bandara baru dibangun dengan fasilitas modern dan desain megah, dari Jawa hingga pelosok Nusantara. Namun di balik kemegahannya, tak sedikit bandara yang justru sepi dan minim aktivitas penerbangan. 

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono menilai, kondisi itu disebabkan oleh lokasi bandara yang tidak didukung konektivitas memadai. 

    Akibatnya, masyarakat lebih memilih moda transportasi lain yang dinilai lebih efisien dan terjangkau. 

    Masalah ini kian krusial karena sebagian besar bandara dibangun dengan investasi besar, baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun swasta. 

    Tanpa penyesuaian dan perencanaan transportasi yang terpadu, bandara-bandara tersebut berisiko terbengkalai dan menjadi beban pembangunan jangka panjang. 

    Berikut daftar bandara terbengkalai di Indonesia, dirangkum dari berbagai sumber, Minggu, 26 Oktober 2025. 

    1. Bandara Wiriadinata  

    Bandara yang berlokasi di Tasikmalaya ini diresmikan oleh Jokowi pada 2017. 

    Meski sempat diharapkan mampu mendongkrak ekonomi daerah, bandara senilai Rp30 miliar itu kini terbengkalai setelah maskapai satu per satu menghentikan rutenya. 

    2. Bandara Kertajati 

    Bandara yang digadang-gadang jadi kebanggaan warga Majalengka ini juga mengalami hal serupa. Diresmikan pada 2018 oleh Jokowi, dengan nilai investasi Rp2,6 triliun dari APBN, bandara ini kini sepi karena rendahnya okupansi penumpang. 

    3. Bandara JB Soedirman

    Masih di era Jokowi atau tepatnya di 2019, Bandara yang dibangun di Purbalingga dengan nilai investasi Rp350 miliar itu, saat ini sudah tidak melayani penerbangan komersial sama sekali sejak akhir 2024. 

    4. Bandara Ngloram:

    Kemudian ada Bandara Ngloram di Blora yang dibangun ulang dengan dana APBN Rp132 miliar dan diresmikan pada 2021 oleh Jokowi. 

    Meski sempat digadang-gadang mendukung industri migas di sekitar Blora dan Bojonegoro, kini bandara itu tidak lagi beroperasi. 

    5. Bandara Dhoho:

    bandara yang berlokasi di Kediri ini dibangun dengan dana swasta Rp12 triliun milik PT Gudang Garam Tbk, kini juga belum menunjukkan hasil sesuai harapan.  

    Meski masih beroperasi, bandara yang diresmikan pada 18 Oktober 2024 lalu oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ini sepi karena minimnya rute penerbangan dan harga tiket yang mahal. 

    Fenomena banyaknya bandara sepi ini menjadi pengingat bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya soal kemegahan, tapi juga perencanaan matang dan dukungan transportasi pendukung di sekitarnya agar investasi besar negara tidak berakhir sia-sia.

  • Kecelakaan Maut Bus Rombongan Piknik Asal Semarang di Tol Pemalang

    Kecelakaan Maut Bus Rombongan Piknik Asal Semarang di Tol Pemalang

    GELORA.CO -Empat warga Semarang tewas dalam kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan Forum Kesehatan Kelurahan Bendan Ngisor. Insiden itu terjadi di Tol Pemalang-Batang KM 312B pada Sabtu (25/10) pagi. Bus yang berisi 34 penumpang itu dalam perjalanan menuju Guci, Tegal, sebelum terguling di tikungan jalan tol.

    Kecelakaan ini memicu duka mendalam bagi keluarga korban di Semarang. Sejumlah posko pengaduan pun didirikan di kantor kelurahan untuk menampung informasi dan membantu penanganan korban selamat. Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut, termasuk dugaan kelalaian pengemudi.

    Berikut rangkumannya.

    Empat Orang Tewas

    Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan warga Kelurahan Bendan Ngisor, Kota Semarang, mengalami kecelakaan di Tol Pemalang-Batang KM 312B pada Sabtu (25/10) pagi. Insiden itu menewaskan empat orang dan melukai belasan lainnya.

    Kasat Lantas Polres Pemalang, AKP Arief Wiranto, menjelaskan kecelakaan terjadi sekitar pukul 08.25 WIB saat bus melaju dari Semarang menuju Jakarta untuk berwisata ke Guci, Tegal. 

    “Namun, saat melaju ke arah exit Tol Bandulan yang jalannya menikung, diduga pengemudi tidak bisa mengendalikan laju kendaraan lalu menabrak pembatas jalan dan terguling,” ujarnya.

    Total terdapat 34 orang di dalam bus, termasuk sopir dan kernet. Empat penumpang meninggal dunia, satu luka berat, 13 luka ringan, dan 16 orang lainnya selamat tanpa cedera. Para korban telah dievakuasi ke RSU Siaga Medika, RSI Al Ikhlas, dan RS Prima Medika.

    Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut, termasuk kemungkinan faktor kelalaian pengemudi atau kondisi bus.

    “Untuk penyebabnya, kami masih melakukan pendalaman dengan menggunakan TAA dan berkoordinasi dengan Ditlantas Polda Jateng. Apakah dari pengemudi atau dari kendaraannya,” kata Arief.

    Polisi Ungkap Identitas Empat Korban Tewas Kecelakaan Bus Pemalang

    Polisi telah merilis identitas empat warga Semarang yang menjadi korban meninggal dalam kecelakaan bus di Tol Pemalang-Batang KM 312B. Keempatnya merupakan bagian dari rombongan Forum Kesehatan Kelurahan Bendan Ngisor, Kota Semarang, yang tengah berangkat menuju objek wisata Guci, Tegal.

    Kasat Lantas Polres Pemalang, AKP Arief Wiranto, menyebut korban meninggal dunia mengalami luka berat di bagian kepala akibat benturan keras.

    “Semuanya warga satu kelurahan (Bendan Ngisor),” ujar Arief dalam keterangannya, Sabtu (25/10).

    Berikut daftarnya:

    Abdul Gofur (72);

    Sri Fitriani (56);

    Endah Ciptaningrum (46);

    Khomsiyah (50)

    Kesaksian Korban Selamat: 

    Bus Melaju Kencang Sebelum Terguling

    Suasana di Kelurahan Bendan Ngisor, Kota Semarang, dipenuhi tangis haru setelah rombongan warganya mengalami kecelakaan di Tol Pemalang-Batang KM 312B. Di kantor kelurahan, posko pengaduan didirikan untuk menampung informasi dan menyambut korban selamat yang mulai berdatangan.

    Salah satu korban selamat, Siti Maemunah, mengisahkan detik-detik bus terguling di tikungan jalan tol. Ia mengaku sempat merasakan kecepatan bus meningkat sebelum kehilangan kendali. 

    “Posisinya busnya itu kencang, lalu busnya di tikungan itu miring-miring gitu. Lalu bres, saya sudah nggak tahu apa-apa. Rasanya kayak mimpi,” ujarnya.

    Maemunah duduk di bangku belakang saat kecelakaan terjadi. Ia kemudian mendengar jeritan minta tolong dari penumpang lain yang terjepit di dalam bus. 

    “Saya lihat teman-teman sudah nangis, minta tolong. Lihat teman-teman saya kejepit. Saya sendiri juga bingung karena posisi itu jatuh,” katanya.

    Meski trauma, Maemunah bersyukur bisa selamat. Sementara itu, relawan di posko menyebut lima korban telah dipulangkan dan satu lainnya masih dirawat di rumah sakit. 

    “Yang sudah di sini 5 orang, 1 orang dibawa ke RS Elisabeth,” ujar salah satu relawan di Kelurahan Bendan Ngisor

  • Viral Pengeroyokan Pelajar di Langkat, 2 Orang Ditangkap

    Viral Pengeroyokan Pelajar di Langkat, 2 Orang Ditangkap

    GELORA.CO  – Video yang memperlihatkan aksi pengeroyokan pelajar di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara viral di media sosial. Dua remaja yang diduga sebagai pelaku telah ditangkap.

    Peristiwa ini terjadi di Simpang Ladang, Kecamatan Tanjung Pura, pada Sabtu (25/10/2025). Dalam video yang beredar luas, tampak sejumlah pelajar terlibat dalam perkelahian yang diduga dipicu oleh perselisihan pribadi.

    PS Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Langkat, Ipda Esther menjelaskan bahwa setelah video tersebut viral, pihaknya langsung melakukan penyelidikan. 

    Hasilnya, dua terduga pelaku dan dua korban yang juga masih di bawah umur berhasil ditangkap untuk proses lebih lanjut. “Kasus ini kini dalam penanganan Unit PPA Satreskrim Polres Langkat untuk pendalaman dan proses hukum sesuai ketentuan perlindungan anak,” ujar Ipda Esther.

    Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo menegaskan bahwa tindakan cepat yang dilakukan oleh Polres Langkat merupakan bentuk komitmen kepolisian dalam melindungi anak-anak Indonesia dari segala bentuk kekerasan dan kejahatan sosial.

    “Bullying bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi juga ancaman serius terhadap masa depan generasi muda. Polres Langkat akan selalu hadir memastikan tidak ada ruang bagi kekerasan di lingkungan pendidikan maupun pergaulan remaja,” kata AKBP David

  • Uji Coba Ulang Utang Kereta Cepat

    Uji Coba Ulang Utang Kereta Cepat

    Oleh:Defiyan Cori 

       

    KEBERANIAN memulai hal baru, mungkin inilah warisan terbesar Joko Widodo selama dua periode memimpin negeri ini. Presiden yang akrab disapa Jokowi itu berani menantang kebiasaan lama, menembus keraguan birokrasi, dan menggebrak lewat proyek-proyek infrastruktur raksasa, termasuk Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB).

    “Kereta cepat bukan soal untung rugi, yang penting rakyat dilayani,” kata Jokowi pada 2 Oktober 2023 saat meresmikan beroperasinya kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu. Ucapan itu menegaskan satu hal: proyek ini dibangun bukan semata demi laba, melainkan pelayanan publik. Dalam logika bisnis, kerugian di awal operasi adalah hal yang lumrah. Namun di dunia korporasi, setiap angka tetap bicara: untung atau rugi menentukan kepercayaan investor dan kreditor.

    Karena itu publik terperangah ketika Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, mengeluhkan kerugian proyek KCJB di hadapan Komisi VI DPR, Rabu, 20 Agustus 2025. Ia menyebut kerugian gabungan PT KCIC dan PT KAI pada 2024 mencapai Rp4,195 triliun, sementara semester pertama 2025 (unaudited) sudah menembus Rp1,625 triliun. Ia bahkan menyebut kondisi itu sebagai “bom waktu”.

    Pernyataan itu sontak memicu polemik. Bukankah sejak awal proyek ini dijalankan dengan skema bisnis ke bisnis (B-to-B) tanpa jaminan APBN? Tidakkah sang direktur memahami kontrak dan risiko yang telah disepakati?

    Sebelum menuding siapa bersalah, ada baiknya publik menelusuri akar persoalan. Dalam dunia bisnis, studi kelayakan atau feasibility study (FS) adalah dokumen paling mendasar. Ia menentukan apakah sebuah proyek layak atau tidak layak dijalankan. Badan Pemeriksa Keuangan seharusnya menelusuri kembali dokumen ini: apakah KCJB benar-benar dinilai layak secara teknis, ekonomi, dan finansial sebelum dijalankan?

    Kalau memang layak, mengapa kerugian menggunung sejak awal? Tapi kalau tidak layak, mengapa proyek senilai triliunan rupiah ini tetap diteruskan?

    Sebagian pihak, termasuk Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), bahkan menyebut proyek ini “sudah busuk sejak awal”.

    Awal kisahnya bisa ditarik ke 2015. Kala itu, dua raksasa ekonomi–Jepang dan China–berebut mengerjakan proyek kereta cepat sejauh 142,3 kilometer ini. Melalui Peraturan Presiden Nomor 107 dan 93 Tahun 2015, pemerintah memberi batas waktu penentuan pemenang hingga 31 Agustus 2015.

    Akhirnya, pilihan jatuh ke China. Alasannya sederhana: tawaran mereka lebih murah dan tidak membebani APBN. Jepang menawarkan nilai proyek USD 6,2 miliar (sekitar Rp86,8 triliun), sedangkan China hanya USD 5,5 miliar (Rp77 triliun). Selisihnya sekitar Rp9,8 triliun.

    China juga berjanji tidak meminta jaminan pemerintah. Janji yang belakangan menjadi sumber polemik.

    Pertengahan Juni 2015, Menteri BUMN Rini Soemarno meneken kerja sama pendanaan dengan berbagai BUMN senilai total US$40 miliar—sekitar Rp520 triliun. Padahal, nilai proyek KCJB hanya Rp78–87 triliun. Apakah seluruh pinjaman itu untuk kereta cepat semata? Pertanyaan ini belum pernah dijawab tuntas.

    Dari sinilah lahir PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), konsorsium yang terdiri dari PT KAI, PT Wijaya Karya (WIKA), PT Jasa Marga (JSMR), dan PTPN VIII. Mereka menggandeng China Railway International dengan kepemilikan saham 60:40.

    Masalahnya, sebagai leading consortium, PT KAI menanggung beban terbesar—58,53 persen saham PSBI—dan karenanya paling terdampak ketika proyek merugi. Semester pertama 2025, kerugiannya hampir Rp1 triliun.

    Mengapa Kerugian ini Tak Bisa Diantisipasi?

    Sebagian penyebabnya, proyek yang semula dirancang selesai 2019 baru rampung 2023. Biaya pun membengkak. Dari semula US$5,5 miliar, melonjak hingga US$8 miliar atau sekitar Rp114 triliun.

    Lebih runyam lagi, peralihan kepemimpinan konsorsium dari WIKA ke KAI menambah beban koordinasi. Lalu komitmen awal “tanpa APBN” berubah di tengah jalan: Menteri BUMN Erick Thohir, didukung Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, akhirnya mengusulkan keterlibatan dana negara.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani pun menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 89 Tahun 2023 yang memberi ruang bagi penggunaan APBN. Presiden Jokowi disebut mengetahui keputusan itu. Dengan demikian, ada tiga pejabat yang memikul tanggung jawab atas perubahan fundamental proyek ini.

    Kini, Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan kembali mengusulkan penerbitan Keppres baru untuk menyelesaikan utang proyek KCJB. Padahal, langkah itu justru menambah simpul birokrasi. Penyelesaiannya cukup dilakukan lewat mekanisme renegosiasi dan restrukturisasi utang antara PT KCIC dan lembaga pembiayaan China, seperti China Development Bank (CDB) dan Industrial and Commercial Bank of China (ICBC).

    Tak perlu Keppres baru. Yang dibutuhkan hanyalah profesionalisme dan keberanian mengambil keputusan.

    Pemerintah sebenarnya punya instrumen yang bisa diandalkan: BPI Danantara. Badan ini dapat menjadi fasilitator renegosiasi antara PSBI dan pihak China Railway International, yang beranggotakan China Railway Group Limited, Sinohydro Corporation, TSDI Group, China Academy of Railway Sciences, CSR Corporation, serta China Railway Signal and Communication Corp.

    Mereka memegang 40 persen saham PT KCIC, dan karena itu, semua poin perjanjian kerja sama—termasuk kenaikan nilai proyek USD 1,9 miliar (Rp28,5 triliun) harus dinegosiasikan ulang berdasarkan dokumen resmi, bukan lobi politik.

    Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa sudah menegaskan: APBN tak boleh digunakan untuk menambal utang KCIC. Bahkan, memakai dividen BUMN untuk menalangi kerugian dinilai berisiko dan rawan penyimpangan.

    Masih ada cara lain yang lebih sehat secara korporasi, yakni: kebijakan delusi saham. Dengan mengalihkan sebagian kepemilikan 60 persen saham PSBI, beban utang PT KCIC dan PT KAI bisa berkurang tanpa membebani kas negara.

    Itu langkah konstitusional dan rasional, bukan jalan pintas politik. Pada akhirnya, keberanian membangun proyek besar memang perlu. Tapi keberanian itu harus disertai tanggung jawab penuh, bukan sekadar menumpahkan risiko ke negara.

    Sebuah proyek raksasa seperti KCJB hanya akan menjadi simbol kemajuan bila dikelola dengan prinsip bisnis yang sehat dan transparan. Karena di balik setiap rel yang berkilau dan setiap kereta yang melesat, tersimpan pertanyaan besar: siapa yang sesungguhnya membayar kecepatannya? 

    (Ekonom Konstitusi)

  • Berawal dari Teguran Rokok, Seorang Pria Tewas Dipalu

    Berawal dari Teguran Rokok, Seorang Pria Tewas Dipalu

    GELORA.CO -Pria berinisial BSP (39) tewas usai kepalanya dipukul dengan palu oleh adik iparnya bernama Arif Rahman Hakim (30) di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Sabtu dini hari, 25 Oktober 2025.

    Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela menjelaskan kejadian bermula saat istri korban berinisial H (39) mendengar suaminya sedang menegur adiknya yang merokok di kamar.

    “Saksi ikut menegur adik saksi secara baik-baik, namun korban memanggil saksi dan menegur saksi ‘biarkan saja adikmu merokok di kamar nanti kita pindah saja dari rumah ini’,” kata Anggiat dalam keterangan resmi yang diterima redaksi di Jakarta.

    Perkataan korban membuat pelaku kesal, lalu mengambil palu untuk memukul 

    “Pelaku memukul korban dengan palu gada lanjut saksi H mencoba melerai sampai dengan tangan saksi terkena palu,” jelas Anggiat.

    Usai melakukan penganiayaan, Arif kabur meninggalkan rumah dan kakaknya pun turut mengajar dan akhirnya berhasil ditangkap oleh bantuan warga. 

    Selanjutnya Arif dibawa ke kantor polisi oleh warga.

    “Korban dalam keadaan meninggal dunia dengan mulut mengeluarkan darah segar dan kepala belakang pecah hingga mengeluarkan otak,” pungkas Anggiat

  • Skandal Gereja Italia, 4.400 Orang Jadi Korban Pelecehan Pastor

    Skandal Gereja Italia, 4.400 Orang Jadi Korban Pelecehan Pastor

    GELORA.CO – Hampir 4.400 orang di Italia dilaporkan menjadi korban pelecehan oleh pastor Katolik sejak tahun 2020, menurut data yang dirilis oleh sekelompok korban pada Jumat (24/10/2025). Temuan tersebut menambah tekanan bagi para uskup untuk menghadapi maraknya kasus pelecehan seksual yang telah membayangi gereja Katolik sebagai salah satu institusi keagamaan terbesar di dunia.

    Melansir Reuters, perkiraan jumlah korban tersebut berasal dari penghitungan tidak resmi Rete l’Abuso, sebuah kelompok korban pelecehan gereja terbesar di Italia. Pendiri organisasi tersebut, Francesco Zanardi, menjelaskan bahwa angka itu disusun berdasarkan laporan para korban, sumber peradilan, serta pemberitaan media.

    Rete l’Abuso tidak mengatakan berapa lama kasus-kasus pelecehan yang dituduhkan itu terjadi. Konferensi Uskup Italia (CEI), yang dikritik oleh komisi perlindungan anak Vatikan minggu lalu, tidak memberikan komentar mengenai temuan tersebut, kata seorang juru bicara.

    Selama beberapa dekade, gereja Katolik di seluruh dunia diguncang oleh skandal pelecehan seksual yang melibatkan pastor pedofilia serta upaya sistematis untuk menutupinya. Namun di Italia, para pemimpin gereja lokal dinilai masih kurang transparan dalam menghadapi persoalan tersebut.

    Paus Leo yang baru saja menjabat sejak tahun 2025, mengambil langkah awal dengan bertemu para penyintas pelecehan seksual oleh imam untuk pertama kalinya minggu ini.

    Ia menyerukan kepada para uskup agar tidak lagi menyembunyikan tuduhan pelanggaran. Sebelumnya, mendiang Paus Fransiskus juga menjadikan penanganan kasus pelecehan seksual sebagai salah satu prioritas utama selama 12 tahun masa kepemimpinannya, meski hasilnya dinilai masih beragam.

    Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada 16 Oktober, komisi perlindungan anak Vatikan mengatakan hanya 81 dari 226 keuskupan di Italia yang menanggapi kuesioner tentang praktik perlindungan yang telah disusunnya.

    Rete l’Abuso mengatakan telah mendokumentasikan 1.250 kasus dugaan pelecehan – beberapa di antaranya melibatkan banyak korban termasuk 1.106 kasus yang diduga dilakukan oleh pendeta, sedangkan sisanya diduga dilakukan oleh biarawati, guru agama, relawan awam, pendidik, dan anggota pramuka.

    Laporan tersebut menyebutkan 4.451 korban selamat berusia di bawah 18 tahun, dan jumlah yang hampir sama besarnya 4.108 adalah laki-laki, kata Rete l’Abuso, seraya menambahkan bahwa lima biarawati, 156 orang dewasa rentan, dan 11 penyandang disabilitas juga termasuk di antara para korban.

    Menurut asosiasi tersebut, dari 1.106 pastor yang diduga predator, hanya 76 yang diadili di gereja, dengan 17 orang diskors sementara, tujuh orang dipindahkan ke paroki lain, dan 18 orang dicopot atau mengundurkan diri dari jabatan pastor. Lima orang meninggal karena bunuh diri, tambahnya.