Author: Gelora.co

  • Rocky Gerung Duga Projo ‘Dihibahkan’ ke Gerindra sebagai Sogokan Politik agar Kasus-Kasus Jokowi Disetop

    Rocky Gerung Duga Projo ‘Dihibahkan’ ke Gerindra sebagai Sogokan Politik agar Kasus-Kasus Jokowi Disetop

    GELORA.CO – Ketua Umum Projo Budi Arie berambisi untuk bergabung dengan Partai Gerindra.

    Bahkan, Menteri Koperasi itu secara gamblang tegas menginginkan segera masuk partai Gerindra.

    Hal itu disampaikan dalam Kongres III Projo yang digelar pada Sabtu (1/11/2025) dan Minggu (2/11/2025).

    Pengamat Politik Rocky Gerung melihat adanya transaksi politik besar-besaran. 

    “Karena bayangkan Projo pada akhirnya harus pindah ke Gerindra dan ya mungkin itu strategi yang jitu oleh ketua Projonya saudara Budi untuk memungkinkan ada tukar tambah baru dalam politik,” kata Rocky Gerung dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Rocky Gerung Official, Senin (3/11/2025).

    Rocky Gerung juga mengungkit dinasti politik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). 

    Pasalnya, Projo telah dikenal sebagai relawan terbesar yang mendukung Jokowi. Ia pun menduga kuat bahwa Jokowi telah memberikan izin bahwa Projo bakal dihibahkan ke Gerindra.

    Selain itu, Rocky Gerung juga menyoroti ketidakhadiran Presiden Prabowo Subianto dan Jokowi saat Kongres Projo. 

    Menurut Rocky, hal itu menunjukkan sikap kehati-hatian Jokowi yang mendiplomasikan Projo ke Gerindra.

    “Kita coba pahami itu dari segi persaingan politik yang makin lama makin tajam dan tagih-menagih utang politik di masa lalu juga mungkin mulai terbaca dan itu yang kira-kira jadi semacam tema utama Projo kenapa ketua umumnya hendak beralih partai dari PSI pergi pada Gerindra,” kata Rocky Gerung.

    Rocky Gerung pun melihat sikap Projo itu sebagai sogokan politik Jokowi kepada Partai Gerindra.

    Dimana, kata Rocky Gerung, menghibahkan Projo ke Gerindra dapat menghentikan opini publik dan analis yang menghendaki Jokowi diperiksa dalam berbagai kasus antara lain kereta cepat Whoosh.

    Kemudian kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara. Dimana menantu Jokowi yakni Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution siap diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

    “Kan ini lapisan-lapisan pertanyaan itu yang memungkinkan kita menganalisis bahwa akan ada gempa bumi politik baru yang sering saya pakai istilah akan ada radical break,” ucap Rocky.

    Rocky Gerung pun melihat peristiwa politik yang terjadi belakangan ini menunjukan adanya tukar tambah di belakang layar antar elite. Ia pun menduga adanya peristiwa besar dalam sepekan ini.

    “Mungkin dalam 1 minggu ini ya akan ada berita baru tuh tentang kasus-kasus yang menyangkut dinasti Pak Jokowi itu dan itu tidak mungkin ditahan lagi tuh kelompok Roy Suryo sudah pasti punya data baru tentang ijazahnya Pak Gibran,” kata Rocky Gerung.

    “Bahkan mungkin beberapa teman di luar negeri membantu memperbaiki data atau menyempurnakan data-data tentang kemungkinan juga Pak Gibran itu sebagai wakil presiden berijazah palsu,” tambah Rocky Gerung.

    “Jadi  konstruksi dari kasus-kasus yang menyangkut dinasti Pak Jokowi sekarang jadi lengkap itu mulai dari kasus Fufufafa, ijazahnya Jokowi sendiri, ijazah Gibran dan Whoosh itu intinya tuh dan kita coba bayangkan misalnya kerumitan politik di minggu-minggu ke depan dengan satu pertanyaan apakah transaksi politik antara dinasti Jokowi atau kekuasaan Jokowi di masa lalu dengan kepentingan Presiden Prabowo hari ini sebagai  dinamika baru yang bisa menghasilkan radical break,” sambung Rocky Gerung.

  • Rintihan ‘Minta Tolong’ Kerap Terdengar Sebelum 2 Kerangka Ditemukan di Gedung Kwitang yang Terbakar

    Rintihan ‘Minta Tolong’ Kerap Terdengar Sebelum 2 Kerangka Ditemukan di Gedung Kwitang yang Terbakar

    GELORA.CO – Suara misterius berupa rintihan “minta tolong” sempat terdengar dari dalam gedung Astra Credit Companies (ACC) Kwitang, Jakarta Pusat, sebelum dua kerangka manusia ditemukan hangus terbakar di lantai dua bangunan tersebut pada Kamis sore, 30 Oktober 2025.

    Penemuan itu terjadi dua bulan setelah gedung dilalap api dalam demonstrasi besar akhir Agustus lalu. 

    Penelusuran Tribunnews mengungkap kesaksian warga, pengamanan tertutup, dan minimnya pelibatan perangkat lingkungan dalam peristiwa yang kini tengah diselidiki polisi.

    Sepi, Dinding Hitam, Pagar Seng Menutup Pandangan

    Setelah penemuan dua kerangka manusia di lantai dua gedung ACC Kwitang, Tribunnews mendatangi lokasi kejadian untuk menelusuri suasana fisik bangunan dan jejak kebakaran yang masih terlihat jelas.

    Bangunan tiga lantai itu tampak sepi, dengan sebagian besar pagar depan ditutup rapat menggunakan lembaran seng.

    Kerusakan akibat kebakaran tak mudah terlihat dari jalan raya Kwitang yang padat lalu lintas.

    Beberapa bagian gedung tampak menghitam, sisa dari insiden kebakaran yang terjadi dalam aksi demonstrasi massa pada akhir Agustus.

    Di halaman gedung, tiga sekuriti internal ACC berjaga bergantian. 

    Kalimat-kalimat bernada protes dan sindiran yang ditulis para demonstran menggunakan cat semprot (pylox) masih terlihat di sebagian dinding luar berwarna putih.

    Sementara di bagian dalam, barang-barang hangus berserakan, memperlihatkan dampak kebakaran yang terjadi bersamaan dengan gelombang unjuk rasa.

    Gedung Dijaga, Informasi Dikunci

    Di tengah kondisi gedung yang tertutup dan gelap, pengamanan dilakukan oleh sekuriti internal ACC.

    Tribunnews berbincang dengan petugas yang baru ditugaskan pasca-penemuan kerangka.

    Salah satu dari mereka, berinisial S, mengatakan dirinya baru dipindahkan dari cabang Kelapa Gading.

    “Saya baru dipindah ke sini. Dua teman saya juga baru kerja di sini,” kata S.

    Ia mengaku mengetahui perihal ditemukannya dua kerangka manusia di gedung tersebut. Namun, ia enggan untuk mengungkapkan apa yang terjadi.

    Sebab, sekuriti telah diarahkan oleh manajemen pusat ACC untuk tidak memberikan informasi kepada wartawan.

    Suara Misterius Sebelum Evakuasi

    Kesaksian warga sekitar mulai mencuat setelah suasana gedung menjadi sorotan.

    Beberapa dari mereka mengaku sempat mendengar suara-suara mencurigakan dari dalam bangunan sebelum proses evakuasi dilakukan.

    Novrie, warga yang tinggal persis di samping gedung ACC, mengatakan suara ketukan dan rintihan kerap terdengar dari dalam gedung.

    “Ada bunyi ‘ketrok-ketrok’. Saya pikir renovasi. Tapi pedagang bilang enggak ada. Baru tahu pas Kamis sore ada evakuasi kerangka,” ungkap Novrie.

    Novrie juga menyebut bahwa beberapa pedagang malam sempat mendengar cerita dari sekuriti gedung ACC soal suara teriakan “minta tolong” yang terdengar setelah kebakaran.

    “Katanya satpam cerita ke orang warung, suka ada yang teriak ‘minta tolong’ dari dalam,” ungkap Novrie.

    Evakuasi Diam-diam oleh Aparat

    Setelah suara-suara itu menjadi perbincangan warga, aparat kepolisian melakukan evakuasi dua kerangka manusia secara tertutup. Prosesnya berlangsung cepat dan minim pelibatan warga.

    Menurut kesaksian pedagang minuman bernama Nana (nama disamarkan), aparat kepolisian masuk ke gedung satu per satu dan menutup pintu seng di bagian depan.

    “Polisi masuk satu per satu, enggak ramai. Pintu seng langsung ditutup,” kata Nana.

    Pedagang lain, Pirman, menyebut ada tiga mobil yang datang: satu ambulans, satu Satpol PP, dan satu mobil polisi.

    Warga Tak Dilibatkan, RT-RW Baru Tahu dari Berita

    Meski evakuasi telah dilakukan, perangkat lingkungan seperti RT dan RW mengaku tidak mendapat informasi resmi dari pihak ACC maupun aparat. Mereka baru mengetahui peristiwa itu dari pemberitaan.

    Ketua RT setempat, Aris, menyebut tidak ada laporan atau koordinasi dari pihak ACC.

    “Saya baru tahu dari berita. Enggak ada yang lapor,” kata Aris.

    Ketua RW, Bambang, membenarkan bahwa komunikasi dengan pihak keamanan ACC tidak berlangsung aktif.

    “Setiap hari kami minta tandatangan sekuriti sebagai bukti pengamanan. Tapi mereka punya sistem sendiri,” ujar Bambang.

    Status Penyelidikan: Polisi & ACC Angkat Bicara

    Setelah sorotan publik meningkat, pihak kepolisian dan manajemen ACC memberikan pernyataan resmi terkait penemuan dua kerangka manusia dan status penyelidikan yang sedang berjalan.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro membenarkan bahwa dua kerangka ditemukan dalam kondisi hangus terbakar.

    Ia menjelaskan bahwa jenazah baru ditemukan karena tertimbun material plafon yang ambruk saat kebakaran terjadi.

    “Kenapa baru ditemukan, karena jenazah hangus terbakar dan tertumpuk sisa material kebakaran, sedangkan gedung tidak digunakan lagi,” ujar Susatyo.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra menambahkan bahwa proses identifikasi sedang berlangsung di RS Polri Kramat Jati. Hasil tes DNA diperkirakan keluar pada Rabu, 5 November 2025.

    Pihak ACC melalui EVP Corporate Communication Riadi Prasodjo menyampaikan keprihatinan dan dukacita atas peristiwa tersebut.

    “ACC turut prihatin atas penemuan dua jenazah dan berharap pihak kepolisian dapat segera mengidentifikasi korban,” kata Riadi.

    Dugaan Kuat: Farhan dan Reno, Mahasiswa Hilang Saat Demo

    Dua kerangka manusia yang ditemukan diduga kuat merupakan Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputra Dewo, mahasiswa yang dilaporkan hilang saat demonstrasi di Kwitang pada 29 Agustus 2025. 

    Keluarga keduanya telah memberikan sampel DNA untuk dicocokkan dengan jenazah yang ditemukan.

    “Kami sudah ambil DNA dari keluarga Farhan dan Reno. Hasilnya akan dibandingkan dengan kerangka yang ditemukan,” ujar AKBP Roby Heri Saputra.

    Keduanya dilaporkan hilang melalui Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), namun hingga kini belum pernah terlacak.

    Kebakaran saat Demonstrasi

    Gedung ACC Kwitang sebelumnya sempat terbakar dalam gelombang demonstrasi yang berlangsung pada 25–31 Agustus 2025. 

    Massa saat itu mengepung markas Brimob Kwitang, dan api melalap sebagian bangunan di sekitarnya, termasuk gedung ACC.

    Bagian luar gedung masih menunjukkan bekas kebakaran, dengan dinding menghitam dan coretan protes dari demonstran.

    Barang-barang hangus terlihat di bagian dalam gedung.

    Warga Takut Lewat Malam Hari

    Pasca-penemuan kerangka, dampak sosial mulai terasa di lingkungan sekitar. Warga mengaku takut melintasi gedung ACC pada malam hari karena suasana yang gelap dan tertutup.

    “Hawanya enggak enak. Warga maunya cepat-cepat dibangun lagi,” ujar Novrie.

    Pirman, pedagang warung makan, mengaku tidak mengalami kejadian mistis, namun merasa takut setelah mengetahui adanya kerangka.

    “Setelah tahu ada kerangka, jadi takut aja,” katanya.

  • Geekvape SOUL II Raih Penghargaan Emas MUSE 2025 – Pengakuan Global atas Desain dan Inovasi

    Geekvape SOUL II Raih Penghargaan Emas MUSE 2025 – Pengakuan Global atas Desain dan Inovasi

    Geekvape dengan bangga mengumumkan bahwa produk terbarunya, SOUL II, telah meraih Penghargaan Emas MUSE Design 2025, salah satu penghargaan paling bergengsi di industri kreatif global.

    Sering dijuluki sebagai “Oscar-nya dunia desain”, MUSE Awards memberikan apresiasi terhadap desain dan inovasi yang luar biasa.

    Pencapaian ini menegaskan kekuatan merek Geekvape dan komitmennya yang berkelanjutan dalam menghadirkan keunggulan.

    Mendefinisikan Ulang Gaya dan Pengalaman
    SOUL II tampil menonjol dengan desain minimalis yang elegan, memadukan estetika modern dengan genggaman yang nyaman. Nuansa warna yang lembut, material aluminium alloy yang halus, serta sentuhan akhir yang inovatif memberikan kesan bergaya dan berteknologi tinggi pada perangkat ini.

    Tak hanya dari segi tampilan, SOUL II dirancang dengan fokus pada kebutuhan pengguna. Mulai dari mouthpiece yang dapat diganti, koneksi pod magnetik, jendela cairan (e-liquid) yang terlihat jelas, hingga baterai berkapasitas besar – semuanya dirancang untuk menghadirkan pengalaman vaping yang praktis, andal, dan personal.

    Upaya Kolektif, Kebanggaan Bersama
    Penghargaan ini bukan semata-mata pengakuan atas produk, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap seluruh tim Geekvape. Dari riset dan desain hingga produksi dan pemasaran, setiap kontribusi berperan penting dalam merealisasikan SOUL II dan membawanya meraih pengakuan internasional.Memperkuat Pengaruh Merek
    Kemenangan dalam MUSE Gold Award memperkuat reputasi Geekvape di pasar global. Ini mencerminkan tidak hanya kemampuan kami dalam berinovasi, tetapi juga kepercayaan dan pengakuan dari konsumen serta profesional industri di seluruh dunia. Tonggak pencapaian ini semakin mengukuhkan posisi merek sebagai pemimpin dalam industri vaping.Menatap Masa Depan
    Bagi Geekvape, penghargaan ini merupakan pencapaian sekaligus titik awal yang baru. Dengan keberhasilan SOUL II, kami akan terus berkomitmen pada desain yang berpusat pada pengguna dan inovasi teknologi, guna menghadirkan produk yang lebih cerdas, stylish, dan andal bagi konsumen global.

    Geekvape akan terus melangkah maju dengan keyakinan, menjadikan pengakuan ini sebagai fondasi untuk meraih pencapaian yang lebih tinggi dalam desain dan pengaruh merek.

  • Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo

    Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo

    GELORA.CO – Mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 3 November 2025.

    Saat ditanya terkait polemik Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh, Jonan mengaku diskusinya dengan Presiden Prabowo tidak membahas hal tersebut. 

    Meski pertemuan keduanya berlangsung selama dua jam, topik yang dibicarakan disebut Jonan seputar program prioritas yang dijalankan pemerintah saat ini seperti MBG, Kopdes Merah Putih, hingga Sekolah Rakyat. 

    Jonan juga menepis anggapan bahwa dirinya diminta memberikan masukan terkait hutang proyek Whoosh.  

    “Enggak, saya nggak diminta masukan kok soal itu,” ujarnya kepada wartawan.  

    Pria yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT KAI itu menegaskan, dirinya kini sudah pensiun dan tidak lagi memberikan pandangan terkait isu-isu kebijakan publik.  

    “Nggak ada, saya udah pensiun, saya nggak akan nyampaikan pendapat lah,” tegasnya.  

    Jonan menegaskan bahwa ia tidak mengetahui secara pasti persoalan tersebut. Ia berpendapat, Presiden Prabowo tentu memiliki kebijakan tersendiri terkait hal itu. 

    Menurutnya, proyek Whoosh sejauh ini sudah berjalan baik dari sisi operasional, sementara hal lain sebaiknya ditanyakan langsung kepada Presiden.

    “Kan Whoosnya sendiri secara operasional bagus. Kalau yang lain-lain ya mungkin tanya beliau sendiri deh. Ya misalnya soal pengelolaannya bagaimana, hutangnya bagaimana, mungkin boleh tanya sendiri sih,” tandasnya.

  • Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra

    Budi Arie Sama Saja Bunuh Diri Masuk Gerindra

    GELORA.CO -Keinginan Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi bergabung dengan Partai Gerindra, mempertegas diri tengah dalam masalah besar.

    Pengamat dari Citra Institute Efriza menilai, keinginan kuat Budi Arie masuk ke dalam partai penguasa diperkirakan untuk mencari perlindungan saja.

    “Sama saja bunuh diri (jika bergabung dengan Gerindra), karena secara tidak langsung ia mengakui personalnya sedang bermasalah akibat kasus Judi Online, sedangkan patronnya Jokowi sudah mulai menurun drastis pengaruhnya di pemerintahan sekarang,” ujar Efriza kepada RMOL di Jakarta, Senin, 3 November 2025.

    Terlebih, menurut dia, Budi Arie terbilang dalam posisi yang terancam setelah didepak keluar Kabinet Merah Putih, sehingga tidak lagi memiliki kekuatan politik.

    “Karena ia terkena reshuffle, dan organisasinya Projo turun drastis pengaruhnya pasca dirinya di reshuffle sebagai Menkop,” tuturnya.

    Magister ilmu politik Universitas Nasional (UNAS) itu menganggap, langkah Budi Arie Setiadi bergabung ke Partai Gerindra ini langkah paling realistis namun sangat pragmatis. 

    Namun hal itu malah memberikan dampak negatif bagi Partai Gerindra dan juga Presiden Prabowo.

    “Realistis bagi Budi Arie dan Projo bergabung ke Gerindra, tetapi tidak secara pribadi Presiden dan Ketum Partai Gerindra. Karena ketika mengiyakan Budi Arie dan Projo bergabung, nilai positifnya kecil dan malah menimbulkan polemik besar di publik,” pungkas Efriza. 

  • Projo Dipelihara Buat Ngamen Politik

    Projo Dipelihara Buat Ngamen Politik

    GELORA.CO -Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, secara terbuka meminta restu kepada para relawannya untuk bergabung ke Partai Gerindra. Pernyataan itu disampaikan saat Kongres ke-III Projo di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu, 1 November 2025.

    Langkah Budi Arie tersebut langsung menuai tanggapan dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi, yang menilai fenomena itu bukan hal baru di dunia politik relawan.

    “Ormas relawan Pilpres itu sebenarnya hanya tangga bagi ketum dan sekjennya untuk dapat kompensasi politik. Pilpresnya sudah selesai, organisasinya terus dipelihara untuk jadi alat ngamen,” sindir Islah lewat akun X miliknya, seperti dikutip redaksi di Jakarta, Senin, 3 November 2025.

    Menurutnya, pola semacam itu sudah sering terjadi dari satu Pilpres ke Pilpres berikutnya. Para anggota relawan hanya dijadikan “pemandu sorak”, sementara para elite puncak organisasi akhirnya mendapatkan posisi kekuasaan.

    “Dari Pilpres ke Pilpres, anggotanya tetap jadi pemandu sorak, elitnya jadi pejabat,” tegas Islah.

    Diketahui, Budi Arie kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Projo untuk periode 2025–2030 dalam kongres yang digelar pada Minggu, 2 November 2025. 

    Mantan Menteri Koperasi itu telah memimpin Projo sejak pertama kali dibentuk pada 2013, sebagai mesin sukarelawan pemenangan Joko Widodo di Pilpres 2014, dan kembali aktif pada Pilpres 2019.

    Kini, dengan langkah politik baru menuju Gerindra, arah perjuangan Projo pun kembali menjadi sorotan. Apakah akan tetap menjadi wadah relawan, atau justru berubah menjadi kendaraan politik baru di bawah sayap partai besar

  • Saya Jatuh, Kolor Saya Diambil

    Saya Jatuh, Kolor Saya Diambil

    GELORA.CO –  Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni.

    akhirnya bicara soal kejadian memilukan yang menimpa dirinya.

    Rumah mewahnya di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dijarah massa dalam peristiwa yang bikin publik tercengang.

    Dalam pengakuannya, Sahroni mengisahkan momen mencekam ketika ia harus menyelamatkan diri dengan cara yang tak pernah terpikir sebelumnya,

    Bersembunyi di atas plafon rumahnya sendiri.

    “Saya Panik, Naik ke Plafon, Terus Jatuh”.

    Kejadian itu terjadi pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025. Massa yang entah datang dari mana tiba-tiba menyerbu rumah pribadi Sahroni. Teriakan, bentakan, dan suara benda pecah memenuhi udara.

    “Saya panik, sempat masuk ke kamar mandi, terus naik ke plafon. Tapi plafonnya enggak kuat, saya jatuh,” tutur Sahroni seperti dikutip dari Suara.com (3/11/2025).

    Ia menyebut, dalam keadaan genting itu, kepercayaannya terhadap orang di sekitarnya benar-benar runtuh.

    “Hari itu saya enggak percaya sama siapa pun,” ujarnya lirih.

    Bukan cuma barang berharga yang hilang, tapi juga benda-benda pribadi yang membuat Sahroni geleng kepala.

    “Kolor aja saya diambil. Foto keluarga pun enggak tersisa,” ungkapnya.

    Kasus ini langsung menyita perhatian publik.

    Bagaimana tidak, sosok seperti Ahmad Sahroni  yang dikenal sukses, humble, dan kerap tampil mewah justru menjadi korban dari amukan massa.

    Kepada media, politisi yang dijuluki “Crazy Rich Tanjung Priok” ini mengaku mengalami trauma berat.

    Ia tak hanya kehilangan harta benda, tapi juga rasa aman di rumah sendiri.

    Sahroni menuturkan, saat kejadian, ada sekitar delapan orang yang terjebak di dalam rumah. Mereka hanya bisa bersembunyi sambil menunggu situasi reda.

    “Saya cuma bisa pasrah. Barang-barang semua diangkut, bahkan yang enggak seberapa nilainya,” katanya.

    Yang paling menyakitkan, lanjut Sahroni, adalah ketika ia melihat foto-foto keluarganya ikut hilang. “Itu bukan soal uang. Foto-foto itu punya nilai emosional,” ucapnya.

    Usai kejadian, Sahroni sempat meluapkan emosinya lewat unggahan di media sosial.

    Ia menyindir keras pihak-pihak yang menyerbu rumahnya tanpa dasar dan tanpa malu.

    “Saya alhamdulillah tidak korupsi. Tapi rumah ini dianggap duit rakyat”.

    “Saya yakin, orang-orang yang teriak itu boro-boro bayar pajak, pasti nunggu sembako juga,” tulisnya di akun Facebook pribadinya.

    Unggahan itu langsung viral dan menuai reaksi beragam.

    Ada yang membela Sahroni, ada pula yang menilai ucapannya terlalu tajam.

    Namun bagi Sahroni, itu adalah luapan kekecewaan seorang manusia biasa yang rumahnya habis dijarah tanpa ampun.

    “Orang suka bilang, pejabat itu kebal. Sekarang lihat, bahkan saya pun bisa jadi korban,” ujarnya.

    Hingga kini, pihak kepolisian disebut masih menyelidiki kasus tersebut.

    Belum ada keterangan resmi soal berapa kerugian total dan siapa dalang di balik penjarahan itu.

    Namun masyarakat sekitar Tanjung Priok masih membicarakannya.

    Sebagian warga mengaku kaget, sebagian lagi merasa prihatin, meskipun itu merupakan kesalahan dalam berperiliaku.***

  • Buruh Pabrik Ban Michelin Demo, Protes 370 Orang Kena PHK, Jalan Pantura Diblokir, Dasco Datang

    Buruh Pabrik Ban Michelin Demo, Protes 370 Orang Kena PHK, Jalan Pantura Diblokir, Dasco Datang

    GELORA.CO  – Ribuan massa buruh melakukan aksi unjuk rasa di PT Multistrada Arah Sarana atau Michelin di Jalan Pantura, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Senin (3/11/2025).

    Aksi massa buruh ini dipicu imbas pemutusan hubungan kerja (PHK) 370 karyawan Michelin.

    Aksi sendiri dimulai sejak pukul 08.00 WIB, dan pantauan Tribun Bekasi hingga pukul 12.30 WIB aksi masih berlangsung.

    Massa buruh juga memblokir jalan pantura Cikarang- Karawang tersebut hingga menyebabkan kemacetan 2 kilomter dari Karawang dan 3 kilometer lebih dari Bekasi.

    Bahkan, kendaraan dari Bekasi menuju ke Karawang tidak bergerak karena jalan ditutup. 

    Untuk dari Karawang arus lalu lintas dialihkan ke jalur Citarik, Cikarang Timur.

    Sopir truk, Asmin (60) mengaku terjebak empat jam. Ia hendak mengantar muatan semen dari Cikarang menuju Karawang.

    “Iya dari jam 9 ini engga bisa jalan,” katanya.

    Ia mengaku awalnya tidak tahu jalan hingga ditutup. Akan tetapi saat hanya beberapa meter di depan pabrik massa buruh langsung menutup akses jalan.

    “Tadi mah masih jalan, tapi pas sudah mau depan pabrik ini ditutup. Engga gerak sama sekali,” katanya.

    Aksi massa buruh ini dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Bekasi. 

    Tak hanya dari Bekasi, ada juga dari Karawang, Tanggerang, Depok, maupun berbagai daerah lainnya.

    Hadir pula Presiden SPSI Andi Gani dan juga Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad untuk melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan. 

    Adapun aksi jalur pantura kembali dibuka pada pukul 13.07 WIB, dan kendaraan bisa kembali melintas satu jalur bergantian.

  • APBN Bertujuan Membuat Seluruh Rakyat Kaya, Mari Kita Kaya Bersama!

    APBN Bertujuan Membuat Seluruh Rakyat Kaya, Mari Kita Kaya Bersama!

    GELORA.CO – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa seluruh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikucurkan pemerintah, termasuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hingga Dewan Perwakilan Daerah (DPD) memiliki tujuan sama, yakni untuk membuat semua masyarakat Indonesia menjadi kaya.

    Hal ini sebagaimana disampaikan Purbaya dalam Rapat Kerja Komite IV DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Senin (3/11). 

    “Seluruh APBN, seluruh kegiatan pemerintah, DPR, DPD, tujuannya sama untuk membuat masyarakat kita semua jadi kaya. Jadi, saya selalu bilang, mari kita kaya bersama. Itu tujuan kita,” kata Purbaya. 

    “Kalau kaya sendiri, dia udah kaya. Dia udah kaya. Dia udah kaya. Tapi kan sebagian besar masyarakat kita nggak begitu,” tambahnya. 

    Dia juga menilai bahwa jika tujuannya hanya untuk memperkaya sendiri itu bukanlah tolak ukur keberhasilan pemerintah. Guna mewujudkan tujuan bersama itu, kata Purbaya, pihaknya harus memaksimalkan seluruh keuangan yang dimiliki negara. 

    Selain uang, Purbaya juga menyebut pemerintah harus bisa memanfaatkan kebijakan dan kekuatan ekonomi yang ada untuk memakmurkan masyarakat Indonesia. 

    “Itu bukan keberhasilan kita kalau kita cuma bikin kaya sebagian orang. Jadi, tujuan kita adalah memaksimalkan uang yang kita ada, policy yang kita ada, kekuatan ekonomi dan politik yang ada untuk memakmurkan masyarakat kita,” jelas Purbaya. 

    Dalam pertemuan perdana dengan DPD RI itu, Purbaya pun blak-blakan bahwa sebenarnya tujuan untuk memakmurkan masyarakat atau menjadi kaya bersama itu sudah ada sejak era Kemerdekaan dahulu. 

    Namun, mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini menilai bahwa pemerintah sebelumnya mungkin lupa soal tujuan itu. Sehingga, ia mengaku telah ditugaskan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai tujuan itu dengan sekaligus turut memperbaiki ekonomi RI. 

    “Mungkin dari sejak kemerdekaan juga kita semua tujuannya itu. Tapi jalannya pada lupa. Kadang-kadang jalannya nggak optimal. Jadi, saya ditugaskan oleh, ditugaskan aja,” ujar Purbaya. 

    “Aku ngaku aja kali ya. Sama Presiden untuk membawa ekonomi kita ke arah yang lebih baik lagi. Karena sebelumnya tanpa kita sadari, kita sempat mengalami keadaan yang amat membahayakan negara kita ya,” pungkasnya. (*)

  • Joget-joget Anggota Dewan Bikin Kesel Rakyat

    Joget-joget Anggota Dewan Bikin Kesel Rakyat

    GELORA.CO -Ahli Media Sosial (Medsos) Ismail Fahmi dihadirkan sebagai saksi dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR terkait perkara lima anggota DPR nonaktif buntut aksi unjuk rasa 25–31 Agustus 2025 lalu.

    Dalam kesaksiannya, Ismail menyoroti reaksi publik terhadap video sejumlah anggota DPR yang berjoget di tengah isu kenaikan gaji. 

    Menurutnya, kemarahan masyarakat bukan semata karena nominal kenaikan gaji, melainkan karena tindakan berjoget yang dianggap tidak sensitif terhadap kondisi rakyat.

    “Dalam kasus kemarin yang kita lihat itu masyarakat itu tersentuhnya di mana? Yang saya lihat joget-jogetnya itu bikin kesel banget, bukan soal angka (kenaikan gaji),” ujar Ismail di Ruang Sidang MKD DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin, 3 November 2025. 

    Ia menyebut, bagi masyarakat, kenaikan gaji anggota DPR, berapapun nominalnya, memiliki makna besar karena kondisi ekonomi rakyat sedang sulit.

    “Mau Rp1 juta kek, Rp3 juta. Rp3 juta buat saya kecil sekali, tapi buat masyarakat itu sudah kenaikan. Pada saat kami sulit Rp3 juta itu gede pak, tapi buat anggota DPR enggak besar, harusnya bisa lebih dari itu buat joget,” kata Ismail.

    Namun demikian, Founder Drone Emprit itu berpandangan bahwa persoalan utama bukan pada angka, tetapi pada emosi publik yang tersulut oleh simbol-simbol seperti joget tersebut.

    “Emosi ini harus diberesin. Pada saat klarifikasi diberesin emosi juga enggak? Apa yang masuk di masyarakat soal angkanya tadi atau joget-joget?” ucapnya.

    Atas dasar itu, menurut Ismail, klarifikasi dari pihak DPR ke publik seharusnya juga mempertimbangkan aspek emosional agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik.

    “Nah ini yang nempel di masyarakat, itu harus diluruskan. Misalnya ‘jogetnya itu bukan karena naik’ tetapi emosi dilawan dengan emosi, dengan faktual,” jelasnya.

    Ia mencontohkan, klarifikasi bisa disampaikan dengan menjelaskan konteks kejadian, misalnya bahwa ada anggota yang bernyanyi atau bersuka cita karena hal lain, bukan karena kenaikan gaji.

    “Jadi, ketika klarifikasi kita siapkan juga klarifikasi yang menyentuh emosi. Jadi instead of emosinya itu gara-gara naik gaji, kita balik emosinya karena menghargai, pasti masyarakat ada yang mendukung nanti,” demikian Ismail.

    Sejumlah saksi-ahli yang dihadirkan dalam sidang MKD DPR di antaranya Deputi Persidangan Setjen DPR Suprihartini; Koordinator Orkestra Letkol Suwarko; Ahli Media Sosial Ismail Fahmi; Ahli Kriminologi Prof Dr Adrianus Eliasta; Ahli Hukum Satya Adianto; Ahli Sosiologi Trubus Rahadiansyah; Ahli Analisis Perilaku Gustia Ayudewi; dan Wakil Koordinator Wartawan Parlemen Erwin Siregar