Author: Gelora.co

  • Geger! Ketua KPPS di Bima Dibacok Warga saat Pemungutan Suara di TPS

    Geger! Ketua KPPS di Bima Dibacok Warga saat Pemungutan Suara di TPS

    GELORA.CO  – Aksi pembacokan menggegerkan warga Desa Waduwani, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (27/11/2024) pukul 08.00 WITA. 

    Korbannya yakni Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Desa Waduwani Aswadin (29) yang dibacok warga saat pemungutan suara di TPS 2 desa setempat.

    Dalam foto yang dilihat iNews, korban dalam kondisi berlumuran darah akibat luka terbuka di bagian punggung sebelah kiri dan pundak tengah tepatnya di belakang leher. Sejumlah petugas medis terlihat memberikan penanangan awal terhadap ketua KPPS tersebut.

    Kepala Desa Waduwani Herri M Tahir mengaku kaget dengan peristiwa tersebut. Bahkan petugas keamanan juga merasa heran karena hubungan pelaku dan korban baik-baik saja dan tanpa selisih paham. 

    Pelaku diketahui berinisial AM (27) warga desa setempat. Saat ini pelaku sudah diamankan polisi untu diperiksa lebih lanjut.

    “Kejadian ini secara tiba-tiba dan di luar dugaan kami. Korban dan pelaku merupakan teman akrab,” ujarnya, Rabu (27/11/2024).

    Menurutnya peristiwa pembacokan terjadi beberapa saat dimulainya pemungutan suara. Pelaku tiba-tiba mendatangi dan membacok korban yang berada di dalam area TPS.

    “Tidak ada yang curiga sama sekali bakal seperti ini. Senjata tajam yang dipakai bacok korban itu pisau kecil yang disimpan di pinggang. Jadi waktu dia masuk TPS, pisaunya tidak kelihatan,” kata Herri.

    Seusai kejadian, proses pemungutan suara di TPS tetap dilanjutkan. Kades juga memastikan tidak ada reaksi warga lain sebab kasusnya sudah ditangani polisi.

    “Desa Waduwani dikenal paling aman. Kami juga kaget muncul kejadian seperti ini,” ucapnya

  • Ganyang Malaysia 1-0, Timnas Putri Indonesia Kunci Tiket Semifinal Piala AFF 2024

    Ganyang Malaysia 1-0, Timnas Putri Indonesia Kunci Tiket Semifinal Piala AFF 2024

    GELORA.CO –  Timnas Putri Indonesia memastikan diri tampil di babak semifinal Piala AFF 2024. Kepastian ini didapat usai Tim Garuda Pertiwi menundukkan Malaysia dengan skor 1-0, di New Laos National Stadium, Vientiane, Selasa malam, 26 November 2024.

    Pelatih Indonesia, Satoru Mochizuki, melakukan sejumlah perubahan dibandingkan saat bersua Kamboja pada matchday pertama. Dalam laga menghadapi Malaysia, Satoru memainkan Ellen, Stalin, dan Hopper sejak menit awal.

    Permainan Indonesia pun terlihat lebih berani. Mereka mampu menekan Malaysia dan meraih sejumlah peluang. Sayang, penyelesaian akhir menjadi kendala Garuda Pertiwi mencetak gol di babak pertama.,

    Perubahan kembali dilakukan Satoru pada babak kedua dengan memasukkan penyerang muda bertalenta Claudia Scheunemann.

    Dan kepercayaan Satoru pun dibayar tuntas oleh Claudia. Penggawa Hamburg SV U-17 ini akhirnya memecah kebuntuan pada menit ke-79 dengan sebuah tembakan chip.

    Itulah satu-satunya gol yang tercipta di laga Indonesia vs Malaysia. Laga pun tuntas untuk kemenangan Garuda Pertiwi 1-0.

    Kemenangan ini langsung membawa Indonesia duduk di puncak klasemen Grup B dengan 4 poin. Sekaligus memastikan tiket ke semifinal Piala AFF 2024.

    Indonesia kini tinggal menunggu pemenang laga antara Kamboja vs Malaysia yang digelar pada Jumat, 29 November 2024, untuk menentukan status juara grup. Sementara babak semifinal dijadwalkan pada 2 Desember 2024.

  • Kompolnas Apresiasi Langkah Cepat Polri Pecat AKP Dadang

    Kompolnas Apresiasi Langkah Cepat Polri Pecat AKP Dadang

    GELORA.CO – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendukung penuh pemecatan Kabagops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, karena terbukti menembak Kasatreskrim Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar hingga tewas.

    “Kami mendukung penuh langkah Polri dalam menangani kasus ini. Keputusan tegas ini merupakan upaya untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian,” kata Sekretaris Kompolnas, Irjen (Purn) Arief Wicaksono Sudiutomo, di TNCC Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 26 November 2024.

    Kompolnas juga memastikan bakal mengawasi proses penyidikan pidana terhadap Dadang yang saat ini tengah berlangsung. Termasuk mengenai motif penembakan.

    “Selain itu, kami juga akan terus mengawasi proses penyidikan pidana yang saat ini sedang berjalan untuk memastikan semua sesuai prosedur,” ujar Arief Wicaksono.

    Tak hanya itu, Arief juga mengingatkan pentingnya evaluasi di internal Polri untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

    Aksi penembakan diduga kuat terjadi karena Dadang tidak terima atas tindakan Kasatreskrim Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar yang menangkap rekanannya terkait aktivitas tambang ilegal galian tipe C.

    Peristiwa penembakan ini terjadi di pelataran parkir Mako Polres Solok Selatan, Jumat dinihari, 22 November 2024.

    Ulil pun meninggal usai dua peluru mengenai pelipis dan pipinya.

  • AKP Dadang Iskandar Tak Ajukan Banding

    AKP Dadang Iskandar Tak Ajukan Banding

    GELORA.CO – Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, tak akan mengajukan banding atau keberatan atas putusan pemecatan dirinya.

    Sidang etik terhadap Dadang digelar oleh Anggota Majelis, Kombes Armaini, di TNCC Polri, Jakarta Selatan, pada Selasa, 26 November 2024.

    “Atas putusan tersebut yang bersangkutan tidak mengajukan banding atau dengan kata lain menerima putusan tersebut,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho di TNCC Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 26 November 2024.

    Dadang dikenakan Pasal 13 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2023 tentang Pemberhentian Anggota Polri. Kemudian Pasal 5 ayat 1 huruf B dan L, Pasal 8 huruf C, Pasal 10 ayat 1 huruf D, dan Pasal 13 huruf N Perpol 7 / 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Polri.

    “Komisi Kode Etik Polri memutuskan sidang KKEP (Komisi Kode Etik Polri) dengan sanksi etika yaitu perilaku pelanggar dinyatakan sebagai perbuatan tercela,” imbuh Sandi.

    Soal motif penembakan, Sandi belum dapat mengungkapkan sebab masih didalami oleh Polda Sumatera Barat.

    Namun, aksi penembakan diduga kuat karena Dadang tidak terima atas aksi Kasatreskrim Komisaris Polisi Anumerta Ryanto Ulil Anshar yang menangkap rekanannya terkait aktivitas tambang ilegal galian tipe C.

    Peristiwa penembakan ini terjadi di pelataran parkir Mako Polres Solok Selatan, Jumat dinihari, 22 November 2024.

    Ulil pun meninggal dunia usai dua peluru mengenai pelipis dan pipinya.

  • Perbaikan Hukum Tak Bakal Terjadi Selama Jenderal Listyo Masih Jabat Kapolri

    Perbaikan Hukum Tak Bakal Terjadi Selama Jenderal Listyo Masih Jabat Kapolri

    GELORA.CO – Persoalan hukum dan politik di Indonesia belakangan mengalami kerusakan.

    Menurut Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Yevri Sitorus, perbaikan dari sisi hukum tidak bisa terjadi apabila Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih memegang jabatan Kapolri.

    “Mau bicara hukum? Kalau Kapolri-nya masih Listyo Sigit, sampai berbulu, nih, gelas enggak akan ada perubahan, Pak. Bayangin gelas bisa berbulu enggak,” kata Dedi dalam keterangannya, Selasa, 26 November 2024.

    Legislator Komisi II DPR RI itu juga menyatakan Jenderal Listyo turut andil dalam pengrusakan hukum dengan menggunakan institusi untuk pemenangan kandidat di Pilkada Serentak 2024.

    Deddy mengatakan Presiden RI Prabowo Subianto perlu mengganti Jenderal Listyo demi mewujudkan perbaikan hukum di Indonesia.

    “Kalau Pak Prabowo sudah mengganti Kapolri, mungkin kita bicara hukum, karena saya percaya banyak perwira-perwira yang tidak mau institusi Polri rusak oleh Kapolri-nya, tetapi kalau masih dia yang jadi Kapolri, enggak ada harapan, Pak. Itu yang pertama kalau hukum,” kata dia.

    Deddy menyebut, sisi politik juga mengalami kerusakan setelah pejabat sementara di beberapa daerah berpihak ke kandidat tertentu. 

    “Pj ini geraknya gila-gilaan. Ada yang dengan inisiatif sendiri, ada yang karena mau dapat keuntungan, ada yang bisa melakukan komodifikasi terhadap pemilu ini. Ini sedang terjadi di semua penjuru negeri,” ujarnya.

    Deddy mengatakan perbaikan dari sisi politik satu di antaranya bisa terjadi ketika Prabowo punya kemandirian dalam memimpin Indonesia.

    “Politik tadi. Kalau Pak Prabowo tidak menemukan kekuatannya sebagai presiden, enggak ada, enggak usah ngomong politik,” katanya.

    Selain kemandirian Prabowo, kata Deddy, perbaikan dari sisi politik bisa terjadi ketika rakyat melakukan perlawanan dengan turun ke jalan terhadap kebijakan rezim yang negatif.

    Dia mencontohkan saat gerakan rakyat untuk menolak Revisi UU Pilkada yang hendak mengakali  putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 60/PUU-XXII/2024.

    “Yang bisa mengubah para penguasa ini, kalau ada kerumunan dan ada HP, Pak. Kemarin Revisi Undang-Undang Pilkada yang bermaksud membegal putusan Mahkamah Konstitusi, bubar jalan, gara-gara apa? Banyak orang berkumpul di depan gedung DPR dan di berbagai kota. Bubar jalan. Bubar jalan,” katanya.

    Tak hanya itu, Deddy juga mengungkapkan kemarahan melihat Prabowo Subianto diperlakukan tak pantas ketika Presiden RI itu diminta menyatakan dukungan ke kandidat tertentu di Solo untuk Pilkada Jawa Tengah (Jateng).

    “Saya pribadi, saya tersinggung. Ketika Pak Prabowo diperlakukan kayak begitu di Solo, untuk dukung Jawa Tengah itu. Itu keterlaluan,” katanya. 

    Dia menilai langkah meminta Prabowo menyatakan dukungan ke paslon di Jateng masuk unsur penghinaan terhadap lembaga kepresidenan. Terlebih lagi, ada unsur paksaan dari ucapan sokongan.

     

    “Itu bukan hanya menghina Pak Prabowo sebagai pribadi, tetapi lembaga kepresidenan, loh. Which is, enggak masuk akal buat saya. Bayangkan kalau seorang Presiden bisa diperlakukan seperti itu. Apalagi kita ini, diinjak, Pak. Kan itu ini problemnya,” kata Deddy.

    Ditambahkan Deddy, Prabowo saat ini memang tampak tidak punya kuasa dalam menjabat Presiden RI. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) masih cawe-cawe terhadap kekuasaan yang dipegang Ketum Gerindra itu. 

    “Pusakanya sebagai Presiden itu, karena Pusaka itu kayaknya masih ditarik-tarik sama Pak Jokowi. Belum dipegang penuh, tuh,” pungkasnya.

  • Kabar Baik, Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025

    Kabar Baik, Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025

    GELORA.CO – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memastikan guru dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bisa mengajar di sekolah swasta mulai tahun 2025. Kepastian ini telah disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Rini Widyantini. 

    Kini, keputusan ini hanya tinggal dikeluarkan surat resmi dari MenPAN RB.

    “Nah itu sudah disetujui oleh MenPAN. Jadi guru swasta yang lolos PPPK itu dapat mengajar di swasta. Sudah sesuai MenPAN tinggal tunggu suratnya,” kata Mu’ti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/11/2024).

    Abdul Mu’ti mengatakan putusan ini merupakan kabar baik untuk guru, apalagi pada 25 November kemarin telah diperingati sebagai Hari Guru. Bahkan, kini sebanyak 100.000 lebih guru swasta telah berstatus PPPK. 

    “Sekarang ini ada lebih dari 100 ribu guru swasta yang sudah PPPK dan dia memang ya belum seluruhnya bisa didistribusi ya karena itu sesuai pembicaraan kami dengan MenPAN, guru PPPK itu bisa mengajar di swasta,” ujar Mu’ti.

    Selain itu, dia juga memastikan gaji guru akan naik mulai Januari 2025. Kenaikan gaji ini baik untuk guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun guru non ASN.

    “Berlaku kapan, 2025. Teorinya Januari, tahun anggaran kan Januari tapi realisasinya tergantung pencairan dana dari Kemenkeu,” ujar Mu’ti.

    Lebih lanjut, Mu’ti menjelaskan bahwa kenaikan gaji guru non ASN sebesar Rp2 juta sesuai dengan sertifikasi. Dia juga memastikan semua guru yang mengabdi baik sekolah negeri maupun swasta akan mendapatkan kenaikan.

    “Jadi dia sudah punya gaji di sekolah asalnya yang gaji itu bervariasi menurut kemampuan sekolah. Tapi dengan dia sertifikasi maka dia akan dapat tunjangan sertifikasi Rp2 juta itu,” katanya.

  • Cekcok di Jalan, Guru Madrasah di Jepara ditembak Pengemudi Toyota Camry

    Cekcok di Jalan, Guru Madrasah di Jepara ditembak Pengemudi Toyota Camry

    GELORA.CO –  EHS (42), seorang Guru Madrasah ditembak pengendara mobil di jalan raya tak jauh dari rumahnya di Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Senin (25/11/2024).

    Satreskrim Polres Jepara yang menerima laporan kemudian meringkus tersangka di rumahnya tanpa perlawanan.

    Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP Yorisa Prabowo, mengatakan, tersangka berinisial MMR (30) tak lain merupakan tetangga korban di Desa Buaran. Kedua pria ini diketahui sudah saling mengenal.

    “Tersangka berhasil kami amankan pukul 20.00 WIB dan kooperatif digelandang untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Yorisa saat dihubungi melalui ponsel, Selasa (26/11/2024).

    Menurut Yorisa, insiden penembakan itu berlangsung pada pagi sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu korban yang mengendarai motor Honda Vario berpelat K 3009 EQ terlibat cekcok dengan pelaku yang mengemudikan mobil Toyota Camry bernopol K 41 AH.

    Korban yang tengah dalam perjalanan menjemput anaknya balik sekolah, nyaris tertabrak sedan berkelir hitam yang disupiri tersangka.

    Ketika itu mobil tersangka oleng ke kanan hingga berpapasan dengan motor korban yang melaju dari arah berlawanan.

    “Sehingga korban sempat berhenti dan menoleh ke arah pelaku, namun pelaku merasa tidak terima dan marah-marah kepada korban. Korban hanya diam kemudian melanjutkan perjalanan,” ujar Yorisa.

    Tak diduga, seketika itu tersangka justru memutar arah mengejar dan menyeruduk motor korban hingga terjatuh.

    Kurang puas, pelaku kemudian turun dari mobil dan memaki-maki korban hingga berujung menembak korban menggunakan pistol jenis airgun.

    “Setelah itu pelaku pergi begitu saja,” kata Yorisa.

    Korban yang menderita luka luar pada perutnya selanjutnya melakukan pemeriksaan medis sekaligus visum et repertum ke RS PKU Muhammadiyah Mayong.

    Merujuk pemeriksaan Satreskrim Polres Jepara, korban terkena dua tembakan dari jarak dekat pada perut bagian atas dan bawah.

    Peluru sejenis gotri dari pistol Airgun merek “colt defender series 90” itu tak sampai bersarang di tubuh korban. Senjata yang digunakan tersangka tak berizin resmi dan dibelinya secara online tiga tahun lalu.

    “Korban mengalami luka terbuka dan sudah diberikan pengobatan. Saat ini rawat jalan,” ungkap Yorisa.

    Atas perbuatannya tersangka dijerat pasal berlapis yakni Pasal 1 ayat 1 UU Darurat No. 12 Tahun 1951 tentang penggunaan senjata api secara ilegal dan Pasal 351 ayat 2 KUHPidana tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

    “Untuk sementara motif penembakan dipicu cekcok di jalan. Pengakuan tersangka airgun buat jaga-jaga di jalan. Kami masih mendalami kasus ini,” pungkas Yorisa.

  • Keluarga Sebut Korban Piatu yang Penurut, Tak Mungkin Tawuran

    Keluarga Sebut Korban Piatu yang Penurut, Tak Mungkin Tawuran

    GELORA.CO – Keluarga Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO), siswa SMKN 4 Semarang yang meninggal akibat luka tembak, tengah berkabung mendalam dan menggelar tahlilan tujuh hari di Sragen. GRO (16), dilaporkan menjadi korban penembakan dalam insiden di kawasan Paramount, Semarang Barat, pada Minggu (24/11/2024) dini hari.

    Menurut keluarga, GRO pamit bermain pada Sabtu malam (23/11/2024) namun tidak dapat dihubungi hingga larut malam. Setelah keluarga mencari sepanjang malam, kabar duka menyatakan bahwa GRO meninggal dunia akibat luka tembak di pinggul.

    Korban sempat dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP dr. Kariadi Semarang sebelum dinyatakan meninggal. Insiden tersebut diduga terjadi saat polisi membubarkan tawuran di sekitar Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang.

    Jenazah GRO dibawa dari Semarang ke Sragen, tepatnya ke rumah kakeknya di Kampung Padas, Kelurahan Sine. Setelah disemayamkan, korban dimakamkan di TPU Bangunrejo/Padas, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, pada Minggu malam sekitar pukul 20.00 WIB.

    Yuli Andika, paman GRO, membantah dugaan bahwa keponakannya terlibat dalam tawuran. “Anaknya itu pendiam, alim, kegiatan sekolahnya bagus, bahkan ikut Paskibraka. Jadi tidak mungkin kalau dia terlibat tawuran seperti yang diberitakan,” tegasnya.

    Yuli menyatakan bahwa keluarga tidak menerima tindakan yang menghilangkan nyawa keponakannya dan menuntut keadilan. “Kalau ada tindakan tegas, itu tidak dibenarkan sampai menghilangkan nyawa seseorang. Kalau pun dilumpuhkan, mestinya kaki yang ditembak,” ungkapnya.

    Ia juga mendesak agar aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus ini dan menghukum pelaku secara maksimal. “Kami tidak ikhlas. Jika nyawa dibayar nyawa, kami setuju,” tegasnya.

    Siman, kakek GRO, mengenang cucunya sebagai anak yang penurut, pendiam, dan tekun. “Dia tidak nakal, selalu pamit kalau mau pergi. Dia anak piatu karena ibunya sudah meninggal,” ungkap Siman.

    Siman juga menyebut GRO dan ayahnya berencana mengunjungi Sragen pada Desember mendatang. “Kami kaget ketika mendengar kabar cucu saya meninggal,” tambahnya.

    Keluarga berharap polisi dapat bertindak adil dan transparan dalam menangani kasus ini, serta memberikan hukuman setimpal kepada pelaku. Mereka menginginkan keadilan bagi GRO, yang mereka yakini tidak bersalah dalam insiden tersebut.

    Keluarga memutuskan untuk mengadakan tahlilan selama tujuh hari sejak pemakaman pada Minggu malam. “Kami berkumpul di rumah, berdoa bersama untuk almarhum. Semoga tenang di sisi-Nya,” kata Siman.

    Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat GRO, yang dikenal sebagai siswa berprestasi dan panutan di sekolahnya.

  • Sedih Lihat Kondisi Bangsa, Budayawan Salahkan Jokowi

    Sedih Lihat Kondisi Bangsa, Budayawan Salahkan Jokowi

    GELORA.CO – Budayawan Eros Djarot merasa sedih dengan kondisi bangsa saat ini yang dinilainya sudah rusak secara peradaban.

    Menurutnya, kondisi bangsa sepeninggal Jokowi dari kursi presiden, justru timbul berbagai persoalan yang terus menerus menggerus roda kehidupan bangsa.

    “Ini memang yang paling luar biasa saya sedih, bagaimana Jokowi berhasil merusak peradaban kita sebagai bangsa,” kata Eros dalam paparannya dalam seminar bertajuk ‘Pelanggaran Konstitusi, Etika, Fufufafa dan Akibat Hukumnya’ yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2024)..

    Menurut Eros, jika Indonesia mengalami kebangkrutan ekonomi, hal itu masih bisa diperbaiki. Tetapi jika sudah peradaban yang rusak, sulit diperbaiki oleh pemerintah.

    “Jadi maksud saya, saya punya rumusan yang saya akan rubah, resah, rusuh, revolusi. Sebab tanpa itu saya gak lihat ada pemecahannya,” tutur dia melanjutkan.

    Eros mengatakan bahwa butuh keberanian rakyat untuk bergerak menghentikan kerusakan peradaban ini.”Kalau rakyat itu bergerak, dia mau apa gitu loh. Tapi saya meyakini, dengan pendekatan kebudayaannya, tidak ada catatan yang saya pernah dapat, Raja yang baru mau jadi Bayang-Bayang Raja yang lama. Nah ini pasti ada waktunya. When the time is come, pasti dia bergerak,” pungkasnya.

  • Yang Nulis Sakit Jiwa, Enggak Jelas Pikirannya

    Yang Nulis Sakit Jiwa, Enggak Jelas Pikirannya

    GELORA.CO –  Pakar telematika Roy Suryo menyebut akun media sosial Fufufafa memiliki keterkaitan dengan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. 

    Pernyataan tersebut disampaikan Roy Suryo dalam diskusi bertajuk “Apakah Gibran dapat Dimakzulkan dan Jokowi diadili?”

    Diskusi itu digelar oleh ASA Indonesia dan Komite Pemantau Legislatif Indonesia di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (26/11/2024).

    Dalam paparannya Roy Suryo menuding bahwa beberapa unggahan yang ditulis akun Fufufafa itu terindikasi sebagai gangguan jiwa dan menyerang sejumlah tokoh politik, termasuk Prabowo Subianto.

    “Orang yang menulis seperti ini, orang yang sakit jiwa. Tidak jelas ini pikirannya,” ujar Roy.

    Unggahan akun tersebut, menurut Roy, menghina Prabowo secara personal, termasuk mencemooh kegagalannya menjadi presiden, menyinggung agama, perceraian, dan isu mengenai anak. 

    Selain itu, akun tersebut juga diduga melecehkan sejumlah tokoh lainnya, seperti Habiburokhman, Fadli Zon, Titiek Soeharto, Didit Prabowo, hingga Anies Baswedan.

    Roy menambahkan, akun tersebut diduga memiliki keterhubungan dengan nomor telepon Gibran.

    Maka itu, ia meminta aparat penegak hukum segera menindaklanjuti. 

    Menurut Roy Suryo, pengusutan dapat dilakukan dengan mudah karena server yang digunakan oleh akun Fufufafa berada di Indonesia.

    “Gampang sebenarnya mengusut si Fufufafa itu karena servernya ada di Indonesia,” tegas mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

    Diketahui beberapa waktu lalu akun Fufufafa sempat viral lantaran banyak dikaitkan dengan Wapres Gibran Rakabuming Raka. 

    Namun belakangan manan Wali Kota Solo itu membantah dirinya sebagai pemilik akun tersebut.

    Roy Suryo sendiri sebelumnya pernah diadukan ke Bareskrim Polri terkait tudingan terhadap Gibran Rakabuming Raka sebagai pemilik akun Fufufafa.

    Pihak pelapor adalah Sekretaris Jenderal Pasukan Bawah Tanah (Pasbata) Jokowi, Sri Kuntoro Budianto.

    Dalam laporannya Budianto meminta kepada Roy Suryo untuk membuktikan tudingannya tersebut dalam kurun waktu 1×24 jam.

    “Saya minta dibuktikan 1×24 jam apa saja buktinya sehingga dia bisa menyampaikan hal tersebut karena ini membuat kita resah dan gelisah,” ujarnya di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (27/9/2024).

    Budianto menilai Roy Suryo telah membuat keonaran di akhir masa jabatan Presiden Jokowi.

    Pelapor juga memandang ada unsur kesengajaan mengganggu proses pelantikan Gibran Rakabuming selaku Wakil Presiden terpilih.

    “Harusnya Pak Jokowi landing dengan smooth, diganggu-ganggu dan juga Mas Gibran selaku Wakil Presiden yang sudah jelas dipilih oleh rakyat 58 persen,” jelasnya.

    Budianto menyayangkan sikap Roy Suryo tersebut.

    Dalam aduannya itu, Budianto menduga Roy Suryo telah melanggar Pasal 27 dan Pasal 28 UU ITE terkait penyebaran berita bohong.

    Sebelumnya, Roy Suryo berkeyakinan 99,9 persen bahwa Gibran merupakan pemilik akun fufufafa.

    “Saya bicara teknis saja bahwa 99,9 persen memang akun fufufafa itu load and clear adalah akun milik mantan Wali Kota Solo atau pun Wakil Presiden Terpilih kita, Gibran,” ujarnya dalam acara Talkshow Overview Tribunnews.com, Rabu (18/9/2024).

    Roy Suryo menggunakan dua pendekatan untuk pernyataan tersebut, yakni dengan pendekatan socio technical dan pendekatan pure technical.

    Pada pendekatan pertama yakni socio technical, dirinya mengamati pada cara menulis di akun fufufafa, yang beberapa kata ditulis dengan gaya sama yang juga digunakan di akun media sosial Chili Pari.

    Diketahui Chili Pari merupakan usaha milik Gibran.

    “Cara menulis seseorang itu tidak pernah berubah, ketika dia menuliskan kata ‘yang’ itu dengan cara ‘yg’, clear betul ketika akun dia yang lain yakni Chili Pari, dia menggunakan gaya bahasa yang sama,” lanjut Roy.

    Roy juga mengatakan keberkaitan fufufafa dengan akun-akun disebut-sebut milik Gibran serta Kaesang Pangarep.

    Diketahui dalam gambar tangkapan layar yang diunggah menunjukkan akun fufufafa menulis ID Raka Gnarly dengan username Twitter @rkgbrn.