Author: Gelora.co

  • Beredar Video Lama Perlakuan Gibran Rakabuming Terhadap Penjual Es Teh, Warganet Senggol Gus Miftah

    Beredar Video Lama Perlakuan Gibran Rakabuming Terhadap Penjual Es Teh, Warganet Senggol Gus Miftah

    GELORA.CO –  Sebuah video lawas yang memperlihatkan interaksi hangat antara Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, yang pada saat itu masih menjabat Wali Kota Solo, dengan seorang penjual es teh kembali viral di media sosial.

    Kejadian ini menarik perhatian publik, terutama setelah kasus kontroversi yang melibatkan seorang tokoh agama, Gus Miftah, yang dianggap menghina seorang penjual es teh.

    Video yang diunggah oleh akun TikTok @paryono_88 ini merekam momen ketika Gibran menghadiri sebuah acara di Yogyakarta. Saat itu, ia melihat seorang penjual es teh yang berjuang menjajakan dagangannya di tengah kerumunan.

    Tanpa ragu, Gibran langsung meminta para pengunjung untuk membeli es teh tersebut. Bahkan, ia rela memborong habis seluruh dagangan penjual tersebut.

    “Itu masnya yang didekat es teh itu tolong dibeli, masa enggak haus? Pacarnya dibeliin, pacarnya haus itu dibeliin es teh. Itu es tehnya aku beli aja, terima kasih,” ujar Gibran ke masyarakat, dikutip Jumat, 6 Desember 2024.

    Aksi spontan Gibran ini menuai pujian dari warganet. Banyak yang membandingkannya dengan peristiwa yang baru-baru ini melibatkan Gus Miftah.

    “Yang komen pada nyangka ini pas udah jadi wapres, ini jauh sebelum Mas Gibran menjadi wapres. Dia sudah bisa memanusiakan manusia,” tulis salah satu pengguna TikTok.

    “Gibran ternyata lebih baik dari ulama yang itu,” ungkap netizen lain.

    “Setidaknya promoin kaya gini gak sih, tapi Mas Gibran selalu beli kok tiap ada acara,” timpal netizen.

    Sebagai informasi, Gus Miftah telah menyampaikan permintaan maaf kepada pedagang es teh yang menjadi korban olok-oloknya. Ia mendatangi rumah Sunhaji, penjual es teh tersebut, dan meminta maaf secara langsung. Pertemuan keduanya berlangsung haru, dengan Gus Miftah memeluk erat Sunhaji.

    Namun, permintaan maaf tersebut tampaknya belum cukup meredakan amarah publik. Banyak yang menilai bahwa tindakan Gus Miftah sudah melukai perasaan banyak orang, terutama mereka yang berprofesi sebagai pedagang kecil.

  • Kakek Tukang Pijit Keliling di Sleman Rudapaksa Bocah 13 Tahun di Masjid

    Kakek Tukang Pijit Keliling di Sleman Rudapaksa Bocah 13 Tahun di Masjid

    GELORA.CO – Seorang pria paruh baya inisial AAS berusia 60 tahun yang bekerja sebagai tukang pijit keliling ditangkap polisi setelah melakukan pencabulan terhadap seorang anak berusia 13 tahun.

    Kejadian itu terjadi pada 30 November 2024 malam, saat korban sedang mengakses WiFi gratis di sebuah masjid Kalasan, Sleman.

    Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Rizky Adrian mengungkapkan pelaku menggunakan modus memijat korban. Ditengah-tengah pemijatan, kata dia, pelaku mencabuli korban.

    Karena merasa ketakutan, korban menghubungi ibunya, kemudian langsung melaporkan perbuatan pelaku.

    “Anaknya itu ketakutan. Jadi waktu pelaku melakukan hal tersebut. Korban kemudian chat ibunya untuk melaporkan perbuatan pelaku,” ungkap saat konferensi pers pada Kamis 5 Desember 2024.

    Selanjutnya, orang tua korban dan beberapa orang mendatangi TKP lalu saksi mendapati anak korban dan pelaku berada di masjid dalam kondisi gelap. Setelah klarifikasi, pelaku mengakui perbuatannya.

    Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan bahwa pelaku telah melakukan perbuatan keji sejak 2005 sebanyak 8 kali, termasuk dua kali terhadap anak-anak.

    “Pelaku sudah melakukan beberapa kali, ngakunya delapan kali,”ujar Adrian.

    Saat ini korban pencabulan berada dalam pendampingan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sleman.

    “Korban kita terus dampingi sampai saat ini,” kata Wildan Solichin, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sleman.

    Sementara pelaku kini dijerat Pasal 82 Undang-Undang No 17/2016 dan Pasal 292 KUHP dengan ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun.

  • Begini Cara Dokter Kecantikan Gadungan Lulusan Perikanan Jerat Pasien, Dipatok Ongkos Rp15 Juta

    Begini Cara Dokter Kecantikan Gadungan Lulusan Perikanan Jerat Pasien, Dipatok Ongkos Rp15 Juta

    GELORA.CO – Polisi telah menangkap dan menetapkan tersangka dokter kecantikan gadungan lulusan perikanan berinisial RA (33) sekaligus pemilik salon Ria Beauty. Turut serta diciduk DNJ (58) sebagai orang yang membantu perawatan kecantikan. Mereka ditangkap di Hotel Somerset Grand Citra Hotel & Apartement, Kuningan, Jakarta Selatan.

    Direskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra menjelaskan, mulanya penyidik mendapatkan informasi adanya praktik dermatologi yang dilakukan Ria Beauty Care tanpa izin. Kemudian, penyidik berpura-pura jadi pasien mengirimkan pesan ke nomor kontak salon tersebut untuk menanyakan treatment derma roller panggilan.

    “Kemudian oleh Admin Ria Beauty diminta identitas dan foto wajah,” ujar Wira saat konferensi pers, di Polda Metro Jaya, Jumat (6/12/2024).

    Selanjutnya, pasien diminta untuk membayar biaya uang muka treatment terlebih dahulu. Pembayaran ditransfer ke rekening atas nama RA. “Diberitahukan biayanya senilai Rp15 juta. Dan jika berminat diminta untuk segera melakukan pembayaran DP sebesar Rp1 juta di transfer ke rekening nama RA,” kata dia.

    Setelah membayar, kemudian admin Ria Beauty mengundang pasien ke grup WhatsApp ‘Derma Roller Jakarta Desember’ yang berisi sembilan orang pasien. Kemudian pada 1 Desember penyidik mendatangi tempat kecantikan tersebut dan melakukan penggeledahan.

    “RA didapati telah melakukan treatment derma roller dengan didampingi oleh DNJ terhadap 6 orang perempuan dan seorang laki-laki. Mereka akan melakukan teratment terhadap perempuan yang bernama N,” ucap Wira.

    Wira mengatakan, berdasarkan hasil penggeledahan awal penyidik mendapatkan roller bekas pakai yang tak memiliki izin edar, serum dan krim Anastesi.

    ” Berdasarkan hasil pemeriksaan awal bahwa alat Derma Roller tidak ada ijin edar, dan cream anastesi juga tidak ada Ijin Edar. Kemudian RA bukan seorang Dokter dan  DNJ bukan seorang tenaga medis,” kata dia.

  • Terima Aduan Tom Lembong, Komnas HAM Masih Pelajari Bukti soal Dugaan Kriminalisasi

    Terima Aduan Tom Lembong, Komnas HAM Masih Pelajari Bukti soal Dugaan Kriminalisasi

    GELORA.CO – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI sudah menerima aduan dari Tim Kuasa Hukum Mantan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong terkait prosedur penetapan tersangka Tom Lembong dalam dugaan kasus korupsi impor gula.

    Pihak Tom Lembong menuduh Kejaksaan Agung telah melakukan tindakan kesewenang-wenangan dan kriminalisasi. “Permohonannya terkait tindakan kesewenang-wenangan dengan diskriminasi yang diperoleh oleh Pak Thomas Lembong ketika dalam konteks pemeriksaan,” kata Komisoner Pengaduan Komnas HAM, Hari Kurniawan di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2024).

    Hari menyebut, Komnas HAM akan terlebih dahulu mempelajari kasus tersebut. Pasalnya, pihaknya baru menerima permohonan audiensi dari kuasa hukum Tom Lembong dua hari yang lalu. “Termasuk misalnya ada regulasi terkait impor gula dan sebagainya ini perlu kita pelajari lebih lanjut,” ujar Hari.

    Ia mengatakan pengaduan yang masuk di Komnas HAM akan ditindaklanjuti dalam tujuh hari kerja. “Itu setelah ada analisis dari dan kelengkapan bukti yang cukup yang sudah diberikan keluarga,” ucap Hari.

    Kuasa Hukum Tom Lembong, Zaid Mushafi 

    meyakini adanya tindakan-tindakan dari Kejagung yang tidak melindungi hak asasi manusia dari Tom Lembong.

    “Di antaranya adalah menunjuk atau memilih sendiri penasehat hukum sesuai dengan aturan dalam KUHAP,” ucap Zaid.

    Sebelumnya, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) menolak permohonan gugatan praperadilan terkait penetapan tersangka yang diajukan oleh mantan Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong. Artinya, penetapan tersangka terhadap Tom dianggap sah.

    “Menolak permohonan preperadilan pemohon untuk seluruhnya,” kata hakim tunggal Tumpanuli Marbun di PN Jaksel, Selasa, (26/11/2024).

    Seluruh permohonan Tom dalam sidang ini ditolak. Hakim menilai Kejaksaan Agung (Kejagung) sudah sesuai prosedur dalam menetapkan Tom Lembong sebagai tersangka.

    Dengan putusan tersebut, Tom Lembong masih berstatus sebagai tersangka. Selain itu, hakim menilai permohonan praperadilan Tom Lembong sudah masuk ke dalam pokok perkara.

    “Membebankan biaya perkara kepada pemohon sebesar nihil,” ucap hakim.

  • 2 Tahun Berlalu, Yati Pesek Masih Sakit Hati dengan Hinaan Gus Miftah: Salahku Apa?

    2 Tahun Berlalu, Yati Pesek Masih Sakit Hati dengan Hinaan Gus Miftah: Salahku Apa?

    GELORA.CO – Pesinden Yati Pesek ternyata masih sakit hati atas perkataan Gus Miftah dua tahun lalu yang menyebutnya jelek hingga membahas soal ‘susu kedaluwarsa’. Hal itu terungkap lewat konten Erick Estrada di Instagram. 

    Di konten tersebut, Erick Estrada cerita kalau dirinya sangat terpukul dengan kejadian Gus Miftah yang menghina fisik Yati Pesek, yang sudah dianggapnya ibu sendiri. Dia berharap sekali Gus Miftah mau meminta maaf langsung ke Yati Pesek. 

    “Jadi tolong banget, Gus Miftah minta maaflah ke seorang legend Yati Pesek, karena sampai saat ini dia masih sakit hati walau sudah memaafkan,” kata Erick, dikutip Jumat (6/12/2024). 

    Yati Pesek sendiri mengirimkan pesan suara ke Erick terkait perasaannya setelah dihina Gus Miftah. Apa kata Yati Pesek?

    “Hatiku sakit banget. Aku sejak kecil jadi seniman sampai tua jaga budaya tidak asal-asalan. Aku di mana saja perhatikan budi pekerti dan tata krama,” kata Yati Pesek. 

    Pesinden itu juga mengatakan, “Kok sama Miftah dikatain bajingan dan lonte, salahku ya apa? Aku di sana tidak dibayar, aku nyari ilmu.” 

    Sebelumnya, beredar video lawas Gus Miftah berbicara dengan Yati Pesek. Di momen itu, Gus Miftah secara terang-terangan menghina fisik Yati Pesek. Tak hanya itu, dia bahkan menyebut pesinden itu ‘bajingan’. 

    “Saya bersyukur bude yati itu jelek, makanya jadi sinden, kalau cantik jadi lonte,” ujar Gus Miftah di video lawas tersebut. 

    Gus Miftah Resmi Mundur

    Di sisi lain, Gus Miftah resmi mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan per Jumat (6/12/2024). 

    Gus Miftah menegaskan kalau dirinya mundur dari jabatan itu bukan karena desakan dari siapa pun, bukan juga karena permintaan siapa pun termasuk Presiden Prabowo. 

    “Keputusan ini saya ambil, karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo serta seluruh masyarakat,” ungkap Miftah

  • Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Kali Cidane, Motif Sakit Hati Diejek

    Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Kali Cidane, Motif Sakit Hati Diejek

  • Abaikan Aspek Empati, Gus Miftah dan Adita Irawati Pantas Ditendang dari Istana

    Abaikan Aspek Empati, Gus Miftah dan Adita Irawati Pantas Ditendang dari Istana

    GELORA.CO – Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai juru bicara (jubir) dan utusan khusus kepresidenan yang tak menjalankan tugas dengan baik harus dievaluasi.

    Hal itu merepons Jubir Presiden, Adita Irawati dan Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah yang melakukan blunder baru-baru ini. Dua sosok orang istana itu blunder karena tak bijak memilih diksi saat berbicara di hadapan masyarakat.

    Jamiluddin menyebut, pilihan diksi itu mengindikasikan minimnya wawasan Adita dan Miftah mengenai psikologis, sosiologis, budaya, dan etika masyarakat Indonesia.

    “Dua sosok itu juga alpa memperhatikan human relation dalam berkomunikasi. Akibatnya, komunikasi yang dilakukan Adita dan Miftah mengabaikan aspek empati,” kata Jamiluddin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (6/12/2024).

    Menurutnya, komunikasi yang dilakukan juga mengesankan ketidaksetaraan. Adita dan Miftah justru berkomunikasi seolah memposisikan derajat lebih tinggi dari masyarakat.

    “Hal itu mengesankan dua sosok itu berkomunikasi tanpa mengenal audiennya. Akibatnya mereka berkomunikasi kepada audien, bukan dengan audien,” ujar Jamiluddin.

    “Komunikasi seperti itu seharusnya tak boleh terjadi, karena posisi Adita dan Miftah sebagai orang dekat presiden. Dua sosok ini seharusnya dalam setiap berkomunikasi mewakili karakter dan kepentingan presiden,” sambungnya.

    Karena itu, kata Jamiluddin, gaya berkomunikasi orang dekat Presiden Prabowo Subianto seharusnya tak jauh dengan karakter yang ditampilkan Prabowo.

    “Hal itu tampaknya yang tak dimiliki Adita dan Miftah. Dua sosok ini mengunakan langgam berkomunikasi sendiri yang jauh dari langgam komunikasi presiden,” kata Jamiluddin.

    Maka dari itu, Jamiluddin berharap agar jubir maupun utusan presiden yang tak memenuhi kriteria untuk segera diganti. Hal itu perlu dilakukan agar utusan khusus dan jubir kepresidenan tidak menjadi beban presiden.

    “Sungguh ironi bila staf khusus dan jubir kepresiden justru merusak reputasi dan citra presiden. Padahal salah satu tugas mereka justru membentuk dan menjaga reputasi dan citra presiden,” ujarnya.

  • Saya Ini Gus Asli, Bukan Naturalisasi

    Saya Ini Gus Asli, Bukan Naturalisasi

    GELORA.CO – PENDAKWAH KH Ahmad Bahauddin atau Gus Baha tidak memberi tanggapan secara rinci terkait viralnya lontaran bernada menghina yang dilakukan Gus Miftah di sebuah pengajian di Magelang, Jawa Tengah.

    Ditemui di pengajian di Auditorium Kahar Muzakkir Universitas Islam Indonesia dengan tema Meneladani Khazanah Tafsir Al-Quran di Indonesia, Kamis (5/12), Gus Baha menyebut tidak memiliki media sosial sehingga tidak mengetahui kejadiannya secara detail.

    Gus Baha juga menyebutkan, jenis pertanyaan yang diajukan itu sebagai ‘kriminal’ sehingga menghadapi pertanyaan semacam itu ulama tidak akan menjawab dengan tegas.

    Hanya saja, Gus Baha berkelakar bahwa dirinya adalah gus asli, artinya lahir dari orangtua yang mengasuh pondok pesantren, demikian pula kakek-kakeknya. “Saya ini gus asli, bukan naturalisasi,” katanya sambil tertawa.

    Selain itu, Gus Baha pada kesempatan itu menceritakan dalam satu masa, pernah ada khalifah di Turki yang didatangi ulama muda. Kepada khalifah, ulama tersebut menegaskan akan memberi wejangan yang keras.

    Namun, ujarnya, khalifah menjawab dengan memberikan contoh tentang masa Nabi Musa. Meski menghadapi orang yang jauh lebih buruk dari dirinya sebagai khalifah, yakni Fir’aun, Nabi Musa diutus Allah untuk menyampaikan pesan kepada Fir’aun untuk berkata lemah lembut dan sopan.

    Sebelumnya, viral beredar video di media sosial yang merekam Gus Miftah tengah mengisi acara tabligh akbar. Di atas panggung, pria yang populer dengan rambut panjangnya itu didampingi belasan orang yang duduk di belakangnya.

    Saat melihat adanya seorang pria paruh baya pedagang kaki lima penjual es teh sedang menjajakkan dagangannya di atas nampan yang dibawa di atas kepalanya, Miftah pun mengajak berdialog si pedagang.

    Saat mengetahui bahwa dagangan pedagang tersebut belum laku, sontak Miftah pun melontarkan kata ‘goblok’ kepada pedagang itu.

    “Goblok. Kalau belum laku, ya jualan sana,” tututrnya. 

    Lontaran itu diiringi gelak tawa para orang di sekitar Miftah Maulana. Pria pedagang tersebut hanya terdiam. Kini ramai-ramai warganet mengkritik Miftah atas perbuatannya tersebut. Warganet menyayangkan ujaran kasar tersebut hanya dianggap candaan oleh Miftah. Hal itu tidak mencerminkan sosok Miftah yang dikenal sebagai tokoh agama dan saat ini telah menjadi Utusan Presiden.

    Sementara itu, Gus Miftah telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf secara langsung kepada pedagang tersebut dengan mendatangi kediamannya. 

  • Sosok Yati Pesek Seniman Senior yang Dilecehkan Si Miftah, Disebut Lonte dan Expired

    Sosok Yati Pesek Seniman Senior yang Dilecehkan Si Miftah, Disebut Lonte dan Expired

    GELORA.CO – Sosok Yati Pesek, pelawak dan seniman legendaris yang dilecehkan dan dihina Gus Miftah.

    Adapun Yati Pesek, pelawak yang juga seniman legendaris kini tengah disorot setelah videonya dilecehkan dan dihina Gus Miftah viral kembali.

    Yati Pesek disebut ikut diolok-olok Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah.

    Dimana Yati Pesek mendapat ucapan kasar dari Utusan Khusus Presiden dengan melontarkan kata-kata seperti bajingan, jelek, pelacur, hingga kadaluarsa.

    Video tersebutpun menjadi perhatian kembali, terlebih usai Gus Miftah mengolok-olok penjual es teh, Sunhaji.

    Dalam video yang beredar kejadian Gus Miftah diduga menghina Yati Pesek terjadi saat acara pementasan seni wayang kulit.

    Sebelumnya video tersebut awalnya diunggah oleh kanal YouTube milik Miftah Maulana pada 5 Maret 2022.

    Video tersebut kembali viral setelah dibagikan oleh akun X @addtaufiq, Kamis (5/12/2024).

    Akun tersebut mempertanyakan kredibilitas Miftah Maulana sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Pasalnya, pria yang sebelumnya dikenal dengan Gus Miftah itu kerap melontarkan kata-kata yang dinilai tidak pantas dari mulutnya.

    Salah satunya ketika melecehkan Yati Pesek, seorang artis perempuan senior tanah air.

    Dalam satu video tersebut, Miftah Maulana mengeluarkan kata-kata yang merendahkan Yati Pesek sebagai seorang perempuan, seperti bajingan, lonte, hingga kadaluarsa.

    “Niki wau lagune Bajing Loncat. Bajingane kulo ajak munggah (Tadi lagunya Bajing Loncat. Bedebahnya saya ajak naik),” kata Miftah Maulana dilansir Tribun-medan.com dari Tribun Jabar, Jumat (6/12/2024).

    Yati Pesek yang mendapatkan kalimat itu dari mulut Miftah Maulana terlihat tidak nyaman.

    “Saiki sampeyan arepa enom dadi guruku lho (sekarang kamu meskipun muda jadi guruku lho),” kata Yati.

    Tanggapan tersebut bukannya membuat Miftah Maulana menghentikan aksinya, justru malah melontarkan kata-kata bernada seksis dan misoginis.

    “Kulo niki bersyukur Bude Yati elek. Nek ayu dadi lonte, to? (Saya bersyukur Bude Yati jelek. Kalau ayu jadi pelacur kan?)” ucap Miftah Maulana.

    Yati Pesek pun terheran-heran dengan tingkah Miftah Maulana yang bisa mengeluarkan kata-kata tidak pantas itu dengan mudah dari mulutnya.

    “Saiki kok dadi suarane koyo ngono. Oh untung Gus, saiki sampeyan ora dadi ustad, ora kiai. (Sekarang kok ngomongnya kayak gitu. Oh untung Gus, sekarang di sini kamu bukan ustad, bukan kiai),” kata Yati.

    Wajah Yati Pesek terlihat begitu kesal dan menahan amarah, ia pun berbicara kepada dalang di panggung itu yang bernama Ki Warseno.

    “Dek Warseno, niki arepo cah enom, niki waune gandrung kalih kulo. Mulane dadi…ning kan gol, suarane dadi koyo ngono kuwi (Dek Warseno, dia meskipun masih muda, dulu cinta sama saya, makanya jadi…ngomongnya seperti itu),” kata Yati dengan kesal. 

    Lagi-lagi Miftah Maualana bukannya menghentikan candaan seksisnya itu, malah melanjutkan dengan kata-kata yang kembali merendahkan Yati Pesek.

    “Saiki ajeng kulo tenani modar diset kulo, iso keracunan wis expired su**ne (Mau saya betukan, tapi takut mati duluan. Saya bisa keracunan soalnya udah kadaluwarsa),” balas Miftah lagi.  

    Sosok Yati Pesek

    Perempuan kelahiran Yogyakarta, 8 September 1952 ini dikenal sebagai seorang pelawak, sinden, aktris juga seniman senior.

    Awal karirnya sebagai seniman dimulai dari pentas teater tradisional dari panggung ke panggung, mengutip indonesianfilmcenter.com.

    Sebagai pelawak Yati Pesek memiliki guyonan khas sehingga dirinya semakin dikenal.

    Terlebih membawa nama khasnya ‘Yati Pesek’, lantaran hidungnya tidak mancung.

    Namanya pun semakin menggaung usai bermain di Ketoprak Humor pada salah satu televisi swasta.

    Yati Pesek mendirikan Pedepokan Yati Pesek di Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah sejak tahun 2005.

    Padepokan yang didirikan di atas lahan 5.000 meter persegi itu menjadi pusat kegiatan bagi dalang di Solo dan Yogyakarta. 

    Selain menjadi pelawak ia juga pernah membintangi beberapa judul film layar lebar, berikut di antaranya mengutip Wikipedia:

    2007: Lawang Sewu: Dendam Kuntilanak sebagai Yati     2009: Wakil Rakyat sebagai Sanem     2010: Ngebut Kawin sebagai Sepuh     2012: Penganten Pocong sebagai Surti     2015: Ayat-Ayat Adinda sebagai  Juri final     2019: Kuambil Lagi Hatiku sebagai Nenek     2020: Abracadabra sebagai Sutini     2020: Mekah I’m Coming sebagai Ibu Pietoyo     2021: Yowis Ben 3 sebagai Organisator acara senior     2022: Teluh sebagai Sutinah     2022: Gendut Siapa Takut?! sebagai Mbok Iyem     2024: Mendung Tanpo Udan sebagai Mbah Retno     2024: Seni Memahami Kekasih sebagai Ibu kos 

  • Petugas Tol Tomang Palak Rp500 Ribu ke Pemotor yang Nyasar Masuk Tol

    Petugas Tol Tomang Palak Rp500 Ribu ke Pemotor yang Nyasar Masuk Tol

    GELORA.CO – Seorang pengendara sepeda motor nyasar hingga masuk ke dalam Tol Tomang, Jakarta Barat (Jakbar), Selasa (3/12) dini hari. Korban yang tersesat malah diperas oleh petugas di Tol Tomang.

    Kanit Reskrim Polsek Palmerah AKP Rahmat menjelaskan petugas tol yang diduga melakukan pemerasan itu berinisial R dan bukan merupakan pegawai Jasa Marga. R adalah petugas keamanan outsourcing.

    Kejadian bermula ketika korban salah mengambil jalan hingga masuk ke Tol Tomang. Tak lama setelah itu, korban diberhentikan pelaku yang datang dengan mobil patroli.

    “Terus, ya mungkin dimintai uang. Terus katanya Rp500 ribu, sama korban ini ditransfer lah ke rekening dia (pelaku) Rp500 ribu nya ini, ke sekuriti ini,” ujar Rahmat kepada wartawan, Jumat (6/12/2024).

    Korban lalu melaporkan kejadian yang menimpanya ke polisi. R lalu ditangkap di lokasi kejadian.

    Rahmat mengatakan pihaknya masih melakukan serangkaian pendalaman. 

    “Saat itu juga, setalah dia (korban) datang ke Polsek kita amankan. diamankan di TKP. Masih dalam penyelidikan. masih kita interogasi lagi,” jelasnya.