Author: Gelora.co

  • Eksistensi Jokowi Tak Terpengaruh Usai Dipecat PDIP

    Eksistensi Jokowi Tak Terpengaruh Usai Dipecat PDIP

    GELORA.CO -Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengumunkan bahwa Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi bukan bagian dari partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan mantan Wali Kota Medan Bobby Nasution juga sudah tidak menjadi kader PDIP.

    Menanggapi hal ini, politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sahat Martin Philip Sinurat menilai pemecatan tersebut tidak memberikan efek apapun kepada keluarga Jokowi.

    “Bagaimanapun Pak Jokowi adalah milik rakyat Indonesia. Beliau dicintai rakyat hingga saat ini,” kata Sahat kepada RMOL, Senin 9 Desember 2024.

    Menurut Sahat, meski sudah dipecat PDIP, Jokowi masih bisa eksis dengan bepergian menemui tokoh politik guna kemajuan Indonesia. Salah satunya bertemu Presiden Prabowo Subianto pada akhir pekan lalu.

    “Pak Jokowi dan Pak Prabowo ini mencontohkan sikap kenegarawanan. Saling mengunjungi satu sama lain, serta mendiskusikan hal-hal strategis untuk kemajuan bangsa,” kata Sahat.

    Itu sebabnya, Sahat menilai soal Jokowi dan keluarga bukan merupakan anggota PDIP biarlah berlalu dan masyarakat yang nantinya bisa menilai sendiri.

    “Jadi, siapakah yang akan dirugikan dengan pernyataan Hasto bahwa Presiden Jokowi dan keluarga bukan lagi bagian dari PDI Perjuangan, silakan waktu yang akan menjawabnya,” kata Sahat.

    Sebelumnya, Jokowi sudah merespons terkait keanggotaannya di PDIP. 

    “Ya berarti partainya perorangan,” kata Jokowi kepada wartawan.

  • Terseret Kontroversi Gus Miftah, Habib Zaidan Didesak Tes Urine seusai Ngaku Tak Tidur 2 Hari

    Terseret Kontroversi Gus Miftah, Habib Zaidan Didesak Tes Urine seusai Ngaku Tak Tidur 2 Hari

    GELORA.CO – Baru-baru ini pblik tengah dibuat geram dengan aksi Gus Miftah yang merendahkan penjual teh dengna sebutan “gob*ok”.

    Tentu saja ucapan nyelekit Gus Miftah itu langsung dikuliti banyak orang hingga hujatan menghujaninya.

    Tak hanya itu, orang-orang disekitar Gus Miftah juga tak ketinggalan disorot.

    Salah satunya habib Zaidan yang dapatkan perhatian tersendiri dari aktor sekaligus komedian Aming.

    Hal itu bermula dari video lawas habib Zaidan yang kembali beredar luas di berbagai akun gosip Instagram.

    Dalam video ini, diduga ibu habib Zaidan sebut sang putra tak tidur selama tiga hari.

    ”Nggak tidur loh, dua-tiga hari kemarin. Anak ajaib, nggak tidur. Saksi hidup aku. Ini tadi makan mie sampai dibikinkan dua,” ujar seorang ibu-ibu.

    Tampak pula habib Zaidan yang sedang santap makanan sambil terus goyangkan kakinya.

    Aming pun mendadak berikan saran agar habib Zaidan melakukan tes urin.

    Ia isyaratkan bahwa habib Zaidan berkemungkinan konsumsi obat-obatan terlarang.

    “Anaknya bawa ke dokter bu,,,cek lab, tes urin,,,siapa tau kan ya, mangandung empedu kalong…makanya g molor2…atau ibu nina bobo in pake house music, di jamin, makin MENYALA dia [sic!],” tulis Aming.

    Sontak saja komentar Aming itu langsung dikerumuni oleh banyak netter.

    Mereka ngakak sekaligus ikut serta menyarankan agar dibawa ke rumah sakit untuk dites urin hingga cek lab.

    Beberapa lainnya juga selipkan sindiran untuk circle Gus Miftah tersebut.

    ”@amingisback good idea kak dia banyak banget fansnya loh,” komentar seorang netter.

    “@amingisback ka aming klo ngmong suka bner [sic!],” celetuk yang lain.

    “Ibuu nyaa gk mauu ajak anaknya gt ke dokter.. anaknya gk tdr 2hr.. pstii anaknyaa gk mauu diajak kedokter buu [sic!],” sindir lainnya.

    ”abu2 atau methamphetamine itu salah satu efeknya bikin nggak tidur-tidur. Populer di kalangan mahasiswa di amrik sono krn saking susah dan banyaknya materi perkuliahan juga saking ketatnya kompetisi antar mahasiswa sampai mereka rela ngejar itu semua dg cara belajar tanpa henti selama berhari2. Disini 🤷🏼‍♀️.… yasudahlahhhhhh [sic!],” tambah yang lain. “Yukkkk BNN kerja yukkkk @infobnn_prov_jawatengah [sic!],” celetuk lainnya. “Anak ajaib atau lagi ketinggian ga tidur dua hari [sic!],” sindir yang lain.

  • Profil Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari Akui Pakai Narkoba, Gagal di Pilkada 2024, Harta Rp 24 M

    Profil Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari Akui Pakai Narkoba, Gagal di Pilkada 2024, Harta Rp 24 M

    GELORA.CO  – Berikut profil dari Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari yang mengakui pakai narkoba.

    Fakta Suhartina Bohari pakai narkoba dibenarkan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan (Sulsel), Brigjen Budi Sajidin.

    Budi dalam kesempatannya sudah mewawancarai Suhartina Bohari.

    “Hasil wawancara, dia mengakui (menggunakan narkoba),” katanya, dikutip dari TribunMaros.com, Senin (9/12/2024).

    Budi melanjutkan penjelasannya, selain wawancara, dirinya juga melakukan prosedur tes urine kepada Suhartina Bohari.

    Bukan satu kali, tes urine bahkan dilaksanakan sebanyak tiga kali dengan hasil semua positif narkoba.

    Tes dilakukan menjelang pelaksanaan Pilkada 2024 lalu, karena yang bersangkutan ingin maju.

    Budi sempat tidak percaya Suhartina Bohari pakai barang haram tersebut.

    “Saya terima laporan kalau hasilnya positif, saya minta cek lagi, masa Wakil Bupati pakai narkotika,” tambahnya.

    Budi menambahkan, tidak tinggal diam dengan Suhartina Bohari positif narkoba jenis metamfetamin.

    Ia sudah mengirimkan undangan untuk mengikuti program rehabilitasi.

    Namun, Suhartina Bohari belum memberikan respons.

    “Kita sudah undang rehab, karena tanggung jawab kita adalah mengobati. Tolong sampaikan ke beliau, baik-baik, kita obati ya,” akunya.

    Terakhir Budi menegaskan, Suhartina Bohari bisa saja diseret ke jalur hukum apabila ada indikasi tergabung dalam jaringan peredaran narkoba.

    “Kalau dia jaringan, kita proses hukum. Kalau dia korban, kita lakukan rehabilitasi. Kalau jaringannya terungkap dan ternyata ada, maka proses hukumnya lanjut,” tutupnya.

    Profil Suhartina Bohari

    Dikutip dari ppid.maroskab.go.id, Suhartina Bohari lahir pada 13 Juli 1981.

    Perempuan berumur 43 tahun itu bernama Suhartina binti H Bohari lebih dikenal dengan nama Suhartina Bohari atau Tina Bohari ini 

    Ia menghabiskan masa kecil di tanah kelahirannya.

    Suhartina Bohari pernah tercatat bersekolah di:

    – SD Muhammadiyah Maros, lulus tahun 1993

    – SMP Baju Bodoa Maros, lulus tahun 1996

    – SMA Ramah Sejahtera Maros, lulus tahun 1999

    – S1 Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar, lulus tahun 2006

    Sedangkan karier politiknya dimulai saat dirinya bergabung dalam Partai Bintang Reformasi (PBR) Kabupaten Maros.

    Ia kemudian berpindah ke Partai Amanat Nasional (PAN).

    Puncaknya karier politiknya, Suhartina Bohari terpilih menjadi Wakil Bupati Maros di Pilkada 2021.

    Ia mendampingi H.A.S. Chaidir Syam.

    Berikut perjalan karier Suhartina Bohari selengkapnya:

    – Wakil Bendahara DPC PBR Kab. Maros

    – Ketua DPC PBR Kab. Maros

    – Wakil Ketua DPC PAN Kab. Maros

    – Wasekjen DPP PAN

    – Sekretaris MPO Pemuda Pancasila Kab. Maros

    – Anggota DPRD Kab Maros (2009 – 2019)

    – Ketua Yayasan Ponpes Hj. Hania Maros

    – Wakil Bupati Maros (2021-2024)

    Gagal di Pilkada 2024

    Suhartina Bohari sempat mencoba peruntungannya kembali dengan maju di Pilkada 2024.

    Ia mendaftarkan diri bersama pasangan sebelumnya Chaidir Syam.

    Keduanya mendatangi KPU Maros Rabu (28/8/2024).

    Chaidir Syam-Suhartina Bohari kala itu mengklaim didukung 16 parpol.

    Diantaranya Golkar,PAN, PDIP, Nasdem, Gelora, Hanura, PPP, PKS, Perindo, Gerindra PBB, PKB, Demokrat, PSI, Partai Buruh dan PKN.

    Pasangan petahana ini menargetkan menang 80 persen suara masyarakat.

    Namun pasangan ini kandas di tengah jalan.

    Chaidir Syam-Suhartina Bohari dinyatakan Takak Syarat (TMS) alias tak lolos hasil pemeriksaan kesehatan.

    “Kami telah memberikan hasil pemeriksaan dan verifikasi dokumen syarat calon. Hasil pemeriksaan kesehatan untuk calon bupati memenuhi syarat dan wakil bupati tidak memenuhi syarat,” ujar Ketua KPU Maros, Jumaedi, Sabtu (7/9/2024) lalu, dikutip dari Tribun-Timur.com.

    Pada akhirnya, Pilkada Maros 2024 hanya diikuti oleh satu pasangan calon.

    Yakni Chaidir Syam yang memiliki pasangan baru A. Muetazim Mansyur melawan kotak kosong.

    KPU Maros menetapkan Chaidir Syam-A Muetazim Mansyur mengalahkan perolehan suara kotak kosong setelah meraih dukungan lebih dari 60 persen pemilih yang datang ke TPS.

    Penetapan hasil rekapitulasi perolehan suara pilkada ini ditetapkan di Aula KPU Maros, Rabu (4/12/2024). 

    Paslon Chaidir Syam-A Muetazim Mansyur meraih 121.892 atau 64,01 persen suara, sedangkan kotak kosong hanya meraih 68.527 atau 35,99 persen suara.

    Harta kekayaan Suhartina Bohari

    Suhartina Bohari memiliki harta kekayaan mencapai Rp.24.262.373.799 yang dilaporkan pada 10 Januari 2023 di LHKPN KPK.

    Berikut rincian lengkapnya:

    Tanah Dan Bangunan Rp. 23.677.560.000

    1. Tanah Seluas 2470 M2 Di Kab / Kota Maros, Warisan Rp. 370.500.000

    2. Tanah Seluas 5400 M2 Di Kab / Kota Maros, Warisan Rp. 810.000.000

    3. Tanah Seluas 3612 M2 Di Kab / Kota Maros, Warisan Rp. 361.000.000

    4. Tanah Seluas 3086 M2 Di Kab / Kota Maros, Warisan Rp. 1.000.000.000

    5. Tanah Seluas 1425 M2 Di Kab / Kota Maros, Warisan Rp. 213.750.000

    6. Tanah Seluas 5900 M2 Di Kab / Kota Maros, Warisan Rp. 885.000.000

    7. Tanah Seluas 9871 M2 Di Kab / Kota Maros, Warisan Rp. 987.100.000

    8. Tanah Seluas 8418 M2 Di Kab / Kota Maros, Warisan Rp. 168.360.000

    9. Tanah Dan Bangunan Seluas 545 M2/545 M2 Di Kab / Kota Maros, Warisan Rp. 3.000.000.000

    10. Tanah Seluas 201 M2 Di Kab / Kota Maros, Hasil Sendiri Rp. 201.000.000

    11. Tanah Seluas 400 M2 Di Kab / Kota Maros, Hasil Sendiri Rp. 400.000.000

    12. Tanah Dan Bangunan Seluas 318 M2/318 M2 Di Kab / Kota Maros, Hasil Sendiri Rp. 318.000.000

    13. Tanah Seluas 13888 M2 Di Kab / Kota Maros, Warisan Rp. 1.388.800.000

    14. Tanah Seluas 50091 M2 Di Kab / Kota Maros, Warisan Rp. 5.009.100.000

    15. Tanah Seluas 15596 M2 Di Kab / Kota Gowa, Hasil Sendiri Rp. 1.559.600.000

    16. Tanah Seluas 311 M2 Di Kab / Kota Gowa, Hasil Sendiri Rp. 31.100.000

    17. Tanah Seluas 38550 M2 Di Kab / Kota Maros, Warisan Rp. 3.855.000.000

    18. Tanah Seluas 179 M2 Di Kab / Kota Kota Makassar , Hasil Sendiri Rp. 107.400.000

    19. Tanah Seluas 4293 M2 Di Kab / Kota Maros, Warisan Rp. 643.950.000

    20. Tanah Seluas 2015 M2 Di Kab / Kota Maros, Hasil Sendiri Rp. 1.007.500.000

    21. Tanah Seluas 71 M2 Di Kab / Kota Bone, Hasil Sendiri Rp. 7.100.000

    22. Tanah Seluas 13533 M2 Di Kab / Kota Maros, Hasil Sendiri Rp. 1.353.300.000

    Alat Transportasi Dan Mesin Rp. 200.000.000

    1. Mobil, Toyota Innova Tahun 2017, Hasil Sendiri Rp. 200.000.000

    Harta Bergerak Lainnya Rp. 210.000.000

    Surat Berharga Rp. —-

    Kas Dan Setara Kas Rp. 51.544.731

    Harta Lainnya Rp. —-

    Utang Rp. —-

    Total Harta Kekayaan (Ii-Iii) Rp. 24.139.104.73

  • Musuhi Jakmania Penyebab Kekalahan RK-Suswono

    Musuhi Jakmania Penyebab Kekalahan RK-Suswono

    GELORA.CO -Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menelan kekalahan di Pilkada Jakarta 2024.

    Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno ada sejumlah faktor yang menyebab perolehan suara pasangan ini di bawah paslon nomor urut 3 Pramono Anung dan Rano Karno.

    Salah satu alasan utama adalah isu yang muncul terkait pernyataan Suswono pada 26 Oktober 2014 tentang kartu janda. 

    Pernyataan tersebut dianggap sebagian pihak sebagai penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW, yang berujung pada akumulasi ketidaksukaan masyarakat terhadap pasangan ini.

    “Di samping itu popularitas Suswono yang masih rendah juga memicu keengganan untuk memilih pasangan RK-Suswono,” kata Adi kepada RMOL, Senin 9 Desember 2024.

    RK-Suswono juga dianggap tidak memiliki kedekatan emosional dengan Jakarta dan warganya. Beberapa persepsi negatif seperti bukan asli Jakarta dan tidak cocok memimpin Jakarta melekat ke jagoan KIM Plus ini.

    “RK-Suwono dianggap outsider karena pernah menghujat dan musuh Jakmania,” pungkasnya.

    Pasangan Cagub-cawagub nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Suswono hanya mendapat suara sebesar 1.718.160 atau 39,40 persen. Kalah dari pasangan Pramono-Rano yang memperoleh 2.183.239 suara atau setara dengan 50,07 persen. 

    Sedangkan posisi buncit diraih oleh pasangan nomor urut 2, Dharma Pongrekun dan Kun Wardhana. Pasangan independen ini mendapat perolehan 459.230 suara atau 10,53 persen.

    KPU DKI juga mengungkap total pemilih yang menggunakan hak pilih pada Pilkada DKI Jakarta berjumlah 4.724.393 orang dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 8.214.007

    Dari jumlah itu, surat suara sah sebanyak 4.360.629 dan surat suara tidak sah sebanyak 363.764.

  • Viral Seorang Ibu Ditodong Pistol Hingga Diculik di Kota Bandung, Polisi Ungkap Hal Ini…

    Viral Seorang Ibu Ditodong Pistol Hingga Diculik di Kota Bandung, Polisi Ungkap Hal Ini…

    GELORA.CO –  Rekaman video CCTV aksi penculikan terhadap seorang ibu rumah tangga (IRT) di komplek kawasan Sukanegara, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat pada Minggu (8/12/2024) viral pada sejumlah media sosial.

    Pada rekaman CCTV, insiden itu bermula ketika korban seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) berinisial SA (43) baru saja turun dari kendaraannya.

    Tak lama kemudian, sebuah mobil mendekat dengan mundur ke arah korban. Nampak, salah satu pelaku langsung turun dari mobil dan tanpa basa-basi menodongkan senjata api (senpi) ke arah korban.  

    Korban pun tak bisa berbuat apa-apa hingga dimasukan ke sebuah mobil yang dikendarai pelaku.

    Kapolsek Antapani, Kompol Yusuf Tojiri menyebut saat ini pihaknya masih dalam proses penyelidikan terkait aksi penculikan terhadap seorang Irat itu.

    “Sampai saat ini tim masih bekerja melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini,” kata Yusuf dilansir dari Antar, Jakarta, Senin (9/12/2024).

    Yusuf mengkonfirmasi aksi penculikan itu dilakukan oleh seorang laki-laki dengan bermodalkan senpi yang digenggamnya.

    Menurutnya kepolisian pun tengah melakukan penelusuran terhadap pelaku dan korban yang kini masih dalam proses pencarian.

    “Korban dibawa oleh seorang laki-laki yang belum diketahui identitasnya dengan cara menarik tangan korban memasukkan ke dalam mobil,” ungkapnya.

    Adapaun hingga saat ini kepolisian masih mendalami aksi penculikan dengan video rekaman CCTV yang viral pada sejumlah media sosial tersebut.

    “Untuk motif sampai saat ini belum dapat disimpulkan,” katanya.

  • Misteri Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Jakarta Selatan Terungkap Lewat Isi Surat Pelaku, Guru Les Bilang….

    Misteri Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Jakarta Selatan Terungkap Lewat Isi Surat Pelaku, Guru Les Bilang….

    GELORA.CO – Motif kasus pembunuhan oleh anak berinisial MAS (14) terhadap ayah dan neneknya di Jakarta Selatan, Lebak Bulus masih menyimpan misteri  hingga saat ini.

    Hingga saat ini pihak Polres Metro Jakarta Selatan telah melakukan pemeriksaan mendalam terhadap pelaku guna mengetahui motif aksi pembunuhan tragis yang dilakukannya.

    Kini MAS pun telah berada di Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS) selama proses hukumnya masih berlangsung.

    Saat berada di LPAS, MAS pun sempat menuliskan sebuah surat terkait peristiwa berdarah yang dilakukannya.

    Surat tersebut berisikan permohonan maaf dan harapannya yang ditujukan untuk keluarga ayah, ibu, dan neneknya.

    “Dia menuliskan harapannya, dia tulis di kertas pakai tulisan tangan sendiri. (Ditujukan untuk-red) keluarga, ayah, ibu, dan neneknya,” kata Kuasa Hukum MAS, Amriadi Pasaribu kepada tvOnenews.com saat dikonfirmasi, Jakarta, Minggu (8/12/2024).

    Amriadi mengatakan pelaku menuliskan surat permohonan maaf itu atas kemauan sendirinya.

    Ia bercerita MAS kini mulai dapat mengikuti aktivitas selaiknya anak seusianya saat berada di LPAS.

    “Kondisi fisiknya sehat-sehata saja di LPAS, kita sudah bisa bercanda-canda, kalau sama saya yah ngobrol biasa terus bercanda-canda juga sama petugas di situ, ya ada kegiatan kecil lah,” katanya.

    Guru Les Sebut Sang Anak Sempat Alami…

    Di sisi lain, kasus ini sempat menjadi pergunjingan pada sekolah akun media sosial.

    Dilansir dari artikel tvOnenews.com akun X atau twitter @saya160560 sempat mengunggah latar belakang pelaku tega menghabisi nyawa ayah dan nenek dalam sekejap.

    Sang akun mengaku jika dirinya merupakan mantan guru les dari pelaku kala itu.

    Ia melihat jika pelaku memang telah memiliki gelagatencurigakan saat melakukan kegiatan blesnya.

    “Saya kenal ini anak kalau di kelas saya dia ini pintar, dan agak pendiam. Padahal setiap kali saya tanya beliau bisa menjawab dengan baik,” tulis unggahan itu.

    Guru Les itu menyebut jika sang anak memiliki tingkat kepandaian melebihi anak dari sebayanya.

    Namun, ada pada waktu tertentu sang anak kerap menulis status pada akun WA miliknya terkait kondisinya yang tengah mendapat tekanan dari orangtuanya.

    “Enggak lama hasil TO (try out) saya bagikan si anak buat snap WhatApp mengeluh karena diomelin. Gak lama saya dapat info kejadian yang diluar dugaan,” tulis unggahn itu.

    “Setiap kali dia masuk kelas saya hanya tiduran sambil ngerjain apa yg saya suruh ke anak2 terkadang sesekali mau tertawa sendiri. Saya lebih prefer kalau dia ini depresi,” sambungnya.

    Adapun tulisan surat dari pengakuan pelaku terkait peristiwa tragis itu berisikan permintaan maaf.

    “Maafin aku udah nyusahin, dan makasih semuanya. Seperti kalian, aku juga bakal bantu orang banyak. Terima kasih semuanya. Saya sekarang sehat-sehat saja,” tulis pelaku dalam suratnya.

  • Relevansi Projo Sudah Selesai, Jokowi Lebih Bagus Nebeng Partai

    Relevansi Projo Sudah Selesai, Jokowi Lebih Bagus Nebeng Partai

    GELORA.CO – Wacana organisasi relawan Pro Jokowi (Projo) yang diketuai Budi Arie Setiadi menjadi suatu partai politik terus mencuat. Rencananya hal itu akan diputuskan pada Kongres Projo 2024 pada 7-8 Desember 2024.

    Namun kongres tersebut ditunda karena berbagai hal. Penundaan kongres Projo itu langsung dinyatakan oleh Budi Arie Setiadi. Ia pun tak menampik bila organisasi yang dipimpinnya dapat bertransformasi menjadi partai.

    Menanggapi hal itu, pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa Projo sangat lumrah menjadi partai, namun kondisinya terbilang sulit.

    “Organisasi yang harusnya sekali dipakai, dia sudah selesai, itu nggak diperlukan lagi. Kan memang Projo dimaksudkan untuk mengawal kepresidenan Jokowi untuk menghalangi oposisi, untuk memonopoli opini publik. Jadi fungsi-fungsi itu melekat pada kepentingan Presiden Jokowi yang menghendaki supaya kemulian dia itu terjaga terus,” ujar Rocky dikutip dari akun Youtube pribadinya, Senin, 9 Desember 2024.

    “Jadi projo menjaga kemulian Jokowi sebagai apa, sebagai presiden. Begitu nobility yang nobleness-nya itu hilang, bukan lagi presiden. Relevansi Projo sebetulnya selesai,” tambahnya.

    Rocky melihat, wacana itu semacam nostalgia kekuasaan selama 10 tahun pemerintahan Jokowi.

       

    “Lalu ada upaya untuk menjadi Projo permanen. Bahkan diarahkan menjadi partai politik, itu biasa aja, nggak ada soal jug, hanya hitungan-hitungan pragmatis tentu berbeda hari ini dengan ketika Pak Jokowi masih jadi presiden. Terutama soal pendanaan kan waktu Jokowi presiden, tentu lebih mudah untuk mengakses kapital, kalau sekarang tentu lebih sulit,” ungkapnya.

    Aktivis senior ini juga memprediksi bahwa Jokowi lebih kelihatannya sreg menumpang atau bergabung di partai yang sudah stabil ketimbang memimpin (partai) Projo.

    “Jadi kalau Projo menunda kongresnya hanya karena alasan kepastian membuat partai itu belum final, itu penanda bahwa partai itu kelihatannya juga akan gagal, karena bagi Jokowi mungkin dia (Jokowi) lebih bagus numpang atau nebeng nebeng di partai politik yang udah ada ketimbang memulai yang baru,” pungkasnya.

  • DPR Soroti Dualisme Regulasi Pertanahan di Yogyakarta

    DPR Soroti Dualisme Regulasi Pertanahan di Yogyakarta

    GELORA.CO – Komisi II DPR melaksanakan kunjungan kerja reses ke Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) DI Yogyakarta pada Jumat 6 Desember 2024. 

    Kunjungan ini bertujuan untuk membahas isu-isu strategis terkait pertanahan, salah satunya dualisme peraturan perundang-undangan yang menjadi tantangan utama dalam pengelolaan tanah di wilayah tersebut.

    Wakil Ketua Komisi II DPR Aria Bima, menyoroti bahwa dualisme regulasi pertanahan di DIY, terutama yang berkaitan dengan hak-hak atas tanah dan status keistimewaan, membutuhkan perhatian khusus. 

    Menurutnya, situasi ini sering kali menimbulkan kebingungan di masyarakat dan hambatan dalam proses administrasi pertanahan.

    “DIY memiliki keunikan tersendiri dalam tata kelola pertanahan. Namun, dualisme peraturan yang ada sering kali menjadi penghambat, baik dari sisi kepastian hukum maupun pelayanan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan kajian untuk memperbarui Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960 agar lebih relevan dengan kebutuhan saat ini, khususnya di DIY,” ujar Aria Bima dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu, 8 Desember 2024.

    Politikus PDIP itu menambahkan, UUPA yang berlaku sejak lebih dari enam dekade lalu perlu disesuaikan dengan tantangan zaman, termasuk dinamika hukum agraria di daerah dengan kekhususan seperti DIY. 

    Revisi ini diharapkan mampu menjawab berbagai persoalan kontemporer, termasuk persoalan pertanahan yang spesifik di daerah keistimewaan.

    Dalam diskusi bersama jajaran Kanwil BPN DIY, Komisi II DPR juga mendengarkan laporan terkait implementasi program Reforma Agraria, seperti Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), serta tantangan teknis yang dihadapi di lapangan. DPR mendorong BPN untuk meningkatkan koordinasi dengan pemangku kepentingan di tingkat lokal agar pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan optimal.

    “Kami mendorong Kanwil BPN DIY untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan yang prima, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Keberhasilan tata kelola pertanahan sangat bergantung pada kemampuan kita untuk menyelesaikan persoalan regulasi dan administrasi dengan baik,” imbuhnya.

    Komisi II DPR berkomitmen untuk terus mengawal isu-isu strategis pertanahan, termasuk di DIY, demi tercapainya keadilan agraria dan kepastian hukum bagi masyarakat. Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mendorong perbaikan regulasi dan sistem pelayanan yang lebih efektif di sektor pertanahan.

  • Advokat Jangan Lupa Perjuangkan Keadilan

    Advokat Jangan Lupa Perjuangkan Keadilan

    GELORA.CO –  Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) 2024 di Jimbaran, Kuta Selatan Bali pada Jumat, 6 Desember 2024 lalu.

    Dalam kesempatan itu, Pigai meminta advokat yang tergabung di Peradi ikut menegakkan peradilan HAM yang merupakan peradilan kemanusiaan. 

    “Advokat juga jangan lupa memperjuangkan keadilan, kebenaran dan hak asasi bagi orang-orang kecil yang membutuhkan bantuan dan pertolongan,” kata Pigai dikutip dalam video yang diunggah di akun media X pribadinya, Minggu malam, 8 Desember 2024.

    ”Kalian adalah pejuang keadilan, pejuang kebenaran dan jangan hanya berjuang dalam konteks criminal justice system. Tapi juga harus dalam human right justice system. Orang bilang peradilan hak asasi manusia, tapi bagi saya itu peradilan kemanusiaan,” tambahnya.

    Aktivis HAM asal Papua tersebut tersebut menegaskan bahwa advokat jangan hanya sekadar mencari uang, melainkan sebagai pejuang keadilan.

     

    “Jadi bukan hanya soal pidana dan perdata untuk membela klien karena di sana ada uang. Tapi juga membela keadilan demi kemanusiaan,” tegasnya.

    “Di sana ada ketuhanan, di sana juga ada kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial, itulah prinsip Pancasila,” beber Pigai.

    Ia juga akan mendukung adanya satu organisasi advokat sebagai bagian dari negara untuk memperjuangkan HAM. 

    “Jadi anda sekalian berada di barisan saya dalam memperjuangkan HAM,” pungkasnya.

  • Ditanya Deddy Corbuzier Banyak ‘Gus’ Bermasalah, Ustaz Felix Siauw: yang Aku Khawatirkan Terjadi

    Ditanya Deddy Corbuzier Banyak ‘Gus’ Bermasalah, Ustaz Felix Siauw: yang Aku Khawatirkan Terjadi

    GELORA.CO  – Kasus Gus Miftah yang menghina seorang tukang es, Agus Buntung yang diduga memperkosa 15 wanita hingga Agus Salim korban penyiraman air keras kini menjadi sorotan publik.

    Meski ketiganya tidak terkait kasus yang sama. masing-masing memiliki nama yang seragam, yakni memiliki nama Agus atau panggilan Gus.

    Deddy Corbuzier dan Ustaz Felix Siauw dalam Podcast Close The Door Corbizier pun mengulas permasalahan tersebut.

    Deddy mempertanyakan mengapa sosok yang memiliki nama Agus ataupun Gus kini bermasalah dan viral. 

    “Ustaz begini, gimana dengan kasus belakangan ini, yang Namanya Gus, Agus, Agus tuh bermasalah semua?” tanya Deddy Corbuzier sembari tertawa.

    Mendengar pertanyaan dari Deddy Corbuzier, Ustaz Felix Siauw ikut tertawa.

    Keduanya terkekeh menyadari sejumlah orang yang memiliki nama Agus dan Gus bermasalah semuanya.

    Di antaranya Agus yang menjadi korban penyiraman air keras, Agus buntung yang diduga memperkosa 15 wanita hingga Gus Miftah yang menghina seorang pedagang es.

    Menjawab pertanyaan Deddy Corbuzier, Ustaz Felix Siauw menyampaikan pandangannya.

    “Kenapa akhir-akhir ini ada ‘Gus’ tuh bermasalah?” ujar Ustaz Felix Siauw.

    “Ada dua, dua Agus ini juga lagi bermasalah,” tambah Deddy Corbuzier sembari terkekeh.

    Ustaz Felix Siauw kemudian menyampaikan kebiasaan baik ketika Gus Miftah hadir dalam sebuah pengajian ataupun acara.

    Gus Miftah katanya sering kali memborong dagangan milik pedagang yang berjualan di sana.

    “Aku lihat begini, banyak sekali orang-orang.. kan Ketika Gus Miftah melakukan itu (menghina pedagang es) kan aku lihat berita, dan di berita itu kita tahu bahwasanya Gus Miftah itu sering kali memborong dagangan orang,” ujar Ustaz Felix Siauw.

    “Sering-sering banget,” tambah Deddy Corbuzier.

    “Jadi ada, apa Namanya, penjual es ataupun penjual makanan segala macamlah itu diborong,” tambah Ustaz Felix Siauw lagi.

    Kedatangan Gus Miftah pun dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang untuk datang.

    Mereka maju ke depan panggung dengan harapan dagangan mereka diborong oleh Gus Miftah. 

    Peristiwa yang viral tersebut pun diungkapkan Ustaz Felix Siauw demikian.

    Pedagang es yang belakangan diketahui bernama Sunhaji itu maju ke depan.

    Gus Miftah kemudian diminta oleh sejumlah ibu-ibu untuk memborong minuman milik pedagang es itu. 

    “Maka kasusnya Waktu itu adalah ada ibu-ibu yang nunjukkin ada satu orang yang jualan es, di tengah-tengah itu (pengajian) ‘borong dong-borong dong’,” ungkap Ustaz Felix Siauw. 

    “Kayak gitu kan ya, seperti biasanya terjadi ini, kan seperti itu,” tambahnya.

    “Nah ternyata malah di-bully atau di-roasting dan seterusnya,” jelas Ustaz Felix Siauw.

    “Nah artinya, itu sudah biasa terjadi. Nah ini yang aku bilang bahwasanya kita harus hai-hati dengan sebuah mental, di mana ketika ada orang datang ke sana itu, dia itu sebenarnya mau minya untuk dikasihani,” beber Ustaz Felix Siauw.

    “Dan ini bukan hanya terjadi di Gus Miftah, maka kita disclaimer kita bukan bahas Gus Miftah, bukan bahas bapaknya juga yang jualan,” tambahnya.

    “Tapi kita bahas tentang mental orang-orang yang menurut kita ‘social problems’ yang menurut kita perlu untuk disikapi,” jelas Ustaz Felix Siauw.

    “Karena ini terjadi juga pada content creator yang menjadikan kesedihan-kesengsaraan sebagai komoditas,” jelasnya.

    Hal yang dikhawatirkannya bukan terkait perundungan yang dilakukan oleh Gus Miftah.

    Tetapi sikap para konten kreator yang mengambil kesempatan dari viralnya kasus Sunhaji.

    “Aku bilang gini, yang aku khawatirkan bukan kejadian ini, tapi efeknya yang aku khawatirkan sekarang terjadi nih,” ujar Ustaz Felix Siauw.

    “Coba Om bayangin ya, sekarang yang ambil exposure terhadap bapak penjual es teh ini berapa banyak?” tanyanya.

    “Wadidaw,” celoteh Deddy Corbuzier.

    “Semua orang part of exposure (mengambil kesempatan),” jawab Ustaz Felix Siauw di akhir tayangan.

    Video Deddy Corbuzier dan Ustaz Felix Siauw pun menapat beragam respondari masyarakat.

    Sebagian besar membela pedagang es, sebagian lainnya mencela sikap para konten kreator yang mengambil kesempatan di tengah kasus yang menerpa Gus Miftah