Author: Gelora.co

  • Menteri Ara Usulkan Warga yang Belum Punya Rumah Dilabeli Miskin

    Menteri Ara Usulkan Warga yang Belum Punya Rumah Dilabeli Miskin

  • Bukan Barang Mewah! Sabun, Deterjen sampai Pakaian Kena PPN 12%

    Bukan Barang Mewah! Sabun, Deterjen sampai Pakaian Kena PPN 12%

  • Viral Oknum Polwan di Medan Amuk Rumah Warga, Tak Terima Suaminya Dilaporkan ke Polisi

    Viral Oknum Polwan di Medan Amuk Rumah Warga, Tak Terima Suaminya Dilaporkan ke Polisi

  • Muncul Pengakuan Teman SD Gibran, Ditanya Guru 2 + 2 Berapa, Gibran Lama Mikir Jawab 6

    Muncul Pengakuan Teman SD Gibran, Ditanya Guru 2 + 2 Berapa, Gibran Lama Mikir Jawab 6

    GELORA.CO – Nama Gibran Rakabuming Raka hingga kini terus menjadi sorotan usai dilantik sebagai wakil presiden RI ke-14.

    Terlebih lagi usai muncul akun Kaskus Fufufafa yang diduga kuat pemiliknya adalah Gibran.

    Tak hanya itu, kinerjanya sebaga wapres juga banyak dikritik, lantaran melakukan kegiatan-kegiatan bak saat dirinya masih menjabat sebagai wali kota Solo.

    Belakangan ini, nama Gibran kembali jadi perbincangan di platform X, khususnya soal latar belakang pendidikan yang ditempuhnya.

    Bermula dari unggahan akun X @ragilnugroho1 yang memperlihatkan momen saat Gibran membuka konferensi besar Fatayat NU 2024.

    “Anak secil itu membuka acara Fayat NU. Apakah Didu, Refly, Gerung, mampu melakukan itu. Jadi pengen ngikik dengan kampuan oposisi Indonesia,” tulisnya dikutip  pada Senin, 16 Desember 2024.

    Kemudian komentar salah satu netizen yang mengklaim dirinya pernah satu SD dan SMP dengan putra sulung Jokowi tersebut.

    Menariknya, ia masih mengingat momen dimana Gibran yang duduk di kelas 2 SD kesulitan menjawab pertanyaan sederhana.

    “Jadi ingat saat dia kelas 2 SD 16 Solo dulu. Ditanya 2 tambah 2 berapa? Sambil mikir beberapa saat lalu jawabnya, “sik yo sik yo… 6”,” tulis akun X @SyahrulDA2.

    Tak hanya itu, ia bahkan menyebut saat Gibran duduk di bangku SMP kerap diejek lantaran tidak cepat paham.

    “Jadi ingat saat di SMPN 1 sering diejek karena gak mudhengan,” sambung cuitannya.

    Jadi ingat saat dia kls 2 SD 16 Solo dulu. Ditanya 2 tambah 2 berapa? Sambil mikir bbrp saat lalu jawabnya, “sik yo sik yo… 6”.
    Jadi ingat saat di SMPN 1 sering diejek karena gak mudhengan.
    Dan saat SMA sering pindah2 karena nggak naik kelas.
    Pengin ngikik pendukungnya tolol 🤣

    — Mulkibulicik 🇮🇩 (@SyahrulDA2) December 13, 2024

    Perbincangan latar belakang pendidikan Gibran pun berlanjut di bangku SMA.

    Gibran sendiri sebelumnya mengaku menamatkan pendidikan tingkat SMA-nya di Orchid Park Secondary School Singapura.

    “Dan saat SMA sering pindah-pindah karena nggak naik kelas. Pengin ngikik pendukungnya to***,” tulisnya lagi.

    Pertama menurutnya, Gibran disebutkan menempuh pendidikan SMA di Santo Yosef, namun hanya 2 tahun. Ia lalu pindah ke SMK Kristen, lagi-lagi urung menamatkannya.

    “Tiba-tiba menghilang dan sekolah ke Singapura (katanya). Dia pindah karena nggak naik kelas, mungkin otaknya nggak nyampe,” paparnya.

    Menurutnya, SMA terdekat dari lokasi rumahnya ialah Pangudi Luhur Santo Yosef.

    “Ini juga salah satu SMA yang bagus kok dan raja dangdut Rhoma Irama juga pernah sekolah di SMA ini,” tambahnya.

    Sontak saja, perbincangan soal latar belakang pendidikan Gibran lagi-lagi memancing respons netizen.

    “Jadi bener ya, ke Singaparna (Singapura;red) kemarin itu selevel dengan SMA atau kejar paket,” tulis akun X @PortalBorxxx.

    “Kelas 2 SD gak tahu 2+2? Wow, dulu saja ini adalah soal sederhana yang harusnya anak TK bisa jawab,” tulis akun X @vwexcellxxx.

    “Abang ini gak bohong, dulu adik kelas saya, setahun di bawah saya, SMP 1 Solo, teman seangkatan istri saya, waktu smp cupu, setelah lulus smp gak tau rimbanya kemana, ternyata di SMA Yosep,” tulis akun X @sakti_puxxx.

  • Pria WNA China Meninggal di Apartemen Menteng, Diduga gegara Covid-19

    Pria WNA China Meninggal di Apartemen Menteng, Diduga gegara Covid-19

  • Gempa Besar Guncang Provinsi Maluku Pagi Ini, Cek Info BMKG

    Gempa Besar Guncang Provinsi Maluku Pagi Ini, Cek Info BMKG

  • Dugaan Pengondisian Proyek Whoosh Warisan Jokowi Harus Diselidiki, KPPU Lekas Koordinasi dengan KPK!

    Dugaan Pengondisian Proyek Whoosh Warisan Jokowi Harus Diselidiki, KPPU Lekas Koordinasi dengan KPK!

    GELORA.CO – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) didorong untuk segera menyerahkan laporan hasil investigasi terkait lelann pengadaan jasa pengangkutan Electric Multiple Unit (EMU) atau rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    “Laporan investigasi KPPU harus diserahkan ke KPK sebagai bukti petunjuk. Kita sebagai warga negara yang baik, apabila melihat kejanggalan, apalagi KPPU kan lembaga, seharusnya koordinasi dengan KPK,” ujar pengamat hukum dari Universitas Bung Karno (UBK), Hudi Yusuf saat dihubungi Inilah.com, Jakarta, Rabu (18/12/2024).

    Hudi berharap agar laporan investigasi proyek warisan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tersebut dapat diserahkan kepada lembaga antirasuah, sehingga kerugian negara yang lebih besar dapat dicegah.

    “Kalau pengondisian lelang pasti ada kerugian negara yang besar yang dapat ditimbulkan. Melalui praktik suap atau gratifikasi, perbuatan melawan hukum, penyalahgunaan wewenang kekuasaan,” ucap dia

    Hudi juga meminta KPK memeriksa sejumlah pihak yang diduga terlibat dalam pengondisian proyek ini, seperti PT CRRC Sifang Indonesia selaku panitia tender, PT Anugerah Logistik Prestasindo (ALP) sebagai pemenang tender, dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), agar kasus ini dapat diusut tuntas. “Maka harus diselidiki oleh KPK,” ujarnya.

    Sebelumnya, Investigator Penuntutan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memaparkan Laporan Dugaan Pelanggaran (LDP) dalam sidang perdana perkara Nomor 14/KPPU-L/2024 terkait dugaan pelanggaran Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang Pengadaan Transportasi Darat untuk Pemasokan Electric Multiple Unit (EMU) pada Proyek Jakarta Bandung High Speed Railways Project.

    Dalam LDP-nya, Investigator menduga telah terjadi persekongkolan dalam pemasokan unit kereta untuk proyek tersebut. Sidang yang digelar pada Jumat (13/12/2024) dipimpin oleh Ketua Majelis Aru Armando, dengan anggota majelis Budi Joyo Santoso dan Gopprera Panggabean di kantor KPPU Jakarta.

    Perkara ini bermula dari laporan masyarakat yang melibatkan PT CRRC Sifang Indonesia sebagai Terlapor I (panitia tender) dan PT Anugerah Logistik Prestasindo sebagai Terlapor II (pemenang tender).

    Dalam paparannya, Investigator Penuntutan menjelaskan sejumlah temuan yang mengarah pada persekongkolan, di antaranya:

    Investigator juga menemukan bahwa Terlapor II tidak layak menjadi pemenang tender karena tidak memenuhi persyaratan modal disetor sebesar Rp10 miliar, tidak memiliki pengalaman sejenis, serta tidak memperoleh nilai atau skor tertinggi dalam proses tender.

    Dugaan persekongkolan ini dinilai telah menghambat atau menutup kesempatan peserta lain untuk menjadi pemenang tender. Seharusnya, pemenang dipilih melalui metode penilaian bentuk, penilaian kualifikasi, dan penilaian responsif.

    Berdasarkan bukti-bukti tersebut, Investigator KPPU menduga telah terjadi pelanggaran Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999 terkait persekongkolan tender oleh kedua Terlapor.

    Majelis Komisi memberikan kesempatan kepada para Terlapor untuk menyampaikan tanggapan dalam sidang berikutnya yang dijadwalkan pada 7 Januari 2025, dengan agenda Tanggapan Terlapor terhadap LDP dan Pemeriksaan Alat Bukti/Dokumen.

  • Anak Bos Toko Roti Disebut Sakit Jiwa, Polisi Jangan Termakan Siasat Keluarga Pelaku

    Anak Bos Toko Roti Disebut Sakit Jiwa, Polisi Jangan Termakan Siasat Keluarga Pelaku

  • Cicit KH Hasyim Asyari: NU Bukan Alat Kekuasaan, Jaga Adab Berorganisasi!

    Cicit KH Hasyim Asyari: NU Bukan Alat Kekuasaan, Jaga Adab Berorganisasi!

  • Ditagih soal Pemeriksaan Lanjutan Hasto PDIP, Alex-Tanak Kompak Berlagak ‘Amnesia’

    Ditagih soal Pemeriksaan Lanjutan Hasto PDIP, Alex-Tanak Kompak Berlagak ‘Amnesia’