Author: Gelora.co

  • Aguan Diduga Makin Semena-mena Pagari Laut Tangerang hingga 30 Km, Setop PSN PIK 2!

    Aguan Diduga Makin Semena-mena Pagari Laut Tangerang hingga 30 Km, Setop PSN PIK 2!

  • di Rumah Tak Ada Nasi!

    di Rumah Tak Ada Nasi!

    GELORA.CO – Video siswa SD di Gorontalo Sulawesi Utara viral lantaran membungkus makan bergizi gratis untuk dibawa pulang.

    Kejadian itu terekam dari akun TikTok Rasni Adam yang viral dan jadi sorotan warganet.

    Momen pembagian makan bergizi gratis (MBG) ini sudah dinantikan dan para siswa mulai menyantap makanan yang disajikan.

    Namun ada satu anak membuka sekotak makanan dan kembali menutupnya.

    Setelah diusut, rupanya makanan itu hendak dibawanya pulang untuk sang mama.

    “Kenapa tak dimakan?” tanya perekam video itu.

    “Mau kasih makan mama,” jawabnya.

    “Kenapa mau kasih makan mama?” tanyanya lagi.

    “Tak ada nasi di rumah.”

    Apa yang disampaikan si anak itu pun membikin trenyuh warganet dan memantik komentar.

    Beberapa komentar itu lantas mengenang masa kecilnya saat sekolah dulu yang bahkan untuk jajan saja tak mampu.

    “Makasih pak Prabowo, masih banyak orang kelaparan di luar sana, makan gratis ini sangat membantu,” tulis @Biroh.

    “Nangis gue tiap FYP. Inget dulu berangkat sekolah sering perut kosong. Soalnya, nenek belum beli beras, terus siang hari lapar, jadi kuli jastip teman beli jajanan biar dapat jajan,” tulis @Nina.

    Akun mutmut pun ikut trenyuh. “Di rumah tak ada nasi. Kata-kata ini langsung bikin sedih,” tulisnya.

    “Dari program makan gratis secara tidak langsung kita bisa mendata orang-orang yang benar-benar tidak mampu dalam ekonomi,” komentar alfaresaanggriawan.

    MBG dilaksanakan serentak di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi pada hari perdananya, 6 Januari 2025.

    Pemerintah menargetkan program MBG dapat menyentuh tiga juta penerima manfaat selama Januari hingga Maret 2025, yang terdiri dari balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan ibu hamil serta ibu menyusui.

    Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga mencapai 15 juta pada akhir tahun 2025.***

  • Polisi di Pemalang Dipecat Tidak Hormat Usai Tipu Warga Rp900 Juta Janjikan Masuk Bintara

    Polisi di Pemalang Dipecat Tidak Hormat Usai Tipu Warga Rp900 Juta Janjikan Masuk Bintara

    GELORA.CO – Briptu WR disanksi pemberhentian dengan tikdan hormat buntut kasus dugaan penipuan dengan modus menjanjikan dua anak korban pasangan suami istri masuk Bintara Polri. Sidang etik dipimpin AKBP Pranata selaku Ketua Komisi.

    “Sidang KKEP menjatuhkan putusan dan sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap Briptu WR, yang terbukti melanggar Kode Etik Profesi Polri,” kata Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo, Rabu (8/1).

    Eko berharap ganjaran yang diterima Briptu WR bisa menjadi pelajaran untuk seluruh anggota Polri Polres Pemalang sehingga wajib menjaga kehormatan. Termasuk integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya.

    “Sebagai anggota Polri, kita wajib menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam Tribrata dan Catur Prasetya serta senantiasa memahami jati diri kita sebagai anggota Polri, dengan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ungkapnya.

    Terpisah, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto mengatakan sejauh ini belum ada korban dari aksi tipu-tipu Briptu WR. Soalnya kabar yang menyebut uang Rp900 juta dipakai buat judi online masih didalami.

    “Jadi uang Rp900 juta itu harus kami dalami dulu,” kata dia.

    Sebelumnya Pasutri asal Desa Pelutan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah bernama Suratmo (56) dan Sutijah (59) menjadi korban penipuan oleh oknum anggota polisi Polres Pemalang berinisial WR.

    Saat itu, dua putra Suratmo dan Sutijah ingin mendaftar sebagai anggota polisi melalui jalur Bintara di Polres Pemalang. WR yang mengetahui hal tersebut kemudian mengundang Suratmo untuk singgah ke rumahnya.

    Kemudian, Suratmo curhat anaknya selalu gagal masuk Polri. WR kemudian menjanjikan dua anak Suratmo bisa masuk Polri asalkan ada ongkos.

    Korban yang tergiur dengan imin-iming tersebut hingga akhirnya menyetor uang sebesar Rp900 juta agar kedua anaknya bisa masuk polosi. Uqang itu diberikan secara bertahap kepada WR dari Rp75 juta secara tunai, lalu Rp275 juta secara tunai, kemudian Rp500 juta lewat transfer dan yang terakhir Rp50 juta secara tunai

  • Viral Warga Ngamuk karena Tak Dilayani Saat Melapor, Polda Sumut Klarifikasi

    Viral Warga Ngamuk karena Tak Dilayani Saat Melapor, Polda Sumut Klarifikasi

    GELORA.CO – Sebuah video yang menunjukkan suasana di bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumut menjadi sorotan di media sosial. Dalam video yang beredar, disebutkan bahwa polisi tidak bersedia melayani masyarakat yang ini membuat laporan lantaran jam istirahat.

    “Kantor polisi mesti jam 2 teng baru bisa bekerja istri saya dari tadi tidak ada ditanggapi. Tengok, lihat, ini polisi polisinya ini. Tolong Pak Presiden, Pak Kapolri, Pak Kapolda Sumut,” kata perekam video.

    “Mereka tak menangani, mereka tak mau menerima laporan kami. Mesti jam 2 teng rupanya istirahat orang kepolisian ini,” sambungnya.

    Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi buka suara. Kata dia, insiden itu terjadi pada 13 November 2024.

    Ia membantah pihaknya tidak melayani pembuatan laporan yang dilayangkan oleh warga bernama Yogi Simamora itu.

    Kata dia, Yogi dan istrinya, Rolan Tampubolon, sebelumnya sudah dilayani. Namun, berdasarkan hasil konseling, laporan tidak dapat dibuat lantaran sudah ada laporan yang sama yang dilaporkan oleh Yogi di Polsek maupun Polres setempat.

    “Yang bersangkutan telah diterima dan dilayani oleh Kepala Siaga SPKT Polda Sumut AKP Panjaitan serta dilakukan konseling,” kata Hadi saat dikonfirmasi, Rabu (8/1).

    “Yogi Simamora adalah pelapor atas beberapa peristiwa yang sudah dilaporkan dan masih dalam proses, bahkan pelapor sering bertemu dengan para penyidik,” sambungnya.

    Hadi mengatakan, Yogi dan istrinya melaporkan 6 kejadian ke polisi. 1 di antaranya di Polda Sumut, 1 laporan di Polsek Helvetia dan 4 lainnya di Polrestabes Medan. Semua laporannya terkait dugaan aksi penganiyaan.

    Namun, Hadi tidak merinci lebih jauh soal insiden penganiayaan yang dilaporkan.

    “Dijelaskan oleh Kepala Siaga AKP Panjaitan bahwa laporan yang bersangkutan dalam proses penyelidikan, sehingga tidak dapat membuat laporan yang sama di SPKT Polda Sumut,” katanya.

  • KPK Didesak Usut Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarga, MAKI: Hukum Berlaku bagi Semua

    KPK Didesak Usut Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarga, MAKI: Hukum Berlaku bagi Semua

  • Resmi Jadi Anggota Penuh BRICS, Apa Pengaruhnya bagi Indonesia?

    Resmi Jadi Anggota Penuh BRICS, Apa Pengaruhnya bagi Indonesia?

  • Megathrust Selat Sunda Ancam Indonesia di 2025, Ini Daerah yang Berprotensi Terdampak

    Megathrust Selat Sunda Ancam Indonesia di 2025, Ini Daerah yang Berprotensi Terdampak

  • AHY-Nusron Kompak Bingung soal Pagar Membentang 30 Km di Pesisir Tangerang, Diduga Milik Aguan

    AHY-Nusron Kompak Bingung soal Pagar Membentang 30 Km di Pesisir Tangerang, Diduga Milik Aguan

  • Bukalapak Tutup Lapak Jualan Online, Bagaimana Nasib Pedagang?

    Bukalapak Tutup Lapak Jualan Online, Bagaimana Nasib Pedagang?

    GELORA.CO – Bukalapak menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace tersebut. Menurut perusahaan, ini bagian dari langkap transformasi Bukalapak.

    Produk fisik sendiri terdiri dari aksesori rumah, elektronik, evoucher, fashion, food, games, handphone, perawatan dan kecantikan, hingga perlengkapan bayi serta rumah tangga.

    Pembeli bisa memesan semua barang tersebut hingga 9 Februari 2025 pukul 23:59 WIB mendatang.

    Bukalapak menjelaskan fokusnya beralih untuk transaksi produk virtual, seperti pembelian pulsa prabayar dan pascabayar, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, paket data, token listrik, dan TV kabel serta internet.

    “Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada Produk Virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di Marketplace Bukalapak,” tulis Bukalapak dalam blog resminya, dikutip Rabu (8/1/2025).

    Dalam unggahan itu, Bukalapak mengatakan perubahan akan berdampak pada usaha para penjual. Jadi perusahaan telah menyiapkan panduan untuk saldo dan pengembalian dana serta pengunduhan data, transaksi dan riwayat penjualan bagi pelapak di blog tersebut.

    Bukalapak juga memberikan catatan penambahan produk baru tidak bisa dilakukan lagi mulai awal Februari mendatang. Setelah tanggal 1 Februari 2025, penjual tidak bisa lagi menambah produk baru.

    Pihak Bukalapak menyarankan pelapak bisa menyelesaikan pengelolaan pesanan sebelum tanggal akhir operasional marketplace. Jadi menghindari pembatalan otomatis pesanan.

    Pesanan yang tidak diproses hingga 2 Maret 2025 pukul 23:59 WIB akan dibatalkan secara otomatis. Uang akan dikembalikan melalui Buka Dompet.

    “Kami berkomitmen untuk mendukung seluruh pengguna Bukalapak selama masa transisi ini. Jika ada pertanyaan lebih lanjut atau membutuhkan bantuan, silakan hubungi BukaBantuan. Terima kasih atas dukungan, kerja sama dan kepercayaan Pelapak selama ini!” kata Bukalapak.

  • Siap-Siap Pendaftaran Seleksi CPNS 2025 Segera Dimulai, Peluang Besar CPNS 2025

    Siap-Siap Pendaftaran Seleksi CPNS 2025 Segera Dimulai, Peluang Besar CPNS 2025