Author: Gelora.co

  • Pengamat Menilai PDIP Sedang Tidak Baik-baik Saja, Ungkap 2 Persoalan Besar yang Dihadapi

    Pengamat Menilai PDIP Sedang Tidak Baik-baik Saja, Ungkap 2 Persoalan Besar yang Dihadapi

    GELORA.CO  – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 PDIP menunjukkan partai berlambang banteng tersebut tidak dalam kondisi baik-baik saja. 

    Setidaknya ada 2 persoalan besar yang sedang dihadapi oleh internal partai.

    “Pada HUT ke-52 PDIP sedang tidak baik-baik saja. PDIP sedang menghadapi beberapa masalah,” ujar Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga saat dikonfirmasi, Sabtu (11/1/2025).

    Dijelaskan Jamiluddin, permasalahan pertama yang dihadapi yaitu penetapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjadi tersangka. 

    Selain itu, ada upaya dari eksternal mengambil PDIP dengan adanya permintaan agar Megawati Soekarnoputri mundur dari Ketua Umum PDIP.

    “Hal itu berbeda dengan situasi 9 tahun terakhir, saat PDIP sebagai partai penguasa. PDIP tampak begitu digdaya, seolah tak tersentuh berbagai persoalan. PDIP terkesan begitu kuat sehingga sulit goyah, apalagi untuk digoyahkan,” jelasnya.

    Dalam HUT itu, PDIP ingin mengambil pengalaman berharga atas kesalahan partai mengusung Jokowi pada Pilpres 2014. 

    Kesalahan itu menjadikan PDIP saat ini menjadi partai yang tidak stabil.

    Baca juga: Ketua DPC PDIP Solo Heran KPK Tetapkan Hasto Sebagai Tersangka Jelang Kongres Partai

    “PDIP juga bisa jadi merasa bersalah atas kondisi sosial, ekonomi, dan politik nasional saat ini. Kondisi saat ini bisa jadi dinilainya akibat salah arahnya Jokowi dalam memimpin Indonesia selama 10 tahun,” ungkapnya.

    Karena itu, kata dia, PDIP merasa bersalah karena presiden yang diusungnya mewariskan banyak persoalan bangsa. 

    Hal ini membuat Prabowo Subianto sebagai presiden harus menanggung warisan tersebut. 

    “Ibaratnya, Prabowo harus melakukan cuci piring karena rezim sebelumnya meninggalkan banyaknya piring kotor,” jelasnya.

    Karena itu, ia menilai ada dua tantangan terbesar PDIP pada 2025. 

    Yang pertama, PDIP harus menyiapkan benteng pertahanan yang kokoh agar dapat bertahan dari serangan eksternal. 

    “Upaya melemahkan PDIP harus dapat ditangkal agar PDIP tetap eksis. Untuk itu, PDIP harus mampu melakukan konsolidasi di internal. Setidaknya struktur partai mulai dari DPP, DPD, DPC, DPAC, hingga Ranting harus solid dan satu komando,” jelasnya.

    “Hal demikian sudah pernah dilakukan Partai Demokrat. Upaya mengambil alih Partai Demokrat dapat digagalkan karena struktur partai solid dan satu komando,” sambungnya.

    Yang kedua, Jamiluddin menilai PDIP perlu segera melakukan regenerasi. Hal itu setidaknya perlu dilakukan saat PDIP Kongres pada tahun ini.

    Dalam regenerasi kepemimpinan, sebaiknya menggabungkan trah Soekarno dan non trah Soekarno. 

    Perpaduan ini dianggap dapat menghilangkan friksi di PDIP sehingga regenerasi kepemimpinan dapat berjalan mulus.

    “Setidaknya Ketua Umum PDIP bisa diambil dari trah Soekarno dan Sekjennya non trah Soekarno. Komposisi ini juga dapat dilakukan pada level Ketua DPP,” pungkasnya

  • Polisi Beberkan Kronologis Brigadir DK Acungkan Jari ke Taksi Silver Bird Saat Kawal RI 36

    Polisi Beberkan Kronologis Brigadir DK Acungkan Jari ke Taksi Silver Bird Saat Kawal RI 36

    GELORA.CO -Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menjelaskan kronologi anggota patwal (patroli dan pengawalan) yang diduga bertindak arogan saat mengawal mobil berplat nomor RI 36.

    Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo menyampaikan bahwa peristiwa itu terjadi di Jalan Sudirman Thamrin pada Rabu, 8 Januari sekitar pukul 16.30 WIB.

    “Anggota tersebut merupakan personil Ditlantas Polda Metro Jaya atas nama Brigadir DK yang sedang melakukan pengawalan,” kata Argo dalam keterangan resmi pada Sabtu, 11 Januari 2025.

    Saat itu, ada truk penambal jalan yang sedang berhenti di lajur tengah, sehingga menyebabkan kemacetan.

    “Saat itu kendaraan Toyota Alphard (taxi Silverbird) hendak menghindar ke kanan. Namun, di saat bersamaan ada kendaraan dari sebelah kanan (suzuki ertiga putih) yang juga sama-sama hendak maju, sehingga hampir menyebabkan terjadi senggolan,” kata Argo.

    Akibatnya, Taxi Alphard berwarna hitam berhenti dengan jeda agak lama. Menurut Argo, saat jeda itu, terjadi cekcok antara pengemudi taksi dan mobil Suzuki Ertiga.

    “Saat itu terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut, sehingga menyebabkan kemacetan,” kata Argo.

    Saat itulah, Brigadir DK pengawal segera berinisiatif untuk melerai dan meminta kendaraan Taxi Alphard agar segera maju sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Dalam video yang beredar, terlihat gestur Brigadir DK menunjuk seolah arogan.

    “Saat ini anggota sudah dilakukan pemanggilan dan klarifikasi terkait kejadian tersebut serta diberikan sanksi teguran untuk lebih humanis pada saat melaksanakan giat pengawalan,” kata Argo.

    “Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak / arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya,” sambung Argo.

    Sebelumnya, video yang viral, patwal RI 36 terlihat menunjuk-nunjuk seorang sopir taksi saat menerobos kemacetan dan membuat geram netizen.

    Setelah ditelusuri, mobil berpelat nomor RI 36 itu diduga milik artis Raffi Ahmad yang sekarang menjadi Utusan Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni

  • Bak Karma! Kebakaran di LA usai Trump Ancam Buat Neraka di Gaza, Warganet: Ketika Allah Berkehendak

    Bak Karma! Kebakaran di LA usai Trump Ancam Buat Neraka di Gaza, Warganet: Ketika Allah Berkehendak

    GELORA.CO – Kebakaran hutan Los Angeles disebut seperti karma usai presiden terpilih Donald Trump mengancam akan “melepaskan neraka ke Gaza” jika sandera Israel tak dilepaskan.

    Peristiwa kebakaran hutan di Los Angeles, California, Amerika Serikat pada Selasa, 7 Januari 2025 semakin meluas hingga merambat ke permukiman elit, yakni Pacific Palisades dan Hollywood Hills.

    Dikutip dari BBC, 10 orang tewas akibat kebakaran di Los Angeles dan 180 ribu penduduk di evakuasi.

    Hingga saat ini, ribuan petugas pemadam kebakaran telah berupaya keras untuk memadamkan api.

    Kebakaran dipicu oleh angin kencang. Para penyelidik masih berusaha mencari tahu pemicu pasti dari badai api terburuk yang pernah ada, tetapi kombinasi berbagai faktor mungkin telah menciptakan kondisi yang optimal untuk terjadinya kebakaran. 

    California umumnya mengalami kebakaran hutan pada bulan Juni dan Juli, dan kebakaran tersebut dapat berlangsung hingga Oktober, tetapi kali ini justru terjadi pada Januari. 

    Tahun lalu, kurang dari empat persen wilayah California terkena dampak kekeringan dibandingkan dengan hampir 60 persen tahun ini, menurut pemantau kekeringan AS.

    Perubahan iklim telah berkontribusi terhadap peningkatan frekuensi, lamanya musim, dan area kebakaran hutan, menurut sebuah laporan oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA).

    Jadi, kondisi kering yang dipicu oleh angin Santa Ana kemungkinan besar menyebabkan kebakaran hutan.

    Di media sosial, kondisi akibat kebakaran hutan yang meluas di Los Angeles sangatlah mengerikan.

    Kobaran api yang besar disertai angin kencang membuat sejumlah rumah hingga restoran dilalap si jago merah.

    Kawasan permukiman elit Pacific Palisades dan Hollywood Hills hangus terbakar.

    Bahkan, langit Los Angeles pun tampak berwarna oranye.

    Peristiwa kebakaran di Los Angeles pun menuai beragam komentar. Tak sedikit dari mereka yang kembali menyoroti genosida di Palestina.

    Terlebih, saat Donald Trump sempat berpidato di kediamannya di Florida yang mengancam akan membuat neraka di Gaza.

    Genosida Israel di Gaza telah terjadi sejak 7 Oktober 2024. Dalam genosida yang dilakukan, Israel menjatuhkan bom-bom di wilayah Gaza hingga membakar warga hidup-hidup di tenda pengungsian.

    Warganet pun menyebut bahwa kini Los Angeles tengah mengalami hal yang serupa dengan warga-warganya yang harus kehilangan tempat tinggal dan mengalami bencana dahsyat.

    “Karma benar-benar menyebalkan. Mereka tidak menginginkan gencatan senjata agar api tidak padam,” cuit @oi****.

    “LA tampak seperti seperti Gaza, orang bertanya-tanya bagaimana rumah bisa menguap sepenuhnya sementara pohon-pohon berdiri tidak hancur menjadi debu,” kata @so******.

    “Api raksasa sedang melahap California, Amerika Serikat. Ada 130.000 warga terdampak yg harus dievakuasi. Semoga setelah ini Amerika fokus untuk merehabilitasi para korban, memperbaiki infrastruktur yg rusak, dan stop membiayai kehancuran di Gaza,” komentar @er*****.

    “negara Penyandang dana terbesar untuk genosida di palestina sekarang tidak bisa berkutik melawan kekuasaan Allah subhanahuwataa’ala. ingat ini belum seberapa,” ucap @jo****.

    “Ketika Allah Swt sudah berkehendak, nggak perlu rudal, pesawat tempur atau bom, hanya dengan api dan angin jadi gosong dalam waktu sekejap,” komentar @iw****.

    “Mereka mengirimkan bantuan dan persenjataan. Allah mengirimkan api dan angin,” cuit @ma***.

    “Baru ngeliat kebakaran kek gini, Amerika dibikin neraka duluan, Mungkin karma atas dukungan genosida di Palestina,” ujar @qb***.

    “Karma AS, bagai neraka di Hollywood Hills,” kata @YB******.

  • Itu Tanggul Laut Pemecah Ombak!

    Itu Tanggul Laut Pemecah Ombak!

    GELORA.CO – Kuasa hukum pengembang Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2, Muannas Alaidid membantah tuduhan para nelayan yang menyebut pagar laut mesiterius yang berada di pesisir Kabupaten Tangerang milik pihaknya.

    “Tuduhan ini merupakan bagian dari fitnah-fitnah yang selama ini di lancarkan untuk menekan PIK 2,” ujar Muannas, pada Jumat, 10 Januari 2025.

    Maka dari itu, Muanas menegaskan bahwa pagar di Laut Kabupaten Tangerang sepanjang 30,16 Km bukan milik PIK 2.

    Sebab, lokasi tersebut tidak ada di wilayah Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2.

    “Tidak ada kaitannya sama sekali dengan pengembang karena lokasi pagar tidak berada diwilayah PSN (Proyek Strategis Nasional) maupun PIK 2,” tegasnya.

    Menurut pengetahuan Muanas, pagar laut misterius itu merupakan tanggul yang terbuat dari bambu.

    Biasanya difungsikan masyarakat untuk memecah ombak.

    “(Pagar laut) biasanya dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai tambak ikan didekat tanggul laut tersebut. 

    “Atau digunakan membendung sampah seperti di muara angke, atau pembatas lahan warga pesisir yg terkena abrasi. Semua kemungkinan itu ada,” ungkapnya.

    Berdasarkan informasi yang diterima, lanjut Muannas, pagar laut di Kabupaten Tangerang itu dibuat warga hasil insitif untuk pembibitan ikan atau hewan laut lainnya.

    “Sehingga sekali lagi kami menegaskan bahwa berita adanya pagar laut selain menjadi alat fitnah, tidak lebih dari mencari sensasi,

    “Padahal itu hanyalah tanggul laut biasa yang terbuat dari bambu, yang dibuat dari inisiatif dan hasil swadaya masyarakat yang kami dengar,” ungkapnya.

    Diberitakan sebelumnya, nelayan tradisonal Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang mengungkapkan, pernah bertemu dengan pelaku pemasangan pagar laut misterius yang saat ini menghebohkan publik.

    Heru Mapunca (47) menceritakan, saat di malam hari, dirinya melihat ada 5 unit mobil truck sedang konvoi membawa muatan bambu menuju Pulau Cangkir.

    Dari kejadian itu, dia pun merasa heran.

    Akhirnya, Heru berjalan dan mengecek ke Pulau Cangkir ke esokan harinya. Dan benar saja, rasa herannya pun terjawab. 

    Ternyata ada para pekerja yang sedang memilah bambu.

    “5 unit (truk) tuh ada apa nih? Jangan-jangan ada proyek nih kan. Pagi saya lihat, oh iya ternyata bongkaran tuh. Ada tukangnya banyak milih-milihin (bambu),” ungkap Heru kepada Disway.id, Kamis, 9 Januari 2025.

    “Mang ini bambu buat apa?” tanya Heru kepada tukang tersebut

    “Mau buat pagar di laut,” jawab si tukang.

    Tukang tersebut terus ditanya-tanya oleh Heru sambil sesekali bercanda. 

    Dan akhirnya dia mengetahui bahwa pagar laut tersebut merupayan proyek garapan salah satu pengembang.

    “Ini proyek siapa?” tanya Heru lagi.

    “Pengembang,” jawab si tukang.

    Setelah mendengar jawaban itu, Heru sedikit kesal terhadap tukang-tukang tersebut. 

    Sebab menurutnya, tidak ada sosialisasi atau informasi kepada warga sekitar untuk membangun sebuah proyek.

    “Kok nggak ada sosialisasinya atau koordinasi lah sama warga sekitar?” tanya Heru.

    “Udah sama Pak RT,” jawab si tukang misterius itu.

    Usai mendengar jawaban itu, Heru sedikit mereda. Karena memang mungkin mereka sudah melalukan perizininan resmi kepada ketua RT setempat.

    Dia pun berpesan kepada tukang itu, agar pembangunanan proyeknya dirapihkan. Sampah atau puing-puingnya jangan dibuang sembarangan. Apalagi ke laut.

    “Oh yaudah kalau gitu silahkan aja. Kalau memang udah ada izinnya yang rapi aja mang, yang bagus gitu ya,” kata Heru kepada tukang tersebut.

    Heru menambahkan, tukang misterius itu berjumlah 10 orang. Atau kurang lebih 3 perahu untuk melancarkan pemasangan pagar laut misterius itu.

    “Oh banyak, 10 orang (tukang). 3 perahu kalau nggak salah,” tukasnya.

    Diketahui, pagar laut misterius itu berdiri di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten. 

    Pagar yang terbuat dari bambu dengan tinggi 6 meter itu terbentang sepanjang enam kecamatan yang meliputi 16 desa dengan disinyalir panjangnya hingga 30 kilometer lebih.

    Hal itu berdasarkan pantauan Disway.id di Desa Karang Serang, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang yang merupakan salah satu wilayah tempat didirikan pagar laut tersebut.

    Pagar laut yang terbuat dari bambu itu berdiri tegak satu dengan lainnya yang tak jauh jaraknya seakan tidak tergoyahkan ketika dihempas ombak.

  • Kok Bisa Orang Kayak Bunglon

    Kok Bisa Orang Kayak Bunglon

    GELORA.CO –  Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku mendapatkan balasan air tuba dari sejumlah pihak. Padahal, selama ini ia telah berlaku baik kepada setiap orang.

    “Apa ibu enggak baik apa? Laa ilaha illallah. Udah gitu, aku selalu kena’e opo? Dibalas dengan tuba,” kata dia saat memberikan pidato politik dalam HUT ke-52 PDIP, Jumat (10/1/2025).

    Namun, ia akhirnya paham bahwa tak semua orang akan membalas kebaikan dengan hal yang baik pula. Apalagi, ketika orang itu telah mendapatkan tujuannya. Alhasil, orang bisa dengan mudah melupakan jasa pihak yang telah memberikan dukungan.

    “Iya toh? Orang kan biasanya gitu, kalau udah, sudah lali (lupa). Makanya aku suka guya-guyu, deloki wong. Kok bisa orang molak malik lho. Koyok bunglon ngono, Mas (Iya kan? Orang kan biasanya gitu, kalau sudah, lupa. Makanya aku suka senyum-senyum lihat orang. Kok bisa bolak-balik gitu, seperti bunglon),” kata Megawati.

    Karena itu, ia tak segan meminta para kader PDIP untuk keluar apabila tidak lagi menuruti perintah ketua umum. Pasalnya, ketua umum memiliki peran besar untuk melakukan kaderisasi.

    “Makanya hati-hati, siapa yang tidak mau turut denyan ketua umummu, perintahnya, lah orang kamu yang jadiin saya, makanya saya minta keluar wae,” ujar dia. 

    Ia menyebutkan, PDIP telah melakukan pemecatan terhadap 27 kadernya sejak pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilplres) 2024. Beberapa di antaranya adalah Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution.

    Menurut dia, pemecatan itu harus dilakukan untuk membuat partai tetap solid. Sebab, kader lain pasti akan kecewa apabila orang yang tak sejalan tetap dipertahankan.

    “Ya memang harus gitu. Kasihan yang lain sudah kerja keras. Yang ini kayak pergi ke sono, ke sono, ke sono,” kata dia. 

    Ia pun tidak ingin ada lagi kader yang tak sejalan dengan sikap partai. Ia mengaku akan selalu memantau tingkah laku dari para kadernya. 

    “Terus aku suka mikir, aku tuh dipikir wes nenek-nenek toh? Aku kan duwe mata. Iso weruh yo (Terus aku suka mikir, aku tuh dipikir sudah nenek-nenek ya? Aku kan punya mata. Bisa memahami kan),” kata dia.

    “Ini kan udah ada berapa orang dari kita. Aku tuh bilang, aduh maaf deh, aku bilang, udah kamu enggak usah cari nama ke sana. Kan ngerti sopo-sopo wae,” ujar Megawati.

  • Raffi Ahmad Diduga Gunakan Mobil Lexus Berpelat RI 36, Publik Pertanyakan Kewenangan

    Raffi Ahmad Diduga Gunakan Mobil Lexus Berpelat RI 36, Publik Pertanyakan Kewenangan

    GELORA.CO – Mobil berpelat RI 36 yang sempat viral karena insiden pengawalan oleh petugas patroli dan pengawalan (patwal) kini memunculkan spekulasi baru.

    Berdasarkan unggahan akun X @txttransportasi, mobil dinas mewah jenis Lexus tersebut diduga digunakan oleh Raffi Ahmad, yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni.

    “Mobil dinas Lexus berpelat RI 36 diduga digunakan oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda & Pekerja Seni, Raffi Ahmad,” tulis akun tersebut, Jumat (10/1/2025).

    Dugaan ini langsung memicu perbincangan hangat di media sosial.

    Banyak yang mempertanyakan apakah posisi Raffi Ahmad sebagai utusan khusus presiden memang layak mendapatkan fasilitas berupa mobil dinas dengan pengawalan prioritas.

    Pasalnya, pelat nomor RI umumnya diperuntukkan bagi pejabat tinggi negara, seperti menteri, pimpinan lembaga, dan pejabat setingkat tertentu yang diatur oleh Sekretariat Negara.

    Beberapa pengguna media sosial menilai penggunaan fasilitas tersebut sebagai bentuk keistimewaan yang berlebihan.

    “Apakah jabatan utusan khusus layak mendapatkan pelat nomor khusus RI? Kalau iya, siapa saja yang memenuhi kriteria?” tanya seorang warganet.

    “Dapet fasilitas mobil juga yah,” tulis warganet lainnya.

    Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak Raffi Ahmad dan Sekretariat Negara belum memberikan klarifikasi resmi terkait tuduhan tersebut.

    Isu pelat RI 36 mencuat setelah sebuah video viral memperlihatkan iring-iringan kendaraan dinas yang melaju di tengah kemacetan Jakarta, diiringi oleh petugas patwal yang bertindak arogan dengan menunjuk-nunjuk seorang sopir taksi. Perilaku tersebut mendapat kecaman luas dari masyarakat.

    Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri, Brigjen Pol. Raden Slamet Santoso, menyatakan, petugas yang bersikap arogan sudah ditindaklanjuti oleh Polda Metro Jaya.

    Ia juga menegaskan bahwa pengawalan pejabat harus dilakukan dengan sopan dan sesuai aturan.

    Slamet, menegaskan, patwal tidak boleh bertindak arogan.

    “Pengawalan itu ada aturannya. Semua petugas dilatih dan diuji sebelum bertugas. Perilaku seperti menunjuk-nunjuk pengguna jalan tidak diperkenankan,” katanya.

    Menurut peraturan yang berlaku, pelat nomor RI digunakan oleh pejabat tertentu berdasarkan penomoran yang telah ditentukan oleh Sekretariat Negara.

    Penggunaan pelat ini tidak hanya simbolis tetapi juga memiliki implikasi hukum dan administrasi terkait prioritas di jalan raya.

    Jika dugaan penggunaan pelat RI 36 oleh Raffi Ahmad benar, hal ini memunculkan pertanyaan tentang batasan kewenangan dan fasilitas yang diberikan kepada pejabat non-kementerian atau utusan khusus presiden.

    Hingga kini, siapa sebenarnya pemilik resmi mobil dinas dengan pelat tersebut masih menjadi misteri yang ditunggu-tunggu publik.

    Kasus ini menambah daftar panjang kontroversi terkait penggunaan fasilitas negara oleh pejabat atau figur publik.

  • Kembali Isi Pengajian, Gus Miftah Merasa Ksatria Sejati: Menang Tanpa Merendahkan

    Kembali Isi Pengajian, Gus Miftah Merasa Ksatria Sejati: Menang Tanpa Merendahkan

    GELORA.CO –  Usai mengaku trauma dengan es teh, kini Gus Miftah merasa dirinya adalah seorang ksatria sejati. Miftah bagikan ulang unggahan seseorang yang menganggapnya sebagai seorang ksatria.

    “Ksatria sesungguhnya,” demikian tulisan pada unggahan pemilik pondok pesantren Ora Aji Yogyakarta tersebut, Jumat (10/1/2025).

    Bukan tanpa alasan, orang tersebut menganggap Gus Miftah sebagai ksatria sejati, karena memiliki jiwa yang tidak mengajak orang-orang ketika menyerang orang lain.

    Selain itu, Miftah Maulana juga dinilai tak pernah menjatuhkan atau merendahkan orang lain ketika mencapai tujuannya.

    “Jiwa ksatria ‘ngelurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake’ (menyerang tanpa bawa pasukan, menang tanpa merendahkan orang lain),” tulisan dalam unggahannya.

    Sebelumnya mantan Utusan Khusus Presiden itu sempat menghilang usai polemik olok-olok penjual es teh.

    Kembali menjadi penceramah di acara pengajian, Gus Miftah mengungkapkan kegelisahannya. Dia mengaku berat saat akan naik ke panggung untuk berceramah.

    Saat itu, Miftah terlihat melirik ke arah meja di dekatnya. Di situ terdapat beberapa aneka jenis minuman.

    Miftah lalu mengaku bersyukur karena dia disuguhi kopi hingga mau berangkat ke acara pengajian tersebut. Namun sebaliknya jika disuguhi es teh dia tak mau karena merasa trauma.

    “Saya masih berat untuk kembali naik ke panggung. Tapi berhubung disuguhi kopi, saya berangkat. Insya Allah jika disuguhi kopi saya minum,” kata Gus Miftah dikutip dari video yang diunggah ulang akun @pembasmi.kehaluan.reall pada Kamis (9/1/2025).

  • Muhammadiyah Dapat Jatah Tambang Bekas Adaro, NU Dapat Bekas PT Kaltim Prima Coal

    Muhammadiyah Dapat Jatah Tambang Bekas Adaro, NU Dapat Bekas PT Kaltim Prima Coal

    GELORA.CO – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa organisasi keagamaan Muhammadiyah mendapat jatah untuk mengelola tambang bekas Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) milik PT Adaro Energy Tbk.

    “Muhammadiyah sekarang sudah turun juga (izin usaha pertambangan/IUP). Sudah positif pakai yang eks Adaro. Eks Adaro sudah positif untuk Muhammadiyah” ujar Bahlil seperti ditulis Antara.

    Selain Muhammadiyah, lanjut Bahlil, organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) juga sudah menyelesaikan proses perizinan untuk mengelola lahan tambang eks PKP2B.

    NU mendapatkan izin usaha pertambangan (IUP) untuk mengelola bekas PKP2B PT Kaltim Prima Coal (KPC). Pada Jumat (3/1), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyebutkan pihaknya membentuk PT Berkah Usaha Muamalah Nusantara (BUMN) untuk mengelola sebanyak 25 ribu hingga 26 ribu hektare tambang di Kalimantan Timur.

    Saham usaha tersebut dimiliki oleh koperasi NU yang dikelola oleh pengurus dan warga. Adapun saat ini mereka tengah berupaya memenuhi berbagai persyaratan untuk memulai eksplorasi.

    “Nah soal potensi batu baranya, tentu kita harus menunggu hasil eksplorasinya nanti, karena belum. Sekarang izin untuk eksplorasi itu saja masih baru diproses,” kata Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf di Jakarta, Jumat (3/1).

    Pemerintah Siapkan Enam Wilayah Tambang

    Pemerintah sudah menyiapkan enam wilayah tambang batu bara yang sudah pernah berproduksi atau eks Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara untuk badan usaha ormas agama.

    Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) yang dapat dikelola oleh badan usaha ormas keagamaan merupakan wilayah tambang batu bara yang sudah pernah berproduksi atau lahan dari eks Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara generasi pertama.

    Keenam WIUPK yang dipersiapkan, yaitu lahan eks PKP2B PT Arutmin Indonesia, PT Kendilo Coal Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, PT Adaro Energy Tbk, PT Multi Harapan Utama (MAU), dan PT Kideco Jaya Agung.

    Aturan yang mengatur organisasi keagamaan dapat mengelola tambang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) 25/2024 tentang Perubahan Atas PP 96/2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba).

    Dalam Pasal 83A PP 25/2024 menyebutkan bahwa regulasi baru itu mengizinkan organisasi masyarakat keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah mengelola wilayah izin pertambangan khusus (WIUPK).

  • Patwal Mobil RI 36 Diduga Milik Raffi Ahmad

    Patwal Mobil RI 36 Diduga Milik Raffi Ahmad

    GELORA.CO – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya meminta maaf atas ulah patwal (patroli dan pengawalan) yang bertindak arogan saat mengawal mobil berplat nomor RI 36.

    “Atas tindakan personil tersebut kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat yang merasa terganggu,” kata Slamet Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso saat dikonfirmasi, Jumat 10 Januari 2025.

    Dalam video yang viral, patwal RI 36 terlihat menunjuk-nunjuk seorang sopir taksi saat menerobos kemacetan di sekitar kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. 

    “Yang bersangkutan sudah ditinjut (ditindaklanjuti) oleh Kasi Pamwal Polda Metro Jaya (karena personel adalah anggota PMJ),” kata Slamet.

    Slamet menyampaikan aksi patwal RI 36 menunjuk-nunjuk sopir taksi itu terjadi pada Rabu 8 Januari 2025.

    Setelah ditelusuri, mobil berpelat nomor RI 36 itu diduga milik artis Raffi Ahmad yang sekarang menjadi Utusan Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.

    Diketahui, viral sebuah video di media sosial X yang menggambarkan seorang petugas patwal yang menunjuk-nunjuk seorang sopir taksi.

    Dalam video tersebut, seorang petugas patwal yang mengawal mobil dengan plat nomor RI 36, membuka jalan di tengah kondisi lalu lintas yang sedang padat di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

    Lalu, sebuah taksi berhenti lantaran ada truk yang berhenti di depannya. Ketika hendak pindah jalur, taksi itu tertahan karena ada mobil pada jalur yang ingin ditempati.

    Akibatnya, taksi tersebut menghalangi petugas patwal yang sedang berusaha membuka jalan. Karena terhalang, petugas itu menunjuk-nunjuk sopir taksi tersebut.

  • Cerita Mengejutkan Megawati soal Sandi Rahasia Naga Hijau dan Naga Merah saat Diperiksa Polisi

    Cerita Mengejutkan Megawati soal Sandi Rahasia Naga Hijau dan Naga Merah saat Diperiksa Polisi

    GELORA.CO – Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menceritakan sandi atau kode dibalik kalimat ‘Naga Hijau’ dan ‘Naga Merah’ saat diperiksa polisi dan membuatnya jengkel. Kejadian itu dialaminya saat belum menjabat Presiden maupun Wakil Presiden..

    Menurutnya julukan itu melekat kepada dirinya sebagai ‘Naga Merah’ dan ‘Naga Hijau’ merupakan Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

    “Saya sewaktu dipanggil polisi dan ada satu pertanyaan yang membuat saya marah apa? Ibu kenal nggak dengan naga hijau dan naga merah? ucap Megawati dalam pidatonya di acara HUT PDIP ke-52 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).

    “Aku bingung aku kalau kesal, saya mau tanya dulu bapak-bapak kenal nggak sama naga?” lanjut Megawati.

    Putri Bung Karno itu mengungkapkan sandi rahasia yang diucapkan oleh penyidik saat dirinya diperiksa.

    “Pada mau mesam-mesem (senyum) pasti bapak ngga kenal sama naga apalagi saya, ada hijau ada merah, itu rupanya kata sandi yang merah itu saya yang hijau itu Gus Dur lucu yah,” tambahnya.

    Presiden RI ke-5 itu menilai hal itu merupakan kejadian yang mengejutkan yang ada di Republik Indonesia saat itu.

    “Gile nggak. Thats is out republic,” tutup Megawati.