Author: Gelora.co

  • Nanang Gimbal, Pembunuh Aktor Sandy Permana Tidur di Kuburan Selama Sembunyi

    Nanang Gimbal, Pembunuh Aktor Sandy Permana Tidur di Kuburan Selama Sembunyi

    GELORA.CO – Nanang Irawan alias Nanang Gimbal pelaku pembunuhan aktor Sandy Permana diketahui tinggal di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat untuk bersembunyi dari kejaran polisi.

    Nanang Gimbal bahkan disempat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) saat datang ke dusun tersebut setelah melakukan pembunuhan terhadap aktor Sandy Permana pada Minggu (12/1/2025) pagi.

    Kepala Desa Kutamukti, Aan Maryani mengatakan berdasarkan laporan perangkat RT/RW dan warga, Nanang Gimbal datang ke wilayah Karawang sejak Senin, 13 Januari 2024 pagi.

    Warga mengaku sempat curiga akan kedatangan orang asing atau tak dikenal tersebut.

    Tapi tidak terpikir jika orang baru yang datang ke wilayahnya tersebut merupakan pelaku pembunuhan aktor Sandy Permana.

    “Warga cerita ke RT lihat orang enggak kenal masuk sini mondar-mandir itu, tapi enggak kepikiran itu pelaku pembunuhan. Karena kan ramainya orang rambut panjang gimbal gitu, ini kan enggak,” kata Aan dikutip dari Tribunbekasi.com, Rabu (15/1/2025).

    Warga justru mengira orang tersebut mengaalami gangguan jiwa, sebab setelah ada di jalanan menghilang dan warga lain melihatnya ada di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Kutamukti.

    “Iya pada mengiranya itu orang gila, karena ada di TPU terus. Sampai tidur juga di makam itu,” ujarnya.

    Kata Aan, saat pagi hari orang itu lapar dan keluar dari TPU untuk membeli makan.

    Akan tetapi, karena uangnya sisa Rp 2.500 dia datang ke klinik meminta bantuan agar bisa membeli makan.

    “Dari situ langsung ditangkap polisi, karena memang dari kemarin polisi itu sudah ada dan menyebar di desa sini,” imbuhnya.

    Nanang Gimbal ditangkap polisi di Dusun Poris RT 04/RW 09, Kutamukti, Kutawaluya, Karawang, Rabu (15/1/2025) pukul 10.45 WIB.

    “Pelaku dengan sengaja kabur dan bersembunyi untuk hindari kejaran petugas kami,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (15/1/2025).

    Nanang Gimbal sengaja kabur ke daerah Karawang, Jawa Barat setelah aksi penikaman Sandy Permana.

    “Ditangkap di warung sedang makan,” kata Ade Ary.

    Ade Ary pun mengungkap Nanang berupaya mengelabui petugas dengan mengubah penampilannya selama dalam pelarian.

    Pelaku mencukur rambut gimbalnya menggunakan gunting yang dipinjam dari sebuah warung dengan tujuan agar tidak dapat dikenali.

    “Pelaku pun sempat memotong rambut, saat pelarian menuju Karawang, menggunakan gunting yamg dipinjam di warung dengan tujuannya agar tidak dikenali selama pelarian,” ungkap Ade Ary.

    Saat ini, tim gabungan masih menginterogasi pelaku untuk mendalami motifnya menghabisi nyawa Sandy Permana.

    Sandy tewas dengan sejumlah luka tusuk.

    Dua luka tusuk di antaranya terdapat di bagian kepala korban.

    “Saat dilakukan olah TKP, di tubuh korban terdapat perlukaan di bagian kepala kiri 3 Cm, lebar 1 Cm, perlukaan di belakang kiri telingga panjangnya 4 Cm,” kata Ade Ary Senin (13/1/2024).

    Selain itu terdapat luka gores di pipi kiri Sandy dan luka robek di bagian perut korban.

    Pembunuh Sandy Permana Berupaya Hilangkan Bukti

    Sebelum kabur ke Karawang, Jawa Barat, terungkap Nanang membuang barang bukti pisau sesaat setelah menusuk artis Sandy Permana.

    Kini pisau yang digunakan untuk menusuk Sandy Permana telah ditemukan polisi.

    “Sudah (ditemukan barang bukti pisau),” kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Marasabessy, Rabu (15/1/2025).

    Berdasarkan foto yang diterima, barang bukti pisau tersebut ditemukan di selokan.

    Menurut Ressa, pisau itu ditemukan tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

    “(Pisau ditemukan) di gapura dekat TKP,” ujar Ressa.

    Dalam kasus ini Nanang dijerat dengan Pasal 354 KUHP tentang penganiayaan berat dan atau Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukumannya 15 tahun penjara.

  • Kantor Pemuda Pancasila Jabar Diserang, 6 Anggota Dilarikan ke RS

    Kantor Pemuda Pancasila Jabar Diserang, 6 Anggota Dilarikan ke RS

    GELORA.CO -Sekelompok orang tak dikenal, yang diduga berasal dari organisasi masyarakat tertentu, menyerang kantor Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Barat di Jalan BKR, Kota Bandung, pada Rabu, 15 Januari 2025, sekira pukul 14.30 WIB.

    Penyerangan tersebut membuat sejumlah kendaraan rusak berat, sementara beberapa anggota Pemuda Pancasila mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.

    Kapolsek Regol, Kompol Heri Suryadi, membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, situasi saat ini telah kembali kondusif.

    “Kami (Polsek Regol bersama Koramil Regol-Lengkong) mendapat bantuan dari Polrestabes Bandung untuk mengamankan situasi di TKP,” ujar Heri, dikutip RMOLJabar, Rabu, 15 Januari 2025.

    Kapolsek menambahkan, pihaknya sedang menelusuri penyebab terjadinya gesekan antarormas tersebut.

    “Korban luka-luka masih kami identifikasi dengan mengecek ke RS. Dan, motifnya masih diselidiki apa yang menjadi penyebab terjadinya gesekan ormas ini,” lanjutnya.

    Untuk mencegah insiden serupa, aparat keamanan telah menerjunkan puluhan personel yang terdiri dari anggota Polsek, TNI-Polri, serta Polrestabes Bandung.

    “Sekitar ada 50 personel yang saat ini diterjunkan,” tandas Heri.

    Salah satu anggota Pemuda Pancasila, Yadi, mengaku berada di lokasi saat penyerangan terjadi. Ia menjelaskan, sekelompok orang tiba-tiba menyerang kantor MPW Pemuda Pancasila Jabar.

    “Dari sana enggak tahu berapa ratus (orang) ada di sini, penyerangan, dari kita cuma sedikit lagi di dalam,” ungkap Yadi di lokasi kejadian.

    Ia juga mengungkapkan, beberapa anggota Pemuda Pancasila harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.

    Selain itu, sejumlah kendaraan yang berada di area kantor, seperti mobil dan motor, mengalami kerusakan.

    “Ada kerusakan unit dari motor, mobil juga, ada korban juga dari kita lengan sobek, punggung sobek, ada enam orang (korban),” tutupnya.

  • GRIB Serang Kantor Pemuda Pancasila di Bandung, 6 Anggota Dilarikan ke RS

    GRIB Serang Kantor Pemuda Pancasila di Bandung, 6 Anggota Dilarikan ke RS

    GELORA.CO – Sekelompok orang tak dikenal, yang diduga berasal dari organisasi masyarakat tertentu, menyerang kantor Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Barat di Jalan BKR, Kota Bandung, pada Rabu, 15 Januari 2025, sekira pukul 14.30 WIB.

    Penyerangan tersebut membuat sejumlah kendaraan rusak berat, sementara beberapa anggota Pemuda Pancasila mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.

    Kapolsek Regol, Kompol Heri Suryadi, membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, situasi saat ini telah kembali kondusif.

    “Kami (Polsek Regol bersama Koramil Regol-Lengkong) mendapat bantuan dari Polrestabes Bandung untuk mengamankan situasi di TKP,” ujar Heri, dikutip RMOLJabar, Rabu, 15 Januari 2025.

    Kapolsek menambahkan, pihaknya sedang menelusuri penyebab terjadinya gesekan antarormas tersebut.

    “Korban luka-luka masih kami identifikasi dengan mengecek ke RS. Dan, motifnya masih diselidiki apa yang menjadi penyebab terjadinya gesekan ormas ini,” lanjutnya.

    Untuk mencegah insiden serupa, aparat keamanan telah menerjunkan puluhan personel yang terdiri dari anggota Polsek, TNI-Polri, serta Polrestabes Bandung.

    “Sekitar ada 50 personel yang saat ini diterjunkan,” tandas Heri.

    Salah satu anggota Pemuda Pancasila, Yadi, mengaku berada di lokasi saat penyerangan terjadi. Ia menjelaskan, sekelompok orang tiba-tiba menyerang kantor MPW Pemuda Pancasila Jabar.

    “Dari sana enggak tahu berapa ratus (orang) ada di sini, penyerangan, dari kita cuma sedikit lagi di dalam,” ungkap Yadi di lokasi kejadian.

    Ia juga mengungkapkan, beberapa anggota Pemuda Pancasila harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.

    Selain itu, sejumlah kendaraan yang berada di area kantor, seperti mobil dan motor, mengalami kerusakan.

    “Ada kerusakan unit dari motor, mobil juga, ada korban juga dari kita lengan sobek, punggung sobek, ada enam orang (korban),” tutupnya. 

  • Istri Jadi TKW, Tukang Sate di Lampung Utara Paksa Putrinya untuk Melayani Nafsu

    Istri Jadi TKW, Tukang Sate di Lampung Utara Paksa Putrinya untuk Melayani Nafsu

    GELORA.CO – Seorang ayah tega menghabisi kesucian anak kandungnya sendiri. Pelaku, seorang penjual sate berinisial S (43), ditangkap polisi setelah dua tahun melakukan perbuatan bejat tersebut. 

    Peristiwa ini terungkap setelah korban memberanikan diri menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya yang bekerja sebagai TKW di Hongkong.

    Korban yang masi berusia 18 tahun saat ini,  akhirnya berani menceritakan perbuatan bejat ayahnya ke ibu. Tidak terima atas perbuatan suaminya. Keluarga melaporkan pemerkosaan itu ke Polres Lampung Utara, Selasa 15 Oktober 2024.

    Tim Unit PPA Satreskrim Polres Lampung Utara, berhasil menangkap pelaku Siswanto yang masi berusia 43 tahun di rumahnya Desa Mekar Asri, Sungkai Tengah, Selasa 14 Januari 2025.

    Ia tidak berkutik saat petugas menangkapnya. Pelaku langsung digelandang Ke Mapolres Lampung Utara untuk dilakukan pemeriksaan.

    Dihadapan penyidik pelaku mengaku hanya satu kali menyetubuhi anak pertama dari istri pertamnya, di kamar saat korban sedang tertidur. Ia masuk dan memaksa putri sulungnya untuk melayani nafsu bejatnya.

    Kanit PPA Satreskrim Polres Lampung Utara Ipda Darwis, Rabu 15 Januari 2025, mengatakan pelaku bekerja sebagai penjual sate. Ia memilik dua istri, namun satu orang sudah diceraikanya.

    Tersangka pemerkosaan bapak beristri dua itu terhadap putri yang masi berusia 16 tahun dijerat dengan Pasal 81 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun.(*)

  • Tampang Nanang ‘Gimbal’ Pelaku Penikaman Aktor Mak Lampir Sandy Permana yang Ditangkap Polisi

    Tampang Nanang ‘Gimbal’ Pelaku Penikaman Aktor Mak Lampir Sandy Permana yang Ditangkap Polisi

  • Jokowi Ungkap Pembicaraan dengan Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X

    Jokowi Ungkap Pembicaraan dengan Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X

    GELORA.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan isi pembicaraan yang dilakukan dengan Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam pertemuan yang berlangsung di Kediaman Pribadi Sultan, Keraton Kilen Yogyakarta, pada Rabu (15/1/2025) pagi.

    “Saya sudah lama tidak berjumpa dengan beliau. Jadi ini hanya silaturahmi. Saya yang datang karena diundang,” kata Jokowi saat memberikan keterangan di Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu siang.

    Jokowi menegaskan bahwa pembicaraan antara dirinya dan Sultan tidak berkaitan dengan politik.

    Meskipun demikian, ia mengakui bahwa mereka membahas berbagai topik selama hampir dua jam.

    “Enggak, silaturahmi biasa. Karena lama saya enggak berjumpa dengan beliau,” jelasnya.

    “Ya hampir dua jam ngomong dari banyak hal, banyak hal. Lebih banyak di geopolitik dan ekonomi global,” lanjut Jokowi.

    Sementara itu, Sultan HB X enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai isi pertemuan tersebut.

    “Ya enggak bisa diomongke, wong itu pribadi og,” ungkap Sultan saat ditemui di Kantor Gubernur DIY pada hari yang sama.

    Sultan menekankan bahwa pertemuan dengan Jokowi hanya sebatas silaturahmi. “Saya enggak mau komentar apa pun, ya silaturahmi itu,” kata Sultan.

    Ketika ditanya mengenai kemungkinan pembahasan isu politik, ia menegaskan bahwa diskusi tidak menyangkut hal tersebut. “Enggak,” tegasnya.

    Pertemuan ini menyoroti pentingnya hubungan antara pemerintah pusat dan daerah, serta menunjukkan komitmen kedua tokoh untuk menjaga komunikasi yang baik meskipun tidak membahas isu politik secara langsung.

  • Padahal Waktu Jadi Pejabat Maling Juga

    Padahal Waktu Jadi Pejabat Maling Juga

    GELORA.CO  – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung pihak-pihak yang mengkritik program makan bergizi gratis. Dia menegaskan jangan terlalu cepat mengkritik program tersebut.

    Menurutnya, makan bergizi gratis berdampak positif terhadap perputaran ekonomi daerah. Sebab banyak transaksi lewat penyediaan makan bergizi gratis seperti belanja bahan baku pangan hingga proses distribusi makanan di sekolah.

    “Jadi pikiran presiden membuat makan bergizi itu, kalau ada kritik, sebenarnya jangan cepat kritik. Tunggu, lihat dulu. Kita ini kadang sok tahu, padahal waktu dia pejabat, dia juga maling juga,” ujar Luhut di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

    Mantan menteri koordinator era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu meminta semua pihak untuk menunggu penyelenggaraan makan bergizi gratis hingga sesuai rencana. Dia meminta jangan terlalu dini mengkritik karena penyelenggaraan program tersebut masih tahap awal.

    “Jadi kita tunggu saja lihat. Sekarang Anda lihat, anak yang makan itu, mereka mungkin banyak yang jarang makan ayam, makan telur, sekarang banyak,” kata dia.

    Luhut mengatakan setidaknya ada Rp8-9 miliar perputaran uang di desa melalui program dana desa dan makan bergizi gratis. Dia yakin jumlah uang itu bisa memeratakan pertumbuhan ekonomi di seluruh daerah.

    “Sekarang ada makan bergizi, kita mau bikin the Govtech, kami hitung-hitung ada perputaran Rp8-9 miliar per tahun di desa, ini angka besar, itu akan membuat pemerataan, mengurangi kemiskinan dan stunting,” kata dia

  • Sultan HB X Beberkan Hasil Pertemuan dengan Jokowi: Ya Nggak Bisa Diomongke

    Sultan HB X Beberkan Hasil Pertemuan dengan Jokowi: Ya Nggak Bisa Diomongke

    GELORA.CO –  Persamuhan antara Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi dengan Sri Sultan Hamengkubuwana (HB) X di Keraton Kilen, Rabu (15/1/2025) berlangsung selama 1,5 jam.

    Pertemuan tersebut selesai sekira jam 10.23 WIB. Meski begitu Jokowi tidak memberikan keterangan resmi mengenai isi pertemuan tersebut.

    Selepas pertemuan, Jokowi langsung meninggalkan keraton menggunakan mobil Alphard hitam bernomor polisi B 1568 AZC.

    Saat mengonfirmasi mengenai pembicaraan dengan Jokowi, Sri Sultan HB X mengemukakan bahwa yang dilakukan Mantan Wali Kota Solo itu hanya kunjungan pribadi.

    Ketika ditanya mengenai isi pembicaraan tersebut, ia hanya menyatakan hal tersebut bersifat personal.

    “Soal pertemuan [dengan jokowi], ya nggak bisa diomongke, wong itu pribadi og,” ungkapnya seperti dilansir Suarajogja.id.

    Meski begitu, Sri Sultan HB X memastikan tidak ada pembicaraan politik dalam konteks pertemuan tersebut.

    “Pembahasan politik, enggak (ada),” katanya.

    Sebelumnya diberitakan, Jokowi tiba sekira jam 08.51 WIB tanpa didampingi dengan keluarga. Ketika usai pertemuan, beberapa awak media menyapa Jokowi untuk meminta keterangan.

    Namun Jokowi memilih masuk ke dalam mobil dan membuka kaca jendela serta memberikan salam dengan menangkupkan tangannya sembari tersenyum.

  • Detik-detik Oknum Anggota TNI AL Eksekusi Kesya, ASWP Gelap Mata, Tak Puas Usai Berhubungan Badan

    Detik-detik Oknum Anggota TNI AL Eksekusi Kesya, ASWP Gelap Mata, Tak Puas Usai Berhubungan Badan

    GELORA.CO  – Kesya Irena Yola Lestaluhu (20) ditemukan tewas di Pantai Saoka, Distrik Maladum Mes, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (13/1/2025).

    Pelakunya, seorang oknum anggota TNI AL berinisial ASWP berpangkat kelasi (KLS) yang berdinas di Koarmada III.

    Detik-detik dan kronologis pembunuhan Kesya diungkap jajaran Polisi Militer Angkatan Laut (PM-AL) Lantamal XIV/Sorong.

    Kepala Seksi Penyelidikan dan Kriminal (Lidkrim) PM-AL Lantamal XIV/Sorong Mayor (PM) Anton Sugiharto mengatakan, awalnya korban dijemput oleh saksi S bersama beberapa temannya, Minggu (13/1/2025) pukul 01.00 WIT dini hari.

    Rombongan kemudian menuju ke sebuah tempat hiburan malam (THM) di Kota Sorong.

    “Antara korban dan pelaku beda rombongan, sehingga sejak awal tidak ada hubungan apa-apa. Dari keterangan saksi S, mereka masuk pukul 02.00 WIT, barulah mulai kenalan di tempat itu,” kata Mayor (PM) Anton Sugiharto kepada awak media, Rabu (15/1/2025).

    Pukul 03.00 WIT, teman pelaku hendak pulang sehingga korban juga ingin ikut mengantar.

    Korban kemudian kembali ke THM lalu menemui saksi S dan beberapa teman-temannya di dalam.

    “Pada pukul 04.30 WIT, korban dan pelaku keluar menggunakan mobil jenis Innova hitam. Sementara lainnya gunakan kendaraan mereka masing-masing,” ucap Anton.

    Kedua rombongan ini sempat berkumpul di Tembok Berlin area reklamasi selanjutnya menenggak minuman keras (keras).

    Saksi S kemudian mengajak koban pulang, namun ditolak karena hendak diantar oleh pelaku.

    “Setelah itu, pelaku dan korban menuju ke sebuah hotel dengan tujuan check in namun gagal sehingga menuju ke Saoka,” kata Anton.

    “Keduanya dalam kondisi dipengaruhi minuman keras. Dalam perjalanan mereka sempat berhubungan intim,” ujarnya. 

    Pada momen itulah terjadi peristiwa tragis, pelaku gelap mata setelah terjadi cekcok karena merasa belum puas.

    Pelaku lalu mengambil sangkur lalu menikam korban berkali-kali di bagian dada serta punggung yang totalnya ada 32 tusukan (sebelumnya diberitakan 27 tusukan–red).

    “Kami masih mencari barang bukti sangkur yang dipakai pelaku (menikam korban, red),” ujar Anton.

    Pihaknya telah mengamankan sejumlah bukti berupa pakaian korban, sarung sangkur, mobil, hingga rekaman CCTV di THM.

    Anton juga membeberkan, terkait saksi hingga kini yang telah diperiksa empat orang termasuk teman yang jemput Keisya Lestaluhu yakni berinisial S.

    “Saya tegaskan korban dan saksi masuk ke tempat hiburan tidak sama. Pelaku masuk masuk pukul 23.00 WIT, dan korban masuk pukul 01.00 WIT,” katanya.

    Peradilan Militer

    Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan menginstruksikan PM-AL Lantamal XIV/Sorong agar menindak oknum anggota yang membunuh Kesya Irena Yola Lestaluhu.

    Personel tersebut berinisial ASWP pangkat kelasi (KLS) tata usaha (TTU) yang berdinas di Koarmada III.

    “Saya sangat sayangkan (kasus pembunuhan, red). Saya minta tegakkan aturan di kasus ini,” ujar Hersan saat menghadiri acara di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (14/1/2025).

    Hersan menegaskan, selama ini pimpinan telah memberikan arahan secara tegas kepada para prajurit TNI AL.

    Jika tidak dihiraukan serta ada yang melanggar, otomatis akan dihukum berat.

    “Saya sudah sampaikan anggota tidak dibenarkan bawa pistol dan sangkur di luar penugasan resmi,” ucap Hersan.

    “Kami pastikan beri sanksi seberat-beratnya. Saya sudah meminta kasus ini secepatnya naik ke Pengadilan Militer.”

    Pangkoarmada III menyatakan, proses hukum terhadap kasus ini masih terus berjalan oleh pihak kepolisian bersama TNI AL.

    Minta Maaf

    Pangkoarmada III Laksamana Muda TNI Hersan atas nama TNI AL menyampaikan keprihatinan mendalam.

    “Atas nama institusi, saya menyampaikan permohonan maaf yang mendalam kepada keluarga korban dan masyarakat atas peristiwa ini,” kata Hersan kepada wartawan, Senin (13/1/2025) dikutip dari Kompas.com.

    Ia pun memastikan akan menegakkan keadilan bagi semua pihak, khususnya keluarga korban.

    “Kami turut berduka cita atas kejadian ini dan akan memastikan keadilan ditegakkan bagi semua pihak yang terdampak,” ujar dia.

    Hersan memastikan anggotanya yang terlibat akan diproses secara transparan, tegas, dan sesuai hukum yang berlaku.

    Menurutnya, Koarmada III sangat menjunjung tinggi prinsip keadilan dan supremasi hukum.

    Komandan PM-AL Lantamal XIV/Sorong Letkol (CPM) Dian Sumpena mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengakui mengeksekusi korban seorang diri.

    “Dia melakukan sendiri karena pengaruh minuman keras (miras),” ujarnya, Selasa (14/1/2025). 

    ASWP Dalam Pengaruh Miras

    Sebelumnya ASWP mengakui membunuh Kesya Irena Yola Lestaluhu seorang diri.

    ASWP yang berpangkat kelasi (KLS) tata usaha (TTU) itu dalam pengaruh minuman keras saat melakukan aksi pembunuhan terhadap Kesya.

    Komandan PM-AL Lantamal XIV/Sorong Letkol (CPM) Dian Sumpena mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengakui mengeksekusi korban seorang diri.

    “Dia melakukan sendiri karena pengaruh minuman keras (miras),” kata Letkol Dian Sumpena dikutip dari Tribunsorong.com, Selasa (14/1/2025).

    Menurut Letkol Dian Sumpena, dari rekaman kamera closed circuit television (CCTV) menunjukkan pelaku ASWP berada di sebuah tempat hiburan malam (THM) di Kota Sorong sebelum peristiwa pembunuhan.

    Kronologis Kesya Ditemukan Tewas

    Sebelumnya Kesya Irena Yola Lestaluhu ditemukan tewas tanpa busana di Pantai Saoka, Distrik Maladumes, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (12/1/2025) pagi.

    Korban tercatat sebagai warga Jalan Danau Tigi, Kelurahan Rufei, Distrik Sorong Barat, Kota Sorong.

    Ibu korban, Amina Latale mengatakan sebelum ditemukan tewas, putrinya sempat menerima telepon dari temannya pada Sabtu (11/1/2025) malam sekira pukul 23.00 WIT.

    Setelah itu, Kesya pun pamit kepada orang tuanya untuk menemui temannya di Pantai Saoka pada Minggu (12/1/2025) dini hari sekira pukul 01.00 WIT.

    “Dia keluar rumah pada pukul 01.00 WIT,” kata Amina Latale, Minggu siang dikutip dari Tribunsorong.com.

    Amina mengaku dirinya sempat melarang putrinya keluar rumah karena hari sudah malam.

    “Saya awalnya sudah larang dia keluar, karena sebelumnya mereka juga sudah ke Suprau sore hari,” ujar Amina.

    “Saya sudah bilang, Kesya jangan jalan, ini sudah larut. Dia (korban, red) bilang saya jalan pakai mobil,” lanjut dia.

    Larangan tersebut rupanya tidak diindahkan Kesya, karena temannya tetap ingin menjemput pada malam itu.

    Korban pun duduk di depan rumah menunggu jemputan kemudian pergi ke lokasi yang telah disebutkan, yakni kawasan Pantai Saoka.

    Pagi harinya, Kesya ditemukan tidak bernyawa di sekitar Pantai Saoka

  • Raffi Ahmad, Badut Entertainment yang Jadi Badut Kekuasaan

    Raffi Ahmad, Badut Entertainment yang Jadi Badut Kekuasaan

    GELORA.CO -Sikap arogan patroli pengawalan (patwal) RI-36 yang menunjuk-nunjuk seorang sopir taksi saat menerobos kemacetan di Jalan Thamrin, Jakarta, masih terus jadi perbincangan. 

    Belakangan diketahui pemilik mobil berplat nomor RI-36 itu adalah Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad.

    Kritik dan pembelaan pun mengemuka. Salah satunya dari musisi sekaligus dokter, Tompi. Dalam cuitannya, Tompi membela Raffi Ahmad dan para pejabat yang menggunakan patwal saat menjalankan tugas resmi.

    “Kalau itu dilakukan dalam melaksanakan tugas rasanya pantas lah. Agenda sebegitu banyak, tanpa pengawalan begitu, waktu bisa abis di jalan. Kecuali agenda pribadi,” tulis Tompi lewat akun X pribadinya, dikutip Rabu 15 Januari 2025.

    Cuitan Tompi lantas mendapat tanggapan tajam dari sejarawan JJ Rizal. Ia mempertanyakan kapasitas Raffi Ahmad sebagai utusan khusus presiden dan mengkritik pemberian jabatan yang dianggap hanya berbasis popularitas, bukan kompetensi.

    “Emang Raffi paham tugasnya? Saya belum pernah jumpai dia bicara apalagi nulis yang menjelaskan pemikirannya soal pemuda atau seni, kalau dia tokoh sentral di entertainment yang dekaden mudah ditemukan,” sentil JJ.

    Tanpa kompetensi yang memadai, penunjukkan Raffi Ahmad sebagai Utusan Khusus Presiden 

    justru dianggap merendahkan kualitas tata kelola pemerintahan.

    “Badut entertainment naik kelas bergabung dengan badut kekuasaan, republik turun kelas jadi sirkus kelas comberan,” sindir JJ Rizal