Author: Gelora.co

  • Saya Mau Laporkan Hakim Otoriter

    Saya Mau Laporkan Hakim Otoriter

    GELORA.CO  – Pengacara Razman Arif Nasution (RAN) mendatangi Komisi III DPR RI di Senayan, Jakarta, Senin (10/2/2025) siang. 

    Pengacara kondang tersebut datang dengan mengenakan pakaian toga serba hitam.

    Razman mengaku, kedatangannya ke DPR RI dilakukan usai dirinya menyambangi Komisi Yudisial (KY), Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK) pagi tadi.

    “Mungkin kalian sudah tahu beritanya, saya menggunakan baju toga ini pertama tadi pagi kami sudah ke Komisi Yudisial diterima dengan baik. Yang kedua, ke Mahkamah Agung, dan di Mahkamah Agung diterima oleh anggota, karena katanya mereka masih mungkin masih ingin melindungi,” kata Razman saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II Kompleks Parlemen.

    Adapun terkait maksud dan tujuan dirinya datang ke Kompleks Parlemen, yakni untuk melaporkan dugaan sikap Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara yang tengah menyidangkan perkaranya.

    Diketahui, saat ini Razman Nasution tengah menjadi terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, atas kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Hotman Paris pada 2022 silam.

    Namun, sidang yang menghadirkan saksi pelapor Hotman Paris Hutapea pada di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Kamis (6/2/2025), berlangsung ricuh hingga ditunda usai Razman Nasution selaku terdakwa dan timnya menolak keputusan ketua majelis hakim, Sofia Tambunan, menggelar sidang itu secara tertutup. 

    Razman menilai sikap hakim PN Jakarta Utara adalah otoriter, karena telah menetapkan sidang berjalan tertutup kala pemeriksaan Hotman Paris Hutapea sebagai pelapor.

    “Jadi di sini kami akan ke Komisi III untuk melaporkan hakim penegak hukum yang lain karena mereka bermitra meskipun lembaga yudikatif,” ujar dia.

    “Bayangkan yang dipersoalkan, yang didakwakan kepada saya adalah dugaan pencemaran nama baik, UU ITE, terbuka untuk umum, tiga sidang itu terbuka, live, tiba-tiba pemeriksaan Hotman dibuat tertutup, ada apa? Ini yang kita protes,” sambung Razman.

    Tak cukup di situ, Razman juga membantah kalau dirinya telah melakukan pelecehan lembaga peradilan atau contempt of court terhadap majelis hakim.

    Dengan menaikkan nada suaranya, Razman menyatakan kalau saat ini tidak ada satupun penegak hukum yang bekerja secara bersih.

    “Kita dibilang melakukan contempt of court, mana ada kita sentuh hakim gak ada, dan jangan menganggap dirinya paling mulia, paling mulia, paling bersih, emang ada sekarang lembaga penegak hukum yang bersih semua?” ujar dia.

    Terkait sidang kasusnya ini, Razman lantas menyinggung kasus suap yang melibatkan tiga hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya terhadap terdakwa kasus pembunuhan, Ronald Tannur.

    Kata dia, perkara tersebut mencerminkan tidak bersihnya majelis hakim dalam menangani hingga memutus suatu perkara.

    “Kurang apa itu Zarof, kurang apa itu Ronald Tannur, kurang apa itu kasus-kasus lain? Jadi kita ini semua bermasalah, Mahkamah Agung, kejaksaan, kepolisian, bahkan KPK, pengacara juga, kita fair, kita fair,” tutur dia.

    Meski demikian, diketahui Razman urung menemui jajaran Komisi III DPR RI dan hanya menemui jajaran Sekretariat Jenderal DPR RI.

    Pasalnya, Razman mengakui dirinya tidak membuat jadwal apapun dengan pimpinan Komisi III DPR RI. Sebab, dirinya tidak mendapatkan respons langsung dari Habiburokhman selaku Ketua Komisi.

    “Kami langsung datang, tidak ada janjian, sama dengan ke KY tidak ada janjian, sama ke Mahkamah Agung tidak ada janjian, kita akan datang, karena prilaku hakim yang sangat sangat otorititer mulai dari sidang pertama sampai sidang keempat,” tukas dia.

    Sidang Razman Ricuh hingga Ada Pengacara Naik Meja

    Untuk diketahui, kericuhan terjadi di ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara pada 6 Februari 2025, saat sidang lanjutan kasus pencemaran nama baik dengan terdakwa Razman Nasution, menghadirkan saksi pelapor, Hotman Paris Hutapea. 

    Salah satu momen yang menarik perhatian adalah ketika seorang pengacara dari tim Razman tertangkap kamera berdiri di atas meja sidang.

    Kericuhan itu kemudian menjadi viral di media sosial.

    Insiden ini bermula ketika Razman mendekati Hotman yang sedang duduk di kursi saksi. 

    Tim pengacara Hotman segera masuk untuk mengamankan dan membawa Hotman keluar dari ruang sidang. 

    Namun, kericuhan tidak berhenti di situ.

    Adu mulut antara kedua tim pengacara terus berlanjut, hingga akhirnya salah satu pengacara Razman naik ke atas meja dan berkonfrontasi dengan tim Hotman.

    Tindakan itu langsung mendapat protes keras dari tim Hotman, yang menilai aksi tersebut tidak pantas dilakukan di ruang sidang.

    Menyikapi kericuhan tersebut, Mahkamah Agung (MA) menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak dapat ditoleransi.

    MA menyatakan apa yang dilakukan oleh tim kuasa hukum Razman Nasution itu adalah contempt of court.

    “MA selaku pelaksana kekuasaan kehakiman tertinggi yang dijamin konstitusi mengecam keras kegaduhan dan kericuhan yang terjadi di ruang persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Utara,” ujar Juru Bicara MA Yanto melalui keterangannya, Senin (10/2/2025). 

    “Karena tindakan tersebut merupakan perbuatan tidak pantas, tidak tertib yang dapat dikategorikan merendahkan dan melecehkan marwah pengadilan (contempt of court),” sambungnya. 

    Lebih lanjut, MA menegaskan siapapun pelaku kegaduhan harus dimintai pertanggungjawaban sesuai hukum yang berlaku, baik pidana maupun etik. 

    MA juga telah memerintahkan Ketua PN Jakarta Utara untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Aparat Penegak Hukum (APH) serta organisasi advokat terkait guna penindakan lebih lanjut.

    Terkait keputusan majelis hakim yang menetapkan sidang tertutup saat pemeriksaan saksi, Yanto menjelaskan bahwa hal itu merupakan kewenangan penuh hakim.

    “Meskipun dakwaannya bukan kesusilaan, akan tetapi menurut majelis hakim dinilai bersinggungan dengan materi kesusilaan sehingga dinyatakan tertutup untuk umum,” tuturnya.

    Hal tersebut merupakan otoritas Hakim yang dijamin penuh undang-undang (Hukum Acara Pidana) sesuai Pasal 152 ayat (2) jo. Pasal 218 KUHAP.

    Sikap itu juga selaras dengan kesepakatan rapat pleno kamar pidana MA yang tertuang dalam Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 5 Tahun 2021. 

    MA berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. 

    Bermula Dugaan Pelecehan Terhadap Eks Aspri

    Kasus antara dua pengacara kondang, Razman Nasution dan Hotman Paris Hutapea ini, bermula saat Hotman dilaporkan oleh mantan asisten pribadinya, Iqlima Kim terkait dugaan pelecehan di tahun 2022.

    Dalam laporan itu, Iqlima menunjuk Razman nasution sebagai pengacaranya.

    Buntut laporan tersebut, Hotman kemudian melaporkan balik Iqlima dan Razman terkait dugaan pencemaran nama baik ke Bareskrim Polri.

  • Prabowo Bersiap Reshuffle, IHSG Masih Merah di 6.648

    Prabowo Bersiap Reshuffle, IHSG Masih Merah di 6.648

    GELORA.CO -KINERJA suram akhirnya menjadi sentimen dan warna dominan pada jalannya sesi perdagangan awal pekan ini di Asia, Senin 10 Februari 2025. 

    Adalah rilis data ketenaga kerjaan terkini AS yang dilakukan akhir pekan lalu yang kali ini menjadi sorotan investor. Laporan lebih jauh menyebutkan besaran serapan tenaga kerja, non-farm payroll (NFP) untuk Januari lalu yang hanya sebesar 143.000 atau jauh di bawah ekspektasi pasar di kisaran 170.000.

    Catatan menunjukkan kinerja tersebut juga semakin terpaut jauh dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 307.000, di mana hal Ini sekaligus menandai warisan atau awal sangat buruk bagi pemerintahan Presiden Donald Trump. Meski data ini agak tertepis oleh turunnya tingkat pengangguran yang kini sebesar 4,0 persen, sikap pesimis pelaku pasar terlalu sulit dihindarkan.

    Akibatnya, tekanan jual agresif mendera seluruh Indeks Wall Street dalam menutup sesi pekan lalu. Situasi ini kemudian menjadi bekal yang jauh dari bersahabat bagi sesi perdagangan awal pekan ini di Asia. Pantauan menunjukkan, jalannya sesi perdagangan di Asia yang sempat berjibaku dengan tekanan jual lanjutan. Sikap pesimis di Asia semakin kukuh akibat keputusan terkini pemerintahan Trump yang mengenakan tarif masuk atas produk baja dan aluminum dari semua negara sebesar 25 persen.

    Sedikit beruntungnya, kabar positif datang dari China yang merilis kinerja inflasi periode Januari lalu yang sebesar 0,5 persen atau lebih tinggi dari ekspektasi yang sebesar 0,4 persen. China juga menyajikan data indeks harga produsen yang turun 2,3 persen atau penurunan lebih tajam dibanding ekspektasi di kisaran 2,1 persen.

    Akibat dati rangkaian sentimen yang tersedia, sesi perdagangan di Asia akhirnya mampu beralih mixed.

    Pantauan hingga penutupan sesi perdagangan memperlihatkan, Indeks Nikkei (Jepang) yang berakhir flat alias naik sangat tipis 0,04 persen di 38.801,17, sementara Indeks KOSPI (Korea Selatan) juga flat atau turun sangat tipis 0,03 persen di 2.521,27 dan indeks ASX200 (Australia) terkikis 0,34 persen di 8.482,8. Bervariasi nya kinerja Indeks di Asia mencerminkan masih tersedianya tekanan jual yang mungkin berpotensi kembali bangkit di sesi perdagangan sepanjang pekan ini.

    Sentimen dari masih belum positif nya sesi perdagangan di Asia kemudian menjadi landasan bertahannya tekanan jual di bursa saham Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang telah rontok curam dalam dua hari terakhir sesi perdagangan akhir pekan lalu kembali terhajar tekanan jual. Minimnya sentimen domestik, memaksa sikap pesimis pelaku pasar di Jakarta berlanjut.

    Satu-satunya sentimen domestik yang tersedia kali ini datang dari kabar rencana reshuffle kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Namun kabar tersebut hingga kini masih sekedar sinyal dan belum ada kejelasan.

    Sikap pesimis akhirnya semakin kukuh untuk memerosokkan IHSG lebih dalam. IHSG terlihat konsisten menjejak zona merah di sepanjang sesi perdagangan pagi. Meski sempat berupaya mengikis penurunan, IHSG justru kembali menapak penurunan lebih tajam menjelang penutupan sesi pagi dengan sempat menembus level psikologisnya di 6.500 dengan meninju kisaran 6.585,98.

    Situasi dan jalannya sesi perdagangan juga terkesan tak banyak beranjak pada sesi sore. IHSG kemudian menutup sesi awal pekan dengan merosot tajam 1,4 persen di 6.648,14. Pantauan rinci dari jalannya sesi perdagangan memperlihatkan, kembali runtuh curamnya IHSG yang dikontribusi sangat signifikan oleh saham-saham sektor energi dan sektor infrastruktur.

    Hal ini terlihat dari kinerja Indeks Saham sektor energi yang ambruk curam hingga kisaran 4,09 persen. Indeks sektor energi tercatat menutup sesi dengan ambruk 2,43 persen di 2.605,23. Sementara kinerja Indeks saham sektor infrastruktur, terjungkal lebih parah dengan berakhir  runtuh 3,09 persen di 1.351,31.

    Pantauan juga menunjukkan, kinerja saham-saham unggulan yang tergabung dalam 20 saham BUMN terkemuka dan saham-saham dengan kinerja pemberi dividend terbesar yang kembali terhajar tekanan jual. Sejumlah saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan juga kompak terseok di zona merah, seperti: BBRI, BMRI, BBCA, BBNI, ADRO, ASII, TLKM, UNTR, ISAT, ICBP, SMGR, PTBA dan BBTN.

    Meski demikian, empat saham unggulan tercatat mampu mengakhiri sesi dengan kenaikan: INDF, JPFA, PGAS dan UNVR.

  • Momen Langka, Istri Sah Labrak Selingkuhan Suaminya dengan Lemah Lembut

    Momen Langka, Istri Sah Labrak Selingkuhan Suaminya dengan Lemah Lembut

    GELORA.CO – Sebuah momen langka terjadi di sebuah toko ritel pakaian ketika seorang istri sah mendatangi selingkuhan suaminya dengan cara yang tak biasa.

    Alih-alih meluapkan emosi dengan amarah, perempuan tersebut memilih untuk berhadapan secara langsung dengan ketenangan, meski tetap diselimuti kekecewaan mendalam.

    Dengan menggendong anaknya, istri sah itu menghampiri perempuan yang diduga menjadi selingkuhan suaminya, Rifan. Tanpa basa-basi, ia langsung menanyakan kebenaran hubungan mereka.

    “Pacarnya Rifan ya? Saya istrinya, ini anaknya. Dia (Rifan) itu nggak punya apa-apa, saya yang punya, yang usaha saya,” ungkap istri sah, dilansir TikTok @joker_001111.

    Perempuan yang dituduh sebagai selingkuhan itu pun tampak terkejut. Ia mengaku telah menjalin hubungan dengan Rifan selama dua bulan, tanpa mengetahui bahwa pria tersebut masih berstatus suami orang

    “Oh masih sama Rifan? Video call (Rifan) aja teh, tau dari mana saya di sini?” ucapnya dengan ekspresi bingung.

    Ternyata, istri sah mengetahui perselingkuhan itu setelah mendapati ponsel Rifan dalam keadaan tidak terkunci. Dari sana, ia menemukan berbagai percakapan mesra serta bukti transfer uang kepada perempuan lain. Hal ini semakin menguatkan kecurigaannya bahwa suaminya telah mengkhianatinya.

    “Handphone dia (Rifan) kebuka, saya lihat chat banyak sayang-sayangan, terus udah transfer ke teteh, sering transfer ya ke teteh, ke istri mah nggak pernah ngasih nafkah,” ujarnya dengan nada yang semakin emosional.

    @joker_001111 #fypage #fyppppppppppppppppppppppp #video #viralvideo #viraltiktok ♬ suara asli – ⭐ DJ JOKER ⭐

    Lebih lanjut, istri sah mengaku tidak berniat mempertahankan Rifan. Dengan suara lirih namun penuh ketegasan, ia menyatakan bahwa dirinya siap melepaskan suaminya jika memang selingkuhannya masih menginginkannya.

    “Aku mah ke sini bukan mau marah, aku cuma nyerahin kalau teteh mau (Rifan) silakan ambil. Silakan ambil sampah dalam hidup saya,” katanya.

    Mendengar itu, perempuan yang diduga selingkuhan tersebut tetap bersikeras bahwa dirinya tidak mengetahui status Rifan yang masih beristri. Ia bahkan meminta agar Rifan segera dihubungi untuk memberikan klarifikasi.

    “Saya nggak tau sama sekali, emang lebih enak coba telfon (Rifan) aja,” ucapnya.

    Ketika istri sah akhirnya melakukan panggilan video kepada Rifan, pria itu tampak terkejut mengetahui bahwa istri dan selingkuhannya berada di tempat yang sama. Tanpa memberikan penjelasan, Rifan buru-buru memutus sambungan telepon, meninggalkan keduanya dalam kebingungan.

    Meski awalnya mencoba berbicara dengan tenang, istri sah tak bisa menahan emosinya. Suaranya sempat meninggi, menarik perhatian para pengunjung dan pegawai toko yang kemudian menyaksikan momen dramatis itu dengan seksama.

  • VIRAL Kakak Adik dan Pacar di Riau Diduga Pesta Threes*me, Digerebek Warga!

    VIRAL Kakak Adik dan Pacar di Riau Diduga Pesta Threes*me, Digerebek Warga!

    GELORA.CO – Heboh, kakak beradik dan salah satu perempuan di Kabupaten Kuantan Sengingi ( Kuansing) melakukan pesta asusila .

    Ketiganya sudah diamankan dan dalam proses pemeriksaan . Videonya beredar di media sosial dan menjadi sorotan publik .

    Salah stau akun media sosial yang memposting kabar kakak beradik dan seorang perempuan melakukan pesta asulisa adalah @Pesona Lubuk Jambi .

    Dalam keteranagnnya disebutkan ‘Tiga remaja digerebak warga saat dalam kontrakan di Muara Lembu, Kuansing Jumat 7 Februari 2025 dinihari .

    Dalam video yang dipsting tersebut terlihat yang laki-laki mengenakan kaos putih tertutuk menunduk . Tangannya terlihat ke belakang.

    Sedangkan dua cewek juga duduk di kursi dengan wajah mereka yang tertutupi . Sedangkan di depan mereka ada beberapa warga .

    Sepertinya lokasi ketiganya dan warga tersebut pada sebuah bangunan.  

    Media sosial lainnya juga memposting kakak beradik dan seorang perempuan diduga melakukan pesta asusila.

    Bahkan postingan tersebut langsung mendapat respon dari warganet

    eterangan dalam video tersebut pun mendapat ragam komentar dari warganet.

    “Menyala kuansing Penasaran sama ceweknya yang sudah terlena,” tulis akun @Kiky Rizky

    “Adat tinggal adat di Kuansing lai min, cupak lah dialia dek anak padangan min,” tulis @Marta Chaniago.

    “memang nya udh siap sama musibah yg akan datang?,” tulis @Tidak Menerima Negoisasi.

    Heboh di Media Sosial

    Media sosial di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau baru-baru ini dihebohkan dengan fenomena perbuatan asusila yang dilakukan kakak adik dan pacar, bertiga sekaligus.

    Kabar tersebut viral setelah warga memposting video saat ketiganya diinterogasi warga di kantor kelurahan terkait aktivitas threesome.

    Video tersebut pun diposting dan dibagikan oleh sejumlah warganet.

    Dari video yang disebar oleh beberapa akun Facebook terlihat dua wanita muda yang disebut kakak adik dan seorang pemuda diamankan ke sebuah kantor.

    Video yang diposting pada Jumat (7/2/2025)  tersebut menerangkan tiga remaja digerebek diduga sedang pesta seks threesome di dalam kontrakan di Kelurahan Muara Lembu, Kecamatan Singingi.

    Dalam video tersebut dijelaskan kejadian ini terjadi pada Jumat dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB.

    Ketiganya disebut-sebut sedang melakukan pesta seks threesome.

    Postingan itu menyebut jika dua wanita yang merupakan kakak adik itu melakukan hubungan intim bertiga dengan pacar si adik.

    Keterangan dalam video tersebut pun mendapat ragam komentar dari warganet.

    Selain memposting video, sebagian warganet juga memposting foto salah satu dari dia perempuan yang disebut sebagai pelaku pesta seks dengan adik perempuannya itu.

    Sampai berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi dari pihak terkait soal Kakak beradik dan seorang perempuan diduga melakukan pesta asusila bertiga. (*)

  • Kesaksian Warga Papua Sembuh Usai Disentuh Tangan Ajaib Loyalis Prabowo yang Tak Mau Dibayar, Ini Sosoknya

    Kesaksian Warga Papua Sembuh Usai Disentuh Tangan Ajaib Loyalis Prabowo yang Tak Mau Dibayar, Ini Sosoknya

    GELORA.CO – Salah satu loyalis Prabowo, Yuli Hendro Priyono kembali membuktikan kepeduliannya terhadap warga miskin yang membutuhkan pengobatan gratis melalui jalur alternatif.

    Layanan cuma-cuma alias gratis itu telah ia jalani selama 17 tahun. 

    Yuli Hendro mengatakan, selain ingin berbagi kebahagiaan kepada masyarakat yang membutuhkan, ia juga memiliki tujuan ingin melengkapi program kerja pada pemerintah yang saat ini dipimpin Presiden Prabowo Subianto.

    “Semangat saya hanya ingin berbagi kebahagiaan, itu yang pertama. Kedua, saya ingin melengkapi program kerja di pemerintahan Pak Prabowo, khususnya di bidang kesehatan,” katanya dikutip pada Senin, 11 Februari 2025. 

    “Jadi kebetulan mayoritas yang datang ini anak-anak difabel, autis, hingga down sindrom yang tidak bisa atau sulit diobati secara medis, dan kebetulan disini banyak yang sembuh, banyak yang cocok,” sambungnya. 

    Berbekal kemampuannya itu, Yuli Hendro ingin mendukung program positif yang dijalankan Presiden Prabowo, yakni kesehatan gratis bagi warga kurang mampu.

    Menurutnya, banyak pasien yang mendapatkan kesembuhan melalui pengobatan dengan teknik terapi alternatif yang ia lakukan. 

    Sebagai putra bangsa, Yuli Hendro juga berkeinginan untuk terus berbuat dan mendukung program pemerintah melalui kemampuan yang ia miliki.

    Sehingga, dirinya memiliki keinginan untuk terus menyelaraskan kegiatan bakti sosialnya bersama YHP Foundation dan program Presiden Prabowo Subianto.

    “Pesan yang ingin saya sampaikan ke pemerintah atau Pak Prabowo, harapan saya dengan program 100 hari kerja Pak Prabowo tetap dijalankan, kami masyarakat Indonesia mendukung sesuai dengan bidang kami masing-masing,” tuturnya.

    “Harapan berikutnya para pengusaha di negara ini agar program CSR nya tetap dijalankan secara baik, tepat sasaran sehingga dapat membantu masyarakat dan selaras dengan pemerintahan Pak Prabowo,” timpalnya lagi.

    Sementara itu, salah satu pasien asal Manokwari, Papua, Yanto mengaku, anaknya sudah 7 kali mengikuti terapi akibat keterlambatan berbicara dan hiperaktif. 

    Yanto mengaku, kini sang anak telah mendapatkan progres baik.

    “Alhamdulillah anak saya terlambat bicara dan sekarang perkembangannya sangat baik. Saya jauh dari Papua, alhamdulillah dilayani dengan baik oleh pak haji dan gratis,” katanya.

    “Perkembangannya alhamdulillah, sudah tenang dan sudah mulai bicara satu dua kata. Saya tahu YHP dari medsos TikTok,” sambungnya.

    Sebagai informasi bahwa pada bulan Ramadhan 2025 pelayanan Terapi Alternatif secara gratis di Central Rumah Sehat YHP Foundation Jalan Raya Hankam, Ujung Aspal, No 12, Kelurahan Jatiranggon, Kecamatan Jatisampurna Kota Bekasi. 

  • Nasib IKN Usai Anggaran Diblokir, Tiba-tiba Berubah Jadi Kandang Bebek

    Nasib IKN Usai Anggaran Diblokir, Tiba-tiba Berubah Jadi Kandang Bebek

    GELORA.CO – Kondisi Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terancam mangkrak terus menjadi perbincangan hangat di jagat media sosial, terlebih usai kabar anggaran untuk pembangunan megaproyek tersebut di blokir.

    Nah kekinian, muncul penampakan hewan di Istana Negara IKN dengan narasi bebek yang menguasai IKN.

    “IKB (Ibu Kota Bebek),” tulis akun Instagram @syauqizuhdi. Akun tersebut sebenarnya mengunggah video asli dari akun TikTok @paniyantoid.

    “POV: Kondisi IKN setelah dikuasai oleh bebek,” bunyi keterangan yang dituliskan @paniyantoid.

    Alhasil, unggahan video itu berhasil viral setelah ditonton 900 ribu kali dan memperoleh 41 ribu tanda suka.

    Sebelumnya, netizen pernah dihebohkan dengan penampakan Bandara VVIP Ibu Kota Nusantara (IKN) yang penuh genangan air dan lumpur.

    IKN mengalami curah hujan tinggi pada Januari. Bandara VVIP IKN bahkan sempat dilanda banjir pada 24 Januari 2025 lalu.

    Kita bisa melihat beberapa genangan air di salah satu sudut bandara.

    Tak hanya itu, lumpur sisa banjir di Bandara VVIP IKN juga masih terlihat.

    Postingan Bandara VVIP IKN semakin memancing perhatian publik usai mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti memberikan emoticon menangis.

    Susi Pudjiastuti ternyata ikut prihatin dengan kondisi bandara VVIP IKN itu.

    Melalui postingan terpisah pada 4 Februari 2025, terdapat bebek dan angsa yang nampak mengelilingi halaman sekitar IKN.

    Video viral menampilkan lebih dari 7 ekor angsa pada salah satu sudut IKN.

    Sebagai catatan, proyek Ibu Kota Nusantara turut menjadi korban pemangkasan APBN 2025.

    Menurut Menteri Pekerjaan Umum RI Dody Hanggodo, anggaran IKN untuk 2025 sudah diblokir karena terdapat pemangkasan anggaran pada Kementerian PU sebesar Rp 81,38 triliun.

    “Realisasi anggaran IKN kayaknya belum ada. Nanti saya bilang, kan anggaran kita diblokir semua, kok tanya progres kemana sih, anggarannya enggak ada. Progresnya, buat beli makan siangnya Pak Menteri, itu progresnya,” canda Dody di Gedung Parlemen, Senayan pada Kamis (6/2/2025).

    Sontak hal tersebut menuai reaksi netizen yang menyoroti bila IKN terancam mangkrak karena kebijakan tersebut.

     Postingan video mengenai beberapa hewan di IKN menuai beragam komentar dari netizen.

    “Itu ternak Mulyono,” tulis @y**ok.

    “Asyik ada candi baru nih,” sindir @d**fa_a**rul.

    “Gue bayangin Gibran dinas di IKN sambil dikejar soang..hahaha,” komentar @bea**ifu**_sun.

    “Potong bebek angsa, angsa di IKN. Ngomong demi bangsa, padahal KKN,” ungkap @a**21.

    Namun demikian hal tersebut belum terkonfirmasi. ***

  • Rini Soemarno Terseret Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PT PGN dan PT IAE, Kini Diperiksa KPK

    Rini Soemarno Terseret Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PT PGN dan PT IAE, Kini Diperiksa KPK

    GELORA.CO – Mantan Menteri BUMN, Rini Soemarno usai diperiksa kasus dugaan korupsi transaksi jual beli gas antara PT. Perusahaan Gas Negara (PT. PGN) dan PT. Inti Alasindo Energi (PT. IAE).

    Berdasarkan pantauan disway.id di lokasi, Rini selesai menjalani pemeriksaan sekitar pukul 15.17 WIB mengenakan pakaian berwarna merah muda dan masker yang menutupi mulut dan hidungnya.

    Ia mengaku dimintai konfirmasi soal direktur utama dan program PNG yang diakuisisi oleh Pertamina.

    “Saya diminta untuk konfirmasi sebagai saksi mengenai dirutnya ini, program apa namanya, bukan lebih waktu PGN diakuisisi oleh Pertamina,” jelasnya kepada wartawan usai diperiksa di Gedung Merah Putih KPK pada Senin, 10 Februari 2025.

    Ia turut diperiksa mengenai progeam PGN yang diakuisisi oleh Pertamina. Ia menjelaskan bahwa program tersebut milik pemerintah.

    “Program itu adalah program Pemerintah betul. progam pemerintah untuk PGN diakuisisi. gitu ya,” lanjutnya.

    Lebih lanjut, Rini tidak mengetahui soal transaksi yang terkait dalam program PGN tersebut.

    “Enggak lah. itu kan transaksi yg saya rasa tadi saya rasa. Ini transaksi sebetulnya transaksi direktur biasa biasanya, gak sampai dirutnya. saya juga gak sampai dirut, tapi saya enggak tahu,” pungkasnya. 

    Diketahui, Lembaga Antirasuah sebelumnya telah menetapkan mantan Direktur Komersial PGN Danny Praditya dan Komisarus PT AIE yang juga merupakan Direktur Utama PT Isargas Iswan Ibrahim sebagai tersangka.

    Mereka ditetapkan tersangka berdasarkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) No.79/DIK.00/01/05/2024 dan No.80/DIK.00/01/05/2024 pada tanggal 17 Mei 2024. 

    Kasus tersebut diduga merugikan keuangan negara hingga ratusan miliar rupiah. Adapun, untuk  kerugian negara itu berawal dari kegiatan jual-beli gas PGN sebagaimana hasil audit tujuan tertentu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

  • Usai Dipecat PT Timah Tbk, Dwi Citra Weni Berani Flexing Ngaku Punya 6 Mobil dan Uang Jajan Rp50 Juta!

    Usai Dipecat PT Timah Tbk, Dwi Citra Weni Berani Flexing Ngaku Punya 6 Mobil dan Uang Jajan Rp50 Juta!

    GELORA.CO – Drama mantan pegawai PT Timah Tbk, Dwi Citra Weni belum juga usai di media sosial. Kali ini dia menjadi sorotan gegara flexing harta kekayaan hingga mengaku bahagia meski dipecat perusahaan BUMN. 

    Weni, sapaan akrabnya, bahkan membuat pengakuan viral kalau dirinya tidak minta dikasihani netizen karena dipecat PT Timah Tbk setelah menghina honorer yang menggunakan BPJS Kesehatan. Sebab, dirinya sudah memiliki rumah, mobil, dan uang banyak. 

    “Rumahku bagus, mobilku banyak, ngapain kalian mengasihani aku? Kalian yang kasihan, ngata-ngatain aku, gak punya apa-apa, gak dapat apa-apa,” kata Weni saat live di TikTok, dikutip Senin (10/2/2025). 

    Dia melanjutkan, “Kalau kalian kasihan sama aku, open donasi lah kayak Agus sedih itu.”

    Di unggahan TikTok lainnya, Weni pernah cerita kalau dirinya punya enam mobil dan menerima uang jajan Rp50 juta. Karena alasan itu, dia minta agar netizen tidak mengasihani dia yang dipecat dari PT Timah Tbk. 

    “Cuma mau bilang, kami punya 6 mobil dan insyaallah mau nambah 1 lagi. Cuma mau bilang juga hari ini suami aku ngasih jajan tambahan Rp12 juta per bulan, jadi jajanku saja Rp27 juta per bulan sekarang,” ungkap Weni. 

    “Belum lagi duit susu, duit dapur, dan lain-lain. Sebulan itu aku bisa dapat Rp50 juta dari suami aku. Ini minimal, di luar amplop-amplop coklat yang jatuh dari langit,” tambahnya. 

    Jadi, kata Weni, netizen jangan pada baper kalau dirinya pamer kekayaan.

    Setelah Dwi Citra Weni flexing kekayaan, netizen pun ramai mengomentari. Apa kata warganet?

    “Watak dia bener-bener bikin netizen panas,” kata @str***. 

    “Kelihatan sifat aslinya setelah dipecat, ternyata dia sombong banget jadi orang,” ujar @dina***. 

    “Ada kelaian kayaknya ibu ini,” ungkap @soma***. 

    “Gua belum pernah lihat orang ngaku kaya tapi senorak ini,” kata @jen***. 

    “Kok ada ya orang sifatnya sombong begini,” ujar @hac***.  

    Sebagai informasi, Dwi Citra Weni masih menjadi sorotan netizen gegara aktif membuat konten TikTok usai dipecat PT Timah Tbk gegara menghina karyawan honorer. Di setiap kontennya, Weni menyelipkan kalimat meledek bahkan menghina kelompok tertentu, seperti orang miskin yang menurutnya tak mampu membeli kue

  • 4 Bulan Menjabat, DPR Lahirkan UU Siluman

    4 Bulan Menjabat, DPR Lahirkan UU Siluman

    GELORA.CO -DPR RI telah mengeluarkan sekaligus mengesahkan sejumlah undang-undang yang seolah mendadak dimunculkan tanpa adanya pembahasan rinci.

    Undang-undang yang mendadak muncul antara lain revisi Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib, revisi Undang-undang BUMN, dan revisi Undang-undang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba).

    Peneliti dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan, beberapa bulan lalu pasca pelantikan, DPR RI telah menetapkan beberapa revisi undang-undang yang masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) dan Prolegnas Prioritas.

    Namun tiba-tiba DPR mengesahkan sejumlah undang-undang yang justru tidak masuk dalam Prolegnas Prioritas maupun Prolegnas 2025.

    “Yang diputuskan DPR di empat bulan pertama ini tanpa ada angin tanpa ada hujan, tiba-tiba revisi Undang-undang Minerba. Padahal kita tahu betul barusan diputuskan juga itu Prolegnas 5 tahun dan Prolegnas Prioritas 2025,” kata Lucius dalam akun Youtube RKN Media, bertemakan “Makin Tidak Waras: DPR Bisa Pecat Hakim MK, MA, KPK, Kapolri, dan Panglima TNI”, dikutip Senin 10 Februari 2025.

    “Kalau (UU) Minerba ini dianggap mendesak atau diprioritaskan kan mestinya masuk dalam daftar prioritas dong. Ii enggak. Tapi tiba-tiba ini yang mau disahkan duluan, sama juga nasibnya dengan RUU BUMN,” sambungnya.

    Lucius mengatakan, dalam beberapa bulan ini DPR memang mengeluarkan dan mengesahkan undang-undang tanpa tedeng aling-aling.

    “Ini UU siluman dan kecenderungannya hampir begitu semua di awal-awal periode ini, karena yang baru disahkan hari Senin lalu,” tutupnya

  • Gema Suara “Adili Jokowi”

    Gema Suara “Adili Jokowi”

    OLEH: AHMADIE THAHA

    ADA sebuah fenomena menarik di ruang publik belakangan ini: tembok-tembok kota mendadak lebih vokal dibandingkan media arus utama. Gaung tulisan “Adili Jokowi” bergelombang, muncul di berbagai daerah, dari Surabaya, Solo, Yogyakarta, Jakarta, hingga Medan.

    Uniknya, yang lebih sibuk bereaksi bukanlah si empunya nama, melainkan para pejabat dan aparat yang tampaknya lebih defensif ketimbang sang mantan presiden sendiri. Apakah reaksi ringan Jokowi, bahwa itu hanya ekspresi, hanyalah basa-basi?

    Namun, yang lebih menggelitik adalah munculnya istilah “vandalisme” untuk menggambarkan coretan tersebut. Sejak kapan mural kritis otomatis dianggap sebagai gangguan ketertiban? Bukankah tembok kota sudah lama dihiasi berbagai ekspresi visual.

    Anda lihat di mana-mana mulai dari wajah Bung Karno di sudut gang, puisi tentang keadilan di tembok sekolah, hingga sindiran sosial di bawah jembatan layang? Namun, ketika tembok berkata “Adili Jokowi”, tiba-tiba semua itu berubah menjadi “vandalisme provokatif.”

    Vandalisme merujuk pada tindakan merusak properti milik orang lain dengan sengaja. Biasanya, vandalisme dilakukan tanpa izin dan sering kali dianggap sebagai tindakan kriminal karena dapat merugikan pihak yang memiliki atau mengelola properti tersebut.

    Aksi ini sering kali dilakukan dengan cara menggambar grafiti, merusak barang, atau menghancurkan sesuatu yang dianggap tak penting oleh pelaku. Namun, dalam konteks tertentu, seperti seni grafiti atau mural yang memiliki pesan sosial atau politik, istilah “vandalisme” sering kali dianggap bentuk ekspresi protes kreatif, bukan aksi merusak.

    Fenomena munculnya tulisan-tulisan dinding “Adili Jokowi” kali ini tentu tidak terjadi dalam ruang hampa. Seruan untuk mengadili Jokowi bukanlah sekadar emosi sesaat, melainkan lahir dari berbagai kekecewaan yang telah lama mengendap di benak masyarakat.

    Isu dugaan pelanggaran HAM selama pemerintahannya menjadi salah satu pemicu utama, dengan berbagai kasus mulai dari penanganan aksi demonstrasi mahasiswa yang represif, konflik agraria yang semakin tajam, hingga kriminalisasi aktivis yang berbicara lantang.

    Selain itu, kebijakan ekonomi dan hukum yang diambil Jokowi juga banyak dikritik. Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law, misalnya, dianggap lebih berpihak kepada investor daripada pekerja. Aksi protes besar-besaran dari buruh, mahasiswa, dan akademisi seolah tak mendapat perhatian serius.

    Di bidang pemberantasan korupsi, revisi Undang-Undang KPK yang disahkan di era Jokowi justru memperlemah lembaga tersebut. KPK yang dulu dikenal garang kini dianggap tumpul. Bersama itu, dugaan konflik kepentingan dalam proyek-proyek infrastruktur semakin santer dibicarakan.

    Di sisi lain, proses politik di era Jokowi juga meninggalkan banyak tanda tanya. Wacana perpanjangan masa jabatan kepala daerah tanpa pemilihan, dugaan intervensi dalam Pemilu 2024, hingga pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang terkesan dipaksakan, semakin memperkuat persepsi bahwa kekuasaan lebih mengutamakan kepentingan elite ketimbang aspirasi rakyat.

    Semua ini menjadi bahan bakar bagi tuntutan mengadili Jokowi. Namun, pertanyaan yang lebih menarik bukan hanya apakah Jokowi harus diadili atau tidak, melainkan mengapa mural “Adili Jokowi” dianggap sebagai ancaman yang begitu serius. Jika benar ini hanyalah ekspresi rakyat yang sah, mengapa harus ada aksi pembersihan besar-besaran dan perburuan pelaku?

    Penyematan label “vandalisme” terhadap kritik ini menunjukkan adanya standar ganda dalam demokrasi kita. Jika mural pro-Jokowi dulu dipuji sebagai ekspresi kreatif, mengapa mural kritik anti-Jokowi tiba-tiba berubah menjadi gangguan ketertiban? Demokrasi yang sehat mestinya memberi ruang bagi semua suara, bukan hanya yang berpihak pada penguasa.

    Jokowi sendiri merespons mural itu dengan santai, tapi aparat dan media justru sibuk melakukan pelacakan dan pembersihan. Ini menunjukkan bahwa masalahnya bukan sekadar soal mural, melainkan soal ketakutan terhadap ekspresi rakyat.

    Jika memang tidak ada yang perlu disembunyikan, biarkan proses hukum berjalan jika ada tuduhan yang sahih. Jika mural hanya dianggap sebagai “cara berekspresi,” mengapa reaksi terhadapnya justru seperti menghadapi ancaman besar?

    Pada akhirnya, demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang tidak alergi terhadap kritik. Jika tembok bicara, dengarkan. Jangan buru-buru dihapus dengan mengecatnya hanya karena kalimatnya tidak memuja penguasa atau mantan penguasa.

    *(Penulis adalah Pemerhati Kebangsaan, Pengasuh Pondok Pesantren Tadabbur Al-Qur’an)