Author: Gelora.co

  • Viral! Video Amanda Manopo 13 Detik di Kamar, Warganet: Salfok Sama Bajunya

    Viral! Video Amanda Manopo 13 Detik di Kamar, Warganet: Salfok Sama Bajunya

    GELORA.CO –  Video Amanda Manopo kembali menjadi perbincangan warganet setelah mengunggah di akun TikTok pribadinya, @agm612, pada Kamis (13/2/2025).

    Dalam video Amanda Manopo berdurasi 13 detik itu, Amanda terlihat menari mengikuti alunan musik sambil mengucapkan, “Petantang petenteng, hai ganteng.”

    Namun, yang menjadi sorotan utama bukan hanya aksi Amanda, melainkan pakaiannya yang dinilai terlalu melorot.

    “Salfok banget sama bajunya,” ucap salah satu warganet yang enggan di sebut namanya.

    Banyak warganet yang gagal fokus karena busananya yang cukup terbuka di bagian tengah.

    Komentar pun membanjiri unggahan tersebut.

    Salah satu warganet dengan akun @wonk_kene menulis, “Ternyata udah turun.”

    Dugaan Sindiran untuk Billy Syahputra

    Nama Amanda Manopo kembali viral di media sosial setelah unggahannya di TikTok diduga menyindir mantan kekasihnya, Billy Syahputra.

    Hal ini bermula ketika Billy mendapat hadiah cincin dari kekasih barunya, Vika Kolesnaya, dan mengungkit pengalaman masa lalunya dengan Amanda.

    Dalam sebuah video yang direpost oleh akun fans TikTok Billy Vika, Billy tampak bercanda dengan Vika mengenai trauma masa lalunya.

    “Takut kalau ada yang kasih diminta lagi,” ujar Billy, yang langsung membuat Vika kebingungan karena tidak mengetahui latar belakang pernyataan tersebut.

    Seperti diketahui, Amanda Manopo pernah menghadiahkan sepeda motor senilai Rp500 juta kepada Billy saat masih berpacaran.

    Namun, setelah hubungan mereka berakhir, motor tersebut dikembalikan kepada Amanda.

    Amanda Manopo Balas Sindiran dengan Konten TikTok

    Telinga Amanda rupanya tidak luput dari percakapan Billy dan Vika.

    Pada Rabu (21/1/2025), Amanda mengunggah video TikTok dengan lagu “Sabodo Teuing,” lengkap dengan gerakan khasnya. Ia juga menyertakan caption yang diduga menyindir Billy.

    “Te nyenggol urang teu dahar (emoji tertawa),” tulis Amanda.

    Unggahan ini pun langsung menuai banyak komentar dari warganet yang menduga bahwa sindiran itu ditujukan untuk Billy.

    “Betul nda, nggak nyenggol nggak makan dan nggak bakal rame,” tulis @Fransisca Dewi Tri.

    “Ini dia pasti gara-gara masalah yang dulu, motor kan?,” sahut akun @gedebugbyarr.

    Hingga kini, baik Amanda maupun Billy belum memberikan klarifikasi lebih lanjut mengenai spekulasi video Amanda Manopo beredar di kalangan warganet.

  • Badan Saya Turun 10 Kg!

    Badan Saya Turun 10 Kg!

    GELORA.CO – Kepala Desa (Kades) Kohod, Arsin bin Asip akhirnya muncul dihadapan publik pada Jumat, 14 Februari 2025.

    Dia terlihat ketika konferensi pers di halaman rumahnya, Jalan Kalibaru Kohod, Desa Kohod, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.

    Berdasarkan pengamatan Disway.id di lokasi, sosok Arsin bin Asip muncul di hadapan awak media mengenakan baju koko putih lengan pendek, sarung hitam dengan motif batik, peci hitam dan jam tangan mengkilau berwarna emas.

    Postur tubuhnya pun tampak lusuh seperti terlihat orang yang sedang banyak pikiran. Berbeda ketika terakhir menyambut kedatangan Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid di Kampung Alar Jiban, Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.

    Saat sebelum konferensi pers dimulai, Arsin bin Asip menghampiri awak media untuk bersalaman. Dia pun memperkenalkan diri dengan suara yang terdengar serak.

    Usai bersalaman, Arsin tak banyak bicara. Dia hanya basa basi dan ‘say hallo’ kepada awak media. Kemudian dia langsung memisahkan diri dan bergabung dengan teman-temannya yang sempat disebut “Jaro” itu.

    Selama mengobrol dengan teman-temannya, sesekali terdengar suara batuk dari sosok Arsin. Bahkan suara batuk itu terus-terusan terdengar hingga konferensi pers berakhir.

    Dia juga terlihat minum selama konferensi untuk meredakan rasa gatal di tenggorokannya itu. Bahkan, Arsin terlihat menenggak obat batuk ketika konferensi pers sedang berlangsung.

    Hal tersebut juga membuat dirinya enggan menjawab pertanyaan dari awak media.

    Kuasa hukum Arsin, Yunihar mengatakan bahwa kondisi Kades Kohod saat ini sedang kurang sehat sehingga beberapa kali Arsin terlihat batuk.

    “Kondisinya (Arsin) kurang sehat, tentu ini karena proses yang beliau harus ikuti,” kata Yunihar, Jumat.

    Usai konferensi pers, awak media pun mencoba untuk berbincang dengan Arsin. Dia mengatakan bahwa dirinya benar sedang tidak enak badan (kurang sehat).

    “Saya lagi kurang sehat, kemarin pas pemeriksaan di Bareskrim, sempat dikasih obat di sana,” kata Arsin.

    Bahkan, kata Arsin, bobot badannya saat ini sudah berkurang hingga 10 kilogram. Hal tersebut bukan karena adanya kasus yang tengah hangat saat ini, melainkan karena kelelahan.

    “Ada sampai 10 kiloan tapi memang bukan karena pas selama kasus ini, dari sebelumnya memang sudah turun beran badan karena capek,” jelasnya.

    Selain itu, Asrin mengaku tidak ada riwayat penyakit yang dialaminya. Hanya sakit demam dan batuk yang biasa di alami.

    “Alhamdulillah enggak ada, hanya demam sama batuk,” kata Arsin.

    Kemudian, dia langsung memotong obrolan tersebut dan masuk ke bagian dalam rumah untuk bertemu dengan kuasa hukumnya, Yunihar dan Rendi Kurniawan.

    Sedangkan, Arsin bin Asip tak terlihat batang hidunynya usai berdebat dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Nusron Wahid.

    Mereka berdebat soal Sertifikat Hak Guna Bangunan (SGHM) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) pagar laut di Desa Kohod, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Perdebatan itu memanas ketika Menteri Nusron dan Kades Kohod, Arsin meninjau langsung area lahan yang bersertifikat di Laut Alar Jiban, Desa Kohod, Kab. Tangerang.

    Arsin mengatakan, sebelum diterbitkan SHGB, mulanya lahan tersebut bekas empang dan terdapat beberapa tambak yang kemudian terimbas abrasi.

    Namun, Menteri Nusron menegaskan bahwa area atau lahan yang sudah tidak ada fisiknya merupakan tanah musnah.

    “Kalau masuk kategori tanah musnah otomatis, hak apapun di situ hilang. Hak milik juga hilang, hak guna bangunan juga hilang,” tegasnya.

    “Kenapa? barangnya udah nggak ada, gimana ada haknya. Kecuali kalau ada barangnya. Ini nggak ada barangnya,” sambung Nusron.

    Arsin tetap ngotot, dia menyebut, lahan itu memang bekas empang dan tambak yang seiring berjalannya waktu terkena abrasi.

    “Tadi saya sama Pak Lurah berdebat. ‘Ini dulu abrasi Pak. Ini dulu empang’. Ya udahlah. Kita kan kalau debat tempatnya kan nggak di laut. Debatnya nanti di media saja,” kata Nusron.

    Meski begitu, Nusron mengaku tetap membatalkan SHGB itu. Lantaran saat ini, fisik tanahnya telah hilang. Sehingga kata Nusron, jika tanah sudah tidak bisa dilihat fisiknya maka dikategorikan sebagai tanah musnah.

    “Mau Pak Lurah bilang empang. Nah yang jelas secara faktual material, tadi kita lihat sama-sama fisiknya udah nggak ada tanahnya,” kata Nusron kepada awak media, Jumat.

    “Karena udah nggak ada tanahnya, saya nggak mau debat soal masalah garis pantai apa nggak mau itu dulu. Itu toh kalau dulunya empang, kalau yang di sono tadi, karena udah nggak ada fisiknya, maka itu masuk kategori tanah musnah,” sambungnya.

    Nusron menambahkan, pada peninjauan kali ini pihaknya juga turut membatalkan 50 bidang tanah yang memiliki sertifikat HGB dan SHM, di area tersebut.

    “Satu satu, dicek satu-satu. Karena pengaturannya begitu. Ini aku belum tahu ada berapa itu yang jelas Hari ini ada lah. Kalau sekitar 50-an ada kali,” tukasnya.

  • Ditahan Polisi Setelah Ditetapkan Sebagai Tersangka, Vadel Badjideh Cengar-cengir Pakai Baju Tahanan

    Ditahan Polisi Setelah Ditetapkan Sebagai Tersangka, Vadel Badjideh Cengar-cengir Pakai Baju Tahanan

    GELORA.CO  – Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan resmi menahan Tiktokers Vadel Badjideh.

    Vadel ditahan polisi setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan persetubuhan anak dibawah umur dengan korban Lolly anak Nikita Mirzani.

    Vadel Badjideh dikeluarkan dari ruang penyidik dan dihadirkan didepan wartawan, Jumat (14/2/2025) malam.

    Saat itu Vadel terlihat memakai baju tahanan oranye.

    Meski ditahan dan memakai baju tahanan, Vadel Badjideh terlihat cengar-cengir didepan wartawan.

    Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma Dewi menyampaikan, penyidik resmi menahan Vadel Badjideh.

    “Polisi sudah resmi melakukan penahanan kepada tersangka VAB (Vadel Badjideh),” kata Nurma Dewi.

    Penetapan tersangka dan penahanan Vadel dilakukan setelah polisi menjalani rangkaian proses pemeriksaan atas laporan Nikita Mirzani.

    Pemeriksaan diantaranya mendengar keterangan saksi hingga bukti seperti hasil visum Lolly.

    Polisi juga mendengar keterangan ahli

  • Ada 93 SHM Palsu di Desa Sagarajaya!

    Ada 93 SHM Palsu di Desa Sagarajaya!

    GELORA.CO – Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan saat ini pihaknya tengah mengusut kasus pagar laut di Bekasi.

    Djuhandani mengatakan pengusutan kasus tersebut didasarkan atas laporan polisi bernomor LP/64/2/2025/SPKT/Bareskrim Polri yang dibuat oleh Kementerian ATR/BPN pada 7 Februari 2025 lalu.

    “Dimana yang dilaporkan adalah tindak pidana pemalsuan surat dan atau pemalsuan akte otentik dan atau penempatan keterangan palsu ke dalam akte otentik juncto turut serta melakukan, membantu melakukan sebagaimana dimaksud dalam pasal 263 KUHP atau pasal 264 KUHP dan atau pasal 266 KUHP, juncto pasal 55-56 KUHP,” kata Djuhandani di Bareskrim Polri, Jumat, 14 Februari 2025.

    Djuhandani mengatakan para pelaku memalsukan 93 sertifikat hak milik yang terjadi di Desa Sagarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat sekitar tahun 2022.

    Jenderal bintang satu ini mengatakan pihaknya telah memerintahkan penyelidikan dengan mengeluarkan surat perintah penyelidikan. 

    “Saat ini penyidik sudah memeriksa yaitu antara lain pelapor, ketua dan anggota eks panitia adjudikasi PTSL atas penerbitan 93 sertifikat hak milik yang terjadi di Desa Sagarajaya. Kemudian para pejabat kantor pertanahan Kabupaten Bekasi dan pegawai pada Inspektorat Jenderal Kementerian ATR BPN,” ungkapnya.

    “Dari hasil pemeriksaan saat ini, diperoleh data dan fakta bahwa diduga modus operandi yang dilakukan oleh para oknum atau pelaku adalah merubah data 93 SHM,” sambungnya.

    Sebelumnya, PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) memulai pencabutan pagar laut Bekasi yang dipasanginya, dan menargetkan pembongkaran pagar laut sepanjang 3,3 kilometer di perairan Kampung Paljaya akan selesai dalam waktu delapan hari.

    Menurut kuasa hukum PT TRPN, Deolipa Yumara menjelaskan bahwa target awal pembongkaran pagar laut Bekasi ditetapkan tiga hingga empat hari.

    “Pembongkaran pagar laut Bekasi ini merupakan bagian dari tindak lanjut sanksi administratif, yang dikenakan atas pelanggaran pemanfaatan ruang laut dan reklamasi tanpa izin,” kata Deolipa Yumara dalam keterangan resmi.

    Namun demikian, cuaca yang tidak dapat diprediksi akhir-akhir ini telah menyebabkan pembongkaran tidak dapat diselesaikan dalam tiga hari.

    “Tapi, karena cuaca dan segala macam gangguan, itu bisa tujuh sampai delapan hari. Tapi pasti ini beres,” jelas Deolipa di Bekasi pada Selasa, 11 Febuari 2025.

    Deolipa menyatakan bahwa pilihan perusahaan untuk merobohkan pagar laut tersebut bermula dari perasaan bersalah mereka.

    Mereka memahami bahwa membangun pagar laut merupakan pelanggaran peraturan karena perizinannya belum sepenuhnya selesai.

    “Kami PT TRPN ini sudah membuat perizinan sampai 80 persen. Sisa 20 persen ini belum selesai. Tapi, kami sudah kerja, itu dia. Sehingga, ada rasa bersalah di TRPN,” terangnya

  • Begini Tampang Sopir Pajero yang Tusuk Kernet Bus Damri: Menangis dan Menyesal

    Begini Tampang Sopir Pajero yang Tusuk Kernet Bus Damri: Menangis dan Menyesal

    GELORA.CO – Belum lama ini di media sosial tengah dihebohkan dengan kejadian tak terduga dari sopir mobil Pajero terhadap kernet bus Damri.

    Pelaku bernama Juliansah (55) kini harus berhadapan dengan hukum setelah menusuk kernet bus Damri. Kejadian tersebut diketahui viral di media sosial dan terekam dalam sebuah video yang beredar.

    Usai kejadian tersebut, Juliansah mengaku menyesal dan meminta maaf kepada pihak korban Arief Rahman (28). Insiden ini diketahui terjadi SPBU Nunyai, Bandar Lampung, pada Minggu 9 Februari 2025, pukul 16.00 WIB

    “Saya meminta maaf kepada pihak korban atas kesalahan saya, semua itu khilaf saya, saya nyesal kenapa saya harus begini,” kata pelaku sembari menahan tangis, dikutip VIVA dari unggahan @lagi.viral Jum’at, 14 Februari 2025.

    Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa bermula ketika bus Damri yang dikemudikan oleh korban hendak mengisi bahan bakar jenis solar. Ketika mengantre, pelaku tiba-tiba menyerobot antrean menggunakan mobil Pajero.

    Korban kemudian menegur pelaku agar bersabar dan mengantre di belakang. Namun, teguran tersebut tidak diterima dengan baik oleh sang sopir mobil Pajero.

    Lebih lanjut, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari mengatakan pelaku turun dari mobil dan menghampiri korban dengan emosi tinggi. Keduanya terlibat cekcok, dan dalam keadaan marah, pelaku mengeluarkan senjata tajam dan menusuk korban berkali-kali.

    Adanya serangan tersebut, korban mengalami luka sobek di jari dan tusukan di dada kiri. Hingga saat ini korban sedang dalam pemulihan dan perawatan tim medis.

    Kasus ini menjadi sorotan warganet di media sosial. Banyak dari mereka menyarankan untuk tidak damai dan pelaku harus dihukum seadil-adilnya.

    “Proses terus jangan ada damai, hukuman penjara sangat setimpal, semoga korban cepat pulih,” tulis komentar warganet dalam unggahan tersebut.

    Sebagai tambahan informasi, saat ini pelaku telah berhasil ditangkap dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.

    Atas tindakan brutalnya, pelaku dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan serta Undang-Undang Darurat Tahun 1951 yang melarang membawa senjata tajam di tempat umum. Ancaman hukuman yang dihadapi pelaku mencapai tujuh tahun penjara.

  • Terungkap, Ternyata Ini Kejadian Dibalik Viralnya Video Ampun Pakde 54 Detik

    Terungkap, Ternyata Ini Kejadian Dibalik Viralnya Video Ampun Pakde 54 Detik

    GELORA.CO – Baru baru jagat media sosial kembali dihebohkan dengan video berjudul Ampun Pakde yang viral di berbagai platform termasuk X dan TikTok.

    Video ini bahkan sempat masuk dalam daftar pencarian terpopuler di TikTok, membuat banyak warganet penasaran dengan isi dan asal-usulnya.

    Sontak usai video iti viral, banyak warganet yang mencari link video ampun pakde yang berdurasi 54 detik tersebut.

    Sebelumnya, video yang pertama kali diunggah oleh akun TikTok @ampun.pakde.viral78, terdengar suara seorang pria yang disebut sebagai ‘Pakde’ dengan nada marah dan sedikit mengancam.

    “Hei piye toh iki, wooo tak tempeleng ndasmu! Piye maksudmu heh?” ujar suara pria dalam video tersebut.

    Sementara itu, suara lainnya terdengar memohon dengan kalimat, “Ora Pakde, Ampun Pakde.” Setelah viral, muncul spekulasi mengenai konteks asli dari video ini.

    Belakangan, sumber asli video tersebut mulai terungkap. Setelah viral, muncul spekulasi mengenai konteks asli dari video ini.

    Belakangan, sumber asli video tersebut mulai terungkap.

    Sebuah unggahan dari akun X @bacotangenzLz yang menunjukkan bahwa video tersebut sebenarnya merupakan rekaman dari sebuah penggerebekan di dalam sebuah rumah.

    Dalam video asli yang berdurasi 54 detik, terlihat beberapa orang memasuki rumah dengan pintu terbuka.

    Di dalamnya, terdapat seorang pria dan wanita yang sedang berada dalam satu ruangan.

    Sang wanita tampak tanpa busana, sementara pria tersebut hanya mengenakan atasan. Perekam video kemudian menarik pria tersebut sambil terdengar suara yang kini viral di media sosial.

    Video ini menuai berbagai reaksi dari warganet. Beberapa beranggapan bahwa kontennya tidak pantas untuk disebarluaskan, sementara yang lain menilai tindakan perekam yang langsung masuk ke rumah orang lain tanpa izin juga tidak dapat dibenarkan.

  • Mengeluh Sakit, Paus Fransiskus Dilarikan ke RS

    Mengeluh Sakit, Paus Fransiskus Dilarikan ke RS

    GELORA.CO – Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, dilarikan ke rumah sakit di Roma, Jumat (14/2/2025) waktu setempat, setelah mengeluh sakit di dadanya.

    Kepala Negara Takhta Suci Vatikan itu menjalankan pemeriksaan penyakit bronkitis dan perawatan di rumah sakit tersebut.

    Sebelumnya pada misa, Minggu (9/2/2025), Paus Fransiskus sempat meminta kardinal Vatikan membacakan pidatonya lantaran ia tidak kuat akibat penyakit bronkitis.

    Permintaan itu dilontarkan bersamaan dengan pengakuannya bahwa dirinya tak bisa berpidato karena mengalami bronkitis.

    “Izinkan saya meminta kardinal untuk terus membaca karena saya belum bisa, karena bronkitis saya. Saya berharap bisa melakukannya lain kali,” kata Paus, seperti dikutip AFP.

    Belakangan ini, Paus Fransiskus dikabarkan menderita masalah kesehatan dan selalu berada di atas kursi roda dalam berbagai kesempatan. Pada 2023 lalu, ia pernah menderita bronkitis hingga dirawat di rumah sakit selama tiga malam. Saat muda, salah satu paru-parunya juga pernah diangkat.

    Paus asal Argentina ini belakangan juga dikabarkan mengalami nyeri lutut dan pinggul, serta peradangan pada usus besar. Pemimpin agama berusia 88 tahun itu juga sempat menjalani operasi hernia.

    Meski dalam kondisi kurang sehat, Paus juga menyempatkan diri untuk menerima kedatangan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di kediaman Casa Santa Marta, Vatikan, pada 7 Februari lalu.

    Dalam pertemuan itu, Megawati memberikan hadiah berupa lukisan karya Fransiskus Sigit Santoso berjudul ‘Siti Maryam’ yang menampilkan Bunda Maria berkebaya merah, kain jarik warna cokelat, dan berkerudung putih.

  • Kades Kohod Bantah Palsukan Surat Izin Pagar Laut, Sebut Ada Pihak Ketiga yang Terlibat, Inisial S

    Kades Kohod Bantah Palsukan Surat Izin Pagar Laut, Sebut Ada Pihak Ketiga yang Terlibat, Inisial S

    GELORA.CO –  Kepala Desa Kohod, Arsin membantah tuduhan yang menyebut dirinya terlibat dalam proses pemalsuan surat izin berupa hak guna bangunan (HGB) dan hak milik (HM) pagar laut Tangerang.

    Hal ini diungkapkan Arsin melalui Kuasa Hukumnya, Yunihar.

    Menurut pengakuan Arsin kepada Yunihar, stempel dan tanda tangan yang ditunjukkan warga selama ini palsu.

    Karena Arsin tidak merasa pernah menandatangani surat tersebut.

    Tak hanya itu, Arsin juga mengungkap adanya pihak ketiga yang terlibat dalam proses pemalsuan surat izin pagar laut Tangerang ini.

    “Stempel dan tanda tangan yang ditunjukkan di warga itu palsu dan Arsin tidak pernah menandatangani.”

    “Dan, semua itu (proses pemalsuan) dilakukan oleh pihak ketiga,” kata Yunihar, dilansir Kompas.com, Jumat (13/2/2025).

    Lebih lanjut Yunihar juga mengungkap pengakuan Arsin yang menyebut bahwa pembuatan surat izin di Desa Kohod dilakukan oleh pihak ketiga berinisial ‘S.’

    Pihak ketiga itu juga sudah melakukan pembuatan surat izin sejak tahun 2021 lalu.

    Yunihar menyebut, sosok ‘S’ ini bukanlah orang asing, karena namanya bisa ditelusuri melalui dokumen Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR).

    “Ya, kalau teman-teman telusuri siapa yang kemudian mengajukan ke PKKPR itu, di situ jelas ada kop suratnya,” ungkap Yunihar.

    Kuasa Hukum Arsin itu menambahkan, S ini datang ke Desa Kohod pada tahun 2021, bertepatan saat Arsin baru menjabat sebagai Kades.

    Saat datang ke Desa Kohod, S menawarkan jasa sekaligus memberikan harapan bagi Arsin yang baru duduk di jabatannya.

    “Ya, pihak ketiga datang ke desa menawarkan jasa dengan memberikan harapan-harapan. Saya kira di mana beliau waktunya menjabat Kepala Desa ya sah-sah saja gitu kan (menerima bantuan pihak ketiga),” terang Yunihar.

    Ditambah lagi, S ini dinilai sebagai orang yang berpendidikan dan mengerti hukum.

    Arsin pun menjadi tak ragu untuk menggunakan jasa S ini.

    Bersamaan dengan datangnya S, permintaan warga untuk membuat surat izin membludak karena desas-desus masuknya pengembang di wilayah Kohod.

    “Karena tidak ada keraguan maka tawaran itu difasilitasi ketika ada warga seirama juga ada permintaan tawaran ya dipenuhi, jadilah itu,” kata Yunihar lagi.

  • Iris Leher Gue kalau Arsin Ketangkap!

    Iris Leher Gue kalau Arsin Ketangkap!

    GELORA.CO – Sosok Arsin bin Asip masih menjadi sorotan karena tiba-tiba menghilang setelah kasus Pagar Laut memulai penyelidikan.

    Dugaan paling jelas yang menyeret Arsin adalah melakukan pemalsuan sertifikat lahan pagar laut di perairan Tangerang tersebut.

    Namun hingga kini Arsin belum juga menampakkan batang hidungnya.

    Sosok para pasukan pengaman desa (paspamdes) yang disebut warga menjaga rumah Arsin pun ikut jadi perbincangan.

    Pasalnya seorang Kepala Desa namun memiliki sosok ‘bodyguard’ adalah hal yang tak lazim.

    Penasihat hukum warga korban pagar laut, Henri Kusuma menerangkan betapa angkuhnya Arsin dan para pengikutnya.

    Arsin dan para anteknya nyatanya pernah menemui Henri dan bersuara tak akan ada yang bisa memenjarakan Kades Kohod tersebut.

    “Dia bilang sambil tangan sambil menepuk dada kiri, ‘Enggak ada yang bisa penjarain gue, sekalipun presiden.’ Itu yang dia katakan,” ujar Henri menirukan ucapan Arsin.

    Seruan keangkuhan ditirukan pengawal Arsin.

    Secara angkuh bodyguard Arsin menyebut rela diiris lehernya jika Kades Kohod tersebut ditangkap.

    “Bodyguard-nya bilang begitu juga, ‘Iris kuping gue kalau Arsin (bisa) ketangkap. Eh, jangan kuping deh, tapi leher aja, kalau kuping gue belum mati’. Itu kata paspamdesnya tuh,” kata Henri sembari menirukan ucapan anak buah Arsin.

    Sosok Arsin memang dikenal sangat arogan. Terlebih setelah menjabat sebagai Kepala Desa pada 2021 silam.

    Jika tidak diikuti, Arsin tak segan mengerahkan preman hingga tukang pukul.

    “Di mata warga Kohod, Arsin seperti monster. Apa pun yang dia bilang harus diikuti warga. Arogan,” terang Henri Kusuma.

    Henri menyebut Arsin bak memandang rendah warga Desa Kohod.

    “Ke anak-anak buahnya juga. Ini uang Rp200 ribu nih, diselipin di jempol kaki, terus disuruh ambil. Ada juga kalau dia ngelawak harus pada ketawa.”

    “Kalau ketawa dikasih uang, kalau enggak, ya enggak dapat uang. Itu banyak saksinya,” kata Henri Kusuma, kuasa hukum warga Desa Kohod.

    Senada dengan Henri, Ketua Kelompok Gerakan Tangkap Arsin (Getar), Aman Rizal juga menyebut Arsin adalah sosok yang arogan.

    Tak hanya arogan, Aman menyebut Arsin suka pamer.

    “Arsin setahu saya dia terkenal orang yang arogan. Arogan yang selalu pamer apabila dia memberi,” terang Aman Rizal kepada Tribunnews.com, di Desa Kohod, Tangerang, Banten, Rabu (12/2/2025).

    Secara eksklusif Tribunnews masih mencari keberadaan Arsin di Desa Kohod untuk melakukan konfirmasi keterangan Aman Rizal dan Henri.

    Namun, keberadaannya belum diketahui meski telah mendatangi Kantor Desa Kohod di Jalan Kohod Kalibaru Km 2 hingga rumah pribadinya yang berjarak sekitar 1 Kilometer dari kantor desa itu.

    Kuasa hukum Arsin, Yunihar, pun telah dihubungi dan dikirimkan pesan singkat.

    Namun, hingga berita ini ditayangkan, Yunihar tak kunjung memberikan respons.

    Sebelumnya Yunihar menyebut Arsin masih berada di Indonesia.

    Saat penggeledahan dilakukan, kata Yunihar, Arsin tidak ada di rumah karena sedang menghadiri agenda di luar kota.

    “Kemungkinan sih beliau sedang ada agenda di luar kota,” ujar Yunihar kepada wartawan di Kawasan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (11/2/2025).

    Sedangkan menurut  Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro, Arsin sudah melakukan pemeriksaan.

    “Sudah, sudah diperiksa sebagai saksi sesuai haknya kita akan tetap mengedepankan praduga tak bersalah, kita sudah memeriksa Kepala Desa,” kata Djuhandani,  Senin (10/2/2025).

    Selain Arsin, istri dan kerabatnya diketahui juga menjalani pemeriksaan.

    Dari pemeriksaan tersebut, Djuhandani mengatakan pihaknya mendapatkan informasi soal modus operasi Arsin dan kawan-kawannya dalam membuat dan menggunakan surat palsu untuk melakukan permohonan pengukuran dan permohonan pengajuan ke kantor pertanahan Kabupaten Tangerang.

    “Kemudian selanjutnya ada peran-peran yang membantu yang tentu saja dari peran-peran pembantu dan lain sebagainya, ini akan kita lengkapi alat buktinya lebih lanjut,” ucapnya.

    Setelah pemeriksaan Arsin itu, Djuhandani enggan menerka-nerka apakah hasilnya nanti akan menaikkan status sang kades sebagai tersangka atau tidak.

    Menurut Djuhandani, hal tersebut akan terjawab setelah Bareskrim selesai menggelar pemeriksaan dan melengkapi alat bukti yang cukup.

    Lalu, setelah pemeriksaan saksi dan pengumpulan bukti selesai, nantinya akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan tersangka kasus yang sudah naik ke penyidikan tersebut.

    “Selanjutnya nanti kalau alat bukti ataupun pemeriksaan-pemeriksaan sudah selesai kami akan segera menggelarkan, apakah ini patut ditingkatkan sebagai tersangka atau keterlibatan-keterlibatan lainnya untuk dikembangkan dalam proses penyidikan lebih lanjut,” kata dia. (*)

  • BYD Terjual 15.000 Unit Tahun Lalu, Bukti Mobil China makin Gandrung

    BYD Terjual 15.000 Unit Tahun Lalu, Bukti Mobil China makin Gandrung

    GELORA.CO – Build Your Dreams (BYD) berhasil mencatatkan pencapaian luar biasa di pasar kendaraan listrik Indonesia sepanjang 2024.

    Secara keseluruhan, di tengah tantangan penurunan pasar otomotif yang terjadi pada tahun lalu, BYD justru berhasil menjual lebih dari 15.000 unit mobil listrik sepanjang tahun 2024.

    Presiden Direktur BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, mengatakan bahwa pencapaian tahun lalu merupakan bukti komitmen BYD untuk menjawab kebutuhan pasar di Indonesia. “Sejak awal kami berkomitmen untuk selalu menghadirkan produk-produk inovatif yang dirancang guna menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang,” ujar Eagle di IIMS 2025, Kamis (13/2/2025).

    “Konsumen yang menginginkan kendaraan listrik dengan nilai tambah yang nyata, baik dari segi desain, fitur, teknologi, maupun pengalaman berkendara secara keseluruhan dalam mendukung mobilitas ramah lingkungan,” katanya.

    Mengutip data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik nasional pada tahun 2024 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2023.

    Tahun lalu, penjualan mobil listrik secara nasional tercatat mencapai 43.188 unit atau sekitar 5 persen dari total penjualan mobil yang mencapai 889.680 unit (penjualan ritel dari diler ke konsumen).

    Artinya, dari 43.188 unit mobil listrik yang terjual tahun lalu, BYD berhasil menguasai pangsa pasar sebesar 36 persen di segmen elektrifikasi.

    Tahun lalu, BYD M6 yang baru diluncurkan di GIIAS 2024 pada Juli, tercatat berhasil terjual sebanyak 6.124 unit.

    Disusul BYD Seal dengan 4.828 unit dan Atto 3 dengan 3.291 unit.

    Pada awal 2025, BYD kembali menggebrak dengan meluncurkan Sealion 7 di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025.

    Mobil ini merupakan versi crossover listrik dari sedan BYD Seal.