Author: Gelora.co

  • Seruan Aksi Besar di DPR RI, Benarkah Akan Terjadi?

    Seruan Aksi Besar di DPR RI, Benarkah Akan Terjadi?

    GELORA.CO –  Isu rencana aksi demonstrasi besar-besaran kembali mencuri perhatian publik. Sejak beberapa hari terakhir, jagat media sosial ramai dengan seruan demo yang disebut-sebut akan digelar pada Senin, 25 Agustus 2025. Informasi ini menyebar luas melalui platform X (sebelumnya Twitter) dan pesan berantai WhatsApp, dengan akun-akun berpengikut ribuan ikut membagikan ajakan tersebut.

    Meski demikian, hingga kini masih muncul pertanyaan besar: siapa sebenarnya penggerak aksi ini, dan benarkah demonstrasi besar itu akan benar-benar terjadi?

    Mengapa Demo 25 Agustus 2025 Jadi Sorotan Publik?

    Gelombang seruan aksi demo 25 Agustus 2025 muncul setelah isu kenaikan tunjangan perumahan anggota DPR RI mencuat ke publik. Informasi yang beredar menyebut setiap anggota DPR akan menerima tunjangan perumahan sebesar Rp50 juta per bulan.

    Isu tersebut langsung memicu kemarahan masyarakat. Banyak yang menilai kebijakan itu tidak sejalan dengan kondisi ekonomi rakyat yang masih sulit. Sentimen negatif terhadap DPR pun semakin kuat, bahkan ada yang menyebut ketidakpuasan publik sudah mencapai puncaknya.

    Tak heran jika seruan aksi demo mendapat atensi luas, terutama dari kalangan muda yang aktif di media sosial.

    Lokasi Demo yang Disebut Jadi Titik Kumpul

    Informasi yang beredar di media sosial menyebutkan bahwa lokasi utama aksi demo adalah Gedung DPR RI di Senayan, Jakarta. Massa dikabarkan akan menjadikan gedung parlemen tersebut sebagai titik kumpul utama.

    Selain itu, muncul juga isu adanya rencana aksi di Alun-Alun Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Aksi ini disebut-sebut sebagai kelanjutan dari “demo Pati jilid 2”. Namun, rencana tersebut belakangan terancam batal karena tidak jelas siapa yang menjadi penanggung jawab.

    Tuntutan dalam Seruan Demo 25 Agustus 2025

    Tidak hanya soal tunjangan DPR, seruan aksi juga memuat berbagai tuntutan lain yang cukup kontroversial.

    Beberapa tuntutan yang beredar di media sosial antara lain:

    Pembubaran DPR RI melalui dekrit Presiden Prabowo Subianto.Pengusutan dugaan korupsi yang dikaitkan dengan keluarga Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.Pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang juga menjadi topik hangat dalam seruan aksi tersebut.

    Rangkaian tuntutan ini menunjukkan bahwa isu demo tidak hanya berfokus pada DPR, tetapi juga melebar ke ranah politik nasional yang lebih luas.

    Respon Publik dan Tokoh Gerakan Sipil

    Meskipun seruan aksi tersebar luas, hingga kini belum ada organisasi besar yang mengonfirmasi keterlibatan mereka dalam demo 25 Agustus 2025.

    Tokoh pergerakan buruh, Jumhur Hidayat, bahkan menyatakan bahwa rencana aksi ini tidak jelas arahnya. Ia menegaskan bahwa Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dilarang ikut serta karena tidak ada kejelasan penanggung jawab maupun tujuan aksi.

    Sementara itu, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyampaikan bahwa mereka memang akan menggelar aksi, tetapi pada 28 Agustus 2025, bukan pada 25 Agustus. Fokus tuntutan KSPI pun berbeda, yaitu penghapusan outsourcing dan kenaikan upah minimum.

    Dari kalangan mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan memastikan tidak ada aksi mahasiswa pada 25 Agustus 2025. Pernyataan ini sekaligus membantah kabar yang sempat mengaitkan demo dengan gerakan mahasiswa.

    Kesimpulan: Benarkah Demo 25 Agustus 2025 Akan Terjadi?

    Seruan demo 25 Agustus 2025 memang sudah menyebar luas di media sosial, terutama dengan isu kenaikan tunjangan DPR yang jadi pemicu utama. Namun, hingga hari ini belum ada organisasi besar—baik mahasiswa, buruh, maupun ormas—yang secara resmi mengklaim diri sebagai penggerak aksi.

    Artinya, meski ramai dibicarakan, aksi besar-besaran pada 25 Agustus 2025 masih belum pasti benar-benar terjadi. Banyak pihak menyebut isu ini lebih banyak dipicu oleh kekecewaan publik di dunia maya ketimbang rencana aksi nyata.

  • Beredar Akun IG Wanita Diduga Otak Pelaku Penculikan Kacab BRI Cempaka Putih, Benarkah Bekas Bawahan?

    Beredar Akun IG Wanita Diduga Otak Pelaku Penculikan Kacab BRI Cempaka Putih, Benarkah Bekas Bawahan?

    GELORA.CO – Nama wanita diduga otak pelaku penculikan pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih Mohamad Ilham Pradipta, beredar di Instagram dan Tiktok.

    Beberapa akun di Instagram (IG) dan Tiktok menuliskan nama wanita tersebut secara nyata Da*******.

    Namun sebagian netizen memberikan inisial D untuk nama diduga otak pelaku penculikan Kacab BRI Cempaka Putih itu.

    Belum jelas kebenaran informasi ini, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya sendiri baru menangkap empat pelaku yang berperan sebagai penculik yaitu EW alias Eras, AT, RS dan RAH.

    “Oh ini katanya yang kabur ke LN sekarang ini,” kata akun @mshlb**** mengomentari sebuah foto dan unggahan tulisan pernikahan diduga wanita inisial D tersebut, Minggu (24/8).

    “Eh ini yang rame dibahas,” kata akun @yulia_la******.

    “Ninggalin jejak,” kata akun @igre***.

    Beberapa netizen lain juga mengomentari foto pernikahan wanita inisial D ini.

    Selain di Instagram, nama wanita ini juga muncul di Tiktok.

    Salah satu akun di Tiktok menuliskan nama wanita ini secara lengkap dan menyebutkan nama Instagram wanita tersebut.

    “pelakunya beneran inisial D bukan si,”kata akun Tiktok @azizah fa*****.

    “Nama IG nya De****da***** itu,” kata akun khu** di postingan Alifsho***.

    Rumor yang beredar di media sosial menyebutkan dalang penculikan ini adalah wanita eks bawahan Ilham. Ia diduga menyewa preman bayaran karena takut kasus kredit fiktif yang melibatkan dirinya terbongkar. Desas-desus lain menyebutkan wanita tersebut sudah ditangkap, namun polisi belum memberikan konfirmasi resmi.

    Direktur Utama Bank BRI, Hery Gunardi, menyampaikan keprihatinan mendalam. Dalam rapat bersama Komisi VI DPR, ia mengaku telah melihat rekaman CCTV penculikan. “Apakah itu berkaitan dengan penagihan atau bagaimana, kami belum dapat. Polisi sedang melakukan pendalaman untuk itu,” kata Hery.

    Ilham dikenal sebagai sosok baik dan ramah. Sebelum berkarier di BRI, ia sempat menjadi penyiar radio Metro FM dengan nama udara Dipta. Almarhum merupakan alumni Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Ia meninggalkan seorang istri, Puspita Aulia, serta dua anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

    Dalam duka mendalam, Puspita meminta aparat segera mengungkap dalang kejahatan ini. “Kenapa suami saya yang katanya baik justru diperlakukan tidak baik?” ucapnya usai pemakaman di TPU Situgede, Kota Bogor.

  • BNPB Tak Mintaa Maaf atas Hebohnya Surat Rapat Pernikahan Anak Letjen TNI Suharyanto Berkop Resmi

    BNPB Tak Mintaa Maaf atas Hebohnya Surat Rapat Pernikahan Anak Letjen TNI Suharyanto Berkop Resmi

    GELORA.CO –  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) buka suara terkait hebohnya surat undangan rapat pernikahan anak Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, yang menggunakan kop resmi lembaga.

    Sekretaris Utama BNPB, Rustian menyampaikan klarifikasi atas viralnya undangan rapat pernikahan berkop surat resmi, yang juga menggunakan Ruang Rapat Aula Sutopo Purwonugroho Lt 15 di Graha BNPB, Jakarta, pada Rabu, 13 Agustus 2025.

    Rustian membenarkan, surat undangan tersebut bukan hoaks dan benar diterbitkan secara resmi. Menurutnya, surat itu ditujukan kepada panitia yang telah dibentuk oleh Kepala BNPB untuk membantu persiapan acara pernikahan.

    “Yang pertama ingin kami sampaikan undangan tersebut ditujukan kepada panitia yang sudah ditentukan oleh beliau. Panitia ini ada internalnya BNPB, ada juga di sebagian angkatannya beliau termasuk juga polisinya,” kata Rustian dalam kanal Youtube BNPB, Minggu (24/8).

    Ia menjelaskan, rapat yang digelar merupakan pertemuan perdana panitia. Hal itu bertujuan agar para pihak yang dilibatkan bisa saling mengenal dan berkoordinasi lebih baik dengan wedding organizer (WO) yang telah ditunjuk. 

    “Supaya yang internal BNPB bisa kenal dengan panitia-panitia lain yang beliau sudah tunjuk untuk membantu persiapan pernikahan anak beliau ini,” jelasnya.

    Rustian menyebut penggunaan kop resmi BNPB dalam surat undangan tersebut semata-mata untuk mempermudah koordinasi. Hal itu dilakukan lantaran Kepala BNPB memiliki jadwal yang padat terkait tugas kebencanaan, sehingga rapat perlu diformalkan agar semua pihak bisa hadir. 

    “Sehingga waktu itulah bisa dikumpulkan dan di waktu itulah bisa dilaksanakan memakai kop BNPB,” urainya.

    Meski begitu, Rustian tidak menyampaikan permintaan maaf atas penggunaan atribut resmi lembaga negara untuk kepentingan pribadi. Ia hanya berterima kasih atas kritik publik yang muncul, serta berjanji memperbaiki praktik serupa di kemudian hari. 

    “Jika seandainya itu ada permasalahan, kami atas nama panitia menyampaikan terima kasih atas koreksinya sehingga di kemudian hari kami akan memperbaiki hal tersebut,” paparnya.

    Baca Juga: Gempa 4,9 SR Guncang Jakarta dan Sekitarnya, Kepala BNPB Perintahkan Jajaran Cek Lapangan

    Sebagai informasi, selain Rustian, Deputi Bidang Darurat BNPB Mayor Jenderal TNI Budi Irawan juga ditunjuk sebagai wakil ketua panitia acara pernikahan putri Kepala BNPB. Pihak BNPB memastikan dalam kegiatan kepanitiaan ini tidak ada anggaran negara yang digunakan, serta para panitia tidak menerima insentif apa pun. 

    “Mereka hanya diminta kesukarelaan melalui waktu dan tenaganya,” pungkas Rustian.

  • Usai Temui Trump, Putin Diam-diam Kunjungi Pusat Nuklir di Sarov, Ada Apa?

    Usai Temui Trump, Putin Diam-diam Kunjungi Pusat Nuklir di Sarov, Ada Apa?

    GELORA.CO –  Presiden Rusia Vladimir Putin diam-diam mengunjungi Pusat Nuklir Federal Rusia pada Jumat, 22 Agustus 2025.

    Melansir The Kyiv Independent, kunjungan tersebut dilakukan Putin sehari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan Ukraina “tidak memiliki peluang untuk menang” jika tak diizinkan menyerang Rusia.

    Pernyataan Trump itu merupakan kritikan atas perintah Presiden AS sebelumnya, Joe Biden, yang membatasi pergerakan militer Kiev atas Rusia.

    Adapun aktivitas Putin di Sarov mendapat sorotan serius media internasional. Demikian laporan kantor berita pemerintahan Rusia, RIA Novosti.

    Saat tiba, Putin disambut oleh perwakilan dari fasilitas penelitian senjata nuklir utama negara itu.

    Selama di sana, Putin terpantau didampingi oleh Jenderal Tertinggi Rusia, Valery Gerasimov, Wakil Perdana Menteri Rusia Denis Manturov, Kepala Rosatom Alexey Likhachev, Wakil Kepala Staf Sergei Kiriyenko dan Gubernur Nizhny Novgorod Gleb Nikitin.

    RIA Novosti mengklaim, kunjungin Putin melibatkan pertemuan dengan seluruh pegawai industri nuklir dan meletakkan bunga di Monumen untuk kepala perancang bom atom pertama Soviet.

    Sarov diketahui merupakan kota tertutup di Oblast Nizhny Vovgorod, Rusia.

    Kawasan ini juga menjadi rumah bagi Pusat Nuklir Rusia dan Museum Bom Atom Soviet.

    Tak bisa seorang pun masuk ke kota ini karena aksesnya sangat dibatasi. Bahkan untuk warga Rusia sekalipun.

    Kota ini dikelilingi pagar dan dijaga ketat oleh Militer Moskow.

    Pusat Nuklir Rusia ini juga dikenal sebagai Institut Penelitian Ilmiah Fisika Eksperimental Seluruh Rusia (VNIIEF).

    Di sanalah pusatnya keputusan-keputusan penting terkait pengembangan, produksi penyimpanan dan penggunaan senjata nuklir Rusia.

    Kemudian pusat ini dikelola oleh perusahaan energi nuklir negara, Rosatom.

    Akankah Rusia dan Ukraina Berdamai?

    RIA Novosti menyebut kunjungan ini dilakukan oleh Putin seminggu pasca-pertemuan Putin dan Trump terjadi untuk pertama kali sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.

    Pertemuan itu dilakukan di lokasi nan jauh di sana, ya, Anchorage, Alaska pada 15 Agustus 2025 lalu.

    Usai pertemuan itu Trump pun mengumumkan serangkaian rencana perundungan damai tingkat tinggi antara Rusia dan Ukraina.

    Tak lama beberapa hari KTT Alaska, Trump menyambut Presiden Kiev, Volodymyr Zelensky dan beberapa pemimpin tertinggi eropa di Gedung Putih, AS.

    Trump menyebut langkah selanjutnya adalah mempertemukan Putin dengan Zelensky untuk upaya perdamaian kedua negara.

    Pada 21 Agustus, Trump sempat mengklaim upaya perdamaian ini akan terlihat jelas dalam dua pekan, apakah Rusia serius ingin berdamai.

    Trump juga menyalahkan Biden dalam masalah ini karena dinilai telah melemahkan posisi Ukraina untuk melawan Rusia.

    “Sangat sulit, bahkan mustahil, untuk memenangkan perang tanpa menyerang negara penjajah. Ibarat tim olahraga hebat yang pertahanannya fanstastis, tetapi tidak diizinkan bermain menyerang,” tulis Trump di Truth Social.

    “Tidak ada peluang untuk menang (bagi Ukraina)! Begitu pula dengan Ukraina dan Rusia. Biden yang korup dan sangat tidak kompeten tidak membiarkan Ukraina berperang, hanya bertahan. Bagaimana hasilnya? Masa depan yang menarik!” tambahnya.

    Hanya saja, Kremlin sejak pertemuan itu menunjukkan minimnya minat terhadap proses perdamaian dengan Ukraina.

    Pada Jumat, 22 Agustus 2025, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan tidak ada pertemuan yang direncanakan antara Putin dan Zelensky.

    Bertepatan dengan pernyataan itu, Rusia tak berhenti melancarkan serangan udara berskala besar terhadap Ukraina.

    Rusia bahkan menolak gencatan senjata selama negosiasi perdamaian berlangsung.

  • Viral Guru SD di Lampung Ancam Cekik Siswa saat Upacara, Terindikasi Memiliki Riwayat ODGJ

    Viral Guru SD di Lampung Ancam Cekik Siswa saat Upacara, Terindikasi Memiliki Riwayat ODGJ

    GELORA.CO – Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, memberikan klarifikasi terkait kabar viral di media sosial mengenai seorang guru yang diduga mengancam murid di salah satu sekolah dasar di wilayah tersebut.

    Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran, Anca Martha Utama, menyatakan guru yang terlibat dalam insiden tersebut adalah Harmini, pengajar di SDN 5 Kedondong. Saat ini, Harmini sudah berstatus nonaktif.

    Peristiwa itu terjadi pada 28 Juli 2025 di halaman SDN 9 Kedondong saat upacara bendera berlangsung. Harmini, yang bukan pengajar di sekolah tersebut, datang untuk mencari seorang tenaga honorer berinisial A. Di lokasi itulah, dugaan ancaman yang kemudian viral di media sosial terjadi.

    Dinas Pendidikan mengungkapkan, Harmini terindikasi memiliki riwayat ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) yang terdata di Puskesmas setempat.

    “Kami langsung mengambil langkah tegas. Pertama, meminta Inspektorat Daerah memeriksa yang bersangkutan pada 29 Juli 2025. Kedua, menonaktifkan yang bersangkutan sebagai guru per 1 Agustus 2025. Dihari kejadian itu juga pihak Dinas Pendidikan telah melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Kedondong,” kata Anca Martha Utama dalam keterangannya.

    Ia menegaskan Dinas Pendidikan Pesawaran berkomitmen menjaga keamanan dan kenyamanan peserta didik di seluruh sekolah. “Keselamatan dan ketenangan siswa adalah prioritas kami,” tegasnya.

    Tangkapan layar media sosial tiktok, video viral okum guru SDN 5 Kedondong yang diduga mengancam muridnya.

    Perlu diketahui, dalam beberapa hari ini ramai beredar di media sosial, video seorang oknum guru yang dalam rekaman tersebut mengeluarkan kata-kata ancaman kepada Siswa-siswi yang tengah berbaris di halaman sekolahnya.

    Video berdurasi 1 menit 30 detik itu, di unggah salah satu akun tiktok “Berita Lampung” dengan keterangan “Miriss..!!Arogansi Oknum Guru: Diduga Hampir Cekik Siswa di Sekolah Dasar”, dan memberi tagar #oknumguruviral #viraloknumguru #gurucekiksiswa

    Di upload sekitar 14 jam yang lalu, video tersebut sudah ditonton sebanyak 21,2 juta penayangan.

    Pada suara dalam video tersebut terdengar keributan, dengan terdapat suara oknum guru yang tidak pantas diucapkan, dan berkesan mengancam siswa.

    Meski suara dalam video tersebut tidak terlalu jelas. Namun tetap masih bisa terdengar beberapa bagian yang cukup menggambarkan kesan ancaman ke siswa-siswi sekolah tersebut.

    “Kalo Enggak saya cekik ini satu-satu,” ujar Oknum guru yang kini sudah dinonaktifkan tersebut, sembari mendatangi siswa-siswi yang tengah berbaris, dengan nada emosi.

    Melihat hal itu, beberapa guru lain kemudian menghalangi.

    “eh kok gitu,” ujar guru lain sembari menghalangi oknum guru tersebut.

    “instruksi setiap hari Senin nggak ada guru yang nggak hadir, lapor kamu sama Bupati, nggak bisa gitu sekarang bubar kalau nggak,” kata oknum guru tersebut sembari kembali mendatangi siswa-siswi.

    “Eeee.. bu bu, pak uyung, pak uyung, ujar suara di video yang diduga guru yang memvideokan insiden tersebut.

    “udah bubar aja yuk

    , bubar bubar

    , bubar bubar, ujar guru lain memerintahkan siswa-siswi untuk membubarkan diri.

    Sontak semua murid yang ada di Lapangan berlari berhamburan membubarkan diri, dan masuk ke kelas masing-masing, dengan rasa ketakutan.

    “bubar bubar kalau saya bilang bubar bubar. Kalau saya bilang bubar bubar, kan saya bilang sudah suruh bubar tadi, kenapa tidak bubar, denger nggak, iya saya tahu kasihan kan saya bilang bubar tadi sebelum saya bertindak saya bilang bubar,” ujar Oknum guru tersebut.

    “Masuk sayan,g masuk masuk masuk masuk masuk masuk, udah masuk,” ujar guru lain memerintahkan agar semua murid segera masuk kelas.

  • Viral Guru SD di Lampung Ancam Cekik Siswa saat Upacara, Terindikasi Memiliki Riwayat ODGJ

    Viral Guru SD di Lampung Ancam Cekik Siswa saat Upacara, Terindikasi Memiliki Riwayat ODGJ

    GELORA.CO – Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, memberikan klarifikasi terkait kabar viral di media sosial mengenai seorang guru yang diduga mengancam murid di salah satu sekolah dasar di wilayah tersebut.

    Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran, Anca Martha Utama, menyatakan guru yang terlibat dalam insiden tersebut adalah Harmini, pengajar di SDN 5 Kedondong. Saat ini, Harmini sudah berstatus nonaktif.

    Peristiwa itu terjadi pada 28 Juli 2025 di halaman SDN 9 Kedondong saat upacara bendera berlangsung. Harmini, yang bukan pengajar di sekolah tersebut, datang untuk mencari seorang tenaga honorer berinisial A. Di lokasi itulah, dugaan ancaman yang kemudian viral di media sosial terjadi.

    Dinas Pendidikan mengungkapkan, Harmini terindikasi memiliki riwayat ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) yang terdata di Puskesmas setempat.

    “Kami langsung mengambil langkah tegas. Pertama, meminta Inspektorat Daerah memeriksa yang bersangkutan pada 29 Juli 2025. Kedua, menonaktifkan yang bersangkutan sebagai guru per 1 Agustus 2025. Dihari kejadian itu juga pihak Dinas Pendidikan telah melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Kedondong,” kata Anca Martha Utama dalam keterangannya.

    Ia menegaskan Dinas Pendidikan Pesawaran berkomitmen menjaga keamanan dan kenyamanan peserta didik di seluruh sekolah. “Keselamatan dan ketenangan siswa adalah prioritas kami,” tegasnya.

    Tangkapan layar media sosial tiktok, video viral okum guru SDN 5 Kedondong yang diduga mengancam muridnya.

    Perlu diketahui, dalam beberapa hari ini ramai beredar di media sosial, video seorang oknum guru yang dalam rekaman tersebut mengeluarkan kata-kata ancaman kepada Siswa-siswi yang tengah berbaris di halaman sekolahnya.

    Video berdurasi 1 menit 30 detik itu, di unggah salah satu akun tiktok “Berita Lampung” dengan keterangan “Miriss..!!Arogansi Oknum Guru: Diduga Hampir Cekik Siswa di Sekolah Dasar”, dan memberi tagar #oknumguruviral #viraloknumguru #gurucekiksiswa

    Di upload sekitar 14 jam yang lalu, video tersebut sudah ditonton sebanyak 21,2 juta penayangan.

    Pada suara dalam video tersebut terdengar keributan, dengan terdapat suara oknum guru yang tidak pantas diucapkan, dan berkesan mengancam siswa.

    Meski suara dalam video tersebut tidak terlalu jelas. Namun tetap masih bisa terdengar beberapa bagian yang cukup menggambarkan kesan ancaman ke siswa-siswi sekolah tersebut.

    “Kalo Enggak saya cekik ini satu-satu,” ujar Oknum guru yang kini sudah dinonaktifkan tersebut, sembari mendatangi siswa-siswi yang tengah berbaris, dengan nada emosi.

    Melihat hal itu, beberapa guru lain kemudian menghalangi.

    “eh kok gitu,” ujar guru lain sembari menghalangi oknum guru tersebut.

    “instruksi setiap hari Senin nggak ada guru yang nggak hadir, lapor kamu sama Bupati, nggak bisa gitu sekarang bubar kalau nggak,” kata oknum guru tersebut sembari kembali mendatangi siswa-siswi.

    “Eeee.. bu bu, pak uyung, pak uyung, ujar suara di video yang diduga guru yang memvideokan insiden tersebut.

    “udah bubar aja yuk

    , bubar bubar

    , bubar bubar, ujar guru lain memerintahkan siswa-siswi untuk membubarkan diri.

    Sontak semua murid yang ada di Lapangan berlari berhamburan membubarkan diri, dan masuk ke kelas masing-masing, dengan rasa ketakutan.

    “bubar bubar kalau saya bilang bubar bubar. Kalau saya bilang bubar bubar, kan saya bilang sudah suruh bubar tadi, kenapa tidak bubar, denger nggak, iya saya tahu kasihan kan saya bilang bubar tadi sebelum saya bertindak saya bilang bubar,” ujar Oknum guru tersebut.

    “Masuk sayan,g masuk masuk masuk masuk masuk masuk, udah masuk,” ujar guru lain memerintahkan agar semua murid segera masuk kelas.

  • Keluarga Arya Daru Terima Amplop Misterius Berisi 3 Simbol Aneh: Pesan Apa?

    Keluarga Arya Daru Terima Amplop Misterius Berisi 3 Simbol Aneh: Pesan Apa?

    GELORA.CO –  Pihak keluarga diplomat muda Kemlu  RI, almarhum Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) kembali menyinggung soal amplop cokelat yang misterius.

    Pasalnya belakangan ini, isu amplop misterius diterima keluarga Arya Daru Pangayunan di Yogyakarta menggemparkan publik.

    Keluarga Arya Daru Pangayunan mengungkapkan amplop cokelat yang misterius tersebut berisi tiga simbol aneh.

    Sontak, misteri amplop tersebut kembali menjadi pembahasan keluarga Arya Daru dalam konferensi pers di Yogyakarta, Sabtu (23/8/2025).

    Nicholay Aprilindo, kuasa hukum keluarga Arya Daru menjelaskan, ada sosok misterius memberikan amplop cokelat kepada keluarga almarhum.

    “Amplop ini diberikan oleh seorang misterius pada H+1 (setelah pemakaman), tepatnya pada saat pengajian,” kata Nicho di Yogyakarta dikutip, Minggu (24/8/2025).

    Praktisi Hukum dan HAM itu membeberkan, dari pihak keluarga yang pertama kali menerima amplop tersebut adalah pembantu rumah tangga.

    Hal ini selaras dengan penjelasan dari Meta Ayu Thereskova, kakak kandung Pita sekaligus kakak ipar Arya Daru Pangayunan.

    Meta menjelaskan, tiga simbol pada gabus diterima keluarga, yakni berbentuk love, bintang, dan bunga.

    Nicholay mendukung pernyataan Meta terkait pihak keluarga menerima tiga gabus berbentuk tiga simbol yang dikirim oleh orang misterius.

    “Setelah dibuka ternyata isinya berupa gabus putih bentuknya bintang, gambar hati, serta bunga kamboja. Amplop cokelat itu juga dalam kondisi dilem dengan dua stiker putih,” jelas dia.

    Ia menyampaikan, keluarga besar istri almarhum telah memberikan amplop misterius hingga gabus berbentuk tiga simbol itu kepada polisi.

    Pihak keluarga hingga kini belum mampu menafsirkan apa makna yang tersirat ditunjukkan tiga simbol aneh tersebut.

    “Nah ini jadi tanda tanya besar bagi keluarga, pesan apa yang diberikan orang misterius tersebut,” papar kuasa hukum keluarga Arya Daru itu.

    Nicholay mengharapkan proses penyelidikan terkait amplop dan tiga simbol itu dilanjutkan tim penyelidik.

    Amplop dan gabus putih tersebut dapat mengungkap fakta terbaru untuk mengetahui motif kematian Arya.

    Meta Ayu Thereskova sebelumnya mengatakan, sidik jari di amplop cokelat tersebut guna membantu proses penyelidikan.

    Pihak keluarga tidak dapat keterangan akibat polisi tak menindaklanjuti penyelidikan sidik jari di amplop cokelat tersebut.

    “Kami hanya meminta bukti-bukti itu diperdalam lagi agar semakin transparan. Kami minta diperdalam apa makna simbol-simbol itu, pesan apa juga yang terkandung di dalamnya,” pesan Nicholay.

    Isu amplop cokelat tersebut mencuat setelah dibahas oleh mantan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto.

    Bambang Widjojanto mendapat kabar isu amplop misterius ini dari hasil penelusuran di media sosial.

    tvonenews

    Menariknya, kata BW sapaan akrabnya, dugaan amplop itu dari Komnas HAM yang sempat berkunjung ke kediaman keluarga almarhum.

    “Yang menarik adalah katanya ini perlu diklarifikasi dan konfirmasi lagi, keluarganya mendapatkan surat katanya seolah-olah itu dari Komnas HAM tapi isinya kosong,” kata BW dikutip dari podcast YouTube Bambang Widjojanto, Minggu.

    Melalui amplop ini, menurut BW, Arya Daru diduga terindikasi menjadi korban pembunuhan atau tindak pidana.

    “Saya kaitkan dengan tesis mengenai adanya pembunuh yang sangat profesional, itu menjadi menarik,” imbuhnya.

    Sementara, Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra dalam keterangan konferensi pers mengatakan, indikasi Arya korban pembunuhan tidak kuat.

    Namun, polisi masih membuka peluang melanjutkan proses penyelidikan Arya Daru, apabila ada informasi diplomat muda itu tewas akibat perbuatan pidana.

  • Ova Emilia Rektor UGM Tergugat Rp 29 M Kasus Bank BPR, Netizen: Tersandera Kasus Ternyata

    Ova Emilia Rektor UGM Tergugat Rp 29 M Kasus Bank BPR, Netizen: Tersandera Kasus Ternyata

    GELORA.CO – Pernyataan Rektor UGM dalam sebuah video dan wawancara di televisi swasta mendapatkan berbagai tanggapan dari masyarakat dan warganet.

    Tidak hanya itu, netizen juga ungkap data jika Ova Emilia Rektor UGM tergugat Rp 29 M yang merupakan pemegang saham Bank BPR Tripilar Arthajaya.

    Diketahui dari putusan Pengadilan Negeri-Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yugyakarta nomor 156/PDT/2018/PT.YYK menyebutkan jika Ova Emilia merupakan pemegang saham dari Bank BPR Tripilar Arthajaya.

    Ova Emilia yang merupakan tergugat IV merupakan pemegang saham mencapai 99.8 persen atau pemegang saham mayoritas.

    Dari putusan Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor 156/PDT/2018/Pt TTK Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, dan Tergugat IV telah melakukan perbuatan melawan Hukum.

    Adapun tergugat III adalah Abdul Nasil atau Jang Keun Won yang merupaka suami dari Ova Emilia yang merupakan Tergugat IV.

    Selain itu putusan ini juga menguatkan putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta tanggal 1 Agustus 2018, Nomor : 190/Pdt.G/2017/PN.Yyk yang dimohonkan banding tersebut.

    Dengan adanya kasus ini, membuat netizen menghubungkan bagaimana Ova Emilia yang merupakan Rektor UGM terlihat memberikan pembelaannya atas izajah Joko Widodo.

    Ova dalam video yang tersebar di media sosial menyampaikan jika UGM punya bukti dan data bahwa Joko Widodo resmi menjadi lulusan dari UGM.

    Dalam akun youtube @Universitas Gadjah Mada, Ova menyampaikan jika UGM memiliki dokumen otentik terkait keseluruhan proses pendidikan Joko Widodo di UGM. 

    Dokumen ini meliputi tahap penerimaan yang bersangkutan di UGM, proses kuliah selama menempuh sarjana muda, pendidikan sarjana, KKN hingga wisuda.

    Informasi yang lebih rinci telah dirilis dalam bentuk podcast di sini.

    “Joko Widodo dinyatakan lulus dari UGM pada tanggal 5 November 1985 dan UGM telah memberikan ijazah yang sesuai dengan ketentuan kepada yang  bersangkutan saat diwisuda tanggal 19 November 1985,” tambahnya.

    Menanggapi pernyataan Ova, dr Tifauzia Tyassuma di akun X @DokterTifa menyampaikan rasa penasarannya kenapa Rektor UGM tersebut sampai memberikan pernyataan tersebut.

    “Mbak Ova. Ngapain sih mbak, bikin video begini,” tanyanya.

    “Orang yang panjenengan bela itu yang seharusnya bikin video begini, BUKAN REKTOR UGM!,” tegas dr Tifa.

    Selain itu dr Tifa juga menuliskan kenapa tidak Joko Widodo sendiri yang memberikan bantahan dan membuktikan jika izajahnya asli serta menunjukan kepada rakyat.

    “UGM itu bukan milik Joko Widodo!, UGM itu bukan pegawainya Joko Widodo!, Rektor UGM itu bukan hamba sahayanya Joko Widodo!,” tulis dr tifa

    Selaian itu netizen juga ikut mengomentari Ova yang terjerat kasus tersebut dan menuding jika pembelaan Ova ke Joko Widodo untuk mengamankan kasusnya

    “Buseeeeeeeeeeeeeeeeeeeetttttt tersandera kasus ternyata,” tulis akun @AbaGhomel.

    “Oalah, pantesan membela yang mau membela dia. Ternyata politik balas Budi, politik saling sandera dan politik saling melindungi, masih dipakai di sini,” akun @TriWibowoST1 ikut mengomentari.

  • Undang Profesor Zionis, UI Minta Maaf dan Klaim untuk Kepentingan Akademik

    Undang Profesor Zionis, UI Minta Maaf dan Klaim untuk Kepentingan Akademik

    GELORA.CO – Kegiatan Pengenalan Sisten Akademik Universitas (PSAU) yang digelar Universitas Indonesia (UI) di Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (23/8/2025), mejadi perhatian masyarakat luas. Pasalnya, UI mengundang ilmuwan politik Prof Peter Berkowitz, yang dikenal memiliki keberpihakan terhadap Israel dalam konflik antara Palestina dan Israel.

    Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI Prof Arie Afriansyah menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kritik dan masukan sebagai bagian dari kebebasan menyampaikan pendapat yang bersifat konstruktif. Menurut dia, UI tetap konsisten pada sikap dan pendirian berdasarkan konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yang terus memperjuangkan agar penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

    Dia mengeklaim, UI terdepan dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina menghadapi penjajahan yang dilakukan Israel. “UI mendukung penuh kemerdekaan bagi bangsa Palestina. Hal ini disampaikan langsung oleh Rektor UI kepada Duta Besar Palestina saat kunjungannya ke UI pada 17 Januari 2025 yang lalu,” kata Arie kepada Republika.co.id di Jakarta, Ahad (24/8/2025).

    Dia mengakui, muncul reaksi dan keprihatinan publik akibat orasi yang disampaikan oleh Berkowitz di kegiatan PSAU tersebut. Menurut Arief, kasus itu menjadi sebuah pembelajaran sekaligus bentuk perhatian positif untuk UI agar lebih selektif dan sensitif dalam mempertimbangkan berbagai aspek saat mengundang akademisi internasional pada masa yang akan datang.

    Meski demikian, Arie menilai, orasi yang disiapkan dalam kegiatan tersebut semata-mata bertujuan untuk memberikan perspektif dari figur institusi terkemuka di dunia dalam bidang Sosial Humaniora dan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM). Saat pemilihan kandidat pembicara, UI menilai bahwa Berkowitz adalah di antara nama-nama terbaik dari luar negeri dalam bidang terkait.

    “Tidak ada maksud lain dalam memberikan kesempatan kepada kedua tokoh tersebut berorasi selain untuk kepentingan akademik,” ujar Arie.

    Dia menjelaskan, orasi selengkapnya dalam acara PSAU tersebut dapat dilihat kembali oleh semua pihak dalam kanal resmi Youtube Universitas Indonesia. Arie menilai, isi orasinya memang murni tentang apa yang diharapkan. Ihwal latar belakang pembicara Berkowitz, ia mengakui bahwa UI kurang berhati-hati dalam menelusurinya.

    Karena itu, ia menyampaikan permintaan maaf kepada publik. “Dengan segala kerendahan hati UI mengakui kurang hati-hati, dan untuk itu UI meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kekhilafan dalam kekurangcermatan saat melakukan background check terhadap yang bersangkutan,” kata Arie.

    Dia menegaskan, UI akan terus berkomitmen sesuai dengan perjuangan bangsa Indonesia dalam menghapus penjajahan. Komitmen itu akan juga dituangkan melalui perbaikan dalam semua lini tata kelola universitas untuk menjamin iklim kebebasan akademik dan demokrasi terus terawat dengan baik.

  • Pengakuan Kapten Penculikan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih Saat Diinterogasi Polisi

    Pengakuan Kapten Penculikan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih Saat Diinterogasi Polisi

    GELORA.CO – Pelaku EW alias Eras yang ditangkap polisi di Bandara Komodo Labuan Bajo, Manggarai Timur, NTT, disebut sebagai kapten penculikan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih.

    Detik-detik penangkapan Eras di Bandara Komodo NTT diunggah salah satu anggota Ditreskrimum Polda Metro Jaya Iptu Zakaria di akun Instagram miliknya.

    Iptu Zakaria menyebut Eras yang merupakan debt collector ini sebagai kapten penculikan Kacab BRI Mohamad Ilham Pradipta.

    “Akhir pelarian sang kapten penculikan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih Jakarta Pusat,” ungkap Iptu Zakaria dalam narasi video Instagram miliknya @jacklyn_choppers, Sabtu (23/8/2025).

    Iptu Zakaria juga menyebut bahwa Eras ditangkap di Bandara Komodo NTT.

    “EW ditangkap saat tiba di Bandara Komodo Labuan Bajo NTT oleh tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Mabar Polda NTT,” kata Zakaria lagi dalam narasi videonya.

    Dalam video itu, Eras juga terlihat diinterogasi oleh polisi.

    “Kamu cerita dari awal mula ya. Kamu awalnya di sini apa sudah tinggal di Jakarta?” tanya polisi.

    “Sudah di Jakarta,” jawab Eras.

    Polisi kemudian bertanya kepada Eras, dia bersama siapa saja di dalam mobil putih tersebut.

    “Saya, Andre, Ronald, sama Berto, sama Arifin,” kata Eras.

    “Terus masukkan ke mobil, kau ke ” tanya polisi lagi.

    “Iya,” Eras menjawab singkat sambil mengangguk.

    Setelah diinterogasi secara singkat di Labuan Bajo, tim Subdit Jatanras dan Resmob Polda Metro Jaya kemudian membawa Eras kembali ke Jakarta.

    Eras kemudian diperiksa bersama dengan tiga tersangka lainnya yang sudah ditangkap lebih dahulu di Jakarta Pusat.

    Tiga pelaku lain yang lebih dulu diamankan polisi antara lain AT, RS, dan RAH ditangkap di kontrakan mereka di Johar Baru III Jakarta Pusat.***