Viral Video Astrid Menangis Diduga usai Uya Kuya Dinonaktifkan sebagai Anggota DPR
Author: Gelora.co
-
Respons Kondisi RI Terkini, Aktivis 98: Elite Jangan Korbankan Rakyat demi Kepentingan Sesaat!
Respons Kondisi RI Terkini, Aktivis 98: Elite Jangan Korbankan Rakyat demi Kepentingan Sesaat!
-
Gibran dan Kaesang Tak Terlihat saat Prabowo Gelar Pertemuan dengan Pimpinan Parpol, Kemana?
Gibran dan Kaesang Tak Terlihat saat Prabowo Gelar Pertemuan dengan Pimpinan Parpol, Kemana?
-
Gibran Absen, Prabowo Tegaskan Negara Siaga Hadapi Ancaman Makar
Gibran Absen, Prabowo Tegaskan Negara Siaga Hadapi Ancaman Makar
-
Denny Sumargo Curiga Rumah Sahroni, Eko Patrio dan Uya Kuya Terlalu Mudah Dijarah
Denny Sumargo Curiga Rumah Sahroni, Eko Patrio dan Uya Kuya Terlalu Mudah Dijarah
-

Situasi Makin Genting, Habib Rizieq Minta Umat Tunggu Komando Ulama: Siap Turun??
GELORA.CO – Imam Besar Front Persaudaraan Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab angkat bicara terkait aksi demonstrasi yang berujung anarkisme dalam beberapa hari terakhir pasca tewasnya driver ojol Affan Kurniawan.
Ia mengimbau masyarakat untuk menahan diri dan tidak bergerak sebelum ada instruksi atau komando dari para ulama di tengah kondisi Indonesia yang semakin genting.
“Jangan bergerak melakukan apa pun sebelum ada komando dari ulama. Tapi, kalau komando dari ulama sudah datang, keadaan sudah betul-betul darurat, negara ini sudah tidak bisa diatasi lagi oleh siapa pun kecuali oleh umat,” kata Habib Rizieq.
Hal itu disampaikan ulama kondang ini saat peringatan Maulid Nabi Muhammad dan Haul ke 15 Alhabib Syech bin Ali bin Sholeh Aljufri, di Jakarta Timur, Sabtu 30 Agustus 2025.
“Maka itu saya mau tanya, kalau dikomandokan oleh ulama siap turun? Siap jaga Jakarta? Siap jaga Indonesia” tanya Habib Rizieq.
Sontak para Jemaah kompak menyatakan kesiapannya. “Siap..,” ucap para Jemaah.
Sebagai informasi, aksi massa semakin brutal khususnya dalam dua hari terakhir. Tak hanya unjuk rasa, berbagai tindak anarkisme juga berlangsung disejumlah wilayah di Indonesia, khususnya di Jakarta.
Aksi ini bermula dari kekecewaan masyarakat terhadap kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR RI di tengah ekonomi dan daya beli yang terus menurun.
Sikap para wakil rakyat juga dinilai tak berempati bahkan dinilai mengejek kondisi rakyat yang semakin terjepit ekonomi.
Amarah masyarakat dan sejumlah elemen lainnya memuncak pasca tewasnya Affan Kurniawan yang ditabrak dan dilindas mobil rantis Brimob di wilayah Pejompongan, Jakarta Barat.
Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengingatkan para elite politik, pejabat negara, anggota legislatif, dan para pengambil kebijakan untuk lebih sensitif terhadap aspirasi masyarakat dengan perilaku yang santun, kesederhanaan, dan kepedulian yang tinggi kepada masyarakat.
“Kami meminta para elit politik untuk lebih mawas diri, melakukan introspeksi, dan tidak melukai hati rakyat. Publik membutuhkan keteladanan para pemimpinnya, terutama para wakil rakyat yang telah diberikan mandat dengan tulus.”
Seluruh pihak, juga diingatkan untuk menahan diri dan menghentikan semua bentuk tindak kekerasan yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Semua pihak hendaknya mengutamakan kepentingan bangsa dan negara sebagai fondasi dan modal membangun Indonesia sebagai negara yang maju, berdaulat, bermartabat, adil, makmur, dan sejahtera,” tulis PP Muhammadiyah, Sabtu (30/8/2025)
-

Ahmad Sahroni Murka! Dua Rumah Dijarah Massa, Siap Tempuh Jalur Hukum
GELORA.CO – Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni, akhirnya buka suara setelah dua rumah pribadinya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi sasaran penjarahan massa pada Sabtu (30/8/2025) malam.
Peristiwa ini terjadi setelah demonstrasi di depan Gedung DPR RI berujung ricuh. Massa yang tak terkendali menyerbu kediaman Sahroni dan merusak sejumlah fasilitas.
Dalam pernyataannya yang disampaikan melalui media sosial, Sahroni mengecam keras tindakan massa tersebut. Ia menegaskan bahwa keselamatan keluarga dan keamanan properti pribadi harus dijaga.
Ia menambahkan, aksi penjarahan merupakan bentuk pelanggaran hukum yang tidak dapat dibiarkan begitu saja.
Sahroni menegaskan bakal membawa kasus ini ke ranah hukum agar para pelaku dapat dimintai pertanggungjawaban atas kerusakan serta hilangnya barang-barang di rumahnya.
Dia juga berharap pihak berwenang segera mengusut tuntas insiden tersebut agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang.
Melalui akun media sosial pribadinya, Sahroni meluapkan kekecewaan mendalam.
“Kalau kecewa sama saya, ya hadapi saya. Jangan tempat tinggal saya dan barang-barang keluarga saya!!!” tulis Sahroni.
Ia juga menyebut tidak akan tinggal diam. “Saya, Ahmad Sahroni. Dengan ini tidak menerima penjarahan dan akan membawa hal ini ke ranah hukum,” tegasnya.
Dalam unggahan lainnya, Sahroni menulis, “Ya Allah.. kenapa jadi sampai kayak gini ???????,” ia juga menyebut pelaku dengan kata-kata keras: “Bedebah kalian, mainnya penjarahan!!!”
Insiden penyerangan rumah pribadi legislator NasDem tersebut terjadi hanya beberapa jam setelah aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI berakhir ricuh.
Massa yang tersulut emosi menyerbu dua kediaman Sahroni sekaligus, merusak fasilitas, serta menjarah berbagai barang mewah.

