Profil Brigjen Ade Ary Syam Indradi, Viral iPhone 17 Pro Max di Indonesia Belum Rilis tapi Dia Sudah Punya
Author: Gelora.co
-
Abdul Halim, La Nyalla dan Khofifah Diduga Terlibat Korupsi Dana Hibah Jatim
Abdul Halim, La Nyalla dan Khofifah Diduga Terlibat Korupsi Dana Hibah Jatim
-
Ray Rangkuti: Reformasi Polri Harus Dimulai dari Copot Listyo Sigit
Ray Rangkuti: Reformasi Polri Harus Dimulai dari Copot Listyo Sigit
-
Mabes TNI Jelaskan Alasan Ganti Loreng Malvinas dengan PDL Baru Berwarna Sage Green
Mabes TNI Jelaskan Alasan Ganti Loreng Malvinas dengan PDL Baru Berwarna Sage Green
-

Komdigi Wacanakan Jual Beli HP Second Mirip Motor Bekas, Bakal Ada Balik Nama
GELORA.CO – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkap wacana jual beli Hp second akan seperti transaksi sepeda motor bekas, yakni ada balik nama kepemilikan. Ini bertujuan agar tidak ada penyalahgunaan identitas.
Hal tersebut disampaikan Adis Alifiawan, Direktur Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit, dan Standarisasi Infrastruktur Digital Komdigi, dalam acara ‘Diskusi Publik Akademik: Perlindungan Konsumen Digital Melalui Pemblokiran IMEI Ponsel Hilang/Dicuri’ yang digelar di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Senin (29/9).
“Hp second itu kita harapkan nanti juga jelas, seperti kita jual beli motor, ada balik namanya, ada identitasnya,” kata Adis dalam paparannya, dikutip dari akun YouTube Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Selasa (30/9).
“Hp ini beralih dari atas nama A menjadi nama B, agar menghindari penyalahgunaan identitas,” lanjut dia.
Saat dihubungi lebih lanjut, Adis mengatakan bahwa langkah ini masih berkaitan dengan wacana pemblokiran IMEI Hp hasil curian.
Adis menekankan bahwa layanan pemblokiran IMEI ini bersifat opsional. Artinya, tidak semua orang wajib mengikuti layanan ini.
Ia menjelaskan mekanisme pemblokiran dilakukan mandiri oleh pemilik ponsel. Pemilik ponsel dapat mendaftarkan perangkatnya secara online dan kemudian sistem akan melakukan verifikasi.
Jika pemilik ponsel tervalidasi, maka ia telah telah terdaftar untuk layanan blokir IMEI ponsel hilang dan dicuri.
Ketika perangkat ponsel berpindah tangan secara sah seperti transaksi jual beli, kata Adis, maka pemilik lama cukup menghentikan atau unreg layanan blokir atas perangkatnya.
Dengan demikian, pemilik baru dapat melakukan registrasi layanan blokir IMEI menggunakan data miliknya atas perangkat tersebut.
“Prinsipnya, layanan ini memberi kepastian bahwa perangkat legal tetap bisa dipakai, sementara perangkat hasil tindak pidana bisa dicegah peredarannya,” tutur Adis, saat dihubungi Kamis (2/10).
Lebih lanjut, Adis menyebut layanan blokir IMEI ponsel hilang/dicuri ini masih dalam tahap kajian dan penyempurnaan. Proses ini juga memuat masukan dari berbagai pemangku kepentingan.
Implementasi sendiri nantinya akan dilakukan secara bertahap setelah regulasi ditetapkan dan mekanisme teknis dipastikan telah matang.
Ia menyebut pihaknya juga akan terlebih dulu melakukan uji coba terbatas untuk meminimalkan potensi risiko yang dapat merugikan masyarakat sebagai konsumen pengguna ponsel.
-
Analisis BMKG Gempa Sumenep M6,5: Dipicu Aktivitas Sesar Aktif Bawah Laut
Analisis BMKG Gempa Sumenep M6,5: Dipicu Aktivitas Sesar Aktif Bawah Laut
-
WN Thailand Kehilangan HP, Lapor Polisi Malah Ditinggal Nonton, Akhirnya Minta Bantuan Damkar
WN Thailand Kehilangan HP, Lapor Polisi Malah Ditinggal Nonton, Akhirnya Minta Bantuan Damkar
-
Kebijakan Arogan Bobby Bisa Picu Konflik Antardaerah, Polisi Diminta Tangkap Menantu Jokowi
Kebijakan Arogan Bobby Bisa Picu Konflik Antardaerah, Polisi Diminta Tangkap Menantu Jokowi
-
Viral Wali Murid SDIT Tolak MBG, Singgung Golongan Tidak Mampu dan Mobil Mewah
Viral Wali Murid SDIT Tolak MBG, Singgung Golongan Tidak Mampu dan Mobil Mewah
-

The Untold Stories Istri Perwira Kostrad yang Mengintai Markas PKI
GELORA.CO – Saat G30 S PKI meletus, kisah tersembunyi muncul: seorang istri perwira Kostrad menjadi “mata-mata” yang mengintai aktivitas PKI.
Ia memantau markas musuh dengan penuh keberanian tak lekang oleh rasa takut di tengah kekacauan malam itu.
“Pak Harto meminta saya untuk tidak keluar rumah dan menyiapkan pakaian secukupnya,” kenang Tati Sumiyati, seperti yang ia ungkapkan dalam buku Pak Harto The Untold Stories (2012) dikutip, Sabtu 28 September 2025.
Kata orang sekitarnya, “Dia berjalan tanpa suara, mencatat tiap gerak-gerik.” Ungkapan itu menggambarkan betapa cermat tugasnya.
Tindakannya tak mudah: ia harus menyelinap ke area rawan dengan risiko besar jika ketahuan.
Ia kadang berpura-pura berjalan santai, tapi mata dan telinganya tetap awas, mencari tanda-tanda gerakan PKI.
Di malam yang gelap, setiap langkahnya terasa berat, tapi tekadnya lebih berat: mempertahankan keamanan negeri.
Semasa itu, komunikasi dengan suami penting: “Dia memberi kode lewat lampu kecil,” demikian kata saksi tentang metode intelijen sederhana namun efektif.
Kapan pun ia melihat sesuatu mencurigakan, ia segera mencatat dan memberi tahu pihak militer terdekat.
Sikapnya pun penuh waspada: ia tahu bahwa satu kesalahan bisa mengorbankan dirinya dan keluarganya.
Meski bekerja dalam tekanan, ia tetap menjaga tampilan sebagai istri biasa agar tak menarik perhatian.
Ketika pasukan militer kemudian bergerak, laporan-laporannya sangat bernilai sebagai bagian dari pengungkapan operasi PKI.
“Pak Harto mampu membalikkan keadaan, menguasainya sekaligus menjadikan TNI AD sebagai pihak yang paling menekan,” ujar Soetoyo dikutip dari buku Pak Harto The Untold Stories.
Banyak yang tak tahu bahwa di balik layar heroik para jenderal, terdapat sosok wanita yang ikut berjasa dalam pengintaian.
Kini kisahnya tetap hidup sebagai pengingat bahwa dalam sejarah, tindakan kecil di malam gelap bisa menyelamatkan banyak nyawa.***
Sumber: strategi