Author: Gelora.co

  • Patriot Bond Bakal Untungkan Danantara karena Risikonya Kecil

    Patriot Bond Bakal Untungkan Danantara karena Risikonya Kecil

    GELORA.CO -Patriot Bond dapat memberikan keuntungan signifikan bagi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia). Hal itu diyakini Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. 

    Menurutnya, risiko yang ditimbulkan kecil dan menguntungkan bagi Danantara. Ia menegaskan akan tetap mengawasi penggunaan obligasi tersebut, seiring dengan status Menkeu Purbaya selaku jajaran Dewan Pengawas Danantara.

    “Danantara mah untung kalau pakai Patriot Bond. Saya awasi saja dari jauh, tapi rasanya sih risikonya kecil dan menguntungkan untuk Danantara,” ujar Purbaya seusai melakukan Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Jakarta, Rabu malam, 8 Oktober 2025.

    Patriot Bond dikenal sebagai instrumen pembiayaan strategis yang umum digunakan di negara-negara seperti Jepang dan Amerika Serikat untuk memperkuat kemandirian pembiayaan nasional. Obligasi ini diterbitkan dalam dua seri dengan tenor lima dan tujuh tahun, masing-masing menawarkan imbal hasil sebesar dua persen.

    Purbaya sendiri mengakui bahwa ia belum membedah lebih detail lagi terkait dengan Patriot Bond. Penerbitan obligasi tersebut menjadi urusan antara Danantara Indonesia dengan investor.

    Patriot Bond diterbitkan dalam dua seri, yaitu seri dengan jangka tenor lima tahun dan tujuh tahun, yang keduanya menawarkan imbal hasil sebesar dua persen.

    Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan P. Roeslani, mengatakan skema pembiayaan Patriot Bonds saat ini sudah mengumpulkan dana sebesar Rp 50 triliun,yang akan digunakan untuk proyek energi baru dan terbarukan (EBT), serta konversi sampah menjadi energi (Waste to Energy).

  • Viral Kakek 80 Tahun Cabuli Kakek 70 Tahun di Tasikmalaya, Digrebek Warga saat Tanpa Busana

    Viral Kakek 80 Tahun Cabuli Kakek 70 Tahun di Tasikmalaya, Digrebek Warga saat Tanpa Busana

    GELORA.CO – Warga Kampung Babakan Kalangsari, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, digemparkan oleh peristiwa tak lazim pada Rabu, 8 Oktober 2025 siang.

    Seorang pria lanjut usia (lansia) tertangkap tangan melakukan aksi cabul terhadap sesama pria yang juga sudah tua. Kejadian itu sontak menghebohkan warga sekitar, yang kemudian menangkap pelaku dan menyerahkannya kepada polisi.

    Menurut keterangan warga, peristiwa ini berawal dari keresahan mereka terhadap tingkah seorang kakek berinisial OL (80), yang kerap berkeliling kampung dengan mengaku sebagai tukang pijat. Dalam KTP yang dibawanya, OL tercatat sebagai warga Kabupaten Ciamis. Pria itu dikenal sering tiba-tiba mencium atau meraba-raba pria lanjut usia yang ditemuinya.

    Sekitar pukul 11 siang, warga kembali melihat OL datang ke kampung tersebut. Seperti kebiasaannya, ia berulah lagi dan membuat warga semakin resah. Beberapa pemuda kemudian berinisiatif mencari keberadaannya. Tak lama, mereka mendapat kabar bahwa OL masuk ke rumah seorang kakek lain berinisial IY (70).

    Ketika warga datang ke rumah tersebut, mereka menemukan pintu dalam keadaan terkunci dari dalam. Karena curiga, warga lalu mengetuk dan memanggil, namun tak ada jawaban. Setelah digedor, pintu akhirnya terbuka dan pemandangan yang muncul membuat warga terkejut.

    Kedua kakek itu ditemukan dalam kondisi tanpa busana. Warga yang marah kemudian memaksa OL keluar dari rumah dan sempat menghadiahinya bogem mentah sebelum diserahkan kepada pihak kepolisian.

    Anak korban, US, mengatakan bahwa ayahnya selama ini tinggal bersama istrinya yang sedang sakit. Ia menjelaskan bahwa ayahnya memiliki gangguan pendengaran, sehingga kemungkinan tidak sepenuhnya memahami situasi yang terjadi.

    “Menurut keterangan bapak, dia pulang dari sawah. Lalu katanya datang pelaku menawarkan pijat, mungkin dia ingin dipijat. Tapi mungkin si pelaku malah berbuat yang lain-lain,” kata US.

    US juga menuturkan bahwa ia tidak tinggal serumah dengan orang tuanya, sehingga tidak mengetahui detail kejadian yang menimpa ayahnya.

    Aksi cabul sesama jenis yang dilakukan OL ternyata bukan yang pertama. Selama lebih dari sebulan terakhir, kehadiran kakek itu sudah menimbulkan keresahan di kampung tersebut. Warga mencatat, OL kerap mencium, meraba, bahkan mengungkapkan ketertarikan kepada pria yang seusia dengannya.

    Awalnya, warga mengira OL hanyalah tukang pijat keliling biasa yang datang seminggu sekali. Namun, perilakunya makin lama makin aneh dan agresif. Beberapa bapak-bapak di kampung itu mengaku pernah menjadi korban.

  • Kasus Langka, RSUD Arifin Achmad Sukses Operasi Pembuatan Liang Vagina pada Wanita 21 Tahun

    Kasus Langka, RSUD Arifin Achmad Sukses Operasi Pembuatan Liang Vagina pada Wanita 21 Tahun

    GELORA.CO – DOKTER spesialis obstetri & ginekologi subspesialis uroginekologi  rekonstruksi & estetika RSUD Arifin Achmad dr Dafnil Akhir Putra SpOG Subsp Orogin RE mengatakan, pasien yang mereka tangani merupakan rujukan dari RSUD Kabupaten Kampar.

    Awalnya pasien mengeluh tidak pernah menstruasi sama sekali hingga usia 21 tahun.  ‘’Karena pasien ingin menikah dan ingin mengetahui memiliki penyakit apa, kemudian dari RSUD Kampar dirujuk ke RSUD Arifin Achmad,” katanya.

    Dari hasil pemeriksaan, memang pasien tidak pernah menstruasi sama sekali. Namun dari pemeriksaan fisik diketahui bahwa pertumbuhan organ kewanitaan yang lain seperti pertumbuhan payudara normal, bulu ketiak normal, dan pinggul bagus. Artinya ada hormon estrogen pada pasien. 

    ‘’Saat dilakukan pemeriksaan USG, tidak ditemukan adanya rahim. Tapi kedua sel telurnya normal. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan kemaluan, ternyata tidak ditemukan adanya liang vagina. Jadi kita diagnosa pasien ini tidak ada rahim, tidak ada liang vagina. Atau mengalami kelainan bawaan sejak lahir akibat tidak berkembangnya organ-organ reproduksi,” jelasnya.

    Lebih lanjut dikatakannya, karena tidak ada rahim dan vagina, hal tersebut membuat pasien tidak menstruasi sama sekali. Karena pasien tresebut akan menikah, maka disarankan untuk membuat liang vagina. Namun pasien sudah diberi tahu bahwa tetap tidak akan bisa hamil karena tidak memiliki rahim.

    “Pembuatan liang vagina ini hanya untuk fungsi seksual. Kalau ingin memiliki anak, bisa dengan metode ibu pengganti. Dengan arti sel telur pasien diambil, kemudian sel sperma suaminya diambil untuk diketemukan jadi embrio. Kemudian embrionya ditanam di wanita lain. Tapi di Indonesia hal ini belum legal karena masih beberapa negara yang melegalkan hal ini,” sebutnya.

    Dijelaskan dr Dafnil, upaya yang pihaknya lakukan yakni membuat liang vagina yang dilapisi selaput ketuban wanita lain dengan tujuan untuk membentuk regenerasi sel pada liang vagina tersebut. Operasi ini sudah dimulainya sejak dua bulan lalu atau pada Agustus.

    Saat ini pasien sedang proses pemulihan sehingga bulan depan sudah bisa menikah.  ‘’Setelah menjalani proses operasi, pasien dirawat selama tujuh hari dan menunjukkan kondisi yang terus membaik. Meskipun liang vagina buatan, namun pasien akan tetap bisa merasakan fungsi seksual seperti wanita pada umumnya,” ujarnya.

    Menurut dr Dafnil, kelainan yang diderita pasien ini cukup langka. Yakni 1 banding 5.000 pasien. Kasus seperti ini merupakan kasus pertama yang ia tangani. “Untuk penanganan kasus seperti ini, peralatan di RSUD Arifin Achmad sudah lengkap dan satu-satunya rumah sakit di Riau yang seluruh biaya penanganannya ditanggung BPJS Kesehatan,” paparnya. 

    Kepada masyarakat, dr Dafnil berpesan ketika anak usia 10-14 tahun tidak mengalami menstruasi, maka hal ini sudah bisa menjadi warning. Jika ditemukan indikasi seperti itu, hendaknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kandungan.

    “Masyarakat yang memiliki anak perempuan usia 12-14 tahun jika belum mengalami menstruasi juga, hendaknya dapat segera memeriksakan ke dokter spesialis kandungan. Hal tersebut untuk memeriksa apakah ada kelainan pada organ reproduksinya. Makin cepat diketahui, makin cepat diedukasi,” sebutnya.***

  • Sosok Dina Oktaviani, Karyawan Minimarket Ditemukan Tewas Mengambang Tanpa Busana di Sungai Citarum

    Sosok Dina Oktaviani, Karyawan Minimarket Ditemukan Tewas Mengambang Tanpa Busana di Sungai Citarum

    GELORA.CO – Suasana tenang di aliran Sungai Citarum, Desa Curug, Kecamatan Klari, mendadak gempar pada Selasa (7/10/2025) siang.

    Warga dikejutkan oleh penemuan jasad seorang perempuan muda yang mengambang di permukaan air.

    Yang membuat suasana semakin pilu, korban diketahui bernama Dina Oktaviani, warga asli Karawang yang tepat hari itu berulang tahun ke-21. Alih-alih merayakan hari bahagianya, takdir justru menutup perjalanan hidupnya secara tragis.

    “Awalnya kami kira boneka hanyut, karena dari jauh terlihat seperti itu,” ujar Bayu, warga Dusun Munjul Kaler yang pertama kali melihat tubuh korban. “Begitu didekati, ternyata manusia. Kami langsung kaget dan melapor ke polisi.”

    Tak butuh waktu lama, Tim Inafis Polres Karawang dan petugas forensik RSUD Karawang datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan identifikasi. Hasil pemeriksaan awal memastikan korban adalah Dina Oktaviani, kelahiran Karawang, 7 Oktober 2004.

    Bagi keluarga dan teman-temannya, Dina dikenal sebagai sosok yang ramah, rajin, dan mandiri.

    Ia tengah menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Karawang, sambil bekerja paruh waktu sebagai kasir di sebuah minimarket untuk membantu biaya kuliah.

    “Dina anaknya baik, nggak pernah neko-neko. Dia kerja keras buat kuliah, nggak nyangka nasibnya begini,” ujar salah satu teman kuliah korban dengan mata berkaca-kaca.

    Kini, polisi masih terus menyelidiki penyebab pasti kematian Dina. Sejumlah barang bukti telah diamankan, sementara beberapa saksi dari sekitar lokasi dan lingkungan tempat tinggal korban tengah diperiksa.

    Tragedi yang terjadi tepat di hari kelahirannya ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar.

    Di hari yang seharusnya penuh kebahagiaan, Sungai Citarum justru menjadi saksi bisu berakhirnya hidup seorang gadis muda yang dikenal penuh semangat dan cita-cita.

    Penyelidikan Pembunuhan

    Bersamaan denga diketahuinya identitas korban, Jajaran Polres Karawang melakukan penyelidikan terkait dugaan pembunuhan.

    Kasi Humas Polres Karawang Ipda Cep Wildan menyampaikan Tim Inafis Satreskrim Polres Karawang langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna memastikan identitas korban serta penyebab kematiannya.

    “Petugas Inafis bersama Unit Reskrim telah melakukan pemeriksaan awal di lokasi kejadian, mencatat keterangan saksi, dan mengevakuasi jenazah korban ke RSUD Kabupaten Karawang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Kasi Humas pada Rabu (8/10/2025).

    Berdasarkan keterangan saksi di lapangan, penemuan mayat tersebut ditemukan ketika salah satu warga yang sedang bekerja di sekitar sungai melihat sesosok tubuh mengapung di permukaan air.

    Setelah didekati, ternyata benar bahwa sosok tersebut adalah manusia yang sudah dalam kondisi meninggal dunia.

    Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Desa setempat dan diteruskan ke pihak kepolisian.

    “Kami belum memastikan karena jasad tengah divisum dan identifikasi di RSUD Karawang,” bebernya.

    Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Tim Inafis dan Satuan Reserse Krimal Polres Karawang untuk mengungkap identitas dan penyebab pasti kematian korban. 

  • Empat Warga Pati Jadi Tersangka, Buntut Demo Coba Gulingkan Bupati Sudewo

    Empat Warga Pati Jadi Tersangka, Buntut Demo Coba Gulingkan Bupati Sudewo

    GELORA.CO – Polda Jawa Tengah (Jateng) menangkap empat warga yang berpartisipasi dalam demonstrasi di Alun-Alun Pati menuntut pelengseran Bupati Pati Sudewo pada 13 Agustus 2025 lalu. Mereka ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perusakan mobil polisi dan penyerangan terhadap aparat.

    Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB), Supriyono alias Botok, mengatakan, penangkapan empat warga tersebut tidak akan menyurutkan perjuangan kelompoknya untuk melengserkan Sudewo.

    “Saya kira dengan kejadian ini tidak mengendurkan semangat aktivis di Kabupaten Pati, untuk mengawal aspirasi (Aliansi) Masyarakat Pati Bersatu, untuk berjuang melengserkan Bupati Pati Sudewo,” kata Botok saat diwawancara di Polda Jateng, Rabu (8/10/2025).

    Menurut Botok, ditangkapnya empat warga Pati yang berpartisipasi dalam demo pelengseran Sudewo merupakan risiko perjuangan. “Yang jelas dengan kejadian ini tidak mengendurkan semangat teman-teman untuk berjuang,” ujarnya.

    Kendati demikian, Botok berharap Polda Jateng bisa menangani kasus empat warga Pati yang diduga melakukan perusakan mobil polisi dan menyerang petugas dengan objektif.

    “Semoga pihak kepolisian dalam menangani perkara ini seimbang, tidak pro-sana atau pro-sini. Kalau memang ada pihak yang diduga pro-Bupati melakukan tindak pidana penganiayaan dan sebagainya juga harus ditangkap,” ucap Botok.

    Hal itu karena Koordinator AMPB lainnya, yakni Teguh Istiyanto, sempat dikeroyok oleh massa pendukung Sudewo. Peristiwa itu terjadi ketika Teguh dan massa AMPB hendak mengikuti sidang pansus hak angket pelengseran Sudewo di DPRD Pati pada 2 Oktober 2025 lalu. Hari itu, Sudewo dipanggil untuk memberikan keterangan. Terkait pengeroyokan terhadap Teguh, Polda Jateng telah menetapkan satu tersangka.

    Selain itu, pada dini hari tanggal 3 Agustus 2025, kediaman Teguh Istiyanto dibakar orang tak dikenal. Sejauh ini belum ada terduga pelaku pembakaran yang ditangkap kepolisian.

    Menurut Botok, peristiwa-peristiwa tersebut cukup mempengaruhi psikis Teguh. “Keluarganya Bapak Teguh juga sempat mengingatkan Pak Teguh untuk jangan terlalu mengkritik pemerintahan Bupati Sudewo. Karena ini kan sudah kelihatan ya arogannya Bapak Bupati Sudewo. Apalagi dengan kejadian kemarin pendukungnya Sudewo menganiaya Bapak Teguh di depan Bapak Kapolres Pati,” ucapnya.

    Botok mengatakan, saat ini fokus utama AMPB adalah mengawal pansus hak angket pelengseran Sudewo. “Semoga beliau mau mengundurkan diri agar Pati lebih kondusif,” ujarnya.

    Empat Warga Ditetapkan Tersangka

    Polda Jateng menangkap empat warga yang berpartisipasi dalam demonstrasi di Alun-Alun Pati menuntut pelengseran Bupati Pati Sudewo pada 13 Agustus 2025 lalu. Mereka ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perusakan mobil polisi dan penyerangan terhadap aparat.

    “Jadi hari ini ada empat tersangka yang dibawa dari Pati ke Polda. Mereka masing-masing diperiksa terhadap pelanggaran tindak pidana yang telah dilakukan,” ungkap Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto, Rabu (8/10/2025).

    Artanto mengatakan, keempat tersangka tersebut berinisial M, MP, TA, dan AS. “Inisial M, perannya melakukan perusakan kendaraan dinas Provos Polres Grobogan. MP perannya adalah menjegal anggota Provos, sehingga dia terjatuh dan dikeroyok massa,” ucapnya.

    Sementara TA dan AS, kata Artanto, secara bersama-sama melakukan penganiayaan terhadap anggota Dalmas. “TKP-nya sama di Alun-Alun Pati,” ujarnya.

    Menurut Artanto, sementara ini, pasal yang disangkakan kepada keempat tersangka adalah Pasal 170 KUHP. “Pasal utamanya itu, tapi nanti mungkin pasal lain-lain ada lagi,” katanya.

    Artanto menekankan, penyidik Polda Jateng melakukan penyidikan terhadap keempat tersangka berdasarkan peristiwa yang terjadi di lapangan. “Kalau di dalam suatu kejadian ada pelanggaran tindak pidana, ya kita lakukan penyidikan,” ucapnya.

    Perwakilan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) menyambangi Ditreskrimum Polda Jateng pada Rabu. Mereka datang untuk mempertanyakan penangkapan empat warga Pati yang diduga melakukan pelanggaran pidana saat berpartisipasi dalam demonstrasi di Alun-Alun Pati pada 13 Agustus 2025 lalu.

    “Mereka menjelaskan bahwa memang betul sudah ada penangkapan empat orang yang diduga melakukan tindak pidana penganiyaan dan pembakaran mobil,” kata Ketua Tim Hukum AMPB, Nimerodi Gule, saat diwawancara di lobi Ditreskrimum Polda Jateng.

    Menurut Nimerodi, keempat warga tersebut ditangkap di rumahnya masing-masing pada Selasa (7/10/2025). “Tapi hari ini kita baru bisa ketemu satu (tersangka), yang lain belum bisa ketemu karena (petugas) piketnya tidak ada. Sehingga besok kita harus ketemu kembali untuk mempertanyakan sekaligus memverifikasi kepada teman-teman yang ditahan itu peristiwa apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka,” ucapnya. 

  • Mahfud MD Dukung Penuh Menkeu Purbaya Hadapi Luhut soal Potong Anggaran MBG

    Mahfud MD Dukung Penuh Menkeu Purbaya Hadapi Luhut soal Potong Anggaran MBG

    GELORA.CO –  Eks Menko Polhukam yang juga Profesor Bidang Hukum Tata Negara, Mahfud MD memuji langkah berani Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dalam mengelola anggaran negara.

    Menurutnya, Purbaya ketat dalam mengawasi penyerapan anggaran di kementerian dan lembaga, termasuk kepada Badan Gizi Nasional (BGN), penyelenggara program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Purbaya yang seorang lulusan bergelar Doktor bidang Ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, tegas menyatakan, anggaran besar yang diberikan ke BGN akan ditarik kembali jika penyerapannya sampai akhir Oktober 2025 tidak maksimal.

    Kepala Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan meminta Purbaya tidak buru-buru menenggat anggaran BGN dengan ancaman penarikan.

    Namun Purbaya bergeming. Menteri yang baru dilantik sebulan lalu itu tetap tidak mundur dengan kebijakan ketat anggarannya.

    Mahfud MD mendukung penuh sikap Purbaya.

    “Luhut itu terbuka kalau dilawan gitu dan rasional. Kan dulu sering kan kita ketemu Pak Luhut, ‘Pak jangan begitu, iya sudah kalau Pak Mahfud bilang gitu ya gitu.’ gitu kan artinya dia mau mendengar. Nanti mungkin Pak Luhut, ‘Ya sudah kalau memang Menteri Keuangan maunya begitu silakan aja jalan,’ kan gitu kan. Itu biasanya gitu,” papar Mahfud saat bicara di Youtube channelnya sendiri @MahfudMD, tayang Selasa (7/10/2025).

    Menurutnya, permintaan Luhut bukanlah perintah yang tak bisa dibantah. Terlebih, di mata Mahfud, Luhut sosok yang terbuka dengan argumen logis.

    Jika Menkeu Purbaya bisa menerangkan dengan baik, maka Luhut bisa mengerti pemotongan anggaran MBG yang tidak terserap pada tenggat akhir tahun.

    “Kalau Pak Luhut tuh tidak pada harga mati gitu.” 

    “Dilawan oleh Pak Luhut tidak apa-apa dijelaskan aja,” jelas Mahfud,

  • Kronologi Dentuman Keras di Langit Tegal hingga Temuan Batu Hitam Diduga Meteor, Siap Dijual

    Kronologi Dentuman Keras di Langit Tegal hingga Temuan Batu Hitam Diduga Meteor, Siap Dijual

    GELORA.CO – Geger sebongkah batu yang diduga meteor jatuh di pekarangan warga Desa Jatilaba, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

    Dilansir dari laman NASA, Meteor adalah saat meteoroid memasuki atmosfer Bumi (atau planet lain, seperti Mars) dengan kecepatan tinggi dan terbakar, berbentuk bola api atau “bintang jatuh”.

    Sementara meteoroid merupakan batuan yang masih berada di luar angkasa. 

    Ukuran meteoroid bervariasi, mulai dari butiran debu hingga asteroid kecil.

    Suara dentuman keras menggema di langit Desa Jatilaba, Kecamatan Margasari, Tegal, Minggu petang (5/10/2025).

    Tak hanya sekali, suara itu terdengar lima kali berturut-turut dari arah utara, mengejutkan warga yang tengah bersiap malam.

    Di tengah kehebohan itu, Wasroni (40), seorang warga setempat, menemukan sesuatu yang tak biasa sebuah batu hitam pekat.

    Beratnya sekitar 3 kilogram, tergeletak tak jauh dari rumahnya.

    Batu misterius itu diduga kuat berasal dari langit sebuah meteor yang jatuh ke bumi.

    “Awalnya dengar ada suara dentuman sampai lima kali. Sumbernya dari arah utara, getarannya cukup terasa,” kata Wasroni kepada wartawan di kediamannya, dilansir dari Kompas.com, Selasa (7/10/2025).

    Dengar Suara Ledakan Seperti Bom, Ada Api di Langit

    Tak lama setelah itu, terdengar suara seperti ledakan bom yang membuat Wasroni keluar rumah karena penasaran.

    Di dekat lokasi, seorang bocah bernama Ibnu (11), tetangganya, memanggil Wasroni dan mengaku melihat sebuah benda bercahaya jatuh dari langit.

    “Saya lihat seperti api di langit, lalu warnanya berubah jadi putih waktu mau sampai tanah,” kata Ibnu.

    Ibnu mendekati lokasi jatuhnya benda itu dan melihat ada asap tipis keluar dari lubang tanah.

    “Pas saya dekati, tanahnya berlubang dan batunya masih hangat. Saya pegang sendiri, nggak takut,” ujar Ibnu.

    Penampakan Batu Diduga Meteor Siap Dijual

    Setelah mengambil batu tersebut, Wasroni kemudian membawanya ke rumah. 

    Batu itu berwarna hitam pekat, permukaannya kasar, dan berat sekitar tiga kilogram.

    Tak lama kemudian, warga berdatangan karena penasaran ingin melihat langsung batu misterius itu.

    “Banyak yang datang malam itu. Ada yang foto, ada juga yang bilang mau beli kalau itu benar batu meteor,” kata Wasroni.

    Ia mengaku bersedia menjualnya jika ada kolektor atau pihak yang ingin meneliti batu tersebut.

    Kata Kepala Desa Jatilaba

    Sementara itu, Kepala Desa Jatilaba, Jumadi, membenarkan adanya penemuan batu misterius oleh warganya. 

    “Benar, warga kami menemukan benda yang diduga batu meteor. Suaranya memang terdengar keras sekali waktu itu,” kata Jumadi.

    Meski belum ada pihak resmi yang meneliti, Jumadi juga menduga kuat batu tersebut adalah meteor.

    “Tapi benar kami menduga kuat itu batu meteor. Karena waktu itu banyak warga yang juga mendengar suara dentuman atau ledakan dari berbagai daerah, termasuk Brebes, Pemalang, bahkan Cirebon,” ucapnya. 

    Sebelumnya, Fenomena dentuman dan kilatan cahaya di langit ini sempat menghebohkan masyarakat di pantura barat Jawa Tengah pada Minggu petang usai Maghrib.

    Media sosial pun ramai membahas suara ledakan dan cahaya terang di langit.

    Bagi warga Desa Jatilaba, peristiwa ini menjadi pengalaman langka yang tak akan dilupakan.

     “Semoga batu ini membawa keberkahan, bukan pertanda buruk,” pungkas Jumadi.

  • Heboh Video Ari Lasso Bentak Pacarnya, Disebut Red Flag oleh Netizen, Kini Gercep Minta Maaf

    Heboh Video Ari Lasso Bentak Pacarnya, Disebut Red Flag oleh Netizen, Kini Gercep Minta Maaf

    GELORA.CO – Video Ari Lasso yang diduga membentak kekasihnya, Dearly Djoshua, belakangan ini heboh jadi perbincangan. Diduga, Ari Lasso bentak pacarnya dengan nada tinggi.

    Belum lama ini, Dearly membagikan kesehariannya bersama Ari Lasso. Dearly memperlihatkan rutinitasnya merawat sang kekasih.

    Dalam video yang viral, Dearly nampak setia menemani Ari Lasso melakukan aktivitas fisik di pagi hari. Mereka berjalan di pekarangan rumah hingga sarapan bersama.

    Sesekali pasangan ini memperlihatkan keromantisannya. Seperti saat Ari Lasso menyematkan bunga di rambut Dearly.

    Selain berjalan di pekarangan, mereka juga menikmati matahari pagi dengan duduk bersama. Dearly mengusapkan tabir surya ke wajah Ari Lasso. Namun, di momen ini sang musisi memperlihatkan raut muka yang seperti tak nyaman sekaligus nampak acuh dengan terus bermain ponsel.

    Mereka sesekali melakukan perbincangan, namun tatapan Ari Lasso masih terpaku pada ponsel di tangannya. Sementara, Dearly mulai menyuapi sarapan ke lelaki berusia 52 tahun itu.

    “Enak?” tanya Dearly.

    Ari Lasso mengangguk lalu menjawab singkat, “nggak kayak rumput.”

    “Soal bitroot, orange,” kata Dearly ke arah kamera.

    “Vitamin D, vitamin D paling bagus buat badan sama kalsium,” papar Dearly menjelaskan ke arah kamera dan juga kekasihnya.

    Setelah satu per satu menjelaskan, Dearly terlihat memberikan kapsul dan air mineral ke Ari Lasso. Beberapakali dia juga menyodorkan botol air mineral namun sang kekasih meresponnya nada tinggi.

    “Ya belom, sebentar,” ucap Ari Lasso dengan nada tinggi.

    “Semalem dia nonton bola jadi nggak jalan pagi, yang penting kena matahari berjemur,” jelas Dearly yang kemudian menyodorkan segelas jus lagi ke Ari Lasso.

    “Iya sek ta,” hentak Ari ke Dearly yang seolah merasa terusik karena sedang sibuk dengan ponselnya.

    “Habisin aja biar glek glek glek selesai,” jelas Dearly.

    “Heh,” ucap Ari Lasso dengan nada tinggi seraya memberi tatapan tajam ke Dearly. Meski begitu, Dearly tetap meresponnya dengan sikap yang lembut dengan membelai rambut kekasihnya itu.

    “Jadi tiap pagi aku dateng ke sini, buat nyemangatin dia. Dateng pagi-pagi jam 6 terus buat bangunin,” papar Dearly.

    Momen sarapan bersama inipun mulai diwarnai dengan iringan musik.

    “Jangan ikut campur, mana ku tahu,” kata Ari Lasso yang baru saja memutar lagu berjudul Mana Ku Tahu.

    Dearly mencoba lempar humor dengan bernyanyi, namun berujung dapat bentakan dari sang kekasih, “Heh kamu itu nggak ngerti musik.”

    Meski bertubi-tubi dibentak, Dearly tetap bersikap santai. Tapi netizen tak tinggal diam, ribuan komentar bernada negatif bertengger di unggahan tersebut. Mayoritas netizen membela Dearly yang berkali-kali dibentak kekasihnya itu. Ari Lasso dinilai terlalu galak dan “red flag”

    “Mbak, kalau Mas Ari cuma akting, okelah. Tapi kalau aslinya gitu, segera tinggalkan,” tulis akun @vio***.

    “Dibentak-bentak, diteriakin, dikatain nggak tahu musik. Di depan kamera aja begitu, gimana kalau nggak dikamerain ya,” tulis netizen lainnya.

    “Tempramennya kuat banget,” timpal akun lain yang ikut menyampaikan keprihatinan.

    Usai unggahan ini heboh, Ari Lasso pun mengunggah momen romantis. Unggahan ini juga jadi pembuktian Ari Lasso meminta maaf ke kekasihnya itu.

  • Viral Warganet Ngeluh Batuk Pilek Tak Kunjung Sembuh, Ada Penyakit Apa? Kemenkes Bilang Gini

    Viral Warganet Ngeluh Batuk Pilek Tak Kunjung Sembuh, Ada Penyakit Apa? Kemenkes Bilang Gini

    GELORA.CO – Keluhan batuk, pilek, demam tak kunjung membaik belakangan ramai dikeluhkan warganet. Tidak hanya satu dua orang yang mengalaminya, beberapa netizen mengaku heran gejalanya terasa menetap lebih lama, dibandingkan batuk pilek biasanya.

    Kementerian Kesehatan RI membenarkan terjadi peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sepanjang 2025. Kenaikan bahkan mulai tercatat signifikan sejak awal 2025 hingga di minggu tiga pekan terakhir.

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Aji Muhawarman menyebut peningkatan kasus ISPA berkaitan dengan musim hujan.

    “Iya terkait musim hujan, saat suhu lebih rendah dan kelembapan tinggi,” tegas dia saat dihubungi detikcom Rabu (8/10/2025).

    Menurutnya, bila cakupan vaksin influenza rendah, risiko infeksi juga akan terus meningkat.

    Sementara untuk kasus penyakit serupa influenza, relatif fluktuatif dalam empat pekan terakhir, meski secara umum trennya juga meningkat.

    “Pola kasus penyakit serupa influenza ini dilaporkan secara nasional cenderung konsisten, ini bisa terjadi kemungkinan tidak dipengaruhi pola musiman,” tuturnya.

    Dugaan lain yang muncul di balik banyaknya keluhan batuk pilek tak kunjung sembuh adalah terkait infeksi COVID-19. Mengacu data Kemenkes RI hingga pekan ke-39 2025, tidak ada kenaikan signifikan.

    Laporan kasus COVID-19 harian masih terkendali dengan rata-rata tercatat di bawah 20 kasus per hari. Terakhir, tercatat tujuh kasus baru COVID-19 di 6 provinsi, dengan penambahan terbanyak yakni Sumatera Selatan.

    Sepanjang 2025, Indonesia mencatat 414 kasus positif COVID-19 dengan nol kematian.

  • Viral Siswa SD di Sulsel Bawa Bekal Ubi Bakar ke Sekolah karena Tak Punya Uang Jajan

    Viral Siswa SD di Sulsel Bawa Bekal Ubi Bakar ke Sekolah karena Tak Punya Uang Jajan

    GELORA.CO –  Viral siswa SD bernama Rangga di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), membawa bekal ubi bakar ke sekolah. Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Sosial (Dinsos) Sulsel pun turun tangan memberikan bantuan.

    Diketahui, Rangga merupakan siswa SD Inpres Borongbulo di Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa. Rangga tinggal bersama kakeknya di sebuah rumah sederhana bermaterial kayu.

    Dalam video beredar, tampak Rangga mengeluarkan dua ubi bakar terbungkus plastik dari dalam tas sekolahnya. Seorang wanita kemudian membuka bungkusan plastik dan mengeluarkan ubi bakar tersebut.

    Dalam narasi video beredar, Rangga membawa bekal ubi bakar dari kakeknya karena tidak memiliki uang jajan. Rangga tinggal bersama kakeknya setelah ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi.

    Kisah Rangga membuat Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman tersentuh. Dia menilai perjuangan Rangga mencerminkan semangat pantang menyerah anak-anak Sulsel dalam mengejar pendidikan.

    “Kisah ananda Rangga adalah potret nyata keteguhan hati. Terima kasih kepada Dinas Sosial Provinsi, Pemkab Gowa serta relawan Andalan Peduli yang cepat turun tangan membantu,” ujar Andi Sudirman dalam keterangannya, Rabu (7/10/2025).

    Dinsos Sulsel bersama UPZ Baznas Sulsel telah turun memberikan bantuan kepada Rangga. Pemkab Gowa bersama relawan Andalan Peduli juga turun memberikan bantuan kebutuhan pokok dan perlengkapan sekolah untuk Rangga.

    Keluarga Rangga juga telah masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH). Hal ini untuk memastikan adanya pendampingan dan bantuan berkelanjutan.

    Diketahui, sekolah tempat Rangga menimba ilmu berada di pelosok dengan akses jalan yang jauh. Medan yang dilalui kerap menjadi lumpur saat hujan turun.

    “Inilah yang harus kita dukung bersama. Pemerintah hadir untuk memastikan tidak ada anak yang putus sekolah hanya karena keterbatasan ekonomi,” tandas Andi Sudirman.