Author: Gelora.co

  • Penumpang Whoosh Bantu Jokowi Bayar Utang ke China

    Penumpang Whoosh Bantu Jokowi Bayar Utang ke China

    GELORA.CO -Pengamat politik Rocky Gerung merespons polemik utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

    Rocky menegaskan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama Whoosh merupakan kepunyaan China, sementara Indonesia cuma sebagai pembeli.

    “Beli pakai apa? Pakai utang. Kapan bayar utang? 170 tahun lagi kita baru bisa lunasi utang kereta cepat,” kata Rocky dikutip dari video yang diunggah Nusa Update, Senin 13 Oktober 2025.

    Rocky mengatakan, kereta cepat merupakan proyek ambisius Jokowi dengan menggunakan APBN. 

    “APBN itu ya sumbangan saya, setiap kali saya kasih ceramah dipotong pajaknya. Kereta cepat itu punya kita semua,” kata Rocky.

    Rocky menambahkan, ramainya penumpang Whoosh secara otomatis membantu Jokowi membayar utang ke China. 

    “Setiap kali anda naik kereta cepat punya Jokowi, anda membantu Jokowi mempercepat bayar utang,” pungkas Rocky. 

    Diketahui, proyek kereta cepat mengalami pembengkakan nilai proyek dari 6,07 miliar dolar AS menjadi sekitar 7,27 miliar dolar AS. Mayoritas porsi utang dari pembiayaan proyek ini didominasi oleh pinjaman dari China Development Bank (CDB) dengan bunga utang mencapai 3,7 persen-3,8 persen dengan tenor hingga 35 tahun.

  • Warga Solo Malu Ijazah Jokowi Diduga Kuat Palsu

    Warga Solo Malu Ijazah Jokowi Diduga Kuat Palsu

    GELORA.CO -Isu keaslian ijazah alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi sudah terlalu lama dibiarkan berkembang di ruang publik tanpa penyelesaian yang jelas. 

    Ketua Umum Komunitas Wanita Pejuang Indonesia (KWPI Nasional, Wuri Handayani mengatakan, sebagai warga asli Solo, dirinya merasa malu dengan kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.

    “Ijazah Jokowi (palsu) sudah terkuak tapi belum diakui,” kata kata Wuri dalam podcast Refly Harun Keren Cadas, dikutip Senin 13 Oktober 2025.

    Wuri berharap Jokowi untuk jujur mengakui soal ijazahnya yang diragukan keasliannya.

     

    “Mengapa tidak berterus terang kepada masyarakat Indonesia, khususnya Solo. Kan sebagai orang Solo malu dengan keadaan seperti ini,” kata Wuri. 

    Sebelumnya, Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menegaskan bahwa Joko Widodo adalah lulusan sah dari UGM. 

    Penegasan ini disampaikan langsung oleh Rektor UGM, Ova Emilia, melalui video yang diunggah di akun YouTube resmi milik kampus pada Jumat, 22 Agustus 2025 dan diberi judul #UGMMENJAWAB IJAZAH JOKO WIDODO.

  • Mohammad Sobary: Memalukan Punya Wapres Celingak-Celinguk

    Mohammad Sobary: Memalukan Punya Wapres Celingak-Celinguk

    GELORA.CO -Wapres Gibran Rakabuming Raka dikritik soal gesturnya yang kerap celingak-celinguk saat tampil di depan publik.

    “Memalukan. Negara sebesar ini wapresnya celingak- celinguk,” kata budayawan Mohammad Sobary dikutip dari video singkat yang diunggah akun Facebook Nur, Senin 13 Oktober 2025.

    Menurut Sobary, setiap tampil di hadapan publik, wajah terlihat begitu bingung tanpa tahu harus bersikap atau berbicara apa.

    “Nggak ada isinya. Bingung kosong. plonga-plongo,” kata Sobary.

    Karena itu, menurut Sobary, wajar muncul tuntutan dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang mendesak pemakzulan Gibran Rakabuming Raka dari jabatannya sebagai Wapres.

    “Dari awal purnawirawan itu sudah menggarisbawahi bahwa anak ini adalah anak haram konstitusi. Artinya anak yang melanggar begitu dahsyat,” pungkas Sobary.

  • Masa Kecil Jokowi Tinggal di Kampung Palu Arit

    Masa Kecil Jokowi Tinggal di Kampung Palu Arit

    GELORA.CO -Mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi pernah mengisi masa kecilnya di Boyolali, Jawa Tengah. 

    Ketua Umum Komunitas Wanita Pejuang Indonesia (KWPI Nasional, Wuri Handayani mengatakan, Jokowi menghabiskan masa kecilnya di Dusun Gumukrejo, Kelurahan Giriroto, Ngemplak, Boyolali.

    Wuri yang asli Solo mengaku pernah melakukan investigasi ke kampung tempat tinggal Jokowi kecil beberapa waktu lalu.

    “Saya sempat di-warning sih. Hati-hati ini daerah namanya Kampung Palu Arit, zaman kecilnya Jokowi,” kata Wuri dalam podcast Refly Harun Keren Cadas, dikutip Senin 13 Oktober 2025.

    Saat bertandang ke sana, Wuri mengaku melihat banyak perubahan. Termasuk rumah masa kecil Jokowi yang sudah mewah.

    “Sekarang bangunan joglo sudah bagus dari bahan kayu jati semua, ada taman-tamannya,” kata Wuri. 

    Diketahui, ibunda Jokowi, almarhumah Sudjiatmi Notomihardjo, merupakan warga asli Boyolali. Sudjiatmi terlahir dari pasangan Wiroredjo dan Sani yang merupakan pengusaha kayu. Keduanya tinggal di Dusun Gumukrejo, Kelurahan Giriroto, Ngemplak, Boyolali

  • Publik Merasa Kena Prank! Dana Reses DPR Naik Jadi Rp702 Juta, Pantas Enggak Sedih Tunjangan Rumah Dihapus

    Publik Merasa Kena Prank! Dana Reses DPR Naik Jadi Rp702 Juta, Pantas Enggak Sedih Tunjangan Rumah Dihapus

    GELORA.CO – Kenaikan dana reses anggota DPR RI menjadi Rp702 juta bikin publik geleng-geleng kepala.

    Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, menyebut masyarakat seolah “kena prank massal” dari para wakil rakyat.

    “Kita seperti kena prank massal dari DPR. Publik dibuat senang karena tunjangan perumahan dihapus, tapi diam-diam muncul tunjangan lain yang nilainya jauh lebih besar,” kata Lucius pada media, Minggu 12 Oktober 2025.

    Ia menyinggung, penghapusan tunjangan perumahan Rp50 juta per bulan yang sempat disambut positif publik kini terasa sia-sia.

    Dana Reses DPR Naik, Tunjangan Fantastis, Laporan Tak Jelas

    Lucius menilai tak heran kalau para anggota DPR tidak keberatan kehilangan tunjangan perumahan.

    “Dengan tunjangan atau dana reses sefantastis ini, wajar kalau DPR enggak sedih kehilangan Rp50 juta per bulan,” ujarnya.

    Yang lebih disorot, kata Lucius, adalah minimnya transparansi laporan penggunaan dana reses. Ia menyebut kegiatan reses selama ini sering hanya formalitas untuk memenuhi administrasi.

    “Pantas saja mekanisme pertanggungjawaban dana reses ini dibuat longgar. Supaya gampang ‘diakali’. Kelihatan banget kalau reses dimanfaatkan buat nambah pundi-pundi pribadi,” tambahnya.

    Lucius juga meragukan efektivitas kegiatan reses dalam menampung suara masyarakat.

    “Emang ada gitu aspirasi rakyat yang sungguh-sungguh diserap dan diperjuangkan setelah reses selesai?” ujarnya menohok.

    Menurutnya, tanpa pengawasan publik dan laporan yang terbuka, dana reses rawan diselewengkan. Ia menilai sistem yang longgar membuka celah bagi penyalahgunaan.

    DPR Klarifikasi: Dana Reses Bukan untuk Pribadi

    Menanggapi kritik tersebut, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad membenarkan adanya kenaikan dana reses untuk periode 2024–2029.

    Nilainya melonjak hampir dua kali lipat dari periode sebelumnya, dari Rp400 juta menjadi Rp702 juta.

    “Indeks kegiatan dan jumlah kunjungan anggota DPR ditambah, makanya dananya ikut naik,” ujar Dasco kepada wartawan, Sabtu 11 Oktober 2025.

    Ia menegaskan, dana itu tidak masuk ke kantong pribadi anggota DPR, melainkan dipakai untuk membiayai kegiatan serap aspirasi di daerah pemilihan.

    Dasco menambahkan, dana reses cair sesuai periode, bukan tiap bulan.

    “Reses itu kan enggak tiap bulan, biasanya empat sampai lima kali setahun, tergantung padatnya agenda DPR,” katanya.

    Kenaikan dana tersebut, lanjut Dasco, sudah mulai berlaku sejak Mei 2025.

    Sementara Januari hingga April masih menggunakan nominal lama sebesar Rp400 juta.***

  • MK Harus Hapus Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR

    MK Harus Hapus Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR

    GELORA.CO – Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya), Prof Laksanto Utomo, mengatakan bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) harus hapus uang pensiun seumur hidup anggota DPR yang juga dapat diwariskan.

     

    “Harus dikabulkan. Harus itu. Kalau enggak, melawan rasa keadilan itu,” kata Prof Laksanto, Minggu, 12 Oktober 2025. 

     

    Menurut dia, ketimpangan tersebut terjadi karena hanya 5 tahun menjabat atau bekerja dapat pensiun seumur hidup. Sementara PNS atau buruh harus bekerja dan nabung hingga pensiun untuk bisa mendapatkan dana tersebut.

    Bukan hanya itu, lanjut Prof Laksanto, uang pensiun mereka berasal dari uang rakyat dan akan membebani APBN. Bayangkan, berapa uang negara jika setengah dari 500 lebih anggota DPR per periodenya hanya menjabat 5 tahuh atau tidak terpilih lagi.

     

    “Ini tidak adil dong, dia bekarja hanya 5 tahun, kemudian dapat uang pensiun seumur hidup. Ini secara keadilan saja, itu enggak bener lah itu. Dan pada akhirnya kan membebani RAB negara,” katanya.

     

    Prof Laksanto lebih lanjut menyampaikan, uang pensiun seumur hidup anggota DPR sangat menyakitkan rakyat karena mereka harus membayar berbagai pajak yang sangat memberatkan di tengah ekobomi yang sulit.

     

    “Enggak bisa dong sekarang, apalagi beban berat ini. Rakyat sudah kena pajak berat-berat. Itu it is not, enggak make sense lah itu. Kasian rakyat,” katanya.***

  • Rakyat Lebih Tertarik Prabowo Tumpas Pejabat Geng Solo

    Rakyat Lebih Tertarik Prabowo Tumpas Pejabat Geng Solo

    GELORA.CO – Masa kekuasaan Joko Widodo atau Jokowi sudah selesai terhitung kursi RI 1 disi kepala negara baru, yakni Prabowo Subianto. Berbagai strategi dan manuver yang dilancarkan dinilai akan sulit menghidupkan kembali era Jokowi.

    Salah satunya soal gimmick Mr J sebagai Ketua Dewan Pembina PSI periode 2025-2030. Sosok J ini seolah digiring menjurus ke Jokowi meski hingga kini masih dirahasiakan parpol pimpinan Kaesang Pangarep itu.

    “Mau bikin manuver apalagi untuk memviralkan PSI? Publik enggak mempan lagi dikibulin. Manuver Jokowi membranding PSI dengan gimmick Mr J enggak akan laku di tengah utang-utang dan tekanan ekonomi,” kata Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada RMOL, Minggu, 12 Oktober 2025.

    Alih-alih mengangkat kembali pamor positif Jokowi, Muslim justru membaca ada gelagat publik lebih tertarik jika Presiden Prabowo membersihkan kabinetnya dari orang-orang dekat Jokowi yang kerap disebut “Geng Solo”.

    Contoh yang sudah dilakukan adalah dengan memecat loyalis Jokowi, Budi Arie Setiadi dari kursi Menteri Koperasi. Budi Arie kerap disorot karena namanya kerap dikait-kaitkan dengan kasus judi online di meja persidangan. 

    “Rakyat lebih tertarik Presiden Prabowo menumpas pejabat Geng Solo, ini lebih trending dibanding gimmick Mr J untuk kelabui publik. Rakyat pasti sudah bosan dengan gimmick menipu itu,” pungkas Muslim.

  • The Jokowi Legacy Sangat Berbahaya bagi Indonesia, Enggak Lulus SMP Bisa Jadi Wapres

    The Jokowi Legacy Sangat Berbahaya bagi Indonesia, Enggak Lulus SMP Bisa Jadi Wapres

    GELORA.CO – Pakar politik Prof Ikrar Nusa Bhakti mengatakan, geng Solo masih bercokol di pemerintahan Prabowo Subianto.

     

    Prof Ikrar dalam siniar Abraham Samad Speak Up pada Minggu, 12 Oktober 2025, mengungkapkan, katanya geng Solo atau orang-orangnya Joko Widodo (Jokowi) tersebut bakal dibersihkan dari kabinet.

     

    “Tapi masih ada saja ya, termasuk juga Bahlil, ini kan pejabat-pejabat kemarin, termasuk Listyo ya, ini kan orang-orang yang dekat dengan Jokowi ketika mereka bertugas di Solo,” ujarnya.

    Ia menegaskan, orang-orang Jokowi atau geng Solo tersebut harus dibersihkan dari kabinet karena sangat berbahaya bagi Indonesia.

     

    “The Jokowi legacy ini sangat berbahaya bagi Indonesia,” tandasnya.

     

    Prof Ikrar lantas menyebut rusaknya institusi Polri dan TNI terjadi pada era Jokowi. Ia mengatakan, anggota Polri harusnya tidak boleh berpolitik.

    Lebih parah lagi, pada era Jokowi pula calon wakil presiden (cawapres) tidak sesuai persyaratan, namun tetap bisa maju dan menjadi wapres. 

     

    “Satu hal bahwa polisi itu seperti juga TNI ya, tidak boleh berpolitik. Sekarang coba Anda bayangin, anak enggak lulus SMP jadi wakil presiden,” ucapnya.***

  • Usai Heboh Sosok Misterius J, Raja Juli Ungkap Tokoh Berinisial R yang Segera Bergabung ke PSI

    Usai Heboh Sosok Misterius J, Raja Juli Ungkap Tokoh Berinisial R yang Segera Bergabung ke PSI

    GELORA.CO   – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) belum berhenti membuat publik penasaran. Usai muncul inisial J sebagai Ketua Dewan Pembina PSI, kini muncul inisial Mr. R, yang juga membuat publik penasaran. Sosok R itu bakal bergabung ke PSI.

    Seperti diketahui sampai saat ini publik masih dibuat penasaran dengan sosok berinisial J yang tercantum di daftar kepengurusan DPP PSI periode 2025-2030.

    Selain sosok J, Sekjen PSI Raja Juli Antoni juga menyebut terdapat sosok Mr. R yang ditunggu masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan.

    Munculnya sosok Mister R itu diungkapkan Raja Antoni dalam Acara Silaturahmi Regional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) se-Sulawesi, di Makassar pada Sabtu (11/10) malam.

    Sambil tertawa, Raja mengatakan sosok Mister R merupakan sosok di Sulawesi Selatan yang sedang ditunggu bergabung dalam PSI.

    “Di Jakarta sekarang menunggu siapa Mister J. Kalau di Sulawesi Selatan sedang menunggu siapa Mister R. Ah, masuk itu barang,” ujar Raja Juli yang disambut riuh tepuk tangan oleh peserta. Dia tidak merinci lebih jauh siapa sosok Mister R yang dimaksud. 

    Pada kesempatan tersebut Raja mengingatkan agar alumni HMI tetap berkiprah dalam ranah politik dengan partai pilihan masing-masing. Namun tidak membawa-bawa Islam sebagai alat politik. “Jangan seret Islam sebagai kendaraan politik belaka,” ujarnya.

    Raja Juli yang juga Menteri Kehutanan itu mengatakan, alumni HMI boleh berada di partai manapun. Tanpa ada sinisme menganggap diri paling baik dan menganggap paling benar.

    Dalam kesempatan itu, turut hadir Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI yang juga Ketua Komisi II DPR Rifqinizamy Karsayuda.

    Terkait dengan pindahnya politisi ke PSI, sebelumnya juga ramai jadi perbincangan. Misalnya ada Ahmad Ali, sosok elite Nasdem yang pindah ke PSI. Dia sekarang duduk sebagai Ketua Harian DPP PSI.

    Ahmad Ali sebelumnya adalah pengurus Nasdem yang dikenal sebagai orang dekat Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Ia menyeberang ke PSI setelah mendengarkan pidato Presiden ke-7 RI Joko Widodo publik penasaran. Usai muncul inisial J sebagai Ketua Dewan Pembina PSI, kini muncul inisial Mr. R, yang juga membuat publik penasaran. Sosok R itu bakal bergabung ke PSI.

    Seperti diketahui sampai saat ini publik masih dibuat penasaran dengan sosok berinisial J yang tercantum di daftar kepengurusan DPP PSI periode 2025-2030.

    Selain sosok J, Sekjen PSI Raja Juli Antoni juga menyebut terdapat sosok Mr. R yang ditunggu masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan.

    Munculnya sosok Mister R itu diungkapkan Raja Antoni dalam Acara Silaturahmi Regional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) se-Sulawesi, di Makassar pada Sabtu (11/10) malam.

    Sambil tertawa, Raja mengatakan sosok Mister R merupakan sosok di Sulawesi Selatan yang sedang ditunggu bergabung dalam PSI.

    “Di Jakarta sekarang menunggu siapa Mister J. Kalau di Sulawesi Selatan sedang menunggu siapa Mister R. Ah, masuk itu barang,” ujar Raja Juli yang disambut riuh tepuk tangan oleh peserta. Dia tidak merinci lebih jauh siapa sosok Mister R yang dimaksud. 

    Pada kesempatan tersebut Raja mengingatkan agar alumni HMI tetap berkiprah dalam ranah politik dengan partai pilihan masing-masing. Namun tidak membawa-bawa Islam sebagai alat politik. “Jangan seret Islam sebagai kendaraan politik belaka,” ujarnya.

    Raja Juli yang juga Menteri Kehutanan itu mengatakan, alumni HMI boleh berada di partai manapun. Tanpa ada sinisme menganggap diri paling baik dan menganggap paling benar.

    Dalam kesempatan itu, turut hadir Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI yang juga Ketua Komisi II DPR Rifqinizamy Karsayuda.

    Terkait dengan pindahnya politisi ke PSI, sebelumnya juga ramai jadi perbincangan. Misalnya ada Ahmad Ali, sosok elite Nasdem yang pindah ke PSI. Dia sekarang duduk sebagai Ketua Harian DPP PSI.

    Ahmad Ali sebelumnya adalah pengurus Nasdem yang dikenal sebagai orang dekat Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Ia menyeberang ke PSI setelah mendengarkan pidato Presiden ke-7 RI Joko Widodo

  • Iwan Fals Soal Ijazah Jokowi dan Gibran: Kalau Palsu Gimana?

    Iwan Fals Soal Ijazah Jokowi dan Gibran: Kalau Palsu Gimana?

    GELORA.CO -Musisi kondang Virgiawan Listianto alias Iwan Fals turut angkat suara terkait polemik keaslian ijazah mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang belakangan kembali ramai diperbincangkan publik.

    Melalui akun media sosial pribadinya, Iwan Fals menulis komentar bernada reflektif sekaligus satir yang langsung menyedot perhatian warganet.

    “Terus kalau nanti terbukti ijazah Jokowi & Gibran asli, Roy Suryo cs kan masuk penjara ya, nah kalau palsu gimana?” tulis Iwan lewat akun X miliknya, Minggu, 12 Oktober 2025.

    Ungkapan pelantun Bongkar itu dinilai banyak pihak sebagai bentuk kegelisahan atas berlarut-larutnya polemik yang tak kunjung menemukan kejelasan hukum. 

    Iwan seolah menantang publik untuk melihat persoalan ini secara adil bahwa kebenaran mestinya dibuktikan melalui mekanisme hukum, bukan sekadar opini di ruang publik.

    Pernyataan Iwan juga memancing ragam tanggapan. Sebagian warganet menganggap komentarnya mewakili suara publik yang jenuh terhadap tarik-menarik narasi antara pihak yang menuduh dan pihak yang membela. 

    Sebagian lainnya mengapresiasi Iwan karena tetap menjaga nada netral, tidak memihak, namun menuntut kejelasan dan tanggung jawab hukum yang setara.

    Komentar Iwan Fals menambah panjang deretan suara publik yang menuntut transparansi, sekaligus mengingatkan bahwa penyelesaian polemik semacam ini seharusnya berada di tangan penegak hukum, bukan di arena perdebatan politik semata.