Author: Gelora.co

  • Pertama Kalinya Ada yang Mau Ketemu Eric Trump!

    Pertama Kalinya Ada yang Mau Ketemu Eric Trump!

    GELORA.CO – Presiden Indonesia Prabowo Subianto kembali jadi sorotan internasional.

    Kali ini bukan karena kebijakan politiknya, melainkan karena disinggung dalam acara komedi populer Jimmy Kimmel Live! di Amerika Serikat.

    Jimmy Kimmel Sindir Prabowo

    Dalam episode yang tayang di YouTube pada Selasa, 14 Oktober 2025, Jimmy Kimmel membahas video viral pertemuan Prabowo dengan Donald Trump di Mesir.

    Dalam video itu, Prabowo terdengar meminta izin untuk bertemu anak Trump, yakni Eric Trump.

    “Ini situasi yang menegangkan dari upacara gencatan senjata di Mesir kemarin. Dengar saat Presiden Indonesia meminta Trump untuk bertemu anaknya. Ini pertama kalinya ada yang meminta bertemu Eric,” kata Kimmel sambil tertawa.

    “Ini pertama kalinya ada orang yang minta bertemu Eric Trump!” Ucapannya langsung disambut gelak tawa penonton di studio.

    Kimmel kemudian melanjutkan dengan gaya khasnya yang satir, “Dia anak baik, anak baik. Dia 41 tahun. Maksud saya, orang ini sangat butuh sesuatu, Eric pasti senang. Maksud saya, dari semua anak Trump, presiden Indonesia ingin bertemu dia”

    Tak berhenti di situ, Kimmel menyinggung buku baru Eric Trump berjudul Under Siege, yang menampilkan kata pengantar dari sang ayah.

    “Dan mari kita perjelas. Beberapa dari kalian mungkin berpikir Eric itu semacam nepobaby yang sudah menyerahkan segalanya di atas piring perak dan bahkan tak akan menulis buku jika ayahnya bukan presiden, tapi itu salah” ujar Kimmel, kembali membuat penonton meledak tertawa.

    Baca Juga:

    Potongan video Kimmel itu kini ramai diperbincangkan di media sosial, termasuk di Indonesia.

    Banyak netizen menyoroti cara Kimmel memutar momen diplomatik menjadi materi lelucon yang tajam tapi menggelitik.

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono menanggapi santai sorotan tersebut.

    Ia menegaskan bahwa pertemuan antara Prabowo dan Trump di Mesir adalah hal yang wajar dalam forum internasional.

    “Biasa saja, Pak Presiden bicara dengan kepala negara lain, berdua-berdua itu lumrah. Hubungan Presiden dengan Trump memang cukup dekat,” kata Sugiono di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 14 Oktober 2025.

    Namun, Sugiono tidak memberikan detail soal isi pembicaraan kedua tokoh tersebut.

    Ia hanya menduga bahwa topiknya berkisar pada hubungan bilateral dan isu internasional terkini.

    Terlepas dari konteks diplomatiknya, momen ini menunjukkan bagaimana Prabowo Subianto kini tak hanya menjadi sorotan politik di Asia, tetapi juga bahan pembicaraan komedi di kancah global.***

  • Pemimpin Indonesia Harus Ramah, Tapi Tidak Boleh Lugu

    Pemimpin Indonesia Harus Ramah, Tapi Tidak Boleh Lugu

    GELORA.CO – Presiden Prabowo Subianto mengingatkan para generasi muda agar selalu waspada dalam menghadapi masa depan, terutama terhadap berbagai bentuk kebohongan dan penyesatan yang bisa merugikan bangsa.

    “Jadi saudara-saudara, anak-anak muda harapan kita, waspada selalu. Menatap masa depan dengan berani, tapi juga dengan waspada. Waspada, jangan mudah dibohongi,” ujar Prabowo dalam pidatonya di acara wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), di Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu, 18 Oktober 2025.

    Ia menilai, sifat ramah dan keluguan masyarakat Indonesia merupakan kelebihan sekaligus kelemahan yang sering dimanfaatkan pihak-pihak tertentu. 

    “Ciri khas bangsa Indonesia adalah bangsa kita bangsa yang terlalu ramah terlalu baik lugu lugu ini oleh nenek moyang kita diberi pelajaran pemimpin tidak boleh lugu pemimpin ramah dan sopan tapi tidak boleh lugu berarti gampang dibohongi,” tegasnya.

    Prabowo menyebut, keluguan itu telah lama membuat kekayaan bangsa terkuras. 

    “Bangsa Indonesia menurut saya sudah lama dan terlalu sering dibohongi, sehingga kekayaan kita banyak yang dicuri. Kekayaan bangsa Indonesia banyak yang tidak bisa kita manfaatkan karena diselewengkan, karena dicuri, karena diselundupkan. Ini yang saya hadapi, ini tugas saya dan pemerintah saya,” ucapnya.

    Ia menegaskan bahwa dirinya hanyalah ujung tombak dalam upaya memberantas penyimpangan tersebut. Prabowo juga menegaskan optimismenya terhadap masa depan bangsa. 

    “Masa depan kalian cukup cerah, asal nah asal pemimpin-pemimpin yang sekarang ada dan pemimpin-pemimpin yang akan datang waspada, pintar, pandai, dan tidak mudah dibohongi,” tandasnya.

  • Viral Link Video 7 Menit Julia Prastini dengan Si Petinju jadi Buruan Warganet

    Viral Link Video 7 Menit Julia Prastini dengan Si Petinju jadi Buruan Warganet

    GELORA.CO – Media sosial kembali ramai memperbincangkan video berdurasi tujuh menit yang disebut menampilkan sosok mirip Julee atau Julia Prastini bersama seorang pria yang dijuluki “Si Petinju”.

    Video tersebut dengan cepat menyebar di berbagai platform, termasuk TikTok, X, dan Telegram, hingga menjadi salah satu topik yang paling banyak dicari oleh warganet dalam beberapa hari terakhir.

    Isu ini pertama kali mencuat melalui unggahan sejumlah akun gosip yang menyinggung tentang video “Julee x Si Petinju”. Dalam potongan klip yang beredar, tampak sosok perempuan dengan ciri menyerupai Julee tengah bersama seorang pria yang disebut berprofesi sebagai petinju.

    Walau lokasi dan waktu perekaman tidak diketahui, banyak pengguna media sosial langsung mengaitkannya dengan isu-isu sebelumnya yang juga melibatkan nama Julee dan Safrie Ramadhan.

    Melansir Jabarekspres, Sabtu (18/10/2025), penyebaran video ini semakin meluas karena banyak konten kreator di TikTok membahasnya dalam format reaksi maupun teori netizen. Kata kunci seperti “link video Julee 7 menit” dan “video Julee x petinju full” bahkan menjadi trending di kolom komentar dan mesin pencarian.

    Banyak pengguna berusaha mencari tautan video tersebut, meski hingga kini belum ditemukan bukti valid mengenai keasliannya. Di sisi lain, sejumlah akun memanfaatkan momen ini dengan menyebarkan tautan palsu yang berisi konten spam dan phishing.

    Kondisi ini membuat para pengguna media sosial diimbau untuk berhati-hati agar tidak mengakses link mencurigakan yang dapat membahayakan data pribadi.

    Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak-pihak yang disebut, baik dari Julia Prastini, suaminya Na Daehoon, maupun sosok pria yang diklaim sebagai petinju dalam video tersebut.

    Nama Safrie Ramadhan juga kembali disebut oleh warganet, meski tidak ditemukan bukti yang menguatkan dugaan tersebut.

    Fenomena video “Julee x Si Petinju” menjadi contoh bagaimana isu dapat menyebar cepat tanpa verifikasi yang jelas di era digital.

    Publik diharapkan untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi viral dan tidak ikut menyebarkan tautan yang belum terkonfirmasi kebenarannya.

    Selain untuk menjaga privasi individu, langkah ini penting guna mencegah penyebaran hoaks yang dapat menimbulkan dampak negatif di ruang digital.

  • Dokter Kamelia Akui Hubungan Spesial dengan Ammar Zoni: “Udah Sama-Sama Dewasa”

    Dokter Kamelia Akui Hubungan Spesial dengan Ammar Zoni: “Udah Sama-Sama Dewasa”

    GELORA.CO – Aktor Ammar Zoni kembali jadi sorotan. Di tengah proses hukum yang dijalaninya, terungkap ia dekat dengan seorang dokter bernama Kamelia yang kini mengaku memiliki hubungan spesial dengannya.

    Aktor Ammar Zoni tengah menjalani proses hukum, namun di balik jeruji besi, kabar kedekatannya dengan seorang wanita bernama Kamelia mencuri perhatian publik.

    Kamelia, yang diketahui berprofesi sebagai dokter, membenarkan bahwa dirinya memang memiliki hubungan spesial dengan Ammar Zoni.

    “Iya, hubungannya kita kan sudah sama-sama gede ya, jadi udah sama-sama dewasa. Pernah gagal, yang pasti berkomitmen ya pasti berkomitmen. Tapi balik lagi, kalau untuk urusan jodoh itu urusan Allah,” kata Kamelia saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025).

    Ketika ditanya apakah hubungan mereka bisa disebut pacaran, Kamelia hanya tersenyum.

    “Ya, kita sudah gede ya, jadi kayaknya mungkin deh bilang pacar atau apa gitu. Intinya berkomitmen lah,” ujarnya.

    Kamelia mengaku sudah mengenal Ammar sejak Agustus 2024 melalui adik sang aktor, Aditya Zoni, yang sempat mengajaknya berbisnis bersama.

    Dari pertemuan itulah Kamelia akhirnya bertemu langsung dengan Ammar di penjara.

    “Kenalnya sama Adit, jadi aku kenalnya sama Adit kemudian Adit itu ajak bisnis bareng, nah kemudian Bang Amar terlibat dalam ide-ide itu. Pertama kali ketemu Bang Amar Agustus 2024,” jelasnya.

    Sejak saat itu, hubungan keduanya terus terjalin meski Ammar kini dipindahkan ke Lapas Nusa Kambangan.

    Kamelia menegaskan tetap memberi dukungan penuh untuk Ammar.

    Saat ditanya apakah ia menyayangi Ammar, Kamelia hanya menanggapinya santai.

    “Enggak usah, ini kayak ABG ya nanyanya. Kalau kayak gini enggak usah ditanya kali ya. Kan udah gede lah,” pungkasnya.

    “Ya, kita udah gede ya, jadi kayaknya mungkin deh bilang pacar atau apa gitu. Intinya berkomitmen lah,” kata Kamelia.

    Kamelia mengaku sudah mengenal Ammar Zoni sejak Agustus 2024. 

    Pertemuan mereka terjadi melalui adik Ammar Zoni, Aditya Zoni yang awalnya mengajak dirinya berbisnis bersama.

    Kamelia kemudian bertemu Ammar di penjara untuk pertama kalinya.

    “Kenalnya sama Adit, jadi aku kenalnya sama Adit kemudian Adit itu ngajak bisnis bareng, nah kemudian Bang Amar terlibat dalam ide-ide itu. Pertama kali ketemu Bang Amar Agustus 2024,” jelasnya.

    Hubungan mereka pun terus terjalin hingga kini.

    Meski Ammar dipindahkan ke Lapas Nusa Kambangan, Kamelia menegaskan tetap akan memberikan dukungan penuh untuk sang kekasih.

    Saat kembali ditanya apakah dirinya menyayangi Ammar di tengah kasus yang menjerat sang aktor, Kamelia menanggapinya dengan santai.

    “Enggak usah, ini kayak ABG ya nanyanya. Kalau kayak gini enggak usah ditanya kali ya. Kan udah gede lah,” pungkasnya. 

  • Anti Puspitasari Pernah Bantah Punya Akun Michat, Kini Tewas saat Open BO

    Anti Puspitasari Pernah Bantah Punya Akun Michat, Kini Tewas saat Open BO

    GELORA.CO – Misteri kematian Anti Puspitasari (22), wanita hamil yang ditemukan tewas di kamar Hotel Lendosis Palembang, mulai terungkap setelah pelaku Febrianto (22) berhasil ditangkap polisi.

    Misteri kematian wanita hamil yang ditemukan tewas di kamar Hotel Lendosis, Palembang, Sabtu (11/10/2025) lalu, kini mulai menemui titik terang.

    Pelaku pembunuhan diketahui bernama Febrianto (22).

    Setelah empat hari buron, petugas gabungan Jatanras Polda Sumsel dan Satreskrim Polrestabes Palembang berhasil menangkapnya di Desa Sido Mulya Jalur 18 pada Rabu (15/10/2025) sekitar pukul 22.45 WIB.

    Dari hasil pemeriksaan, Febrianto mengaku nekat membunuh Anti karena kesal.

    Ia merasa korban mengingkari janji untuk berhubungan badan dua kali sesuai perjanjian awal dengan tarif Rp300 ribu.

    “Dia sudah dua kali menolak. Aku kesal, akhirnya aku bungkam pakai bajunya dari belakang,” ujar Febrianto kepada penyidik.

    Atas kekesalannya itulah, Febri emosi dan berbuat nekat.

    Kepada penyidik, Febri menceritakan caranya membunuh Anti yang tengah hamil muda.

    “Saya dari belakang, saya bungkam pakai baju korban. Terus dianya enggak bisa bicara, aku ikat. Dia masih gerak,” pungkas Febri.

    “Saya habis ngiket enggak main (hubungan badan) sama sekali, langsung pergi ke rumah, naik motor korban,” sambungnya.

    Masa lalu Anti

    Penangkapan ini pun membuka masa lalu Anti yang ternyata fotonya pernah kepergok ada di akun open BO tiga tahun silam.

    Kabar bahwa foto Anti pernah digunakan di akun open BO sekitar tiga tahun lalu pun akhirnya mencuat kembali.

    Saat itu Anti tak tinggal diam, ia pun segera membantah keras tuduhan miring yang dilayangkan kepadanya.

    Ia pun menegaskan jika akun tersebut bukan miliknya.

    Dalam unggahan di Facebook pada 19 Desember 2022, Anti menulis klarifikasinya.

    “Di sini aku nak klarifikasi ee klo misalnya kamu buka mi chat trus ketemu akun atas nama Sindy Permata Sari trus fotonyo makek foto aku, itu bukan aku ee. Karno aku dak meraso maen mi chat… Aku bakal bawa ini ke jalur hukum. Jadi aku minta kalian jangan gampang percoyo.”

    Tiga tahun kemudian, Anti ternyata ketahuan melakukan open BO lewat media sosial.

    Hal ini terungkap ketika korban ditemukan tewas di kamar Hotel Lendosis.

    Pelaku pembunuhannya adalah Febrianto, pelanggan Anti di platform open BO.

    Ia mengaku bertemu dengan Anti melalui media sosial khusus open BO di Palembang, lalu mengobrol dan merencanakan pertemuan.

    Akhirnya, pada Jumat (10/10/2025), mereka bertemu dan check in hotel bersama.

    Sebelum pertemuan, Febrianto menanyakan tarif kepada Anti.

    Korban menyebut Rp300 ribu untuk dua kali main, dan negosiasi pun disepakati.

    CCTV menunjukkan mereka check in pukul 16.00 WIB menggunakan KTP Febrianto.

    Sekitar pukul 18.00 WIB, Febrianto keluar sendiri, meninggalkan Anti di kamar.

    Keesokan harinya, petugas hotel yang hendak mengecek karena waktu check out menemukan Anti sudah tewas.

    Suami tak Kenal Febrianto

    Sebelumnya terkait dengan pria yang terekam CCTV di lokasi kejadian, Adi Rosadi mengaku tidak mengenali sosok tersebut.

    “Saya tidak mengenali pria itu, pak,” kata Adi, menanggapi pertanyaan tentang identitas pria yang terekam kamera pengawas di hotel tempat istrinya ditemukan tewas.

    Adi Rosadi juga mengungkapkan bahwa tidak ada tanda-tanda mencurigakan yang ia rasakan sebelum kematian istrinya.

    Ia bercerita Anti bahkan tak hadir ke dalam mimpinya sejak malam pertama kematian sang istri.

    “Tak ada tanda-tanda, pak. Apalagi saya tidak pernah bermimpi tentangnya, sejak malam pertama hingga tadi malam,” ujar Adi, yang merasa sangat kehilangan.

    Namun, Adi Rosadi menyebutkan bahwa dirinya merasa ada yang berbeda pada wajah istrinya saat terakhir kali bertemu.

    Akan tetapi Adi Rosadi tidak menganggap serius firasatnya kala itu.

    Dijelaskan Adi Rosadi, saat itu wajah sang istri berbeda, bahkan Anti sangat lesu di hari itu.

    “Memang istri saya terlihat berbeda wajahnya saat terakhir kali mengantar saya bekerja. Biasanya istri saya ceria, tapi waktu itu terlihat berbeda. Dia juga lesu seharian, sampai akhirnya mengantarkan saya kerja,” tutup Adi, sembari mengenang pertemuan terakhir dengan almarhumah.

  • Respons Mahfud MD usai Diminta KPK Laporkan Dugaan Markup Proyek Whoosh

    Respons Mahfud MD usai Diminta KPK Laporkan Dugaan Markup Proyek Whoosh

    GELORA.CO  – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta agar Mahfud MD membuat laporan terkait dugaan mark up proyek Kereta Cepat Whoosh yang Mahfud sampaikan dalam akun YouTube miliknya. Menurutnya, laporan tersebut bisa turut dilengkapi data.

    Terkait hal itu, Mahfud MD menilai bahwa KPK seharusnya langsung bisa langsung memeriksa dugaan kasus tersebut tanpa adanya laporan. Baginya, tidak masuk akal jika KPK tak memiliki kewenangan dalam memeriksa hal tersebut.

    “Sekarang ini kalau hal seperti itu nggak mesti lapan. Langsung diselidiki, nggak perlu laporan-laporan, nggak masuk akal,” ucap Mahfud di Jakarta dikutip Sabtu (18/10/2025).

    Lebih lanjut, ia juga meminta agar KPK memanggil Anthony Budiawan dan bukan dirinya. Sebab, yang menyampaikan adanya dugaan mark up dalam proyek Whoosh adalah Anthony.

    “Kalau mau menyelidiki betul ke KPK, panggil Anthony Budiawan karena dia yang bilang di situ sebelum saya kan sayang bilang ‘ini Anthony Budiawan bilang begitu’, kan,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo meminta agar setiap warga negara yang mengetahui informasi terkait tindak pidana korupsi menyampaikan hal itu kepada KPK melalui saluran pengaduan.

    Budi juga mengingatkan agar laporan tersebut dilengkapi informasi atau data awal. Dengan begitu,proses penelaahan dan verifikasi yang dilakukan KPK menjadi lebih presisi.  

    “Tentunya dari setiap laporan pengaduan masyarakat, KPK akan mempelajari dan menganalisis, apakah substansi atau materi dari laporan tersebut termasuk dalam unsur dugaan tindak pidana korupsi atau bukan,” ucapnya.  

    Sementara itu, Mahfud MD dalam video yang diunggah di YouTube pribadinya mengatakan proyek Whoosh memakan anggaran 17 juta dolar AS per kilometer (km) di China. Sedangkan saat proyek itu dikerjakan di Indonesia, anggarannya membengkak jadi 52 juta dolar AS per km.

    “Ada dugaan mark up. Dugaan mark up-nya begini, itu harus diperiksa uang lari ke mana. Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per 1 kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar AS, tapi di China sendiri, hitungannya 17-18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat,” ujar Mahfud dalam video yang diunggah channel YouTube Mahfud MD Official

  • Kejagung Konfirmasi Pengembalian Uang dari Tersangka di Kasus Korupsi Chromebook

    Kejagung Konfirmasi Pengembalian Uang dari Tersangka di Kasus Korupsi Chromebook

    GELORA.CO -Kejaksaan Agung (Kejagung) rupanya menerima pengembalian uang di kasus korupsi pengadaan Chromebook di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan periode 2019-2022. Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna menjelaskan uang itu diterima dari salah satu tersangka dari kementerian yang berjumlah miliaran Rupiah.

    “Ada pengembalian sejumlah uang, baik dalam bentuk Dolar maupun Rupiah, kurang lebih hampir Rp10 miliar. Ini dari beberapa pihak, pihak yang kooperatif, dari salah satu tersangka, terus dari pihak KPA, terus dari pihak PPK,” kata Anang kepada wartawan di Kejagung, Jumat, 17 Oktober 2025.

    Sayangnya, Anang enggan membuka identitas tersangka yang mengembalikan uang tersebut beserta jumlahnya. Sebab, proses penyidikan dan kelengkapan pemberkasan masih berlangsung

    “Yang jelas penyidik tidak hanya memproses nantinya terhadap tersangka atau per orangnya, tapi kita ke depan seiring dengan itu berjalan juga dengan kegiatan penelusuran aset dan perlu diingat bahwa penelusuran aset tidak hanya berhenti pada saat penyidikan. Nanti pun dalam tahap penuntutan ataupun setelah perkara ini berjalan pun tetap bisa,” kata Anang 

    Bukan hanya dari Kementerian, Kejagung juga mengaku menerima pengembalian uang dari pihak vendor. 

    Kejagung telah menetapkan lima tersangka dalam kasus korupsi pengadaan Chromebook. Selain Mantan Menteri Nadiem Makarim,  empat lainnya adalah; Sri Wahyuningsih selaku Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah tahun 2020-2021, Mulyatsyah selaku Direktur SMP Kemendikbudristek 2020, Jurist Tan selaku Staf khusus Mendikbudristek Bidang Pemerintahan era Menteri Nadiem Makarim, dan Ibrahim Arief selaku konsultan Perorangan Rancangan Perbaikan Infrastruktur Teknologi Manajemen Sumber Daya Sekolah pada Kemendikbudristek. 

    Para tersangka diduga melakukan persekongkolan jahat berujung korupsi terhadap program digitalisasi terkait bantuan laptop Chromebook dengan anggaran keseluruhan Rp9,3 triliun yang berujung kerugian negara Rp1,9 triliun.

    Mereka dijerat dengan Pasal 1 Ayat 14 juncto Pasal 42 Ayat 1 juncto Pasal 43 Ayat 1 UU 30/2016 tentang Administrasi Pemerintahan, Pasal 131 UU 1/2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dan bertentangan dengan ketentuan Pasal 2 Ayat 1 Pasal 3 juncto Pasal 18 UU 31/1999 sebagaimana diubah dengan UU 20/2021 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP

  • Mencekam! Kesurupan Massal Pegawai Pabrik Konveksi di Bogor, Gara-gara Pohon Tumbang

    Mencekam! Kesurupan Massal Pegawai Pabrik Konveksi di Bogor, Gara-gara Pohon Tumbang

    GELORA.CO –  Fenomena kesurupan massal terjadi di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

    Mereka yang kerasukan adalah para pegawai dari pabrik konveksi yang berada di wilayah itu.

    Kejadian terjadi pada malam hari setelah hujan badai besar melanda pada Kamis (16/10/2025).

    Situasi tambah mencekam karena saat itu listrik padam.

    Disebut-sebut, penyebab kesurupan itu karena baru saja ada pohon tumbang akibat hujan badai.

    Video kesurupan massal para pegawai ini telah beredar di media sosial.

    Dalam video yang tersebar di TikTok, para pegawai meronta-ronta seperti menangis dan menjerit histeris.

    Mereka yang tidak kesurupan kebingungan untuk menolongnya karena memang banyak sekali korbannya.

    Terdengar berkali-kali suara istighfar yang melihat korban kesurupan sedang menangis.

    Jeritan histeris dari sejumlah karyawan pabrik yang mayoritas wanita terdengar saling bersahutan.

    Bahkan, juga terdengar karyawan yang justru tertawa melengking.

    Beberapa karyawan lain yang masih sadar terlihat berusaha untuk menenangkan rekannya.

    Terpisah, Kapolsek Cibungbulang Kompol Heri Hermawan mengatakan peristiwa itu terjadi saat kondisi cuaca hujan pada hari itu.

    “Malam, pada saat hujan. Enggak ada yang luka, kesurupan saja, ba’da (setelah) Isya,” kata Heri kepada wartawan, Jumat (17/10/2025), melansir dari Kompas.com.

    Ketika itu, hujan yang mengguyur juga disertai angin kencang, membuat sebuah pohon di sekitar pabrik tumbang.

    Dari situ, karyawan pabrik mulai mengalami kesurupan massal.

    “Pohon tumbang, setelah itu pada kesurupan,” ungkapnya.

    Selanjutnya, kejadian itu langsung ditangani oleh warga sekitar dengan memanggil orang pintar untuk mengatasi karyawan yang kesurupan.

    “Sama warga yang ‘pinter’ dipanggil. Sudah aman, sudah enggak kesurupan lagi, malam saja,” tuturnya.

    Di Indonesia, fenomena kesurupan cukup banyak terjadi. Kerap fenomena ini dikaitkan dengan hal-hal mistis atau gaib. 

    Namun, bagaimana ya pandangan dunia medis tentang fenomena kesurupan?

    Melansir dari laman AloDokter, fenomena kesurupan sering juga disebut dengan kerasukan atau kemasukan setan.

    Dipercaya, seseorang bisa kesurupan karena tubuhnya dirasuki atau dikendalikan oleh hal-hal gaib, seperti roh atau hantu.

    Padahal, menurut medis, kesurupan tergolong salah satu jenis gangguan mental yang disebut possession trance disorder.

    Possession trance disorder termasuk ke dalam kategori gangguan disosiatif, yakni kategori gangguan mental yang ditandai dengan hilangnya sebagian atau seluruh integrasi akan pikiran, memori, identitas diri, kontrol gerakan tubuh, serta lingkungan sekitar.

    Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), possession trance disorder merupakan gangguan yang terjadi ketika seseorang kehilangan identitas pribadi dan kesadaran akan lingkungannya secara sementara.

    Umumnya, orang yang mengalami possession trance disorder menunjukkan gejala atau tanda seperti berikut:

    – Kehilangan kendali atas tindakan yang dilakukannya

    – Kehilangan kesadaran terhadap lingkungan sekitar

    – Kehilangan memori atau ingatan

    – Kehilangan identitas pribadi

    – Kesulitan berkonsentrasi

    – Kesulitan membedakan kenyataan dan imajinasi

    – Perubahan nada suara

    – Perubahan perilaku

    – Keyakinan yang kuat bahwa terjadi perubahan penampilan tubuh

    Hingga kini, penyebab possession trance disorder belum diketahui secara pasti. 

    Namun, ada beberapa faktor yang diduga bisa memengaruhi berkembangnya gangguan mental ini, yaitu:

    – Faktor genetik atau keturunan

    – Faktor lingkungan dan budaya yang memengaruhi pembentukan watak dan kepribadian seseorang

    – Stres psikososial, seperti kesulitan ekonomi, kematian kerabat dekat, serta konflik agama atau budaya

    – Peristiwa traumatis di masa lalu, terutama pada masa anak-anak, misalnya mengalami kekerasan seksual, terlibat dalam perang, atau menyaksikan tindakan bunuh diri

    – Hysteria

    Mengingat kondisi possession trance disorder sering dikaitakan dengan agama, budaya, dan lingkungan, maka untuk mendiagnosis kondisi ini, psikolog atau psikiater tidak akan hanya memeriksa kondisi psikis dan fisik pasien saja, tapi juga latar belakang lingkungan dan budaya di mana pasien dibesarkan.

    Seseorang baru bisa didiagnosis mengalami possession trance disorder jika ia mengalami gejala-gejala di atas tanpa disengaja, terjadi di luar praktik keagamaan dan budaya, serta tidak dipengaruhi oleh kondisi medis tertentu, seperti cedera otak, epilepsi, dan efek zat psikoaktif apa pun.

    Nah, apabila pasien memang benar didiagnosis menderita possession trance disorder, umumnya kondisi tersebut akan ditangani dengan kombinasi psikoterapi dan konsumsi obat-obatan.

    Hingga saat ini, kaitan antara fenomena kesurupan dan gangguan mental masih terus dikaji dan diteiti lebih lanjut.

    Jadi, apabila kamu mengenal seseorang yang menunjukkan gejala-gejala possession trace disorder seperti di atas, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater, ya.

  • Ini Cara Geng Mulyono Ngembat Duit Kereta Cepat

    Ini Cara Geng Mulyono Ngembat Duit Kereta Cepat

    Oleh M Rizal Fadillah | Pemerhati Politik dan Kebangsaan

    GENG Solo eh geng Mulyono mulai panik atas kebijakan keuangan sang Menteri. Kereta cepat dihambat. Membayar hutang Whoosh tidak boleh menggunakan APBN. B to B tawaran Jepang ternyata dipilih China yang bergeser B to G. Kini dibuat kalang-kabut karena harus kembali menjadi B to B sebagaimana konsep awal. Tapi B atau G banci juga, soalnya saat ini BPI Danantara yang harus menangani.

    Setelah Purbaya menyebut tidak gunakan dana APBN maka Luhut sang kreator dan motor KA Cepat Whoosh mencak-mencak “Siapa yang minta APBN ?”, ketusnya. Rupanya soal APBN itu lemparan atau usul Rosan Roeslani CEO Danantara. Akhirnya semua setuju Danantara yang menanggulangi. Toh dana BUMN terhimpun di dalamnya. Hutang Whoosh ke China fantastis mencapai 116 trilyun rupiah.

    Menurut analis kebijakan publik Agus Pambagio proyek kerjasama Whoosh dengan skim hutang ke China adalah ide dari Jokowi. Ekonom Anthoni Budiawan menyatakan  proyek ini terindikasi mark up berlipat. Beban berat Whoosh dapat berakibat pailit dan ini berarti berpeluang untuk diambil alih atau dalam kendali penuh China. Jokowi sebagai pihak yang memaksakan harus bertanggungjawab. Diduga kuat Jokowi adalah bagian dari penikmat dana mark up.

    Luhut sang kreator, motor, dan ambassador proyek China menganggap enteng masalah. Baginya hanya persoalan restrukturisasi hutang dengan China Development Bank (CDB). Ia minta segera turunkan Keppres untuk tim juru runding. Menurutnya pihak China telah bersedia. Luhut dan Jokowi merupakan Duo Whoosh. Jika proyek ini bangkrut mereka berdua harus bertanggungjawab secara hukum.

    Mengingat terindikasi mark up, maka ruang  korupsi sangat terbuka. BPK harus berhitung, PPATK mengusut aliran dana, dan KPK tidak boleh menutup mata. Harus mulai bergerak. Terlalu banyak pintu korupsi Jokowi baik dari 200 proyek PSN, BTS Kemenkominfo, dana haji Kemenag, proyek-proyek Kemendikbud, Bansos, pelepasan aset 6 Jt Ha hutan Kemenhut, izin tambang, IKN, Blok Medan,  proyek infrastruktur, dana Covid, dan lainnya. Kini diramaikan KCIC Whoosh.

    Jokowi Presiden korup, tukang bohong, jago pencitraan, ijazah palsu, dan banyak kenistaan lainnya jelas merupakan figur buruk bangsa. Memilukan dan memalukan.

    Ironinya ternyata sekelas UGM sang Rektor Ova Emilia masih memuji-muji sebagai alumni yang menjadi kebanggaan Fakultas Kehutanan UGM. Figur bobrok kok dibanggakan ?

    Bersama kasus-kasus lain Whoosh yang faktanya menjadi beban keuangan negara akan menyeret Jokowi dan geng nya ke tempat sampah. Siapa menanam akan menuai. Jokowi sudah sangat layak untuk dipenjara. Sumpek Indonesia atas keberadaannya.

    Whoosh..owhoosh..owhoosh..bablas Jokowine.

    Bandung, 18 Oktober 2025.

  • Pintu Masuk Bongkar Korupsi Bobby Nasution

    Pintu Masuk Bongkar Korupsi Bobby Nasution

    GELORA.CO – Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan tengah mempelajari mens rea atau niat jahat dari pergeseran anggaran APBD Sumut 2025 terkait dengan dugaan korupsi yang dilakukan mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut Topan Obaja Putra Ginting dan terdakwa Akhirun Piliang alias Kirun selaku Direktur Utama PT Dalihan Natolu Group dan serta Rayhan Dulasmi sebagai Direktur PT Rona Namora.

    Niat jahat tersebut akan menjadi pintu masuk membongkar dugaan korupsi Gubernur Sumut Bobby Nasution. “Majelis Hakim akan mempelajari adanya mens rea atau niat jahat pergeseran anggaran dengan korupsi. Ini akan menjadi pintu masuk membongkar korupsinya,” kata Menurut Hakim Khamozaro Waruwu dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi pembangunan jalan Sipiongot-Batas Labuhan Batu dan Hutaimbaru-Sipiongot, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatra Utara, Rabu (15/10/2025) lalu.

    Waruwu lantas menyinggung lagi peran Tim Anggaran Pemerintahan Daerah atau TAPD Sumut dan Gubernur Sumut Bobby Nasution dalam pergeseran angggaran APBD Sumut 2025 tersebut.

    Adapun jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan tiga saksi yakni Bendahara PT Dalihan Natolu Grup bernama Mariam; Petugas BRILink bernama Cindy dan Taufik Lubis selaku Komisaris PT Dalihan Natolu Grup. Ketiganya bersaksi untuk terdakwa Akhirun Piliang alias Kirun dan Rayhan Dulasmi sebagai Direktur PT Rona Namora.

    Majelis hakim yang dipimpin Khamozaro Waruwu meminta saksi Mariam membeberkan uang miliaran yang ia kirim ke beberapa pejabat Dinas PUPR sepanjang 2024 dari proyek pembangunan jalan di Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Mandailing Natal dan Kota Padang Sidempuan. Awalnya Mariam enggan berterus terang.

    Setelah jaksa KPK Rudi Dwi Prastiono menunjukkan bukti transfer lewat rekening Bank Rakyat Indonesia dan Bank Sumut, barulah Mariam tak berkutik, dan mengakui.

    “Benar yang mulia saya diperintahkan Pak Kirun kirim uang kepada Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sumut Mulyono dan kepada Pelaksanatugas Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mandailing Natal Elpi Yanti Sari Harahap dan Kadis PU Sidempuan,” kata Maryam dipersidangan, Rabu 15 Oktober 2025.

    Jaksa KPK pun memperlihatkan bukti kiriman uang dari Kirun Piliang sepanjang 2024 dan catatan pengeluaran uang dalam pembukuan Mariam kepada sejumlah penerima antara lain kepada Mulyono Rp 2,380 miliar; Elpi Yanti Sari Harahap Rp 7,2 miliar, dan Kadis PUPR Kota Padang Sidempuan Ahmad Juni Rp 1,27 miliar. Mulyono adalah kadir PUPR sebelum Topan Ginting.

    Hakim minta KPK hadirkan Bobby Nasution

    Hakim pada Pengadilan Negeri Medan meminta Jaksa KPK agar menghadirkan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) dan mantan Pj Sekda Effendy Pohan di sidang lanjutan kasus korupsi proyek jalan di Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (DPUPR) Sumut.

    Permintaaan itu disampaikan hakim dalam sidang lanjutan kasus korupsi yang menyeret eks Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Obaja Putra Ginting ini di Pengadilan Negeri Medan, Rabu  (24/9/2025).

    Adapun agenda sidang ini adalah pembuktian dakwaan jaksa KPK kepada dua terdakwa yakni Direktur Utama PT Dalihan Na Tolu Grup Muhammad Akhirun Piliang alias Kirun dan Direktur PT Rona Mora Muhammad Rayhan Dulasmi. 

    Dalam sidang itu, awalnya Ketua Majelis Hakim Tipikor Khamozaro Waruwu mencecar tiga saksi yang dihadirkan yakni  Andi Junaidi Lubis petugas keamanan Kantor Unit Pelaksana Teknis Gunung Tua Dinas PUPR Provinsi Sumut; Muhammad Haldun Sekretaris Dinas PUPR Sumut dan Edison Pardamean Togatorop selaku Kepala Seksi Perencanaan Dinas PUPR Sumut.

    Hakim Khamozaro Waruwu bersama dua hakim lainnya Mohammad Yusafrihadi Girsang dan Fiktor Panjaitan, secara bergantian menanyakan detail penganggaran proyek pembangunan jalan ruas Sipiongot, Padang Lawas Utara-Batas Labuhan Batu dan ruas Sipiongot-Hutaimbaru, Kabupaten Padang Lawas Utara. 

    Saksi Andi Junaidi Lubis mengaku ia diminta menunjukkan jalan rusak kepada rombongan Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Topan Ginting saat meninjau jalan yang akan ditender tersebut.

    “Pada tanggal 22 April 2025 saya memandu rombongan mobil off road dan disambut warga Desa Sipingot membentangkan spanduk dan karton bertuliskan dukungan kepada pejabat yang datang berkujung (Bobby Nasution dan Topan Ginting) agar jalan Sipiongot diperbaiki,” kata Andi Junadi Lubis.

    Namun Khamozaro Waruwu meminta saksi Andi Lubis agar mengakui secara jujur kehadiran rombongan Gubernur Sumut Bobby Nasution ke Sipiongot dalam rangka survei jalan.

    “Saudara saksi, kedatangan gubernur dan rombongan dalam rangka off road atau survei jalan yang akan ditender. Saudara saksi diperintah oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Gunung Tua Dinas PUPR Provinsi Sumut, menunjukkan jalan rusak yang akan dibangun. Itu bukan off road, melainkan survei jalan yang akan ditender. Saudara saksi jangan bohong,” tanya hakim Waruwu ke Andi Lubis.

    Nah, pada sidang ini, terungkaplah pertemuan antara Muhammad Akhirun Piliang dengan Kapolres Tapanuli Selatan Ajun Komisaris Besar Yasir Ahmadi dan Topan Ginting di Tong’s Coffee Medan pada 22 Maret 2025, atau sebulan setelah Topan Ginting dilantik sebagai Kadis PUPR.

    Pertemuan tersebut membahas proyek pembangunan jalan Sipiongot-Labuhan Batu dan Hutaimbaru-Sipiongot. Lalu pada 22 April 2025, Gubernur Sumut Bobby Nasution, Topan Ginting dan rombongan meninjau lokasi jalan yang akan dibangun tersebut. 

    Adapun saksi Muhammad Haldun dan Edison Pardamean Togatorop dihadapan hakim mengakui, anggaran pembangunan jalan yang menyeret Topan Ginting, belum dianggarkan di APBD Sumut 2025.

    Anggaran pembangunan ruas jalan Sipiongot – Batas Labuhan Batu dan Sipiongot – Hutaimbaru, Kabupaten Padang Lawas Utara, masih dalam pengalokasian anggaran dari pergeseraan anggaran,” kata Muhammad Haldun.

    Adapun Edison Togatorop mengakui, ia tidak pernah dilibatkan dalam perencanaan kedua ruas jalan yang akan dibangun itu termasuk menentukan konsultan perencana. “Saya tidak dilibatkan,” kata Edison. 

    Dia menyebut Topan Ginting sebagai kadis menentukan proses pelelangan termasuk perencanaan anggaran yang disusun konsultan perencana.

    Hakim Khamozaro Waruwu juga menggali Peraturan Gubernur atau Pergub Sumut soal pergeseran angggaran dari sejumlah dinas di Pemprov Sumut ke Dinas PUPR Pemprov Sumut yang dijadikan dasar anggaran pembangunan jalan, kepada Sekretaris Dinas PUPR Sumut Muhammad Haldun.

    “Soal pergeseran anggaran ini, setelah kita dengar kesaksian saksi Muhammad Haldun, saya minta jaksa menghadirkan Pj Sekda Sumut saat itu Effendy Pohan dan Gubernur Sumut pada sidang berikutnya. Kita mau tanyakan dasar hukum Pergub Sumut mengenai pergeseran anggaran yang dilakukan hingga enam kali. Semua orang sama didepan hukum. Saudara saksi (Muhammad Haldun), jangan takut kehilangan jabatan, takut lah kepada Tuhan,” kata Waruwu.

    Jaksa penuntut dari Komisi Pemberantasan Korupsi atau Jaksa KPK Eko Wahyu mengatakan, pembangunan jalan yang dikerjakan Dinas PUPR Sumut yang anggarannya dikumpulkan dari pergeseran anggaran sejumlah dinas seperti yang tercantum dalam Pergub Sumut, seharusnya diawali dengan perencanaan.

    Namun faktanya, pembangunan jalan yang bermasalah itu tidak melalui perencanaan. Buktinya, kata jaksa, paket pembangunan jalan diumumkan lewat lelang elektronik pada Kamis, 26 Juni 2025 pukul 17.32 WIB, disetujui penyedia lelang yakni Dinas PUPR Sumut pada pukul 23.34 WIB dengan pemenangnya PT Dalihan Na Tolu Grup. Prosesnya sangat cepat.

    Kejanggalan lainya, konsultan perencana baru mengajukan perencanaan pada akhir Juli 2025. Untuk paket Sipiongot-Batas Labuhan Batu, dikerjakan konsultan perencana dari CV Balakosa Konsultan. Sedangkan paket Hutaimbaru-Sipiongot konsultan perencana dari CV Wira Jaya Konsultan.

    “Kedua konsultan perencana tersebut baru memasukkan detail perencanaan pembangunan kedua ruas jalan dengan nilai total Rp 165 miliar itu pada akhir Juli 2025. Padahal pemenang tender sudah diumumkan 26 Juni 2025,” kata Eko.

    Adapun proyek yang sifatnya mendesak maupun Proyek Strategis Nasional atau PSN, dimungkinkan dikerjakan tanpa proses perencanaan. Namun pembangunan jalan Sipiongot-Batas Labuhan Batu dan Hutaimbaru-Sipiongot tidak mendesak dan bukan PSN.