FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Transaksi pasar modal di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat mencapai Rp36,4 triliun berdasarkan catatan PT Bursa Efek Indonesia. Nilai transaksi pasar modal tersebut untuk periode Januari hingga 20 November 2025.
Kepala BEI Perwakilan Sulsel, Fahmin Amirullah menyebut transaksi pasar modal di Sulsel tumbuh lebih besar dibanding pada 2024 lalu.
“Transaksi pasar modal di wilayah Sulsel dan Sulbar sepanjang Januari hingga 20 November 2025 mencapai Rp36,4 triliun atau lebih besar dibandingkan realisasi 2024 yang tercatat Rp23,3 triliun,” urai Fahmin Amirullah di Makassar, kemarin.
Bahkan, Fahmin menyebut pertumbuhan transaksi pasar modal sepanjang 2025 naik 100 persen dibanding 2023 lalu yang tercatat sebesar Rp23,2 triliun.
Dalam tiga tahun terakhir, rata-rata transaksi per bulan untuk pasar modal di wilayah Sulselbar terus meningkat.
Sebagai gambaran, pada 2023 lalu, rata-rata transaksi Rp1,56 triliun per bulan, kemudian naik menjadi Rp1,9 triliun pada 2024 dan pada 2025 rata-rata transaksi per bulan tercatat sebanyak Rp3 triliun.
Sementara jumlah SID Pasar modal di Sulselbar juga mengalami peningkatan dari 342.463 pada 2023, naik menjadi 431.922 pada 2024 dan naik lagi menjadi 532.928 pada 2025.
“Pada tahun 2015 ke bawah itu jumlah SID pasar modal di Sulselbar masih di bawah angka seribu, namun setelah 2015 terus meningkat dari tahun ke tahun dan kini mencapai 532.928 pelaku di pasar modal,” kata Fahmin.
Tingginya pertumbuhan nilai transaksi pasar modal dan SID di wilayah Sulawesi Selatan dan Barat menunjukkan literasi dan inklusi terkait pasar modal terus bertumbuh. Pertumbuhan ini seiring perkembangan teknologi informasi, sehingga akses pasar modal semakin mudah dijangkau.









