Author: Fajar.co.id

  • 24 Tahun Epson Indonesia, Terus Berinovasi

    24 Tahun Epson Indonesia, Terus Berinovasi

    Oleh : Dody Suryawan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Epson memang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia terutama pengguna produknya. Hal ini karena sudah jutaan orang Indonesia merasakan kecanggihan teknologinya dalam hal mencetak karena ada di semua lini mulai dari rumah hingga perkantoran maupun usaha pencetakan.

    Head of Finance & Corporate Service Epson, M.Husni Nurdin mengatakan tahun ini Epson Indonesia genap 24 tahun berkarya di Indonesia dengan segala inovasi dan sumbangsihnya untuk perekonomian negara.

    Selama beroperasi Epson Indonesia sudah memiliki jaringan layanan yang luas di 114 kota-kota Indonesia,” ujar dia, saat ditemui di acara 24 tahun epson Indonesia, baru-baru ini.

    Hingga kini, Epson terus memenuhi kebutuhan pelanggan melalui rangkaian produk lengkap yang menawarkan presisi tinggi dan energi yang efisien.

    Perlu diketahui Epson Indonesia merupakan satu-satunya produsen printer dan perangkat berteknologi tinggi yang memiliki pabrik di Indonesia.

    Itulah mengapa Epson menjadi satu-satunya yang mampu memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Di beberapa produk, Epson bahkan mampu memenuhi TKDN hingga 63% dan menjadi satu-satunya produk yang bisa disebut sebagai produk Indonesia,”katanya.

    Menurut laporan dari lembaga survey IDC, Epson memegang pangsa pasar tertinggi untuk printer rumah/kantor di Indonesia pada kuartal IV 2023 dengan 64,3 persen. Penguasaan Epson di Indonesia jauh melampaui para pesaingnya seperti Canon dengan penguasaan pasar sebesar 17,2 persen, HP dengan 11,0 persen, Brother dengan 6,4 persen, dan Fujifilm dengan 0,5 persen.

  • Tatak Ujiyati Sebut Kandidat yang Didukung Anies Baswedan Merupakan yang Terbaik Diantara yang Lain

    Tatak Ujiyati Sebut Kandidat yang Didukung Anies Baswedan Merupakan yang Terbaik Diantara yang Lain

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tatak Ujiyati blak-blakan menyampaikan dukungannya terhadap pasangan calon (paslon) kepala daerah yang didukung oleh Anies Baswedan (ABW) dalam Pilkada 2024.

    Dalam pernyataannya, Tatak menyebutkan beberapa nama paslon yang menurutnya memiliki kualitas terbaik di wilayah masing-masing.

    “Para kandidat yang didukung ABW. Mas Pramono-Bang Doel di DKI Jakarta. Ustadz Syaikhu-Pak Ilham Habibie di Jabar. Mbak Luluk Hamidah-Pak Lukmanul Khakim di Jatim,” ujar Tatak dalam keterangannya di aplikasi X @tatakujiyati (18/11/2024).

    Ia menegaskan bahwa paslon tersebut merupakan yang terbaik di antara kandidat lain di daerah mereka.

    “Semuanya kandidat paling baik di antara para kandidat lain di daerahnya,” Tatak menuturkan.

    Tatak bilang, jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu memberikan dukungan, maka sebagai seorang loyalis, ia turut memberikan dukungan.

    “ABW dukung mereka, saya juga dukung mereka. Bagaimana kamu?,” tandasnya.

    Sebelumnya, Analis politik Rocky Gerung memberikan pandangannya terkait arah politik Anies Baswedan menjelang pemilu.

    Dikatakan Rocky, Pramono Anung dan Rano Karno lebih diminati oleh Anies ketimbang PKS, yang selama ini dipandang sebagai salah satu partai pengusungnya.

    “Pramono Anung dan Rano Karno lebih diminati oleh Anies ketimbang PKS,” ujar Rocky dikutip dari unggahan akun X @CakKhum (17/11/2024).

    Rocky menyebut bahwa Anies memberi kepastian mengenai pilihan politiknya, dengan menunjukkan bahwa suara dari “anak-anak Abah” akan lebih condong ke Rano Karno dan Pramono Anung.

  • Anies Doakan Luluk Hamidah Jadi Gubernur Jatim, Cak Imin: Terima Kasih Mas

    Anies Doakan Luluk Hamidah Jadi Gubernur Jatim, Cak Imin: Terima Kasih Mas

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Anies Baswedan mengunggah momen dirinya bersama Calon Gubernur Jawa Timur (Cagub Jatum) Luluk Hamidah. Hal itu menuai spekulasi beragam.

    Ada yang menyebut eks Menteri Pendidikan itu mengendorse Luluk Hamidah. Seperti yang ia lakukan di Pilgub Jakarta dengan Pramono Anung.

    “Beberapa waktu lalu menerima dan menjamu mbak Luluk Hamidah di rumah. Berbincang panjang dan hangat tentang Jawa Timur, tentang Indonesia,” tulis akun dikutip dari akun X nya, Senin (18/11/2024).

    Anies mengaku senang berdiskusi dengan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu. Ia pun mendoakan Luluk.

    “Amat senang berdiskusi dengannya, semangatnya terasa, pemikirannya bernas. Semoga mbak @lulukhamidah dikabulkan hajatnya, dilancarkan ikhtiarnya, dan diberi jalan menebar manfaat bagi lebih banyak orang, khususnya di Jawa Timur. Aamiin yra,” ucapnya.

    Unggahan itu pun dikomentari oleh Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Ketua Umum PKB itu berterima kasih pada Anies. 

    “Terimakasih Mas @aniesbaswedan  Semoga @lulukhamidah jadi Gubernur Jatim,” ucapnya.

    (Arya/Fajar)

  • Kritik Format Debat Pilkada yang Digelar KPU, Akbar Faizal Sentil Kandidat yang Ingin Menaikkan Inflasi

    Kritik Format Debat Pilkada yang Digelar KPU, Akbar Faizal Sentil Kandidat yang Ingin Menaikkan Inflasi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Anggota DPR RI, Akbar Faizal mengkritik format debat Pilkada yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).

    “Sudah lama saya geli lihat format debat ala KPU seperti yang sekarang ini rutin di layar TV. Saya gak ngerti kenapa @KPU_ID tidak berimajinasi lebih jauh tentang debat yang berkualitas,” kata Akbar Faizal dalam akun X, Senin, (18/11/2024). 

    Dia menduga KPU sadar bahwa jika format debat dibuat lebih baik untuk melihat kualitas calon akan berisiko pada logika publik.

    “Atau mungkin KPU sadar bahwa tak guna —dan bisa berisiko terhadap logika publik— jika format debat dibuat lebih baik dari sekarang dengan melihat kualitas banyak calon bupati/gubernur yang berantakan?,” tuturnya.

    Lebih lanjut kata pria asal Sulsel ini menyentil kandidat yang menanyakan jumlah ambulance dan berencana menaikkan inflasi.

    “Bayangkan, ada calon yg bertanya kepada lawannya, ‘Tahukah Anda berapa jumlah ambulance disini?’. Belum lagi yang berencana menaikkan inflasi,” tandasnya. 

    Diketahui, masa kampanye tinggal beberapa hari lagi. Tahapan pilkada akan memasuki masa tenang mulai 24 November mendatang.

    Sedangkan pemungutan suara secara serentak akan digelar pada 27 November mendatang. (selfi/fajar) 

  • Endors di Pilgub, Jokowi Disebut Masih Candu Kekuasaan

    Endors di Pilgub, Jokowi Disebut Masih Candu Kekuasaan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial Stefan Antonio kembali melontarkan kritik tajam, kali ini ditujukan kepada mantan Presiden Jokowi.

    Dalam unggahannya, Stefan menyoroti kehadiran Jokowi dalam kampanye pasangan calon Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah.

    Stefan menyebut Jokowi mengalami post power syndrome, sindrom yang kerap dialami oleh mantan pejabat yang sulit melepaskan diri dari kekuasaan.

    “Post Power Syndrome itu Nyata Kawan. Alih-alih ikut mendukung cakada,” ujar Stefan dalam keterangannya di aplikasi X @StefanAntonio__ (16/11/2024).

    Blak-blakan, Stefan mengatakan bahwa Jokowi terkesan masih tidak bisa melepaskan jabatannya seperti sebelumnya.

    “Sebenarnya Jokowi masih ga bisa kehilangan atau melepaskan ikatan candu saat dia masih menjabat dulu. Dia ga bisa kehilangan sorot kamera wartawan,” cetusnya.

    Menurutnya, Jokowi masih haus akan sorotan kamera, euforia dielu-elukan rakyat, dan kebiasaannya membagikan kaos kepada massa.

    “Dia ga bisa kehilangan dielu-elukan khalayak bak Seorang Raja. Dia ga bisa kehilangan kebiasaan nyawer kaos ke Rakyat Jelantahnya,” imbuhnya.

    Stefan juga mengungkit isu masa lalu terkait wacana tiga periode.

    “Candu Kekuasaan sebagai Presiden inilah yang membuat dia ga rela melepaskan Jabatannya bahkan sampai bermanuver minta 3 Periode dulu kala,” Stefan menuturkan.

    Kata Stefan, saat ini Jokowi kembali berupaya mengais sisa-sisa kenangan lamanya melalui momentum Pilkada di Jateng.

    “Dan saat ini, dia cuma berusaha mengais sisa-sisa moment kenangan lamanya dia melalui Monentum Pilkada yang sebentar lagi usai juga ini,” terangnya.

  • Mulai Judol hingga Kasus Bos Klub Malam di Surabaya, Mahfud Tegaskan Polri Tidak Bersandiwara di Dua Kasus Itu

    Mulai Judol hingga Kasus Bos Klub Malam di Surabaya, Mahfud Tegaskan Polri Tidak Bersandiwara di Dua Kasus Itu

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pakar Hukum Tata Negara Mahfud MD menyoroti dua kasus yang tengah jadi sorotan publik belakangan ini. Ia menyebut ada keraguan kasus tersebut tuntas.

    Dua kasus itu adalah Judi Online (Judol) yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Kemudian kasus bos klub malam di Surabaya Ivan Sugianto.

    “Karena pengalaman masa lalu, banyj yang ragu dan khwatir: penanganan judol di Komdigi takkan sampai menyentuh pejabat yang paling bertanggungjawab dan terlibat,” kata Mahfud dikutip dari unggahannya di X, Senin (18/11/2014).

    Sementara itu, kasus Ivan sebelumnya diragukan karena disinyalir pria yang ditangkap adalah palsu. Alias pemeran pengganti.

    “Begitu pun penangkapan Ivan Sugianto yang menyuruh anak SMA bersujud dan menggonggong hanya sandiwara, Ivan yang ditangkap adalah palsu dan hanya pemeran pengganti,” ucapnya.

    Namun menurut sumber yang ia terima, polisi tidak main-main dengan kasua tersebut.

    “Menurut sumber yang saya peroleh, POLRI tidak bersandiwara atas 2 kasus itu,” ujar mantan Menteri Koordinator Hukum, Politik, dan Keamanan itu.

    Mahfud menegaskan dua hal.

    “Pertama, penanganan kasus judol di Komdigi akan sampai ke otak dan jantung pelaku. Dua, Ivan Sugianto yang ditangkap itu asli,” terangnya.

    Untuk membuktikan hal tersebut, wajah Ivan nantinya akan ditampilkan ke publik. Saat akan dilimpahkan ke kejaksaan.

    “Saat pelimpahan ke kejaksaan nanti wajah Ivan akan ditunjukkan kepada publik tanpa memakai masker,” pungkasnya.
    (Arya/Fajar)

  • Debat Ketiga Pilgub Jakarta, Akademisi Universitas Pancasila: Minim Terobosan Baru Atasi Masalah Jakarta

    Debat Ketiga Pilgub Jakarta, Akademisi Universitas Pancasila: Minim Terobosan Baru Atasi Masalah Jakarta

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Debat ketiga Pilkada Jakarta yang berlangsung di Hotel Sultan mengusung tema Perkotaan dan Perubahan Iklim, menghadirkan para pasangan calon kepala daerah Jakarta, yakni Ridwan Kamil-Siswono, Dharma-Kun, dan Pramono-Rano.

    Debat ini menjadi ajang bagi ketiga pasangan untuk menyampaikan visi, misi, serta gagasan terakhir mereka dalam menangani tantangan perkotaan dan perubahan iklim yang semakin mendesak di Jakarta.

    Jakarta terus menghadapi kompleksitas masalah perkotaan, mulai dari banjir hingga polusi, yang diperburuk oleh perubahan iklim. Oleh sebab itu, diperlukan kolaborasi erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam menyusun strategi adaptif dan berkelanjutan yang akan melindungi masyarakat serta meningkatkan kualitas hidup warga kota secara menyeluruh.

    Menurut Ihsan Suri, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila dan Direktur Network Society Indonesia, selama debat berlangsung, ketiga pasangan calon tidak menampilkan program-program baru yang substantif dalam menyelesaikan permasalahan perkotaan.

    “Tidak ada gagasan baru mengenai infrastruktur drainase untuk mengatasi banjir, atau peningkatan Ruang Terbuka Hijau serta pengelolaan sumber air berkelanjutan,” jelas Ihsan.

    Lebih lanjut, Ihsan juga mengkritisi pendekatan para calon terhadap masalah kemacetan di Jakarta. Menurutnya, solusi yang ditawarkan para calon hanya berupa retorika dan pengulangan program yang telah dijalankan oleh gubernur-gubernur sebelumnya. “Sementara terobosan dalam penanganan kemacetan hanya sebatas retorika, tanpa ada strategi baru yang konkret,” ujar Ihsan yang juga dikenal sebagai Tokoh Pemuda Betawi.

  • Hadirkan Raja Dangdut, Bukti Besti Peduli Dunia Seniman dan Budaya yang Mengakar di Polman

    Hadirkan Raja Dangdut, Bukti Besti Peduli Dunia Seniman dan Budaya yang Mengakar di Polman

    FAJAR.CO.ID, POLMAN — Siapa sih yang tak mengenal Rhoma Irama? Sosok Raja Dangdut yang memiliki kontribusi besar bagi perkembangan musik dangdut di Indonesia. Pria kelahiran 11 Desember 1946 ini berhasil mengubah dangdut dari genre musik tradisional menjadi sebuah fenomena modern dan populer di kalangan masyarakat. Penggemarnya pun semua kalangan, dari yang muda hingga tua.

    Rhoma Irama Hadir di Polman

    Salah satu momen penting dan bersejarah bagi warga Kabupaten Polewali Mandar akan hadirnya Rhoma Irama di Bumi Tipalayo. Pelantun lagu ‘Perjuangan dan Doa’ dijadwalkan akan hadir memberikan dukungan kepada pasangan cabup Polman, Andi Bebas Manggazali – Siti Rahmawati. Itu dalam rangka mengisi kampanye akbar paslon bupati Polman nomor 2 di Lapangan Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo, Polman pada, Selasa, 19 November 2024.

    Ketua Tim Pemenangan Bebas-Siti (Besti), Syuaib Hannan mengatakan suatu kebanggan bagi jagoannya karena bisa menghadirkan sosok musisi legendaris itu untuk memberikan hiburan kepada masyakarakat sekaligus memberikan dukungan bagi Besti. “Ini sangat luar biasa, Rhoma Irama akan menginjak tanah Mandar, Polman. Sosoknya sudah tak diragukan lagi di dunia musik tanah air dan dunia. Hampir satu Indonesia tahu dengan Rhoma Irama,” kata Syuaib. “Dan, semoga dengan lagu-lagunya bisa memberikan kita inspirasi dan semangat juang menghadapi konstestasi Pilkada.”

    Kata Syuaib, hampir seluruh masyarakat Polman mengenal dan mengetahui deretan lagu hitsnya Rhoma Irama. Hal ini pun yang membuat pasangan dengan tagline Membangun Desa Menata Kota ini menghadirkan Rhoma Irama, bersama Soneta Grup. Selain itu, Rhoma Irama dan Soneta Groupnya dikenal sebagai kelompok musik yang Islami dan sangat relevan dengan kondisi Polman yang religius.

  • Didukung Mahfud MD Usai Dilapor Polisi, Said Didu: Teman Seperjuangan, Rival di Bola

    Didukung Mahfud MD Usai Dilapor Polisi, Said Didu: Teman Seperjuangan, Rival di Bola

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pro. Mahfud MD, atas dukungannya.

    Said Didu menegaskan bahwa dirinya dan Mahfud MD memiliki visi yang sama dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan.

    “Terima kasih Prof. Mahfud MD, kami selalu sama dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan,” ujar Said Didu dalam keterangannya di aplikasi X @msaid_didu (17/11/2024).

    Namun, ia menambahkan sentuhan humor dalam pernyataannya dengan mengungkapkan satu perbedaan mencolok antara mereka berdua. “Tapi selalu berbeda dalam bola,” tandasnya.

    Seperti diketahui, Said Didu merupakan penggemar klub sepakbola Manchester City. Sementara Prof. Mahfud penggemar rival sekota City, Manchester United.

    Sebelumnya, Prof. Mahfud MD, ikut menanggapi polemik seputar pemanggilan Said Didu oleh polisi terkait kritiknya terhadap proyek Pantai Indah Kapuk 2 (PIK-2).

    Said Didu dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada 19 November 2024, setelah dilaporkan atas tuduhan terkait kritiknya terhadap pembebasan lahan proyek tersebut.

    “Said Didu menyuarakan rasa ketidakadilan dalam pembebasan tanah PIK 2 di Banten,” ujar Mahfud dalam keterangannya di aplikasi X @mohmafudmd dikutip pada Minggu (17/11/2024).

    Mahfud menyebutkan bahwa Said Didu mengungkapkan ketidakadilan dalam proses pembebasan tanah untuk proyek PIK-2 di Banten, yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

    “Pengganti tanah hanya sekitar Rp50.000/M2. Sementara petugas yang membebaskan atau meratakan tanah bisa minum es yang sekali beli seharga Rp100.000,” cetusnya.

  • Perbedaan Hasil Survei di Pilgub Jateng, Prof Asrinaldi Minta Persepsi Ambil Tindakan

    Perbedaan Hasil Survei di Pilgub Jateng, Prof Asrinaldi Minta Persepsi Ambil Tindakan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Perbedaan hasil survei antara lembaga survei di Pilgub Jawa Tengah (Jateng), menjadi perhatian serius pakar politik. Kini muncul seruan untuk membedah data hasil survei tersebut.

    Perbedaan hasil survei dimaksud yakni antara Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan Indikator Politik Indonesia. SMRC dan Indikator merilis hasil survei yang jelas jomplang antara raihan Andika Perkasa dan Ahmad Lutfhi.

    Pakar politik, Prof Asrinaldi meminta Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) ambil tindakan adil dan segera melakukan pemeriksaan mendalam.

    Persepi didesak mengekpose kedua lembaga tersebut membuka data hasil survei mereka. Menurut dia, jika ditemukan fakta kebenaran bahwa memang hasilnya terlampau jauh, tentu hal ini harus menjadi perhatian Persepi.

    Secara ideal memang harus dilaksanakan pemangggilan terhadap dua lembaga ini untuk membuka keseluruhan data dan menjelaskan mengapa terjadi perbedaan.

    “Kalau memang ada fakta bahwa hasilnya berbeda jauh. Tentu ini akan menjadi perhatian Persepi. Idealnya tentu Harus ada pemeriksaan terhadap perbedaan ini,” kata Asrinaldi dalam siaran persnya, dilansir dari jpnn, Minggu (17/11).

    Kejadian ini sebenarnya sebagaimana terjadi dengan Poltracking dan Lembaga Survei Indonesia (LSI). Jika Poltracking saja diberikan sanksi akibat perbedaan hasil survei, maka sudah sepantas dan sebaiknya hal sama juga dilakukan atas dasar perbedaan hasil survei di Jateng.

    Perbedaan yang jauh itu terjadi di antara lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) dengan perolehan elektoral Andika Perkasa sebesar 43,46 persen, sementara lembaga milik Saiful Mujani berada pada angka 50,4 persen untuk Andika Perkasa.