Author: Fajar.co.id

  • Survei Trust Indonesia, Ubaid-Anjas Unggul Telak Jelang Pilkada Haltim

    Survei Trust Indonesia, Ubaid-Anjas Unggul Telak Jelang Pilkada Haltim

    FAJAR.CO.ID, HALMAHERA TIMUR — Survei terbaru Trust Indonesia menunjukkan elektabilitas pasangan calon Ubaid Yakub-Anjas Taher jauh meninggalkan Farrel Adhitama-Thaib Djalaluddin di pilkada Halmahera Timur (Haltim). Angka elektabilitas Ubaid-Anjas sebesar 56,3 persen jauh lebih besar dari Farrel-Thaib yang berada di level 43,3 persen.

    “Survei terbaru Trust Indonesia di bulan Oktober, menunjukkan elektabilitas Ubaid-Anjas sebesar 56,3 persen jauh mengalahkan Farrel-Thaib. Dengan rentang waktu satu bulan tersisa, rasanya kondisi elektabilitas ini tidak akan banyak berubah. Jika hari ini pilkada dilakukan, Ubaid-Anjas akan terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Haltim,” kata Direktur Riset Trust Indonesia Ahmad Fadhli dalam keterangannya kepada awak media, Sabtu (23/11) siang.

    Merujuk survei, Fadhli menjelaskan pasangan Ubaid-Anjas unggul di mayoritas kecamatan Haltim. Rata-rata perolehan elektabilitas pasangan tersebut melampaui angka 50 persen. Tren ini, ungkap dia, menunjukkan betapa luasnya dukungan masyarakat terhadap pasangan calon petahana tersebut.

    “Keunggulan Ubaid-Anjas juga tampak pada mayoritas kecamatan Haltim. Bisa jadi, ini menjadi petunjuk kemenangan bagi pasangan petahana tersebut,” jelas dia.

    Menurut Fadhli, beberapa faktor yang menyebabkan responden memilih pasangan Ubaid-Anjas. Misalnya karena pasangan calon itu dianggap bersih dari korupsi dan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam survei Trust, pada kedua aspek tersebut, pasangan Ubaid-Anjas dianggap masyarakat lebih baik daripada Farrel-Thaib.

  • Singgung Janda-janda akan Diurus Lahir Batin, Ridwan Kamil Dikritik Keras Netizen

    Singgung Janda-janda akan Diurus Lahir Batin, Ridwan Kamil Dikritik Keras Netizen

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Istilah janda bagi pasangan cagub dan cawagub Jakarta, Ridwan Kami-Suswono tampaknya menjadi sumber kritik bagi pasangan ini. Baik Ridwan Kamil dan Suswono, sama-sama menyinggung soal janda saat kampanye.

    Jika sebelumnya Suswono disorot karena meminta para janda kaya menikahi laki-laki pengangguran, kini Ridwan Kamil juga mendapat sorotan tajam karena menyinggung soal janda.

    Pernyataan itu dilontarkan RK saat agenda kampanye di Kalimalang, Jakarta Timur, pada 16 November lalu.

    “Nanti janda-janda akan disantuni oleh Pak Habiburokhman, akan diurus lahir-batin oleh bang Ali Lubis,” ucap RK yang disahuti dan diberi tepuk tangan oleh warga yang hadir.

    Bahkan, eks Gubernur Jawa Barat itu pun berseloroh bahwa janda akan dinikahi salah satu timnya. “Akan diberi sembako oleh Bang Adnan dan kalau cocok akan dinikahi oleh Bang Ryan,” kata dia dilansir dari jpnn, Jumat (22/11).

    Hal itu pun mengundang kritik keras dari warganet terutama di media sosial X yang kontra dengan pernyataan itu.

    “Cara ngomongnya tuh bikin status janda kayak bahan bercandaan dan objek buat diurus-urus, bahkan dinikahi. padahal mereka juga manusia yang punya martabat, bukan sekadar subjek simpati apalagi guyonan politik,” tulis @blacvorest.

    “Pak @ridwankamil tweets anda bertahun-tahun lalu tampaknya emang udah sesuai sifat asli anda. anda bilang “dulu saya adalah netizen yg julid”. enggak, pak. anda itu sexist dan itu udah ada dalam genetik anda. you’re a disgusting,” tulis @ARomeneer.

    “Gak tahu ini buat becanda kampanye atau beneran. Tp beneran norak, gak elok. Ternyata lebih downgrade dari badut. Surem!” tulis @jvncs_. (fajar)

  • Terapkan Praktik Bisnis Berkelanjutan, PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024

    Terapkan Praktik Bisnis Berkelanjutan, PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan Indonesia Corporate Sustainability Award 2024

    Untuk mengembangkan kapasitas dan mendukung peran fasilitator, PTVI IGP Morowali memastikan fasilitator mendapatkan berbagai pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas mereka. Pelatihan-pelatihan tersebut mencakup Community Development (ComDev), keberlanjutan (Sustainability), serta pelatihan pelatihan khusus untuk pengembangan keterampilan sebagai fasilitator, guna mendukung keberhasilan program secara lebih optimal.

    Secara umum, Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang dilaksanakan oleh PT Vale di Morowali telah memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar area operasional. Hingga kuartal ketiga tahun 2024, PTVI IGP Morowali telah mengalokasikan Rp63 miliar untuk mendukung berbagai program tersebut.

    Head of External Relations Bahodopi & Pomalaa PTVI, Yusuf Suharso menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. “Kami sangat bangga dapat meraih penghargaan ini. Penghargaan ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan kami dalam mendukung pembangunan sosial dan ekonomi, tetapi juga menunjukkan pentingnya keberlanjutan dalam setiap aspek operasi kami,” ungkapnya.

    Menurutnya, penghargaan ini adalah bukti nyata dari komitmen perusahaan dalam menjalankan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. “Ini merupakan bukti nyata dari komitmen kami melalui berbagai program sosial yang telah dijalankan”, tuturnya.

    Pada kesempatan tersebut, Yusuf Suharso menyampaikan rasa terima kasih kepada karyawan, masyarakat Morowali, pemerintah Provinsi Sulteng khususnya Pemda Morowali, serta seluruh pihak yang telah memberikan dukungan positif untuk perusahaan. Dia percaya bahwa ini baru permulaan dari langkah besar PTVI IGP Morowali menuju masa depan perusahaan yang lebih baik.

  • Singgung Janda-janda akan Diurus Lahir Batin, Ridwan Kamil Dikritik Keras Netizen

    Ridwan Kamil Dinilai Lecehkan Janda, Peneliti SMRC: Dia Bermain-main dengan Janji Politiknya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pernyataan Ridwan Kamil saat melakukan kampanye di Jakarta kini jadi sorotan tajam publik. Bahkan di media sosial, banyak aktivis dan tokoh publik yang mengkritik komentarnya itu.

    “Nanti janda-janda akan disantuni oleh Pak Habibirrahman, akan diurus lahir-batin oleh Bang Ali Lubis, akan diberi sembako oleh Bang Adnan, dan kalau cocok akan dinikahi oleh Bang Rian,” ujar Ridwan Kamil dalam penggalan video pidato kampanye yang kiini beredar di media sosial.

    Terkait hal itu, peneliti dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad, juga menyampaikan pandangannya. Menurutnya, ada dua hal yang perlu mendapat perhatian pada video ini.

    “Pertama, RK mengulang kembali praktik insensitif yang telah dilakukan Suswono, calon wakilnya, sebelumnya. Pernyataan ini sangat merendahkan dan melanggengkan stigma pada para perempuan. Tidak pantas pernyataan seperti ini keluar dari mulut seorang calon pejabat publik,” tulis Saidiman melalui tulisannya di media sosial X, dikutip Jumat (22/11/2024).

    Kedua, lanjut Saidiman, ini adalah momen kampanye di mana sang calon sedang mengemukakan janji. Apakah Habiburrahman, Ali Lubis, Adnan, dan Rian yang disebut dalam pidato itu memang masuk dalam skema pendanaan program kebijakan Ridwan Kamil ke depan? Rasanya tidak mungkin.

    Akan sangat aneh kalau program kebijakan pemerintahan provinsi ditanggung biayanya oleh individu. Apa urusannya pemerintah provinsi mengeluarkan program menikahkan Rian dengan salah satu warga? Kalau begitu apa?

  • Sukarelawan Anies Baswedan Mantap Dukung Pasangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilgub Jakarta

    Sukarelawan Anies Baswedan Mantap Dukung Pasangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilgub Jakarta

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Dukungan terhadap pasangan cagun dan cawagub Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno terus mengalir beberapa hari menjelang pemungutan suara.

    Terbaru, para sukarelawan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di pilpres 2024 lalu, menyatakan mendukung pasangan yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut.

    Kelompok sukarelawan yang menamakan diri Badan Koordinasi Saksi (Bakorsi) menyatakan mendukung cagub-cawagub nomor urut tiga Pramono Anung (Pram) dan Rano Karno (Doel).

    Bakorsi mendukung Pram-Doel setelah eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyatakan secara terbuka memberikan sinyal dukungan kepada paslon yang diusung PDI Perjuangan itu.

    “Bakorsi mengikuti sinyal Anies Baswedan dengan mendukung pasangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024,” kata pembina Bakorsi Nasional Tatak Ujiyati saat mendeklarasikan dukungan di Jakarta, Jumat (22/11).

    Menurut Tatak, Bakorsi awalnya mengupayakan Gerakan Coblos Semua. Namun, berubah haluan setelah Anies memberi sinyal mendukung Pram-Doel. “Awalnya Bakorsi mendukung Gerakan Coblos Semua (Gercos), tetapi setelah sinyal Anies mendukung Pramono-Rano, Bakorsi berbalik haluan,” lanjutnya.

    Tatak menyatakan wajar Anies memberikan kepercayaan kepada Pram, karena keduanya telah kenal lama sebagai pribadi dan aktivis.

    Menurutnya, Anies dan Pram sama-sama menjadi aktivis ketika berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) lebih dari 30 tahun lalu. Diketahui, setelah lulus Teknik Pertambangan ITB, Pramono melanjutkan studi Magister Manajemen di UGM.

  • Survei Indikator: Lebih Separuh ASN di Makassar Pilih MULIA Dibanding INIMI

    Survei Indikator: Lebih Separuh ASN di Makassar Pilih MULIA Dibanding INIMI

    Tidak hanya unggul di kalangan ASN, MULIA juga menang di segmen wirausaha/pengusaha/profesional; buruh, pekerja tidak tetap, dan orang mengangggur; serta petani/peternak nelayan. Masing-masing yakni 46,7 persen; 46,2 persen; dan 60 persen.

    “Bahkan di kalangan emak-emak maupun pelajar dan mahasiswa terlihat bahwa segmen itu juga condong mendukung MULIA dibanding tiga paslon lain,” ungkapnya.

    Founder dan Peneliti Utama Indikator, Prof Burhanuddin Muhtadi, sebelumnya menyampaikan simulasi top of mind Calon Walikota Makassar masih dipimpin oleh Munafri Arifuddin yakni 35%. Disusul Indira Jusuf Ismail 23,3%, Andi Seto Gadhista Asapa 16,7% dan Amri Arsyid 1%.

    Hasilnya pada simulasi empat paslon, MULIA memiliki persentase 41,9%, disusul INIMI 25,1%, Sehati 21,1% dan AMAN 2,1%, sementara tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 9,7%.

    Selain itu, Lembaga survei yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) ini juga memotret simulai empat Paslon melalui kertas suara.

    “Jadi kita sudah sesuaikan dengan specimen yang ditetapkan KPUD berkaitan dengan kertas suara yang akan dicoblos oleh warga Kota Makassar,” ungkap Prof Burhanuddin.

    Hasilnya pada simulasi empat paslon dengan kertas suara, MULIA tetap memimpin persentase dengan berada di angka 41,9%. Disusul INIMI 25,1%, Sehati 21,1% dan AMAN 2,1%, sementara tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 9,7%.

    “Hasilnya lagi-lagi konsisten, Munafri dan Aliyah Mustika Ilham itu 41,9%, trennya mengejutkan, positif disbanding (survei) awal Oktober. Meskipun kenaikannya dalam rentang margin of error, tapi jelas ada kenaikan,” jelasnya.

  • MULIA Unggul Selisih 16,8 Persen di Atas Rival, Prof Burhanuddin Muhtadi: Swing Voter Selalu Terbagi Proporsional

    MULIA Unggul Selisih 16,8 Persen di Atas Rival, Prof Burhanuddin Muhtadi: Swing Voter Selalu Terbagi Proporsional

    MAKASSAR—Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (MULIA) unggul jauh dari paslon lainnya berdasarkan hasil survey terbaru Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Kamis (21/11/2024).

    Dalam simulasi empat pasangan, MULIA memiliki elektabilitas 41,9 persen atau naik cukup signifikan dibandingkan rilis survei September lalu yang ada di angka 36,7 persen.

    Paslon nomor urut 1 itu berdasarkan temuan Indikator unggul selisih 16,8 persen di atas Indira Yusuf Ismail dan Ilham Ari Fauzi yang berada di posisi kedua.

    Pasangan nomor urut 3 ini berdasarkan survei memiliki elektabilitas 25,1 persen dan cenderung stagnan dalam satu setengah bulan terakhir.

    Sementara dengan pasangan nomor urut 2 Andi Seto Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) yang ada di posisi ketiga, MULIA unggul selisih 20,8 persen. SEHATI berdasarkan survei Indikator yang dilaksanakan 11-17 November memiliki elektabilitas 21,1 persen.

    Kenaikannya tipis diibandingkan survei sebelumnya.

    Founder sekaligus Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Prof. Burhanuddin Muhtadi, M.A., Ph.D menegaskan, masih ada swing voters sekitar 28 persen.

    Mereka adalah kelompok yang belum menentukan pilihan ketika pertanyaan elektabilitas ditanyakan dan yang sudah punya pilihan tapi masih berpotensi untuk mengubah preferensi. Jumlahnya, menurut Burhanuddin di kisaran 28%.

    Menurutnya, untuk bisa mengejar MULIA yang unggul signifikan, Indira-Ilham dan Andi Seto-Rezki harus mendapat limpahan suara mayoritas dari swing voters menjelang pemilihan yang akan berlangsung 27 November mendatang.

  • Soal Arah Dukungan di Pilkada, Akbar Faizal Minta Jokowi Jelaskan Rekam Jejak Pram, Andika dan Risma Sampai Tak Dilirik

    Soal Arah Dukungan di Pilkada, Akbar Faizal Minta Jokowi Jelaskan Rekam Jejak Pram, Andika dan Risma Sampai Tak Dilirik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politikus senior Akbar Faizal menyampaikan pandangannya mengenai keterlibatan mantan Presiden, tidak terkecuali Jokowi dalam Pilkada.

    Ia menekankan pentingnya peran seorang eks pemimpin untuk memberikan teladan kearifan kepada generasi berikutnya, terutama dalam berpolitik.

    “Tugas dan peran orang tua ajarkan kearifan kepada generasi berikutnya,” ujar Akbar dalam keterangannya di aplikasi X @akbarfaizal68 (21/11/2024).

    Akbar meminta kepada para mantan pemimpin untuk memberikan contoh yang bagus dalam kontestasi politik yang sedang berlangsung.

    “Terkhusus kepada para mantan, saatnya tunjukkan cara berpolitik yang masuk akal dan bermartabat,” cetusnya.

    Ia menyoroti sikap Jokowi yang memilih untuk berkampanye bagi kandidat tertentu.

    “Maka, penting bagi Pak Jokowi menjelaskan seberapa buruk rekam jejak Pramono Anung, Andika Perkasa, dan Tri Rismaharini,” Akbar menuturkan.

    Sementara mantan pejabat dan tokoh yang selama ini bekerja dengan setia di bawah kepemimpinannya tidak mendapat dukungan serupa.

    Menurutnya, ketiga tokoh tersebut telah menunjukkan loyalitas dan totalitas selama bertahun-tahun dalam mendukung pemerintahan Jokowi.

    Namun, Jokowi justru mengarahkan dukungannya kepada pihak lain tanpa alasan yang jelas.

    “(Mereka) yang bertahun-tahun total bekerja dengan setia untuk njenengan tapi anda kampanyekan yang lain,” tambahnya.

    Akbar bilang, jika Jokowi memilih kandidat di luar ketiga nama tersebut, sebaiknya Presiden menjelaskan alasannya secara gamblang.

    “Sambil mengatakan, saya memilih mereka selain tiga nama diatas tadi atas pertimbangan rekam jejak yang baik,” tandasnya.

  • Geisz Chalifah Sebut Ada Atau Tidak Ada Bukti Tom Lembong Ditarget

    Geisz Chalifah Sebut Ada Atau Tidak Ada Bukti Tom Lembong Ditarget

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah, mengungkapkan keprihatinannya terhadap penanganan kasus yang menjerat mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong.

    “Jaksa tak mau memberikan bukti perkara Tom Lembong,” ujar Geisz dalam keterangannya di aplikasi X @GeizsChalifah (21/11/2024).

    Ia menuding bahwa kasus ini lebih bernuansa target politik daripada berdasarkan bukti hukum yang kuat.

    “Bagaimana mau berikan bukti-bukti. Tom Lembong memang ditarget ada atau tidak ada bukti,” cetus Geisz.

    Menurut Geisz, jaksa dalam kasus ini diduga enggan memberikan bukti yang kuat, sementara tim pengacara Tom Lembong telah menyajikan semua pembuktian yang relevan.

    “Sementara itu Tim pengacara Tom Lembong memberikan semua pembuktian,” tukasnya.

    Mantan Komisaris Ancol ini bilang, meskipun penegak hukum pada posisi saat ini terkesan membangun citra, namun faktanya tetap seperti yang dia jelaskan.

    “Yang penting tangkap dulu. Itulah fakta yang sesungguhnya,” tandasnya.

    Sebelumnya, sikap Kejagung yang menetapkan Tom Lembong sebagai tersangka korupsi impor gula periode 2015-2016 dinilai sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

    Hal ini mengacu pada sejumlah ketentuan yang menyatakan bahwa penetapan tersangka harus berdasarkan bukti.

    Ada pun, pada sidang praperadilan terkait kasus Tom Lembong, Kejagung sama sekali tidak memperlihatkan bukti yang dimiliki.

    Sementara, Kuasa Hukum Tom Lembong, telah memberikan bukti lengkap dari audit BPK.

    (Muhsin/fajar)

  • TNI AU Sebut IKN Butuh Radar Canggih, Jaringan Satelit, hingga AI

    TNI AU Sebut IKN Butuh Radar Canggih, Jaringan Satelit, hingga AI

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — TNI Angkatan Udara (AU) menyebut Ibu Kota Nusantara (IKN) membutuhkan pertahanan udara berlapis. Itu diungkapkan Kepala Staf AU (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono. 

    Tonny mengatakan keberadaan IKN harus dibarengi dengan penguatan pertahanan udara nasional. Mengingat IKN bakal mendorong munculnya transformasi strategis.

    “IKN adalah simbol visi masa depan bangsa yang mengharuskan kehadiran sistem pertahanan udara modern, adaptif, dan terintegrasi,” kata Tonny melalui keterangan resmi, dikutip dari JawaPos, Jumat (22/11/2024).

    Tonny menyebut, sistem itu mencakup teknologi radar canggih, jaringan satelit, drone, dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

    Perwira tinggi bintang empat TNI AU itu menyampaikan, penggunaan teknologi tersebut akan memperkuat daya respons TNI AU terhadap ancaman multidimensi

    “Untuk deteksi dini dan pengambilan keputusan berbasis data,” kata dia.

    Selain persoalan teknologi, Tonny juga menyoroti perlunya sinergi antar matra melalui operasi gabungan dan sistem komando terpadu. Tujuannya untuk menghadapi tantangan geopolitik serta ancaman asimetris. 

    Ia pun mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki wawasan global dan mampu memberikan solusi strategis bagi pertahanan negara.  

    ”Dinamika global dan regional yang semakin kompleks membutuhkan kepemimpinan visioner yang mampu merancang kebijakan strategis berbasis evaluasi komprehensif,” terang Tonny. 

    (Arya/Fajar)