Author: Fajar.co.id

  • Prabowo Akui Menang Pilpres karena Dibantu Jokowi, Warganet: Berarti Dirty Vote Benar

    Prabowo Akui Menang Pilpres karena Dibantu Jokowi, Warganet: Berarti Dirty Vote Benar

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pernyataan Presiden Prabowo yang secara terang-terangan mengakui menang Pilpres 2024 karena dibantu Jokowi kini jadi pembahasan di media sosial.

    Pernyataan itu diketahui muncul saat Presiden Prabowo menyampaikan pidato politiknya di puncak acara HUT ke-17 Gerindra di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).

    Tampak di media sosial seperti instagram pernyataan Prabowo jadi pembahasan hangat publik.

    Akun undercover.id di Instagram memuat foto Prabowo dengan tulisan “Prabowo: Kita Berhasil karena Didukung Jokowi. Hidup Jokowi!”.

    Kontan saja unggahan itu jadi ramai. Banyak warganet menyampaikan penilaian negatif atas pernyataan Prabowo tersebut.

    “Hebatnya Mulyono presiden aja tunduk sama dia 😂😂,” ujar warganet di kolom komentar.

    “Jadi yang sebenarnya presiden itu siapa?,” tanya lainnya.

    “Berarti ‘Dirty Vote’ bener dong,” ungkap lainnya.

    “Idih ga malu gitu mengakui karena jokowi😂,” kritik warganet lainnya.

    Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengakui dirinya bisa menang karena bantuan dari Presiden ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi).

    Prabowo juga meminta kader Partai Gerindra ikut menghormati jasa pihak yang membantu kemenangannya di Pilpres 2024.

    Mulanya, Prabowo mengingatkan Partai Gerindra bahwa dirinya tidak akan diberikan kepercayaan oleh masyarakat jika tidak ada peran Koalisi Indonesia Maju.

    “Saya katakan di sini, bahwa kita berhasil mendapat kepercayaan rakyat karena dukungan temen-temen koalisi Indonesia maju,” ucap Prabowo.

  • Prabowo Teriakkan ‘Hidup Jokowi’, Ramai Muncul Pesan SBY: Jangan Ada Matahari Kembar

    Prabowo Teriakkan ‘Hidup Jokowi’, Ramai Muncul Pesan SBY: Jangan Ada Matahari Kembar

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, meneriakkan yel yel “Hidup Jokowi” yang menjadi sorotan di media sosial.

    Awalnya, Prabowo mengatakan, dia berhasil karena kinerja Jokowi semasa memimpin sebagai Presiden ke-7 RI.

    Ini juga ucapan spesial sebagai tanda terima kasih yang mendalam kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), atas jasanya membantu dirinya menang di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

    “Kita berhasil karena kita didukung oleh Presiden ke-7,” kata Prabowo.

    “Tepuk tangannya kurang semangat. Semangat lagi. Hidup Jokowi!” teriak Prabowo menggelegar.

    Teriakan tersebut kemudian disambut lagu “Terima kasih, Bapak Jokowi” oleh para kader Gerindra.

    Menariknya, Jokowi yang hadir langsung melihat hal tersebut, memberikan senyum dan tersanjung.

    Di media sosial pun ramai yang membahas terkait hal ini dan dikaitkan dengan masa Pemerintahan saat ini.

    Sejumlah pegiat media sosial pun kembali meramaikan pesan sekaligus prinsip yang disampaikan oleh SBY ke Presiden Prabowo yang menjabat saat ini.

    SBY menegaskan, pada prinsipnya, dirinya menghormati posisi Prabowo sebagai presiden dan sebaliknya. 

    Namun pada intinya, SBY menegaskan tidak ada dualisme kepemimpinan di Indonesia.

    “Saya menghormati beliau, dan beliau hormati saya, dan falsafah saya, di Indonesia hanya ada satu matahari, Pak Prabowo tak boleh ada matahari kembar,” tegas SBY dalam pesannya itu.

    Dari pesan tersebut, banyak yang menghubungkan matahari kembar yang dimaksud mengarah ke mantan Presiden sebelumnya, Jokowi Widodo.

  • Dapat Sinyal DPP, Husniah Talenrang Diprediksi Dapat Dukungan Mayoritas DPD PAN

    Dapat Sinyal DPP, Husniah Talenrang Diprediksi Dapat Dukungan Mayoritas DPD PAN

    FAJAR.CO.ID.MAKASSAR — Perhelatan suksesi kepemimpinan ketua DPW Partai Amanat Nasional Sulawesi Selatan melalui Musyawarah wilayah (Muswil) yang rencananya akan digelar bulan April, diprediksi bakal seru.

    Pasalnya, Husniah Talenrang Bupati terpilih yang juga ketua DPD Kabupaten Gowa bakal didukung mayoritas suara DPD.

    Hal itu diungkapkan Taufik pengurus DPD PAN Gowa, ia mengungkapkan jika ketua Perempuan Amanat Nasional (PUAN) Sulawesi Selatan ini punya kans besar mendapat dukungan suara mayoritas dewan pimpinan daerah (DPD PAN).

    “Saya mendapat bocoran jika Husniah Talenrang telah mendapat sinyal dari DPP,” ujarnya.

    Taufik juga memprediksi mayoritas DPD bakal memberikan dukungannya ke Bupati Gowa terpilih ini.

    Nada dukungan itu mulai tampak mengarah kepada ketua DPW PUAN Sulsel, seperti ketua DPD Kabupaten Barru, yang berharap Husniah Talenrang maju dalam pertarungan memperebutkan ketua DPW PAN Sulsel.

    Sementara itu Dr. Hj Sitti Husniah Talenrang SE, M.M, yang dikonfirmasi, mengungkapkan kesiapannya maju jika itu perintah DPP.

    Ketua DPD PAN Gowa ini mengungkapkan jika selama ini ada beberapa kader dan ketua DPD memintanya untuk maju di Muswil.

    Sekedar diketahui, Ashabul Kahfi telah memimpin DPW PAN Sulsel selama 20 tahun atau empat periode.

    Kepemimpinan Ashabul Kahfi selaku Ketua DPW PAN Sulsel, dinilai cukup lama dan perlu adanya penyegaran “Regenerasi” kepemimpinan.

    Hal ini diungkapkan Andi Taufiq Aris selaku pemerhati politik yang juga konsultan politik dari lembaga Mitra Demokrasi Indonesia.

  • Kritikan Kabinet Presiden Prabowo yang Disebut Gemuk, Ardianto Satriawan: Isinya Beban Jual Beli Politik

    Kritikan Kabinet Presiden Prabowo yang Disebut Gemuk, Ardianto Satriawan: Isinya Beban Jual Beli Politik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Salah satu akademisi, Ardianto Satriawan menyoroti pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait kabinetnya saat ini.

    Kabinet Pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo saat ini dinilai dan banyak dikritik terlalu gemuk. Dan hal ini ini mendapatkan respon langsung.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto

    menjawab kritik-kritik tersebut lewat pidatonya di Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Gerindra.

    Dalam pidatonya, Prabowo juga menanggapi kritik terhadap kabinet yang dinilai sejumlah pihak sebagai kabinet gemuk. Ia menanggapinya dengan satire.

    Tidak gamblang, Prabowo mulanya menyebut ada orang pintar yang menganggap kabinetnya gemuk.

    “Ada Orang-orang pinter itu bilang kabinet ini kabinet gemuk. Terlalu besar,” kata Prabowo.

    Lalu ia melanjutkan seolah berbisik.

    “Ndasmu,” ucapnya.

    Hal ini kemudian mendapatkan banyak respon di media sosial. 

    Akademi Ardianto Satriawan lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya kembali cuitan lama dari Presiden Prabowo terkait kabinet.

    “Dengan pilih @Gerindra: Saudara buka jalan terbentuknya sebuah kabinet yang 100% anggotanya terpilih karena kemampuan, bukan deal politik,” tulis Presiden Prabowo dicuitan lamanya itu.

    Hal ini pun direspon oleh pria yang berprofesi sebagai dosen itu dengan menyebut kabinet saat ini gemuk.

    Ia juga melempar sindiran dengan menyebut penjabat yang berada di dalam kabinet isinya beban yang jual beli politik.

    “Tapi bikin kabinet gemuk. Isinya beban jual beli politik,” tulis Ardianto dikutip Minggu (16/2/2025).

  • Sindir Cawe-cawe Jokowi Demi Fufufafa Jadi Presiden, Amien Rais Ingatkan Pesan SBY Jangan Ada Dua Matahari

    Sindir Cawe-cawe Jokowi Demi Fufufafa Jadi Presiden, Amien Rais Ingatkan Pesan SBY Jangan Ada Dua Matahari

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Muhammad Amien Rais, kembali melontarkan kritik pedas terhadap mantan Presiden Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka.

    Amien menilai Jokowi masih terus ikut campur dalam pemerintahan meskipun kepemimpinan nasional telah beralih ke Presiden Prabowo Subianto sejak 20 Oktober 2024.

    “Presiden SBY beberapa waktu lalu mengingatkan kita semua jangan sampai ada dua matahari dalam kepemimpinan nasional,” ujar Amien di X pribadinya @realAmienRais (16/2/2025).

    Dikatakan pria yang dikenal sebagai lokomotif Reformasi ini, jika dalam sebuah kepemimpinan terdapat dua matahari, maka bisa dipastikan rakyat akan mengalami kesengsaraan.

    “Apalagi kepemimpinan politik buat sebagian pemimpin yang kurang terdidik dan bodoh. Pasti menimbulkan sengsara rakyatnya,” tukas mantan Ketua MPR RI ini.

    Amien menegaskan bahwa peringatan SBY itu harus dijadikan perhatian serius, mengingat Jokowi masih terus berperan aktif dalam dinamika politik nasional.

    “Kita sudah punya presiden baru sejak 20 Oktober tahun lalu, yaitu Pak Prabowo Subianto, tetapi Jokowi alias Mulyono masih saja cawe-cawe,” cetusnya.

    Menurutnya, mantan presiden itu sengaja berupaya mengendalikan pemerintahan dan bahkan memiliki target politik tertentu.

    “Ingin mengatur negeri dan target politiknya jelas menurut saya, yaitu membuat kepresidenan Prabowo gagal,” tegas pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

    Ia pun menuding bahwa tujuan utama Jokowi adalah membuka jalan bagi Gibran untuk menjadi Presiden Indonesia berikutnya.

  • Sindir Efisiensi Prabowo, Gigin Praginanto: Bukan karena Keberanian, Duitnya Memang Habis Dihamburkan Mentor Politiknya

    Sindir Efisiensi Prabowo, Gigin Praginanto: Bukan karena Keberanian, Duitnya Memang Habis Dihamburkan Mentor Politiknya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto, melontarkan kritik tajam terhadap Presiden terpilih Prabowo Subianto.

    Ia menilai bahwa kebijakan pemotongan anggaran yang dilakukan bukan karena keberanian dalam melakukan efisiensi.

    “Dia memotong anggaran bukan karena keberanian melakukan efisiensi tapi karena duitnya memang gak ada,” ujar Gigin di akun X @giginpraginanto (15/2/2025).

    Gigin justru berpikir bahwa alasannya karena kondisi keuangan negara yang sudah tidak memungkinkan.

    “Habis dihamburkan mentor politiknya yang dia puji setinggi langit,” cetusnya.

    Lebih lanjut, Gigin menyoroti perjalanan karier Prabowo yang menurutnya lebih banyak dipengaruhi oleh status keluarga daripada kepemimpinan yang mumpuni.

    “Masuk Akmil karena berstatus anak Menteri. Menjadi jenderal karena berstatus menantu presiden,” Gigin menuturkan.

    Tambahnya, Prabowo belum menunjukkan kedewasaan dalam berpolitik, sehingga cenderung memperlakukan konstitusi seperti “mainan anak-anak”.

    “Dewasa pun tidak sehingga konstitusi dianggap mainan anak. Gak heran kalau gak punya jiwa kepemimpinan,” sindirnya.

    Ia juga menyinggung bagaimana Prabowo berbicara di hadapan kader Gerindra seolah berhasil memenangkan Pilpres dengan cara yang jujur dan adil.

    “Dia berbicara di hadapan para kader Gerindra seolah berhasil menjadi presiden lewat Pilpres yang jujur dan adil,” tandasnya.

    Gigin bilang, klaim keberhasilan Prabowo hanyalah sebuah omong kosong. Sebab, rakyat saat ini sudah pandai membaca situasi.

    “Bagi saya itu cuma bualan,” kuncinya. (Muhsin/Fajar)

  • Kritikan Kabinet Presiden Prabowo yang Disebut Gemuk, Ardianto Satriawan: Isinya Beban Jual Beli Politik

    Selain ‘Hidup Jokowi’, Prabowo Juga Bilang ‘Ndasmu’ Tanggapi Kritikan Kabinet Gemuk

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menuai kritik. Setelah pidatonya di Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Gerindra.

    Salah satu yang cukup dikritik publik terutama warganet di media sosial adalah ucapannya yang menyebut “Hidup Jokowi”.

    Selain itu, di dalam pidatonya, Prabowo juga menanggapi kritik terhadap kabinet yang dinilai sejumlah pihak sebagai kabinet gemuk. Ia menanggapinya dengan satire.

    Tidak gamblang, Prabowo mulanya menyebut ada orang pintar yang menganggap kabinetnya gemuk.

    “Ada Orang-orang pinter itu bilang kabinet ini kabinet gemuk. Terlalu besar,” kata Prabowo.

    Lalu ia melanjutkan seolah berbisik.

    “Ndasmu,” ucapnya.

    Pegiat Media Sosial bercentang biru, Cak Khum, menyoroti laku Prabowo itu. Ia menyoal hal tersebut.

    “Presiden kok kerjaannya Curhat, kalau nggak gitu omon-omon tok,” kata Cak Khum dikutip dari unggahannya di X, Sabtu (15/2/2025).

    Acara HUT Gerindra yang digelar di Sentul, Bogor pada Sabtu (15/2/2025) itu ditayangkan di YouTube resmi Partai Gerindra.

    Acara tersebut dihadiri menteri Kabinet Merah Putih dan ketua partai. Hadir pula Presiden ke-7 Jokowi.

    Pada kesempatan itu, Ketua Umum Partai Gerindra ini mengakui dirinya bisa menang karena bantuan dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

    Prabowo juga meminta kader Partai Gerindra ikut menghormati jasa pihak yang membantu kemenangannya di Pilpres 2024.

    Mulanya, Prabowo mengingatkan Partai Gerindra bahwa dirinya tidak akan diberikan kepercayaan oleh masyarakat jika tidak ada peran Koalisi Indonesia Maju.

    “Saya katakan di sini, bahwa kita berhasil mendapat kepercayaan rakyat karena dukungan temen-temen koalisi Indonesia maju,” ucap Prabowo.

  • Di HUT Ke-17 Gerindra, Prabowo Akui Menang Pilpres karena Didukung Jokowi

    Di HUT Ke-17 Gerindra, Prabowo Akui Menang Pilpres karena Didukung Jokowi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Meski sempat jadi perbincangan dan perdebatan terkait upaya Jokowi memenangkan 02 pada Pilpres 2024 lalu. Kini, Prabowo secara terang-terangan mengakui hal itu.

    Itu tampak saat Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato politiknya di puncak acara HUT ke-17 Gerindra di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025) pagi.

    Ketua Umum Partai Gerindra ini mengakui dirinya bisa menang karena bantuan dari Presiden ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi).

    Prabowo juga meminta kader Partai Gerindra ikut menghormati jasa pihak yang membantu kemenangannya di Pilpres 2024.

    Mulanya, Prabowo mengingatkan Partai Gerindra bahwa dirinya tidak akan diberikan kepercayaan oleh masyarakat jika tidak ada peran Koalisi Indonesia Maju.

    “Saya katakan di sini, bahwa kita berhasil mendapat kepercayaan rakyat karena dukungan temen-temen koalisi Indonesia maju,” ucap Prabowo.

    Tak hanya itu, Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan pihaknya juga tidak akan berhasil terpilih menjadi Presiden jika tidak didukung oleh Jokowi.

    “Saya katakan di sini kita berhasil karena kita didukung oleh Presiden ke-7. Tepuk tangannya kurang semangat. Semangat lagi,” jelasnya.

    Lalu, Prabowo berteriak lantang dengan menyebut nama Jokowi.

    Teriakan itu pun membuat riuh tepuk tangan ribuan kader Gerindra yang menyanyikan yel-yel terima kasih kepada Jokowi.

    “Hidup Jokowi!” ucap Prabowo.

    Dalam pidatonya itu, Ketua Umum Gerindra ini turut menyinggung beberapa program di pemerintahannya.

    Salah satu program andalannya pada masa kampanye Pilpres 2024 adalah makan bergizi gratis (MBG) yang juga turut dibahas. (bs-sam/fajar)

  • Viral Pembacaan Pancasila di HUT-17 Gerindra Lompat dari Sila 3 ke 5, Jhon Sitorus: Gerindra Tidak Hafal?

    Viral Pembacaan Pancasila di HUT-17 Gerindra Lompat dari Sila 3 ke 5, Jhon Sitorus: Gerindra Tidak Hafal?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pembacaan pancasila di Hari Ulang Tahun (HUT) 17 Partai Gerindra menuai sorotan. Pembacanya disebut tak hafal.

    Pembacaan itu dilakukan kader Gerindra, Rahmat Mirzani. Menariknya, ia merupakan Wakil Ketua MPO Pemuda Pancasila Provinsi Lampung.

    “Gerindra tidak hafal Pancasila?” kata Pegiat Media Sosial Jhon Sitorus dikutip dari unggahannya di X, Sabtu (15/2/2025).

    Acara HUT Gerindra yang digelar di Sentul, Bogor hari ini, Sabtu (15/2/2025) ditayangkan di YouTube resmi Partai Gerindra. Di tayangan itu, terlihat Rahmat Mirzani langsung menyebut sila kelima setelah sila ketiga.

    “Di Youtube Gerindra menit 36:49 , Rahmat Mirzani lompat dari sila ke-3 langsung lompat ke sila ke-5. Jadi, dalam video tersebut, sila ke-4 hilang,” ujar Jhon.

    Jhon sendiri mengaku tidak tahu apakah ada gangguan teknis dalam penayangan itu. Mengingat yang tampil di YouTube demikian.

    Hingga berita ini dibuat, video yang tayang di YouTube masih sama seperti yang dikatakan Jhon.

    “Saya tidak tahu apakah ada gangguan teknis, tetapi acara HUT-17 Gerindra tersebut disiarkan langsung di youtube Gerindra, artinya tidak mungkin ada pemotongan video,” jelasnya.

    Tapi jika ada kesengajaan dalam pembacaan itu. Menurutnya hal tersebut masalah serius.

    “Jika benar tidak ada pemotongan video, ini masalah serius. Bagaimana mungkin Pancasila seolah-olah barang mainan?” imbuhnya.
    (Arya/Fajar)

  • Hari Pekerja Rumah Tangga Nasional, PRT Desak RUU PPRT Disahkan

    Hari Pekerja Rumah Tangga Nasional, PRT Desak RUU PPRT Disahkan

    Walaupun sudah diperingati selama bertahun-tahun, namun kondisi PRT di Indonesia masih jauh panggang daripada api. Padahal dunia saat ini sedang mengkampanyekan penghormatan terhadap care worker atau kerja-kerja perawatan, yang salah satunya  kerja-kerja ini dilakukan oleh Pekerja Rumah Tangga (PRT). 

    Banyak kerja-kerja perawatan perempuan yang selama ini tak pernahdianggap sebagai kerja, salah satunya kerja sebagai PRT di rumah yang tak diakui sebagai kerja. Care work adalah kerja yang sangat memakan waktu, tapi belum diapresiasi selayaknya.

    “Ini bisa dilihat contohnya dari kerja-kerja kami sebagai PRT yang selama ini bekerja merawat rumah, merawat orang-orang di rumah, tetapi hanya ditempatkan pada jabatan rendah dan dibayar murah. Diskriminasi terhadap perempuan begitu nyata dalam kerja-kerja perawatan yang dilakukan PRT,” kata salah satu PRT, Darsiah, salah satu PRT. 

    Pemetaan yang dikeluarkan JALA PRT di tahun 2024 menunjukkan, PRT di Indonesia masih mengalami 4 kekerasan dan intimidasi kerja, yaitu pertama, bekerja dalam situasi perbudakan, kedua, hidup dalam situasi pelecehan, ketiga, hidup dalam situasi kemiskinan karena dieksklusikan dalam perlindungan sosial, dan keempat, rentan menjadi korban trafficking.

    Dalam aksi ini, Para PRT juga mengenakan serbet sebagai simbol alat kerja PRT, salah satu PRT. Mereka juga membagikan bunga dukungan untuk para PRT pada para pengedara jalan.

    Anipah, salah satu PRT mengatakan, serbet dan bunga adalah salah satu simbol untuk mengingatkan pentingnya peran para PRT dalam rumah tangga.