Author: Fajar.co.id

  • Aneh… Wapres Bagikan Skincare saat Tinjau Makan Gratis, Netizen: Urgensinya Apa?

    Aneh… Wapres Bagikan Skincare saat Tinjau Makan Gratis, Netizen: Urgensinya Apa?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali menjadi sorotan netizen usai membagikan produk perawatan kulit (skincare) kepada siswa SMA saat meninjau program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta Utara.

    Aksi ini menuai reaksi keras dari warganet, salah satunya dari akun X @pulupulumiaw yang mempertanyakan urgensi pemberian skincare oleh seorang wakil presiden.

    “Bang, apa urgensinya lo bagi-bagi skincare ke anak SMA? Plis kasih tau gue,” ujar akun tersebut dikutip pada Kamis (20/2/2025).

    Ia mengaku tidak bisa membayangkan memiliki pemimpin seperti Gibran. Hampir setiap langkahnya selalu di luar nalar.

    “Gue nangis lho ini liat kelakuan lo. Kaya, kenapa seorang Wakil Presiden harus menjalankan tugas sereceh ini? visi misi lo apa? Mau jadi negara kaya gimana kita ini?,” tambahnya.

    Unggahan tersebut langsung ramai diperbincangkan di media sosial, dengan banyak netizen yang mempertanyakan relevansi tindakan Gibran dalam konteks tugas kenegaraan.

    Kritik yang muncul umumnya menyoroti bahwa seharusnya fokus utama kunjungan tersebut adalah efektivitas program makan gratis bagi siswa, bukan pemberian produk perawatan kulit yang dinilai tidak memiliki urgensi mendesak.

    Belum ada pernyataan resmi dari pihak Istana terkait kontroversi ini.

    Namun, mengenai program makan gratis sendiri telah menjadi sorotan sejak awal.

    Terutama setelah muncul kritik terkait efisiensi anggaran dan prioritas kebijakan pemerintah saat ini.

    Sementara itu, tagar #IndonesiaGelap kembali menggema di media sosial, menandakan gelombang ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai kurang menyentuh aspek fundamental seperti pendidikan dan kesejahteraan masyarakat yang disebut semakin menurun. (Muhsin/Fajar)

  • Resmi Dilantik Gubernur dan Wakil Gubernur, Andi Sudirman – Fatmawati Rusdi Komitmen Prioritaskan Keberlanjutan Pembangunan

    Resmi Dilantik Gubernur dan Wakil Gubernur, Andi Sudirman – Fatmawati Rusdi Komitmen Prioritaskan Keberlanjutan Pembangunan

    FAJSR.CO.ID,JAKARTA – Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman – Fatmawati Rusdi resmi dilantik hari ini, Kamis (20/2/2025).

    Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto secara resmi melantik 481 Kepala Daerah se Indonesia di Istana.

    Setelah resmi menjabat sebagai kepala daerah baru wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman – Fatmawati Rusdi berkomitmen keberlanjutan pembangunan.

    Pasangan berakronim Andalan Hati ini mengusung visi Sulawesi Selatan Maju dan Berkarakter.

    Adapun kaga ‘maju’, bermakna untuk melanjutkan Pembangunan Sulawesi Selatan pada multi sektor dengan dasar pondasi yang kuat telah dibangun oleh kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman sebelumnya dalam rangka mendukung Indonesia Emas 2045.

    Maju juga mencerminkan pembangunan yang berkelanjutan dengan fokus pada peningkatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pengelolaan lingkungan.

    Ketersediaan infrastruktur yang memadai, pendidikan dan layanan kesehatan yang lebih baik. Pengelolaan pertanian dan sumber daya alam lainnya yang modern dan berdaya saing berbasis ekonomi hijau dan ekonomi biru.

    Untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan keadilan bagi seluruh masyarakat.

    Untuk Berkarakter, dalam konteks pembangunan di Sulawesi Selatan mencakup pengembangan masyarakat tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi dan sektor lainnya, tetapi juga memperkuat nilai-nilai integritas, akhlak, budaya, dengan menjunjung tinggi budaya Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge.

    Diketahui, Andi Sudirman – Fatmawati Rusdi diusung 10 partai politik, yaitu NasDem, Golkar, Hanura, PAN, PKS, Gerindra, Demokrat, Gelora, PSI dan Partai Perindo.

  • Wamenkop Ferry Juliantono: Koperasi Bisa Terjun ke Sektor Pertambangan

    Wamenkop Ferry Juliantono: Koperasi Bisa Terjun ke Sektor Pertambangan

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Kementerian Koperasi (Kemenkop) memiliki harapan besar ke Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni).

    Harapan Kemenkop, Himpuni bisa menjadi garda terdepan sebagai penghasil Sumber Daya Manusia (SDM) untuk terjun ke dunia koperasi.

    Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop), Ferry Juliantono di diskusi yang digelar Himpuni dengan tema Rembug Bersama untuk Memperkuat Kontribusi HIMPUNI dalam Menyukseskan Agenda Prioritas Pemerintah di Makassar, Kamis (20/02/2025).

    Ferry menyampaikan koperasi saat ini membutuhkan SDM yang sangat besar untuk melakukan perbaikan manajemen.

    “Saya mengharap koperasi saat ini, ada perbaikan manajemen pengelolaan dan koperasi saat ini membutuhkan banyak sekali sumber daya manusia,” katanya.

    Karena alasan itulah, menurutnya kehadiran Himpuni ini sebagai wadah untuk menghasilkan SDM yang bisa terus mengembang koperasi.

    “Himpuni seharusnya sebagai organisasi alumni perguruan tinggi dengan latar belakang keilmuannya di harapkan bisa membantu secara teknis,” paparnya.

    “Misalnya koperasi-koperasi yang terbentuk untuk mengelola misalnya tambang. Jadi, anggota Himpuni bisa membantu operasi dan sebagainya,” terangnya.

    Kemenkop mendapat dukungan dari DPR RI karena telah mengesahkan revisi Undang-Undang terkait dengan pengelolaan mineral dan batubara (minerba).

    Menurutnya, dengan revisi UU Minerba tersebut, koperasi mendapatkan ruang yang lebih besar untuk terlibat langsung dalam pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA). Adanya payung hukum yang baru ini, koperasi memiliki kesempatan yang besar untuk meningkatkan skala usaha hingga asetnya.

  • Danantara Tuai Pro dan Kontra, Warganet Soroti Transparansi Pengelolaannya

    Danantara Tuai Pro dan Kontra, Warganet Soroti Transparansi Pengelolaannya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pendirian Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menuai beragam tanggapan di media sosial.

    Sejumlah warganet menyambut baik inisiatif ini, namun tak sedikit yang mempertanyakan efektivitas dan transparansi pengelolaannya.

    Beberapa pengguna media sosial mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait mekanisme pengawasan dan potensi risiko dalam pengelolaan aset negara.

    Salah satu warganet di platform X, @Faya*tik*, menyoroti beberapa hal yang dinilainya berpotensi menimbulkan masalah dalam pengelolaan Danantara.

  • Luhut Disemprot Faizal Assegaf: Jangan Sok Bertingkah, Kau Salah Satu Aktor Indonesia Gelap

    Luhut Disemprot Faizal Assegaf: Jangan Sok Bertingkah, Kau Salah Satu Aktor Indonesia Gelap

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kritikus politik Faizal Assegaf mendadak menyemprot, Luhut Binsar Pandjaitan, terkait respons terhadap aksi demonstrasi mahasiswa yang marak terjadi di berbagai daerah.

    Faizal menegaskan bahwa Luhut seharusnya tidak menggertak mahasiswa dengan sikapnya yang dinilai arogan.

    “Luhut, kau ga usah gertak adik-adik mahasiswa dengan wajah garangmu. Kau salah satu aktor perusak, pembuat #IndonesiaGelap,” ujar Faizal di X @faizalassegaf (19/2/2025).

    Lebih lanjut, ia menilai bahwa pernyataan dan sikap Luhut terhadap aksi mahasiswa justru menunjukkan kepanikan pemerintah dalam menghadapi kritik rakyat.

    “Hentikan ocehan mulut berbau busukmu,” ucapnya.

    Lebih lanjut, ia menilai bahwa pernyataan dan sikap Luhut terhadap aksi mahasiswa justru menunjukkan kepanikan pemerintah dalam menghadapi kritik rakyat.

    “Jangan sok bertingkah seolah menjadi praman tua yang panik hadapi aksi protes rakyat dan mahasiswa,” cetusnya.

    Faizal juga menyoroti gaya kepemimpinan Luhut yang menurutnya penuh dengan arogansi dan jauh dari sikap negarawan.

    “Lakon arogansimu sangat buas, tidak bermartabat dan memalukan!,” tandasnya.

    Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan merespons soal tagar Indonesia Gelap yang menjadi tema aksi mahasiswa di Patung Kuda, Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Senin (17/2/2025).

    Tagar yang ramai di media sosial itu, diketahui sebagai bentuk protes atas program dan kebijakan pemerintah.

    Namun, Luhut dengan tegas menganggap hal itu tidak relevan karena yang gelap bukanlah Indonesia.

  • Anas Urbaningrum: Indonesia Wajib Terang

    Anas Urbaningrum: Indonesia Wajib Terang

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum merespons tagar #IndonesiaGelap yang terus digaungkan belakangan ini.

    Bukan hanya itu, tagar tersebut juga diwarnai aksi besar-besaran mahasiswa di sejumlah kota besar Indonesia.

    “Indonesia (Harus) Terang! Indonesia merdeka adalah jalan menuju terang,” ujar Anas di X @anasurbaninggrum (20/2/2025).

    Anas kemudian menyinggung soal merdeka yang disebut sebagai jembatan emas yang disinggung dalam sebuah buku kolonialisme.

    “BK menyebut sebagai jembatan emas. Buku lama kolonialisme ditutup, buku baru era bebas-merdeka dimulai,” tukasnya.

    Dikatakan Anas, Indonesia sudah merdeka selama 70 tahun lebih, sebuah perjalanan yang sangat panjang.

    “Sudah sekian dekade Indonesia berjalan di jembatan emas itu. Akan menyentuh angka 80 tahun 17 Agustus 2025 ini,” tandasnya.

    Melihat perjalanan panjang itu, ia blak-blakan menyebut bahwa Indonesia belum sepenuhnya terang seperti harapan semua orang.

    “Sudahkah Indonesia Terang, merdeka sejati, adil, dan makmur seperti cita-cita para pendiri Republik? Belum terang. Iya, memang belum terang,” imbuhnya.

    “Masih banyak sisi gelap. Ada banyak bagian yang belum terang, masih remang-remang dan bahkan belum sanggup menikmati makna merdeka,” tambahnya.

    Kata Anas, wilayah kemiskinan ekstrem masih belum mendapatkan sinar sejauh ini. Masih butuh sentuhan agar bisa keluar ruang tersebut.

    “Apakah artinya itu Indonesia Gelap? Tentu saja tidak. Dan Indonesia memang dilarang gelap. Wajib dipastikan tidak gelap,” tegasnya.

  • Mardani Ali Sera: Suara Mahasiswa Suara Rakyat, Pemerintah Harus Dengar

    Mardani Ali Sera: Suara Mahasiswa Suara Rakyat, Pemerintah Harus Dengar

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, menanggapi aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi di beberapa kota besar di Indonesia.

    Ia menilai bahwa unjuk rasa merupakan bagian dari demokrasi yang sehat dan menjadi cerminan suara masyarakat.

    “Masyarakat yang sehat, berani menyampaikan aspirasi,” ujar Mardani di X @MardaniAliSera (20/2/2025).

    Menurutnya, selama aksi berlangsung dengan tertib dan aman, maka itu merupakan hak demokratis yang harus dihormati.

    “Demo adalah kembang demokrasi dan mahasiswa adalah suara nurani,” tukasnya.

    Ia juga menekankan bahwa suara demonstran bisa menjadi refleksi bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan.

    “Selama tertib dan aman, monggo. Justru suara demonstran bisa jadi cermin masyarakat,” kuncinya.

    Sebelumnya, tagar #IndonesiaGelap terus menggema seiring adanya kebijakan pemangkasan anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo.

    Tidak ketinggalan, mahasiswa di sejumlah kota besar Indonesia turun ke jalan melakukan protes atas kebijakan tersebut.

    Aksi mahasiswa dan tagar #IndonesiaGelap seperti saling menguatkan, mematahkan pernyataan Jokowi soal Presiden Prabowo.

    Seperti diketahui, Jokowi secara blak-blakan mengatakan bahwa Prabowo merupakan Presiden terkuat dan tidak ada yang berani mengkritiknya.

    Hal itu diungkapkan Jokowi karena banyaknya serangan yang ditujukan kepada Prabowo atas kebijakannya hingga dinilai masih didikte pendahulunya.

    Di kota daeng, ratusan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) memperlihatkan perlawanannya dengan melakukan aksi unjuk rasa.

  • Layani 35,9 Juta Pengusaha UMKM, Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Kredit Rp626,6 Triliun

    Layani 35,9 Juta Pengusaha UMKM, Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Kredit Rp626,6 Triliun

    Selanjutnya, ketika suatu usaha mulai berkembang, nasabah akan memasuki tahap integrate, di mana mereka dapat memperoleh produk perbankan lainnya melalui channel perbankan seperti asuransi dari BRI atau produk gadai dari Pegadaian.

    Jika usaha semakin maju dan naik kelas ke segmen mikro, nasabah akan memasuki tahap upgrade, di mana mereka dapat mengakses produk kredit komersial BRI, seperti Kupedes, untuk terus memperbesar skala usahanya.

    Ke depan, BRI terus berupaya untuk berkolaborasi guna menghadirkan layanan keuangan yang lebih inklusif, mudah diakses, dan berkelanjutan. Langkah ini diharapkan semakin memperkuat ekonomi kerakyatan serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    Komitmen ini sejalan dengan peran BRI sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan, yang tercermin dari capaian kinerja perseroan dalam penyaluran kredit UMKM. Tercatat, hingga akhir 2024 total kredit yang disalurkan BRI mencapai Rp1.354,64 triliun, tumbuh 6,97% secara tahunan (yoy). Seluruh segmen pinjaman BRI tercatat mengalami pertumbuhan positif, dengan dominasi kredit UMKM yang mencapai 81,97% dari total kredit, atau setara dengan Rp1.110,37 triliun.

  • Megawati Ingatkan Pramono-Rano untuk tidak abaikan arahan Presiden Prabowo, Warganet: Rakyat Dijadikan Oposisi?

    Megawati Ingatkan Pramono-Rano untuk tidak abaikan arahan Presiden Prabowo, Warganet: Rakyat Dijadikan Oposisi?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Megawati Ingatkan Pramono-Rno untuk tidak abaikan arahan Presiden Prabowo, bukannya senang, warganet malah ramai menyebutnya koalisi.

    Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri tengah ramai diperbincangkan public setelah melayangkan pernyataan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

    Megawati baru-baru ini mengingatkan Pranomo Anung dan Rano Karno selaku Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2025-2029, untuk menjalankan segala arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Ia juga menegaskan bahwa kepala daerah dari partainya harus sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat.

    Penyataan ini diperjelas dengan penyampaian Rano Karno, bahwa Megawati memberi penyampaian sebagai tugas utama.

    “Kemarin ibu Megawati menyampaikan, gubernur yang juga representative dari pemerintahan pusat, jadi jangan mengabaikan arahan presiden, itu tugas utama,” ujar Rano Karno, dikutip Kamis, (20/2/2025).

    Selain itu, Rano karno yang akrab disapa Bang Doel juga mengaku telah mengikuti kegiatan pembekalan dari Megawati, beberapa waktu lalu.

    Dengan beredarnya pernyataan dari Ketua Partai PDI Perjuangan, Megawati, netizen beramai-ramai memunculkan asumsi maupun pertanyaan, dan tidak sedikit yang menyatakan bahwa Megawati sedang melakukan koalisi.

    “Oposisi rasa Koalisi ini, jadinya hanya rakyat yang jadi oposisi” kata netizen

    “Di depan Media ngomong gini, dibelakang ngomporin orang demo” komentar netizen

    “Nah kan, inilah strategi Mulyono Gibran, merangkul para oposisi-oposisi, agar tidak ada lagi oposisi, sehingga Mulyono Gibran bebas melakukan kebijakan-kebijakan, dan pasti kebijakan-kebijakan tersebut Prabowo mengikuti,” komentar lainnya

  • Soal Partai Baru, Budi Arie Enggan Ungkap Pertemuan dengan Jokowi : Tunggu Saja

    Soal Partai Baru, Budi Arie Enggan Ungkap Pertemuan dengan Jokowi : Tunggu Saja

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Pro-Jokowi (Projo) sekaligus Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi enggan mengungkap isi pertemuannya dengan Presiden Ke-7 Joko Widodo, termasuk menanggapi wacana pembentukan partai baru.

    Di Kompleks Istana Kepresidenan selepas pelantikan kepala daerah serentak, Budi Arie hanya meminta publik menunggu.

    “Tunggu saja, kita tunggu,” kata Budi Arie menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.

    Budi Arie dalam kesempatan itu, memilih untuk menegaskan sikapnya berada di barisan pendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    “Yang pasti kita harus dukung pemerintahan Pak Prabowo supaya bisa sukses di tengah berbagai kondisi dunia yang dinamis,” kata Budi Arie.

    Sementara itu, saat kembali diminta responsnya soal wacana partai baru, Budi Arie berkelakar menyebut nama partai.

    “Partai Super Tbk. Ya sudah terjemahin saja. Partai dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat,” kata Budi sambil berjalan menuju kendaraannya.

    Dia menolak menjelaskan lebih lanjut soal wacana membentuk partai baru itu.

    “Segitu dulu. Jangan banyak-banyak,” sambung Budi Arie.

    Di lokasi yang sama, Rabu (19/2), Budi Arie mengungkap rencananya bertemu Jokowi di Jakarta. Namun, dia tak menjelaskan lebih lanjut tujuan pertemuan termasuk hal-hal yang akan dibahas.

    “Ngobrol aja,” kata Budi Arie menjawab pertanyaan mengenai tujuan pertemuan.

    “Pokoknya untuk Indonesia, untuk negara, bangsa, dan rakyat,” kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu.