Author: Fajar.co.id

  • AHY Umumkan Herman Khaeron sebagai Sekjen, Ini Beberapa Jajaran Pengurus DPP Demokrat

    AHY Umumkan Herman Khaeron sebagai Sekjen, Ini Beberapa Jajaran Pengurus DPP Demokrat

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kepengurusan Partai Demokrat periode 2025-2030 resmi diumukan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Minggu (23/3).

    Struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat ini diumumkan setelah melalui Kongres VI Partai Demokrat yang digelar di Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Senin (24/2).

    Dalam kepengurusan baru, AHY menunjuk Herman Khaeron sebagai Sekjen yang baru. “Sekjennya Pak Herman Khaeron,” kata AHY.

    AHY juga mengumumkan kader lainnya yang ditunjuk menjabat di kepengurusan. Sekjen Demokrat periode 2020-2025, Teuku Rifky Harsa kini didapuk menjadi Wakil ketua umum bersama beberapa nama lain seperti Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Dody Hanggodo, Benny K Harman, Dede Yusuf Macan Effendi, Vera Febyanthy, dan Ediwan Prabowo.

    Sementara itu, di jajaran wasekjen ada Afriansyah Noor, Agus Jovan Latuconsina, Jansen Sitindaon, Renanda Bachtar, Jemmy Setiawan, Reska Oktoberia, Didik Mukrianto, Inggrid Maria, Imelda Sari, Sebayang, Umar Arsal, dan Syahrial Nasution.

    Diketahui, Demokrat telah menggelar Kongres VI yang memilih ketua umum partai periode 2025-2030 dan AHY kembali terpilih sebagai ketum dalam kongres tersebut.
    Hal itu diumumkan dalam Kongres VI Partai Demokrat yang digelar di Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Senin (24/2).

    Kongres VI ini dihadiri jajaran DPP hingga majelis tinggi partai. Para Ketua DPP memberikan dukungan kepada AHY untuk menjadi ketua umum partai.

    Adapun pemilihan AHY sebagai Ketum diambil secara aklamasi. AHY menjadi satu-satunya tokoh di Demokrat yang mendaftar dan memenuhi syarat pencalonan sebagai Ketum. (fajar)

  • Pernyataan Hasan Nasbi Soal Teror Kepala Babi Tuai Kritik, Hilmi Firdausi: Pejabat Kok Begitu?

    Pernyataan Hasan Nasbi Soal Teror Kepala Babi Tuai Kritik, Hilmi Firdausi: Pejabat Kok Begitu?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Qur’an Assa’adah sekaligus Owner SIT Daarul Fikri, Hilmi Firdausi merespon pernyataan dari Hasan Nasbi.

    Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi merespons kasus pengiriman kepala babi kepada jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica).

    Hasan Nasbi memberi saran terkait teror yang kepala babi ini agar dimasak saja.

    “Udah dimasak aja,” ujar Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan

    Merespon pernyataan tersebut, melalui cuitan diakun X pribadi, Hilmi Firdausi menyebut 10 bangsa Indonesia diberi komentar aneh oleh para pejabat.

    “Sudah 10 tahun disuguhi komentar pejabat yg aneh2,” tulisnya dikutip Minggu (23/3/2025).

    Komentar Hasan Nasbi yang menyebut teror kepala babi agar dimasak sangat disorotnya.

    Begitu juga dengan komentar dari pejabat sebelumnya terkait kenaikan cabai agar meminta masyarakat untuk tidak terlalu memakan makanan pedas.

    “Eh sekarang juga…segala paket kiriman kepala babi utk jurnalis suruh dimasak lah, harga cabe mahal jgn banyak2 makan pedas lah…benar2 berkelanjutan 🙈,” tuturnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Optimalisasi Kawasan Industri, BRI Jalin Kerja Sama dengan HKI

    Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Optimalisasi Kawasan Industri, BRI Jalin Kerja Sama dengan HKI

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menjalin sinergi untuk mendorong daya saing kawasan industri guna mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% pada 2025-2029. Dukungan ini sejalan dengan misi Asta Cita Pemerintah ke-5, yakni melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

    Sebagai wujud komitmen, BRI menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Himpunan Kawasan Industri (HKI). MoU ini ditandatangani oleh Direktur Commercial, Small & Medium Business BRI Amam Sukriyanto dan Sekjen HKI Priyo Budianto, serta disaksikan oleh Wakil Menteri Perindustrian RI Faisol Riza, dalam Gathering Nasional Kawasan Industri 2025 di Menara BRILiaN, Jakarta (18/3/2025).

    Acara yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan, termasuk dari pemerintah hingga pelaku usaha ini pun menjadi wadah bagi para peserta untuk berdiskusi mengenai tantangan dan peluang industri, serta merumuskan strategi dan rekomendasi kebijakan guna memperkuat daya saing kawasan industri di Indonesia.

    Direktur Commercial, Small & Medium Business BRI Amam Sukriyanto menegaskan bahwa dari sisi perbankan, BRI siap mendukung pertumbuhan industri manufaktur dengan layanan dan produk unggulan yang mendukung ekosistem bisnis kawasan industri. Ia juga optimistis bahwa pertumbuhan industri manufaktur ke depan akan semakin meningkat.

    “BRI selalu mendukung upaya-upaya positif yang dapat membawa industri Indonesia terus tumbuh pesat. Dengan sinergi bersama HKI, kami optimistis dapat mengoptimalkan pertumbuhan bisnis kawasan industri di seluruh Indonesia melalui layanan perbankan yang komprehensif,” ujarnya.

  • Fedi Nuril Menyayangkan Respon Hasan Nasbi Terhadap Teror Kepala Babi Yang Ditujukan Ke Jurnalis Tempo

    Fedi Nuril Menyayangkan Respon Hasan Nasbi Terhadap Teror Kepala Babi Yang Ditujukan Ke Jurnalis Tempo

    Adapun respons yang dilontarkan oleh Hasan Nasbi sangat tidak terduga, apalagi dia merupakan bagian dari lingkup komunikasi, Hasan Nasbi menyarankan agar kepala babi itu dimasak saja.

    “Udah dimasak aja” ujarnya saat diwawancarai awak media, Jumat (21/3/2025).

    Awak media yang saat itu ada di lokasi, Kompleks Istana Kepresidenan, sempat mengkonfirmasi kembali mengenai pernyataan Hasan Nasbi tersebut.

    Karena diketahui bahwa kepala babi yang dikirim susah dalam kondisi tidak layak dikonsumsi.

    Namun, Hasan Nasbi tetap kekeh dengan pernyataannya di awal. “Udah dimasak aja,” tegas Hasan.

    Hasan juga menilai kasus itu bukan menjadi ancaman bagi Cica. Pasalnya, Hasan melihat Cica di media sosial tampak santai menanggapi teror kepala babi.

    “Saya lihat ya saya lihat dari media sosialnya Francisca yang wartawan Tempo itu, itu dia justru minta dikirimin daging bagi,” bebernya.

    Diketahui sebelumnya, bahwa salah satu wartawan Tempo, yakni Francisca Christy Rosana mendapat teror dari orang yang tidak dikenal.

    Pelaku mengirimkan paket kepala babi dibungkus kitak kardus yang dilapisi styrofoam, tidak ada nama pengirim yang tertera, namun paket ditujukan kepada Francisca, yang akrab disapa Cica.

    Paket tersebut diterima satuan pengamanan Tempo pada Rabu, 19 Maret 2025 pukul 16.15 WIB. Namun, baru dibuka jurnalis pada Kamis, 20 Maret 2025 sekitar pukul 15.00.

    Ketika styrofoam dibuka, paket tersebut ternyata berisi kepala babi dan kedua telinganya telah terpotong.

    (Besse Arma/Fajar)

  • Visi Indonesia Emas Disebut Bodohi Publik, Anthony Budiawan: Kegagalan Fiskal Jokowi Terulang di Era Prabowo

    Visi Indonesia Emas Disebut Bodohi Publik, Anthony Budiawan: Kegagalan Fiskal Jokowi Terulang di Era Prabowo

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies), Anthony Budiawan, mengkritik keras kegagalan pengelolaan fiskal selama pemerintahan Jokowi yang diulangi kembali oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Dikatakan Anthony, rancangan APBN 2025 yang disusun oleh pemerintahan Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak memiliki landasan yang kuat untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

    “Pernyataan tentang nilai strategis APBN 2025 sebagai landasan Indonesia Emas terlalu mengada-ada. Ini hanya membodohi publik,” ujar Anthony kepada fajar.co.id, Minggu (23/3/2025).

    Ia menegaskan bahwa selama sepuluh tahun pemerintahan Jokowi, Sri Mulyani terbukti gagal menciptakan akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

    Anthony membeberkan sejumlah data yang menunjukkan kegagalan pengelolaan fiskal selama periode 2014-2024.

    Pertama, tingkat kemiskinan nasional hanya turun 2,39 persen, dari 10,96 persen (2014) menjadi 8,57 persen (2024).
     
    Kedua, utang pemerintah naik lebih dari 230 persen, dari Rp2.609 triliun (2014) menjadi Rp8.680 triliun (2024). 

    Ketiga, angka stunting masih sangat tinggi, mencapai 21,5 persen pada 2023, hanya turun 0,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

    “Berdasarkan data-data ini, pemerintahan Jokowi dan Sri Mulyani terbukti gagal total dalam mengelola fiskal Indonesia,” tegas Anthony.

    Anthony juga memperingatkan sejumlah risiko serius dalam APBN 2025.

    Seperti penerimaan pajak anjlok lebih dari 30 persen dalam dua bulan pertama tahun 2024. 

  • Setelah Kepala Babi, Tempo Kembali Diteror dengan Bangkai Tikus, Kunto Aji Beri Dukungan

    Setelah Kepala Babi, Tempo Kembali Diteror dengan Bangkai Tikus, Kunto Aji Beri Dukungan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Setelah teror kepala babi, kini kantor Tempo kembali mendapatkan teror.

    Kali ini, teror yang datang ke salah satu perusahan media nasional itu berupa kotak kardus berisi enam bangkai tikus yang dipenggal.

    Dalam rilisnya, pihak Tempo menyebut kardus berisi potongan enam bangkai tikus itu ditemukan oleh petugas kebersihan

    Awal mulanya ditemukan teror tersebut dari petugas kebersihan Tempo mengira kardus yang dibungkus kertas kado bermotif bunga mawar merah itu berisi mi instan. 

    Namun ketika dibuka, kotak kardus yang sedikit penyok itu ternyata berisi potongan bangkai tikus.

    Merespons teror yang terus didapatkan oleh pihak Tempo, salah satu musisi Kunto Aji memberikan dukungannya.

    Dukungan ini diberikan melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya dengan menyebut teror ini menimbulkan kemarahan kolektif

    “Sumpah dah aneh banget, malah semakin menimbulkan kemarahan kolektif gak sih,” tulisnya dikutip Minggu (23/3/2025).

    Ia pun dengan tegas akan terus memberikan dukungan ke Tempo dan menyebut tindakan teror seperti ini akan mendatangkan dukungan dari berbagai pihak.

    “Apapun tujuannya Tempo malah akan semakin mendapat banyak dukungan. ✊🏻✊🏻 Stay strong Cica dan kawan-kawan,” tuturnya.(Erfyansyah/Fajar)

  • Pagar Laut Tangerang Ternyata Belum Semuanya Tercabut, Nelayan Desa Kohod Masih Terkurung

    Pagar Laut Tangerang Ternyata Belum Semuanya Tercabut, Nelayan Desa Kohod Masih Terkurung

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pagar laut Tangerang gembar-gembor diberitakan telah dicabut. Namun faktanya, belum sepenuhnya tercabut.

    Para nelayan di Desa Kohod pun masih banyak yang kesulitan melaut. Mereka mendapati pagar-pagar bambu berdiri di tengah laut.

    Di tengah laut terbuka, mereka merasa terkurung oleh pagar yang belum semuanya tersentuh pembongkaran.

    Terutama laut di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Hal itu dikonfirmasi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, Eli Susiyanti. Ia bilang kendalanya di alat berat.

    “Betul di perairan Kohod hasil patroli terakhir masih tersisa sekitar 600 meter. Sudah coba dibongkar dengan ditarik tagboat, tapi tidak bisa, butuh alat berat dan ponton,” kata Eli, dikutip Sabtu (22/3/2025).

    Meski memastikan, ia mengatakan pagar laut dari bambu yang berada di tengah laut Kohod itu segera dibersihkan.

    “Sudah dikoordinasikan dan dikomunikasikan akan dibongkar, sedang masih proses komunikasi mengenai mekanisme dan alat yang dibutuhkan,” terangnya.

    Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan pagar laut di perairan Tangerang, Banten, akan dibongkar pada Rabu (22/1) secara bersama-sama setelah rapat koordinasi bersama jajaran TNI AL dan pihak terkait lainnya

    Usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, Trenggono melaporkan bahwa pihaknya akan melakukan rapat koordinasi bersama jajaran TNI AL pada Rabu (22/1/2025) pagi, kemudian pada siang di hari yang sama, jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersinergi dengan TNI AL melanjutkan pembongkaran pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di perairan tersebut.

  • Preman Berkedok Ormas Minta THR Paksa, DPR Minta Polisi Bertindak Tegas

    Preman Berkedok Ormas Minta THR Paksa, DPR Minta Polisi Bertindak Tegas

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, meminta aparat kepolisian menindak tegas preman yang berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas) dan melakukan pemerasan dengan dalih meminta tunjangan hari raya (THR). Ia mendesak agar aparat segera menangkap para pelaku, yang kerap beraksi secara paksa menjelang hari raya.

    Menurut Abdullah, keberadaan preman bermodus ormas tersebut telah lama dikeluhkan oleh masyarakat, instansi pemerintah, pelaku usaha, dan pihak-pihak lain yang selama ini menjadi korban pemalakan. Untuk itu, ia mengusulkan agar kepolisian membentuk posko pengaduan khusus terkait aksi premanisme tersebut.

    “Preman berkedok ormas itu selalu berulah dan memalak masyarakat. Mereka merasa menjadi penguasa wilayah, sehingga bisa seenaknya memalak,” ujar Abdullah dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (23/3/2025).

    Ia menjelaskan, aksi pemerasan dengan kedok meminta THR ini biasanya semakin marak mendekati hari raya. Mereka mendatangi lembaga pendidikan, instansi pemerintah, pabrik, toko, dan berbagai tempat lainnya yang menjadi sasaran pemalakan.

    “Tahun ini, aksi mereka ramai menjadi sorotan karena terekam kamera, kemudian viral di media sosial. Semua masyarakat pun mengecam aksi premanisme berkedok ormas yang sangat meresahkan,” kata Abdullah.

    Abdullah menambahkan, praktik semacam ini tidak hanya terjadi di satu wilayah, tetapi juga di sejumlah daerah lainnya. Bahkan, para pelaku tidak segan melakukan kekerasan kepada korban yang menolak memberikan uang. Mereka juga kerap membawa senjata tajam.

  • Jelang Lawan Bahrain, Calvin Verdonk Minta Timnas Indonesia Tak Ulangi Kesalahan

    Jelang Lawan Bahrain, Calvin Verdonk Minta Timnas Indonesia Tak Ulangi Kesalahan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pemain tim nasional Indonesia, Calvin Verdonk, mengingatkan rekan-rekannya agar tidak mengulangi kesalahan serupa saat menghadapi Bahrain pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3/2025).

    Ia menilai, kekalahan dari Australia pada laga sebelumnya menjadi pelajaran berharga yang harus segera diperbaiki.

    Pada pertandingan di Stadion Sepak Bola Sydney, Kamis (20/3/2025), skuad Garuda harus mengakui keunggulan Australia dengan skor 1-5. Sejumlah kesalahan individual dinilai menjadi penyebab kekalahan telak tersebut.

    “Saya pikir kami memulai dengan baik di Australia. Kami memiliki kontrol total dalam pertandingan. Karena kami membuat kesalahan sendiri, mereka menang,” kata Verdonk saat ditemui seusai latihan timnas Indonesia di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (22/3/2025).

    Menurut Verdonk, tim Garuda harus menjaga intensitas dan sikap yang mereka tunjukkan ketika menghadapi Australia. Ia berharap, kekompakan dan determinasi serupa bisa membawa hasil lebih baik melawan Bahrain.

    “Kami harus menjaga tenaga dan attitude yang kami tunjukkan terhadap Australia. Mari berharap untuk hasil yang lebih baik terhadap Bahrain,” ujar pemain NEC Nijmegen itu.

    Pada laga kontra Australia, sejumlah kesalahan di lini belakang Indonesia menjadi sorotan. Gol pertama Australia bermula dari pelanggaran Nathan Tjoe-A-On terhadap Lewis Miller di kotak penalti, sementara gol kedua terjadi akibat sapuan tidak sempurna dari Thom Haye yang justru menjadi umpan bagi Velupillay.

  • Timnas Kalah dari Australia, Sumardji Ajak Suporter Percaya Patrick Kluivert

    Timnas Kalah dari Australia, Sumardji Ajak Suporter Percaya Patrick Kluivert

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Manajer tim nasional Indonesia, Sumardji, meminta para suporter tim Garuda bersabar dan tetap memberikan kepercayaan kepada pelatih kepala Patrick Kluivert.

    Ia meyakini, hasil positif akan terlihat seiring proses yang tengah dijalani skuad Merah Putih.

    Pernyataan tersebut disampaikan Sumardji setelah kekalahan 1-5 dari Australia pada laga ketujuh Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Sepak Bola Sydney, Kamis (20/3/2025). Laga itu menjadi debut resmi Kluivert sebagai pelatih kepala timnas Indonesia.

    “Sabar dulu, sabar dulu. Semuanya pasti akan kelihatan hasilnya ketika masyarakat percaya dan tim bekerja dengan keras,” kata Sumardji saat ditemui seusai sesi latihan timnas di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (22/3/2025) sore.

    Selepas kekalahan tersebut, sejumlah warganet melontarkan kritik tajam kepada Kluivert di media sosial. Tagar #KluivertOut ramai digaungkan sebagai bentuk ketidakpuasan atas hasil laga di Sydney. Namun, Sumardji menegaskan, pelatih asal Belanda itu membutuhkan waktu untuk membangun tim.

    Ia berharap para suporter bersatu dan tetap memberikan dukungan penuh kepada tim Garuda yang akan menghadapi laga penting melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (25/3/2025).

    “Saya kira kita harus percaya dulu ya, kita harus percaya dulu. Kalau kita berbicara proses, memang tidak mungkin (instan) karena yang kita kejar adalah menuju Piala Dunia,” ujar Sumardji.

    Ia menambahkan, tuntutan dari masyarakat adalah hal yang wajar. Namun, ia berharap publik dapat menahan diri dan memberi kesempatan kepada Kluivert serta tim kepelatihan untuk bekerja secara optimal.