Author: Fajar.co.id

  • Kemendagri Larang Ormas Berseragam Mirip TNI-Polri, Sahroni: Beri Sanksi Cabut SK!

    Kemendagri Larang Ormas Berseragam Mirip TNI-Polri, Sahroni: Beri Sanksi Cabut SK!

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menegaskan pelarangan penggunaan atribut ormas yang menyerupai pakaian institusi negara seperti TNI, Polri, maupun Kejaksaan.

    Penertiban ini ditegaskan sebagai langkah mematuhi peraturan perundang-undangan, khususnya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan.

    Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, telah menyatakan bahwa ormas yang melanggar akan dikenai sanksi secara bertahap.

    Hal serupa disampaikan oleh Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar, pada Jumat (13/6/2025) kemarin.

    Ia mengingatkan bahwa ormas tidak memiliki hak mengenakan atribut yang menyerupai aparat penegak hukum.

    “Tidak boleh ormas menggunakan pakaian yang menyerupai TNI, Polri, atau lembaga negara lainnya. Itu harus ditertibkan. Jangan ada ormas yang memakai pakaian seperti jaksa, polisi, dan sebagainya,” kata Bahtiar.

    Dukungan terhadap langkah tegas Kemendagri juga datang dari DPR.

    Wakil Ketua Komisi III, Ahmad Sahroni, menilai kebijakan ini penting demi menjaga ketertiban dan menghindari kesan seolah ormas memiliki kewenangan negara.

    “Seminggu lalu saya sudah sampaikan bahwa tidak boleh ada ormas yang memakai seragam menyerupai aparat, apalagi TNI/Polri. Jadi kalau sekarang Kemendagri sudah tegas melarang, tentu saya sangat setuju,” kata Sahroni, Senin (16/6/2025), di Jakarta.

    Ia menyebut penggunaan atribut mirip TNI-Polri telah lama menjadi sumber keresahan publik.

    “Lagian sudah lama praktik ini meresahkan masyarakat. Mereka yang bukan aparat negara, tiba-tiba hadir di ruang publik dengan seragam militeristik lengkap, memberi kesan seolah-olah mereka punya wewenang hukum. Jadinya malah seolah selevel dengan tentara dan polisi,” tegasnya.

  • Utang Indonesia Tumbuh 8,2 Persen, Bank Indonesia Beberkan Data Ini

    Utang Indonesia Tumbuh 8,2 Persen, Bank Indonesia Beberkan Data Ini

    Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (22,3 persen dari total ULN pemerintah); administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,7 persen); jasa pendidikan (16,4 persen); konstruksi (12,0 persen); serta transportasi dan pergudangan (8,7 persen).

    “Posisi ULN pemerintah tersebut tetap terjaga karena didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah,” kata Ramdan.

    Di sisi lain ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan yang lebih rendah. Pada April 2025, posisi ULN swasta tercatat sebesar USD 194,8 miliar atau mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,6 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 1,0 persen (yoy).

    Perkembangan tersebut terutama didorong oleh ULN lembaga keuangan (financial corporation) yang tumbuh sebesar 2,9 persen (yoy), setelah pada Maret 2025 terkontraksi 2,2 persen (yoy).

    Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan; jasa keuangan dan asuransi; pengadaan listrik dan gas; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 80,0 persen dari total ULN swasta.

    ULN swasta tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,9 persen terhadap total ULN swasta. Ramdan menyampaikan bahwa struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

    Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 30,3 persen pada April 2025, dari 30,6 persen pada Maret 2025, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 85,1 persen dari total ULN. (fajar)

  • Mendagri Bantah Empat Pulau sebagai Hadiah ke Jokowi dan Bobby, Said Didu: Terus Apa?

    Mendagri Bantah Empat Pulau sebagai Hadiah ke Jokowi dan Bobby, Said Didu: Terus Apa?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Eks Sekertaris BUMN, Said Didu terus mempertanyakan terkait polemik empat pulau yang melibatkan Aceh dan Sumatera Utara.

    Terbaru, ada bantahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemedgari) yang disebut memberikan empat pulau ini ke Sumut.

    Lewat cuitan di media sosial X pribadinya, Said Didu mempertanyakan maksud ada bantahan ini.

    Dia memberikan komentar singkat terkait kabar dan bantahan dari Kemendagri terkait hal ini.

    “Terus apa?,” tulisnya dikutip Senin (16/6/2025).

    Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya juga menegaskan peralihan itu juga bukan ‘hadiah’ bagi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) ataupun menantunya Gubernur Sumut, Bobby Nasution.

    “Sangat tidak benar. Tidak ada kepentingan apapun selain menjalankan tugas negara,” katanya.

    Bima memastikan tidak ada kepentingan politis apapun terkait polemik perpindahan administrasi keempat pulau itu.

    Ia mengklaim perpindahan dilakukan hanya untuk menentukan batas wilayah masing-masing provinsi.

    “Ini proses administratif menentukan batas wilayah sebagaimana amanat Undang-Undang,” jelasnya.

    “Kami akan lakukan kajian ulang secara menyeluruh, mempelajari, tidak saja data geografis tapi juga historis dan kultural,” ungkapnya. (Erfyansyah/fajar)

  • Aktivis Aceh Sentil Bobby Nasution Soal Kelola 4 Pulau: Gubernur Mirip Pelaku Curanmor

    Aktivis Aceh Sentil Bobby Nasution Soal Kelola 4 Pulau: Gubernur Mirip Pelaku Curanmor

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pegiat media sosial sekaligus aktivis asal Aceh, Zulfikar Akbar memberikan kritikan tajam ke Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution.

    Tak tanggung-tanggung kritikan tajam yang diberikan Zulfikar Akbar ke Gubernur Sumut itu berupa sindiran.

    Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Zulfikar Akbar menyebut Bobby Nasution layaknya pelaku curanmor.

    “Kelasnya gubernur satu ini jadi mirip pelaku curanmor,” tulisnya dikutip Senin (16/6/2925).

    “Yang mendikte pemilik motor sah untuk ikuti maunya,” tuturnya.

    Ia menyindir Bobby yang kemungkinan bisa berada di posisinya saat ini sebagai Gubernur karena adanya peran dari sang Mertua, Jokowi Widodo.

    “Agaknya benar kata orang-orang, kalau bukan karena mertua,” ungkapnya.

    “tak yakin orang ini bisa jadi gubernur,” terangnya.

    Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution mengaku siap jika ingin membahas kembali soal 4 pulau yang ditetapkan Kemendagri masuk Sumut.

    Bobby pun mengajak Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem untuk membahas itu bersama di Kemendagri.

    “Ini saya sampaikan berulang ini, jangan kemana-mana bahasannya ya, saya dari awal kemarin ke Aceh bertemu dengan Gubernur Aceh, kita ingin sampaikan kalau untuk masalah milik siapa itu pulau, mohon maaf ya mau kami bahas dari pagi sampai pagi pun sebenarnya nggak ada solusinya,” kata Bobby.

    “Maka saya sampaikan di situ kalau kita mau bahas, ayo sama-sama, kami terbuka kalau memang hal itu mau diulang kembali pembahasan pemilikannya kami terbuka. Kita mau ke Jakarta sama-sama untuk membahas ke Kemendagri ya ayo silakan,” tambahnya.

  • Prabowo Diundang Presiden Rusia Vladimir Putin, Seskab Teddy: Bukti Indonesia Negara Besar

    Prabowo Diundang Presiden Rusia Vladimir Putin, Seskab Teddy: Bukti Indonesia Negara Besar

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto, memulai rangkaian kunjungan kenegaraan ke dua negara, yakni Singapura dan Rusia, sebagai bagian dari diplomasi aktif Indonesia dalam menjawab dinamika global dan memperkuat posisi strategis di kancah internasional.

    Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menjelaskan bahwa Presiden Prabowo akan mengawali perjalanan luar negerinya dengan kunjungan ke Singapura.

    “Sebelum bertolak ke Rusia, Presiden Prabowo akan terlebih dahulu mengunjungi Singapura untuk bertemu dengan Perdana Menteri Singapura, Yang Mulia Lawrence Wong dan menghadiri Singapore-Indonesia Leaders’ Retreat pada 16 Juni 2025,” ujar Seskab Teddy dalam keterangannya pada Minggu, 15 Juni 2025.

    Setelah menyelesaikan agenda di Singapura, Presiden Prabowo akan melanjutkan perjalanan menuju Rusia, untuk memenuhi undangan langsung dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.

    Presiden Prabowo dijadwalkan akan diterima secara resmi dalam upacara penyambutan kenegaraan dan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Putin.

    “Di Rusia, Presiden Prabowo, yang diundang langsung oleh Presiden Putin, akan diterima secara resmi sambutan kenegaraan, dan akan melakukan pertemuan bilateral pada 19 Juni 2025,” ungkap Seskab Teddy.

    Tidak hanya itu, pada 20 Juni 2025, Presiden Prabowo juga dijadwalkan hadir sebagai pembicara utama dalam ajang St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, sebuah forum ekonomi global bergengsi yang mempertemukan para pemimpin negara, pelaku bisnis, dan pakar ekonomi dunia.

  • Prabowo Akhirnya Buka Mulut Soal Desas-desus Reshuffle Kabinet, Simak!

    Prabowo Akhirnya Buka Mulut Soal Desas-desus Reshuffle Kabinet, Simak!

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengklarifikasi terkait beredarnya rumor akan melakukan perombakan kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat. Prabowo menegaskan gosip tersebut tidak benar

    “Jadi yang ingin saya sampaikan, dan saya tidak, saya tidak ada rencana mau reshuffle,” tegasnya di Jakarta, dikutip pada Senin (16/6/2025).

    Ia menekankan, tidak ada lagi spekulasi liar baik dari pengamat maupun masyarakat terkait perombakan kabinet ini.

    Ketua Umum Partai Gerindra itu justru memuji kinerja para menterinya di Kabinet Merah Putih yang dinilai tengah bekerja dengan baik.

    “Saya menilai tim saya bekerja dengan baik dan kita buktikan minggu demi minggu hasil capaian yang kita lakukan. Kalau menurut saya ya begini, untuk supaya tidak ada spekulasi,” ucap Prabowo.

    Lebih lanjut presiden menegaskan bahwa para timnya di kabinet saat ini tengah fokus bekerja, dan dinilainya telah berupaya maksimal.

    “Saya menilai bahwa menteri-menteri saya bekerja dengan baik, terus terang saja,” tegas Prabowo.

    Menurutnya, jikapun ada masukan atau kritik yang ditujukan pada pemerintah ataupun pimpinan kementerian atau lembaga, hal tersebut diangapnya sebagai hal biasa dalam demokrasi.

    Ia tidak memungkiri adanya sejumlah kekurangan dalam pemerintahannya saat ini, namun demikian para menterinya saat ini tersebut dinilai tengah berupaya melakukan tugasnya dengan baik. (Pram/fajar)

  • Fadli Zon Sebut Pemerkosaan 1998 Hanya Rumor, Soe Tjen Marching: Ada Bukti dan Korban Nyata

    Fadli Zon Sebut Pemerkosaan 1998 Hanya Rumor, Soe Tjen Marching: Ada Bukti dan Korban Nyata

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Penulis dan pengajar di SOAS University Of London, Soe Tjen Marching merespon pernyataan dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

    Sebelumnya, pernyataan kontroversi disampaikan Fadly Zon dalam wawancara kanal YouTube, 10 Juni 2025. 

    Ia menyebut kekerasan seksual dalam tragedi 1998 tersebut sebagai rumor dan tidak tercatat dalam sejarah resmi.

    “Nah, ada perkosaan massal. Betul enggak ada perkosaan massal? Kata siapa itu? Itu enggak pernah ada proof-nya (bukti). Itu adalah cerita. Kalau ada, tunjukkan. Ada enggak di dalam buku sejarah itu? Enggak pernah ada,” ucap Fadli Zon 

    Fadli mengaku pernah membantah keterangan tim pencari fakta yang pernah memberikan keterangan ada pemerkosaan massal pada peristiwa Mei 98.

     “Saya sendiri pernah membantah itu dan mereka tidak bisa buktikan. Maksud saya adalah, sejarah yang kita buat ini adalah sejarah yang bisa mempersatukan bangsa dan tone-nya harus begitu,” ujarnya.

    Merespon hal ini, Soe Tjen Marching mengungkap fakta menarik sekaligus membantah pernyataan dari Fadli Zon.

    Ia menyebut ada beberapa penelitian yang menyebut ada banyak korban yang jumlahnya bahkan hingga ratusan.

    Korban-korban ini disebut tidak ingin membuat laporan karena adanya stigma dan teror yang diduga dari pelaku.

    “Beberapa penelitian menyatakan korban pemerkosaan mungkin mencapai ratusan, karena masih banyak korban pemerkosaan yang tidak mau melapor karena adanya stigma & teror,” tulis Soe Tjen Marching di media sosial X pribadinya dikutip Senin (16/6/2025).

  • Susi Pudjiastuti Desak Presiden Prabowo Hentikan Tambang di Raja Ampat: Jangan Ada Pengecualian

    Susi Pudjiastuti Desak Presiden Prabowo Hentikan Tambang di Raja Ampat: Jangan Ada Pengecualian

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, kembali menyuarakan penolakannya terhadap aktivitas tambang di kawasan Raja Ampat.

    Lewat akun X pribadinya, Susi secara tegas meminta Presiden Prabowo Subianto untuk tidak memberikan pengecualian apa pun terkait eksploitasi sumber daya alam di wilayah yang dikenal sebagai surga bawah laut dunia itu.

    “Pak Presiden Prabowo sebaiknya untuk kawasan Raja Ampat tidak boleh ada pengecualiannya,” tegas Susi yang juga menandai akun resmi Partai Gerindra (16/6/2025).

    Dikatakan Susi, kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkan oleh kegiatan pertambangan di Raja Ampat akan membawa penyesalan besar di masa depan.

    Ia memperingatkan bahwa Indonesia berisiko kehilangan salah satu aset keindahan alam paling berharga di dunia.

    “Kita akan menyesal dan menderita kerugian lingkungan yang luar biasa dan kehilangan segala keindahannya,” tandasnya.

    Sebelumnya, empat IUP yang dicabut pemerintah dimiliki oleh PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Melia Raymond Perkasa, dan PT Kawai Sejahtera.

    Salah satu alasannya adalah karena lokasi tambang berada di kawasan lindung Geopark.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyebut langkah ini diambil lantaran sebagian lokasi pertambangan masuk ke dalam kawasan lindung Geopark yang kini berstatus UNESCO Global Geopark (UGGp).

    “Secara teknis juga kami lihat, sebagian masuk kawasan Geopark,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025).

  • Pariwisata PIK Diperkenalkan di Ajang Internasional BBTF 2025

    Pariwisata PIK Diperkenalkan di Ajang Internasional BBTF 2025

    FAJAR.CO.ID, BALI — Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) kian serius menapaki jalur pariwisata kelas dunia. Melalui PIK Tourism Board, kawasan ini turut berpartisipasi dalam gelaran Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 yang berlangsung pada 12–14 Juni 2025 di Bali International Convention Centre, Nusa Dua.

    Dalam ajang tersebut, PIK Tourism Board hadir sebagai bagian dari Destinasi Jakarta yang diinisiasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta.

    Lewat paviliun resmi Jakarta, kehadiran ini dimaksudkan untuk memperkenalkan PIK kepada pelaku industri pariwisata, buyer, dan stakeholder dari berbagai negara.

    “Kami melihat BBTF sebagai ajang penting untuk menampilkan PIK sebagai destinasi baru di Jakarta yang menggabungkan keindahan alam, lifestyle modern, dan atraksi wisata keluarga. Melalui platform ini, kami berharap dapat memperluas jaringan kerja sama sekaligus meningkatkan daya tarik PIK di mata wisatawan nusantara dan mancanegara,” ujar Fenny Maria, Head of Tourism Development Center, Agung Sedayu Group.

    Sebagai destinasi yang sedang berkembang pesat, Pantai Indah Kapuk menawarkan beragam pilihan rekreasi, mulai dari wisata pantai, ruang hijau, tempat hiburan keluarga, area kuliner tematik, hingga fasilitas penginapan berstandar internasional. Seluruh elemen ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan wisatawan lokal maupun mancanegara.

    Sebelum hadir di Bali, PIK Tourism Board juga menjadi bagian dari delegasi Jakarta dalam Seoul International Travel Fair (SITF) 2025 yang digelar pada 5–8 Juni. Melalui Paviliun Jakarta, PIK diperkenalkan kepada pasar pariwisata Asia Timur sebagai destinasi urban baru dari Indonesia.

  • Qatar dan Arab Saudi jadi Tuan Rumah Ronde Keempat, Coach Justin Sebut Keputusan ini tidak Make Sense

    Qatar dan Arab Saudi jadi Tuan Rumah Ronde Keempat, Coach Justin Sebut Keputusan ini tidak Make Sense

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Tuan rumah untuk Ronde Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia secara resmi diumumkan.

    Konfederasi Sepak Bola Asia atau AFC resmi mengumumkan Qatar dan Arab Saudi yang akan menjadi venue Ronde keempat ini.

    Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Nomor 59 Tahun 2025 dari AFC. 

    Putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 akan digelar pada 8-14 Oktober 2025.

    Pengumuman ini sekaligus mematahkan gelombang protes yang dilakukan Federasi Sepak Bola Irak dan Uni Emirat Arab agar AFC lebih transparan dalam pemilihan tuan rumah ronde keempat.

    Dimana, untuk Ronde keempat ini nantinya akan ada enam negara yang memperebutkan dua tiket tersisa untuk slot Asia.

    Melihat penunjukkan dua negara Timur Tengah ini sebagai tuan rumah, pengamat sepakbola, Justinus Lhaksana atau yang akrab disapa Coach Justin mengakui ini akan berat.

    Ia memiliki trauma dari sejumlah pertandingan yang pernah dialami oleh negara selain Timur Tengah.

    “Gue punya trauma, gue masih ingat Qatar lawan India bola sudah out 30 cm di tiang kedua masih nggak di peluit ball out,” ungkap Coach Justin pada tayangan YouTube pribadinya.

    Salah satu yang tentunya paling membekas diingatan saat Timnas Indonesia bermain menghadapi Bahrain.

    “Kita (Timnas Indonesia) lawan Bahrain, injury time 6 menit di kasih ekstra 50% jadi 90 menit. Sementara, nggak ada pelanggaran signifikan selama 6 menit jadi (seharusnya) tidak ada alasan untuk kasih 3 menit berikutnya,” ujarnya. 

    Bukan hanya itu, mantan pelatih futsal ini juga mempertanyakan keputusan AFC yang menjadikan Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah.