Author: Fajar.co.id

  • Lisa Mariana Sebut Ada Perintah Tes DNA dari Bareskrim, Begini Respons Ridwan Kamil

    Lisa Mariana Sebut Ada Perintah Tes DNA dari Bareskrim, Begini Respons Ridwan Kamil

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Bareskrim Polri kabarnya meminta agar dilakukan tes DNA bagi Ridwan Kamil dan Lisa Marian. Hal tersebut karena mereka berkonflik terkait masalah pengakuan anak.

    Hal itu diungkapkan pihak Lisa Mariana usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, beberapa hari lalu. Pihak Lisa bahkan mengaku, pihaknya dan pihak Ridwan Kamil sudah menandatangi surat pernyataan melakukan tes DNA.

    Saat ditanya perihal tersebut, Muslim Jaya Butar Butar selaku kuasa hukum Ridwan Kamil membenarkan arah dari penyidik Bareskrim Polri memang akan melakukan tes DNA.

    “Ya, itu nanti pasti arahnya ke sana semua ya. Revalino pun bersedia untuk dites DNA, itu arahnya ke sana,” ujar Muslim kepada wartawan.

    Namun, dia memberikan penekanan atas kasus pencemaran nama baik yang dilaporkan Ridwan Kamil ke Bareskrim Polri. Menurutnya, Lisa Mariana menjadi masalah karena menyampaikan anaknya yang saat ini berusia kurang lebih 3,5 tahun sebagai anak RK tanpa ada bukti kuat melandasinya.

    “Apa itu dugaan tindak pindana pencemaran nama baik ? Bahwa Lisa Mariana menuduh kepada Pak Ridwan Kamil tanpa bukti. Nah, itu dia harus buktikan secara hukum. Kalau baru mengajukan permohonan tes DNA ya berarti selama ini disampaikan ke media bohong donk,” katanya.

    Muslim menegaskan bahwa Ridwan Kamil siap untuk melakukan tes DNA kapan pun dimintakan oleh penyidik Bareskrim Polri, sebagaimana pernyataan awal.

    “Kami nggak bicara menang atau kalah ya, tapi ini soal keadilan. Ini soal adanya perbuatan melanggar hukum. Nah, tentu kami buktikan dan akan selalu menyampaikan bukti-bukti kepada pihak Bareskrim Mabes Polri. Terbukti kan sudah naik statusnya ke penyidikan,” tuturnya. (jpg)

  • Kaesang Kembali Pimpin PSI Hingga 2030, Menang Telak pada Pemilihan Ketua Umum

    Kaesang Kembali Pimpin PSI Hingga 2030, Menang Telak pada Pemilihan Ketua Umum

    Fajar.co.id, Jakarta — Kaesang Pangarep akan kembali memimpin Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

    Itu setelah dia unggul jauh dari dua calon ketum PSI lainnya, Ronald Aristone Sinaga atau Bro Ron dan Agus Mulyono Herlambang.

    Diketahui, PSI menggelar pemilihan ketum dengan mekanisme voting. Secara keseluruhan ada 167.306 anggota PSI yang memiliki hak suara. Namun, hanya 157.579 pemilik hak suara yang melakukan voting. Dari angka tersebut, Kaesang meraih 65,28 suara, Bro Ron 22,23 persen, dan Agus Mulyono Herlambang 12,49 persen.

    Terpilihnya Putra bungsu Joko Widodo (Jokowi) ini
    menjadi ketum PSI periode 2025-2030 diumumkan dalam pembukaan Kongres PSI di Solo, Jawa Tengah (Jateng) pada Sabtu (19/7).

    Kader PSI yang hadir dalam kongres tersebut menyambut kemenangan Kaesang dalam pemilihan yang berlangsung secara terbuka itu.

    ”Saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya. Karena kompetisi ini sangat sehat dan adil,” ungkap Kaesang sebagaimana dikutip dari pemberitaan Radar Solo (Jawa Pos Grup).

    Baca Juga: Sempat Viral di Media Sosial, Gus Miftah Turun Tangan Bantu Guru Madrasah di Demak yang Dituntut Ganti Rugi Rp 25 Juta

    Menurut Kaesang, 157.579 pemilik hak suara dalam pemilihan ketum PSI setara dengan 84 persen. Itu angka partisipasi yang sangat tinggi dalam proses pemilihan ketum lewat mekanisme voting. Sebagai ketum terpilih, Kaesang mengaku puas dengan partisipasi yang sangat besar itu.

    Di atas mimbar yang sama, Kaesang menyampaikan permohonan maaf karena PSI tidak berhasil masuk parlemen melalui pemilu 2024. Namun, dia sangat yakin pada 2029 mendatang, PSI menjadi partai yang diperhitungkan oleh partai-partai peserta pemilu lainnya.

  • Trump Bisa Mengakses Penuh Mineral di Indonesia, Bahlil Bilang akan Berkoordinasi dengan Presiden

    Trump Bisa Mengakses Penuh Mineral di Indonesia, Bahlil Bilang akan Berkoordinasi dengan Presiden

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Trump telah mengumumkan kesepakatan baru dengan Prabowo. Trump memutuskan menurunkan tarif resiprokal dari 32% menjadi 19%.

    Sementara, impor barang AS ke Indonesia tidak akan dikenakan tarif. Selain itu, AS dapat akses penuh terhadap komoditas mineral RI, termasuk tembaga.

    “Seperti yang Anda tahu, Indonesia sangat kuat dalam hal tembaga, dan sekarang kami punya akses penuh ke semua itu,” ucap Trump.

    Merespons pernyataan itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan ekspor tembaga ke Amerika Serikat (AS) harus sesuai aturan.

    Bahlil memastikan pemerintah tetap mengedepankan hilirisasi sebagai program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Hal ini merespons pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyebut Indonesia memberikan akses penuh bagi Negeri Paman Sam terhadap berbagai sumber daya Indonesia, termasuk tembaga.

    Bahlil pun mengatakan, jika Trump ingin mengakses penuh tembaga Indonesia, maka aturan di dalam negeri harus tetap ditegakkan. Aturan yang dimaksud adalah hilirisasi.

    Artinya, Indonesia bakal tetap melarang ekspor konsentrat tembaga ke negara mana pun, termasuk AS. Asal tahu saja, Indonesia resmi melarang ekspor konsentrat tembaga mulai 1 Januari 2025. Ini mundur dari target dalam Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2020 tentang mineral dan batu bara (Minerba).

    “Dalam negosiasi itu [Indonesia-AS], aturan-aturan yang di dalam negeri tetap diterapkan. Jadi andaikan pun ada yang harus kita kirim tembaga pasti saya yakinkan [sesuai aturan],” kata Bahlil di kantor Kementerian ESDM, Jumat (18/7/2025) melansir bisnis.com.

  • Acara Nikah Putra KDM Renggut 3 Nyawa, Made Supriatma: Kenapa Demi Makan Gratis Harus Ada yang Meninggal?

    Acara Nikah Putra KDM Renggut 3 Nyawa, Made Supriatma: Kenapa Demi Makan Gratis Harus Ada yang Meninggal?

    Fajar.co.id, Garut — Peristiwa tewasnya tiga orang dalam acara pernikahan putra Dedi Mulyadi (KDM) memantik reaksi sejumlah pihak. Banyak yang menyesalkan peristiwa tragis itu. Sekaligus miris dengan kondisi masyarakat saat ini.

    Salah satu yang menyoroti peristiwa itu adalah peneliti IDEAS, Made Supriatma. Melalui tulisan di akun Facebook pribadinya, Made menyampaikan sejumlah pertanyaan yang menyesakkan.

    “Mengapa? Seharusnya ini adalah pesta pernikahan akbar yang menyenangkan. Yang menikah adalah anak-anak elit negeri ini. Pengantin laki bernama Maula Akbar Mulyadi Putra. Ia tidak lain daripada anak sulung gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi,” tulis Made, mengawali ulasannya, dikutip Sabtu (19/7/2025)

    Pengantin perempuan adalah Luthfianisa Putri Karlina. Dia adalah wakil bupati Kabupaten Garut. Putri, demikian panggilannya, adalah politisi Gerindra. Ia juga seorang dokter gigi. Selain itu, ia adalah putri sulung Kapolda Metro Jaya Irjen. Pol. H. Karyoto.

    “Tidak diragukan, ini adalah pernikahan anak dari dua keluarga ‘heavy weights’ dalam jajaran elite Indonesia,” bebernya.

    Pernikahan ini hendak dirayakan dengan pesta rakyat. Hari Jumat siang kemarin, rencananya akan dibagikan makanan gratis di Pendopo Kabupaten Garut. Malamnya akan ada panggung hiburan.

    Hanya saja, siang harinya acara makan gratis berujung tragis. Ribuan orang datang dan berdesak-desakan untuk mendapatkan makanan. Akibatnya, tiga orang meninggal akibat terhimpit: dua orang sipil dan satu polisi. Puluhan lainnya luka-luka.

  • Singkat, Jelas, Padat, Ini Pesan Jokowi ke Kaesang Jelang Pemilihan Ketua Umum PSI

    Singkat, Jelas, Padat, Ini Pesan Jokowi ke Kaesang Jelang Pemilihan Ketua Umum PSI

    Persaingan di Kongres PSI

    Selain Kaesang Pangarep, dua kandidat lain juga turut berkompetisi dalam Pemilu Raya PSI di Kongres tersebut. Mereka adalah Ronald A Sinaga, yang dikenal dengan panggilan Bro Ron, dan Agus Mulyono Herlambang.

    Pemilihan ini akan menentukan arah serta strategi PSI ke depan, terutama dalam menghadapi kontestasi politik nasional yang akan datang.

    Kongres PSI kali ini menarik perhatian publik secara nasional karena melibatkan nama besar Kaesang, putra dari mantan presiden.

    Namun, di tengah sorotan media, Kaesang tetap terlihat tenang, bersahaja, dan siap menerima hasil apa pun yang muncul dari proses demokrasi ini.

    Gema suara gajah memenuhi Graha Saba Buana, sesaat setelah para kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) selesai menyanyikan lagu mars partai mereka di arena Kongres PSI.

    Begitu lantunan Mars PSI usai, suara gajah yang menyerupai terompet terdengar jelas. Sontak, kader PSI yang hadir dengan mengenakan kemeja putih serempak bersorak dan bertepuk tangan menyambut suara tersebut.

    Pembukaan Kongres PSI juga diawali dengan penayangan video visual seekor gajah bergading panjang yang tengah berjalan. Gajah itu kemudian terlihat seolah menginjak layar, lalu diikuti dengan kemunculan logo PSI yang baru.

    Logo PSI yang semula bergambar tangan memegang bunga mawar merah kini telah berganti wujud menjadi siluet gajah dari samping dengan belalai terangkat ke atas, didominasi kombinasi warna putih, hitam, dan merah.

    Kongres PSI diselenggarakan dengan agenda utama penetapan ketua umum (ketum) yang baru. Selain itu, kongres ini juga menjadi momen untuk melakukan rebranding partai dan memperkenalkan lagu baru.

  • Buka Kongres PSI, Jeffrie Geovanie: Ketua Umum PSI Bukan Pemilik Kekuasaan Tunggal

    Buka Kongres PSI, Jeffrie Geovanie: Ketua Umum PSI Bukan Pemilik Kekuasaan Tunggal

    “Saya ini bukan pengusaha besar, hanya pengusaha biasa di Singapura. Tapi mereka tidak menyerah membujuk saya,” kisahnya, disambut gelak tawa renyah dari para kader yang memenuhi ruangan.

    Salah satu anekdot menarik yang ia bagikan adalah ide awal untuk meminta Presiden Jokowi memilihkan nama dan logo partai. Namun, Jeffrie dengan tegas menolak gagasan tersebut.

    “Saya bilang ke mereka: ‘Memangnya kalian siapa? Pak Jokowi baru dilantik, kalian minta beliau pikirkan logo partai?’ Akhirnya kita putuskan bikin nama dan logo sendiri,” tegasnya, menunjukkan kemandirian PSI sejak dini.

    Kini, sepuluh tahun berselang, PSI telah tumbuh dan dikenal sebagai partai yang mengusung semangat keterbukaan serta partisipasi aktif anak muda.

    Dalam AD/ART terbaru yang disahkan Kongres, struktur Dewan Pembina diperkuat dengan dua nama yang akan ditunjuk langsung oleh Ketua Umum terpilih, menjamin checks and balances.

    “Ketua Umum PSI bukan pemilik kekuasaan tunggal. Dewan Pembina menjadi pengimbang utama. Siapa pun yang menang, kekuasaan itu tak bisa dimonopoli,” pungkas Jeffrie, menekankan pentingnya kolaborasi.

    Ia juga menitipkan pesan persatuan kepada tiga kandidat Ketua Umum PSI—Kaesang Pangarep, Ronald Aristone Sinaga, dan Agus Mulyono Herlambang—agar tetap bersinergi pasca-pemilihan.

    “Yang dua jangan ditinggalkan. PSI dibangun oleh kolaborasi, bukan kompetisi tanpa arah,” pesannya.

    Menyinggung dinamika nasional, Jeffrie mengajak PSI meneladani kedewasaan politik ala Jokowi dan Prabowo.

    “Dua kali dikalahkan, tapi Pak Prabowo duduk di kabinet. Pak Jokowi yang sempat diserang, justru merangkul. Ini soal kedewasaan berdemokrasi,” ujarnya, memberikan contoh nyata.

  • Teddy Gusnaidi Beri Peringatan ke Roy Suryo Cs untuk Berhenti Salahkan Jokowi

    Teddy Gusnaidi Beri Peringatan ke Roy Suryo Cs untuk Berhenti Salahkan Jokowi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi kembali bicara terkait isu ijazah palsu.

    Teddy Gusnaidi menyoroti laporan dari Eggi Sudjana yang ditujukan Roy Suryo Cs.

    Lewat cuitan di akun media sosial, Teddy Gusnaidi menyorot tajam Roy Suryo dari laporan Eggi Sudjana yang sudah memberatkan.

    “Laporan Eggi Sudjana, malah memberatkan Roy Suryo cs,” tulisnya dikutip Jumat (18/7/2025).

    Teddy memberi peringatan ke Roy Suryo dan kawan-kawan yang terus bicara terkait isu ijazah palsu ini.

    Ia menyebut untuk Roy Suryo agar berhenti menyalahkan mantan Presiden RI Ketujuh itu.

    Dan untuk sekarang lebih menyerang ke arah Eggi Sudjana sebagai pembuat laporan.

    “Jadi kalau Roy Suryo cs mau menyalahkan,” tuturnya.

    “jangan salahkan pak Jokowi, tapi salahkan Eggi Sudjana. 😁,” terangnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Said Didu: Demi Menghukum Tom Lembong, Hukum Diperkosa dan Semua Pejabat Bisa Masuk Penjara

    Said Didu: Demi Menghukum Tom Lembong, Hukum Diperkosa dan Semua Pejabat Bisa Masuk Penjara

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu menyebut hukum diperkos4. Demi Tom Lembong bisa dihukum.

    “Demi menghukum Tom Lembong – hukum diperkosa dan semua pejabat bisa masuk penjara,” kata Didu dikutip dari unggahannya di X, Sabtu (19/7/2025).

    Hal tersebut, dinilainya sebagai ambisi Jokowi. Agar bisa menghancurkan lawan politiknya.

    “Ambisi Jokowi memenjarakan lawan politiknya sudah mengahancur-leburkan hukum,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, membacakan vonis terhadap Mantan Menteri Perdagangan (Mendag), Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong.

    Dalam sidang putusan itu, Tom Lembong terbukti bersalah melakukan korupsi impor gula yang merugikan keuangan negara sebesar Rp 578 miliar, sehingga dia dijatuhi hukuman 4 tahun dan 6 bulan penjara.

    “Menyatakan terdakwa Thomas Trikasih Lembong telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dalam dakwaan primer,” kata Ketua Majelis Hakim, Dennie Arsan Fatrika saat membacakan vonis.

    Selain hukuman badan, Tom Lembong juga dijatuhkan hukuman denda Rp750 juta apabila tidak dibayarkan diganti dengan hukuman kurungan 6 bulan penjara.

    “Pidana denda Rp 750 juta subsider 6 bulan kurungan,” ujar Hakim.

    Dalam menjatuhkan putusan, Hakim mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan. Hal yang memberatkan, terdakwa saat menjadi Menteri Perdagangan terkesan lebih mengedepankan ekonomi kapitalis dibandingkan dengan sistem ekonomi demokrasi.

  • Relagama Bergerak: Kami Tampil Beda, Berbagi Manfaat Tanpa Menjilat

    Relagama Bergerak: Kami Tampil Beda, Berbagi Manfaat Tanpa Menjilat

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Di tengah polemik dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi, Koordinator Relagama Bergerak, Bangun Sutoto, menegaskan posisi organisasinya yang disebut berdiri di atas semangat kejujuran dan keberanian moral.

    Bangun mengatakan, meski Relagama Bergerak dan Relagama sama-sama berasal dari lingkungan alumni UGM, keduanya memiliki arah gerak yang berbeda.

    “Kami Beda. Maaf, kami tegaskan bahwa kami harus tampil beda. Walau sama-sama alumni UGM dengan ijazah asli, visi dan misi kami berbeda,” kata Bangun kepada fajar.co.id, Sabtu (19/7/2025).

    Ia menjelaskan bahwa Relagama merupakan singkatan dari Relawan Gadjah Mada, sedangkan Relagama Bergerak adalah kependekan dari Relawan Alumni Universitas Gadjah Mada Bergerak.

    Menurutnya, wadah ini dibentuk sebagai ruang bagi para alumni yang berpikir merdeka.

    “Relagama Bergerak adalah wadah bagi para manusia bermental merdeka,” lanjutnya.

    Bangun menambahkan, organisasi ini dibangun di atas prinsip-prinsip kejujuran dan kesetaraan antar alumni, yang dirumuskan dalam semboyan, ‘Alumni Bersatu Suarakan Kejujuran’.

    Ia pun menjelaskan tiga motto utama organisasi yang mereka pegang teguh dalam pergerakannya.

    “Sesama alumni jangan saling mencurigai. Sesama alumni jangan saling mencaci. Dan, sesama Kagama jangan ada dusta,” terangnya.

    Bagi Relagama Bergerak, lanjut Bangun, organisasi ini bukan sekadar forum alumni, melainkan media belajar untuk menjadi manusia merdeka, bukan pengekor atau pecundang.

    “Relagama Bergerak jadi media belajar bersama untuk menjadi manusia merdeka bermental pejuang. Bukan pecundang,” tandasnya.

  • Poin Penting Pernyataan Prof Sofian: Jokowi Kuliah di UGM tapi Tak pernah KKN dan Wisuda, Ijazah Adik Ipar yang Diambil Lalu Dipalsukan

    Poin Penting Pernyataan Prof Sofian: Jokowi Kuliah di UGM tapi Tak pernah KKN dan Wisuda, Ijazah Adik Ipar yang Diambil Lalu Dipalsukan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Eks Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu

    memberikan tanggapannya terkait pernyataan Mantan Rektor UGM, Prof. Sofian Effendi.

    Pernyataan dari Said Didu itu disampaikannya melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya.

    Ia menyebut pernyataan dari Mantan Rektor UGM yang dianulir ini tetap menjadi bukti kebohongan Jokowi.

    “Pernyataan mantan Rektor UGM (2002-2007) Prof. Sofian Effendi (walau sudah dianulir) telah mengungkap seluruh puzzle kebohongan ijazah S1 Joko Widodo, dengan mozaik sbb,” tulisnya dikutip Jumat (18/7/2025).

    Ada enam poin yang dipaparkan oleh Said Didu terkait pernyataan dari Prof. Sofian Effendi. Ada poin terkait pembahasan Indeks Prestasi Sarjana Muda Jokowi yang jadi pembahasan.

    Kemudian ijazah asli mantan Presiden RI itu yang sampai saat ini belum terlihat wujud aslinya. Ada juga kejanggalan dalam pengerjaan skripsi dan beberapa hal lain yang dipaparkan oleh Said Didu.

    Dia membenarkan bahwa Jokowi adalah mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM tapi hanya sampai Sarjana Muda (B.Sc) karena Indeks Prestasinya (IP)selama 2 tahun pertama kurang dari 2,0 maka sesuai aturan UGM saat itu (sampai dengan tahun 2014) mahasiswa tidak boleh lanjut ke tingkat Sarjana.

    “Ini sesuai dengan fakta Jokowi pernah menyatakan bahwa IP-nya kurang dari 2,” ungkap Jokowi.

    Selanjutnya mengenai transkrip yang dibuka oleh Bareskrim menunjukkan bahwa IP Jokowi kurang dari 2, lalu bukti pembayaran SPP yang ditunjukkan di Bareskrim tertulis untuk mahasiswa sarjana muda.