Author: Fajar.co.id

  • Batas Waktu Pengusulan PPPK Paruh Waktu Berakhir 20 Agustus, Begini Cara Cek Status Nomor Induk

    Batas Waktu Pengusulan PPPK Paruh Waktu Berakhir 20 Agustus, Begini Cara Cek Status Nomor Induk

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Tahapan pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu resmi berjalan.

    Berdasarkan Surat Edaran Menteri PANRB Nomor B/3832/M.S.01.00/2025, periode pengusulan formasi berlangsung sejak 7 hingga 20 Agustus 2025.

    Artinya, waktu pengusulan Nomor Induk (NI) PPPK Paruh Waktu kini semakin sempit, tersisa hanya tiga hari.

    Setiap instansi pun diminta bergerak cepat agar tidak melewati tenggat. Pasalnya, pengusulan tidak bisa dilakukan secara pribadi, melainkan harus diajukan melalui Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) di masing-masing instansi.

    Kriteria Honorer yang Bisa Diusulkan

    Mengacu pada Peraturan Menteri PANRB Nomor 16 Tahun 2025, ada dua kategori tenaga non-ASN yang dapat diajukan sebagai PPPK Paruh Waktu, yakni:

    Pegawai non-ASN yang sudah masuk dalam database BKN serta pernah mengikuti seleksi CPNS 2024, tetapi belum lulus.

    Pegawai non-ASN yang tercatat di database BKN, telah mengikuti seluruh tahapan seleksi PPPK Tahun Anggaran 2024, namun belum mendapatkan penempatan sesuai kebutuhan formasi.

    Cara Mengecek Status Pengusulan NI PPPK Paruh Waktu

    Bagi tenaga honorer yang telah diusulkan, penting untuk segera memeriksa apakah NI PPPK sudah terbit. Berikut langkah-langkah pengecekannya:

    Buka situs MOLA BKN di alamat https://monitoring-siasn.bkn.go.id

    Pilih menu “Cek Layanan” pada halaman utama

    Klik kategori “Penetapan NIP/NI PPPK”

    Masukkan nomor peserta seleksi PPPK sesuai kartu ujian

    Selesaikan verifikasi captcha

    Klik tombol “Monitor Usulan”

    Status usulan akan muncul. Jika sudah terbit, NIP/NI akan ditampilkan
    (Wahyuni/Fajar)

  • Loyalis Kode Prabowo, Anggap Anies Layak Jadi Wapres Gantikan Gibran, Mungkinkah?

    Loyalis Kode Prabowo, Anggap Anies Layak Jadi Wapres Gantikan Gibran, Mungkinkah?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka karena desakan Forum Purnawirawan TNI kembali menguat. Para pensiunan TNI/Polri menyoroti proses pencalonan putra sulung Joko Widodo itu dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bertentangan dengan prinsip demokrasi dan keadilan elektoral.

    Wacana liar pun mulai bermunculan jika Gibran benar-benar dilengserkan. Salah satunya terkait siapa sosok penggantinya di kursi wakil presiden.

    Pakar hukum tata negara Refly Harun menyebut nama Anies Baswedan, mantan rival Prabowo di Pilpres 2024. Anies kata Refly tidak hanya berpeluang masuk kabinet pemerintahan Prabowo, tapi dinilai layak mengganti Gibran Rakabuming di kursi wakil presiden.

    “Kalau berdasarkan skenario Mahfud, nama-nama yang disebut itu adalah Puan, Ganjar, AHY, dan Anies. Tapi yang mengejutkan tentu Anies,” kata Refly Harun dalam podcast-nya, dikutip pada Senin (18/8/2025).

    Refly mengatakan, Anies Baswedan dinilai sebagai figur teknokrat yang bisa diandalkan dan berpotensi menggantikan Gibran sebagai wakil presiden, dengan syarat tidak maju di Pilpres 2029.

    Mengingat Anies merupakan rival Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 dan tidak masuk dalam lingkaran pemerintahan, wacana ini mengundang banyak spekulasi.

    “Kalau kompromi besar bisa terjadi, bisa saja Anies masuk. Peluangnya kecil, tapi bukan tidak mungkin,” kata Refly menirukan pernyataan Mahfud MD.

    Menurutnya, bukan tidak mungkin Prabowo merangkul Anies masuk pemerintahan sebagai Wapres di tengah jalan untuk memperkuat stabilitas politik dan meredam rivalitas pascapemilu.

  • Gelar Panggung Hiburan di Monas, BRI Turut Sukseskan Pesta Rakyat dan Karnaval HUT ke-80 RI

    Gelar Panggung Hiburan di Monas, BRI Turut Sukseskan Pesta Rakyat dan Karnaval HUT ke-80 RI

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menggelar Panggung Hiburan Pesta Rakyat di silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (17/08). Acara akbar ini menjadi wujud nyata komitmen BRI dalam menumbuhkan semangat kebersamaan, persatuan, serta kegembiraan bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya pada momentum HUT RI.

    Untuk semakin menyemarakkan suasana, di panggung hiburan di Monas acara dipandu oleh Ananda Omesh dan Hesti Purwadinata sebagai MC utama. Panggung hiburan semakin meriah dengan penampilan musisi nasional lintas generasi. Sejak siang hingga malam, pengunjung dihibur oleh NTRL, D’Masiv, Ayu Ting Ting, dan Judika, serta band pengiring EM Band. Kehadiran para bintang tamu ini menambah semangat perayaan dan menjadi magnet bagi ribuan masyarakat yang memadati kawasan Monas.

    Rangkaian kegiatan berlangsung sepanjang hari, mulai pukul 05.00 WIB hingga 22.50 WIB, menghadirkan beragam kegiatan, seperti prosesi upacara bendera yang disiarkan langsung dari Istana Merdeka, parade karnaval, hingga panggung hiburan rakyat dengan penampilan artis dan band nasional. Ribuan masyarakat tumpah ruah di Monas untuk ikut merayakan momen bersejarah ini bersama BRI.

    Koordinator utama penyediaan panggung hiburan dilakukan oleh Danantara Indonesia. Danantara memfasilitasi lima titik panggung hiburan strategis di sepanjang rute Karnaval Kemerdekaan. Panggung utama akan berlokasi di Monas bersama BRI. Selain itu, sejumlah titik hiburan lainnya juga akan hadir di Sarinah (InJourney), Bundaran HI (Bank Mandiri), Dukuh Atas (BNI), serta Sampoerna Strategic (BSI), sehingga masyarakat dapat menikmati kemeriahan di berbagai titik ikonik Jakarta. Selain panggung hiburan di lima titik tersebut, juga disediakan penyediaan fasilitas publik, serta pelibatan ratusan UMKM, acara ini menjadi momentum kebersamaan yang menyatukan masyarakat lintas generasi. Mobil karnaval Danantara dengan desain Garuda Emas dan ornamen budaya menjadi simbol persatuan dan visi Indonesia Maju.

  • Megawati Desak Prabowo Singkirkan Buzzer, Prof Didik J Rachbini: Merusak Demokrasi

    Megawati Desak Prabowo Singkirkan Buzzer, Prof Didik J Rachbini: Merusak Demokrasi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Demokrasi Indonesia menghadapi tantangan serius akibat rusaknya ruang publik politik yang semakin dijejali oleh buzzer dan relawan politik yang bekerja di luar sistem formal demokrasi.

    Rektor Universitas Paramadina, Prof. Dr. Didik J. Rachbini, menegaskan bahwa kerusakan demokrasi ini dapat dipahami melalui teori “Tragedy of the Commons”. Menurutnya, jika ruang publik, yang bersifat fisik atau common property, dikonsumsi atau dipakai secara tidak terbatas, maka ruang publik tersebut akan rusak dan hancur.

    Fenomena serupa kini terjadi pada ruang publik yang bersifat intangible, yaitu demokrasi dan arus informasi.

    “Arus informasi yang super cepat masuk ke dalam sistem politik dan demokrasi mengakibatkan sistem demokrasi mengalami kelelahan yang hebat dan kerusakan yang kritis. Fungsi check and balances menjadi rusak dan artificial karena aspirasi tidak lagi datang dari hati nurani, tetapi dibuat oleh mesin bot yang diciptakan gerombolan buzzer politik,” jelas Didik di Jakarta, Senin (18/8/2025).

    Kerusakan demokrasi ini, menurutnya, semakin parah selama satu dekade terakhir. “Selama 10 tahun ini, teknologi AI ini secara sengaja dan sistematis dipakai oleh negara untuk kepentingan politik yang sempit untuk membungkam demokrasi melalui buzzer-buzzer dan relawan,” tambahnya.

    Kondisi ini juga menjadi perhatian Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri, yang beberapa hari lalu menyampaikan pesan khusus kepada Presiden Prabowo Subianto. 

    “Saya sudah bilang melalui seseorang supaya Pak Prabowo membuang itu namanya buzzer-buzzer yang hanya membuat yang namanya perpecahan di antara kita sendiri, belum tentu faktanya aja,” demikian penegasan Megawati.

  • Niat Rayakan Hari Kemerdekaan Berujung Duka, 65 Pendaki Dievakuasi dari Bawakaraeng, 1 Nyawa Melayang

    Niat Rayakan Hari Kemerdekaan Berujung Duka, 65 Pendaki Dievakuasi dari Bawakaraeng, 1 Nyawa Melayang

    FAJAR.CO.ID, GOWA — Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Andi Sultan, menyebut bahwa jumlah korban yang dievakuasi Tim SAR gabungan terus bertambah seiring perjalanan waktu.

    Dikatakan Sultan, pihaknya akan terus memberikan informasi terkini mengenai perkembangan pendaki merah putih di Gunung Bawakaraeng.

    “Jumlah korban yang di tangani 65 orang, selamat 64 orang, meninggal satu orang,” kata Sultan kepada awak media, Senin (18/8/2025).

    Dikatakan Sultan, sebagian besar korban menderita hyportermia. Sementara yang lainnya menderita asam lambung.

    “Beberapa orang terpisah dari rombongan,” sebutnya.

    Adapun korban yang meninggal dunia, kata Sultan, diketahui bernama Irfan (24), warga kabupaten Bone.

    “Korban pengalami hypotermia berat saat berada di puncak. Dinyatakan meninggal oleh tim Dokpol Polda Sulsel yang ikut bersama tim evakuasi,” Sultan menuturkan.

    Dijelaskan Sultan, Irfan merupakan peserta kegiatan lintas alam yang melakukan perjalanan dari Bulu Baria menuju Gunung Bawakaraeng.

    “Korban bersama 16 rekannya memulai perjalanan pada 12 Agustus dan tiba di puncak Gunung Bawakaraeng pada sabtu 16 Agustus,” terangnya.

    “Namun pada Minggu pagi ditemukan oleh tim siaga merah putih dalam keadaan hypotermia,” tambah Sultan.

    Sultan bilang, setelah ditangani oleh tim siaga, keadaan korban tidak kunjung membaik, maka tim mengevakuasi korban dengan cara ditandu menuju kaki gunung guna mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

    “Korban tiba di posko Bulu ballea sekitar pukul 19.05 Wita, kemudian dibawa ke Puskesmas Tinggi Moncong untuk dilakukan pemeriksaan,” tandasnya.

  • Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD, UGM: Demokrasi Memang Mahal

    Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD, UGM: Demokrasi Memang Mahal

    Namun perlu dicermati, semakin tinggi keterlibatan publik, maka demokrasi yang dibangun akan semakin kuat sehingga negara menjadi lebih inklusif dan mampu memenuhi hak-hak rakyatnya secara berkeadilan.

    “Harga “mahal” tersebut sangat pantas untuk memastikan proses politik yang lebih partisipatif,” tegasnya.

    Jika melihat evaluasi pelaksanaan Pilkada yang sebelumnya banyak praktik politik uang dan politik dinasti, setidaknya terdapat tiga persoalan yang muncul, yakni tingginya ongkos politik, korupsi, dan politisasi birokrasi.

    Menurut Alfath, solusinya bukanlah memotong hak masyarakat untuk memilih, melainkan membenahi desain dan pengawasan Pilkada.

    “Pemerintah perlu memahami bahwa persoalan dana pemilihan bukan berarti hambatan untuk mendorong partisipasi politik masyarakat. Harus ada evaluasi menyeluruh mengenai biaya mana yang perlu dan tidak perlu dikeluarkan demi pemilihan yang adil,” jelasnya.

    Selain itu, aspek pengawasan perlu ditekankan sejak awal pencalonan, tidak hanya ketika Pilkada dan pasca pelaksanaan. Secara aturan, Pilkada maupun Pemilu sebetulnya sudah memiliki berbagai aturan mengikat yang sesuai.

    Sayangnya, implementasi aturan tersebut justru masih membutuhkan banyak evaluasi. Alfath juga berpesan agar pengkhususan atau priviledge pejabat dapat dikurangi agar individu yang terpilih menjadi kepala daerah adalah seseorang yang memang sesuai dengan bidang tersebut.

    “Demokrasi akan bergeser ke arah lebih elitis. Publik makin jauh dari proses pengambilan keputusan,” ucap Alfath.

  • Papa Tiang Listrik Bebas Bersyarat, Umar Hasibuan: Hukum di Negara Ini Rusak Kabeh

    Papa Tiang Listrik Bebas Bersyarat, Umar Hasibuan: Hukum di Negara Ini Rusak Kabeh

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Status bebas bersyarat didapatkan mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto, usai Mahkamah Agung (MA) menerima Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan mantan pejabat dengan julukan ‘Papah Tiang Listrik’ ini.

    Putusan itu tidak serta-merta diterima publik, banyak yang menganggap bebas bersyarat yang diberikan kepada politikus Golkar itu sarat kepentingan.

    Kader PKB, Umar Hasibuan, misalnya. Ia melihat bahwa kondisi hukum di Indonesia hanya sebatas narasi tanpa pembuktian.

    “Hancurnya hukum di negara ini sudah begtu nyata. Rusak kabeh,” kata Umar di X @UmarHasibuan__ (17/8/2025).

    Anak buah Cak Imin ini menegaskan bahwa hukum di Indonesia telah menjadi permainan bagi para elit.

    Sebelumnya, mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto, akhirnya keluar dari Lapas Sukamiskin, Kota Bandung, Jawa Barat, dengan status bebas bersyarat.

    Pria 69 tahun yang sebelumnya geger dengan istilah ‘Papah Tiang Listrik’ ini diketahui menjalani hukuman terkait perkara korupsi proyek KTP elektronik (e-KTP).

    Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Barat, Kusnali, membenarkan kabar tersebut.

    Dikatakan Kusnali, kebebasan bersyarat Setya diberikan setelah Mahkamah Agung (MA) menerima peninjauan kembali (PK) yang diajukan terpidana.

    “Dia (Setya Novanto) bebas bersyarat karena dia peninjauan kembalinya dikabulkan dari 15 tahun menjadi 12,5 tahun,” ujar Kusnali di Bandung, Minggu (17/8/2025).

    Kusnali menambahkan, Setya resmi bebas sejak Sabtu (16/8/2025).

    Ia menegaskan pembebasan tersebut sesuai regulasi, karena Setya telah menjalani dua pertiga dari total masa hukuman yang telah dipangkas menjadi 12,5 tahun.

  • Chusnuh Chotimah Sindir Pihak yang Persoalkan Ketidakhadiran Megawati di HUT ke-80 RI, Ini Kalimatnya

    Chusnuh Chotimah Sindir Pihak yang Persoalkan Ketidakhadiran Megawati di HUT ke-80 RI, Ini Kalimatnya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Peringatah HUT ke-80 RI di Istana Negara pada Minggu (17/8) mendapat sorotan tersendiri dari masyarakat. Sejumlah hal dari perayaan ini turut menjadi perhatian.

    Salah satunya adalah ketidakhadiran Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri. Ada pihak yang kurang senang dengan ketidakhadiran Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut.

    Merespons hal itu, pegiat media sosial, Chusnul Chotimah pun angkat suara terkait respons segelintir orang yang mempersoalkan ketidakhadiran Megawati pada HUT ke-80 RI di Istana Negara.

    “Dulu waktu pak SBY ga hadir kami pendukung ibu Mega biasa aja, ga menghina pak SBY.
    Tapi giliran ibu Mega ga hadir Krn kurang sehat dan diwakili mba Puan, ternak @jokowi
    seharian menghina ibu Mega, dibenturkan dgn pak @SBYudhoyono,” begitu cuitan Chusnul Chotimah, Minggu (17/8).

    Chusnul Khotimah menyesalkan pihak-pihak yang mempersoalkan ketidakhadiran Megawati di HUT RI kali ini. Apalagi kata dia, Presiden Prabowo Subianto sendiri tidak mempersoalkan bahkan memuji putri proklamator RI tersebut.

    “Padahal pendukung pak SBY biasa aja, bahkan pak Prabowo di pidatonya memuji ibu Mega.
    Dari sini terbukti lagi, ternak Jokowi memang suka bikin gaduh dan perpecahan,” tandas Chusnul Chotimah.

    Sebelumnya diberitakan, perayaan HUT ke-80 RI di Istana Negara pada Minggu (17/8) dihadiri dua mantan Presiden RI. Keduanya adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.

    Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Panjaitan menanggapi ketidakhadiran Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri saat upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara.

  • Isak tak Masuk Rombongan Newcastle di Laga Perdana, Ngambek Ingin Hengkang?

    Isak tak Masuk Rombongan Newcastle di Laga Perdana, Ngambek Ingin Hengkang?

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Alexander Isak saat ini dalam situasi terdesak jelang berakhirnya bursa transfer musim panas 2025.

    Hal ini berkaitan dengan situasi sang penyerang yang belum ada kejelasan sama sekali terkait nasibnya.

    Terbaru, di laga perdana Isak tak dibawa Newcastle kala memainkan laga pertama di Premier League 2025/2026 kontra Aston Villa.

    Di pertandingan tanpa Isak di Villa Park, Sabtu (16/8/2025) malam WIB itu tuntas 0-0.

    Tanpa kehadiran pemain asal Swedia itu, The Magpies terlihat sangat kesulitan untuk bisa meraih hasil maksimal.

    Dalam enam pertandingan terakhir di Premier League tanpanya, Newcastle tak bisa meraih kemenangan sebagaimana dicatat Opta.

    Sejak kabar Isak yang terus dikaitkan dengan Liverpool sang pemain tampaknya sudah tidak betah dan ingin segera pergi dari klub.

    Keinginannya itulah yang membuatnya Isak terpaksa dibekukan tim karena telah menyatakan sikapnya untuk pindah ke Liverpool.

    Ia kabarnya sudah menolak bermain untuk Newcastle lagi meski masih terikat kontrak hingga 2028.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Bayern Munchen dan Inter Milan Saling Sikut untuk dapatkan Nkunku

    Bayern Munchen dan Inter Milan Saling Sikut untuk dapatkan Nkunku

    FAJAR.CO.ID,LONDON — Dua tim dikabarkan saling sikut dalam perburuan winger milik Chelsea, Christopher Nkunku.

    Adapun untuk dua tim yang disebut mengejar tanda tangan Nkunku adalah Bayern Munchen dan Inter Milan.

    Kabarnya, Munchen mengincar pemain Chelsea itu sebagai antisipasi karena hengkangnya Kingsley Coman.

    Pemain Prancis itu memutuskan pindak ke Liga Arab Saudi bersama Al Nassr.

    “Bayern pertimbangkan untuk merekrut Christopher Nkunku setelah kepergian King Coman,” ujar jurnalis Italia, Fabrizio Romano.

    “Ia dianggap pemain ideal untuk mengisi beberapa posisi, tetapi kesepakatannya kini bergantung pada biaya karena ia akan meninggalkan Chelsea,” tambahnya.

    Namun, Munchen yang jadi peminat utama mendapatkan tekanan dari tim lainnya yaitu Inter Milan.

    Fabrizio Romano menyebut Inter Milan, Borussia Dortmund dan RB Leipzig sedang mengintai striker 27 tahunn itu.

    “Beberapa klub juga meminta Nkunku musim panas ini, termasuk Inter, Dortmund, dan Leipzig, dengan situasi yang terbuka,” jelas Fabrizio.

    Menarik menantikan bagaimana kedua tim ini saling sikut untuk mendapatkan tanda tangan Nkunku.

    (Erfyansyah/fajar)