Author: Fajar.co.id

  • Hasan Nasbi dan Denny Siregar Saling Sindir di Medsos: Sekadar Jadi Penjilat Saja Anda Kurang Kompeten

    Hasan Nasbi dan Denny Siregar Saling Sindir di Medsos: Sekadar Jadi Penjilat Saja Anda Kurang Kompeten

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Kepala Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi dan Aktivis Media Sosial Denny Siregar terlibat saling sindir di platform X.

    Denny Siregar mulanya menyindir cuitan Hasan Nasbi tentang penjilat kekuasaan. Ia mengatakan, Hasan Nasbi sejatinya tidak memiliki moral dan etika dalam kontestasi politik.

    “Ukurannya Hasan Nasbi itu cuman “menang kalah” di pilpres, cuman angka. Disana ga ada moral dan etika. Jadi semisal calonnya adalah monster dan dianggap bisa berkuasa, maka dia akan menjilatnya,” kata Denny lewat akun X pribadinya, dikutip pada Selasa (30/9/2025).

    Hasan Nasbi lantas membalas sindiran itu dengan narasi yang lebih pedas. Ia menyinggung soal ‘jilat menjilat’ pihak yang sedang berkontestasi.

    Hasan Nasbi yang kini menjabat komisaris Pertamina mengejek Denny Siregar yang tidak kompeten ‘menjilat’ pihak yang berkontestasi.

    “Hehe mohon maaf saya luruskan sedikit soal jilat menjilat ya. Yang saya jilat menang dan berkuasa. Yang anda jilat kalah dan ga berkuasa. Sekadar jadi penjilat pun anda kurang kompeten. Tapi biasa itu, yg kurang marah2 sama yang lebih itu wajar,” tuturnya pedas.

    Tak sampai disitu, Hasan juga mencemooh Denny Siregar yang diketahui pernah mendukung Presiden ke-7 RI Joko Widodo selama dua periode.

    Kemudian pada Pilpres 2024, Denny mendukung Ganjar Pranowo karena dia menganggap calon PDI Perjuangan itu akan didukung Jokowi dan barisan relawannya.

    “Masih teringat jelas selama 9 tahun ada orang yang “menjilat” kekuasaan dengan rumusan langkah catur. Dikit2 langkah catur,” ungkap Hasan Nasbi.

  • Makin Rumit, Gibran Didesak Mundur dan Kembali Bersekolah Imbas Penggugat Ijazah SMA Tolak Berdamai

    Makin Rumit, Gibran Didesak Mundur dan Kembali Bersekolah Imbas Penggugat Ijazah SMA Tolak Berdamai

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Yusuf Muhammad menyoroti terkait situasi terbaru persoalan gugatan ijazah SMA Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka

    Kali ini lewat cuitan di media sosial Threads, Yusuf menyebut permasalahan ini semakin berkepanjangan.

    Alasanya karena penggugat ijazah Gibran disebut menolak untuk berdamai.

    Hal inilah yang disebut Yusuf Muhammad sebagai keadaan atau situasi yang semakin rumit.

    “Makin rumit 🫣🤦‍♂️😂,” tulisnya dikutip Selasa (30/9/2025).

    Subhan Palal selaku penggugat mengatakan dirinya menolak damai atas gugatannya Rp125 triliun kepada eks Walikota Solo itu.

    Ia mengatakan berpeluang damai jika Wapres Gibran mundur dan bahkan menyarankannya untuk kembali bersekolah.

    “Saya berkali-kali menyatakan, karena ini adalah cacat bawaan, bagaimana saya bisa damai, bukan saya yang damai. Maka dia (Gibran) yang harus berdamai, satu-satunya cara, mundur,” kata Subhan

    “Menurut saya cacat bawaan di pendidikannya. Itu pendidikannya syarat subjektif. Jadi kalau itu nanti bisa diselesaikan dengan cara apa? Ya sekolah lagi, kan gitu. Nah itu terlanjur, menurut saya pendidikannya nggak cukup, Undang-Undang nggak cukup memenuhi itu,” jelasnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Jokowi Sungkem ke Ustaz Abu Bakar Baasyir, Peneliti ISEAS: Setelah Terpojok, Dia Merangkul Lawan-lawan yang Dulu Dia Hajar

    Jokowi Sungkem ke Ustaz Abu Bakar Baasyir, Peneliti ISEAS: Setelah Terpojok, Dia Merangkul Lawan-lawan yang Dulu Dia Hajar

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sikap Jokowi yang terlihat sungkem terhadap Ustaz Abubakar Baasyir saat datang ke rumahnya mendapat sorotan banyak pihak.

    Salah satunya datang dari Peneliti ISEAS Yosuf-Ishak Institute, Antonius Made Tony Supriatma. Dia menilai, Jokowi meraih kekuasaan karena berhasil membelah pemilih Islam dan menakuti pemilih minoritas.

    “Banyak orang dulu memilih dia karena dianggap anti radikalisme. Di bawah dia, gerakan Islam yang progresif ditindas habis. Dan, dia berhasil berkuasa karena membelah pemilih Islam dan menakut-nakuti pemilih minoritas. Jadilah pemilih minoritas memilih dia dengan angka sekitar 90%,” ungkapnya.

    Kini setelah dia terpojok, lanjut Made Supriatma, Jokowi merangkul lawan-lawan yang dulu dia hajar dengan keras. “Seolah tidak ada rasa bersalah. Tidak ada masa lalu. Yang konstan adalah kepentingan. Yang lain boleh bergerak ke mana saja,” kritiknya.

    Tinggallah orang-orang yang dulu mendukungnya. Bagaimana harus bersikap? Golongan pertama tetap setia hingga ke bulu dubur. Mereka mulai bikin pembenaran, seperti rajin ngomong rekonsiliasi dan persatuan misalnya.

    Yang kedua garuk-garuk apa aja yang tidak gatel. Sambil berusaha memahami: kok bisa begini ya? Yang ketiga merasa dikhianati dan marah.

    “Kita tidak tahu mana yang lebih banyak sekarang di kalangan para pendukungnya itu,” ujarnya.

    Politik, sambung Made Supriatma, akan lebih baik dan berguna kalau para politisi punya tulang belakang. Kalau para politisi mau jujur menyatakan di pihak mana dia berdiri.

  • NICE PIK2 Bakal Jadi Venue Livin’ Fest 2025, Ada SUHO EXO sampai ENHYPEN!

    NICE PIK2 Bakal Jadi Venue Livin’ Fest 2025, Ada SUHO EXO sampai ENHYPEN!

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Satu lagi festival besar siap digelar di Jakarta. Livin’ Fest 2025 akan hadir pada 16–19 Oktober 2025 di Nusantara International Convention Exhibition (NICE), kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2).

    Event ini digelar spesial untuk merayakan ulang tahun ke-27 Bank Mandiri.

    Nggak cuma sekadar festival musik, Livin’ Fest 2025 hadir dengan konsep lengkap: hiburan, gaya hidup, kuliner, fashion, sampai layanan publik. Ada konser internasional, sports & fun run, travel fair, festival kuliner, serta bazar wastra dan kriya. Bahkan, pengunjung bisa urus paspor, perpanjangan SIM, atau sertifikat tanah di Government Hub yang disiapkan.

    Yang bikin heboh, panggung musik Sector-K Livin’ Fest Music by Bank Mandiri bakal menghadirkan line-up K-Pop favorit: SUHO (EXO), ENHYPEN, dan ILLIT! Buat penggemar, ini jadi moment yang nggak boleh dilewatkan.

    Selain musik, lebih dari 700 tenant juga siap meramaikan. Mulai dari kolaborasi dengan Inacraft, Jakarta Coffee Week, Female Daily X Beauty, TradeMark Market, sampai Garuda Travel Fair. Jadi, mau cari tiket pesawat, ngopi hits, skincare, sampai fashion kekinian, semua ada di sini.

    Managing Director NICE, Ryan Adrian, bilang pihaknya bangga bisa jadi tuan rumah. “Menjadi tuan rumah Livin’ Fest 2025 merupakan kehormatan besar. Kami berkomitmen menghadirkan pengalaman terbaik, baik untuk penyelenggara maupun seluruh pengunjung yang akan hadir,” ujarnya.

    Sebagai venue baru yang disebut-sebut terbesar di Indonesia, NICE punya fasilitas internasional dengan lahan 40 hektare, 11 hall pameran, ruang konvensi modern, sampai area terbuka luas. Lokasinya pun strategis di CBD PIK2.

  • Bukan Indonesia, Media China Justru Sebut Vietnam Sebagai Dalang Sanksi FIFA ke FAM

    Bukan Indonesia, Media China Justru Sebut Vietnam Sebagai Dalang Sanksi FIFA ke FAM

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Salah satu media asal China mengungkal hal menarik terkait sanksi yang dijatuhkan FIFA ke Federasi sepakbola Malaysia, FAM.

    Media China 163 dalam laporannya menyebut Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) adalah pihak yang melaporkan Malaysia ke FIFA.

    Laporan yang diajukan itu terkait penggunaan pemain naturalisasi ilegal pada laga Kualifikasi Piala Asia 2027, 10 Juni lalu.

    VFF disebut media ini mengajukan protes ke FIFA terkait pemain naturalisasi timnas Malaysia usai kalah 0-4 pada Juni lalu.

    “Setelah pertandingan, Asosiasi Sepak Bola Vietnam mengajukan protes mengenai dugaan penggunaan pemain naturalisasi secara ilegal oleh tim Malaysia dalam pertandingan tersebut,” tulis 163 dalam laporannya.

    “Selanjutnya, FIFA meluncurkan penyelidikan, dan setelah beberapa bulan memverifikasi semua dokumen yang diserahkan oleh Malaysia untuk pemain naturalisasi, akhirnya memutuskan bahwa beberapa dokumen telah dirusak dan dipalsukan,” tulis media tersebut.

    Sebelumnya, Federasi tertinggi sepakbola dunia, FIFA resmi menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM)

    Sanksi ini diberikan setelah temuan soal adanya dokumen palsu dari tujuh pemain naturalisasi Malaysia.

    Keputusan mengejutkan ini diumumkan oleh Komite Disiplin FIFA pada Jumat (26/9/2025) malam

    FAM dan para pemain melakukan pelanggaran serius terhadap Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) terkait pemalsuan dokumen.

    Sanksi yang didapatkan Federasi Malaysia berawal dari laga Malaysia menghadapi Vietnam pada 10 Juni 2025 di babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027. 

  • Konsisten Berdayakan UMKM Antar BRI Raih Penghargaan Pilar Sosial Katadata ESG Index Awards 2025

    Konsisten Berdayakan UMKM Antar BRI Raih Penghargaan Pilar Sosial Katadata ESG Index Awards 2025

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk meraih penghargaan Pemenang Pilar Sosial dalam ajang Katadata Environmental, Social, and Governance (ESG) Index Awards 2025 untuk kategori Finance – Bank Sector. Penghargaan ini diberikan pada malam puncak Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2025 yang digelar di Hotel Kempinski, Jakarta (10/9). Penghargaan tersebut merupakan bentuk pengakuan terhadap kontribusi nyata BRI dalam pemberdayaan sosial khususnya di segmen UMKM.

    Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengungkapkan bahwa penghargaan ini merupakan apreasiasi atas keseriusan BRI melakukan internalisasi prinsip sustainability dalam seluruh proses bisnis dan operasional. Ia menegaskan bahwa Pilar Sosial merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bisnis BRI.

    “Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap konsistensi BRI dalam mengelola Pilar Sosial sebagai bagian dari kerangka keberlanjutan. BRI akan terus menginternalisasi prinsip sustainability ke dalam sistem kerja organisasi secara menyeluruh, salah satunya melalui program-program pemberdayaan UMKM yang dijalankan secara terstruktur. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh stakeholders dan bagi Indonesia,” ungkapnya.

    Sebagai bagian dari komitmen pemberdayaan nasabah dan fokus bisnis BRI pada segmen UMKM, Perseroan telah menyalurkan social loan sebesar Rp715,5 triliun pada semester I tahun 2025, atau mencapai 56,68% dari total loan portfolio BRI.

    Pemberdayaan yang dilakukan BRI tidak berhenti pada pembiayaan semata, tetapi mencakup strategi menyeluruh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Beberapa diantaranya adalah pemberdayaan BRI pada 41.217 klaster usaha sebagai bagian dari penguatan sektor produktif berbasis komunitas, serta terdapat 4.625 Desa BRILian yang dibina dan dikembangkan. Di samping itu, juga terdapat dukungan BRI terhadap lebih dari 12,9 juta pelaku UMKM yang memanfaatkan platform LinkUMKM untuk memperluas pasar, meningkatkan kapasitas usaha dan mempercepat naik kelas menuju usaha yang lebih maju dan kompetitif.

  • Ada Wajah Prabowo di Tel Aviv Israel Berdampingan dengan Trump dan Netanyuhu, Kemlu Angkat Suara

    Ada Wajah Prabowo di Tel Aviv Israel Berdampingan dengan Trump dan Netanyuhu, Kemlu Angkat Suara

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Wajah Presiden Prabowo Subianto terpampang di baliho ibu kota Israel, Tel Aviv. Hal itu menuai sorotan.

    Di baliho tersebut, ada sejumlah tokoh dunia. Di antaranya Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dan Perdana Menteri Israel Netanyahu.

    Selain itu ada Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, Raja Yordania Abdullah II, lalu Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman (MBS), Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

    “Mr. President Israel By YouTube Plan. Sela The Deal,” bunyi narasi baliho tersebut, dikutip Selasa (30/9/2025).

    Poster itu telah ditanggapi Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Melalui Juru Bicara Kemlu RI Vahd Nabyl A Mulachela.

    “Kami sampaikan bahwa posisi Indonesia sangat clear bahwa tidak akan ada pengakuan dan normalisasi dengan Israel, baik melalui Abraham Accords atau yang platform lainnya,” kata Vahd Nabyl A Mulachela dikutip dari CNBC.

    “Kecuali Israel terlebih dahulu mau mengakui negara Palestina yang merdeka dan berdaulat,” sambungnya.

    Hal serupa, kata dia, pernah ditegaskan Kemlu RI. Bahwa pemerintah RI akan mengakui Israel jika Palestina terlebih dahulu diakui kemerdekaannya.

    “Hal itu seperti yang pernah ditegaskan Menlu (Menteri Luar Negeri) RI bahwa visi apa pun terkait Israel harus dimulai dari pengakuan terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina,” terangnya.
    (Arya/Fajar)

  • Sindir Jokowi Tak Pernah ke PBB, Gus Umar: Demi Apa Anda Puji-puji Prabowo?

    Sindir Jokowi Tak Pernah ke PBB, Gus Umar: Demi Apa Anda Puji-puji Prabowo?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Sahadat Hasibuan atau Gus Umar, ikut menanggapi pernyataan mantan Presiden Jokowi yang memuji pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Gus Umar menilai sikap Jokowi terkesan janggal. Ia menyindir bahwa selama menjabat dua periode, Jokowi justru tidak pernah hadir dalam forum PBB.

    “10 tahun jadi presiden anda gak pernah mau hadir di forum PBB,” ujar Umar di X @UmarHasibuan__ (28/9/2025).

    Dikatakan Umar, pujian yang dilontarkan Jokowi terhadap pidato Presiden Prabowo justru menimbulkan tanda tanya besar.

    “Demi apa Anda puji-puji Prabowo seperti ini?” lanjut Umar.

    Ia bahkan menyebut publik sudah mulai muak dengan gaya politik Jokowi yang disebutnya penuh gimmick.

    “Siapa yang muak lihat gimmick Jokowi ini ges?” tegasnya.

    Sebelumnya, Jokowi memberikan apresiasi atas pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB ke-80 yang berlangsung di New York, Amerika Serikat.

    Menurut Jokowi, pesan yang disampaikan Prabowo dalam forum dunia tersebut sangat kuat.

    “Ya sangat bagus. Sangat bagus pesan yang beliau sampaikan. Bapak Presiden menyampaikan sebuah pesan yang tegas, pesan yang berani, pesan yang jelas,” ujar Jokowi kepada awak media.

    “Saya kira sangat bagus, terutama yang berkaitan dengan kemerdekaan Palestina,” tambahnya.

    Selain isi pidato, Jokowi juga menyoroti gaya komunikasi Prabowo yang disebutnya memberi warna tersendiri di forum internasional.

    Ia mencontohkan, Prabowo yang tampak berulang kali mengentakkan meja saat menyampaikan pernyataan di hadapan delegasi negara lain.

  • Blak-blakan di Depan Kapolri, Rocky Gerung: Reformasi Tidak Menghasilkan Demokrasi

    Blak-blakan di Depan Kapolri, Rocky Gerung: Reformasi Tidak Menghasilkan Demokrasi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Politik, Rocky Gerung menyebut tak pernah ada reformasi Polri sejak kemerdekaan. Yang ada hanya pemisahan antara tentara dan polisi dari ABRI.

    Dia mempertanyakan mengapa tidak mengevaluasi kondisi yang menyebabkan polisi saat ini dibenci oleh rakyat.

    “Reformasi tidak menghasilkan demokrasi. Terjadi perubahan kelembagaan tapi tidak terjadi perubahan nilai berdemokrasi,” kata Rocky Gerung dalam dialog publik yang digelar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Senin, (29/9/2025).

    Presiden Prabowo Subianto membentuk Komite Reformasi Polri dalam rangka melakukan perbaikan dan reformasi di tubuh Polri. 

    Perbaikan institusi Polri ini berangkat dari kenyataan masih adanya praktek kekerasan dan pelanggaran HAM di tubuh Polri. 

    Kematian Affan yang dilindas oleh kendaraan taktis pada aksi demonstrasi pada akhir Agustus lalu, menyulut amarah masyarakat dari berbagai kalangan. 

    Berbagai tuntutan akan perubahan dan keadilan terus bergulir, salah satunya adalah adanya reformasi Polri.

    Komite Reformasi Polri bentukan Presiden Prabowo Subianto ternyata tidak akan menjadi lembaga permanen pemerintahan.

    Lembaga ini hanya bersifat ad hoc yakni lembaga yang dibentuk tanpa perencanaan karena alasan mendesak.

    Komite Reformasi Polri akan diisi sekitar tujuh hingga sembilan orang dengan masa kerja enam bulan.

    Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Bambang Eko Suhariyadi menyatakan nama-nama komisioner sudah dikantongi.

    Pelantikan nama-nama itu menunggu instruksi Presiden Prabowo Subianto. (self/fajar) 

  • PB PORDI, GP ANSOR, dan KTC Deklarasi di Shanghai, Komitmen Jadikan Domino Olahraga Dunia Tanpa Judi

    PB PORDI, GP ANSOR, dan KTC Deklarasi di Shanghai, Komitmen Jadikan Domino Olahraga Dunia Tanpa Judi

    FAJAR.CO.ID, SHANGHAI – Pengurus Besar (PB) Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) bersama Kreasi Tunas Cerdas (KTC) dan PP GP ANSOR menggelar Deklarasi bersama di Shanghai, China, Sabtu (27/9/2025). Deklarasi ini memuat dua poin utama, yakni menjadikan domino sebagai cabang olahraga populer di dunia serta menolak segala bentuk perjudian dalam olahraga domino, baik secara offline maupun online.

    Deklarasi yang diberi nama “Deklarasi Shanghai” tersebut menjadi bentuk komitmen bersama PB PORDI sebagai induk cabang olahraga Domino profesional, GP ANSOR sebagai organisasi kepemudaan, serta KTC sebagai pengembang platform game internasional. Tujuannya adalah menjadikan Permainan Domino sebagai cabang olahraga Resmi , Profesional serta terbebas dari praktik judi, Miras, dan narkotika.

    Ketua Umum PB PORDI, Andi Jamaro Dulung, menegaskan tekadnya untuk memperluas pengakuan domino sebagai olahraga resmi bukan hanya di Indonesia tetapi juga di Dunia Internasional.

    “Ini merupakan langkah besar bagi olahraga domino. Komitmen ini berupaya mengubah persepsi domino dari sekadar permainan rakyat yang masih rentan terpapar perjudian menjadi cabang olahraga resmi berbasis kecerdasan intelektual yang profesional dan menjangkau semua kalangan,” ujarnya.

    Ia juga menekankan bahwa PORDI konsisten menjauhkan domino dari perjudian.

    “Sejak awal, kami berkomitmen penuh menjauhkan domino dari unsur judi. Visi PB PORDI adalah menjadikan domino sebagai cabang olahraga resmi yang sehat, mendidik dan berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kami membangun sistem kompetisi yang berkelanjutan, terukur dan mengutamakan nilai-nilai fair play,” tambahnya.