Author: Fajar.co.id

  • MDIS Singapura Tegaskan Gibran bin Jokowi Bergelar Sarjana, Kuliah 3 Tahun dengan Sistem Ketat

    MDIS Singapura Tegaskan Gibran bin Jokowi Bergelar Sarjana, Kuliah 3 Tahun dengan Sistem Ketat

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Manager PR and Communications Management Development Institute of Singapore Pte Ltd (MDIS) Singapura, Gabriel J Tan, menjabarkan beberapa poin terkait Kualifikasi Advanced Diploma dan Gelar Sarjana Wakil Presiden (Wapres), Gibran Rakabuming Raka yang belakangan menuai pro kontra publik.

    Pertama, Gabriel menyampaikan keinginan Management Development Institute of Singapore (MDIS) menanggapi pernyataan yang beredar di media sosial mengenai kualifikasi pendidikan Gibran Rakabuming Raka.

    Gabriel menyebut putra sulung Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu adalah mahasiswa penuh waktu di MDIS periode 2007 hingga 2010.

    Selama menjalani pendidikan MDIS menegaskan, Gibran telah menyelesaikan program Advanced Diploma, kemudian melanjutkan hingga memperoleh Bachelor of Science (Honours) di bidang Marketing yang dianugerahkan oleh mitra universitas MDIS saat itu, yaitu University of Bradford, Inggris.

    Lebih lanjut, Gabriel memaparkan dalam siaran pers resminya, bahwa MDIS merupakan salah satu institut profesional nirlaba tertua di Singapura.

    Pihaknya berkomitmen untuk memberikan para mahasiswa keterampilan mutakhir yang penting dalam lanskap dinamis saat ini.

    MDIS juga menawarkan pendidikan tinggi yang kokoh dalam lingkungan yang kondusif, memastikan para pembelajar siap menghadapi tantangan dan peluang di era ekonomi global.

    “Para lulusan kami dibekali dengan keterampilan yang relevan dan mencerminkan tuntutan dunia profesional yang terus berkembang,” urainya dikutip pada Kamis (2/10/2025).

  • BRI Perkuat Inklusi Keuangan Lewat 1 Juta AgenBRILink, Catat Transaksi Rp1.145,22 Triliun

    BRI Perkuat Inklusi Keuangan Lewat 1 Juta AgenBRILink, Catat Transaksi Rp1.145,22 Triliun

    Sementara itu, dalam jangka panjang, AgenBRILink diyakini tidak hanya memperkuat inklusi keuangan, tetapi juga menjadi sumber pertumbuhan berkelanjutan bagi BRI. Selanjutnya, untuk menjaga kualitas layanan, BRI pun memastikan AgenBRILink terus aktif melayani masyarakat di lapangan, termasuk pada hari libur, dengan berbagai layanan transaksi harian seperti pembayaran tagihan listrik, air, BPJS, pembelian pulsa, cicilan, isi ulang BRIZZI, setoran pinjaman, hingga layanan referral untuk pembukaan rekening Basic Saving Account (BSA) dan pengajuan pinjaman.

    Tak hanya itu, jaringan AgenBRILink juga terus dilengkapi dengan layanan tambahan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, antara lain penjualan asuransi mikro, tarik tunai remitansi dari luar negeri, serta pembelian tiket perjalanan seperti bus, shuttle, kereta api, hingga kapal feri.

    Dengan mengusung pendekatan universal banking, BRI semakin memposisikan AgenBRILink sebagai ujung tombak transformasi layanan keuangan nasional, khususnya di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal), sekaligus sebagai penggerak ekonomi lokal yang nyata.

  • Plesetan MBG Jadi Makan Beracun Gratis hingga Makan Belatung Gratis, DPR: Sangat-sangat Menyedihkan

    Plesetan MBG Jadi Makan Beracun Gratis hingga Makan Belatung Gratis, DPR: Sangat-sangat Menyedihkan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Polemik Makan Bergizi Gratis (MBG) berbuntut pada berbagai plesetan. Hal itu menjadi atensi Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris.

    Itu diungkapkan Charles saat rapat bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Menkes Budi Gunadi Sadikin, hingga Kepala BPOM Taruna Ikrar. Pada Rabu (1/10/2025) di kompleks parlemen Senayan.

    Hal tersebut, kata Charles, berangkat dari sejumlah konten dengan sentimen negatif terkait MBG di media sosial.

    “Saya rasa kita semua punya media sosial ya, kalau kita buka sosial media hari-hari ini ini, banyak itu berseliweran konten-konten termasuk ajakan untuk menolak MBG,” kata Charles dikutip dari TV Parlemen, Kamis (2/10/2025).

    Jika kembali pada tujuan MBGm dia mengungkapkan konten yang seliweran sangat jauh dari harapan. Baginya, semua itu sangat menyedihkan.

    “Ini buat saya sangat-sangat menyedihkan, kita kan mau program ini berhasil. Tapi, kalau ini dibiarkan maka tanpa ada kampanye negatif pun masyarakat bisa saja sudah takut untuk mengizinkan anaknya mengkonsumsi MBG,” ucapnya.

    Dia juga menyebut sejumlah plesetan dimaksud. Charles menanggapnya lucu.

    “Konten-kontennya banyak Pak, lucu-lucu MBG itu sekarang dipelesetin bukan Makan Bergizi Gratis tapi ‘Makan Beracun Gratis’, ‘Makan Belatung Gratis’, makanan berbahaya dan lain-lainlah,” kata Charles.

    Saat ini, dia mengatakan Kepala BGN Dadan Hindayana tengah populer. Fotonya banyak beredar di media sosial.

    Charles lalu mengungkit latar belakang Dadan sebagai ahli serangga. Itu, kata dia, juga dijadikan konten di media sosial.

  • Sudirman Said: Reformasi Polri Tak Bisa Ditunda Lagi, Now or Never!

    Sudirman Said: Reformasi Polri Tak Bisa Ditunda Lagi, Now or Never!

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Menteri ESDM Sudirman Said bicara soal reformasi Polri.

    Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Sudirman Said menyebut reformasi Polri adalah sebuah keharusan sejarah.

    “𝗞𝗘𝗛𝗔𝗥𝗨𝗦𝗔𝗡 𝗦𝗘𝗝𝗔𝗥𝗔𝗛… Dalam setiap jaman, ada hal yang tak bisa dilawan, tak bisa direkayasa, tak bisa dicegah, apalagi disembunyikan,” tulisnya dikutip Kamis (2/10/2025).

    Ia mengungkap pandangan Dr. Sukidi soal reformasi di tubuh Polri adalah keharusan dianggap baik.

    Catatan penting menurutnya, jika hal ini diabaikan atau bahkan reformasi tidak dilakukan ini akan muncul dampak besar ke depannya.

    “Saya setuju dengan pandangan Dr. Sukidi, Reformasi Kepolisian RI adalah sebuah keharusan,” ungkapnya.

    “Bila tak dilakukan, tak hanya institusi kepolisian yang akan mendulang mudharat, tetapi juga segenap rakyat dan kehidupannya,” jelasnya.

    Lanjut, Sudirman dengan tegas reformasi memang membutuh penyegaran kepemimpinan dan ini perlu untuk dilakukan.

    Dengan tegas ia menyebut reformasi Polri memang harus segera dilakukan dan tidak bisa ditunda lagi.

    “Tidak ada reformasi tanpa penyegaran kepemimpinan. Sebab ‘ikan membusuk dari kepala«. Selamatkan institusi POLRI, selamatkan kader-kader bhayangkara kepolisian yang masih punya jiwa mengabdi,” sebutnya.

    “Reformasi POLRI tak bisa ditunda lagi. NOW OR NEVER,” terangnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Viral Dikritik Usai Beri Ucapan Selamat Ulang Tahun ke Gibran, Berikut Profil Hasan Nasbi

    Viral Dikritik Usai Beri Ucapan Selamat Ulang Tahun ke Gibran, Berikut Profil Hasan Nasbi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ucapan selamat ulang tahun untuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang ke-38 pada 1 Oktober 2025 ramai dibicarakan publik. Salah satunya datang dari Komisaris PT Pertamina sekaligus konsultan politik, Hasan Nasbi.

    Melalui akun X pribadinya, @NasbiHasan, Hasan menyampaikan doa untuk putra sulung Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

    “Selamat ulang tahun Mas Wapres Gibran Rakabuming Raka,” tulis Hasan, Rabu (1/10/2025).

    Ia menambahkan, ucapannya mewakili doa-doa baik yang kini jarang terdengar. “Ucapan di bawah ini cukup mewakili ucapan yang ingin saya sampaikan. Perkataan-perkataan baik yang mungkin sudah langka di telinga kita,” ungkapnya.

    Hasan juga menyinggung Presiden Prabowo Subianto dalam unggahannya. Ia berkelakar bahwa akan ada pihak yang tersinggung dengan ucapannya.

    “Prabowo Subianto, mohon maaf pasti ada saja utusan negara api yang akan marah-marah di postingan ini. Harap maklum,” tulisnya.

    Unggahan Hasan tersebut langsung menjadi sorotan publik. Sosoknya kembali dibicarakan, apalagi ia dikenal sebagai pengamat sekaligus konsultan politik yang kerap terlibat dalam dinamika politik nasional.

    Profil Hasan Nasbi

    Hasan Nasbi lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 1979. Ia diketahui memiliki garis keturunan dengan tokoh cendekiawan dan ulama Indonesia, mendiang Buya Syafii Maarif.

    Pendidikannya ditempuh di SMA 2 Bukittinggi sebelum melanjutkan studi Ilmu Politik di Universitas Indonesia. Ia sempat bekerja sebagai wartawan pada 2005–2006, lalu berkarier sebagai peneliti di Pusat Kajian Politik UI pada 2006–2008.

  • Komentari MBG, Rocky Gerung: Korupsi Mengubah Hal yang Bergizi Jadi Racun

    Komentari MBG, Rocky Gerung: Korupsi Mengubah Hal yang Bergizi Jadi Racun

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Politik, Rocky Gerung mengomentari program makan bergizi gratis yang menyebabkan ribuan korban keracunan. 

    Hal itu kata dia menandakan adanya manajamen yang buruk. Bukan sekadar kemampuan teknis untuk memasak tapi juga sikap etis ketika berhadapan dengan makanan. 

    Hal ini seharusnya sudah dibayangkan bahwa akan ada korupsi karena proyek ini. Maka korupsi mengubah sesuatu yang disediakan bergizi oleh alam menjadi racun.

    “Di dalam proses penyelenggaraan makan siang bergizi ini, alam menyiapkan gizinya tapi korupsi mengubahnya jadi racun,” kata Rocky Gerung dalam kanal YouTube-nya, dikutip, Kamis, (2/10/2025).

    “Korupsi mengubah hal yang bergizi jadi racun karena cara memandang makan bergizi ini kan cara memandang mumpuisme. Mumpung setiap hari ada potensi pemasukan besar maka mumpuisme itu juga berubah menjadi mencuri,” lanjutnya.

    Dikatakan Rocky, sikap etis dalam penyelenggaraan makan bergizi tidak memperhatikan hak dasar dari para murid untuk memperoleh gizi yang sempurna, memperoleh masa depan.

    Jadi korupsi itu membatalkan masa depan para anak-anak ini. Kita mulai melihat betapa cemas murid-murid itu ketika masuk sekolah, menelan makan, orang tuanya cemas di rumah, muridnya cemas, gurunya cemas, jangan-jangan satu sekolah akan kena racun lagi. Jangan-jangan nanti akan diperiksa oleh pengawas,” tuturnya.

    “Lalu beberapa sekolah merasa bahwa lebih baik makan bergizi ini dibatalkan aja daripada kenna sempritan dari pemerintah, atau dari pengawas, atau dari LSM, atau dari jurnalis. Kan kita lagi tidak melihat meja makan itu menjadi meja kegembiraan,” tambahnya. 

  • Persib Bandung Pecundangi Pratama Arhan Cs di Kandang Sendiri, Perlebar Peluang Lolos dari Fase Grup

    Persib Bandung Pecundangi Pratama Arhan Cs di Kandang Sendiri, Perlebar Peluang Lolos dari Fase Grup

    FAJAR.CO.ID, BANGKOK – Persib Bandung meraih kemenangan penting saat menaklukkan Bangkok United dengan skor 2-0 pada matchday kedua Grup G AFC Champions League Two di Stadion Pathum Thani, Rabu (1/10) malam.

    Kemenangan ini membawa Persib naik ke posisi kedua klasemen sementara dengan koleksi empat poin, sama dengan Lion City Sailors, namun unggul produktivitas gol. Sementara Bangkok United yang diperkuat bek Timnas Indonesia, Pratama Arhan, tertahan di posisi ketiga dengan tiga poin dari dua pertandingan.

    Persib sebenarnya sudah mendapat peluang emas pada menit ke-21 lewat umpan Andrew Jung yang mengarah ke Beckham Putra. Sayang, tembakannya belum berbuah gol. Bangkok United sempat membalas ancaman pada menit ke-34, tetapi sepakan Philipe de Freitas masih mampu digagalkan kiper Teja Paku Alam.

    Jelang turun minum, Maung Bandung akhirnya membuka keunggulan melalui sontekan Andrew Jung di depan kotak penalti yang tak mampu dibendung kiper lawan. Persib sempat menggandakan keunggulan lewat gol kedua Jung di menit ke-60, tetapi dianulir wasit karena posisi offside.

    Gol kedua Persib akhirnya datang pada menit ke-71 melalui tembakan keras Uilliam Barros yang mengenai pemain belakang Bangkok United sebelum masuk ke gawang. Di menit-menit akhir, William Marcilio hampir menambah gol ketiga, namun tendangannya melambung tipis di atas mistar.

    Hingga peluit panjang dibunyikan, Persib mampu menjaga keunggulan 2-0 sekaligus meraih kemenangan perdana di ajang AFC Champions League Two musim ini. (bs-zak/fajar)

  • Pemerintah Anti Kritik soal MBG, Konten Kreator Ini Minta Pemerintah Belajar Evaluasi Kebijakan ke Mahasiswa Baru FISIP

    Pemerintah Anti Kritik soal MBG, Konten Kreator Ini Minta Pemerintah Belajar Evaluasi Kebijakan ke Mahasiswa Baru FISIP

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Konten Kreator, Virdian Aurello meminta pemerintah belajar pada Mahasiswa Baru (Maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Terkait evaluasi kebijakan.

    “Soal MBG, pemerintah belajar tuh sama angkatan 25 Maba FISIP,” kata Virdian dikutip dari video yang dia unggah di Instagram @virdian_aurellio, Rabu (1/10/2025).

    Maba FISIP, kata dia, paham terkait politik kebijakan. Jika pemerintah paham hal itu, menurutnya tidak akan menganggap evaluasi MBG haram.

    “Jadi kalau rakyat minta evaluasi, jangan ngerasa haram. Jangan ada sabotase, antek asing, ada yang pengen generasi kita ngga kenyang, pinter. Nggak nyambung,” ujarnya.

    Pada dasarnya, kata dia, materi kebijakan publik manapun di dunia, kebijakan publik itu ada politik evaluation, policy formualtion, implemetation. Tapi alih-alih evaluasi, pemerintah malah mencap pengkritik.

    “Jangan presiden ngerasa, rakyat minta MBG dievaluasi, disetop dulu biar bisa evaluasi fokus total, malah kita dibilang asing. Nggak semua asing, Pak. Cuma kita sama mantan kita yang asing,” ucapnya.

    Dia memberi ilustrasi pentingnya evaluasi.

    “Kenapa penting evaluasi, bayangin lebih 5.000 pelajar keracunan, bahkan guru ikut keracunan. Tapi setelan cuek, malah bilang dasar generasi sandwitch, nggak pakai sendok yang keracunan cuma 0,0017 persen,” jelasnya.

    “Loh ini nyawa orang loh bapak-bapak sekalian,” sambungnya.

    Di sisi lain, dia mengomentari narasi bahwa MBG disabotase. Sementara pejabatnya diisi senior dari kepolisian dan tentara.

    “Pejabat BGN itu adalah petinggi polisi dan juga tentara. Kan harusnya pada mereka yang ngerti keamanan. Kenapa mereka bisa disabotase. Artinya apa? Memang nggak ada sabotase. Itu hanya playing victim,” terangnya.

  • Dulu Dihujat, Kini Dimuliakan, Chusnul Chotimah Semprot Sikap Termul ke Abu Bakar Ba’asyir

    Dulu Dihujat, Kini Dimuliakan, Chusnul Chotimah Semprot Sikap Termul ke Abu Bakar Ba’asyir

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Chusnul Chotimah, ikut mengomentari pertemuan mantan Presiden Jokowi dengan Ustaz Abu Bakar Ba’asyir.

    Dikatakan Chusnul, perubahan sikap sebagian pihak terhadap sosok Abu Bakar terkesan aneh.

    “Dulu mereka panggil ABB dengan sebutan kadrun, teroris, dan lain-lain,” ujar Chusnul di X @ch_chotimah2 (1/10/2025).

    “Setelah Jokowi sungkem padanya, tiba-tiba dipanggil Ustaz, ulama, dan sebutan terhormat lainnya,” tambahnya.

    Chusnul bahkan melontarkan kritik pedas dengan analogi yang menohok.

    “Mungkin besok kalau Jokowi sungkem ke iblis, mereka panggil iblis itu malaikat. Atau Jokowi sentuh tai, tai itu dibilang cokelat,” tandasnya.

    Terpisah, Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean, mengatakan bahwa di balik pertemuan tersebut memberikan sebuah tanda kepada publik.

    “Pertanda bahwa memang Jokowi ini manusia labil,” ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Rabu (1/20/2025).

    Blak-blakan, Ferdinand membeberkan bahwa tidak heran jika publik ragu dengan integritas seorang Presiden dua periode itu.

    “Karena Abu Bakar Ba’asyir ini adalah terpidana teroris puluhan tahun, terlibat bom Bali,” Ferdinand menuturkan.

    “Abu Bakar Ba’asyir juga tidak menerima Pancasila,” tambahnya.

    Mengenai Jokowi yang pernah membubarkan organisasi masyarakat (Ormas) yang dianggap berbahaya, Ferdinand memberikan komentar menohok.

    “Jadi kalau Jokowi seorang mantan Presiden yang pernah membubarkan ormas FPI hingga HTI, inikan jadi lucu. Di mana sebetulnya ideologi Jokowi, tidak jelas,” timpalnya.

    Ia pun semakin curiga, setelah cawe-cawe Jokowi meminta relawan mendukung Prabowo-Gibran dua periode, ada upaya lain setelahnya.

  • 6 Tahun Jadi Terpidana, Silfester Disebut Sakti karena Tidak Dibui, Buni Yani: Prabowo Lemah

    6 Tahun Jadi Terpidana, Silfester Disebut Sakti karena Tidak Dibui, Buni Yani: Prabowo Lemah

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kasus ujaran kebencian dan fitnah yang menjerat Silfester Matutina sudah inkrah sejak enam tahun lalu.

    Relawan Jokowi itu bahkan telah divonis di tingkat kasasi dengan hukuman 1 tahun 6 bulan penjara. Namun, hingga kini,relawan Jokowi belum juga dieksekusi.

    Terkait hal itu, Buni Yani yang juga pernah mendapat hukuman terkait kasus video Ahok mengaku heran. Dia pun menilai di Indonesia bukan hanya Pancasila yang sakti tetapi juga Silfester.

    “Di NKRI, tidak cuma Pancasila yang sakti, tapi juga Silfester,” tulis Buni Yani, dikutip dari akun media sosialnya, Rabu (1/10/2025).

    Buni Yani pun mengungkap alasan kesaktian itu, sembari menyindir Prabowo yang dinilainya lemah terhadap anak buah Jokow.

    “Sudah 6 tahun inkrah tapi tak kunjung dieksekusi. Prabowo lemah,” kritik Buni Yani.

    Hingga berita ini dimuat, kejelasan mengenai tindakan hukum terhadap Silfester Matutina masih menjadi tanda tanya.

    Silfester Matutina sejatinya telah berstatus terpidana kasus pencemaran nama baik terhadap Jusuf Kalla.

    Dia dilaporkan kuasa hukum JK ke Bareskrim Polri pada Mei 2017 karena orasi yang dianggap mencemarkan nama baik. Pada 2019, Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) itu dijatuhi vonis 1,5 tahun penjara. Namun hingga hari ini, Silfester tak kunjung dieksekusi.

    Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Anang Supriatna, menyebut bahwa pihaknya sudah memberi instruksi agar Silfester dijebloskan ke penjara.

    Hanya saja, ia berkilah, eksekusi sepenuhnya berada di tangan jaksa eksekutor di Kejari Jakarta Selatan. (sam/fajar)