Author: Fajar.co.id

  • Sulap Limbah Jadi Produk Bernilai Tinggi, BRI Sukses Berdayakan UMKM di Solo

    Sulap Limbah Jadi Produk Bernilai Tinggi, BRI Sukses Berdayakan UMKM di Solo

    “Dulu kami UMKM yang masih gaptek. Di Rumah BUMN BRI Solo, kami mulai belajar dasar-dasar manajemen usaha mulai dari manajemen keuangan, strategi pemasaran di e-commerce, hingga branding agar produk lebih dikenal. Kemudian melalui pameran BRI UMKM EXPO(RT), akhirnya membukakan kami akses bertemu dengan buyer luar negeri,” jelas Eko.

    Selain pendampingan dan pameran, kata Eko, dukungan pembiayaan turut berperan penting dalam perjalanan EANK Solo. Ia menyebut, melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI, pembiayaan ini digunakan untuk mendanai kebutuhan operasional harian, mulai dari pembelian bahan baku sesuai permintaan pasar.

    “Pendanaan dari KUR sangat membantu kita menambah modal kerja. Dari KUR, kita bisa menjaga keberlanjutan produksi, meningkatkan kualitas, sekaligus berani mengambil peluang baru di pasar. Proses pengajuannya di BRI juga mudah dan cepat,” jelasnya.

    Eko menilai akses bantuan modal ini berhasil menumbuhkan omzet bisnisnya yang stabil di kisaran Rp15–25 juta per bulan. Dirinya menambahkan, untuk saat ini kapasitas produksi sangkar terjaga konsisten, dengan ukuran sedang mencapai 15–20 unit per bulan dan ukuran besar sekitar 10 unit per bulan.

    Seiring pertumbuhan usaha tersebut, tak lupa EANK Solo juga memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar dengan pembukaan lapangan kerja. Di mana, EANK Solo berhasil memberdayakan warga dengan melibatkan 2 pekerja di workshop, 2 tukang ukir, serta 4 pengrajin rumahan dari lingkungannya.

    Corporate Secretary BRI Dhanny mengatakan bahwa BRI terus berkomitmen mendampingi UMKM agar dapat naik kelas dan terus berkembang. Melalui sejumlah program pemberdayaan BRI, produk lokal yang ada harus dioptimalkan menjadi produk yang memiliki daya saing di pasar. Selanjutnya, akses ke KUR yang mudah dan cepat juga memberikan rasa aman bagi pelaku usaha mikro untuk terus mengembangkan bisnis tanpa terbebani bunga yang tinggi.

  • Indeks Kebebasan Ekonomi Indonesia Naik Peringkat, Ini Penyebabnya Menurut CME

    Indeks Kebebasan Ekonomi Indonesia Naik Peringkat, Ini Penyebabnya Menurut CME

    Kebebasan Perdagangan Internasional: Skor 7,04 menempatkan Indonesia di posisi 93, sedikit membaik dari 95 pada 2022. Namun, lemahnya perlindungan aset asing, biaya ekspor‑impor yang tinggi, serta kontrol modal yang sangat ketat (hanya 1,54 dari 10) menahan perbaikan lebih jauh.

    Di sisi lain, ada keberhasilan yang patut dicatat:

    Ukuran Pemerintah: Indonesia meraih skor 8,40 dan berada di peringkat 9 dunia, naik dari posisi 11 pada 2022.
    Stabilitas Moneter: Dengan skor 8,99, Indonesia berada di peringkat 37 global. Meski turun dari posisi 20 pada 2022, skor ini tetap mencerminkan pertumbuhan suplai uang yang terkendali dan inflasi yang rendah.

    “Sesungguhnya, capaian positif dalam ukuran pemerintah dan stabilitas moneter patut diapresiasi karena mencerminkan kemajuan kebijakan. Namun, pencapaian ini harus dijaga di tengah derasnya tren populisme. Hanya dengan disiplin fiskal dan moneter, ketahanan ekonomi dapat diperkuat di tengah ketidakpastian global,” ujar Alvin Desfiandi, Chief Economist CME sekaligus dosen Universitas Prasetiya Mulya di Jakarta, Rabu (8/10/2025).

    Alfian Banjaransari, Country Manager CME untuk Indonesia, menambahkan stabilitas moneter dan ukuran pemerintah yang lebih ramping sebetulnya memberi ruang reformasi.

    “Nah, ruang itu harus dimanfaatkan untuk memangkas hambatan regulasi, memperkuat perlindungan investor, serta melonggarkan kontrol modal agar sinyal ekonomi lebih transparan, daya saing meningkat, dan investasi berujung pada penciptaan apangan kerja yang lebih luas,” paparnya. (Pram/fajar)

  • Menkeu Purbaya: Para Gubernur Minta Semua Ditanggung Saya, Anda Beresin Aja Dulu Belanjanya

    Menkeu Purbaya: Para Gubernur Minta Semua Ditanggung Saya, Anda Beresin Aja Dulu Belanjanya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Jajaran Gubernur yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) menemui Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, pada Selasa (7/10/2025).

    Di antara para kepala daerah itu hadir juga Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution, Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem), Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda, hingga Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman.

    Pertemuan ini membahas tentang kebijakan Transfer ke Daerah (TKD), Dana Bagi Hasil (DBH), dan sinergi fiskal pusat–daerah dalam mendukung pembangunan nasional.

    Dalam diskusi tersebut, para kepala daerah menyampaikan berbagai aspirasi terkait dinamika kebijakan fiskal, terutama dampak penyesuaian TKD terhadap pelaksanaan program prioritas dan layanan publik di daerah.

    Menkeu menegaskan bahwa pemerintah akan menampung seluruh masukan dari para Gubernur untuk menjadi bahan evaluasi dan penyempurnaan kebijakan ke depan.

    “Saya berterima kasih atas masukan dari seluruh Gubernur. Diskusi hari ini sangat konstruktif dan membuka banyak perspektif nyata dari daerah,” ujar Menkeu Purbaya.

    Purbaya juga merespons penolakan para kepala daerah terkait pemotongan TKD 2026.

    “Saya bilang, ya Anda beresin aja dulu belanjanya dan buat kesan yang baik. Kan bukan saya yang ambil keputusan,” tegasnya.

    Purbaya sangat memahami keluhan para gubernur terkait dana transfer ke daerah (TKD) yang terlalu banyak dipotong karena banyak yang tidak sesuai alokasinya.

    Namun Purbaya memastikan akan memantau lebih dulu penerimaan negara sebelum mengambil langkah lebih lanjut soal alokasi dana dari pusat ke daerah.

  • WITF 2025: Panggung Baru Pariwisata Nusantara di Pesisir Jakarta

    WITF 2025: Panggung Baru Pariwisata Nusantara di Pesisir Jakarta

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pagi di pesisir utara Jakarta kini tak lagi sekadar menyuguhkan deru ombak dan hamparan langit biru. Di kawasan Pantai Indah Kapuk 2, gedung megah Nusantara International Convention & Exhibition (NICE) berdiri dengan gemilang, bersiap menyambut tamu dari berbagai penjuru dunia.

    Di sinilah, pada Oktober 2025, perhelatan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) akan berlangsung — sebuah arena tempat ide, destinasi, dan harapan tentang pariwisata Indonesia berpadu.

    Sejak pertama kali digagas, WITF telah tumbuh menjadi ruang temu strategis antara pelaku industri dan masyarakat.

    Di dalamnya, agen perjalanan, hotel, maskapai penerbangan, dan operator tur bertemu bukan sekadar untuk bertransaksi, melainkan berbagi visi tentang arah baru pariwisata Indonesia. Tahun ini, nuansa itu dibingkai lebih megah lewat panggung berstandar internasional di NICE PIK 2.

    “WITF menjadi wadah strategis untuk memperkenalkan potensi pariwisata Indonesia ke kancah global sekaligus membuka ruang kolaborasi dengan berbagai negara. Kami bangga NICE dipercaya menjadi tuan rumah bagi kegiatan ini,” ujar Managing Director NICE, Ryan Adrian.

    Ryan tak berlebihan. NICE bukan sekadar gedung pameran. Ia simbol ambisi Indonesia untuk memiliki ruang pertunjukan global di atas tanah sendiri. Berdiri di lahan 40 hektare, kompleks ini memiliki 11 hall pameran, ruang konvensi berteknologi tinggi, serta area publik yang menyatu dengan lanskap urban PIK 2.

    Setiap detilnya dirancang untuk mencerminkan semangat baru, pariwisata yang inklusif, modern, dan berakar pada budaya Nusantara.

  • Ancam Demo Pakai BH dan CD, Diaspora Indonesia ke Relawan Jokowi: Jangan Normalisasi Jadi Penjilat

    Ancam Demo Pakai BH dan CD, Diaspora Indonesia ke Relawan Jokowi: Jangan Normalisasi Jadi Penjilat

    Fajar.co.id, Jakarta — Hebohnya video seorang relawan perempuan Jokowi yang berapi-api menyampaikan ancaman akan demo hanya dengan memakai BH dan CD di Mabes Polri hingga kini masih jadi gunjingan.

    Bahkan, diaspora Indonesia yang bermukim di Belanda, Dimas Budi Prasetyo pun turut menyampaikan keheranan dan rasa jijiknya dengan pernyataan itu.

    “Pertama melihat berita ini sliweran, saya berpikir kasihan benar Pak Jokowi dengan punya pendukung militan seperti ini. Tapi setelah melihat videonya langsung, bagaiman dengan meyakinkannya si ibu ini ngomong, kemudian disambut gegap gempita pendukung yang lain, saya jadi berubah pikiran,” tulus Dimas, dikutip dari akun Facebooknya, Rabu (8/10/2025).

    Memang, lanjut dia, kekuasaan keluarga Solo mau tidak mau diakui, ditopang oleh para pendukung yang seperti ini. Militan, tidak tahu malu, dan nalarnya sudah nggak jalan.

    “Sekarang mari kita pikir secara logika, apakah ada orang yang waras, mau melakukan hal memalukan seperti ini? Jangankan demi politisi yang didukung, wanita dipaksa seperti ini demi keluarganya saja, akan berpikir ribuan kali,” ujar Dimas.

    Harga diri, rasa malu yang diumbar seperti ini, apa sih yang dipertaruhkan? Posisi? Jabatan? Uang? Ya, mau tidak mau kita harus paham negeri ini sedang sakit. Hingga banyak orang mau saja melakukan hal-hal macam ini.

    Dia kemudian membeberkan ucapan perempuan pendukung Jokowi yang videonya viral itu.

    “Jadi Mabes Polri harus cepat selesaikan ini. Saya organisasi perempuan, kita 500 perempuan akan turun memakai BH dan celana dalam untuk Mabes Polri,” ujarnya berapi-api.

  • Unggah Potret SBY dan Kapolri Duduk Bersama, Ferdinand Hutahaean: Bikin Penasaran Banyak Orang

    Unggah Potret SBY dan Kapolri Duduk Bersama, Ferdinand Hutahaean: Bikin Penasaran Banyak Orang

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ferdinand Hutahaean, turut merespons momen kebersamaan antara Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    Ferdinand membagikan foto yang menampilkan SBY dan Kapolri duduk berdampingan dengan mengenakan seragam loreng.

    “Bikin penasaran banyak orang,” kata Ferdinand di trheads, Rabu (8/10/2025).

    Foto tersebut ramai dibicarakan warganet lantaran muncul tak lama setelah viralnya video yang memperlihatkan momen Listyo Sigit tampak tidak disalami oleh SBY dalam sebuah acara.

    Kini, potret keduanya yang duduk berdampingan itu seolah menjadi penegasan bahwa hubungan di antara mereka baik-baik saja.

    Dalam foto yang beredar, tampak SBY mengenakan seragam loreng berwarna hijau muda, sementara Kapolri mengenakan seragam loreng bernuansa gelap.

    Momen tersebut memunculkan beragam komentar dari netizen.

    Tidak sedikit yang menilai kemunculan foto itu menjadi jawaban atas isu renggangnya hubungan keduanya, sementara sebagian lainnya menyebut unggahan Ferdinand sukses mencuri perhatian publik.

    Sebelumnya, perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (5/10/2025), tak hanya menampilkan kemegahan parade militer, tetapi juga menyisakan satu momen yang ramai dibicarakan publik.

    Sorotan itu tertuju pada sikap Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang tampak melewati Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo, ketika sesi salaman di mimbar kehormatan.

  • Anies Baswedan: Pendidikan adalah Ruang untuk Membentuk Pribadi yang Kritis

    Anies Baswedan: Pendidikan adalah Ruang untuk Membentuk Pribadi yang Kritis

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan hadir di ASEAN for the Peoples Conference 2025, berbagi gagasan di sesi “Ideas to Upgrade and Reform Our Education Ecosystem”.

    Disana Anies membahas soal ketimpangan pendidikan yang masih nyata di kawasan ini.

    Menurutnya, reformasi pendidikan bukan hanya soal menutup skills gap, tapi juga dreams gap.

    “Anak-anak di desa maupun di kota harus punya kesempatan yang sama untuk bermimpi besar dan mewujudkannya,” kata Anies dalam unggahannya di media sosial, Selasa, (7/10/2025).

    Lebih lanjut kata mantan calon Presiden ini, Pendidikan tidak berhenti pada persiapan kerja.

    “Pendidikan adalah ruang untuk membentuk pribadi yang kritis, berempati, dan siap menjadi agen perubahan di masyarakat,” tandanya.

  • Susi Pudjiastuti Minta Prabowo Bangun Jembatan untuk Anak Sekolah yang Harus Terjang Sungai di Nias Selatan

    Susi Pudjiastuti Minta Prabowo Bangun Jembatan untuk Anak Sekolah yang Harus Terjang Sungai di Nias Selatan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, merespons video viral sekelompok anak sekolah yang harus menyeberangi sungai deras demi bisa berangkat ke sekolah.

    Susi menyampaikan seruan langsung kepada Presiden RI Prabowo Subianto, serta menandai akun Sekretariat Kabinet (@setkabgoid) dan Kementerian Sekretariat Negara (@KemensetnegRI).

    “Pak Presiden @prabowo @setkabgoid @KemensetnegRI,” kata Susi, Selasa (7/10/2025).

    Komentar Susi itu merupakan respons terhadap unggahan @pikiran_rakyat yang menampilkan video sekelompok anak sekolah meminta bantuan Presiden Prabowo agar dibangun jembatan di wilayah mereka.

    Dalam video tersebut terlihat sejumlah anak berseragam sekolah menyeberangi arus sungai yang deras dengan berjalan kaki.

    Keterangan dalam video menyebutkan, jalan yang biasa dilalui menuju sekolah berubah menjadi aliran sungai setiap kali hujan besar.

    “Harus terjang sungai deras ke sekolah, anak-anak minta Prabowo bangun jembatan,” tulis keterangan video itu.

    Unggahan media tersebut mendapat perhatian luas dari publik.

    Tidak sedikit warganet yang menyoroti kondisi memprihatinkan yang masih dialami anak-anak di daerah terpencil, dan berharap pemerintah segera turun tangan.

    Penelusuran fajar.co.id, video memperlihatkan sekelompok pelajar itu ternyata berada di Nias Selatan, Sumatera Utara.

    Mereka memohon perhatian Presiden Prabowo Subianto agar membantu membangun jembatan menuju sekolah mereka, viral di media sosial.

    Rekaman tersebut pertama kali diunggah akun TikTok @scorpio_november25 dan dengan cepat menyita perhatian publik karena memperlihatkan kondisi memprihatinkan akses pendidikan di daerah tersebut.

  • Dua Prajurit TNI Gugur Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa, Santunan Keluarga Rp350 Juta

    Dua Prajurit TNI Gugur Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa, Santunan Keluarga Rp350 Juta

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tentara Nasional Indonesia (TNI) memberikan penghargaan berupa kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat lebih tinggi, kepada dua prajurit TNI yang meninggal selama persiapan perayaan HUT ke-80 TNI.

    Selain kenaikan pangkat luar bisa, pemerintah juga memberikan santunan kepada keluarga korban sebesar Rp350 juta. Santunan tersebut diberikan dari Asabri.

    Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin membenarkan pemberian kenaikan pangkat luar biasa dan santunan kepada dua prajurit TNI yang gugur dalam rangkaian persiapan perayaan HUT Ke-80 TNI .

    “Dapat santunan dari Asabri, satu orang untuk keluarga Rp350 juta, dan kenaikan pangkat luar biasa,” ujar Sjafrie di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Nasional (RSPPN) Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (7/10).

    Diketahui, dua prajurit yang gugur dalam tugas itu adalah Prajurit Kepala (Praka) Zaenal Mutaqim dari TNI Angkatan Laut dan Prajurit Satu (Pratu) Johari Alfarizi dari TNI Angkatan Darat. Keduanya dimakamkan secara layak melalui prosesi militer.

    Terkait insiden yang mengakibatkan adanya prajurit TNI meninggal itu, Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita menyampaikan bahwa Mabes TNI akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait insiden dalam persiapan HUT TNI tersebut.

    “Kami akan melakukan evaluasi agar ke depan kegiatan serupa bisa berjalan dengan kondusif tanpa menimbulkan korban jiwa,” kata Tandyo.

    Sebelumnya, Praka Zaenal Mutaqim meninggal dunia saat mengikuti simulasi terjun payung dalam prosesi sailing pass atau parade armada laut yang digelar TNI AL di Teluk Jakarta pada Kamis (2/10).

  • Urusi Kasus Yai Mim di Malang Jawa Timur, KDM Tuai Kritik Tajam: Apakah Dia Kurang Kerjaan atau Cari Perhatian?

    Urusi Kasus Yai Mim di Malang Jawa Timur, KDM Tuai Kritik Tajam: Apakah Dia Kurang Kerjaan atau Cari Perhatian?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau akrab dengan akronim KDM (Kang Dedi Mulyadi) kembali jadi sorotan dan mendapat kritikan tajam publik.

    Pasalnya, KDM pada Senin, 6 Oktober 2025, kemarin mengunjungi Yai Mim dan Sahara langsung di kediaman mereka di Malang, Jawa Timur. Dia datang hendak mendamaikan.

    Terkait hal tersebut, penulis kondang Indonesia, Tere Liye, menyampaikan kritik bernada satire terhadap politisi dari Partai Gerindra itu.

    “Sebagai penduduk Jawa Barat, saya bangga sekali dengan Gubernur satu ini,” tulis Tere Liye dikutip dari akun media sosialnya, Selasa (7/10/2025).

    Secara sarkas, alumni Fakutas Ekonomi UI itu mengulas soal Jawa Barat dengan kenyataan yang terbalik. “Semua masalah di Jawa Barat sudah beres tuntas, Jawa Barat telah menjadi provinsi maju, luar biasa sejahtera, PHK tidak ada, pekerjaan di mana-mana, udara segar nan indah, kualitas pendidikan top, bahkan loteng SMAN terbaik di Bandung jebol pun tidak ada. Sempurna,” sindir Tere Liye.

    Pria bernama asli Darwis ini pun menyebut Gubernur Jabar itu kini sibuk mengurusi urusan yang terjadi di Malang yang kebetulan viral.

    “Maka bisa dimaklumi dia tidak punya pekerjaan lagi di Jawa Barat. Dia sibuk mengurusi urusan di Malang sekalipun. Top banget. Banget,” sindirnya lagi.

    Tere Liye pun menyampaikan terkait konstelasi politik ke depan karena nama KDM kini ramai dielukan pendukungnya, terlebih gubernur Jabar itu memang dikenal publik karena doyan membuat konten di media sosial.

    “Yes! Segera pilpres, banyak yang tidak sabar buat nyoblos. Habis itu bisa jadi ketua PBB, dll dsbgnya,” sambung Tere Liye.