Author: CNBCindonesia.com

  • Video: Hamas & Hizbullah Puji Sikap Paus Fransiskus soal Gaza

    Video: Hamas & Hizbullah Puji Sikap Paus Fransiskus soal Gaza

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wafatnya Paus Fransiskus tidak hanya mengguncang umat Katolik dunia, tetapi juga memicu reaksi dari kelompok-kelompok di Timur Tengah termasuk Hamas dan Hizbullah.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Closing Bell CNBC Indonesia (Selasa, 22/04/2025) berikut ini.

  • Misteri ‘Cincin Nelayan’ Paus, Antara Tradisi dan Kerendahan Hati

    Misteri ‘Cincin Nelayan’ Paus, Antara Tradisi dan Kerendahan Hati

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di balik prosesi pemakaman Paus Fransiskus yang tengah dipersiapkan Vatikan, sebuah ritual kuno kini kembali mencuat ke permukaan: penghancuran Fisherman’s Ring atau Cincin Nelayan, lambang kekuasaan spiritual tertinggi dalam Gereja Katolik yang telah dikenakan oleh Paus selama dua belas tahun masa pontifikatnya.

    Namun kali ini, seperti banyak aspek kepausan Paus Fransiskus yang penuh nuansa kerendahan hati dan pembaruan, nasib cincin itu mungkin tidak akan berakhir dalam kehancuran mutlak seperti pada abad-abad sebelumnya.

    Cincin Nelayan memiliki sejarah panjang yang menelusur hingga abad ke-13. Nama cincin ini merujuk pada Santo Petrus – rasul Yesus yang menurut tradisi Katolik merupakan Paus pertama – yang dahulu adalah seorang nelayan. Gambar Santo Petrus sedang memancing dari sebuah perahu, bersama dengan kunci-kunci Takhta Suci, biasanya menghiasi permukaan cincin tersebut.

    Sepanjang sejarahnya, cincin ini tidak hanya simbolik, tetapi juga memiliki fungsi administratif yang vital. Bersama dengan liontin yang disebut bulla, cincin ini berfungsi sebagai segel resmi untuk dokumen kepausan yang dikenal sebagai papal briefs.

    Karena itu, penghancuran cincin dan bulla setiap kali seorang Paus wafat merupakan langkah pencegahan terhadap pemalsuan dokumen setelah kematian pemiliknya.

    “Ini setara dengan mengambil alih login akun media sosial seseorang,” kata Christopher Lamb, koresponden Vatikan untuk CNN, menjelaskan alasan praktis di balik tradisi ini.

    “Tujuannya adalah untuk menghentikan pihak-pihak yang berpura-pura menggunakan segel palsu pada dokumen.”

    Tradisi yang Berevolusi

    Dahulu, penghancuran dilakukan dengan palu oleh seorang pejabat tinggi Gereja, yakni Camerlengo Gereja Roma Suci, di hadapan Dewan Kardinal, segera setelah wafatnya Paus diumumkan. Dari tahun 1521 hingga 2013, inilah praktik yang dijalankan.

    Namun perubahan besar terjadi pada tahun 2013, ketika Paus Benediktus XVI menjadi Paus pertama yang mengundurkan diri dalam enam abad terakhir. Bukannya dihancurkan, cincin beliau hanya diukir dengan tanda salib besar menggunakan pahat sebagai bentuk “pembatalan kekuasaan”. Langkah ini memulai tradisi baru – penghormatan yang lebih lembut terhadap simbol spiritual, tanpa kehilangan makna administratifnya.

    Dengan risiko penyalahgunaan cincin sebagai segel telah menurun drastis, penghancuran fisik dianggap kurang relevan.

    Camerlengo saat ini, Kardinal Kevin Joseph Farrell – seorang imam asal Irlandia yang ditunjuk oleh Paus Fransiskus pada 2023 – diperkirakan akan mengikuti tradisi baru tersebut, dengan menandai cincin itu sebelum Konklaf, yakni proses rahasia pemilihan Paus baru oleh para kardinal.

    Cincin yang Tak Biasa

    Seperti halnya gaya kepemimpinannya yang sederhana dan membumi, Paus Fransiskus juga membuat keputusan tak lazim terkait Cincin Nelayan. Alih-alih memesan cincin baru yang dibuat khusus, beliau memilih menggunakan cincin “daur ulang” – milik mendiang Uskup Agung Pasquale Macchi, sekretaris pribadi Paus Paulus VI.

    Cincin tersebut terbuat dari perak berlapis emas, bukan emas murni seperti tradisi umumnya. Keputusan ini mencerminkan sikap Paus yang menolak kemewahan, bahkan dalam simbol-simbol tertingginya.

    Menurut Lamb, Vatikan menyebutnya sebagai “in-possession ring”, menandakan bahwa cincin itu dulunya berada dalam kepemilikan pribadi dan kemudian diberikan kepada Fransiskus.

    Ciuman, Kontroversi, dan Simbol Otoritas

    Di luar makna administratif dan sejarahnya, Cincin Nelayan juga berfungsi sebagai simbol otoritas Paus di hadapan umat. Selama masa pontifikatnya, Paus Fransiskus mengenakannya dalam upacara-upacara resmi, tetapi lebih memilih mengenakan cincin perak sederhana – peninggalan masa kardinalnya – dalam keseharian.

    Namun, hubungan Fransiskus dengan cincin ini tak lepas dari kontroversi. Pada 2019, sebuah video viral memperlihatkan momen ketika beliau menarik tangannya berulang kali saat umat mencoba mencium cincinnya. Hal ini menimbulkan perdebatan luas di media sosial, hingga Vatikan mengklarifikasi bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran kuman.

    Meski proses ‘penghilangan kekuatan simbolik’ Cincin Nelayan akan dilakukan dalam waktu dekat, nasib akhirnya setelah pemilihan Paus baru masih menjadi misteri. Seperti banyak elemen dalam konklaf, informasi soal penyimpanan atau perlakuan terhadap cincin bekas Paus tetap dirahasiakan.

    (luc/luc)

  • Ternyata Kapal Perang Putin Tersebar di Asia, Sempat Wara-wiri di RI

    Ternyata Kapal Perang Putin Tersebar di Asia, Sempat Wara-wiri di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Angkatan Laut Rusia di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin telah memamerkan kekuatan di kawasan Indo-Pasifik dalam beberapa bulan terakhir. Secara bersamaan, pasukan Moskow tetap melancarkan perang terhadap Ukraina.

    Menurut penyebaran kapal yang dirilis Newsweek pada Selasa (22/4/2025), pada awal Februari, angkatan laut Rusia mengirim dua korvet, Rezky dan Pahlawan Federasi Rusia Aldar Tsydenzhapov, serta kapal tanker minyak armada Pechenga, dari pangkalan angkatan laut Timur Jauh mereka di kota Vladivostok untuk ditempatkan di kawasan Asia-Pasifik.

    Kelompok tugas angkatan laut Rusia ini kemudian melintasi perairan dekat Jepang saat menuju ke selatan dari Laut Jepang, yang juga dikenal sebagai Laut Timur di Korea Selatan, ke Laut Cina Selatan, tempat kapal-kapal tersebut melakukan latihan pertahanan udara.

    Pada pertengahan Februari, kapal-kapal Rusia mencapai pulau Bali di Indonesia untuk latihan angkatan laut multilateral dengan nama sandi Komodo-2025. Kapal-kapal dari Armada Pasifik Rusia sebelumnya telah mengambil bagian dalam latihan maritim bilateral dengan Indonesia di negara kepulauan tersebut pada November tahun lalu.

    Setelah berakhirnya Komodo-2025, yang berlangsung dari tanggal 16 hingga 22 Februari, kapal-kapal Rusia melanjutkan penempatan mereka di Samudra Hindia, di mana mereka bergabung dengan latihan Maritime Security Belt-2025 di pelabuhan Chabahar, Iran dari tanggal 10 hingga 11 Maret, bersama dengan kapal-kapal dari angkatan laut China dan Iran.

    Pada tanggal 15 Maret, armada Rusia mencapai Pakistan, sekutu utama AS non-NATO, menjadi kapal angkatan laut Rusia pertama yang mengunjungi pelabuhan Karachi di Pakistan dalam empat tahun. Kemudian, armada tersebut mengambil bagian dalam latihan bilateral Arabian Monsoon-VI di Laut Arab Utara bersama angkatan laut Pakistan.

    Perhentian berikutnya bagi kelompok tugas Rusia adalah Chennai di India, di mana mereka singgah dari tanggal 26 Maret hingga 10 April. Selama kunjungan tersebut, kapal-kapal Rusia mengambil bagian dalam latihan gabungan Indra Navy-2025 dengan rekan-rekan mereka dari India di perairan terdekat.

    “Karena fokus India terutama pada bagian timur [Samudra Hindia], kapal-kapal Rusia di bagian barat dapat membantu mengisi kekosongan keamanan di sana. Ini akan mengurangi kebutuhan negara-negara Afrika Timur untuk mencari bantuan dari China dan AS untuk memerangi bajak laut, penyelundup, dan pengedar narkoba,” kata Alexey Kupriyanov, kepala Pusat Kawasan Indo-Pasifik di Institut Riset Nasional Primakov tentang Ekonomi Dunia dan Hubungan Internasional dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.

    Setelah mengakhiri kunjungan ke India, Rezky, Pahlawan Federasi Rusia Aldar Tsydenzhapov, dan Pechenga mengunjungi Chittagong di Bangladesh dari tanggal 12 hingga 14 April. Tidak jelas apakah mereka akan melakukan kunjungan pelabuhan atau latihan lebih lanjut selama penempatan.

    Masih harus dilihat apakah gugus tugas angkatan laut Rusia akan melaksanakan operasi gabungan dengan angkatan laut China selama pelayaran kembali. Kedua angkatan laut melakukan serangkaian manuver militer bilateral di Samudra Pasifik tahun lalu, termasuk latihan dan patroli.

    (tfa)

  • China Makin Ganas, Amerika Makin Terpuruk

    China Makin Ganas, Amerika Makin Terpuruk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pameran otomotif terbesar di dunia, Shanghai Auto Show, resmi dibuka dan langsung menunjukkan dominasi China di pasar kendaraan listrik (EV) global.

    Lebih dari 70 merek otomotif dari China dan internasional memamerkan lebih dari 100 model baru atau penyegaran. Hal ini mempertegas betapa sengitnya persaingan di pasar EV terbesar dunia itu.

    Raksasa otomotif China seperti BYD dan Geely tampil sebagai bintang utama, sementara merek asing seperti Volkswagen, Nissan, Toyota, hingga General Motors lewat Cadillac, bersaing keras untuk mencuri perhatian.

    China kini memimpin revolusi kendaraan listrik dunia. Penjualan kendaraan energi baru (NEV), yang mencakup EV dan hybrid, kini sudah menyumbang lebih dari 50% dari seluruh penjualan mobil baru di China, jauh melampaui AS dan Eropa.

    Target tersebut bahkan tercapai lebih cepat dari proyeksi pemerintah China yang awalnya dipatok untuk 2030.

    Tesla Terpuruk

    Sementara itu, Tesla, ikon EV asal Amerika Serikat, kian terpuruk. Pangsa pasar Tesla di China merosot dari 15% pada 2020 menjadi hanya 9% di kuartal pertama 2025. Ini diperparah dengan penurunan penjualan global dan kontroversi CEO Elon Musk yang terlibat dalam politik AS.

    Kondisi Tesla di China juga diperburuk oleh absennya mereka di Shanghai Auto Show sejak 2021, setelah insiden protes konsumen. Sementara para pesaing lokal terus mengeluarkan model baru dengan cepat, Tesla tetap dengan ritme peluncuran produk yang lebih lambat.

    Analis independen otomotif Lei Xing bahkan menyebut fenomena ini sebagai “tsunami tekanan” untuk Tesla. “Bukan hanya satu, tapi ada 12 atau 13 model yang siap menumbangkan Model Y,” ujarnya, dikutip dari Reuters, Selasa (22/4/2025).

    Dalam pameran ini, sederet model baru dari merek-merek China seperti Xpeng G6 dan Zeekr E6 siap menantang dominasi Tesla Model Y, menawarkan teknologi baterai, fitur berkendara otomatis, hingga hiburan di dalam mobil yang lebih canggih dengan harga lebih murah.

    Tak hanya itu, pesaing utama Tesla, BYD, menggebrak pasar dengan melengkapi seluruh lini produknya. Bahkan merek ini merilis mobil listrik yang hanya seharga US$10.000, dengan sistem bantuan mengemudi canggih “God’s Eye” secara gratis. Ini makin mempersempit ruang gerak Tesla yang inovasinya mulai melambat.

    (fab/fab)

  • Gurun Pasir Berubah Jadi Hijau, Ternyata Tanda Malapetaka

    Gurun Pasir Berubah Jadi Hijau, Ternyata Tanda Malapetaka

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gurun Thar yang dikenal sebagai wilayah tandus di India utara, telah menjadi 38% lebih hijau selama 20 tahun terakhir, Hal ini terungkap dalam studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Cell Reports Sustainability pada 3 April 2025.

    Fenomena ini terjadi akibat dua faktor utama, yakni perubahan iklim dan ekspansi pertanian serta urbanisasi di kawasan tersebut.

    “Peningkatan ketersediaan air dan energi telah menyebabkan perluasan area pertanian dan perkotaan dengan peningkatan hasil panen yang cukup besar di wilayah tersebut,”kata Vimal Mishra, peneliti sekaligus profesor teknik sipil dari Indian Institute of Technology Gandhinagar, dikutip dari Live Science, Selasa (16/4/2025). “Tidak ada gurun lain di dunia yang mengalami peningkatan urbanisasi, pertanian, dan curah hujan selama periode baru-baru ini.”

    Gurun Thar atau dikenal juga sebagai Great Indian Desert membentang seluas 200.000 km persegi di barat laut India dan Pakistan tenggara.

    Uniknya, meski berstatus gurun, wilayah ini kini menjadi yang paling padat penduduknya di dunia, dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 16 juta jiwa.

    Bertambahnya jumlah penduduk dalam 20 tahun terakhir telah mendorong transformasi lahan menjadi kawasan pertanian dan urban. Hal ini membuat kawasan yang dulunya gersang mulai ditutupi vegetasi.

    Studi ini menggunakan citra satelit dari tahun 2001 hingga 2023. Hasilnya menunjukkan peningkatan rata-rata kehijauan sebesar 38%, dengan curah hujan monsun meningkat hingga 64%.

    Hijau membawa petaka

    Peningkatan vegetasi di gurun membawa peluang besar, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi lokal. Namun di sisi lain, para ahli memperingatkan adanya ancaman baru yang perlu diwaspadai.

    Meningkatnya curah hujan berisiko menimbulkan banjir, terutama karena hujan diproyeksikan akan turun dalam intensitas tinggi dan waktu yang singkat akibat perubahan pola iklim. Selain itu, eksploitasi air tanah untuk irigasi bisa mengancam ketersediaan sumber daya air di masa depan.

    Ekspansi pertanian dan urbanisasi juga dikhawatirkan dapat mengganggu keanekaragaman hayati, khususnya spesies-spesies gurun yang telah beradaptasi dengan lingkungan ekstrem, serta mengancam kelangsungan pertanian nomaden tradisional.

    Para peneliti menyarankan pentingnya pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan di Gurun Thar. Jika dikelola dengan baik, penghijauan gurun bisa menjadi peluang besar bagi kawasan tersebut. Bahkan studi terpisah memproyeksikan bahwa sebagian besar wilayah Gurun Thar akan semakin hijau menjelang akhir abad ke-21.

    Namun, peneliti mengingatkan bahwa pembangunan tidak boleh mengabaikan aspek lingkungan dan sosial budaya lokal yang ada sejak lama.

    (dem/dem)

  • Top! Netmonk Sukses Jaga Stabilitas Jaringan di Pemda Papua Barat Daya

    Top! Netmonk Sukses Jaga Stabilitas Jaringan di Pemda Papua Barat Daya

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui salah satu produknya, yakni Netmonk, berhasil membantu menyediakan stabilitas jaringan internet di Pemda Papua Barat Daya.

    Kepala Bidang Aplikasi Informatika Diskominfo Papua Barat Daya, Hari, mengatakan bahwa teknologi di Netmonk telah membantu timnya dalam memahami kondisi jaringan.

    “Dengan Netmonk, kami dapat mengetahui apakah jaringan benar-benar terputus atau hanya mengalami penurunan kecepatan. Ini memudahkan kami dalam menentukan langkah perbaikan dengan lebih efisien,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (22/4/2025).

    Diketahui Netmonk memungkinkan pengguna memantau jaringan secara real time. Netmonk dapat mengidentifikasi gangguan jaringan yang mungkin dan telah terjadi, sehingga penanganan selanjutnya bisa lebih responsif.

    Lebih jauh lagi, melalui sistem berbasis data, Netmonk menjadi solusi strategis yang dapat mendorong kinerja pemerintahan menjadi semakin efisien. Berkat pemantauan jaringan yang lebih transparan, cepat, dan akurat, aktivitas operasional yang bergantung kepada jaringan terhindar dari gangguan.

    EVP Digital Business and Technology Telkom Komang Budi Aryasa menjelaskan Netmonk bukan hanya mampu memantau jaringan, tetapi juga memastikan ekosistem digital yang lebih andal dan aman.

    “Dengan sistem pemantauan real-time dan analisis berbasis data, Netmonk membantu instansi pemerintah dalam menjaga stabilitas jaringan, mengurangi potensi downtime, serta meningkatkan efisiensi operasional. Dengan begitu, kualitas pelayanan publik dapat terus ditingkatkan, sejalan dengan visi transformasi digital yang berkelanjutan,” ujar dia.

    Dia menegaskan transformasi digital di instansi pemerintah menuntut jaringan andal agar pelayanan kepada masyarakat semakin optimal.

    “Melalui pemanfaatan Netmonk, pelayanan yang cepat dan tepat tersebut dapat diwujudkan, serta pengambilan keputusan berbasis data pun dapat dilakukan untuk memastikan layanan publik makin berjalan optimal,” pungkas Komang.

    (dpu/dpu)

  • Aplikasi Pengganti WA Ramai Diserbu, CEO Ungkap Fakta Mengejutkan

    Aplikasi Pengganti WA Ramai Diserbu, CEO Ungkap Fakta Mengejutkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – CEO Telegram Pavel Durov mengungkapkan fakta mengejutkan soal aplikasinya. Platform pesaing WhatsApp tersebut makin ramai diserbu pengguna. Per 2025, Durov mengklaim pengguna aktif Telegram sudah tembus 1 miliar pengguna.

    Terlepas dari persaingan sengit antar kedua platform, Durov menyebut satu hal yang menjadi keunggulan Telegram. Ia mengatakan Telegram tak pernah membagikan privasi pengguna meski diminta pihak berwajib.

    Hal ini disampaikannya saat membicarakan soal rancangan aturan Perancis untuk bisa membuka pesan pengguna aplikasi. Negara itu hampir mengesahkan aturan untuk melarang adanya enkripsi, yang akan merampas privasi digital masyarakatnya.

    Aturan itu kemudian ditolak oleh Majelis Nasional Perancis. Durov yang pernah ditahan di Perancis memuji tindakan Majelis Nasional.

    Dia menyebut dengan aturan tersebut tidak ada jaminan hanya polisi yang akan masuk melalui backdoor setelah aksesnya dibuka.

    Ada kemungkinan akses itu bisa dieksploitasi oleh pihak lain, seperti agen asing hingga peretas. Pada akhirnya privasi pengguna yang menjadi korbannya.

    “Karena secara teknis tidak mungkin menjamin hanya polisi yang mengakses backdoor. Setelah diperkenalkan, backdoor bisa dieksploitasi pihak lain, dari agen asing hingga peretas. Akibatnya peretas pribadi semua masyarakat yang taat hukum dibobol,” kata Durov dalam akun Telegramnya yang dikutip dari Phone Arena (22/4/2025).

    Dalam unggahannya, Durov mempertanyakan pula nilai rancangan aturan itu pada saat memerangi kejahatan. Melemahkan aplikasi dengan enkripsi tidak akan mencegah komunikasi penjahat.

    Para penjahat, dia menambahkan malah akan berpindah ke platform pertukaran pesan lain. Bahkan bisa juga menggunakan layanan kurang dikenal yang didukung teknologi keamanan.

    “Penjahat bisa berkomunikasi dengan aman lewat lusinan aplikasi lebih kecil dan lebih sulit dilacak karena VPN,” jelasnya.

    Durov juga mengklaim Telegram tidak pernah membagikan satu pesan pribadi kepada negara manapun. Platformnya juga lebih memilih tidak lagi beroperasi di suatu negara daripada harus merusak teknologi enkripsi milik Telegram.

    Sejauh ini, Telegram hanya mengungkap IP Address dan nomor ponsel yang digunakan oleh tersangka kejahatan. Durov mengatakannya sambil merujuk ke aturan terkait digital yang ada di Uni Eropa.

    “Dalam 12 tahun sejarahnya, Telegram tidak pernah mengungkap satu byte pesan pribadi. Sesuai UU Layanan Digital Uni Eropa, jika diberikan perintah pengadilan yang sah, Telegram hanya mengungkap alamat IP dan nomor telepon tersangka, bukan pesan,” klaim Durov.

    Telegram Makin Dekat Geser WhatsApp

    Pada 1 Maret 2025, Durov melaporkan pengguna aktif layanannya sudah menembus. Bersamaan dengan itu, Durov juga mengatakan profit perusahaan mencapai US$547 juta sepanjang tahun lalu.

    Hal ini menunjukkan Telegram sudah makin dekat untuk menantang dominasi WhatsApp. Sebagai perbandingan, pengguna aktif WhatsApp saat ini lebih dari 2 miliar dan diprediksi akan mencapai 3 miliar pada akhir 2025.

    “Di atas kami ada WhatsApp, layanan murah yang meniru Telegram. Selama bertahun-tahun, WhatsApp berupaya mengikuti inovasi kami sembari membakar uang miliaran dolar AS untuk lobi dan kampanye PR demi memperlambat pertumbuhan kami,” kata Pavel Durov, dikutip dari TechCrunch.

    “Mereka [WhatsApp] gagal. Telegram bertumbuh, meraup keuntungan, dan mempertahankan kemandirian kami,” ia menambahkan.

    Dikutip dari DemandSage, 10 juta orang telah berlangganan layanan berbayar Telegram Premium. India menjadi negara yang paling banyak menggunakan Telegram dengan porsi 45% dari total pengguna. Sementara itu, hanya 9% pengguna Telegram yang datang dari AS.

    (fab/fab)

  • Startup Bikin Alat Curang, Dijamin Lolos dan Ujian Wawancara Kerja

    Startup Bikin Alat Curang, Dijamin Lolos dan Ujian Wawancara Kerja

    Jakarta, CNBC Indonesia – Startup asal Amerika Serikat membangun platform untuk “curang dalam segala hal” menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Ambisi perusahaan bernama Cluely tersebut telah didukung oleh modal investor senilai US$ 5,3 juta (Rp 89,33 miliar).

    Cluely didirikan oleh Lee Chungin yang punya nama panggilan “Roy.” Lee sukses menggalang pendanaan dalam ronde pendanaan tahap seed dari Abstract Ventures dan Susa Ventures.

    Nama Lee mulai populer setelah ia bercerita soal nasibnya di Columbia University. Lee diskors karena membuat perangkat untuk mencurangi proses wawancara kerja calon programmer perangkat lunak.

    Lee dan rekan menamakan program tersebut Interview Coder, yang kini menjadi bagian dari Cluely. Cluely sendiri menawarkan layanan “curang” yang lebih luas, termasuk untuk ujian, pertemuan sales, hingga wawancara kerja menggunakan jendela di dalam browser komputer yang tidak bisa dilihat oleh orang di seberang sambungan internet.

    Cluely juga merilis video peluncuran yang berisi aksi Lee menggunakan asisten AI tersembunyi untuk berbohong kepada seorang perempuan soal usia dan pengetahuannya soal karya seni saat berkencan di sebuah restoran mewah.

    Kepada TechCrunch, Lee mengklaim pendapatan dari perangkat curang menggunakan AI bakal melampaui US$ 3 juta (Rp 50,5 miliar) pada bulan ini.

    Lee mendirikan Cluely bersama Neel Shanmugam, yang sama-sama pernah kuliah di Columbia. Keduanya telah DO dari Columbia.

    Menurut Lee, ia bisa mendapatkan posisi magang di Amazon dengan menggunakan perangkat curang AI. Amazon menolak berkomentar atas klaim Lee.

    [Gambas:Twitter]

    (dem/dem)

  • China Luncurkan Internet 10G Pertama di Dunia, Segini Kecepatannya

    China Luncurkan Internet 10G Pertama di Dunia, Segini Kecepatannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – China membuat gebrakan baru yang bikin geger dunia. Di kala banyak negara yang masih berupaya menggenjot adopsi internet 5G dan beberapa mulai mengembangkan internet 6G, China malah sudah lebih dulu memperkenalkan internet 10G pertama di dunia.

    China dilaporkan telah meluncurkan jaringan internet broadband 10G di kota Xiong’an, provinsi Heibei, Sunan. Ini merupakan pencapaian besar dalam infrastruktur internet global.

    Adapun jaringan broadband 10G tersebut merupakan hasil kolaborasi Huawei dan Unicom, penyedia layanan telekomunikasi yang dibekingi pemerintah.

    Menurut laporan The Economic Times, jaringan internet broadband 10G mampu menghasilkan kecepatan download hingga 9.834 Mbps dan upload hingga 1.008 Mbps dengan latensi 3ms.

    Dikutip dari 91mobiles, Selasa (22/4/2025), kecepatan tersebut bisa menempatkan China di depan negara-negara lain seperti Uni Emirat Arab dan Singapura. Keduanya selama ini dikenal sebagai negara yang mengakomodir internet komersil tercepat di dunia.

    Sebagai perbandingan, menurut laporan Statista, Uni Emirat Arab menawarkan kecepatan fixed broadband rata-rata ‘hanya’ sampai 313,5 Mbps. Sementara di Singapura mentok di 345,3 Mbps.

    Menurut laporan, jaringan broadband 10G menggunakan teknologi 50G Passive Optical Network (PON). Teknologi itu adalah inovasi lebih lanjut dari Fibre to the X (FTTx).

    Dalam skenario terbaik, teknologi 50G PON mampu menghantarkan kecepatan internet 50Gbps untuk download dan upload. Teknologi tersebut dikatakan mampu mengakomodir internet cepat tanpa pembaruan infrastruktur.

    Menurut laporan, pengguna internet mampu men-download film 4K dengan ukuran 20GB dalam waktu kurang dari 20 detik. Untuk jaringan saat ini secepat 1 Gbps, butuh waktu 7-10 menit untuk download film 4K.

    Untuk skenario lainnya, jaringan broadband 10G bisa digunakan dalam menjalankan komputasi cloud, realitas virtual (VR), dan realitas tertambah (AR), dengan lebih baik.

    Teknologi ini juga bisa memfasilitasi penggunaan inovasi canggih lintas sektor, misalnya layanan kesehatan jarak jauh (telemedicine), pendidikan, dan agrikultur.

    (fab/fab)

  • Heboh Wujud Manusia Tahun 3000 Berubah Total, Cek Faktanya

    Heboh Wujud Manusia Tahun 3000 Berubah Total, Cek Faktanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Manusia diramalkan akan berevolusi dan berubah dari wujud saat ini. Sebuah laporan mencoba memprediksi wujud manusia pada tahun 3000.

    Langsung saja laporan itu menjadi viral di kalangan netizen. Sosok manusia masa depan terlihat mengerikan dengan punggung bungkuk, tangan bercakar, kelopak mata ada dua, tengkorak lebih tebal, dan otak lebih kecil.

    Gambaran manusia itu berasal dari unggahan yang diterbitkan TollFreeForwarding.com, sebuah situs penjual nama dan nomor telepon virtual. Tampilan Mindy, manusia bungkuk menggunakan skinny jeans itu didapatkan dari ilustrasi model 3D.

    Menurut laman tersebut, gambaran tersebut berasal dari manusia yang melakukan penggunaan perangkat smartphone, laptop, dan teknologi lain secara terus menerus.

    “Untuk sepenuhnya menyadari dampak teknologi sehari-hari terhadap kami, kami mengambil sumber penelitian ilmiah dan pendapat ahli tentang masalah ini,” tulis TollFreeForwarding, dikutip dari Futurism.

    “Sebelum bekerja dengan desainer 3D untuk menciptakan manusia masa depan yang tubuhnya telah berubah secara fisik karena penggunaan yang konsisten smartphone, laptop, dan teknologi lainnya,” lanjut keterangan itu.

    Namun, gambaran tersebut dinilai tidak ilmiah dan dianggap meragukan. Misalnya saja, narasumber untuk perkembangan tulang belakang berasal dari ahli kesehatan serta kebugaran situs penjual krim pijat.

    Nampaknya gambar manusia dibuat bertujuan untuk efek kejut dan sindiran pada aktivitas manusia yang begitu bergantung pada teknologi. Manusia tidak bisa berpisah dengan gadget dan kebiasaan itu bisa menjadi menuntun evolusi biologi.

    “Konten kami dimaksudkan untuk diskusi dan kami selalu mendorong pembaca kami untuk mendiskusikan mengapa atau mengapa mereka tidak setuju dengan temuan tersebut,” kata StudyFinds, blog yang sering jadi andalan penelitian akademis dan juga mengutip gambaran dari TollFreeForwarding.

    “Jika Anda sangat tidak setuju dengan sebuah laporan, silakan singkirkan pendapat Anda dengan senang hati di kolom komentar,” tulis laporan tersebut.

    Kendati akurasi ramalan tersebut belum bisa dinilai sahih, tetapi kebiasaan manusia modern saat ini tentu akan berdampak pada kehidupan manusia di masa depan. Hanya waktu yang bisa menjawab.

    (fab/fab)