Author: CNBCindonesia.com

  • Tabrakan Dahsyat di Luar Angkasa, NASA Beberkan Fakta Kiamat

    Tabrakan Dahsyat di Luar Angkasa, NASA Beberkan Fakta Kiamat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah pengamatan dari Tekeskop Luar Angkasa James Webb Space milik NASA memperlihatkan akhir hayat dari sebuah planet. Temuan tersebut juga membantah penelitian sejumlah astronom di masa lalu.

    Saat itu, para astronom menyebut kematian planet karena bintang yang membengkak menjadi raksasa merah. Namun temuan terbaru menyebutkan planet yang mendatangi bintang tersebut bukan sebaliknya.

    James Webb berhasil mengamati tabrakan planet dengan bintang yang menjadi pusat tata surya nya. Bintang yang diamati itu berjarak 12 ribu tahun cahaya dari Bumi, berada di galaksi Bima, ke arah konstelasi Aquila.

    Reuters mencatat bintang itu sedikit lebih merah. Bentuknya juga berbeda dengan Matahari, yakni kurang bercahaya dengan massa hanya 70% saja.

    Sementara planet yang hancur itu berukuran cukup besar. Ukurannya beberapa kali dari massa Jupiter.

    Dalam dokumentasi James Webb memperlihatkan gas panas membentuk cincin di sekitar bintang. Debu dingin terlihat juga mengembang dan menyelimutinya.

    “Kita tahu ada sejumlah material dari bintang yang keluar saat planet hancur total. Bukti setelahnya adalah material sisa berdebu yang dikeluarkan dari bintang induknya,” jelas astronom Noirlab, Ryan Lau, dikutip dari Reuters, Senin (14/3/2025).

    Para peneliti berhasil menemukan hipotesis akhir hayat planet. Disebutkan orbit planet terus memburuk karena adanya interaksi gravitasi dengan planetnya.

    “Planet mulai menyerempet atmosfer bintang. Angin sakal yang menghantam bintang mengambil alih dan planet semakin cepat ke bintang,” kata rekan penulis studi Morgan MacLeod.

    Dia menambahkan planet semakin lama masuk ke dalam bintang. Lapisan luar gasnya juga terkelupas.

    “Benturan itu memanas dan mengeluarkan gas bintang, memunculkan cahaya yang dilihat dan gas, debu dan molekul yang mengelilingi bintang,” jelasnya.

    (fab/fab)

  • Petaka Tarif Trump, Raksasa Teknologi Ramai-ramai Tumbang

    Petaka Tarif Trump, Raksasa Teknologi Ramai-ramai Tumbang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa teknologi menghadapi tekanan besar yang disebabkan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Perang tersebut dimulai oleh Presiden AS Donald Trump yang menetakpkan tarif resiprokal hingga 145% ke barang-barang impor China.

    Selain itu, pemerintahan Trump juga terus-terusan memperketat akses chip AI dan teknologi canggih lainnya ke China. Hal ini menjadi pukulan telak bagi raksasa teknologi AS yang bergantung ke pasar dan industri manufaktur China.

    Kendati demikian, tak semua raksasa teknologi berdarah-darah karena kebijakan tarif Trump. Terbukti, Microsoft, Alphabet (Google), dan Meta (Facebook, WhatsApp, Instagram) melaporkan kinerja moncer sepanjang kuartal-I 2025.

    Pendorongnya adalah teknologi kecerdasan buatan (AI) yang ternyata mulai berbuah profit bagi ketiga raksasa teknologi tersebut, di tengah perang dagang AS-China.

    Kendati demikian, secara kontras banyak raksasa teknologi lain yang terguncang. Mayoritas yang bergerak di sektor hardware dan ritel.

    Reuters melaporkan, beberapa perusahaan yang tertekan karena perang dagang Trump adalah Qualcomm, Intel, Apple, dan Amazon. Selain raksasa AS, Samsung yang berasal dari Korea Selatan juga memprediksi bisnisnya terdampak karena ketidakpastian perang dagang.

    “Tak ada dampak pada bisnis Google dan Microsoft karena mereka tidak menggarap bisnis konsumen. Kalau melihat ke Apple dan Amazon, kasusnya akan berbeda,” kata analis D.A Davidson, Gil Luria, dikutip dari Reuters, Jumat (2/5/2025).

    “Apple akan terdampak. Sangat sedikit upaya yang mereka bisa lakukan untuk menghindari dampak tarif. Untuk Amazon, disrupsi akan lebih terlihat pada sisi ritel karena kebanyakan penjual mereka berbasis di China,” ia menambahkan.

    Pemerintahan Trump sejauh ini mengecualikan barang elektronik dari tarif resiprokal 145% ke China. Namun, Washington memberikan sinyal bahwa pemerintah sedang menggodok aturan tarif khusus yang akan diumumkan dalam beberapa pekan ke depan.

    Apple berupaya memitigasi dampak tarif dengan memindahkan produksi iPhone ke India, menurut laporan Reuters. Apple juga agaknya akan meminimalisir kenaikan harga jual agar pangsa pasarnya tak tergerus.

    Reuters juga melaporkan beberapa pedagang Amazon yang menjual barang-barang China akan menahan diri untuk menggelar diskon dan fokus melindungi margin.

    (fab/fab)

  • Video: Bos Buruh Ajukan 6 Permintaan Ke Prabowo Termasuk Satgas PHK

    Video: Bos Buruh Ajukan 6 Permintaan Ke Prabowo Termasuk Satgas PHK

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal mengajukan 6 tuntutan utama dalam aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 yang digelar di kawasan Monas Jakarta Pusat.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Jumat, 02/05/2025) berikut ini.

  • Kejayaan Apple Runtuh Seketika, Ini Penyebab Raksasa AS Babak Belur

    Kejayaan Apple Runtuh Seketika, Ini Penyebab Raksasa AS Babak Belur

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple harus menghadapi banyak masalah dalam waktu bersamaan. Tak cuma penjualannya yang terus merosot di China, perang dagang AS-China juga membuat posisi Apple tertekan.

    Di tengah cobaan bertubi-tubi tersebut, Apple juga harus menghadapi sanksi denda karena melanggar aturan di Uni Eropa.

    Terbaru pengadilan AS turut menyebut Apple melanggar perintah yang mengizinkan persaingan untuk pengunduhan dan metode pembayaran di toko aplikasinya.

    Masalah ini terkait perintah pengadilan yang dijatuhkan dalam persidangan dengan Epic Games. Pemilik Fortnite menuding Apple menghambat persaingan dan membebankan komisi berlebihan untuk pembelian dalam aplikasi.

    “Upaya Apple terus mengganggu persaingan tidak akan ditoleransi,” kata Hakim Distrik AS, Yvonne Gonzales Rogers dikutip dari Reuters, Jumat (2/5/2025).

    “Ini perintah pengadilan bukan negosiasi. Tidak ada kesempatan mengulang setelah salah satu pihak dengan sengaja mengabaikan perintah pengadilan,” jelasnya menambahkan.

    Tak sampai di situ, dia juga menyeret Apple dan wakil presiden keuangan Alex Roman yang pernah tampil sebagai saksi ke jaksa federal. Ini dilakukan sebagai upaya penyelidikan penghinaan pada perilaku dalam kasus antimonopoli.

    Rogers mengatakan kesaksian Roman penuh sesat dan kebohongan. Apple menolak keputusan dan memastikan mematuhi pengadilan serta mengajukan banding.

    Sementara itu Epic Games akan berupaya membawa kembali Fortnite ke App Store minggu depan. Chief Executive Tim Sweeney mengatakan keputusan pengadilan sebagai kemenangan bagi pengembangan dan konsumen.

    “Hal itu memaksa Apple bersaing dengan layanan pembayaran lain daripada memblokirnya, ini yang kami inginkan,” jelasnya.

    Penjualan iPhone Anjlok di China

    Selama beberapa kuartal terakhir, iPhone kesulitan menjual iPhone di China. Posisinya mulai terguncang sejak kebangkitan Huawei dengan merilis ponsel 5G pertama pasca masuk daftar hitam AS.

    iPhone juga tak kuasa menghadapi persaingan ketat dengan pemain lokal lain. Sentimen geopolitik antara AS dan China juga membuat penjualan iPhone anjlok, padahal China sebelumnya menjadi pasar kunci bagi Apple.

    Laporan firma riset Canalys di Q1 2025 menunjukkan penjualan iPhone turun 8% YoY di China. Hal ini menunjukkan tren kinerja Apple di China belum juga membaik.

    Kendati penjualan iPhone berdarah-darah di China, tetapi kinerjanya moncer di pasar global. Laporan Counterpoint untuk Q1 2025 menunjukkan Apple menjadi raja HP dunia dengan pangsa pasar 19% dan bertumbuh 4% YoY.

    Penjualan iPhone di China memang terus memperihatinkan karena harus bersaing dengan para pemain lokal dan bangkitnya raja HP China Huawei ke panggung smartphone global. Adopsi Apple Intelligence, fitur penuh AI, lambat di China yang menjadi faktor penurunan minat beli di sana.

    Apple Kena Kasus di Eropa

    Tak cuma soal penjualan iPhone, Apple dan Meta juga menghadapi denda sebesar US$800 (Rp 13,5 triliun) dari Uni Eropa. Ini menjadi upaya otoritas setempat menghadang dominasi semua perusahaan itu di ruang digital.

    Eropa diketahui memiliki aturan terkait itu lewat Digital Markets Act (DMA). Regulasi tersebut mengatur soal persaingan sehat di pasar digital dan menargetkan dominasi perusahaan ‘gatekeeper’.

    Sebuah perusahaan dikategorikan sebagai gatekeeper jika memenuhi beberapa kriteria. Pertama, omzet tahunan mereka di Eropa minimal 7,5 miliar euro selama 3 tahun terakhir, atau kapitalisasi pasar lebih dari 75 miliar euro.

    Kedua, memiliki platform inti, seperti mesin pencari, jejaring sosial, layanan perpesanan, atau toko aplikasi dengan lebih dari 45 juta pengguna bulanan aktif dan 10.000 pengguna bisnis tahunan di Uni Eropa. Selain itu, perusahaan menempati posisi dominan dan stabil di pasar selama 3 tahun berturut-turut.

    DMA menetapkan sejumlah larangan dan kewajiban bagi gatekeeper, di antaranya, tidak boleh memprioritaskan produk mereka sendiri di platform (self-preferencing). Perusahaan juga wajib mengizinkan interoperabilitas dengan layanan pesaing.

    Selain itu, tidak boleh memaksa pengguna untuk menggunakan layanan tertentu, seperti sistem pembayaran milik sendiri. Dan Harus memungkinkan pengguna untuk menghapus aplikasi bawaan.

    Gatekeeper yang melanggar DMA dapat dikenakan denda hingga 10% dari omzet global tahunan, dan hingga 20% untuk pelanggaran berulang. Dalam kasus yang berat, Uni Eropa bahkan dapat memaksa perusahaan untuk membubarkan bagian bisnis tertentu.

    Perang Dagang AS-China

    Guncangan lainnya yang dihadapi Apple terkait tarif resiprokal yang ditetapkan Donald Trump ke barang-barang impor China. Hal ini menjadi pukulan telak bagi Apple yang menggantungkan 90% produksi iPhone di China. 

    Apple memang telah berupaya melakukan diversifikasi lini produksi ke negara-negara lain, bahkan berniat memindahkan seluruh produksi iPhone untuk pasar AS ke India. 

    Namun, para ahli menyebut butuh waktu bertahun-tahun untuk Apple bisa lepas sepenuhnya dari ketergantungan di China. 

    Ketidakpastian masa depan Apple membuat saham perusahaan terus merosot. Sepanjang 2025, saham Apple sudah anjlok 30,53%.

    (fab/fab)

  • Akhirnya! China Beri Sinyal Babak Baru Perang Dagang Lawan AS

    Akhirnya! China Beri Sinyal Babak Baru Perang Dagang Lawan AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – China mengatakan sedang mengevaluasi kemungkinan perundingan dagang dengan Amerika Serikat (AS). Hal ini terjadi pascabergulirnya perang tarif antara kedua negara.

    Mengutip CNBC International, Jumat (2/5/2025), Beijing mengatakan bahwa pihaknya ingin agar AS menghapus semua tarif sepihak. Negeri Panda berpandangan bahwa kegagalan untuk melakukannya akan menunjukkan kurangnya ketulusan dari Washington dan semakin membahayakan kepercayaan bersama.

    “Jika AS ingin berbicara, ia harus menunjukkan ketulusannya dan bersiap untuk memperbaiki praktiknya yang salah dan membatalkan tarif sepihak,” menurut pernyataan resmi Beijing.

    Presiden AS Donald Trump telah mengenakan tarif sebesar 145% pada barang-barang impor China tahun ini, yang mendorong Beijing untuk mengenakan tarif balasan sebesar 125%. Sejauh ini, kedua belah pihak telah berupaya untuk mengurangi dampak ekonomi dari tarif dengan memberikan pengecualian pada produk-produk penting tertentu.

    Yuan China di luar negeri menguat 0,14% menjadi 7,2665 terhadap dolar AS setelah pernyataan ajakan berbiacara ini. Sementara pasar dalam negeri China tutup karena hari libur, indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 1,2% saat dibuka.

    Komentar terbaru dari Beijing mengikuti serangkaian pernyataan yang saling bertentangan dari pemerintahan Trump dan kepemimpinan China tentang apakah pembicaraan sedang berlangsung, dengan kedua belah pihak ingin menghindari dianggap sebagai pihak pertama yang mundur. Secara terpisah, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan kepada Fox News bahwa China ingin bertemu dan berbicara, sambil mengindikasikan bahwa pembicaraan semacam itu akan segera terjadi.

    Ekonom senior di Economist Intelligence Unit, Tianchen Xu, mengatakan bahwa ajakan berunding ini belum dapat disimpulkan menuju arah yang benar-benar positif. Menurutnya,  kedua pihak menunggu pihak lain mengalah terlebih dahulu.

    “Kita perlu mencermati pertukaran kata-kata ini dengan skeptis,” ujarnya. “Saya ykin bahwa keterlibatan tingkat kerja tertentu mungkin telah terjadi, atau akan segera terjadi, yang dapat mengakibatkan penurunan tarif ke tingkat yang tidak terlalu merusak sebesar 40% hingga 50% selama satu atau dua kuartal berikutnya.”

    (tps)

  • Video: AS Dapat Akses “Istimewa” ke Logam Tanah Jarang Ukraina

    Video: AS Dapat Akses “Istimewa” ke Logam Tanah Jarang Ukraina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat dan Ukraina resmi menandatangani kesepakatan penting pada Rabu 30 April 2025 yang memberikan Amerika Serikat akses istimewa terhadap mineral-mineral kritis di Ukraina, termasuk logam tanah jarang.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Jumat, 02/05/2025) berikut ini.

  • Video: Prioritas Netanyahu: Kalahkan Musuh Bukan Bebaskan Sandera

    Video: Prioritas Netanyahu: Kalahkan Musuh Bukan Bebaskan Sandera

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, membebaskan sandera bukan menjadi prioritasnya. Ia lebih mengutamakan mengalahkan para musuh Israel. Padahal sebelumnya, Netanyahu menekankan pembebasan sandera juga merupakan tujuan utama Israel.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Jumat, 02/05/2025) berikut ini.

  • Data Kemiskinan RI Versi Bank Dunia & BPS Berbeda, Ini Penjelasannya!

    Data Kemiskinan RI Versi Bank Dunia & BPS Berbeda, Ini Penjelasannya!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Dunia atau World Bank dalam Macro Poverty Outlook menyebutkan bahwa pada tahun 2024 lebih dari 60,3% penduduk Indonesia atau setara dengan 171,8 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan.

    Kendati demikian, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat kemiskinan Indonesia per September 2024 sebesar 8,57 persen atau sekitar 24,06 juta jiwa.

    Dalam keterangan resminya, BPS menjelaskan kedua data dengan angka yang jauh berbeda tersebut tidak saling bertentangan. Namun, perbedaan muncul karena adanya perbedaan standar garis kemiskinan yang digunakan dan untuk tujuan yang berbeda.

    Bank Dunia, menggunakan standar garis kemiskinan global yang disesuaikan dengan daya beli atau purchasing power parity (PPP) dan menilai kemiskinan di Indonesia berdasarkan standar negara upper-middle income. Yakni US$ 6,85 per kapita per hari.

    “Nilai dollar yang digunakan bukanlah kurs nilai tukar yang berlaku saat ini melainkan paritas daya beli. US$ 1 PPP tahun 2024 setara dengan Rp5.993,03,” ujar BPS dalam keterangan resminya dikutip Jumat (2/5/2025).

    Sementara BPS mengukur kemiskinan di Indonesia dengan pendekatan kebutuhan dasar atau Cost of Basic Needs (CBN). Jumlah rupiah minimum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar ini dinyatakan dalam Garis Kemiskinan.

    Garis kemiskinan dihitung berdasarkan pengeluaran minimum untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non-makanan. Komponen makanan didasarkan pada standar konsumsi minimal 2.100 kilokalori per orang per hari, disusun dari komoditas umum seperti beras, telur, tahu, tempe, minyak goreng, dan sayur, sesuai pola konsumsi rumah tangga Indonesia. Komponen non-makanan mencakup kebutuhan minimum untuk tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, pakaian, dan transportasi.

    “Oleh karenanya, garis kemiskinan yang dihitung oleh BPS dapat mencerminkan kebutuhan riil masyarakat Indonesia. Penghitungan serta rilis angka garis kemiskinan BPS dilakukan secara rinci berdasarkan wilayah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, dengan membedakan antara perkotaan dan perdesaan,” ujar BPS dalam keterangan resminya dikutip Jumat (2/5/2025).

    BPS mengingatkan perlu kehati-hatian dalam membaca angka garis kemiskinan. Garis kemiskinan adalah angka rata-rata yang tidak memperhitungkan karakteristik individu seperti usia, jenis kelamin, atau jenis pekerjaan. Secara mikro, angka ini tidak bisa langsung diartikan sebagai batas pengeluaran orang per orang.

    Sebagai contoh, di DKI Jakarta, garis kemiskinan per kapita pada September 2024 adalah Rp846.085 per bulan. Jika ada satu rumah tangga dengan lima anggota (ayah, ibu, dan tiga balita) maka tidak tepat jika diasumsikan bahwa kebutuhan atau pengeluaran ayah sama dengan balita.

    “Karena konsumsi terjadi dalam satu rumah tangga, pendekatan yang lebih tepat adalah melihat garis kemiskinan rumah tangga. Dalam kasus ini, garis kemiskinan rumah tangga tersebut adalah Rp4.230.425 per bulan. Angka inilah yang lebih representatif untuk memahami kondisi sosial ekonomi rumah tangga tersebut,” ujarnya.

    (mij/mij)

  • Bos Pengusaha Minta Buruh Jangan Asal Demo dan Mogok Kerja, Tuntut Ini

    Bos Pengusaha Minta Buruh Jangan Asal Demo dan Mogok Kerja, Tuntut Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hari Buruh yang jatuh 1 Mei 2025 menjadi momentum adanya pembenahan di sektor ini. Selain buruh yang menuntut adanya kesejahteraan, kalangan pengusaha juga memiliki tuntutan di hari buruh, diantaranya adalah meminta buruh agar menjaga iklim usaha dan investasi yang kondusif untuk masa depan ekonomi Indonesia.

    “Artinya investor itu bukan hanya melihat kenyamanan, infrastruktur, masalah pertanahan, tapi juga kan mereka juga lihat kondusivitas daripada pekerja-pekerja buruh, kita sehingga kita harapkan juga dari sisi buruhnya juga harus berperan untuk menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Sarman Simanjorang kepada CNBC Indonesia, Jumat (2/5/2025).

    Kondusivitas menjadi bagian penting bagi investor untuk tetap bisa menjalankan usahanya, sehingga peran buruh menjadi sangat penting.

    “Misalnya, bagaimana masalah perselisihan hubungan industrial itu diselesaikan secara musyawarah, mufakat, tidak perlu harus demo lah, mogok kerja, kayak gitu-gitu kan juga memberikan pengaruh pada suatu iklim usaha dan investasi yang kondusif,” kata Sarman.

    Foto: Aksi long march dari Konfederasi KASBI dan Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) saat demo May Day di Kawasan depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/5/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
    Aksi long march dari Konfederasi KASBI dan Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) saat demo May Day di Kawasan depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/5/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

    Selain itu, ada tuntutan lain dari pengusaha yakni para buruh dan pekerja agar semakin meningkatkan produktivitas di tempat kerja masing masing, kemudian meningkatkan skill, keahlian dan kompetensi, lalu menjaga selalu hubungan industrial yang harmonis dan kondusif

    Tidak ketinggalan untuk meningkatkan disiplin dan semangat kerja, menghormati dan menjalankan peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama, mengedepankan prinsip musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan di lingkungan masing masing serta prinsip kepentingan bersama pengusaha dan pekerja dalam perumusan revisi UU Ketenagakerjaan.

    Jika berbagai aspek itu terpenuhi, maka diharapakan kesejahteraan buruh juga bisa meningkat.

    “Karena kesejahteraan buruh dan pekerja bukan hannya tanggung jawab Pengusaha tapi juga tanggung jawab Negara,” sebut Sarman.

    (fys/wur)

  • Video: Plt Presiden Korea Selatan Resmi Mengundurkan Diri

    Video: Plt Presiden Korea Selatan Resmi Mengundurkan Diri

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pelaksana tugas Presiden Korea Selatan, Han Duck Soo, secara resmi mengundurkan diri pada 1 Mei 2025. Pengunduran diri ini mengakhiri spekulasi tentang sikap poliutiknya terhadap pemilihan Presiden Korea Selatan. Sebelumnya Ia digadang-gadang akan menjadi kandidat yang maju pencalonan pada 3 Juni mendatang.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Jumat, 02/05/2025) berikut ini.