Author: CNBCindonesia.com

  • Ada Kabar Buruk! GS Supermarket Tumbang dan Mau Tutup Total

    Ada Kabar Buruk! GS Supermarket Tumbang dan Mau Tutup Total

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah kabar dari tutupnya beberapa gerai Lulu Hypermarket, kini giliran supermarket asal Korea Selatan yakni GS Supermarket yang juga terancam tutup. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin membenarkan kabar dari tutupnya GS Supermarket.

    “Benar, karena kondisinya yang tidak memungkinkan, terpaksa GS Supermarket harus menutup gerainya,” kata Solihin kepada CNBC Indonesia, Kamis (7/5/2025).

    Pihaknya mengatakan hal ini karena efek dari lesunya daya beli masyarakat ditambah dengan kondisi ekonomi di Indonesia yang memang mengkhawatirkan.

    “Mereka terpaksa tutup ya karena kondisinya demikian, daya beli masyarakat masih lesu, ekonomi Indonesia juga mengkhawatirkan,” ungkapnya lagi.

    Foto: GS Supermarket. (detikcom/Grandyos Zafna)
    GS Supermarket. (detikcom/Grandyos Zafna)

    Solihin pun menambahkan kini masyarakat lebih selektif untuk membeli barang-barang, sehingga mereka cenderung membeli barang paling penting seperti sembako atau kebutuhan sehari-sehari.

    “Masyarakat sekarang makin selektif untuk berbelanja, ya paling kebutuhan sehari-hari saja,” pungkasnya.

    Sebelumnya, peritel asal Korea Selatan ini dikabarkan akan menutup semua gerainya di Indonesia, di mana supermarket ini hanya akan beroperasi hingga 31 Mei mendatang.

    Hal ini menambah daftar supermarket atau hypermarket yang tutup di Indonesia. Penutupan gerai GS Supermarket terjadi setelah peritel asal Timur Tengah yakni Lulu Hypermarket juga telah menutup beberapa gerainya dalam beberapa waktu terakhir.

    (chd/wur)

  • Perang India-Pakistan Pecah, RI Bisa Jadi Korban

    Perang India-Pakistan Pecah, RI Bisa Jadi Korban

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia Mining Institute (IMI) menilai, bila kondisi perang antara India dan Pakistan berlangsung lama, maka Indonesia bisa menjadi korbannya, khususnya mengenai ekspor batu bara.

    Tenaga Ahli IMI Irwandy Arif menyebut, ini dikarenakan India merupakan negara tujuan ekspor batu bara terbesar kedua Indonesia. Begitu juga dengan Pakistan, yang menjadi salah satu negara tujuan ekspor batu bara Indonesia, meski tidak besar.

    Apalagi, lanjutnya, India kini juga tengah menggencarkan pertambangan batu bara di dalam negeri. Hal ini tentunya dikhawatirkan akan membuat pasokan impor batu bara mereka akan menurun.

    “India salah satu pengimpor terbesar ke dua dari Indonesia. India saat ini juga sedang mengembangkan tambang-tambang batu bara mereka untuk supply ke PLTU mereka,” jelas Irwandy kepada CNBC Indonesia, Kamis (8/5/2025).

    Perihal konflik antar India dan Pakistan, Irwandy menilai hal tersebut bisa membuat anggaran kedua negara tersebut lebih fokus pada kebutuhan perang.

    Hal itu diproyeksikan bisa berpengaruh pada permintaan, khususnya India, terhadap batu bara Indonesia. “Perang India dan Pakistan, yang tentunya akan menyedot anggaran Pemerintah India bila perang berlanjut ke depan dan agak lama, punya pengaruh pembelian batu bara, termasuk pembelian dari Indonesia,” imbuhnya.

    “Tahun 2024 ekspor batu bara Indonesia ke India sekitar 110 juta ton. Ekspor ke Pakistan melalui importir terbesar di Pakistan hanya 600 ribu ton,” tandasnya.

    Plt. Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Batu Bara Indonesia (APBI) Gita Mahyarani mengungkapkan, saat ini belum merasakan adanya dampak signifikan dari kondisi geopolitik kedua negara tersebut.

    Namun, pihaknya mencatat adanya penurunan jumlah ekspor batu bara Indonesia ke India sejak awal tahun 2025 hingga 31,42% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 lalu.

    “Ekspor batubara ke India pada maret 2025 7,42 Juta ton yang turun YoY 31.42%,” jelasnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (8/5/2025).

    Yang terang, turunnya permintaan batu bara dari negara tersebut bukan karena adanya perang kedua negara tersebut. Melainkan, masuknya musim panas dan pengurangan porsi impor India untuk bisa memanfaatkan produksi batu bara lokalnya.

    Sementara dari Pakistan, permintaan batu bara juga terpantau mengalami penurunan. Bahkan sejak tiga tahun belakangan. Alasannya, kebijakan Pakistan yang mendorong untuk memanfaatkan batu bara produksi lokal.

    “Dalam tiga tahun terakhir pun terjadi penurunan impor batu bara Pakistan dari Indonesia, namun bukan karena perang melainkan karena kebijakan pemerintah Pakistan yang mendorong pemanfaatan batu bara lokal,” imbuhnya.

    Berkaca ke depan, APBI belum bisa memprediksi seperti apa dampak dari ekspor batu bara ke kedua negara tersebut.

    (pgr/pgr)

  • Masyarakat Jakarta Dapat Keringanan Pajak PBB-P2, Ini Rinciannya

    Masyarakat Jakarta Dapat Keringanan Pajak PBB-P2, Ini Rinciannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menghadirkan kebijakan insentif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) untuk tahun pajak 2025. Kebijakan ini telah diresmikan melalui Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 281 Tahun 2025 dan mulai berlaku sejak 8 April 2025.

    Insentif ini tidak hanya berlaku secara umum di seluruh wilayah DKI Jakarta, melainkan juga secara khusus disosialisasikan kepada masyarakat di 5 Wilayah Kota melalui berbagai kegiatan penyuluhan dan edukasi yang diadakan oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi DKI Jakarta. Melalui kebijakan ini, Pemprov DKI Jakarta menegaskan komitmen dalam rangka mewujudkan sistem perpajakan yang lebih adil dan proporsional dengan mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat di wilayah Jakarta.

    Berikut ini empat jenis insentif yang diberikan:

    1. Pembebasan Pokok PBB-P2 Tahun 2025

    Wajib Pajak orang pribadi dapat memperoleh pembebasan 100% untuk rumah tapak dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) maksimal Rp 2 miliar, atau rumah susun dengan NJOP maksimal Rp 650 juta.

    Syarat untuk memperoleh insentif ini antara lain memiliki NIK yang sudah tervalidasi di sistem pajak online dan hanya berlaku untuk satu objek pajak dengan NJOP tertinggi per 1 Januari 2025.

    2. Pengurangan Pokok PBB-P2

    Kebijakan ini diberikan secara otomatis dalam dua skema yakni 50% pengurangan untuk wajib pajak yang pada tahun 2024 menerima SPPT dengan nilai Rp 0 serta pengurangan nilai tertentu agar kenaikan PBB-P2 2025 tidak melebihi 50% dari nilai PBB-P2 tahun 2024.

    3. Keringanan Pokok PBB-P2

    Terdapat potongan pembayaran berdasarkan periode pelunasan. Khusus tahun pajak 2025, terdapat potongan pembayaran 10% untuk periode pelunasan dari 8 April–31 Mei, kemudian 7,5% untuk periode pelunasan 1 Juni–31 Juli, serta 5% untuk periode pelunasan 1 Agustus–30 September.

    Sementara itu, untuk tahun pajak 2020-2024 terdapat potongan pembayaran 5% yang berlaku untuk periode pelunasan hingga 31 Desember 2025. Potongan pembayaran juga diberikan untuk tahun pajak 2013-2019 sebesar 50%. Adapun untuk tahun pajak 2010-2012, terdapat tambahan 25% di luar keringanan yang telah diatur dalam Pergub 124 Tahun 2017.

    4. Pembebasan Sanksi Administratif

    Terdapat pembebasan bunga angsuran dan bunga keterlambatan untuk pembayaran PBB-P2 tahun 2013-2024 yang berlaku hingga 31 Desember 2025. Hal ini termasuk wajib pajak yang telah membayar pokok tetapi belum menyelesaikan sanksinya.

    Beragam insentif ini merupakan bentuk nyata dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam meringankan beban wajib pajak sekaligus mendorong peningkatan kepatuhan pajak. Pajak daerah memiliki peran vital dalam mendanai kebutuhan pembangunan dan pelayanan publik, khususnya di wilayah seperti Jakarta Utara yang juga tengah gencar memperkuat infrastruktur dan layanan masyarakat.

    Pemprov DKI Jakarta mengharapkan kebijakan insentif ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat Jakarta Utara dan seluruh warga DKI Jakarta. Sosialisasi juga akan terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta agar informasi ini tersampaikan secara merata. Segera manfaatkan insentif PBB-P2 2025 sekarang juga!

    (rah/rah)

  • Resmi Turun! Ini Daftar Harga BBM Terbaru di SPBU, Berlaku 8 Mei 2025

    Resmi Turun! Ini Daftar Harga BBM Terbaru di SPBU, Berlaku 8 Mei 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seluruh Badan Usaha Penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU resmi menurunkan harga produk BBM-nya, dimulai 1 Mei 2025 kemarin. Diantara yang menurunkan harga adalah PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR dan juga Vivo Energy Indonesia.

    Sebagai contohnya untuk harga BBM non subsidi di wilayah DKI Jakarta. Misalnya, harga BBM Pertamax atau RON 92 turun menjadi Rp 12.400 per liter dari yang sebelumnya Rp 12.500 per liter. Tak cuma Pertamax, harga Pertamax Turbo juga turun menjadi Rp 13.300 per liter dari sebelumnya Rp 13.500 per liter.

    Adapun untuk Pertamax Green atau RON 95 menjadi Rp 13.150 dari yang sebelumnya Rp 13.250 per liter pada April 2025.

    Nah, untuk jenis BBM solar seperti Dexlite (CN 51) mengalami penurunan menjadi Rp 13.350 per liter dari sebelumnya Rp 14.300 per liter dan Pertamina Dex (CN 53) harganya menjadi Rp 13.750 per liter dari sebelumnya Rp13.900 per liter.

    “PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum,” mengutip pengumuman resmi Pertamina, Rabu (7/5/2025).

    Nah, untuk BBM Shell Indonesia juga turun, harga Shell Super mulai 1 Mei 2025 ini menjadi Rp 12.730 per liter dari sebelumnya Rp 12.920 per liter. Adapun juga untuk Shell V Power menjadi Rp 13.170 per liter dari sebelumnya Rp 13.370 per liter. Sementara itu V-Power Diesel menjadi Rp 13.810 per liter dari sebelumnya Rp 14.060 per liter dan V-Power Nitro+ menjadi Rp 13.360 dari Ro 13.550 per liter.

    Berikut daftar harga BBM di seluruh SPBU RI, berlaku 8 Mei 2025:

    BBM Pertamina (Jakarta)

    Pertalite: Rp 10.000 per liter

    Solar Subsidi: Rp 6.800 per liter

    Pertamax: Rp 12.400 per liter

    Pertamax Turbo: Rp 13.300 per liter

    Pertamax Green: Rp 13.150 per liter

    Pertamina Dex: Rp 13.750 per liter

    BBM Shell (Jakarta)

    Super: Rp 12.730 per liter

    V-Power: Rp 13.170 per liter

    V-Power Diesel: Rp 13.180 per liter

    V-Power Nitro+: Rp 13.360 per liter

    BBM BP-AKR

    BP Ultimate: Rp 13.170 per liter

    BP 92: Rp 12.600 per liter

    BP Ultimate Diesel: Rp 13.810 per liter

    BBM Vivo Energy

    Revvo 90: Rp 12.650 per liter

    Revvo 92: Rp 12.730 per liter

    Revvo 95: Rp 13.170 per liter

    Diesel Primus Plus: Rp 13.810 per liter

    (pgr/pgr)

  • Google Mulai Gelombang PHK, Ratusan Pekerjaan Ini Kena

    Google Mulai Gelombang PHK, Ratusan Pekerjaan Ini Kena

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa teknologi Google dilaporkan memangkas sekitar 200 pekerjaan di seluruh unit bisnis globalnya, Selasa (6/5/2025). Hal ini dilaporkan media The Infomation yang dikutip Reuters, Kamis (8/5/2025).

    Dari informasi seorang sumber di perusahaan, pemangkasan dilakukan kepada karyawan yang bertanggung jawab atas penjualan dan kemitraan. Diketahui, perusahaan Amerika Serikat (AS) itu telah mengalihkan pengeluaran ke pusat data dan pengembangan AI, sambil mengurangi investasi di area lain.

    “Kami membuat sejumlah kecil perubahan di seluruh tim untuk mendorong kolaborasi yang lebih besar dan memperluas kemampuan kami untuk melayani pelanggan dengan cepat dan efektif,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

    Pemangkasan ini terjadi setelah bulan lalu Google memberhentikan ratusan karyawan di unit platform dan perangkatnya, yang menaungi platform Android, ponsel Pixel, dan Chrome di antara aplikasi lainnya.

    Pada bulan Januari 2023, induk perusahaan Google, Alphabet, mengumumkan rencana untuk memangkas 12.000 pekerjaan, atau 6% dari tenaga kerja globalnya. Diketahui, saat ini perusahaan tersebut memiliki 183.323 karyawan per 31 Desember 2024, menurut laporan pada bulan Februari.

    Di antara pemutusan hubungan kerja besar lainnya, induk perusahaan Facebook, Meta, memberhentikan sekitar 5% dari “karyawan dengan kinerja terendah” pada bulan Januari, sembari terus mempercepat perekrutan teknisi pembelajaran mesin.

    Microsoft juga memangkas 650 pekerjaan di unit Xbox pada bulan September. Amazon memberhentikan karyawan di beberapa unit, termasuk komunikasi, sementara Apple menghilangkan sekitar 100 peran dalam grup layanan digitalnya tahun lalu.

    (tps/tps)

  • Taktik China Jajah Amerika Usai Dihantam Tarif Trump Gila-gilaan

    Taktik China Jajah Amerika Usai Dihantam Tarif Trump Gila-gilaan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Donald Trump mengancam kelangsungan bisnis raksasa e-commerce China, Temu dan Shein. Pertama, Trump menetapkan tarif resiprokan untuk barang-barang impor China sebesar 145%.

    Selanjutnya, Trump juga menghapus kebijakan ‘de minimis’ yang membebaskan tarif impor untuk barang-barang di bawah US$800. Kebijakan de minimis selama ini menguntungkan Shein dan Temu untuk menjaga harga barang tetap murah.

    Dengan kebijakan tarif dan penghapusan de minimis, Temu dan Shein dikhawatirkan kesulitan menjual barang dengan harga terjangkau. Padahal, selama ini bisnis mereka moncer karena menawarkan barang dengan harga miring.

    Kendati demikian, beberapa pakar rantai pasokan mengatakan kebijakan Trump tak akan membunuh eksistensi Temu dan Shein di AS. Pasalnya, perusahaan China dikenal memiliki kemampuan beradaptasi yang baik di tengah terpaan bertubi-tubi dari AS.

    “Jangan remehkan mereka [Temu dan Shein]. Aplikasi e-commerce China semacam ini sangat cekatan dan tangkas. Mereka memiliki rencana darurat dan telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menanggung tarif dari perspektif margin,” kata Deborah Weinswig, CEO dan pendiri Coresight Research, dikutip dari CNBC International, Rabu (7/5/2025).

    Lebih lanjut, Weinswig mengatakan Temu dan Shein masih memiliki strategi untuk ‘menjajah’ pasar e-commerce AS. Bahkan, daya kompetisinya bisa lebih tinggi dalam melawan raksasa e-commerce asal AS.

    Senada dengan itu, CEO firma konsultan e-commerce pdPlus, Scott Miller, mengatakan Shein dan Temu akan tetap melanjutkan bisnisnya di AS dengan mengandalkan para pedagang lokal. Dengan begitu, mereka bisa menghindari ‘hukuman’ tarif tinggi.

    “Banyak penjual saat ini di Temu dan Shein berlokasi di China atau negara-negara di dekatnya, tetapi tidak semuanya. Perusahaan-perusahaan lokal AS telah bergabung dengan platform ini dengan kecepatan yang makin tinggi. Beberapa klien kami telah bergabung atau memulai proses pendaftaran hanya dalam beberapa bulan terakhir,” ia menjelaskan.

    Meski margin untuk menjual barang dagangan dari AS akan lebih rendah ketimbang mengirim langsung dari China, Temu dan Shein tetap dapat bersaing, menurut Miller.

    Dalam kasus Temu, para pedagang disebut lebih tertarik dengan fee yang rendah untuk platform. Selain itu, sistem bantuan yang ditawarkan Temu untuk pedagang dalam menjajakan barang dinilai lebih baik daripada yang ditawarkan Amazon asal AS.

    Dalam beberapa hari terakhir, Temu yang dimiliki PDD Holdings sudah mulai gencar menawarkan barang-barang dari gudang AS untuk konsumen AS.

    Pakar menyebut banyak barang-barang tersebut yang memang memiliki bahan mentah dari China, tetapi dikirim dalam jumlah besar ke gudang-gudang AS.

    Sementara itu, Shein mulai melakukan diversifikasi rantai pasokan dengan membangun operasi manufaktur di negara-negara luar China. Misalnya Turki, Meksiko, Brasil, dan dilaporkan juga Vietnam.

    Perusahaan kemungkinan masih akan mengirim barang langsung dari China dan bisa jadi akan mengambil margin tipis karena tarif.

    “Satu hal yang sangat baik dilakukan perusahaan China adalah strategi operasi yang mengandalkan margin tipis tetapi berdaya saing tinggi. Mereka akan mencari berbagai cara untuk bertahan,” kata profesor manajemen rantai pasokan di Miamy University, Henry Jin.

    Terlepas dari kemampuan beradaptasi dan bersaing dengan sengit, tak bisa dibantah tarif Trump memang berdampak pada Temu dan Shein. Sejak pertengahan April lalu, harga-harga barang di Shein terpantau sudah naik sekitar 5-50%.

    Temu juga sudah mulai menyesuaikan harga untuk barang-barang yang dikirim langsung dari China. Namun, Temu menegaskan harga jual untuk konsumen AS tak berubah karena platform bertransisi untuk bermitra dengan pedagang lokal.

    Hal lain yang menjadi kunci sukses Temu dan Shein adalah antarmuka platform yang menggunakan berbagai strategi untuk menjaga ketertarikan pengguna. Misalnya dengan memberikan notifikasi berkala di HP, algoritma rekomendasi produk yang relevan, hingga menonjolkan tampilan barang-barang diskon serta flash sale.

    Pada pekan ini, Temu menawarkan program ‘mega savings extravaganza’ yang berisi barang-barang lebih terjangkau untuk konsumen AS. Beberapa produk yang laris manis terjual adalah perhiasan dan alas matras murah. Belum jelas apakah barang-barang diskon itu merupakan timbunan inventaris sebelum tarif berlaku.

    Selain itu, aplikasi asal China juga kerap menampilkan ‘mini-game’ dengan imbalan kupon atau cara lain agar konsumen bisa mengumpulkan penghargaan tertentu. Hal ini menjadi strategi untuk mendorong konsumen membeli lebih banyak barang.

    Pakar menggarisbawahi kehebatan Shein dan Temi dalam strategi pemasaran, termasuk lewat livestreaming dan promosi media sosial.

    Menurut Weinswig, pengecer Amerika gagal mengenali ancaman dari Temu dan Shein, serta menyesuaikan rantai pasokan dan model harga mereka.

    (fab/fab)

  • Menperin Bantah Deindustrialisasi Landa RI, Sentil Ekonom-Buka Data

    Menperin Bantah Deindustrialisasi Landa RI, Sentil Ekonom-Buka Data

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menepis kabar buruk yang menimpa industri manufaktur di Tanah Air. Dia mengatakan, Indonesia tidak sedang mengalami deindustrialisasi.

    Hal itu dikatakannya mengacu pada sejumlah lembaga, baik dalam maupun luar negeri, yang menyebut industri manufaktur masih jadi prime mover atau penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.

    Dia pun mengutip data World Bank dan United Nations Statistics, nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia pada tahun 2023 menembus angka US$255,96 miliar. Capaian itu disebut sebagai yang tertinggi pernah diraih Indonesia.

    “Dari dua faktor saja, yakni Manufacturing Value Added (MVA) dan share terhadap PDB, belum berbicara mengenai kinerja capaian investasi dan ekspor, serta penyerapan tenaga kerja manufaktur, itu dengan sangat mudah bisa dipatahkan bahwa Indonesia tidak dalam fase deindustrialisasi,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (7/5/2025).

    Nilai Manufacturing Value Added (MVA) tersebut, imbuh dia, menempatkan Indonesia dalam 12 besar negara manufaktur dunia, serta yang terbesar kelima di Asia. Indonesia ada di bawah China, Jepang, India, dan Korea Selatan.

    “Di ASEAN, nilai MVA Indonesia tentunya menjadi yang tertinggi, jauh melampui nilai MVA negara-negara ASEAN, termasuk Thailand dan Vietnam. Rata-rata MVA dunia adalah US$78,73 miliar, sementara Indonesia mencatatkan rerata historis sebesar US$102,85 miliar. Pencapaian ini mencerminkan struktur industri manufaktur nasional yang kuat dari hulu ke hilir,” ujarnya.

    “Tren MVA Indonesia terus meningkat sejak tahun 2019, kecuali saat masa pandemi Covid-19. Dengan meningkatnya MVA ini, Indonesia setara dengan beberapa negara industri maju seperti Inggris, Rusia, dan Prancis,” cetusnya.

    Belum lagi, tukasnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sektor industri pengolahan nonmigas mengalami peningkatan dalam kontribusinya terhadap perekonomian nasional, yang tercermin dari catatan pada triwulan I tahun 2025 sebesar 17,50%.

    Kata Agus, capaian ini naik dibanding periode sama tahun 2024 sebesar 17,47% dan lebih tinggi dari sumbangsih sepanjang tahun 2024 yang berada di angka 17,16 persen. Begitu juga dengan dibandingkan dengan triwulan II-2022 pasca-Covid 19 melanda Indonesia, kontribusi ekonomi industri pengolahan nonmigas memiliki tren meningkat sampai dengan triwulan I-2025 ini.

    Dengan begitu, ucapnya, sejumlah indikator atau data kinerja positif industri manufaktur saat ini berkebalikan dengan yang disampaikan ekonom dan pengamat selama ini. Bahwa ada tren penurunan share PDB manufaktur yang menjadi dasar pernyataan mereka terkait deindustrialisasi yang melanda industri manufaktur Indonesia

    “Ekonom dan pengamat perlu melihat lebih dalam data PDB Industri Pengolahan Non Migas (IPNM) atau PDB manufaktur pada triwulan II tahun 2022 sejak pandemi Covid-19 berhenti melanda Indonesia sampai saat ini pada triwulan I tahun 2025. “Berdasarkan analisis teknokratis kami terhadap data PDB IPNM per triwulan tersebut, ditemukan bahwa ada tren peningkatan pada share PDB IPNM yang signifikan secara statistik,” tukasnya.

    “Jadi, patut dipertanyakan alasan para pengamat yang mengatakan bahwa Indonesia sedang masuk atau sudah masuk ke dalam tahap deindustrialisasi. Itu salah, karena kita bisa lihat dari data yang ada, kinerja industri manufaktur masih menjadi sumber pertumbuhan ekonomi,” kata Agus.

    Di sisi lain, lanjutnya, Kementerian Perindustrian terus menekankan pentingnya kebijakan strategis, pro-bisnis, dan pro-investasi untuk mendorong daya saing global industri nasional.

    “Indonesia juga memiliki potensi besar untuk terus memperluas pangsa pasar global, terutama melalui peningkatan ekspor produk hilir bernilai tambah tinggi, termasuk sektor industri makanan dan minuman, tekstil, logam, otomotif, serta elektronik,” kata Agus.

    (dce/dce)

  • Kupas Tuntas Jurus Industri Terapkan Praktik Keberlanjutan

    Kupas Tuntas Jurus Industri Terapkan Praktik Keberlanjutan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sektor industri dihadapkan berbagai tantangan dalam mengejar agenda keberlanjutan. Salah satunya adalah biaya dalam mengadopsi teknologi.

    Beberapa industri perlu melakukan investasi jumbo pada infrastruktur dan teknologi baru demi mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi sumber daya. Selain itu, kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang keberlanjutan turut menjadi hambatan.

    Tak hanya itu, industri juga harus menghadapi tekanan dari regulator dan masyarakat dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas praktik keberlanjutan. Tantangan lainnya adalah bagaimana menyeimbangkan antara kebutuhan ekonomi dan kebutuhan lingkungan.

    Padahal keberlanjutan membawa dampak positif bagi sektor industri. Dengan mengadopsi praktik berkelanjutan, industri dapat mengurangi biaya operasional melalui penghematan energi dan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi produksi.

    Penerapan keberlanjutan juga meningkatkan reputasi industri di mata konsumen hingga investor. Industri yang berkelanjutan juga mampu mengurangi risiko terkait dengan perubahan regulasi, perubahan iklim, dan kekurangan sumber daya.

    Di sisi lain, sektor industri memerlukan dukungan dari berbagai pihak dalam praktik keberlanjutan. Adapun regulator dapat memberikan insentif dan dukungan kebijakan untuk mendorong industri mengadopsi teknologi dan praktik berkelanjutan.

    Dukungan juga dibutuhkan sektor industri dari para penyedia teknologi praktik keberlanjutan. Dengan dukungan yang komprehensif dari berbagai pihak, industri dapat mencapai tujuan keberlanjutan.

    Dalam mendorong praktik keberlanjutan di sektor industri, Endress+Hauser Indonesia menggelar Endress+Hauser Indonesia Sustainability Recognition Forum 2025 dengan tema “Empowering Industry, Advancing Sustainability”. Acara ini akan digelar pada Kamis, 8 Mei 2025 pukul 09.30 WIB-13.30 WIB di ST Regis Hotel Jakarta.

    Adapun kegiatan ini akan menghadirkan para pemangku kepentingan baik regulator maupun sektor industri. Mereka akan membahas tren dan urgensi sustainability di sektor industri Indonesia, tantangan antara profitabilitas dan kebutuhan untuk lebih berkelanjutan, hingga regulasi untuk adopsi teknologi berkelanjutan di sektor industri.

    (dpu/dpu)

  • Video: HGU dan HGB Jatuh Tempo Bakal Dikembalikan ke Negara

    Video: HGU dan HGB Jatuh Tempo Bakal Dikembalikan ke Negara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto Meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang, Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengecek semua konsesi Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) sudah jatuh tempo agar dikembalikan ke negara

    Selengkapnya saksikan di Program Property Point CNBC Indonesia, Rabu (07/05/2025).

  • Ada Perang! Segini Proyeksi Ekspor Batu Bara ke India & Pakistan

    Ada Perang! Segini Proyeksi Ekspor Batu Bara ke India & Pakistan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) memproyeksikan permintaan batu bara Indonesia untuk India dan Pakistan tahun ini masih tinggi di tengah perang yang berkecamuk.

    Direktur Eksekutif APBI Gita Mahyarani mengungkapkan pihaknya memproyeksikan permintaan batu bara dari India tahun ini mencapai 162 juta ton. Sedangkan, proyeksi permintaan batu bara dari Pakistan tahun ini mencapai 94 juta ton. “Kalau proyeksinya India kurang lebih 162 juta ton. Pakistan kurang lebih 94 juta ton,” kata Gita kepada CNBC Indonesia, Rabu (7/5/2025).

    Sejatinya, sampai pada Maret 2025 ini, permintaan batu bara untuk kedua negara tersebut mengalami penurunan. Untuk India misalnya, turun hingga 31,42% atau 7,42 juta ton diperiode yang sama tahun lalu.

    Bukan karena adanya perang, penurunan terjadi karena musim panas dan kebijakan pengurangan impor demi menggenjot produksi di dalam negeri. “Banyak industri disana telah mengurangi impor untuk pasokan domestiknya,” tambahnya.

    Sementara Pakistan, permintaan batu baranya juga turun selama tiga tahun belakangan. Alasannya, Pakistan yang mendorong untuk memanfaatkan batu bara produksi lokal.

    “Dalam tiga tahun terakhir pun terjadi penurunan impor batu bara Pakistan dari Indonesia, namun bukan karena perang melainkan karena kebijakan pemerintah Pakistan yang mendorong pemanfaatan batu bara lokal,” imbuhnya.

    Berkenaan dengan kondisi global, belum bisa diprediksi pengaruhnya terhadap ekspor.

    “Hanya saja secara umum tanpa melihat kondisi perang, sudah ada penurunan permintaan dari Indonesia yang salah satu penyebab utamanya dikarenakan kedua negara tersebut menggenjot domestik,” tandas Gita

    (pgr/pgr)