Author: CNBCindonesia.com

  • Review Samsung Galaxy Tab S10 FE+: Tablet Mewah Baterai Jumbo Terbaru!

    Review Samsung Galaxy Tab S10 FE+: Tablet Mewah Baterai Jumbo Terbaru!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Belum lama ini, Samsung kembali ke pasar tablet dengan memboyong seri Galaxy Tab S10 FE dan FE+ ke Indonesia. Keduanya merupakan penerus dari Tab S9 FE.

    CNBC Indonesia berkesempatan mencicipi langsung Galaxy Tab S10 FE+ selama seminggu. Tablet ini kami gunakan untuk kegiatan sehari-hari untuk menunjang produktivitas kerja, hingga menjajal konten hiburan. Berikut ulasannya:

    Desain

    Foto: Samsung Galaxy Tab S10 rilis. (CNBC Indonesia/Novina)
    Samsung Galaxy Tab S10 rilis. (CNBC Indonesia/Novina)

    Samsung Galaxy Tab S10 FE+ memiliki layar berukuran 13,1 inci dilengkapi dengan bezel 8,1 mm. Tablet ini sudah mendukung S Pen, yang bisa ditempelkan di bagian belakang perangkat.

    Menurut kami, bezelnya masih cukup tebal. Namun penampakan layarnya masih luas meski tampilannya dibagi untuk tiga aplikasi sekaligus.

    Pengguna juga bisa membuat beberapa aplikasi tampil dalam jendela melayang, membuatnya lebih fleksibel dan efektif dalam satu layar yang luas.

    Tablet ini memiliki ketebalan 6mm dan berat 668 gram. Meski ditambah case, perangkat ini masih cukup ramping dan ringan. Jadi masih cukup bisa dibawa dengan ringkas menggunakan tas berukuran kecil ataupun dibawa-bawa tanpa perlu merasa terlalu berat.

    S Pen

    Foto: Tab S10 Fe+. (CNBC Indonesia/Novina)
    Tab S10 Fe+. (CNBC Indonesia/Novina)

    S Pen termasuk dalam tablet ini. Jadi akan sangat berguna bagi Anda yang menggunakannya untuk menggambar atau mengedit sesuatu.

    Pada Samsung Note juga disediakan fitur pengubah dari tulisan tangan menjadi ketikan. Respon S Pen juga sangat cepat saat digunakan menggores tulisan ataupun menggambar.

    Saat S Pen digunakan akan muncul tombol cepat. Tombol ini memiliki beberapa fitur yang bisa digunakan secara cepat dengan S Pen, seperti fitur AI, menulis di Note atau melakukan tulisan layar.

    Baterai

    Baterai menjadi salah satu hal penting untuk menunjang produktivitas pengguna tablet. Tab S10 FE+ menggunakan baterai cukup besar 10.090 mAh.

    Untuk penggunaan aktif seperti mengetik, mendengarkan musik hingga menonton video, tablet ini tahan seharian dengan sekali pengisian ulang saja. Perangkat juga tak panas ataupun nge-lag meski digunakan dalam waktu yang lama.

    Spesifikasi Lainnya

    Foto: Tab S10 Fe+. (CNBC Indonesia/Novina)
    Tab S10 Fe+. (CNBC Indonesia/Novina)

    Tablet ini mendukung keyboard cover. Penggunaannya cukup mudah dengan menempatkan keyboard secara langsung ke dalam cover.

    Keyboardnya nyaman digunakan. Namun memang penempatan tablet masih kurang miring, jadi tablet bisa dilepas jika ingin menggunakannya lebih fleksibel.

    Sementara itu, satu kamera ditempatkan masing-masing di bagian belakang dan depan. Kameranya dengan besaran 13 MP (bagian belakang) dan 12 MP (depan) yang sudah cukup baik jika untuk memotret dan mengambil video.

    Kamera depan diletakkan di bagian tengah saat tablet diletakkan secara landscape. Jadi tepat digunakan jika untuk kebutuhan video meeting.

    Tablet ini menggunakan dua speaker di samping kanan dan kiri perangkat. Meski suaranya terasa kurang mantap, namun kami merasa suaranya masih cukup untuk mendengarkan musik, video ataupun kebutuhan pekerjaan seperti menelepon atau video call.

    Spesifikasi Samsung Tab S10 FE+

    Layar: 13,1 inci
    Dimensi: 194.7 x 300.6 x 6.0 mm
    Berat: 668 gram
    Kamera depan: 12 MP
    Kamera belakang: 13 MP
    Penyimpanan: 12GB/256GB
    Baterai: 10.090 mAH
    Chipset:
    Harga: Wifi 12/256GB Rp 10,999 juta
    5G 12/256 GB Rp 11,999 juta

    (fab/fab)

  • Sosok Astronaut NASA Tertua, Masih Kuat Bolak-balik Antariksa

    Sosok Astronaut NASA Tertua, Masih Kuat Bolak-balik Antariksa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Berusia tua bukan berarti tak produktif. Ambil contoh Don Pettit, seorang astronaut NASA berusia 70 tahun yang masih aktif menjalankan misi.

    Pettit baru saja merayakan ulang tahun ke-70 pada 20 April 2025. Bertepatan dengan momen spesial itu, Pettit kembali ke Bumi setelah menghabiskan 7 bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). 

    Pettit, bersama dua kosmonaut Rusia, Alexei Ovchinin dan Ivan Vagner, mendarat dengan kapsul Soyuz di Kazakhstan pada 20 April 2025. Selama 220 hari di orbit, mereka mengelilingi Bumi sebanyak 3.520 kali dan menempuh perjalanan sejauh 150 juta kilometer.

    Ini merupakan penerbangan luar angkasa keempat bagi Pettit, yang telah menghabiskan total lebih dari 18 bulan di orbit sepanjang karier 29 tahunnya di NASA.

    Kapsul kecil para astronaut mendarat di kawasan terpencil di tenggara Dzhezkazgan sekitar pukul 01.20 GMT, hanya beberapa jam setelah undocking dari ISS.

    Foto-foto yang dibagikan NASA menunjukkan kapsul tersebut mendarat dengan bantuan parasut, diiringi latar belakang matahari terbit yang dramatis.

    Setelah mendarat, ketiga astronaut terlihat memberikan isyarat jempol saat dievakuasi menuju tenda medis.

    Meski tampak kelelahan, NASA memastikan Pettit dalam kondisi baik untuk astronaut seusai misi luar angkasa, demikian dikutip dari Straits Times, Selasa (27/5/2025).

    Dari Kazakhstan, Pettit dijadwalkan terbang ke kota Karaganda sebelum melanjutkan perjalanan ke Johnson Space Center di Texas, AS.

    Selama di ISS, ketiganya menjalankan berbagai penelitian penting, termasuk teknologi penyaringan air, pertumbuhan tanaman di kondisi ekstrem, serta perilaku api di mikrogravitasi.

    Misi mereka hampir sepanjang misi terlama NASA baru-baru ini, di mana astronaut Butch Wilmore dan Suni Williams menghabiskan sembilan bulan di orbit akibat kegagalan teknis pesawat mereka.

    Kisah Pettit memberikan inspirasi kepada kita untuk terus berkarya sepanjang masih bisa hidup. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (fab/fab)

  • Trump Ditolak Mentah-mentah, Blak-blakan Sindir Bos Apple

    Trump Ditolak Mentah-mentah, Blak-blakan Sindir Bos Apple

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penolakan bos Apple Tim Cook ikut dalam lawatan pemerintah Amerika Serikat (AS) ke Asia Barat berbuntut panjang. Donald Trump dikabarkan kesal dengan penolakan tersebut.

    Gedung Putih diketahui mendorong para bos ataupun perwakilannya dari perusahaan AS bergabung dalam kepergiaannya ke sejumlah negara. Sejumlah pemimpin perusahaan ikut dalam lawatan tersebut termasuk CEO Nvidia Jensen Huang, Sam Altman dari OpenAI, Larry Fink dari BlackRock, Jane Frasder dari Citigroup dan Lisa Su dari AMD.

    Misalnya dia menyindir Tim Cook yang tak ikut saat berpidato di Riyadh. Sebaliknya Trump memuji kehadiran Jensen Huang, CEO Nvidia.

    “Maksud saya, Tim Cook tidak ada di sini namun Anda ada,” kata Trump kepada Huang dikutip dari Business Standard, Selasa (27/5/2025).

    Tak hanya itu, sindiran kembali dialamatkan kepada Cook saat Trump berada di Qatar. Dia merujuk pada investasi besar-besaran Apple ke India, untuk melepas keterikatan perusahaan dengan China yang juga terlibat perang dagang melawan AS.

    “Saya dengar Anda membangun di seluruh India, saya tidak ingin Anda membangun di India,” katanya setelah memuji investasi Apple di AS.

    Trump juga mulai mengancam lewat kenaikan tarif produk Apple. Dalam salah satu unggahan di media sosial, dia mengatakan akan mengenakan tarif 25% untuk produk iPhone yang diproduksi di mana saja kecuali AS.

    Tarif baru juga menyusul laporan The Financial Times soal investasi Foxconn yang memasok produk Apple sebesar US$1,5 miliar di India.

    Ancaman ini terjadi setelah Tim Cook yang melobi untuk mengecualikan iPhone yang dirakit di China dari tarif 145% yang dibuat Trump beberapa waktu lalu.

    Sementara itu, juru bicara Gedung Putih, Kush Desai mengatakan pemindahan pabrik manufaktur ke dalam negeri untuk alasan keamanan dan ekonomi nasional.

    “Presiden Trump secara konsisten menjelaskan perlunya memindahkan pabrik manufaktur yang penting untuk keamanan nasional dan ekonomi kita termasuk untuk semikonduktor dan produk semikonduktor,” jelas Desai.

    (fab/fab)

  • Harga iPhone Turun Drastis di RI Tinggal Rp 6 Jutaan, Cek Daftarnya!

    Harga iPhone Turun Drastis di RI Tinggal Rp 6 Jutaan, Cek Daftarnya!

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa model iPhone yang dijual di Indonesia terpantau mengalami pemangkasan harga pada Mei 2025. Pantauan CNBC Indonesia dari situs resmi iBox Indonesia, Selasa (27/5/2025), tak cuma model iPhone lawas yang didiskon.

    Varian iPhone 16 teranyar juga mengalami penurunan harga. Mulai dari iPhone 16, iPhone 16 Plus, iPhone 16 Pro, iPhone 16 Pro Max. Hanya iPhone 16e yang tak mengalami pemangkasan harga.

    Bagi masyarakat Indonesia yang berniat untuk membeli HP baru dan beralih ke iPhone, bisa menikmati momentum pemangkasan harga di Tanah Air.

    Tak main-main potongan harga yang ditawarkan tembus Rp 2 juta. Berikut daftar harga iPhone diskon di Indonesia, menurut pantauan CNBC Indonesia di laman iBox Indonesia:

    Harga iPhone 16 Mei 2025

    128 GB dari Rp 16.999.000 jadi Rp 14.999.000

    256 GB dari Rp 19.499.000 jadi Rp 17.499.000

    512 GB dari Rp 23.499.000 jadi Rp 21.999.000

    Harga iPhone 16 Plus Mei 2025

    128 GB dari Rp 18.999.000 jadi Rp 16.999.000

    256 GB dari Rp 21.499.000 jadi Rp 19.499.000

    512 GB dari Rp 25.499.000 jadi Rp 23.999.000

    Harga iPhone 16 Pro Mei 2025

    128 GB dari Rp 21.999.000 jadi Rp 18.499.000

    256 GB dari Rp 24.499.000 jadi Rp 21.499.000

    512 GB dari Rp 28.499.000 jadi Rp 25.999.000

    1 TB dari Rp 32.499.000 jadi Rp 30.499.000

    Harga iPhone 16 Pro Max Mei 2025

    256 GB dariRp 25.999.000 jadi Rp 22.499.000

    512 GB dari Rp 30.999.000 jadi Rp 27.999.000

    1 TB dari Rp 34.999.000 jadi Rp 32.999.000

    Harga iPhone 15 Mei 2025

    128 GB dari Rp 14.499.000 jadi Rp 11.499.000

    256 GB dari Rp 17.499.000 jadi Rp 13.999.000

    512 GB dari Rp 21.499.000 jadi Rp 17.999.000

    Harga iPhone 15 Plus Mei 2025

    128 GB dari Rp 16.499.000 jadi Rp 13.499.000

    256 GB dari Rp 19.499.000 jadi Rp 15.999.000

    512 GB Rp 23.499.000 jadi Rp 19.999.000

    Harga iPhone 14 Mei 2025

    128 GB dari Rp 12.499.000 jadi Rp 9.749.000

    256 GB dari Rp 15.299.000 jadi Rp 11.999.000

    Harga iPhone 13 Mei 2025

    128 GB dari Rp 10.299.000 jadi Rp 8.499.000

    256 GB dari Rp 12.799.000 jadi Rp 9.999.000

    Harga iPhone 12 Mei 2025

    64GB dari Rp 11.499.000 jadi Rp 6.749.000

    128 GB dari Rp 12.499.000 jadi Rp 7.499.000

    (fab/fab)

  • Peneliti Teriak Tanda Kiamat, Putih Berubah Jadi Biru

    Peneliti Teriak Tanda Kiamat, Putih Berubah Jadi Biru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tanda kiamat perubahan iklim mulai terlihat di kutub. Wilayah yang biasanya ditutupi es dengan warna putih, kini berubah menjadi biru.

    Bahkan dalam laporan University of Colorado Boulder, perubahan pada kutub bisa terjadi lebih cepat dalam waktu 10 tahun.

    Dalam beberapa dekade terakhir, penurunan jumlah es memang jadi yang terbesar. Misalnya pada September 2023, hanya ada 3,3 juta kilometer persegi es saja di Samudera Arktik.

    Sementara itu, Ilmuwan dari Institut Penelitian Arktik dan Alpine CU Boulder menemukan tutupan es kemungkinan hanya akan ada di bawah satu juta kilomter pada empat tahun lebih awal. Namun bisa saja lebih cepat 18 tahun dari jadwal sebelumnya.

    Emisi gas rumah kaca jadi faktor utama kejadian tersebut. Lebih banyak panas Matahari yang diserap lautan membuat es mencair dan pemanasan menjadi lebih buruk.

    Salah satu dampak mencairnya es di kutub dirasakan hewan-hewan yang hidup di sana. Misalnya anjing laut dan beruang kutub, dan ikan yang berpindah ke Samudra Arktik.

    Selain itu manusia yang tinggal dekat laut juga terdampak. Karena gelombang laut kian membesar saat es laut menyusut.

    Sebenarnya ada cara mengurangi dampak tersebut. Yakni dengan menjaga emisi pada level serendah mungkin.

    “Jadi meskipun kondisi bebas es tidak dapat dihindari, kita harus menjaga emisi serendah mungkin untuk menghindari ‘bebas es’ yang berkepanjangan,” kata Alexandra Jahn, peneliti dari Institut Penelitian Arktik dan Alpine CU Boulder.

    (dem/dem)

  • Pabrik China Ramai-ramai Tumbang Gara-gara Trump

    Pabrik China Ramai-ramai Tumbang Gara-gara Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pabrik penyuplai Apple yang terdaftar di bursa China rontok berjamaah pada Senin (26/5) waktu setempat, usai pengumuman tarif baru dari Presiden AS Donald Trump untuk impor iPhone sebesar 25%.

    Saham Luxshare yang merupakan perakit iPhone dan AirPods anjlok 2,2%. Sementara itu, Lens Tech yang membuat layar iPhone ambruk 1,8%.

    Pabrik pembuat AirPods, Goertek, juga terkoreksi 1,1%, dikutip dari Reuters, Selasa (27/5/2025).

    Pada Jumat (23/5) waktu setempat, Trump mengancam akan memberlakukan tarif 25% untuk iPhone yang dijual di AS dan tidak diproduksi di negeri Paman Sam.

    Tarif terbaru ini tak cuma berlaku khusus bagi Apple, melainkan semua produsen HP yang menjual barang ke AS tetapi tidak memiliki fasilitas manufaktur di negara tersebut.

    Ancaman ini merupakan bagian dari ambisi AS untuk mendorong industri manufaktur domestik. Sebelumnya, Apple sudah terdampak ancaman tarif tinggi 145% dari AS untuk barang-barang impor dari China.

    Apple lantas menggenjot pemindahan manufakturnya dari China ke India. Namun, hal ini tak membuat Trump puas. Ia ingin iPhone diproduksi di AS.

    Sebagai informasi, tarif tinggi 145% dari AS untuk barang impor China saat ini ditangguhkan hingga 90 hari, menurut kesepakatan AS-China di Jenewa, Swiss, beberapa saat lalu.

    Apple sempat bernapas lega dan memiliki waktu lebih banyak untuk memindahkan manufaktur ke India. Namun, perang dagang terbaru yang dilontarkan Trump kali ini terkhusus bagi produsen perangkat elektronik, termasuk Apple.

    Sebelumnya, Apple mengumbar rencana untuk mempercepat pemindahan manufaktur untuk iPhone yang dijual di AS dari China ke India pada 2026 mendatang. Agaknya Apple perlu memikirkan strategi baru dengan penetapan tarif teranyar dari Trump.

    Trump menekankan bahwa Apple boleh saja memindahkan manufaktur ke India. Namun, Apple harus menanggung konsekuensi tarif 25% untuk menjual iPhone buatan India di AS.

    (fab/fab)

  • Video: Gak Cuma Saol Harga Murah, Begini Persaingan Pasar Smart TV RI

    Video: Gak Cuma Saol Harga Murah, Begini Persaingan Pasar Smart TV RI

    Jakarta, CNBC Indonesia- Produsen elektronik ternama Tiongkok yang mengembangkan produksi Televisi (TV) Pintar dengan harga terjangkau terus berekspansi menjangkau pasar di Indonesia

    Marketing Director Skyworth Indonsia, Wu Xuanxue menyebutkan produksi TV Skyworth yang memiliki merk dagang Coocaa tidak hanya menjual TV namun menghadirkan hiburan bagi masyarakat Indonesia.

    Coocaa yang memiliki pabrik di Cikarang ini tidak hanya dijual murah namun menawarkan teknologi penyimpanan yang lebih tinggi hingga 2+32GB sehingga TV bisa digunakan untuk bermain game dan bekerja.

    Seperti apa strategi pengembangan teknologi Coocaa memperluas pasar elektronik utamanya “Smart TV” di tengah ketidakpastian ini? Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Marketing Director Skyworth Indonsia, Wu Xuanxue dalam Profit, CNBC Indonesia (Selasa, 27/05/2025)

  • Asing Serbu RI Buka 60 Ribu Pekerjaan Baru, Ini Bocoran Menkomdigi

    Asing Serbu RI Buka 60 Ribu Pekerjaan Baru, Ini Bocoran Menkomdigi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Investasi Microsoft diharapkan bisa berdampak pada ekonomi Indonesia mencapai US$2,5 miliar (Rp 41 triliun). Ini terkait gelontoran investasi US$1,7 miliar (Rp 27 triliun), termasuk pembukaan pusat cloud region di Indonesia.

    “Kami menyambut peluncuran ini sebagai bagian dari kontribusi terhadap penguatan infrastruktur digital nasional,” kata Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam acara Microsoft AI Tour, Selasa (27/5/2025).

    “Dan tentu kami berharap investasi ini berdampak kepada ekonomi sebesar US$2,5 miliar atau sekitar Rp 41 triliun dalam empat tahun ke depan,” dia menambahkan.

    Meutya mengatakan permintaan layanan pusat data secara global terus mengalami peningkatan. Dalam konsumsi energi saja naik dari 79 GW pada 2023 menjadi 90 GW dalam waktu setahun dan diperkirakan mencapai 180 GW tahun 2030.

    Angka tersebut mencerminkan ketergantungan dunia kian besar pada arsitektur data yang kuat, dari efisien, aman dan berkelanjutan. Termasuk kebutuhan infrastruktur modern untuk transformasi digital.

    “Indonesia juga memahami transformasi digital tidak mungkin dicapai tanpa infrastruktur yang modern. Tanpa infrastruktur yang merata dan dapat diakses secara luas,” kata Meutya.

    Nilai pasar pusat data Indonesia disebutkan bisa bertumbuh US$3,79 miliar pada 2030. Nilainya sendiri tahun lalu sebesar US$2,39 miliar.

    Pertumbuhan nilai itu didorong oleh permintaan global. Ada juga terkait tingginya kebutuhan layanan digital domestik.

    Investasi Microsoft, Meutya mengatakan diharapkan bisa sebagai perluasan infrastruktur. Selain itu juga dapat sebagai katalis pembangunan nasional.

    “Tapi juga menjadi katalis pembangunan nasional dengan potensi penciptaan lapangan kerja sebanyak 60 ribu hingga tahun 2028,” jelasnya,.

    Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir mengatakan Central Cloud Region yang baru dibuka menjadi tonggak penting untuk pemberdayaan individu dan organisasi. Diharapkan juga dapat menciptakan, mengembangkan dan memperluas skala di Indonesia.

    Dharma juga mengajak untuk bisa mengeksplorasi pembentukan pusat AI nasional. Salah satu harapannya dapat menciptakan solusi untuk Indonesia.

    “Guna mempercepat inovasi, mengembangkan talenta lokal, serta menciptakan solusi nyata yang sejalan dengan prioritas nasional Indonesia,” ucap Dharma.

    (fab/fab)

  • Bangkitnya Raja Ecommerce China Setelah Ditinggal Pendiri

    Bangkitnya Raja Ecommerce China Setelah Ditinggal Pendiri

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raja e-commerce China, Alibaba, pelan-pelan bangkit seiring membaiknya hubungan antara sang pendiri, Jack Ma, dengan pemerintahan Xi Jinping.

    Alibaba sempat karam digerus persaingan dengan pemain baru seperti PDD Holdings. Masa kelam tersebut dialami ketika Jack Ma mendapat tekanan pemerintah dan terpaksa ‘kabur’ dari China.

    Alibaba juga sempat mengalami restrukturisasi besar-besaran pada unit-unit bisnisnya yang memicu eksodus para petinggi. Namun, berbagai terpaan itu bisa dilewati dan kini Alibaba mulai menunjukkan taringnya kembali.

    Beberapa saat lalu, Alibaba mengumumkan kemitraan strategis dengan Apple untuk menghadirkan fitur kecerdasan buatan (AI) Apple Intelligence bagi iPhone yang dijual di China.

    Terbaru, Alibaba kembali mencatat pencapaian moncer dari portal Taobao Instant Commerce miliknya. Portal tersebut fokus pada pengiriman barang instan dalam waktu 60 menit.

    Sebulan pasca dirilis, layanan tersebut sudah menerima 40 juta pesanan setiap harinya, dikutip dari Reuters, Selasa (27/5/2025).

    Portal Taobao Instant Commerce memasukkan vendor-vendor dari unit bisnis pengiriman makanan Eleme milki Alibaba ke dalam aplikasi belanja utama Taobao.

    Tren pengiriman instan memang sedang digenjot oleh e-commerce China untuk meningkatkan daya saing. Keberhasilan Alibaba menandai peralihan besar-besaran di platform online China dalam beberapa bulan terakhir.

    Beberapa raksasa e-commerce China seperti Alibaba, JD, dan Meituan dalam beberapa bulan terakhir menggelontorkan investasi besar untuk mendorong layanan ‘ritel instan’. Hal ini menunjukkan iklim persaingan yang kian kencang untuk memberikan manfaat ke konsumen.

    (fab/fab)

  • Dorong Keberlanjutan, Schneider Electric Luncurkan Produk MCSeT

    Dorong Keberlanjutan, Schneider Electric Luncurkan Produk MCSeT

    Jakarta, CNBC Indonesia – Schneider Electric™️ resmi meluncurkan produk terbaru yang disebut dengan MCSeT. Produk ini ditujukan untuk memberi solusi manajemen energi yang lebih efisien dan berkelanjutan di tengah kebutuhan industri modern yang terus meningkat.

    Sebagai informasi, kebutuhan terhadap sistem distribusi listrik yang andal dan efisien semakin besar di Indonesia. Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan energi, percepatan elektrifikasi industri, dan meningkatnya beban sistem distribusi listrik.

    Pemerintah pun telah menargetkan penambahan jaringan transmisi sepanjang 48.000 kilometer (km) guna mendukung peningkatan kapasitas pembangkit listrik sebesar 71 gigawatt (GW) hingga 2034 nanti. Dengan begitu, dibutuhkan solusi distribusi yang efisien, berkelanjutan, hingga mengusung kapabilitas digital untuk meningkatkan konektivitas, visibilitas, dan pengelolaan sistem secara real-time.

    Lantas, Schneider Electric hadir dengan inovasi produk MCSeT hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut melalui pendekatan yang cerdas, terintegrasi, dan siap mendukung transformasi jaringan distribusi masa depan. Asal tahu saja, MCSeT diproduksi di fasilitas produksi Schneider Electric di Cikarang, Indonesia. Lokasi ini menjadi pusat produksi global pertama bagi Schneider Electric untuk solusi tersebut.

    Dengan adanya fasilitas produksi tersebut, pemenuhan pesanan akan dilakukan oleh Schneider Electric baik untuk pasar domestik maupun internasional. Hal ini akan menegaskan peran strategis Indonesia dalam mendukung pengembangan infrastruktur energi yang lebih cerdas dan terhubung secara global.

    Terdapat sejumlah fitur unggulan yang dimiliki oleh MCSeT, antara lain:

    ● Integrasi digital

    Pada dasarnya, pemantauan real-time merupakan elemen kunci dari MCSeT. Melalui sensor yang terhubung melalui Internet of Thing (IoT), alat ini mampu mendeteksi 63% potensi skenario downtime, sehingga memungkinkan pemeliharaan dilakukan secara terencana berdasarkan kondisi aktual. Sensor yang ada pada alat ini akan membantu mengidentifikasi potensi gangguan yang dapat menyebabkan downtime.

    Selain itu, MCSeT juga kompatibel dengan perangkat lunak dan layanan digital Schneider Electric, sehingga memungkinkan pengelolaan energi yang lebih cerdas dan pengambilan keputusan berbasis data.

    ● Pemeliharaan berdasarkan kondisi

    Berbekal sensor yang terkoneksi sejak proses manufaktur, MCSeT terbaru memungkinkan pemantauan real-time dan pemeliharaan secara proaktif. Berkat dukungan layanan EcoCare, pengguna mendapatkan akses bantuan teknis dari tenaga ahli, notifikasi dini, dan rekomendasi berbasis data untuk menjaga performa sistem tetap optimal.

    Inovasi ini membuat MCSet dapat membantu pengguna mendeteksi dan mengatasi berbagai potensi gangguan, antara lain sambungan listrik yang tidak optimal, kerusakan isolasi, atau komponen pemutus sirkuit yang mulai menurun fungsinya, mengurangi risiko downtime tidak terduga dan berpotensi menghemat biaya pemeliharaan hingga 40%.

    ● MCSeT terbaru

    MCSeT kini dilengkapi pemutus sirkuit EvoPacT yang mampu menawarkan kinerja lebih unggul dibandingkan model sebelumnya. Produk ini juga mampu menangani hingga lima kali lebih banyak siklus pemutusan dan penyambungan listrik.

    ● Pengurangan risiko

    MCSeT terbaru juga membantu memangkas risiko kerja pada peralatan listrik. Selain memungkinkan pemantauan kondisi melalui sensor nirkabel, fungsi seperti pembukaan dan penutupan pemutus sirkuit, pengoperasian racking, dan pengaktifan grounding switch secara digital dapat dijalankan secara digital melalui HMI atau aplikasi seluler. Hal ini memungkinkan operator bekerja dari jarak aman, di luar area berisiko arc flash atau zona di sekitar peralatan listrik tempat potensi loncatan arus listrik yang dapat menimbulkan panas ekstrem dan ledakan.

    EVP Power Systems Schneider Electric, Melton Chang mengatakan, peluncuran MCSeT with EvoPacT menjadi tonggak penting dalam komitmen Schneider Electric terhadap keberlanjutan dan inovasi.

    “Kami bangga dapat menghadirkan solusi yang tidak hanya membantu meningkatkan masa pakai dan meningkatkan keselamatan, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan jejak karbon pelanggan kami melalui penghematan material dan minimnya kebutuhan pemeliharaan,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa (27/5/2025).

    Sementara itu, President Director Indonesia & Timor Leste, Schneider Electric, Martin Setiawan menambahkan, transformasi sistem kelistrikan pada dasarnya membutuhkan solusi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga relevan dengan kebutuhan lokal dan mampu diimplementasikan secara nyata.

    Peluncuran MCSeT with EvoPacT menjadi bagian dari komitmen Schneider Electric dalam rangka mendukung modernisasi infrastruktur distribusi listrik di Indonesia melalui teknologi yang cerdas, aman, dan terhubung secara digital.

    “Produk ini dikembangkan dan diproduksi secara lokal sebagai wujud kepercayaan kami terhadap kapabilitas industri dalam negeri, sekaligus langkah strategis untuk memastikan kesiapan Indonesia menuju sistem kelistrikan yang lebih tangguh dan berkelanjutan,” tutur dia.

    Lebih jauh, MCSeT with EvoPacT merupakan bagian dari strategi menyeluruh Schneider Electric dalam mendorong solusi yang berkelanjutan dan mendukung transisi energi. Berkat desain yang dioptimalkan, perangkat ini menggunakan 20% lebih sedikit bahan baku.

    Di samping itu, MCSeT juga dilengkapi pemutus sirkuit berkinerja tinggi yang tidak lagi memerlukan gas rumah kaca SF6. Pemutus sirkuit EvoPacT HVX memiliki masa tahan yang jauh lebih panjang dibandingkan generasi sebelumnya, sehingga dapat mengurangi kebutuhan terhadap pemeliharaan, penggantian, dan potensi downtime.

    Inovasi ini mencerminkan komitmen Schneider Electric dalam mengurangi dampak lingkungan. Pada 2024, Schneider Electric diakui oleh TIME dan Statista sebagai Perusahaan Paling Berkelanjutan di Dunia. Hal ini semakin menegaskan komitmen perusahaan untuk menekan emisi serta membantu para pelanggan mengelola konsumsi energi secara lebih efisien.

    Untuk itu, MCSeT with EvoPacT terbaru akan tersedia dalam varian 12 kV, 17,5 kV, dan 24 kV. Masing-masing produk dilengkapi sensor dan konektivitas yang terintegrasi secara native.

    (dpu/dpu)