Author: CNBCindonesia.com

  • Telkom Ajak Perguruan Tinggi Dorong Transformasi Digital Berbasis AI

    Telkom Ajak Perguruan Tinggi Dorong Transformasi Digital Berbasis AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melalui Telkom AI Connect by Telkom Regional II kembali menggelar seminar bertajuk “Kolaborasi Kampus dan Industri dalam Mendorong Transformasi Digital Berbasis Artificial Intelligence (AI)”. Acara ini merupakan kelanjutan dari penyelenggaraan sebelumnya di Bandung bersama LLDIKTI Wilayah IV, dan kali ini berkolaborasi dengan LLDIKTI Wilayah III Jakarta.

    Acara ini dihadiri oleh puluhan perwakilan perguruan tinggi, institusi, serta mitra strategis Telkom. Antusiasme peserta terlihat sejak awal acara, dengan diskusi yang dinamis, serta lahirnya berbagai inisiatif lanjutan seperti ajakan dosen tamu, penyusunan kurikulum bersama, hingga rencana campus visit ke AI Center of Excellence Telkom.

    Kepala LLDIKTI Wilayah III Jakarta Dr. Henri Togar Hasiholan Tambunan, menyampaikan apresiasi terhadap langkah Telkom dalam memperkuat sinergi kampus dan industri.

    “Kami sangat siap untuk terus memperluas kolaborasi ini. Sinergi antara perguruan tinggi dan industri seperti Telkom akan melahirkan lulusan yang lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan era kecerdasan buatan. Semoga ini menjadi awal kerja sama yang berkelanjutan dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang adaptif dan berdaya saing,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (4/11/2025).

    Sementara itu, EVP Telkom Regional II Edie Kurniawan, menekankan pentingnya menciptakan nilai bersama antara kampus dan industri.

    “Kami menyebutnya sebagai sinergi value. Mahasiswa dari kampus yang telah bermitra dengan Telkom memiliki kesempatan magang langsung di industri, bahkan kami siapkan dosen dari kalangan praktisi agar dunia akademik mendapat insight nyata dari dunia industri,” jelasnya.

    Untuk sesi diskusi panel sendiri menghadirkan narasumber dari berbagai sektor, di antaranya Chairul Hudaya, Ph.D. (Universitas Indonesia), Prof. Dr. Ir. Derwin Suhartono, S.Kom., MTI (Binus University), dan Dr. Prasabri Pesti (PT Pos Indonesia), dengan moderator Henri Setiawan (Telkom Indonesia).

    Dr. Chairul Hudaya dari Universitas Indonesia menyoroti pentingnya penerapan AI dalam riset dan operasional kampus.

    “Kolaborasi industri dapat mengangkat daya saing universitas kita ke tingkat global. Di UI, kami sudah memiliki AI Center bernama AiCi, dan hampir semua dosen kini mengintegrasikan AI dalam kegiatan akademik, termasuk prediksi energi dan deteksi pencurian listrik menggunakan machine learning,” ungkapnya.

    Dari sisi pendidikan tinggi, Prof. Derwin Suhartono menekankan bahwa AI perlu diintegrasikan dalam seluruh aspek pengajaran.

    “AI kini seperti ‘ibu pintar’ yang tahu kebutuhan kita sebelum kita memintanya. Tugas kita adalah menyiapkan mahasiswa untuk bekerja bersama AI, bukan bersaing dengannya,” ujarnya.

    Sedangkan Dr. Prasabri Pesti dari PT Pos Indonesia menampilkan studi kasus penerapan AI dan IoT di sektor logistik.

    “Mesin penyortiran berbasis AI di Surabaya berhasil menurunkan tenaga kerja dari 270 menjadi 14 orang, dengan efisiensi meningkat 30%. Ini bukti bahwa AI bukan sekadar wacana, tetapi solusi nyata untuk transformasi operasional,” jelasnya.

    Di sisi lain, Deputy EGM Product Digital Telkom Indonesia, Fauzan Feisal, memaparkan pentingnya kolaborasi lintas sektoral dalam membangun masa depan Indonesia berbasis teknologi.

    “Kita ingin mengekspos inovasi kampus dan menemukan model yang cocok dengan kebutuhan Indonesia baik dari sisi arsitektur, teknologi, maupun biayanya. Kolaborasi adalah kunci agar transformasi digital berbasis AI bisa berjalan inklusif,” tuturnya.

    Direktur Utama IT Digital Telkom Indonesia Faizal Rochmad, menegaskan pentingnya hubungan Business to University (B2U) dalam membangun ekosistem digital nasional.

    “AI tidak akan menggantikan manusia, tetapi akan membuat kita lebih produktif. Yang terpenting adalah bagaimana AI bisa menciptakan value bagi perusahaan, kampus, dan pemerintah,” jelasnya.

    Telkom juga memberikan doorprize berupa tiga unit kamera CCTV Antares Eazy kepada peserta terpilih, serta menghadirkan demo produk digital, seperti Netmonk, Pijar Sekolah, Antares Eazy, dan OCA Indonesia yang menampilkan kemampuan AI dalam pemantauan jaringan, manajemen kampus digital, dan solusi komunikasi.

    “Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Telkom AI Connect menjadi langkah nyata dalam membangun ekosistem transformasi digital berbasis AI di Indonesia, menghubungkan kampus, industri, dan pemerintah untuk menuju masa depan yang lebih cerdas, produktif, dan berdaya saing global,” pungkas Faizal.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Telkom Ajak Perguruan Tinggi Dorong Transformasi Digital Berbasis AI

    Telkom Ajak Perguruan Tinggi Dorong Transformasi Digital Berbasis AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melalui Telkom AI Connect by Telkom Regional II kembali menggelar seminar bertajuk “Kolaborasi Kampus dan Industri dalam Mendorong Transformasi Digital Berbasis Artificial Intelligence (AI)”. Acara ini merupakan kelanjutan dari penyelenggaraan sebelumnya di Bandung bersama LLDIKTI Wilayah IV, dan kali ini berkolaborasi dengan LLDIKTI Wilayah III Jakarta.

    Acara ini dihadiri oleh puluhan perwakilan perguruan tinggi, institusi, serta mitra strategis Telkom. Antusiasme peserta terlihat sejak awal acara, dengan diskusi yang dinamis, serta lahirnya berbagai inisiatif lanjutan seperti ajakan dosen tamu, penyusunan kurikulum bersama, hingga rencana campus visit ke AI Center of Excellence Telkom.

    Kepala LLDIKTI Wilayah III Jakarta Dr. Henri Togar Hasiholan Tambunan, menyampaikan apresiasi terhadap langkah Telkom dalam memperkuat sinergi kampus dan industri.

    “Kami sangat siap untuk terus memperluas kolaborasi ini. Sinergi antara perguruan tinggi dan industri seperti Telkom akan melahirkan lulusan yang lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan era kecerdasan buatan. Semoga ini menjadi awal kerja sama yang berkelanjutan dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang adaptif dan berdaya saing,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (4/11/2025).

    Sementara itu, EVP Telkom Regional II Edie Kurniawan, menekankan pentingnya menciptakan nilai bersama antara kampus dan industri.

    “Kami menyebutnya sebagai sinergi value. Mahasiswa dari kampus yang telah bermitra dengan Telkom memiliki kesempatan magang langsung di industri, bahkan kami siapkan dosen dari kalangan praktisi agar dunia akademik mendapat insight nyata dari dunia industri,” jelasnya.

    Untuk sesi diskusi panel sendiri menghadirkan narasumber dari berbagai sektor, di antaranya Chairul Hudaya, Ph.D. (Universitas Indonesia), Prof. Dr. Ir. Derwin Suhartono, S.Kom., MTI (Binus University), dan Dr. Prasabri Pesti (PT Pos Indonesia), dengan moderator Henri Setiawan (Telkom Indonesia).

    Dr. Chairul Hudaya dari Universitas Indonesia menyoroti pentingnya penerapan AI dalam riset dan operasional kampus.

    “Kolaborasi industri dapat mengangkat daya saing universitas kita ke tingkat global. Di UI, kami sudah memiliki AI Center bernama AiCi, dan hampir semua dosen kini mengintegrasikan AI dalam kegiatan akademik, termasuk prediksi energi dan deteksi pencurian listrik menggunakan machine learning,” ungkapnya.

    Dari sisi pendidikan tinggi, Prof. Derwin Suhartono menekankan bahwa AI perlu diintegrasikan dalam seluruh aspek pengajaran.

    “AI kini seperti ‘ibu pintar’ yang tahu kebutuhan kita sebelum kita memintanya. Tugas kita adalah menyiapkan mahasiswa untuk bekerja bersama AI, bukan bersaing dengannya,” ujarnya.

    Sedangkan Dr. Prasabri Pesti dari PT Pos Indonesia menampilkan studi kasus penerapan AI dan IoT di sektor logistik.

    “Mesin penyortiran berbasis AI di Surabaya berhasil menurunkan tenaga kerja dari 270 menjadi 14 orang, dengan efisiensi meningkat 30%. Ini bukti bahwa AI bukan sekadar wacana, tetapi solusi nyata untuk transformasi operasional,” jelasnya.

    Di sisi lain, Deputy EGM Product Digital Telkom Indonesia, Fauzan Feisal, memaparkan pentingnya kolaborasi lintas sektoral dalam membangun masa depan Indonesia berbasis teknologi.

    “Kita ingin mengekspos inovasi kampus dan menemukan model yang cocok dengan kebutuhan Indonesia baik dari sisi arsitektur, teknologi, maupun biayanya. Kolaborasi adalah kunci agar transformasi digital berbasis AI bisa berjalan inklusif,” tuturnya.

    Direktur Utama IT Digital Telkom Indonesia Faizal Rochmad, menegaskan pentingnya hubungan Business to University (B2U) dalam membangun ekosistem digital nasional.

    “AI tidak akan menggantikan manusia, tetapi akan membuat kita lebih produktif. Yang terpenting adalah bagaimana AI bisa menciptakan value bagi perusahaan, kampus, dan pemerintah,” jelasnya.

    Telkom juga memberikan doorprize berupa tiga unit kamera CCTV Antares Eazy kepada peserta terpilih, serta menghadirkan demo produk digital, seperti Netmonk, Pijar Sekolah, Antares Eazy, dan OCA Indonesia yang menampilkan kemampuan AI dalam pemantauan jaringan, manajemen kampus digital, dan solusi komunikasi.

    “Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Telkom AI Connect menjadi langkah nyata dalam membangun ekosistem transformasi digital berbasis AI di Indonesia, menghubungkan kampus, industri, dan pemerintah untuk menuju masa depan yang lebih cerdas, produktif, dan berdaya saing global,” pungkas Faizal.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • RI Bakal Bangun Kilang Minyak Modular di 17 Lokasi Tahun Ini

    RI Bakal Bangun Kilang Minyak Modular di 17 Lokasi Tahun Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah berencana membangun kilang minyak modular berkapasitas 1 juta barel per hari (bph). Adapun, dalam pembangunan kilang ini, rencananya akan dilakukan di 17 lokasi.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto berharap agar realisasi kesepakatan negosiasi tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS) dapat dilakukan mulai tahun ini. Dengan begitu, pembangunan kilang modular dengan perusahaan Amerika dapat segera dimulai.

    “Tahun ini harapannya,” ujar Airlangga di Jakarta, Selasa (4/11/2025).

    Di samping itu, menurut dia pemerintah juga masih menunggu hasil negosiasi sebelum melanjutkan rencana impor minyak dari AS. Adapun, pembahasan lebih lanjut akan dilakukan setelah perjanjian dagang antara kedua negara ditandatangani.

    “Ya nanti kita akan bahas sesudah perjanjian itu ditandatangani,” kata Airlangga.

    Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya telah diberikan arahan oleh Presiden RI Prabowo Subianto untuk meningkatkan ketahanan energi di dalam negeri, salah satunya dengan pembangunan kilang minyak kapasitas total 1 juta barel.

    “Nah terkait dengan kondisi itu, Pak Presiden memberikan arahan kepada kami untuk membangun kilang 1 juta barel untuk meningkatkan ketahanan energi nasional kita,” ujar Bahlil dalam keterangan resmi, dikutip Senin (21/4/2025).

    Menindaklanjuti hal tersebut, Bahlil mengatakan akan membentuk tim yang melibatkan Kementerian ESDM, SKK Migas, PT Pertamina (Persero), dan DEN untuk melakukan kajian pendalaman terkait kelayakan pembangunan kilang minyak.

    Bahlil mencontohkan, biaya yang dibutuhkan untuk membangun kilang dengan kapasitas 500 juta bph saja diproyeksikan mencapai US$ 13 miliar atau setara Rp 16,56 triliun (asumsi kurs Rp 16.560 per US$).

    “Kita lagi hitung ya. Memang sekarang ada dua konsep. Kalau kita membangun 500 ribu barel refinery itu asumsinya itu ada dua ya. Satu kalau kita membuat satu tempat itu sekitar US$ 12,5 sampai US$ 13 miliar,” bebernya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (27/3/2025).

    Artinya, jika kilang yang ingin dibangun memiliki kapasitas 1 juta bph, maka hitungan kasar investasi pembangunan kilang tersebut akan lebih tinggi dari US$ 16 miliar setara Rp 33,12 triliun.

    Supaya bisa tetap merealisasikan rencana pembangunan kilang dengan kapasitas yang diinginkan itu, Bahlil mengatakan akan ada kilang-kilang di dalam negeri dengan berbagai kapasitas di beberapa lokasi yang akan terakumulasi menjadi kapasitas 1 juta bph.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tetangga RI Bakal Bagi Listrik Gratis untuk Warga Setiap Hari

    Tetangga RI Bakal Bagi Listrik Gratis untuk Warga Setiap Hari

    Jakarta, CNBC Indonesia – Australia akan memberikan listrik tenaga surya gratis selama 3 jam setiap hari kepada jutaan rumah tangga mulai 2026. Program ini akan berlaku bahkan bagi warga yang tidak memiliki panel surya di rumahnya.

    Langkah ini merupakan bagian dari upaya Negeri Kanguru menekan biaya energi dan mempercepat transisi ke sumber daya terbarukan. Menteri Energi Australia Chris Bowen menyebut kebijakan ini sebagai solusi agar semua warga bisa merasakan manfaat energi bersih.

    “Orang-orang yang dapat mengalihkan penggunaan listrik ke periode tanpa biaya akan mendapatkan manfaat langsung, baik mereka memiliki panel surya atau tidak, baik mereka memiliki atau menyewa,” kata Bowen, dikutip Reuters pada Selasa (4/11/2025).

    “Makin banyak orang yang mengalihkan penggunaan ke waktu gratis ini, makin besar manfaat bagi sistem secara keseluruhan karena biaya listrik akan turun untuk semua,” tambahnya.

    Program bertajuk Solar Sharer ini akan lebih dulu diuji di negara bagian New South Wales (NSW), Australia Selatan, serta Queensland tenggara, sebelum diperluas ke wilayah lain.

    Sekitar 4 juta rumah tangga di Australia sudah memiliki panel surya atap. Namun, di siang hari yang cerah, pasokan listrik berlebih sering menyebabkan harga listrik justru turun ke level negatif. Dengan program baru ini, pemerintah berharap konsumsi listrik bisa dialihkan ke waktu tersebut sehingga jaringan listrik nasional lebih stabil.

    Rumah tangga yang ingin menikmati listrik gratis ini harus memiliki meteran pintar dan bersedia menggunakan listrik di luar jam puncak, seperti untuk menyalakan mesin cuci atau mengisi daya kendaraan listrik pada siang hari.

    Program ini juga mendukung target ambisius Australia untuk mencapai 82% listrik dari energi terbarukan pada 2030 dan mengurangi emisi hingga 43% dari tingkat 2005.

    Pengumuman ini pun langsung berdampak ke pasar. Saham dua raksasa energi, AGL dan Origin Energy, masing-masing turun sekitar 3% pada perdagangan sore hari.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Usai Datangi Purbaya, Ini Kata Bos Pengusaha Tekstil Soal Upah Minimum

    Usai Datangi Purbaya, Ini Kata Bos Pengusaha Tekstil Soal Upah Minimum

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pembahasan kenaikan upah minimum tahun 2026 belum resmi dimulai, meski buruh sudah mulai menyuarakan harapannya. Sesuai ketentuan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 51/2023, pengumuman besaran kenaikan upah minimum tahun dilakukan pada tanggal 21 November setiap tahunnya.

    Namun, jadwal itu bisa saja dipercepat atau mundur tergantung tanggal 21 November jatuh pada hari apa. Atau jika pemerintah memiliki kebijakan khusus. Seperti untuk kenaikan upah minimum tahun 2025, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan langsung pada 29 November 2024 lalu.

    Di sisi lain, suara buruh saat ini masih terpecah. Ada yang menuntut kenaikan 8,5-10,5%. Ada juga yang meminta besaran kenaikan jangan dipukul rata untuk menghindari gap upah minimum yang semakin besar antardaerah di Indonesia.

    Lalu bagaimana dari pihak pengusaha?

    Usai menemui Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Selasa (4/11/2025), Ketua Umum Asosiasi Garment dan Textike Indonesia (AGTI) Anne Patricia Sutanto mengaku, upah minimum jadi salah satu topik yang disampaikan dalam pertemuan itu.

    “Iya, tadi kita juga sampaikan. Prinsipnya, upah minimum tuh selalu harus dicap dengan produktivitas dan efisiensi. Karena ketika ngomong daya saing, di sisi konsumen kan dari sisi kualitas, kuantitas, juga dari sisi harga,” katanya kepada wartawan.

    “Kita harapannya juga pekerja dalam hal ini kan inginnya juga sustainability dari lapangan kerjanya. Untuk sustainability dari lapangan kerja kan balik-baliknya adalah bagaimana kita bisa, walaupun naik pun, bisa memikirkan penambahan produktivitas dan efisiensi,” tambahnya.

    Karena itu, dia berharap, para pekerja, termasuk Serikat Pekerja, dan juga pemerintah, tetap mempertimbangkan hal daya saing dalam menetapkan kenaikan upah.

    “Upah minimum harus memperhatikan, bukan hanya gengsi satu buah serikat, tapi lebih ke arah lapangan kerja. Berapa banyak yang akan dibentuk yang akan ada dengan adanya penambahan upah minimum,” ucapnya.

    “Nyata kan tahun lalu waktu upah minimum dipaksakan di 6,5, terus ada beberapa daerah kena upah minimum sektoral. Bukannya kita bertambah lapangan kerja tapi ya semua kan udah tahu datanya. Jadi tolong kali ini put egonya, kita bagi semuanya yang menjadi penentu upah minimum,” cetus Anne.

    Dengan mengesampingkan ego, sambungnya, akan dilihat apakah tahun depan akan ada penambahan lapangan kerja atau tidak.

    “Kalau ada penambahan lapangan kerja berarti memang kita kan gak boleh egois, kita harus sama-sama duduk sama rendah berdiri sama-sama tinggi. Kenapa? Karena butuh lapangan kerja lebih banyak daripada yang saat ini sedang bekerja. Next generation kan perlu lapangan kerja,” tukasnya.

    “Kalau calon pengusaha yang mau masuk Indonesia atau mau berkembang di Indonesia sudah takut kenaikan upah minimum, Bapak Ibu yang jadi pengusaha mau gak menambah lapangan kerja? Ini kan common sense yang kita harus pikirkan masuk akal apa nggak,” ucapnya.

    Di sisi lain, Anne menegaskan, dalam pertemuan dengan Menkeu Purbaya tersebut, para pihak sepakat mendorong upaya untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, bersatu dalam ekonomi Pancasila.

    “Kalau seluruh mitra kami yaitu pemerintah, pengusaha dan juga pekerja bersatu di dalam ekonomi Pancasila, pastinya kita bisa meningkatkan potensi kita 2 kali lipat dan tidak impossible. Sangat mungkin kita akan melebihi negara-negara yang saat ini menjadi pesaing kita. Yang penting kita bersatu makanya kita put ekonomi Pancasila, karena sila ketiga kita kan Persatuan Indonesia,” sebutnya.

    “Kita mengimbau semua stakeholders garmen dan tekstil, sayangilah industri padat karya ini. Karena ini memberi transformasi industri yang baik. Karena pekerja kita kan nggak usah selalu harus lulusan S1, S2. Ada bagus, nggak ada pun kita bisa upayakan dalam industri 4.0 yang merupakan program dari Kementerian Perindustrian,” kata Anne.

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Bareskrim Polri Tindak Tambang Ilegal di Gunung Merapi

    Video: Bareskrim Polri Tindak Tambang Ilegal di Gunung Merapi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri bersama Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Polresta Magelang menindak aktivitas penambangan pasir ilegal di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, Selasa (04/11/2025).

  • Lewat NeutraDC, Telkom Sulap Batam Jadi Pusat Hyperscale Data Center

    Lewat NeutraDC, Telkom Sulap Batam Jadi Pusat Hyperscale Data Center

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Dian Siswarini menyatakan bahwa Pulau Batam memiliki makna penting dan strategis bagi perusahaan dalam pengembangan sebagai pusat data center nasional melalui anak usahanya, NeutraDC Nxera Batam.

    Lantaran letak geografisnya yang berdekatan dengan pusat keuangan dan teknologi seperti Singapura, didukung oleh 14 infrastruktur kabel laut yang menghubungkan kawasan Asia Tenggara, serta statusnya sebagai zona ekonomi khusus, menjadikan Batam lokasi ideal untuk investasi pengembangan infrastruktur digital.

    “Melalui dukungan kebijakan, konektivitas strategis dan kolaborasi sektor publik-swasta, proyek data center ini menawarkan manfaat yang luas bagi industri teknologi, pelaku usaha digital, masyarakat lokal dan tentu saja, para investor yang mencari peluang di sektor infrastruktur digital yang tengah tumbuh pesat,” ujar Dian dalam keterangan tertulis, Selasa (4/11/2025).

    Dia melanjutkan, Batam juga telah menarik banyak investor dalam pembangunan HDC. Anak Usaha Telkom misalnya, mengembangkan NeutraDC Nxera Batam dengan target kapasitas total IT load sebesar 18 MW untuk bangunan gedung pertama (BTM-1) di kawasan Kabil Integrated Industrial Estate (KIIE).

    Di sisi lain, terdapat proyek yang dikelola oleh pemain data center lainnya di Nongsa Digital Park (NDP). Kawasan industri NDP dan KIIE ini telah memperoleh status SEZ (Special Economic Zone) yang memberikan insentif fiskal dan regulasi bagi pengembangan data center.

    “Dengan demikian, Batam dapat menjadi digital bridge antara Indonesia dan Regional Asia Tenggara. Suatu keunggulan yang sangat relevan di era Cloud Computing, Big Data dan kecerdasan buatan atau AI,” jelas Dian.

    Manfaat Multi-Dimensi

    Dengan pembangunan Hyperscale Data Center di Batam, dampak multi-dimensi akan dirasakan perekonomian Indonesia, seperti akselerasi perekonomian digital dan investasi asing berupa peningkatan kapasitas data center dalam mendukung kebutuhan Cloud, Artificial Intelligence, Internet of Things (IoT) dan layanan digital, memperkuat infrastruktur digital Indonesia serta menarik investor global ke sektor teknologi.

    Selain itu, penciptaan lapangan kerja dan pengembangan SDM seperti yang dilakukan NeutraDC Nxera Batam dengan menandatangani kerja sama dengan institusi pendidikan lokal untuk pengembangan talenta data center serta pemanfaatan energi terbarukan dan infrastruktur ramah lingkungan dengan memprioritaskan sumber energi terbarukan dan operasi berbasis efisiensi energi, yang sejalan dengan isu

    “Dengan kapasitas HDC yang besar, Indonesia tidak hanya menjadi pengguna infrastruktur digital, tapi juga hub bagi layanan global dan meningkatkan kedaulatan data. Bagi perekonomian lokal di Batam, investasi dalam infrastruktur data center membawa dampak ekonomi ke sektor konstruksi, utilitas, logistik, layanan teknologi dan khususnya sektor pendukung seperti konektivitas dan tenaga kerja,” tambah Dian.

    Sementara itu, CEO NeutraDC Nxera Batam Indrama YM Purba mengatakan, Hyperscale Data Center NeutraDC Nxera Batam menggunakan listrik yang disuplai oleh Medco Power Indonesia dari sumber terbarukan untuk mendukung operasionalnya. Tantangan seperti kebutuhan daya tinggi, pasokan air pendingin, dan manajemen limbah panas sudah diantisipasi dengan penyiapan infrastruktur khusus di kawasan industri dan Special Economic Zone (SEZ).

    Pada akhirnya, pembangunan hyperscale data center di Batam tidak hanya menjadi proyek infrastruktur berskala besar, melainkan bagian penting dari transformasi ekonomi digital Indonesia. Inisiatif ini membawa dampak signifikan bagi ekosistem lokal, regional, hingga global

    Bagi investor, ini merupakan peluang strategis untuk berperan dalam akselerasi pertumbuhan digital yang didukung oleh lokasi unggul, kebijakan pro-investasi, skala operasional besar, dan prospek pengembangan jangka panjang. Sementara bagi Indonesia, langkah ini menjadi wujud nyata penguatan kedaulatan data dan percepatan pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Supermoon Raksasa Terbesar November 2025, Cek Jadwalnya di Indonesia

    Supermoon Raksasa Terbesar November 2025, Cek Jadwalnya di Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bulan akan menampilkan cahaya paling terang dan terbesar sepanjang tahun pada 4 November 2025. Fenomena ini menjadi supermoon kedua dari tiga rangkaian supermoon berturut-turut yang menutup tahun ini.

    Supermoon kali ini juga dikenal sebagai “beaver moon”, sebuah istilah tradisional masyarakat adat Amerika Utara yang menandai musim berang-berang membangun sarang musim dingin sekaligus periode pemburuan sebelum sungai membeku.

    Menurut para ahli astronomi, perbedaan ukuran bulan mungkin sulit terlihat dengan mata telanjang, namun cahayanya diperkirakan cukup terang untuk menimbulkan bayangan samar dan menerangi malam dari senja hingga fajar.

    Supermoon terjadi ketika bulan purnama berada pada titik perigee, jarak terdekatnya ke Bumi dalam orbit elips. Purnama 4 November ini berada sekitar 27.000 km lebih dekat dibanding rata-rata orbit bulan, sehingga tampil 7% lebih besar dan hingga 16% lebih terang dibanding purnama biasa.

    Purnama November ini akan mencapai puncak kecerahan hampir bersamaan dengan titik terdekatnya ke Bumi, menciptakan penampakan supermoon yang ideal.

    Fenomena seperti ini memungkinkan bulan terlihat cukup terang untuk menghapus bintang-bintang redup dan bahkan menimbulkan bayangan di tanah.

    Jadwal dan Cara Lihat di Langit Indonesia

    Fenomena ini akan menghiasi langit Indonesia pada Rabu, 5 November 2025. Berdasarkan data BMKG, puncak fase purnama akan terjadi pukul 20.19 WIB.

    Pada momen tersebut, jarak Bumi-Bulan tercatat 356.980 km, menjadikan Bulan lebih dekat dari biasanya. Ukuran semi-diameter Bulan saat itu mencapai 16′ 43,87″. Fenomena ini membuat purnama tampak lebih besar dan terang dibanding purnama biasa.

    Bagi masyarakat Indonesia yang ingin menyaksikan Supermoon, BMKG menyebut pengamatan bisa dimulai setelah Bulan terbit pada sore menjelang malam.

    Selain itu, Bulan akan mencapai titik Perigee atau jarak terdekat dengan Bumi pada Kamis, 6 November 2025 pukul 05.28 WIB, dengan jarak 356.833 km. Angka ini tercatat sebagai jarak Bumi-Bulan terdekat pada tahun 2025. Pada saat itu, ukuran semi-diameter Bulan sedikit lebih besar, yaitu 16′ 44,28″.

    Sebagai perbandingan, purnama pada 13 April 2025, yang termasuk kategori Apoge atau jarak terjauh Bulan-Bumi, memiliki jarak 406.006 km dengan ukuran semi-diameter 14′ 42,65″.

    Supermoon serupa berikutnya baru akan terjadi pada 24 November 2026, saat “beaver moon” berikutnya mencapai orbit serupa.

    Sepanjang malam itu, bulan berada di rasi bintang Taurus (Sang Banteng). Cahaya bulan yang terang bisa menutupi bintang di sekitarnya, tetapi jika ditutup dengan ibu jari atau menggunakan teropong, bintang Aldebaran dapat terlihat.

    Selain itu, gugus bintang Pleiades (Tujuh Saudari) juga akan tampak membentuk segitiga langit bersama bulan dan Aldebaran, menambah keindahan langit malam.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prabowo Sentil Pakar yang Sebut RI Boleh Bergantung Impor Soal Pangan

    Prabowo Sentil Pakar yang Sebut RI Boleh Bergantung Impor Soal Pangan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto menyebut fokus di awal pemerintahan adalah mengamankan ketersediaan pangan di dalam negeri. Ia menegaskan tidak setuju dengan pandangan pakar yang menyebut bahwa pangan boleh bergantung dari impor.

    “Kalau ada pakar-pakar yang merasa dirinya hebat dan pintar, mau menyakiti kita bahwa kita boleh bergantung impor, itu menurut saya adalah pakar yang sesat pikirannya,” kata Prabowo, saat memberikan sambutan di acara Peresmian Stasiun Tanah Abang Baru, Selasa (4/11/2025).

    Menurut Prabowo negara yang merdeka harus bisa menguasai, mengamankan, hingga memproduksi pangannya sendiri. Dia juga bercerita bahwa di awal pemerintahannya memang fokus dalam mengamankan pasokan dari dalam negeri.

    “Pangan ini adalah yang paling strategis, tidak mungkin ada negara kalau makan tidak ada, dan tidak ada bangsa yang boleh tergantung dengan pangan dari negara lain, tidak bisa,” tegasnya.

    Hingga pada saat ini, pemerintahan yang dipimpinnya telah berhasil mengamankan produksi pangan dengan capaian tertinggi sepanjang sejarah republik. Dari catatan Badan Pusat Statistik, memperkirakan produksi beras nasional Januari – Desember 2025 akan mencapai 34,77 juta ton, atau naik 4,15 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya, berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) di Oktober 2025.

    Prabowo mengatakan bahwa arah pemerintahan berikutnya adalah swasembada energi, yang diperkirakan bisa tercapai dalam kurun waktu 4 – 5 tahun lagi. Selain itu pemerintah juga akan fokus untuk memperbaiki transportasi umum seperti moda kereta api.

    “Sesudah itu tentunya kita harus amankan semua kekayaan kita dan kereta api menjadi salah satu faktor membantu rakyat. membantu rakyat menengah, rakyat bawah. Kalau orang kaya dia bisa naik pesawat, bisa naik mobil, rakyat sebagian besar akan merasa manfaat daripada kereta api,” kata Prabowo.

    (hoi/hoi)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prabowo Siapkan Proyek Pembangkit Sampah, Pendanaannya dari Sini..

    Prabowo Siapkan Proyek Pembangkit Sampah, Pendanaannya dari Sini..

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto menyiapkan proyek energi bersih berbasis olahan sampah yakni Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA). Kelak, pembangkit sampah ini akan ada di 33 lokasi di Indonesia.

    Hal ini sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan kota yang bersih dan ramah lingkungan.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan proyek-proyek PLTSa tersebut dapat direalisasikan dalam waktu 2-3 tahun ke depan. Salah satu proyek yang masuk tahap lanjutan adalah PLTSa Legok Nangka dengan nilai investasi mencapai Rp 4 triliun.

    Menurut dia, proyek tersebut merupakan salah satu inisiatif yang didorong melalui kolaborasi dengan Asia Zero Emission Community (AZEC). AZEC sendiri telah menyatakan komitmennya untuk membiayai proyek itu senilai Rp 4 triliun.

    “Salah satu yang melalui juga proyek ASIA Zero Emission Community juga didorong untuk PLTSA di Legok Nangka yang investasinya 4 triliun dan AZEC sudah setuju untuk membiayai. Jadi ini semuanya beberapa program ini sudah on the track,” kata Airlangga dalam acara CEO Insight di Jakarta, Selasa (4/11/2025).

    Sebagaimana diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait penanganan sampah perkotaan melalui pengolahan sampah menjadi energi terbarukan berbasis teknologi ramah lingkungan. Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden RI Nomor 109 Tahun 2025

    “Presiden RI menunjukkan komitmen kuat untuk menyelesaikan permasalahan sampah nasional melalui solusi inovatif yaitu mengubah sampah menjadi energi terbarukan berbasis teknologi ramah lingkungan,” mengutip pengumuman di laman Kementerian Lingkungan Hidup, Kamis (15/10).

    Penanganan sampah perkotaan menjadi energi mempertimbangkan beberapa hal, termasuk kondisi timbunan sampah di Indonesia tahun 2023 yang mencapai 56,63 juta ton per tahun dengan capaian pengelolaan sampah nasional tahun 2023 hanya sebesar 39,01%. Sementara sisa sampah sebesar 60,99% hanya dikelola dengan sistem pembuangan terbuka (open dumping).

    Sampah tersebut telah menimbulkan pencemaran atau kerusakan lingkungan serta gangguan kesehatan masyarakat sehingga mengakibatkan terjadinya kedaruratan sampah terutama di perkotaan.

    Kedaruratan sampah dinilai perlu ditangani secara cepat khususnya pengolahan sampah dengan penggunaan teknologi ramah lingkungan.

    Hasil pengolahan sampah dapat menjadi sumber energi terbarukan berupa listrik, bioenergi, bahan bakar minyak terbarukan, dan produk lainnya dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan untuk mendukung ketahanan energi.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]