Author: CNBCindonesia.com

  • China Ditinggal, Ramai-ramai Bikin Pabrik di Amerika

    China Ditinggal, Ramai-ramai Bikin Pabrik di Amerika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah produsen alat penambangan Bitcoin asal China memilih membangun pabrik di Amerika Serikat (AS). Langkah ini dilakukan sesaat setelah perang dagang antara dua negara ekonomi terbesar dunia pecah beberapa waktu lalu.

    Ketiga pabrikan alat penambangan Bitcoin asal China tersebut adalah Bitmain, Canaan dan MicroBT. Mereka membangun lebih dari 90% rig penambangan global.

    Canaan telah menguii coba produksinya di AS untuk menghindari tarif baru yang diumumkan Trump awal bulan lalu. Dengan alasan yang sama, MicroBT mengonfirmasi menerapkan strategi lokalisasi di negara tersebut.

    Eksekutif senior Canaan, Leo Wang memastikan rig penambangan milik perusahaannya tidak mengancam keamanan. Namun sebaliknya, perusahaan akan menghadapi masalah saat pembatasan AS terkait penjualan teknologi tinggi dilakukan di China.

    “Alasannya adalah untuk mencoba mengurangi biaya kami dan pelanggan kami. Prospek tarif artinya harus mengeksplorasi semua alternatif,” kata Wang dikutip dari Reuters, Selasa (18/6/2025).

    Tarif baru Trump membebankan tarif dasar 10% untuk impor dari banyak negara, dan menambah 20% dari China. AS juga bisa meningkatkan tarif untuk negara-negara Asia Tenggara pembuat rig China jika mendirikan pabrik perakitan.

    Trump sendiri merupakan salah satu pendukung terbesar kripto. Bahkan, ia menyebut akan menjadi presiden kripto untuk mempopulerkan penggunaan mata uang kripto secara umum di negaranya.

    Anaknya, Eric Trump bersama Hut 8 yang bergerak di bidang teknologi dan energi juga telah meluncurkan penambang Bitcoin untuk AS. Tujuannya membangun cadangan yang lebih strategis.

    Namun, kebijakan ramah kripto akan berdampak buruk pada AS. Mengingat China memiliki peranan besar pada infrastruktur Bitcoin.

    “Jika China membatasi ekspor atau melakukan manipulasi pasokan, bisa mengganggu stabilitas jaringan Bitcoin dan berdampak pada pengguna serta investor AS,” kata pengacara hukum kripto AS, John Deaton.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Serasa Disiksa, Gejala Covid Varian Baru Lebih Parah dari Demam

    Serasa Disiksa, Gejala Covid Varian Baru Lebih Parah dari Demam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Varian baru COVID-19 dengan nama kode NB.1.8.1 atau yang lebih dikenal sebagai “Nimbus” kini menjadi perhatian global. Varian turunan Omicron yang sangat menular ini telah menyebar cepat di berbagai belahan dunia dan menyebabkan lonjakan kasus, termasuk di Amerika Serikat dan Asia pada musim semi lalu atau sekitar bulan Maret.

    Gejala yang ditimbulkan oleh varian ini disebut-sebut lebih menyiksa dibanding varian sebelumnya.

    Sejumlah pasien yang terinfeksi melaporkan mengalami nyeri tenggorokan parah, bahkan digambarkan seperti “menelan pecahan kaca”. Rasa sakit ini bisa sangat intens hingga membuat penderita kesulitan bicara, makan, hingga minum.

    Varian Nimbus pertama kali terdeteksi di AS pada akhir Maret 2025 melalui program penyaringan di bandara bagi pelancong internasional.

    Saat ini, varian tersebut telah menyebar ke lebih dari selusin negara bagian di AS, dan diperkirakan terus bertambah.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mengklasifikasikan NB.1.8.1 sebagai “variant under monitoring” (varian dalam pemantauan) pada 23 Mei 2025, karena penyebarannya yang cepat dan adanya mutasi pada protein spike yang berpotensi memengaruhi tingkat penularan.

    Nama “Nimbus” sendiri diperkenalkan oleh ahli biologi evolusioner asal Kanada, T. Ryan Gregory, yang juga dikenal sebagai pencetus nama-nama varian populer lainnya seperti “FLiRT”.

    Meski varian ini mendominasi lebih dari sepertiga kasus Covid-19 di AS, tren keseluruhan saat ini masih relatif stabil. Per 7 Juni 2025, tingkat positif tes Covid-19 di AS tercatat sebesar 3%, hanya naik tipis dari minggu sebelumnya. Rawat inap akibat Covid-19 pun dilaporkan menurun.

    Namun, para ahli memperingatkan bahwa situasi ini bisa berubah dengan cepat. Setiap musim panas sejak 2020, AS mengalami lonjakan kasus Covid-19. Munculnya varian baru seperti Nimbus meningkatkan kekhawatiran akan potensi lonjakan serupa pada tahun ini.

    Gejala Covid-19 varian baru NB.1.8.1 “Nimbus”

    Sejauh ini, gejala yang ditimbulkan oleh varian Nimbus tampaknya mirip dengan varian Omicron terbaru, yang mencakup:

    Sakit tenggorokan
    Batuk
    Hidung berair atau tersumbat
    Sesak napas
    Demam atau menggigil
    Sakit kepala
    Nyeri tubuh
    Kelelahan
    Kehilangan indera penciuman atau perasa secara tiba-tiba

    Siapa pun bisa tertular Covid-19, tetapi beberapa kelompok memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala berat, termasuk mereka yang berusia di atas 65 tahun, orang dengan sistem imun lemah, atau mereka yang memiliki penyakit penyerta, menurut CDC.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sinyal Misterius Muncul dari Bawah Es di Antartika

    Sinyal Misterius Muncul dari Bawah Es di Antartika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sinyal misterius dari dalam lapisan es Antartika kembali bikin penasaran ilmuwan dunia.

    Sinyal berupa gelombang radio tersebut tertangkap oleh eksperimen balon udara Antarctic Impulsive Transient Antenna (ANITA) pada 2006 dan 2014. Anehnya, sinyal itu bukan datang dari luar angkasa seperti biasanya, melainkan dari bawah es.

    “Gelombangnya sangat curam, sekitar 30 derajat di bawah permukaan es,” kata astrofisikawan dari Penn State University, Stephanie Wissel, dikutip dari Science Alert, Rabu (18/6/2025). “Dan hingga kini, kami belum punya penjelasan pasti, tapi kemungkinan besar itu bukan neutrino,” imbuhnya.

    ANITA padahal dirancang untuk menangkap gelombang dari sinar kosmik yang menghantam atmosfer dari luar angkasa. Namun, sinyal ini justru datang dari arah sebaliknya, memicu spekulasi tentang kemungkinan adanya partikel baru yang belum dikenal sains.

    Tim peneliti mencoba mencocokkan data dengan observatorium kosmik lain seperti Pierre Auger Observatory di Argentina. Mereka meneliti data dari 2004 hingga 2018, tapi tak menemukan sinyal sejenis. Itu membuat ilmuwan semakin yakin bahwa penyebab sinyal ini bukanlah neutrino. Namun hingga kini, misteri belum terpecahkan.

    ANITA sendiri sudah pensiun sejak penerbangan terakhirnya tahun 2016. Eksperimen penggantinya, bernama Payload for Ultrahigh Energy Observations (PUEO), akan segera mulai beroperasi di Antartika.

    “Saya rasa mungkin ada efek propagasi gelombang radio tertentu di dekat es atau cakrawala yang belum kami pahami,” ujar Wissel.

    “Tapi kami sudah mengeksplorasi berbagai kemungkinan dan belum menemukan jawabannya,” sambungnya.

    Jadi sampai sekarang, kata dia, ini masih jadi misteri yang belum terpecahkan. Tapi para ilmuwan antusias, karena saat PUEO diterbangkan nanti, sensitivitasnya lebih baik.

    “Harapannya, kita bisa mendeteksi lebih banyak anomali, atau bahkan neutrino yang bisa jadi jauh lebih menarik.” pungkasnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Heboh Tes Urin Elon Musk Usai Dituduh Pakai Narkoba

    Heboh Tes Urin Elon Musk Usai Dituduh Pakai Narkoba

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk agaknya masih terganggu dengan laporan yang menyebutnya sebagai pengidap narkoba. Musk dituduh secara rutin menggunakan ekstasi dan ketamin.

    Orang terkaya di dunia tersebut sampai membagikan hasil tes urinnya ke akun X personalnya. Hasilnya, Musk dinyatakan negatif untuk penggunaan berbagai obat-obatan terlarang.

    Musk dinyatakan tidak mengonsumsi kokain, metamfetamin, ketamin, ganja, dan ekstasi. Bersamaan dengan hasil tes urin tersebut, Musk menuliskan caption ‘lol’ yang merupakan ekspresi tertawa terbahak-bahak dalam slang Inggris.

    Kendati demikian, hasil tes urin tersebut tampak tidak terverifikasi, menurut laporan Complex, dikutip Rabu (18/6/2025).

    Sebagai informasi, pada awal bulan ini, The New York Times melaporkan dugaan penyalahgunaan obat-obat terlarang oleh Musk yang sempat mengepalai Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) dalam pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

    Dalam laporan yang berdasarkan informasi orang dekat Musk, pemilik Tesla dan SpaceX itu disebut menggunakan ketamin, ekstasi, dan mushroom, selama masa kampanye Trump di Pilpres 2024.

    Musk buru-buru membantah laporan itu dan menuduh The New York Times berbohong.

    “Untuk lebih jelasnya, saya TIDAK mengonsumsi obat-obatan! The New York Times berbohong,” tulis Musk, beberapa saat lalu, merespons laporan media asal AS tersebut.

    “Saya mencoba ketamin *dengan resep* beberapa tahun lalu dan mengatakannya pada X, jadi ini bahkan bukan berita baru. [Ketamin] membantu saya untuk keluar dari lubang mental yang gelap, tetapi saya belum meminumnya lagi sejak saat itu,” ia menambahkan.

    The New York Times mengutip lebih dari puluhan sumber yang dekat dengan Musk yang mengklaim bahwa sang miliarder menggunakan ketamin lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya, selain ekstasi dan jamur.

    Media tersebut menyatakan bahwa mereka melakukan penyelidikan melalui wawancara, pesan pribadi, catatan hukum, dan foto, dalam proses pembuatan laporan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mobil Dibakar Massal, Kiamat Driver Online Menggila

    Mobil Dibakar Massal, Kiamat Driver Online Menggila

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam anti-ICE (Immigration and Customs Enforcement) berunjuk rasa pada pekan lalu dan membakar sejumlah taksi otomatis (robotaxi). Aksi ini membuat perusahaan robotaxi Waymo menutup layanannyya di Los Angeles Amerika Serikat (AS).

    Meski begitu, Waymo tetap mantap untuk mengembangkan layanannya yang memicu kekhawatiran ‘kiamat’ profesi driver online. Terbaru, Waymo memperluas operasional secara bertahap di San Fransisco dan Los Angeles.

    Mulai 17 Juni lalu, masyarakat sudah bisa menggunakan robotaxi-nya hingga sepanjang Semenanjung San Fransisco, seperti Brisbane, San Fransisco bagian selatan, San Bruno, Milbrae, dan Burlingame. Begitu juga masyarakat di Palo Alto dan Menlo Park yang bisa memesan taksi Waymo secara langsung.

    Selanjutnya, mulai 18 Juni 2025, Waymo akan meluncur di daerah-daerah baru seperti Playa del Rey, Ladera Heights, Echo Park, Silver Lake dan bagian Sunset Boulevard.

    Sekarang, total jangkauan Waymo di California mencapai 250 mil persegi (647 km persegi) ini dengan tambahan 80 mil persegi (207 km persegi) untuk wilayah-wilayah baru.

    Perluasan wilayah ini menambah beberapa daerah lain seperti Austin dan Atlanta yang juga segera beroperasi. Kedua wilayah itu dioperasikan dengan hasil kolaborasi bersama Uber.

    Aksi Demo Bakar Mobil Waymo

    Pekan lalu, robotaxi atau layanan taksi tanpa sopir milik Waymo dibakar massa saat kerusuhan parah di Los Angeles. Asap mengepul di langit kota tersebut karena amukan massa yang membakar beberapa unit mobil.

    Sekitar lima taksi diserbu pukul 17:00 waktu setempat oleh sekelompok demonstran. Ban dirobek, jendela dipecahkan, dan pesan anti-ICE disemprotkan ke taksi tanpa pengemudi, dan tiga mobil akhirnya dibakar.

    Para pengunjuk rasa juga mengerumuni kendaraan, mencopot pintu dan menginjak-injak kaca depan. Seorang pria bertopeng memecahkan kaca mobil dengan papan luncur dan orang lainnya menggunakan penyembur api darurat untuk membakar bagian dalam mobil.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cara Matikan Nada Dering WhatsApp Call dari Nomor Tak Dikenal, Mudah!

    Cara Matikan Nada Dering WhatsApp Call dari Nomor Tak Dikenal, Mudah!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telepon dari nomor tak dikenal kerap kali masuk WhatsApp kita. Pengguna mesti waspada, karena bisa jadi telepok tersebut menjadi bagian dari penipuan atau jenis kejahatan lainnya.

    Anda dapat menghindari panggilan tersebut dengan menggunakan fitur WhatsApp bernama Silence Unknown Callers. Jadi tiap telepon yang masuk dari orang yang tidak dikenal akan dibisukan.

    Meski dibisukan atau tidak bersuara, panggilan telepon tersebut tetap muncul di notifikasi WhatsApp. Selain itu tab Calls di aplikasi juga akan memunculkan panggilan yang sama.

    Jadi pengguna tetap mengetahui telepon masuk. Karena bisa jadi telepon tersebut berasal dari orang yang penting namun nomornya belum disimpan kontak pengguna.

    Fitur ini sudah tersedia baik untuk pengguna Android maupun iPhone. Berikut cara menggunakan fitur Silence Unknown Callers:

    1. Buka WhatsApp

    2. Masuk ke menu Settings

    3. Pilih Privacy

    4. Klik Calls

    5. Aktifkan fitur dengan menggeser toggle pada pilihan Silence Unknown Callers

    Fitur Filter Chat

    Sementara itu WhatsApp juga menghadirkan fitur baru bernama Filter Chat. Aplikasi itu memiliki tiga filter untuk memudahkan pengguna mencari pesan tanpa harus menelusuri seluruh kontak masuk.

    Ketiga filter itu adalah ‘Semua’, ‘Belum Dibaca’, dan ‘Grup’. ‘Semua’ artinya menampilkan semua pesan secara default.

    Sementara ‘Belum Dibaca’ adalah untuk melihat chat yang belum dibaca atau belum dibuka. Terakhir, ‘Grup’ adalah menemukan chat grup dalam satu tempat termasuk menampilkan subgrup Komunitas.

    Filter itu muncul di bagian atas daftar chat. Anda dapat memilih salah satunya dengan mengklik ketiga pilihan tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cara Matikan Nada Dering WhatsApp Call dari Nomor Tak Dikenal, Mudah!

    Cara Matikan Nada Dering WhatsApp Call dari Nomor Tak Dikenal, Mudah!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telepon dari nomor tak dikenal kerap kali masuk WhatsApp kita. Pengguna mesti waspada, karena bisa jadi telepok tersebut menjadi bagian dari penipuan atau jenis kejahatan lainnya.

    Anda dapat menghindari panggilan tersebut dengan menggunakan fitur WhatsApp bernama Silence Unknown Callers. Jadi tiap telepon yang masuk dari orang yang tidak dikenal akan dibisukan.

    Meski dibisukan atau tidak bersuara, panggilan telepon tersebut tetap muncul di notifikasi WhatsApp. Selain itu tab Calls di aplikasi juga akan memunculkan panggilan yang sama.

    Jadi pengguna tetap mengetahui telepon masuk. Karena bisa jadi telepon tersebut berasal dari orang yang penting namun nomornya belum disimpan kontak pengguna.

    Fitur ini sudah tersedia baik untuk pengguna Android maupun iPhone. Berikut cara menggunakan fitur Silence Unknown Callers:

    1. Buka WhatsApp

    2. Masuk ke menu Settings

    3. Pilih Privacy

    4. Klik Calls

    5. Aktifkan fitur dengan menggeser toggle pada pilihan Silence Unknown Callers

    Fitur Filter Chat

    Sementara itu WhatsApp juga menghadirkan fitur baru bernama Filter Chat. Aplikasi itu memiliki tiga filter untuk memudahkan pengguna mencari pesan tanpa harus menelusuri seluruh kontak masuk.

    Ketiga filter itu adalah ‘Semua’, ‘Belum Dibaca’, dan ‘Grup’. ‘Semua’ artinya menampilkan semua pesan secara default.

    Sementara ‘Belum Dibaca’ adalah untuk melihat chat yang belum dibaca atau belum dibuka. Terakhir, ‘Grup’ adalah menemukan chat grup dalam satu tempat termasuk menampilkan subgrup Komunitas.

    Filter itu muncul di bagian atas daftar chat. Anda dapat memilih salah satunya dengan mengklik ketiga pilihan tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Astronaut NASA Bagikan Potret Tak Terduga Bumi dari Luar Angkasa

    Astronaut NASA Bagikan Potret Tak Terduga Bumi dari Luar Angkasa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jonny Kim, seorang astronaut NASA, berhasil mengabadikan pemandangan luar biasa Bumi yang dilihatnya dari Stasiun Luar Angkasa (ISS). Video time lapse-nya diunggah ke akun X miliknya.

    Pemandangan tersebut gabungan dari aurora, badai petir dan lampu-lampu kota yang berada di sisi malam Bumi. Berkat rekannya sesama kru ISS, Nichole ‘Vapor’ Ayers, Kim berhasil menangkap gambar aurora pertamanya.

    “Setelah melihat hasilnya, saya mengatakan [kepada Vapor] ini seperti memancing. Kami menyiapkan kamera, sudut, pengaturan, dudukan, dan mengatur pengatur waktu, dan kembali dengan harapan bisa mendapatkannya,” kata dia dalam unggahannya, dikutip dari Space, Senin (16/4/2025).

    “Dan setelah menangkap ikan pertama saya, saya ketagihan. Terima kasih, Vapor!” jelasnya menambahkan.

    Foto: Seorang astronot mengabadikan momen aurora berkilauan dari luar angkasa yang dibagikan pada sosial media X pribadinya. (X/@JonnyKimUSA)
    Seorang astronot mengabadikan momen aurora berkilauan dari luar angkasa yang dibagikan pada sosial media X pribadinya. (X/@JonnyKimUSA)

    Rekaman video itu dimulai saat Matahari terlihat terbenam di sisi lain Bumi. Bintang-bintang terlihat bersinar di atas garis luar atmosfer planet dan mengandung gas saat Matahari terbenam.

    [Gambas:Twitter]

    Sementara itu, lampu-lampu kota dan badai petir ikut tertangkap kamera Kim. Keduanya berada di bagian bawah awan selama video.

    Space menuliskan pemandangan warna-warni dari video Kim akibat partikel-partikel energik yang dibawa angin Matahari bertabrakan dengan Bumi. Fenomena tersebut menarik oksigen dan nitrogen yang berada di bagian atas atmosfer.

    Video itu berakhir saat ISS berada di sisi siang planet. Stasiun tersebut melakukan 16 putaran planet setiap 24 jam dengan rata-rata kecepatan mencapai 28 ribu per jam.

    Kim yang seorang mantan anggota Angkatan Laut AS SEAL pergi ke ISS pada 8 April 2025. Dia menggunakan pesawat antariksa Soyuz dari Rusia menuju ke luar angkasa.

    Selama 8 bulan di ISS, dia akan bekerja sebagai teknisi penerbangan untuk Expedition 73.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Elon Musk Tukang Bohong, Tesla Makin Hancur Lebur

    Elon Musk Tukang Bohong, Tesla Makin Hancur Lebur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri taksi otomatis (robotaxi) yang membawa ‘kiamat’ bagi profesi driver online kian kompetitif. Pabrikan otomotif dari China dan Amerika Serikat (AS) berbondong-bondong mengembangkan teknologi pengemudian otomatis paling canggih dan aman.

    Layanan ride-hailing seperti Uber dan Lyft juga makin kencang menggandeng mitra untuk mewujudkan layanan transportasi online berbasis robotaxi.

    Konsep mobil tanpa sopir sebenarnya sudah lama digaungkan oleh CEO Tesla, Elon Musk. Pada 2016 lalu, Tesla pertama kali memperkenalkan sistem pengemudian otomatis penuh (Full Self-Driving/FSD).

    Namun, kebohongan Musk terungkap. Tesla ternyata menggunakan video rekayasa untuk menampilkan mobil otomatis tanpa sopir yang berjalan aman di kondisi menantang. Video itu sudah dihapus dan Tesla mengklaim teknologinya sudah ada, hanya tinggal memvalidasi software-nya.

    Tak berhenti sampai di situ, 6 tahun lalu Musk menggembar-gemborkan rencana Tesla untuk mengoperasikan 1 juta robotaxi di jalanan pada 2020. Lagi-lagi, omongan itu hanya bualan.

    Bahkan, perusahaan robotaxi asal China seperti WeRide sudah mulai mengoperasikan armadanya hingga ke Abu Dhabi. Pabrikan robotaxi asal AS seperti Waymo juga terus memperluas jangkauan operasionalnya di beberapa negara bagian.

    Di kala perusahaan lain sudah berkembang pesat, Tesla masih jalan di tempat, berkutat pada izin operasional dan isu keamanan. Beberapa kali Musk memasang tenggat untuk pengoperasian robotaxi Tesla, tak beberapa kali pula mengalami penundaan.

    Beberapa saat lalu, Musk mengatakan robotaxi Tesla akan mulai beroperasi di Austin, Texas, pada 22 Juni 2025 mendatang. Namun, Musk menyebut tanggal itu ‘tentatif’. Kita tunggu saja apakah omongan kali ini terbukti benar atau lagi-lagi kebohongan semata.

    Tesla Makin Kacau

    Masalah bertubi-tubi dihadapi Tesla akibat kebohongan Musk, berbagai kecelakaan dan isu keselamatan pengemudi, hingga sikap politik Musk di pemerintah Trump yang memicu gerakan boikot di mana-mana.

    Di saat bersamaan, Tesla menghadapi tekanan kompetisi mobil listrik dari pabrikan China seperti BYD, Xpeng, Chery, dan Geely. Terbaru, muncul laporan bahwa Tesla menghentikan produksi Cybertruck dan Model Y selama sepekan di Austin, Texas.

    Business Insider melaporkan pemberhentian produksi akan dimulai pada 30 Juni mendatang, menurut informasi dari pertemuan para staf ketika penghentian produksi tersebut diumumkan.

    Hal ini menandai kali ketiga fasilitas Tesla di Austin mengalami penghentian produksi sepanjang tahun lalu hingga sekarang, menurut laporan Business Insider.

    Investor langsung bereaksi dan membuat saham Tesla anjlok 4% pada Selasa (17/6) waktu setempat. Sebagai informasi, Model Y merupakan salah satu model paling laris Tesla.

    Selain itu, Model Y juga merupakan salah satu model yang akan ditanamkan sistem FSD Tesla untuk peluncuran robotaxi pada 22 Juni 2025 mendatang.

    Saat Musk mengumbar soal robotaxi, ia membagikan klip video Model Y dan Model X yang dibenamkan teknologi robotaxi dan melintas di jalan raya Austin.

    Demo Besar-besaran

    Kelompok advokasi keselamatan publik mengatakan bahwa sistem pengemudian otomatis parsial Tesla (Autopilot) memiliki masalah keselamatan. Namun, fitur premium FSD juga belum sepenuhnya aman.

    Kendaraan dengan sistem FSD, yang mencakup fitur-fitur seperti menjaga lajur, kemudi, dan parkir otomatis, telah terlibat dalam ratusan tabrakan, termasuk puluhan kematian, menurut data Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA).

    Robotaxi Tesla yang direncanakan meluncur pada 22 Juni 2025 dilengkapi dengan software FSD terbaru. Teknologi FSD “tanpa pengawasan” itu belum tersedia untuk umum.

    Beberapa kelompok di Austin pada pekan lalu memprotes peluncuran pilot robotaxi Tesla dan keterlibatan Musk dalam pemerintahan Trump.

    Dawn Project, kelompok keselamatan teknologi yang mengkritik kemampuan FSD Tesla, mendemonstrasikan situasi keselamatan menggunakan Model Y yang dilengkapi dengan software yang tersedia saat ini.

    Dalam demonstrasi FSD, Model Y melaju melewati bus sekolah yang berhenti dengan tanda berhenti dan menabrak manekin seukuran anak-anak yang ditarik di depan mobil yang sedang melaju, yang mensimulasikan seorang anak berlari menyeberang jalan untuk mengejar bus.

    Pendiri Dawn Project Dan O’Dowd juga mengelola Green Hills Software, yang menjual teknologi kepada pesaing Tesla.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Akun Samsung Dihapus Permanen Bulan Depan, Segera Lakukan Ini

    Akun Samsung Dihapus Permanen Bulan Depan, Segera Lakukan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mulai 31 Juli 2025, Samsung akan mulai menghapus permanen akun-akun yang sudah tidak digunakan selama 24 bulan. Artinya, semua data yang tersimpan di akun Samsung akan hilang seketika.

    Data-data itu termasuk pencadangan Cloud, riwayat pembelian di Galaxy Store, kartu Wallet, serta data lokasi di aplikasi Find My Samsung.

    Jika Anda tak rela data-data itu dihapus, caranya sederhana. Anda hanya perlu log in ke akun Samsung yang sudah lama tidak diakses, misalnya karena ganti HP ke merek lain.

    Pastikan Anda log in ke akun Samsung sebelum 31 Juli 2025. Setelah itu, kemungkinan besar semua data yang tersimpan di akun Samsung Anda akan terhapus jika tak pernah membukanya selama 24 bulan terakhir.

    Untuk login ke akun Samsung, tidak perlu ribet dan makan waktu banyak. Anda bahkan tidak perlu melewati CAPTCHA atau kode teks two-factor. Anda hanya perlu masuk ke akun agar Samsung mengetahui Anda masih aktif.

    Samsung bukan yang pertama menerapkan kebijakan penghapusan akun yang tak aktif. Sebelumnya, Google juga melakukan hal serupa pada 2023 lalu. Microsoft juga pernah menerapkan kebijakan serupa.

    Bahkan, sebelum Twitter berganti menjadi X, platform media sosial itu juga pernah menyapu bersih akun-akun yang sudah lama tak aktif. Samsung adalah yang terbaru menerapkan hal ini.

    Sebenarnya ada sisi positif dari penghapusan akun yang sudah lama tak aktif. Salah satunya untuk menghindari penyalahgunaan akun tak aktif oleh oknum tak bertanggung jawab.

    Jika Anda adalah salah satu yang terdampak penghapusan akun oleh Samsung, Anda akan menerima email pemberitahuan. Ingat, Anda cuma perlu login ke akun Samsung untuk menyelamatkan akun dari penghapusan per 31 Juli 2025 mendatang. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]