Author: CNBCindonesia.com

  • Politeknik Keuangan Negara STAN Buka Pendaftaran, Ini Link dan Jadwal

    Politeknik Keuangan Negara STAN Buka Pendaftaran, Ini Link dan Jadwal

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendaftaran Politeknik Keuangan Negara STAN segera dibuka. Pendaftaran calon peserta didik bisa dilakukan secara online mulai Minggu, 29 Juni 2025.

    Politeknik Keuangan Negara Sekolah tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) merupakan salah satu sekolah kedinasan di Indonesia. Sekolah kedinasan sendiri merupakan perguruan tinggi yang bernaung di bawah lembaga pemerintahan.

    Badan Kepegawaian Negara (BKN) juga telah mengumumkan jadwal seleksi penerimaan peserta didik sekolah kedinasan 2025 ini. Jadwal ini tertuang dalam Nomor: 7909/B-KS.04.01/SD/K/2025.

    Merujuk pengumuman BKN, pendaftaran PKN STAN akan dibuka mulai Minggu, 29 Juni 2025 hingga Jumat, 18 Juli 2025. Terdapat 500 formasi untuk sekolah kedinasan PKN STAN tahun 2025.

    Cara pendaftaran Politeknik Keuangan Negara STAN

    Portal pendaftaran saat ini belum dibuka oleh BKN sebagai penyelenggara. Namun, merujuk pada penerimaan tahun 2024, pendaftaran PKN STAN dilakukan secara online melalui Portal SSCASN Sekolah Kedinasan di link https://dikdin.bkn.go.id. Berikut perrincian caranya:

    Buat akun di Portal SSCASN Sekolah Kedinasan
    Kunjungi situs https://dikdin.bkn.go.id atau langsung klik link ini
    , lalu buat akun dengan mengisi data diri sesuai dokumen resmi (NIK, KK, dll).
    Verifikasi akun
    Setelah membuat akun, verifikasi dengan login menggunakan NIK dan password yang telah dibuat.
    Pilih PKN STAN
    Pilih PKN STAN sebagai sekolah kedinasan yang dituju dan pilih jalur pendaftaran (Reguler/Afirmasi/Pembibitan).
    Lengkapi data diri dan unggah dokumen
    Isi formulir pendaftaran dengan data diri lengkap dan unggah dokumen yang diperlukan, seperti foto, KTP/KK, kartu peserta UTBK-SNBT (jika ada), rapor/ijazah, dan dokumen tambahan sesuai jalur.
    Bayar biaya pendaftaran
    Jika ada biaya pendaftaran, lakukan pembayaran sesuai instruksi yang diberikan.
    Cetak kartu pendaftaran
    Setelah semua data terisi dan diverifikasi, cetak kartu pendaftaran sebagai bukti.
    Ikuti tahapan seleksi
    Ikuti seluruh tahapan seleksi yang meliputi Seleksi Administrasi, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), Tes Kesehatan dan Kebugaran, serta Tes Psikologi dan Wawancara.

    Jadwal daftar PKN STAN

    Terdapat sejumlah tahapan yang harus dilalui calon peserta didik PKN STAN 2025. Berikut jadwal untuk setiap tahapannya:

    Pengumuman Seleksi: 28 Juni-12 Juli 2025
    Pendaftaran Seleksi: 29 Juni-18 Juli 2025
    Seleksi Administrasi: 29 Juni-21 Juli 2025
    Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi: 22-24 Juli 2025
    Pemrosesan dan Penyampaian Kode Billing PNBP melalui akun SSCASN: 25-27 Juli 2025
    Pembayaran Kode Billing PNBP: 28 Juli-1 Agustus 2025
    Validasi Data Peserta yang Membayar PNBP: 2-3 Agustus 2025
    Penyusunan Jadwal Seleksi Kompetensi Dasar (SKD): 4-6 Agustus 2025
    Pengumuman Jadwal Seleksi Kompetensi Dasar (Lokasi, Waktu dan Sesi Ujian Peserta): 5-10 Agustus 2025
    Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD): 11-26 Agustus 2025
    Pengolahan Nilai SKD: 23-29 Agustus 2025
    Pengumuman Hasil SKD: 27-31 Agustus 2025
    Pemrosesan dan Penyampaian Kode Billing PNBP melalui akun SSCASN apabila Seleksi Lanjutan dengan CAT BKN: 1-2 September 2025
    Pembayaran PNBP Seleksi Lanjutan dengan CAT BKN: 3-7 September 2025
    Validasi Data Peserta yang Membayar PNBP Seleksi Lanjutan dengan CAT BKN: 8-9 September 2025
    Penjadwalan Seleksi Lanjutan dengan CAT BKN: 10-11 September 2025
    Pengumuman Jadwal Seleksi Lanjutan dengan CAT BKN (Lokasi, Waktu dan Sesi Ujian Peserta): 12-14 September 2025
    Pelaksanaan Seleksi Lanjutan dengan CAT BKN: 15-16 September 2025
    Pelaksanaan Seleksi Lanjutan Non CAT BKN: 28 Agustus-16 September 2025
    Pengumuman Kelulusan Akhir oleh Kementerian/Lembaga: 7-18 September 2025
    Penyampaian Laporan Hasil Pelaksanaan Seleksi Sekolah Kedinasan ke BKN melalui SSCASN: 7 September-6 Oktober 2025

    Syarat pendaftaran PKN STAN

    Hingga saat ini, syarat pendaftaran PKN STAN 2025 belum diumumkan secara resmi. Sejumlah pertanyaan terkait persyaratan ini telah dijawab pihak PKN STAN melalui data FAQ di Instagram resminya.

    Berikut rangkumannya seperti dikutip dari detik.com:

    Pendaftaran SPMB PKN STAN 2025 tidak menggunakan nilai UTBK sebagai syarat administrasi;
    Seleksi akan didasarkan pada nilai rapor dan ijazah;
    Lulusan SMA/sederajat tahun 2025 wajib melampirkan dokumen rapor sebagai salah satu syarat pendaftaran;
    Usia pendaftar minimal 14 tahun dan maksimal 22 tahun pada 1 Oktober 2025;
    Peserta tidak pernah dinyatakan lulus pada pengumuman kelulusan seleksi penerimaan mahasiswa baru PKN STAN pada tahun-tahun sebelumnya;
    Jalur afirmasi diperuntukkan bagi peserta yang lulus SD, SMP (sederajat), dan SMA (sederajat) di kabupaten/kota yang sama dengan wilayah afirmasi yang dipilih;
    Peserta program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) Papua yang lulus SMA/sederajat di kabupaten/kota lain tetap dapat mendaftar dengan melengkapi persyaratan administrasi tambahan;
    Tidak ada persyaratan tinggi badan minimal;
    Tidak ada persyaratan buta warna;
    Tidak ada batasan ukuran dioptri, namun kondisi ini tetap menjadi salah satu unsur penilaian pada tes kesehatan.

    Jurusan di PKN STAN

    Dilansir dari laman resminya, terdapat dua program yang ada di PKN STAN, yaitu program sarjana terapan dan diploma tiga. Berikut daftar jurusan atau program studi di PKN STAN:

    Program Sarjana Terapan (S1):

    Prodi AKuntansi Sektor Publik
    Prodi Manajemen Aset Publik
    Prodi Manajemen Keuangan Negara
    Program Diploma III (D3)

    Akuntansi
    Kebendaharaan Negara
    Kepabeanan dan Cukai
    Manajemen Aset
    Pajak
    PBB/Penilai

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Penyadapan Demi Hukum, Kejagung Gandeng Telkom, Indosat dan XLSmart

    Penyadapan Demi Hukum, Kejagung Gandeng Telkom, Indosat dan XLSmart

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kejaksaan Agung (Kejagung) mengumumkan kerja samanya dengan operator telekomunikasi Indonesia. Tujuannya sebagai pertukaran dan pemanfaatan data serta informasi untuk penegakan hukum.

    Penandatangan Nota Kesepakatan telah dilakukan bersama Telkom, Telkomsel, XL Smart, dan Indosat Ooredoo Hutchison pada Selasa (24/6/2025).

    Kerja sama tersebut dilakukan juga untuk pemasangan dan pengoperasian perangkat penyadapan informasi dan penyediaan rekaman informasi telekomunikasi.

    “Saat ini, business core intelijen Kejaksaan berpusat pada pengumpulan data dan/atau informasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan untuk dianalisis, diolah dan dipergunakan sesuai dengan kebutuhan organisasi,” kata Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intel) Reda Manthovani dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (25/6/2025).

    Bagi Kejagung, kerja sama itu penting khususnya di bidang intelijen. Sebab adanya pembaruan tugas dan fungsi yang diatur dalam UU 11 Tahun 2021 tentang Perubahan atas UU 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaaan, yang mengatur soal otorisasi kepada bidang intelijen untuk melakukan fungsi penyelidikan, pengamanan dan penggalangan dalam rangka penegakan hukum.

    Oleh karena itu, Reda mengatakan kolaborasi dengan operator jadi krusial dan penting agar kualitas dan validitas data dan informasi tidak terbantahkan. Selain itu juga memiliki kualifikasi sebagai nilai A1.

    “Data dan/atau informasi dengan kualifikasi A1 tersebut tentunya memiliki berbagai manfaat, diantaranya dalam tataran praktis seperti pencarian buronan atau daftar pencarian orang, pengumpulan data dalam rangka mendukung penegakan hukum, atau dalam tataran global yang akan digunakan sebagai penyusunan analisis holistik terhadap suatu topik tertentu dan khusus,” imbuhnya.

    Kerja sama itu juga dipercaya dapat memberikan manfaat untuk penegakan hukum dan kontribusi bagi supremasi hukum di tanah air.

    “Dengan adanya kerja sama ini, kami yakin dan percaya kolaborasi antara Kejaksaan RI dan penyedia jasa telekomunikasi dapat memberikan manfaat bagi kemajuan penegakan hukum di Indonesia serta turut memberikan kontribusi pada tegaknya supremasi hukum di Indonesia,” kata Reda.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Beda dari IMF-WB, Lembaga Asing Ini Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5% di 2025

    Beda dari IMF-WB, Lembaga Asing Ini Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5% di 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5% pada 2025, berdasarkan laporan terbarunya dalam AMRO Annual Consultation Report: Indonesia-2025.

    Proyeksi ini jauh lebih optimis ketimbang lembaga lainnya, seperti World Bank yang merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi menjadi hanya 4,7% dari sebelumnya 5,1%. Lalu, IMF juga memperkirakan level yang serupa, yakni 4,7% untuk 2025.

    “Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat,” dikutip dari laporan terbaru AMRO, Rabu (25/6/2025).

    Proyeksi ini AMRO dasari dari kondisi konsumsi rumah tangga Indonesia yang mampu pulih secara bertahap setelah daya beli melemah di segmen berpenghasilan rendah hingga menengah.

    “Permintaan domestik diperkirakan menguat, dipengaruhi penerapan kebijakan pendorong pertumbuhan, termasuk program prioritas pemerintah baru, guna mendukung perekonomian di tengah lingkungan eksternal yang menantang pada 2025,” tulis Amro dalam laporannya.

    Ekspor barang manufaktur, yang sebagian besar terdiri dari furnitur, garmen, dan alas kaki, ke pasar Amerika Serikat dan Eropa mereka perkirakan akan cepat pulih, meskipun ekspor komoditas tetap lesu karena permintaan yang lemah dari China dan produksi beberapa komoditas yang lebih rendah.

    Kedatangan wisatawan internasional yang terus pulih ke tingkat sebelum pandemi dianggap tim ekonom AMRO juga akan menjadi faktor penopang pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini. AMRO mencatat jumlah kedatangan wisatawan internasional mencapai 13,9 juta pada 2024, pulih sekitar 87% dari tingkat sebelum pandemi.

    “Ke depannya, keberlanjutan momentum pertumbuhan bergantung pada implementasi kebijakan pendukung pertumbuhan yang efektif, termasuk program prioritas pemerintah yang baru,” tulis AMRO dalam Annual Consultation Report: Indonesia-2025.

    (arj/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Update Baru Trump Usai Gencatan Senjata Israel-Iran, Guncang NATO

    Update Baru Trump Usai Gencatan Senjata Israel-Iran, Guncang NATO

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat menghadiri KTT NATO di Den Haag kembali mengguncang aliansi Barat. Pasalnya, Trump menolak menyatakan dukungan eksplisit terhadap klausul pertahanan bersama Pasal Lima.

    Melansir AFP pada Rabu (25/6/2025), penolakan ini dilakukan Trump meski 31 negara anggota berupaya meyakinkan komitmen Washington melalui janji peningkatan belanja militer.

    “Saya berkomitmen untuk menjadi teman mereka,” ujar Trump saat ditanya apakah AS masih menjamin perlindungan militer bagi Eropa. “Tergantung pada definisi Anda. Ada banyak definisi Pasal Lima.”

    Para pemimpin NATO menggelar pertemuan selama dua hari, dimulai dengan jamuan makan malam kerajaan yang diselenggarakan Raja Belanda Willem-Alexander. Fokus utama pertemuan tersebut adalah menjaga Trump tetap terikat pada komitmen aliansi dengan janji belanja militer hingga 5% dari PDB.

    Untuk meredam ketidakpastian dari Washington, para anggota menyepakati skema kompromi: 3,5% PDB untuk pertahanan inti pada 2035 dan 1,5% untuk keamanan siber serta infrastruktur. “Mereka akan menaikkannya menjadi lima persen, itu bagus. Itu memberi mereka lebih banyak kekuatan,” kata Trump, menyambut positif usulan tersebut.

    Namun, perpecahan muncul. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez terang-terangan menolak target lima persen, memicu ketegangan dengan Trump. Sementara itu, Jerman mempercepat komitmen 3,5% pada 2029, enam tahun lebih awal dari jadwal.

    Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut janji belanja pertahanan itu sebagai “momen bersejarah” bagi Eropa. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menambahkan, “Kita harus menavigasi era ketidakpastian yang radikal ini dengan kelincahan,” sembari mengumumkan pembelian 12 jet tempur F-35A untuk mendukung misi nuklir NATO.

    Sementara NATO berusaha menjaga soliditas, Kremlin menuduh aliansi itu melakukan “militerisasi yang merajalela”. “Ini adalah kenyataan yang ada di sekitar kita,” ujar juru bicara Dmitry Peskov.

    Di sela pertemuan, Trump juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang kini memainkan peran lebih kecil dalam KTT tersebut. Zelensky berharap bisa mengamankan paket pertahanan udara baru dan mendesak sanksi tambahan terhadap Rusia.

    “Tidak ada tanda-tanda bahwa Putin ingin menghentikan perang ini,” tegas Zelensky dalam forum pertahanan paralel.

    Trump juga sempat bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang menyerukan “dialog erat” untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Namun, meskipun PM Belanda Mark Rutte menegaskan dukungan sekutu untuk Kyiv “tidak tergoyahkan”, NATO memilih tak menyebut isu keanggotaan Ukraina secara eksplisit, menyusul penolakan Trump.

    (tfa/tfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perang Meletus di Bawah Laut, China Mulai Serang Amerika

    Perang Meletus di Bawah Laut, China Mulai Serang Amerika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah ‘perang’ meletus di bawah laut. Perang ini bukan soal senjata atau kapal selam, tapi perebutan kekuasaan atas kabel bawah laut, tulang punggung utama koneksi internet global.

    Perlu diketahui bahwa lebih dari 95% lalu lintas data internet dunia tidak mengalir lewat satelit, melainkan melalui kabel fiber optik yang terbentang di dasar lautan. Jadi dampak ‘perang’ ini bisa terasa hingga ke layar ponsel Anda.

    Dulu, kabel-kabel tersebut dibangun oleh perusahaan telekomunikasi bersama pemerintah. Tapi kini, raksasa teknologi seperti Google, Meta, Amazon, dan Microsoft mulai mendominasi pembangunan dan kepemilikan kabel bawah laut.

    Google, misalnya, telah menanam investasi di lebih dari 20 jaringan, termasuk kabel Equiano yang menghubungkan Eropa dengan Afrika.

    Kepemilikan infrastruktur ini memberi Big Tech kekuatan besar, bukan hanya untuk mempercepat koneksi, tapi juga menentukan siapa yang bisa mengakses internet, berapa biayanya, dan jalur data mana yang boleh digunakan. Dengan kata lain, mereka tidak hanya menyewa jalur, tapi menjadi penguasa jalur itu sendiri.

    Namun yang membuat dunia makin waspada, kabel-kabel ini kini jadi komoditas strategis dan target geopolitik. Beberapa kabel putus secara misterius, seperti insiden di Laut Merah awal 2024 yang diduga akibat sabotase.

    Amerika Serikat dan sekutunya bahkan mulai melarang perusahaan China terlibat dalam proyek kabel internasional karena khawatir akan risiko penyadapan, demikian dikutip dari Gizchina, Selasa (24/6/2025).

    Sebagai balasan, China pun membangun jaringan kabelnya sendiri yang memotong jalur-jalur Barat, menciptakan semacam Perang Dingin digital.

    Di saat yang sama, negara-negara berkembang seperti Nigeria menyambut masuknya kabel-kabel Big Tech sebagai peluang, namun dengan risiko ketergantungan yang besar.

    “Kecepatan internet membaik, lebih banyak bandwidth, biaya lebih rendah,semuanya terdengar bagus. Tapi saya juga bertanya, siapa yang memiliki akses ini? Dan siapa yang menentukan jika terjadi konflik?” demikian kegelisahan yang mulai muncul di Afrika.

    Jadi, apa yang terjadi pada kabel bawah laut mungkin terasa jauh atau terlalu teknis untuk dipedulikan. Tapi dampaknya lebih dekat dari yang kita kira. Infrastruktur ini tidaklah netral. Ia menentukan akses, kecepatan, keamanan, dan kedaulatan. Baik bagi mereka yang berada di London, Lagos, atau Los Angeles, ‘perang’ tersembunyi ini memengaruhi kehidupan digital.

    Pemerintah kini berusaha mengejar. Beberapa membangun kabel sendiri, lainnya mengetatkan regulasi. Tapi jelas bahwa masa depan internet tak hanya soal software atau aplikasi, tapi juga tentang perangkat keras, geografi, dan kekuasaan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ada Apa Trump, AS Tiba-Tiba Kucurkan Rp489 M Bantuan ke Gaza?

    Ada Apa Trump, AS Tiba-Tiba Kucurkan Rp489 M Bantuan ke Gaza?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah kontroversi dan kekhawatiran atas kekerasan di Gaza, pemerintah Amerika Serikat (AS) menyetujui hibah sebesar US$30 juta (sekitar Rp489 miliar) kepada Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF). Ini merupakan sebuah organisasi kontroversial yang menyalurkan bantuan di wilayah konflik tersebut.

    Melansir Reuters Rabu (25/6/2025), bantuan ini merupakan dukungan finansial langsung pertama dari pemerintah AS kepada GHF. Meski sejumlah pejabat AS mempertanyakan transparansi dan rekam jejak organisasi tersebut.

    Keputusan ini diambil berdasarkan arahan prioritas dari Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri, sebagaimana tertuang dalam dokumen USAID yang ditinjau oleh Reuters. Sebanyak US$7 juta di antaranya telah dicairkan sebagai tahap awal.

    “Biasanya organisasi penerima hibah USAID pertama kali harus melalui audit menyeluruh yang bisa memakan waktu berbulan-bulan,” ujar seorang mantan pejabat senior AS.

    “Namun untuk GHF, seluruh proses tersebut dilompati karena dianggap mendesak.”

    Sumber yang mengetahui langsung keputusan ini menyebut bahwa GHF juga dibebaskan dari proses verifikasi tambahan yang biasanya diterapkan untuk memastikan tidak ada hubungan dengan kelompok ekstremis di Gaza, wilayah yang dikendalikan oleh Hamas.

    GHF bekerja sama dengan perusahaan logistik asal AS, Safe Reach Solutions, yang dipimpin oleh mantan perwira CIA, dan UG Solutions, perusahaan keamanan yang mempekerjakan veteran militer bersenjata.

    Namun, beberapa pejabat AS menolak pendanaan ini karena kekhawatiran terhadap risiko kekerasan di lapangan, kurangnya pengalaman GHF, serta keterlibatan perusahaan swasta yang mengambil keuntungan dari operasi kemanusiaan.

    Sejak Israel mencabut blokade bantuan pada 19 Mei, lebih dari 400 warga Palestina dilaporkan tewas saat mencoba mengakses bantuan dari PBB dan GHF.

    “Mayoritas korban ditembak atau dibombardir saat mendekati lokasi distribusi yang berada di zona militer,” kata Jonathan Whittall, pejabat senior PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki.

    “Sisanya tewas karena ditembaki pasukan Israel atau terjebak dalam kekacauan akibat geng bersenjata.”

    Sementara itu, pihak GHF mengklaim sejauh ini telah menyalurkan 40 juta porsi makanan dan menyatakan operasi mereka aman.

    “Tidak ada satu pun truk kami yang dijarah,” ujar juru bicara GHF. “Daripada menyalahkan satu sama lain, kami mengundang PBB dan kelompok lain untuk bekerja bersama kami demi menyalurkan bantuan secara efektif. Kami terbuka untuk kolaborasi.”

    GHF sempat menghentikan distribusi selama satu hari awal bulan ini untuk menekan Israel agar menjamin keselamatan warga sipil di dekat titik distribusi, setelah laporan puluhan warga Palestina tewas saat mencari bantuan. Namun, mereka membantah ada korban jiwa di lokasi yang mereka kelola langsung.

    Sementara itu, PBB terus menyoroti sulitnya mendistribusikan bantuan karena kendala militer, pembatasan akses, dan aksi penjarahan.

    “Ketika masyarakat tahu aliran bantuan stabil, kekacauan akan berkurang,” tegas Whittall.

    Saat berita ini diturunkan, Kedutaan Israel dan pihak GHF menolak berkomentar lebih lanjut soal pendanaan AS ini. Departemen Luar Negeri AS juga belum memberikan tanggapan resmi atas pendanaan tersebut.

    (tfa/tfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cara Penipuan Kuras Rekening Terbaru Korbannya Banyak, Kenali Modus AI

    Cara Penipuan Kuras Rekening Terbaru Korbannya Banyak, Kenali Modus AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dunia digital kini menghadapi ancaman baru seiring makin canggihnya teknologi kecerdasan buatan (AI). Penipuan yang dulunya mengandalkan rekayasa sosial kini telah berevolusi memanfaatkan AI, dari kloning suara hingga manipulasi visual.

    Tahun 2025 diramal akan menjadi era di mana penipuan berbasis AI menjadi ancaman utama bagi layanan fintech hingga rekening bank pribadi. Pasalnya, pelaku kejahatan kini punya senjata baru yang sangat canggih dan sulit dideteksi.

    Laporan terbaru dari Forbes menyebut bahwa teknologi AI tidak hanya digunakan untuk tujuan produktif, tetapi juga menjadi senjata baru bagi sindikat penipuan global. Berikut empat modus penipuan AI yang wajib diwaspadai masyarakat dan korporasi:

    1. Deepfake & AI di Serangan Email Bisnis (BEC)

    Penipuan BEC kini berevolusi. Penjahat siber memanfaatkan AI untuk membuat video dan audio palsu yang sangat meyakinkan. Di Hong Kong, penjahat berhasil menyamar sebagai bos perusahaan melalui panggilan Zoom palsu dan membuat pegawai mentransfer dana hampir Rp480 miliar.

    Lebih mengejutkan, 53% profesional akuntansi di AS mengaku pernah menjadi target serangan serupa. Bahkan 40% email BEC kini dibuat sepenuhnya oleh AI.

    2. Chatbot Penipu Asmara

    Penipuan asmara kini makin canggih. Bukan lagi manusia, tapi chatbot AI otonom yang digunakan untuk merayu korban. Dengan percakapan tanpa aksen dan alur yang natural, korban sulit membedakan antara manusia dan bot.

    Kejadian ini sudah muncul di media sosial, bahkan sempat dibocorkan oleh pelaku kejahatan asal Nigeria dalam sebuah video.

    3. “Pig Butchering” Pakai AI Massal

    Skema penipuan investasi berkedok asmara atau bisnis, yang dikenal sebagai “pig butchering”, kini dilakukan secara massal menggunakan AI.

    Dengan alat seperti “Instagram Automatic Fans”, pesan massal dikirim untuk memancing korban, seperti “Temanku merekomendasikan kamu. Apa kabar?”

    Penipu kini juga memanfaatkan deepfake untuk panggilan video dan kloning suara agar lebih meyakinkan.

    4. Pemerasan Deepfake Menarget Eksekutif dan Pejabat

    Kasus pemerasan dengan video deepfake kini juga makin marak. Di Singapura, penjahat mengirim email berisi ancaman video palsu yang mencatut wajah para pejabat pemerintah dan menuntut pembayaran kripto hingga puluhan ribu dolar.

    Teknologi ini dibuat menggunakan foto dan video publik dari LinkedIn atau YouTube, yang diolah menjadi konten deepfake mengerikan.

    Dengan perangkat lunak deepfake yang makin mudah diakses, penipuan jenis ini diperkirakan akan meluas dan menyasar kalangan eksekutif di seluruh dunia.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gagal! Data Intelijen Ungkap Serangan AS Tak Lumpuhkan Nuklir Iran

    Gagal! Data Intelijen Ungkap Serangan AS Tak Lumpuhkan Nuklir Iran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir Iran tidak berhasil menghancurkan kemampuan utama negara itu dalam memperkaya uranium. Ini terungkap dari penilaian awal yang disusun oleh Badan Intelijen Pertahanan (DIA).

    Melansir Reuters pada Rabu (25/6/2025), tiga sumber yang mengetahui laporan tersebut menyebutkan bahwa dampaknya bersifat sementara. Program nuklir Iran kemungkinan hanya tertunda satu hingga dua bulan.

    “Stok uranium yang diperkaya tidak tersentuh, dan kapasitas pengayaan masih ada,” ungkap salah satu sumber, yang meminta identitasnya dirahasiakan karena sensitivitas informasi.

    Penilaian tersebut bertentangan langsung dengan klaim Presiden Donald Trump yang sebelumnya menyatakan bahwa “program nuklir Iran telah dihancurkan”. Pernyataan Gedung Putih menyebut laporan intelijen itu “salah besar” dan tetap menegaskan bahwa serangan udara berhasil melemahkan kapasitas nuklir Iran.

    Namun, dalam pernyataan kepada Dewan Keamanan PBB, pemerintah AS menyampaikan versi yang lebih moderat. “Serangan akhir pekan lalu telah melemahkan program nuklir Iran secara signifikan,” kata Duta Besar AS untuk PBB, tanpa mengulangi klaim penghancuran total yang dibuat Trump.

    Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa dalam 12 hari konflik, Israel telah “menghilangkan dua ancaman eksistensial”, yakni nuklir Iran dan rudal balistik. “Kami tidak akan membiarkan Teheran membangun kembali ancamannya,” ujar Netanyahu dalam pernyataan video resmi.

    Sebagai informasi, Israel telah meluncurkan perang udara mendadak pada 13 Juni, menghantam situs-situs yang diduga digunakan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir, serta menewaskan komandan militer penting Iran. Iran membalas dengan serangan rudal ke beberapa kota di Israel.

    Iran tetap menegaskan bahwa program nuklirnya bertujuan damai. “Kami tidak mengejar senjata nuklir. Pengayaan uranium kami untuk keperluan sipil dan medis,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran dalam konferensi pers di Tehran.

    Kini, setelah teguran keras dari Trump atas pelanggaran gencatan senjata, kedua negara mengisyaratkan bahwa pertempuran udara untuk sementara telah berhenti. Gencatan senjata diumumkan Trump mulai berlaku pada Selasa pukul 05.00 GMT waktu setempat, dengan peringatan keras terhadap pelanggaran lebih lanjut.

    (tfa/tfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 7 Update Perang Iran-Israel, Trump Murka ke Israel-Tiba-Tiba Bela Iran

    7 Update Perang Iran-Israel, Trump Murka ke Israel-Tiba-Tiba Bela Iran

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel dan Iran mengatakan pada Selasa bahwa mereka telah menyetujui usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk gencatan senjata setelah perang memasuki hari ke-12.

    Israel menyatakan telah mencapai semua tujuan militernya, termasuk menghentikan ancaman dari program nuklir dan rudal balistik Iran.

    “Kami telah menyingkirkan ancaman eksistensial ganda. Namun, kami tetap waspada dan akan menanggapi tegas setiap pelanggaran,” ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Israel, Letkol Ariel Mizrachi, seperti dikutip AFP.

    Sementara itu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan bahwa Teheran akan mematuhi kesepakatan selama Israel juga menahan diri.

    “Jika rezim Zionis tidak melanggar gencatan senjata, Iran juga tidak akan melanggarnya,” kata Pezeshkian dalam percakapan dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim, dikutip dari situs resmi kepresidenan Iran.

    Berikut perkembangan terbaru dari panasnya perang Iran dan Israel serta AS, seperti dihimpun dari berbagai sumber pada Rabu (25/6/2025).

    1. Serangan Terakhir Sebelum Gencatan Senjata

    Menjelang dimulainya gencatan senjata, Israel masih melancarkan serangan udara terakhir yang menghancurkan instalasi radar Iran. Serangan itu dilakukan setelah percakapan telepon antara Presiden Trump dan PM Netanyahu.

    “Setelah percakapan Presiden Trump dengan Perdana Menteri Netanyahu, Israel menahan diri dari serangan lebih lanjut,” bunyi pernyataan resmi Kantor Perdana Menteri Israel.

    Namun, pada saat yang hampir bersamaan, media pemerintah Iran melaporkan peluncuran gelombang rudal ke Israel. Serangan tersebut menyebabkan empat orang tewas dan dua lainnya luka-luka di Beersheba, Israel selatan.

    Kementerian Kesehatan Iran menyebut sedikitnya 610 warga sipil tewas akibat serangan Israel selama konflik. Termasuk di antaranya ilmuwan nuklir Mohammad Reza Seddighi Saber, yang disebut media Iran sebagai korban serangan malam terakhir sebelum gencatan senjata.

    2. Ilmuwan Nuklir Kembali Iran Jadi Korban Israel

    Iran telah mengidentifikasi seorang ilmuwan nuklir senior negaranya tewas dalam sebuah serangan Israel. Hal ini disampaikan saat Tel Aviv berada dalam ketegangan geopolitik dengan Tehran.

    Media Pemerintah Iran, Press TV, pada Selasa (24/6/2025), mengatakan bahwa ilmuwan yang tewas itu bernama Mohammad Reza Seddighi Saber. Ia diduga sedang bekerja dalam pengembangan dan pengayaan nuklir Tehran.

    “Saber dibunuh dalam serangan terbaru Israel di wilayah utara ibu kota, Tehran,” ujar laporan itu yang juga dikutip CNN International.

    Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Selasa juga mengkonfirmasi bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menewaskan seorang lagi ilmuwan nuklir Iran. Namun mereka tidak menyebutkan nama Seddighi Saber.

    “Dalam 24 jam terakhir, IDF telah menyerang target-target utama rezim di jantung kota Teheran, melenyapkan ratusan anggota Basij-pasukan penindas internal rezim-dan membunuh seorang lagi ilmuwan nuklir senior,” demikian pernyataan dari kantor Netanyahu.

    Seddighi Saber termasuk di antara beberapa individu yang dijatuhi sanksi awal tahun ini oleh Departemen Luar Negeri dan Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) karena keterkaitan mereka dengan program nuklir Iran.

    Menurut Departemen Luar Negeri AS, ia adalah kepala sebuah kelompok yang mengerjakan proyek-proyek terkait bahan peledak diorganisasi pertahanan, inovasi, dan riset Iran, SPND. Proyek-proyek kelompok tersebut mencakup penelitian dan pengujian yang dapat diterapkan pada pengembangan perangkat peledak nuklir.

    Sementara itu, sejauh ini kedua negara telah berada dalam tahapan gencatan senjata yang dimediasi Washington. Meski begitu, Israel menyebut akan kembali menyerang Iran lantaran menuding Negeri Para Mullah itu telah melanggar kesepakatan untuk menghentikan serangan.

    3. Trump Kecam Israel di Tengah Gencatan Senjata yang Goyah

    Presiden AS Donald Trump melontarkan kritik tajam terhadap Israel pada Selasa pagi, setelah gencatan senjata antara Israel dan Iran yang ia mediasi tampak mulai runtuh.

    Meski menyalahkan kedua pihak atas ketegangan terbaru, Trump secara khusus menyoroti tindakan Israel yang dinilainya gegabah.

    “Segera setelah kami mencapai kesepakatan, Israel langsung meluncurkan serangan udara besar-besaran ke Iran. Itu belum pernah saya lihat sebelumnya,” kata Trump saat berbicara kepada wartawan sebelum bertolak ke KTT NATO di Belanda. “Saya tidak senang dengan mereka.”

    Trump menegaskan bahwa ia belum menganggap gencatan senjata resmi dilanggar, namun menuduh Israel bertindak di luar batas.

    “Saya katakan, ‘Kalian punya waktu 12 jam.’ Tapi mereka langsung menyerang di jam pertama. Itu bukan tindakan yang bijak,” ujarnya. “Saya juga tidak senang dengan Iran, tapi Israel melangkah terlalu jauh.”

    Melalui unggahan di Truth Social, Trump menegaskan kembali kekecewaannya dengan nada lebih keras: “ISRAEL. JANGAN JATUHKAN BOM ITU. JIKA ANDA MELAKUKANNYA, ITU ADALAH PELANGGARAN BESAR. BAWA PILOT KALIAN PULANG, SEKARANG!”

    Trump menggambarkan konflik ini sebagai pertikaian lama yang sulit diurai. “Kedua negara ini sudah terlalu lama berperang hingga mereka lupa apa yang sebenarnya sedang mereka lakukan,” katanya.

    4. Trump: Tidak Ada Agenda Perubahan Rezim

    Dalam perjalanan menuju KTT NATO di Belanda, Presiden Trump menepis dugaan bahwa AS ingin menggulingkan rezim Iran.

    “Saya tidak menginginkan perubahan rezim. Saya hanya ingin semuanya segera tenang,” kata Trump kepada wartawan di Air Force One. “Perubahan rezim berarti kekacauan, dan kami tidak mencari kekacauan lebih lanjut.”

    Sebelumnya, Trump sempat mengisyaratkan ide perubahan rezim melalui media sosial, sementara Netanyahu secara terbuka meminta rakyat Iran menggulingkan pemimpinnya.

    5. Dunia Sambut Gencatan Senjata dengan Hati-Hati

    Berbagai pemimpin dunia menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel, meskipun tetap mengingatkan akan rapuhnya situasi.

    “Jika gencatan senjata memang telah tercapai, ini hanya dapat disambut baik,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan, “Sangat baik bahwa Presiden Trump menyerukan gencatan senjata, tapi situasinya masih sangat rapuh.”

    Sementara itu, Kanselir Jerman Friedrich Merz menambahkan, “Jika gencatan senjata ini berhasil, itu bisa menjadi perkembangan yang sangat positif bagi stabilitas Timur Tengah dan dunia.”

    Arab Saudi menyambut baik perkembangan ini, sementara China menekankan pentingnya “gencatan senjata yang sesungguhnya”.

    Pasar keuangan merespons positif: indeks saham menguat dan harga minyak dunia menurun setelah Trump menyatakan bahwa China tetap dapat membeli minyak Iran.

    6. AS Evakuasi Ratusan Warganya dari Wilayah Konflik

    Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi telah membantu sekitar 400 orang, termasuk warga negara AS, penduduk tetap, dan keluarga dekat mereka, meninggalkan Israel sejak Sabtu.

    “Kami tahu masih banyak warga yang ingin keluar dari Israel. Situasi wilayah udara sangat dinamis,” kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri kepada pers.

    Informasi evakuasi telah dibagikan kepada lebih dari 27.000 orang. Evakuasi dilakukan melalui penerbangan terbatas, jalur darat ke Yordania dan Mesir, serta kapal ke Siprus.

    Ratusan warga AS juga dilaporkan telah meninggalkan Iran melalui Azerbaijan. Turkmenistan yang awalnya membatasi akses kini telah membuka pintunya bagi warga AS setelah intervensi diplomatik.

    Meski demikian, pejabat tersebut mengaku masih memverifikasi laporan tentang beberapa warga AS yang kemungkinan ditahan di Iran, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    7. Gencatan Senjata Iran-Israel Angkat Wall Street, Harga Minyak Turun

    Saham-saham di Wall Street melonjak pada Selasa setelah gencatan senjata antara Iran dan Israel tampak bertahan di hari pertama, disertai penurunan harga minyak.

    Tiga indeks utama bergerak di zona hijau sepanjang hari, seiring kedua negara menahan diri dari serangan lanjutan usai rentetan serangan menit terakhir.

    “Dengan deeskalasi konflik, pasar terlihat membaik,” kata Art Hogan, Kepala Strategi Pasar di B. Riley Wealth. Ia juga menyebut kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Kongres sebagai sinyal positif bagi pasar saham.

    Melansir AFP, Dow Jones naik 1,2% ke 43.089,02, S&P 500 menguat 1,1% ke 6.092,18, dan Nasdaq melonjak 1,4% ke 19.912,53.

    Dalam kesaksian pertamanya, Powell menyatakan The Fed masih menunggu dampak penuh dari tarif sebelum memutuskan langkah suku bunga berikutnya.

    Meski demikian, menurut Hogan, Powell “tidak menutup pintu” bagi kemungkinan pemotongan suku bunga di masa mendatang.

    (tfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Diblokir Trump, Mahasiswa Asing Disambut Spanyol Lewat Jalur Kilat

    Diblokir Trump, Mahasiswa Asing Disambut Spanyol Lewat Jalur Kilat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Spanyol membuka pintu lebar bagi mahasiswa asing yang terdampak larangan visa ke Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Donald Trump. Kebijakan ini memungkinkan mereka melanjutkan studi di universitas-universitas Spanyol melalui jalur visa cepat.

    Dalam pernyataan resmi pada Selasa (24/6/2025), Kementerian Migrasi Spanyol menyebutkan bahwa mahasiswa yang tidak bisa menyelesaikan pendidikan mereka di AS kini dapat pindah ke Spanyol. Tak hanya itu, para mahasiswa juga dapat memperoleh visa yang memungkinkan mereka bekerja paruh waktu selama masa studi.

    Langkah ini muncul di tengah ketegangan antara Trump dan sejumlah universitas ternama AS, termasuk Harvard, yang dituduhnya menjadi “benteng antisemitisme” setelah gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus menyusul konflik Gaza beberapa waktu lalu.

    Pemerintahan Trump juga sempat membekukan pendanaan untuk investigasi dan mengancam mencabut status bebas pajak universitas tersebut. Hal ini kemudian memicu kekhawatiran luas di sektor pendidikan tinggi.

    Sebagai respons, beberapa negara Eropa, termasuk Spanyol, meningkatkan insentif penelitian dan akses pendidikan untuk menarik bakat-bakat global.

    “Spanyol melihat imigrasi sebagai kekuatan ekonomi,” kata Perdana Menteri Pedro Sanchez, yang berseberangan dengan kebijakan pembatasan imigrasi Trump dan secara aktif mendorong masuknya pelajar dan profesional asing, seperti dikutip Reuters.

    Spanyol saat ini menjadi salah satu tujuan studi favorit mahasiswa dari AS, menempati urutan ketiga setelah Inggris dan Italia, menurut data Open Doors. Setidaknya 20.000 visa pelajar ke Spanyol diajukan setiap tahun oleh mahasiswa yang ingin melanjutkan studi akademik mereka di Eropa tersebut.

    (tfa/tfa)

    [Gambas:Video CNBC]