Author: CNBCindonesia.com

  • Dasco: Pemerintah akan Setor Nama Dubes RI untuk AS ke DPR Besok

    Dasco: Pemerintah akan Setor Nama Dubes RI untuk AS ke DPR Besok

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, pemerintah akan mengirimkan beberapa nama duta besar Indonesia untuk negara sahabat, termasuk Amerika Serikat, besok.

    “Menurut informasi dari Menteri Sekretaris Negara (Prasetyo Hadi) bahwa terutama duta besar beberapa negara sahabat termasuk Amerika Serikat confirmed besok akan dikirim ke DPR,” kata Dasco kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (1/7/2025).

    Dasco mengumumkan itu saat bersama Prasetyo dan Wakil Ketua Komisi I DPR Budisatrio Djiwandono saat mengantarkan Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan lawatan ke luar negeri.

    Menurut Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu, nantinya hanya ada satu nama yang akan diserahkan oleh kepada DPR. Kemudian nama itu akan diproses melalui Komisi I DPR.

    “Karena jangka waktu sidang pada masa sidang ini pendek, kita akan usahakan secepatnya, agar dapat segera dilantik pada selesai masa sidang yang saat ini,” katanya.

    Namun pada kesempatan itu, Dasco masih belum membocorkan nama yang dubes AS yang dimaksud. Ia pun menampik pengusaha dan mantan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dipilih sebagai kandidatnya.

    Pada kesempatan itu, Prasetyo juga belum mau membeberkan nama kandidat dubes AS yang dimaksud. Ia meminta wartawan menunggu saat pemerintah sudah mengirimkan namanya ke DPR.

    “Besok ditunggu,” kata Prasetyo, singkat.

    (miq/miq)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BI Siap Jaga Rupiah di Level Rp 16.100 – Rp 16.500

    BI Siap Jaga Rupiah di Level Rp 16.100 – Rp 16.500

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia (BI) memastikan akan menjaga pergerakan nilai tukar rupiah agar tidak melebihi Rp 16.500 per dolar AS pada tahun ini dan 2026 mendatang.

    Hal ini ditegaskan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran, DPR RI, Selasa (1/7/202).

    Perry mengungkapkan bank sentral melakukan upaya menjaga stabilitas Nilai tukar rupiah dengan melakukan intervensi, tidak hanya di pasar dalam negeri, tetapi juga di pasar luar negeri, yakni melalui pasar offshore non-delivery forward (NDF).

    Dari upaya ini, BI berhasil memperkuat rupiah Rp 16.900 per dolar AS menjadi Rp 16.100 per dolar AS. Ini berlaku saat hari pertama setelah libur panjang Lebaran. BI akan terus mengedepankan strategi intervensi ini.

    “Kemungkinan-kemungkinan kamu akan jaga stabilitas untuk menjaga lebih lajut tahun ini Rp 16.100- Rp 16.500 tahun depan Rp 16.000- Rp 16.500,” papar Perry.

    Adapun, Perry melihat dolar AS saat ini cukup stabil. Namun demikian, BI memastikan akan tetap menjaga pergerakan rupiah.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Produk UMKM Lokal Dikenal Dunia, Ternyata Begini Caranya

    Produk UMKM Lokal Dikenal Dunia, Ternyata Begini Caranya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Shopee memiliki Program Ekspor untuk memudahkan penjual menjual produknya ke luar negeri. Diluncurkan pada 2019, kini program tersebut dikembangkan lagi.

    Program Ekspor tersedia untuk beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Timur dan Amerika Latin. Sejak diluncurkan, lebih dari 60 juta produk telah dikirimkan dari Indonesia menuju luar negeri dengan 10 juta produk diekspor pada Semester I-2025.

    Terbaru, Shopee mengumumkan metode ekspor terbaru bernama Program Ekspor Shopee Flexi. Metode ini berbeda dari reguler yang membuat pengelolaan toko dilakukan secara otomatis.

    Flexi akan memberikan kontrol penuh kepada penjual dengan program flexi, untuk penentuan harga dan margin penjualan di luar negeri.

    “Penjual memiliki fleksibilitas dan kontrol penuh untuk ditawarkan dan untuk menentukan harga dan margin keuntungan produk mereka (di toko luar negeri),” kata Deputy Director of Government Relations Shopee Indonesia, Balques Manisang, dalam acara Peluncuran Program Ekspor Shopee 2.0, di Terminal Kargo Bandara Soekarno Hatta Tangerang Banten, Selasa (1/7/2025).

    Keuntungan lainnya dari metode flexi adalah kehadiran sejumlah fitur untuk meningkatkan potensi penjualan di luar negeri. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan fitur promosi.

    Penjual juga bisa mengatur strategi promosi atau iklan di toko luar negerinya secara mandiri. Mereka dapat mengakses sub-akun langsung dari seller center.

    “Dan ini semakin membuat manajemen toko UMKM menjadi lebih simpel tentunya. Dan yang kelima, Shopee akan terus memberikan dukungan tentunya untuk operasional toko penjual di luar negeri,” jelasnya.

    Metode tersebut sudah bisa digunakan mulai sekarang. Penjual yang mendaftar Program Ekspor Shopee bisa memilih flexi atau reguler.

    Untuk tahap pertama, metode ini bisa digunakan untuk negara tujuan Malaysia. Berikutnya akan hadir ke negara-negara lainnya.

    Selain itu juga ada logo baru dari Program Ekspor dan landing page yang telah diperbarui. Landing page itu akan memudahkan penjual mempelajari dan mendaftar pada program yang dipilih.

    “Dengan adanya pembaruan landing page, teman-teman UMKM bisa mengakses dan mendapatkan informasi seputar ekspor secara efektif,” ujarnya.

     

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Belanja Pegawai Tembus Rp 163,3 T pada Akhir Juni, Ini Rinciannya!

    Belanja Pegawai Tembus Rp 163,3 T pada Akhir Juni, Ini Rinciannya!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Keuangan telah mencairkan anggaran senilai Rp 163,3 triliun untuk belanja pegawai sepanjang semester I-2025. Realisasi tersebut merupakan 53,4% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Realisasi anggaran tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 154,8 triliun.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani merincikan bahwa sepanjang semester pertama 2025, pemerintah telah merealisasikan pembayaran gaji dan tunjangan ASN sebesar Rp131,1 triliun.

    Selain itu, untuk realisasi Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji 13 telah digelontorkan Rp 32,2 triliun untuk 2,2 juta ASN pusat, TNI, dan Polri.

    “Untuk belanja pegawai gajinya kita bayar setiap bulan semester satu sudah termasuk THR dan gaji ke 13, pensiun juga sama untuk THR dan pensiun ke 13,” ujar Sri Mulyani dalam dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (1/7/2025).

    Belanja pegawai juga termasuk penghargaan pemerintah untuk 3,6 juta pensiunan ASN, TNI dan Polri sebesar Rp 106,4 triliun yang terdiri dari manfaat reguler Rp 83,1 triliun serta THR dan pensiun 13 sebesar Rp 23,3 triliun.

    Dengan adanya percepatan pengangkatan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN), pemerintah pun mengeluarkan Rp 11,6 triliun untuk penataan non-ASN dan peningkatan kualitas layanan publik Rp 11,6 triliun.

    “Sedangkan tahun ini ada pengangkatan calon ASN butuh dana Rp 11,6 triliun,” ujarnya.

    Sementara untuk peningkatan kesejahteraan guru dan dosen, pemerintah meningkatkan Tenaga Profesi Guru (TPG) non ASN pemerintah meningkatkan dari Rp 1 juta menjadi Rp 2 juta dengan jumlah tenaga pendidik non ASN 385,4 ribu guru. Jumlah ini meningkat dari tahun 2024, yakni 241,4 ribu guru. Adapun untuk tunjangan 31,1 ribu dosen, dikeluarkan Rp 2,6 triliun.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Wamenperin Kasih Bocoran Subsidi Motor Listrik Meluncur di Agustus

    Wamenperin Kasih Bocoran Subsidi Motor Listrik Meluncur di Agustus

    Jakarta, CNBC Indonesia – Subsidi motor listrik masih menggantung meski sudah memasuki semester II 2025. Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengungkapkan bahwa sudah ada pertemuan terakhir dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan beberapa Menteri lain, Ia memperkirakan di bulan depan subsidi ini bakal berlangsung.

    “Mungkin Agustus (diterapkan), (Nilainya 7 juta?) masih sama dengan usulan kita,” kata Faisol di Kantor Kemenperin, Selasa (1/7/2025).

    Dalam waktu dekat juga rencananya akan ada pembahasan dengan Kementerian Bidang Perekonomian dan Kementerian lain untuk pembahasan lebih lanjut. Ia pun sudah berani membocorkan nilai subsidi yang berpotensi keluar.

    “Kira-kira Rp 250 miliar (anggaran yang disetujui). Kan jadi enggak besar, jadi akhirnya beliau (Menkeu) memahami,” ujar Faisol.

    Foto: Penjualan motor listrik di awal tahun cukup tersendat imbas tidak adanya subsidi Rp 7 juta dari pemerintah. Pantauan CNBC Indonesia di dua diler motor listrik wilayah Jakarta Selatan pada Senin (13/1/2024) minim pengunjung yang datang. (Dok. Istimewa)
    Penjualan motor listrik di awal tahun cukup tersendat imbas tidak adanya subsidi Rp 7 juta dari pemerintah. Pantauan CNBC Indonesia di dua diler motor listrik wilayah Jakarta Selatan pada Senin (13/1/2024) minim pengunjung yang datang. (Dok. Istimewa)

    Ia juga merespon kabar sudah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) pada industri motor listrik akibat menggantungnya insentif, dimana banyak masyarakat menahan pembelian karena berharap tetap mendapat insentif.

    “Kita minta lagi. Kita pastikan ke beliau karena waktu itu kan ada dua usulan. Kalau tidak salah (salah satu usulan) enggak yang seperti yang sebelumnya (nilai subsidi),” ungkap Faisol.

    Stok motor listrik di tingkat produsen tengah menumpuk hingga ribuan unit, disebabkan oleh minimnya pembelian kendaraan roda dua bertenaga listrik itu di tengah-tengah masyarakat. Ketua Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Budi Setyadi mengatakan, ribuan unit motor listrik yang menumpuk itu disebabkan masyarakat tengah melakukan penghentian pembelian atau stop buying.

    Aksi penghentian pembelian motor listrik itu ia katakan disebabkan masyarakat menantikan keputusan pemerintah untuk melanjutkan pemberian subsidi pembelian motor listrik atau tidak, yang telah habis kuotanya sejak 2024. Bukan hanya itu, akibat dari ketidakjelasan subsidi motor listrik sudah terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di pabrik motor listrik.

    (fys/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Juni 2025, Kinerja Manufaktur RI Masih Lesu

    Video: Juni 2025, Kinerja Manufaktur RI Masih Lesu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aktivitas Manufaktur Indonesia ambruk pada Juni 2025. Tak hanya alami kontraksi, tetapi Manufaktur Indonesia juga hampir mendekati level yang sama saat Indonesia dihantam gelombang covid-19 varian delta.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, Selasa (01/07/2025).

  • Rotasi Bumi Makin Cepat, Juli-Agustus 2025 Berubah Lebih Singkat

    Rotasi Bumi Makin Cepat, Juli-Agustus 2025 Berubah Lebih Singkat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bumi kembali menunjukkan fenomena tak biasa. Rotasinya diprediksi akan semakin cepat selama bulan Juli dan Agustus 2025, membuat hari-hari di periode tersebut menjadi lebih singkat dari biasanya.

    Menurut pengamatan dari lembaga pemantau rotasi Bumi, IERS (International Earth Rotation and Reference Systems Service), 9 Juli 2025 diprediksi akan lebih pendek 1,30 milidetik dari panjang hari normal (86.400 detik). Sementara 22 Juli dan 5 Agustus masing-masing akan lebih pendek 1,38 dan 1,5 milidetik.

    Fenomena ini bukan kali pertama terjadi. Sejak 2020, catatan menunjukkan tren percepatan rotasi Bumi yang belum sepenuhnya bisa dijelaskan. Bahkan, pada 2024 tercatat hari terpendek dalam sejarah modern, yang 1,66 milidetik lebih cepat dari biasanya.

    Meski Bulan dianggap sebagai penyebab perlambatan rotasi Bumi dalam jangka panjang, ia juga bisa mempercepat rotasi. Semakin dekat posisi Bulan ke ekuator Bumi, semakin besar gaya tarik yang memperlambat Bumi.

    Hari-hari terpendek ini diprediksi terjadi karena Bulan berada pada jarak maksimum dari ekuator Bumi, demikian dikutip dari IFL Science, Selasa (1/7/2025).

    Fenomena ini dapat diprediksi oleh astronom, tetapi tetap dianggap mengejutkan. Sejak 1972, telah ditambahkan 27 detik kabisat untuk mengkompensasi perlambatan rotasi Bumi.

    Namun sejak 2016, tidak ada satu pun detik kabisat yang dibutuhkan, dan IERS telah mengonfirmasi bahwa tidak ada detik kabisat yang akan ditambahkan tahun ini pada bulan Juni. Tak ada yang benar-benar yakin mengapa tren perlambatan ini berbalik arah dalam beberapa tahun terakhir.

    “Tidak adanya kebutuhan untuk detik kabisat ini tidak terduga,” kata Judah Levine, fisikawan dari divisi waktu dan frekuensi di National Institute of Standards and Technology.

    “Asumsinya adalah Bumi akan terus melambat dan detik kabisat akan terus diperlukan. Jadi fenomena ini sangat mengejutkan,” jelasnya.

    IERS sendiri akan terus memantau rotasi Bumi seperti biasa dan dapat memastikan seberapa pendek hari-hari di bulan Juli dan Agustus ini.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Aturan Disederhanakan, Sektor Pertanian Berhasil Tumbuh Positif

    Aturan Disederhanakan, Sektor Pertanian Berhasil Tumbuh Positif

    Jakarta, CNBC Indonesia – Realisasi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I-2025 yang tercatat sebesar 4,87% menimbulkan fenomena menarik. Meski pertumbuhan ekonomi nasional berada di bawah 5%, namun sektor pertanian mampu memberi harapan baru bagi Indonesia.

    Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai, sektor pertanian dapat dikatakan menjadi penyelamat perekonomian Indonesia berkat pertumbuhannya yang melesat.

    Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, pertumbuhan sektor pertanian terwujud lantaran adanya gebrakan Presiden Prabowo Subianto yang memangkas 145 peraturan di sektor ini menjadi hanya satu Peraturan Presiden (Perpres).

    “Pertumbuhan ekonomi 4,87 persen dan nampaknya menekankan itu sektor-sektor yang langsung terkena ancaman global. Tetapi yang sangat menarik dan harusnya ini sering kita bahas, sektor pertanian tumbuh mencapai 10,45 persen, sepanjang sejarah belum pernah,” jelasnya dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (1/7/2025).

    Febrio menambahkan, sektor pertanian yang sanggup tumbuh 10,45% menjadi yang pertama kali terjadi sepanjang sejarah berdirinya Republik Indonesia. Dia pun menyoroti kondisi sektor pertanian sebelumnya yang berbanding seratus delapan puluh derajat. Dalam hal ini, pada masa lalu Indonesia kerap kali harus mengimpor beras dan jagung.

    “Bahkan kalau lihat 10 tahun terakhir bukan hanya tumbuhnya rendah, tumbuhnya selalu negatif, makanya sering kita impor beras, impor jagung,” jelas dia.

    Pencapaian tersebut, tidak lepas dari langkah reformasi regulasi yang dilakukan oleh Prabowo.

    “Apa yang terjadi pada triwulan I-2025, banyak sekali peraturan tentang penyaluran pupuk, 145 peraturan dipotong, ditebas habis jadi satu Perpres,” ungkapnya.

    Penyederhanaan aturan tersebut, lanjut dia, berdampak positif terhadap sektor pertanian dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas serta memberikan dampak berkelanjutan bagi ketahanan pangan dan ekonomi nasional.

    “Bayangkan dulu kalau mau melakukan penyaluran pupuk itu kita butuh waktu hampir satu semester urus distribusi saja. Karena apa? Aturannya panjang sekali dari pemerintah pusat, provinsi, turun lagi ke kabupaten, kelurahan dan baru sampai ke petani,” tutur dia.

    Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kontribusi besar dari sektor pertanian dalam menopang pertumbuhan ekonomi triwulan I-2025 sebesar 4,87 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

    Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, BPS membagi sumbangan dalam dua faktor. Pertama, dari sisi produksi, di mana pertumbuhan tertinggi dicatatkan sektor lapangan usaha pertanian sebesar 1,11 persen.

    “Jika dilihat dari sumber pertumbuhan pada kuartal I-2025, lapangan usaha pertanian menjadi sumber pertumbuhan terbesar, yaitu sebesar 1,11 persen,” katanya di Kantor BPS, Jakarta beberapa waktu lalu.

    Lebih jauh, pertumbuhan ekonomi ini juga ditopang oleh lapangan usaha yang memberikan andil terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu industri pengolahan yang memberikan sumber pertumbuhan 0,93 persen, perdagangan 0,66 persen, serta informasi dan komunikasi 0,53 persen.

    Selain itu, ada tambahan 1,64 persen disumbang dari sektor lapangan usaha lain. Menurutnya, melesatnya pertumbuhan sektor pertanian ini disebabkan suksesnya panen raya serta peningkatan permintaan domestik di kuartal I-2025.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pengusaha RI Mulai Goyang: Usahanya Membaik Tapi Tak Pede, Ada Apa?

    Pengusaha RI Mulai Goyang: Usahanya Membaik Tapi Tak Pede, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pelaku usaha di Indonesia sepertinya makin tak yakin dengan kondisi perekonomian ke depan. Meski, sebagian besar pelaku usaha masih optimistis dengan kondisi usahanya dalam 6 bulan ke depan.

    Hal itu terungkap dari hasil survey Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tentang Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang dilakukan setiap bulan. Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, IKI pada bulan Juni 2025 berada pada fase ekspansi, yakni di level 51,84.

    Disebutkan, IKI bulan Juni 2025 turun dari posisi di bulan Mei 2025 yang mencapai 52,11. Juga lebih rendah dibandingkan IKI pada Juni 2024 yang ada di level 52,50.

    Lebih lanjut, IKI sektor industri berorientasi ekspor tercatat sebesar 52,19 (turun 0,14 poin dari Mei), dan sektor domestik 51,32 (turun 0,50 poin). Katanya, hal ini dipengaruhi ketidakpastian global seperti kebijakan tarif AS yang mengganggu rantai pasok serta kenaikan harga energi dunia terutama harga gas akibat peningkatan eskalasi konflik di Timur Tengah.

    Menurut Febri, posisi IKI yang masih di fase ekspansi ini menunjukkan ketangguhan sektor manufaktur nasional dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan persaingan di pasar domestik.

    “Pelemahan IKI dipicu penurunan variabel produksi yang menurun ke 46,64, sementara variabel pesanan justru naik signifikan ke 54,21. Hal ini mencerminkan kehati-hatian pelaku industri dalam merespons kenaikan permintaan melalui produk yang telah diproduksi sebelumnya,” kata Febri dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (1/7/2025).

    “Meski ada perlambatan, 18 dari 23 subsektor masih berada di zona ekspansi, dan 18 subsektor yang ekspansi tersebut berkontribusi sebesar 92,2% terhadap PDB industri nonmigas triwulan I-2025. Jadi, industri manufaktur Indonesia masih ekspansif pada bulan Juni 2025 disebabkan karena 18 subsektor yang kontribusi PDB besar berada pada fase ekspansif,” tambahnya.

    Febri menyebut, industri manufaktur nasional selama ini ditopang oleh stabilitas inflasi dan tren surplus neraca perdagangan selama lima tahun terakhir.

    “Di sisi lain, dinamika industri dalam negeri turut dipengaruhi oleh peningkatan belanja pemerintah pada belanja infrastruktur dan konstruksi. Begitu juga dengan kebijakan relaksasi impor produk jadi juga ikut menekan permintaan domestik beberapa industri,” ujarnya.

    Kebijakan relaksasi yang kemudian memicu lonjakan impor produk jadi, sebutnya, telah menekan utilisasi industri dalam negeri. Disertai dengan penutupan industri serta ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) terutama di 8 kelompok industri utama seperti alas kaki, elektronik, kosmetik, dan pakaian jadi.

    Karena itu, pencabutan Permendag No 8/2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor lewat Paket Deregulasi Tahap I mendapat dukungan dari Kemenperin. Keputusan itu disebut sebagai langkah mitigasi sekaligus upaya menjaga ketahanan industri nasional.

    “Dengan pembatasan impor secara selektif, maka pesanan produk dalam negeri akan meningkat. Karena itu, setelah kebijakan tersebut diterapkan, kami yakin dampaknya akan positif terhadap variabel pesanan dalam IKI, khususnya pada subsektor industri tekstil dan pakaian jadi,” ucapnya.

    “Pada Juni 2025, pesanan pada industri tekstil, produk pakaian jadi, dan aksesoris pakaian jadi mengalami kontraksi. Ini menunjukkan, relaksasi impor sebelumnya
    telah menekan permintaan domestik. Maka, revisi kebijakan ini diharapkan akan memulihkan permintaan dan meningkatkan utilisasi industri dalam negeri,” sambungnya.

    Optimisme Pengusaha Tergerus

    Namun di sisi lain, meski keyakinan pelaku industri terhadap prospek usaha dalam 6 bulan ke depan masih cukup terjaga. Dan para pelaku usaha masih optimistis memandang kondisi usaha 6 bulan ke depan. Tapi optimisme itu semakin menurun.

    Kemenperin melaporkan, tingkat optimisme mencapai 65,8%, sedangkan yang menjawab pesimis hanya 9,0%.

    Namun, optimisme pelaku usaha ini terus menurun sejak November 2024, dari 73,4% menjadi 65,8% pada Juni 2025.

    “Penurunan optimisme pelaku usaha pada Juni 2025 yang turun hampir 1% dibanding bulan sebelumnya dipicu oleh eskalasi konflik di Timur Tengah. Khususnya ketegangan Iran-Israel yang meningkatkan kekhawatiran atas lonjakan harga energi dan biaya logistik,” tukasnya.

    “Sebagian industri kita sangat bergantung pada energi, termasuk gas sebagai bahan baku. Sehingga rentan terhadap gejolak harga. Selain itu, gangguan jalur logistik global turut mendorong kenaikan biaya produksi dan distribusi,” terangnya.

    Yang perlu jadi catatan penting adalah, survey IKI Kemenperin itu menemukan, secara keseluruhan, mayoritas pelaku industri mencatatkan perbaikan atau stabilitas usaha pada Juni 2025.

    “Sebanyak 32,1 persen menyatakan kondisi usaha membaik (naik dari 28,9 persen bulan sebelumnya). Dan 45,1 persen menyatakan stabil. Hanya 22,8 persen yang menyatakan penurunan kondisi usaha-lebih rendah dibanding bulan Mei (25,7 persen),” kata Febri.

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 60 Juta Produk UMKM RI Mendunia Berkat Program Ekspor Shopee

    60 Juta Produk UMKM RI Mendunia Berkat Program Ekspor Shopee

    Tangerang, CNBC Indonesia – Shopee telah mengirimkan 60 juta produk lokal dikirimkan ke luar Indonesia. Selama semester I tahun 2025, ada 10 juta produk yang telah diekspor melalui program ekspor perusahaan tersebut.

    “Sudah ada tambahan 10 juta lagi ya. Tadi kan sudah 50 juta, ini sudah ada 10 juta produk lokal lagi yang sudah berhasil di ekspor, semenjak Januari sampai Juni 2025,” kata Deputy Director of Government Relations Shopee Indonesia, Balques Manisang, dalam acara Peluncuran Program Ekspor Shopee 2.0, di Terminal Kargo Bandara Soekarno Hatta Tangerang Banten, Selasa (1/7/2025).

    Dia menjelaskan terdapat tiga kategori yang menjadi produk ekspor teratas, yakni dari fashion, perlengkapan rumah, dan keperluan rumah.

    Untuk tujuan ekspor, beberapa negara tetangga Indonesia menjadi yang paling banyak yakni Malaysia, Fillipina, dan Singapura. Program Ekspor Shopee sendiri telah menyasar beberapa wilayah mulai dari Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin.

    Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan program Shopee tersebut menjadi salah satu cara mudah untuk menembus pasar internasional. Selain juga para pemilik usaha bisa melakukan ekspor sendiri.

    “Sekarang bisa lewat Shopee, ya Bapak-Ibu juga bisa ekspor langsung. Nah ini adalah salah satu cara atau kemudahan bagaimana kita menembus pasar-pasar di luar negeri,” ujarnya.

    Dia juga mengatakan pemerintah memberikan banyak kemudahan untuk pemilik usaha lokal bisa berjualan ke pasar internasional. Misalnya dengan telah adanya penandatangan 19 perjanjian dagang dengan sejumlah negara, begitu juga menempatkan 46 perwakilan perdagangan untuk 33 negara.

    Perwakilan perdagangan itu diharapkan bisa membantu baik pemilik usaha maupun platform meningkatkan ekspor, termasuk buyer dan melakukan kurasi produk.

    “Tinggal sekarang sebenarnya bagaimana Bapak-Ibu UMKM ini bisa memanfaatkan dengan baik fasilitas ini. Caranya yang harus meningkatkan daya saing,” jelas Budi.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]