Author: CNBCindonesia.com

  • Trump Menang Lagi, Senat Loloskan RUU Kontroversial ‘Utang’ Rp53.000 T

    Trump Menang Lagi, Senat Loloskan RUU Kontroversial ‘Utang’ Rp53.000 T

    Jakarta, CNBC Indonesia – Senat Amerika Serikat meloloskan rancangan undang-undang (RUU) besar-besaran soal pajak dan belanja yang diusulkan Presiden Donald Trump pada Selasa (1/7/2025) dengan selisih suara tipis.

    RUU ini berpotensi mengubah lanskap fiskal dan sosial negara, dengan pemangkasan besar-besaran pada program bantuan sosial, perpanjangan pemotongan pajak, peningkatan belanja militer dan imigrasi, sekaligus menambah utang nasional sebesar US$3,3 triliun atau sekitar Rp53.000 triliun.

    RUU ini disahkan dengan suara 51-50 di Senat, setelah Wakil Presiden JD Vance menggunakan hak suaranya untuk memecah kebuntuan. Tiga senator Partai Republik-Thom Tillis (North Carolina), Susan Collins (Maine), dan Rand Paul (Kentucky)-bergabung dengan seluruh 47 senator Demokrat untuk menolak RUU tersebut.

    Setelah disahkan di Senat, RUU kini menuju DPR untuk disetujui secara final. Namun, sejumlah anggota DPR dari Partai Republik telah menyuarakan penolakan terhadap beberapa ketentuan dalam versi Senat.

    Presiden Trump menyatakan keinginannya untuk menandatangani RUU ini menjadi undang-undang sebelum Hari Kemerdekaan AS, 4 Juli. Ketua DPR Mike Johnson mengatakan pihaknya akan berupaya mengejar tenggat itu.

    “Ini adalah RUU yang hebat. Semua pihak akan mendapat manfaat,” kata Trump dalam sebuah acara di Florida, dilansir Reuters. “Saya pikir RUU ini akan berjalan mulus di DPR.”

    RUU ini memperpanjang pemotongan pajak dari 2017, menambah insentif pajak baru untuk pendapatan dari uang tip dan lembur, dan meningkatkan anggaran untuk militer dan penegakan imigrasi.

    Namun, di sisi lain, RUU ini juga memangkas sekitar US$930 miliar dari anggaran Medicaid dan bantuan makanan bagi warga berpenghasilan rendah serta mencabut sebagian besar insentif energi hijau warisan Presiden Joe Biden.

    RUU tersebut juga menaikkan batas utang pemerintah federal sebesar US$5 triliun, suatu langkah yang dinilai penting agar negara tidak gagal bayar, namun menimbulkan kekhawatiran tentang arah kebijakan fiskal jangka panjang AS.

    Menurut Kantor Anggaran Kongres (CBO), versi Senat akan menambah sekitar US$800 miliar lebih banyak utang dibandingkan versi RUU yang sebelumnya disahkan di DPR pada Mei lalu dengan hanya dua suara kelebihan.

    Salah satu drama utama dalam pengesahan RUU ini terjadi saat Senator Lisa Murkowski (Alaska) menyatakan akan menolak jika tak ada perubahan signifikan. Untuk mengamankan suaranya, versi final RUU memasukkan dua ketentuan khusus: tambahan dana bantuan pangan untuk Alaska dan negara bagian lain, serta US$50 miliar untuk membantu rumah sakit pedesaan menghadapi dampak pemotongan Medicaid.

    “Ini adalah proses yang buruk – perlombaan panik untuk memenuhi tenggat buatan yang menguji semua batas lembaga ini,” kata Murkowski dalam pernyataannya. “RUU ini masih perlu banyak perbaikan lintas kamar dan belum siap untuk meja Presiden.”

    Namun, kelompok konservatif garis keras seperti House Freedom Caucus tetap menentang biaya besar dalam RUU ini.

    “Ada banyak yang khawatir,” ujar anggota DPR Chip Roy dari Texas. Kelompoknya menyoroti beban utang dan pemangkasan Medicaid sebagai titik keberatan utama.

    Sementara itu, anggota DPR dari negara bagian dengan pajak tinggi seperti New York, New Jersey, dan California juga mengancam akan menarik dukungan kecuali ketentuan pemotongan pajak lokal (SALT) diperbesar.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pabrik Kimia Meledak dan Terbakar, Sedikitnya 39 Orang Tewas

    Pabrik Kimia Meledak dan Terbakar, Sedikitnya 39 Orang Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tragedi maut melanda India selatan setelah sebuah ledakan hebat disusul kebakaran menghancurkan pabrik kimia milik Sigachi Industries di negara bagian Telangana, Senin (30/6/2025). Sedikitnya 39 orang dilaporkan tewas, sementara 34 lainnya luka-luka.

    Insiden yang terjadi di fasilitas perusahaan pemasok bahan farmasi itu telah memaksa penghentian operasi selama 90 hari. Pemerintah negara bagian Telangana juga telah membentuk tim investigasi khusus beranggotakan lima orang untuk menyelidiki penyebab ledakan, yang hingga kini masih belum diumumkan secara resmi oleh pihak perusahaan.

    “Kami masih membersihkan puing-puing. Bangunan pabrik runtuh total,” kata GV Narayana Rao, Direktur Layanan Tanggap Kebakaran dan Bencana Telangana, kepada Reuters, dikutip Rabu (2/7/2025).

    “Setelah seluruh puing dibersihkan, barulah kami bisa menilai apakah masih ada jenazah tertinggal di bawah reruntuhan atau tidak.”

    Menurut otoritas kepolisian, lebih dari 140 orang sedang bekerja di dalam pabrik saat ledakan terjadi. Dari total korban jiwa, 25 di antaranya belum berhasil diidentifikasi, ungkap pejabat administrasi distrik, P. Pravinya.

    Salah satu pekerja selamat, Chandan Gound (32), menuturkan bahwa dirinya lolos dari maut karena kebetulan sedang berada di luar ruangan untuk menggunakan kamar mandi.

    “Saya mendengar suara ledakan keras, seperti bom. Saat saya keluar, saya melihat api besar. Sebagian api juga menyebar ke arah saya. Saya langsung lompat pagar dan kabur,” ujarnya melalui sambungan telepon kepada Reuters.

    “Banyak orang berhasil keluar, tapi juga banyak yang terjebak di dalam dan tidak sempat menyelamatkan diri,” tambahnya.

    Sigachi Industries diketahui memproduksi microcrystalline cellulose (MCC) – bahan penting dalam industri farmasi karena sifatnya yang dapat mengikat, memadat, serta mempercepat pelepasan obat dalam tubuh.

    MCC juga digunakan dalam produk makanan untuk mencegah penggumpalan, menjaga tekstur pada kosmetik, dan sebagai pengganti lemak dalam makanan rendah kalori.

    Fasilitas yang hancur di Telangana itu menyumbang lebih dari seperempat kapasitas produksi tahunan perusahaan yang mencapai 21.700 juta metrik ton. Produk MCC dari Sigachi diekspor ke berbagai negara, mulai dari Amerika Serikat hingga Australia, dan digunakan di sektor farmasi, makanan, kosmetik, hingga bahan kimia khusus.

    Akibat insiden tersebut, saham Sigachi anjlok sekitar 8% pada Selasa, mencatatkan penurunan dua hari terbesar sepanjang sejarah perusahaan.

    Sigachi mengonfirmasi bahwa pabrik mereka mengalami kerusakan berat pada peralatan dan struktur bangunan, dan menyatakan fasilitas tersebut akan dihentikan operasionalnya selama 90 hari sejak Senin.

    Pihak perusahaan menyebut pabrik tersebut telah diasuransikan secara penuh dan kini sedang memulai proses klaim.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Iran Siap Serang Israel Lagi, Perang Berlanjut?

    Iran Siap Serang Israel Lagi, Perang Berlanjut?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Meski gencatan senjata sementara telah tercapai pascaserangan terhadap fasilitas militer dan nuklirnya, Iran memperingatkan bahwa pihaknya siap merespons setiap serangan baru dari Israel dengan “pembalasan yang menghancurkan dan dahsyat.”

    Peringatan ini datang langsung dari militer Iran yang menandakan meningkatnya risiko konflik militer terbuka di kawasan Timur Tengah.

    “Kekuatan bersenjata kami kini lebih siap dibandingkan sebelumnya. Jika ada agresi ulang dari rezim Zionis, maka mereka akan menghadapi respons yang menghancurkan dan mematikan,” ujar Juru Bicara Angkatan Bersenjata Iran, Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi, sebagaimana dikutip dari kantor berita Mehr, Rabu (2/7/2025).

    Pernyataan Shekarchi mempertegas sikap garis keras Iran terhadap Israel, yang disebutnya “tidak pernah bisa dipercaya, baik oleh dunia maupun oleh Iran.” Ia juga menegaskan bahwa Republik Islam Iran “tidak pernah menganggap penghentian konflik sebagai pilihan.”

    Pernyataan ini muncul setelah serangkaian serangan Israel terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran pada pertengahan Juni, yang kemudian diikuti serangan tambahan oleh militer Amerika Serikat.

    Meski konflik berlangsung selama 12 hari dan diakhiri oleh gencatan senjata yang dimediasi AS dan Qatar, belum ada tanda-tanda bahwa perjanjian jangka panjang dapat tercapai.

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa serangan AS telah “menghancurkan total” fasilitas nuklir Iran.

    “Mereka tidak mengira itu benar-benar bisa dilakukan, tapi yang kami lakukan luar biasa… Israel memang memberikan kerusakan, tapi kami yang memberikan pukulan akhir,” kata Trump dalam wawancara dengan Fox News.

    Namun, meski AS menyatakan kemenangan, status persediaan uranium Iran yang diperkaya tinggi hingga kini belum jelas. Iran terus bersikeras bahwa program nuklirnya tidak ditujukan untuk kepentingan militer, meski telah mempercepat produksi uranium tingkat tinggi mendekati kualitas senjata.

    Sikap Iran terhadap pengawasan internasional juga mengeras. Alih-alih kembali ke meja perundingan dengan pemerintahan Trump, Teheran justru mengumumkan akan menangguhkan kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), badan pengawas nuklir di bawah PBB.

    Ali Shamkhani, tokoh senior keamanan nasional Iran, menegaskan bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir tidak serta merta mengakhiri kekuatan Iran.

    “Bahkan jika kita berasumsi bahwa fasilitas tersebut sepenuhnya hancur, permainannya belum selesai. Bahan yang telah diperkaya, pengetahuan lokal, dan tekad politik tetap ada,” ujarnya kepada kantor berita IRNA.

    “Kini inisiatif politik dan operasional – dengan hak pembelaan sah – berada di tangan pihak yang tahu cara bermain cerdas dan menghindari tembakan serampangan. Akan ada lebih banyak kejutan,” tambahnya.

    Pernyataan-pernyataan tersebut makin menambah ketegangan di kawasan, yang sejak awal tahun telah diwarnai konfrontasi antara Israel, Iran, dan sekutunya. Konflik ini juga menciptakan ketidakpastian diplomatik, karena tidak ada proses negosiasi formal yang berlangsung sejak konflik terakhir.

    Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran, juga turut melontarkan kecaman tajam terhadap Presiden Trump, yang ia sebut sebagai “musuh Tuhan.” Kecaman ini memperkuat penilaian bahwa Teheran tidak akan membuka jalur dialog selama Trump masih menjabat.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Citra Satelit Terbaru ‘Lautan Api’ di Turki, Kondisi Kian Mencekam

    Citra Satelit Terbaru ‘Lautan Api’ di Turki, Kondisi Kian Mencekam

    Citra satelit menunjukkan asap mengepul akibat kebakaran di Provinsi Hatay, Turki. Sebanyak 263 kebakaran melanda hutan-hutan di Turki. Akibatnya lebih dari 50 ribu orang di 41 kota terpaksa mengungsi ke daerah aman. (European Union/Copernicus Sentinel-2/Handout via REUTERS)

  • Video: Serapan Dana MBG Masih Minim, Baru Rp 5 T dari Rp 71 T

    Video: Serapan Dana MBG Masih Minim, Baru Rp 5 T dari Rp 71 T

    Video

    Video: Serapan Dana MBG Masih Minim, Baru Rp 5 T dari Rp 71 T

    News

    8 jam yang lalu

  • Video: Kolaborasi Menaker-Menkop, Koperasi Desa Buka Jutaan Pekerjaan

    Video: Kolaborasi Menaker-Menkop, Koperasi Desa Buka Jutaan Pekerjaan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dan Menteri Koperasi Budi Arie, telah menyepakati program 80.000 koperasi desa atau kelurahan merah putih. Ditargetkan, koperasi ini akan menyerap lebih dari 2 juta tenaga kerja.

    Selengkapnya dalam program AutobizzCNBC Indonesia, Selasa (01/07/2025).

  • Video: Danantara Jadi Mitra DPR Komisi VI dan XI

    Video: Danantara Jadi Mitra DPR Komisi VI dan XI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR telah menetapkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, BPI Danantara, sebagai mitra kerja dua komisi di DPR

    Selengkapnya dalam program AutobizzCNBC Indonesia, Selasa (01/07/2025).

  • Video: Presiden Muslim Ini Buka Dialog dengan Israel, lsyarat Damai?

    Video: Presiden Muslim Ini Buka Dialog dengan Israel, lsyarat Damai?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah kabar mengindikasikan adanya kemungkinan pertemuan langsung antara Presiden Sementara Suriah Ahmed Al Sharaa dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Selengkapnya dalam program AutobizzCNBC Indonesia, Selasa (01/07/2025).

  • Video: Putin Menang Besar, Rusia Rebut Wilayah Strategis Ukraina

    Video: Putin Menang Besar, Rusia Rebut Wilayah Strategis Ukraina

    Video

    Video: Putin Menang Besar, Rusia Rebut Wilayah Strategis Ukraina

    News

    8 jam yang lalu

  • Video: Mahkamah Konstitusi Skors PM Thailand, Negara Chaos

    Video: Mahkamah Konstitusi Skors PM Thailand, Negara Chaos

    Video

    Video: Mahkamah Konstitusi Skors PM Thailand, Negara Chaos

    News

    8 jam yang lalu