Author: CNBCindonesia.com

  • Ratusan Ribu Mobil Peugeot hingga Fiat Ditarik dari Pasaran, Ada Apa?

    Ratusan Ribu Mobil Peugeot hingga Fiat Ditarik dari Pasaran, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Produsen mobil AS-Eropa, Stellantis, telah memulai penarikan kembali ratusan ribu mobil Peugeot, Citroen, Fiat, Opel, dan DS yang dilengkapi dengan mesin diesel 1,5 BlueHDi.

    Diproduksi antara tahun 2017 dan 2023, model yang dimaksud mengalami masalah dengan rantai pengaturan waktu yang menyinkronkan pembukaan dan penutupan katup masuk dan keluar.

    Mengutip AFP, Kamis (3/7/2025), secara keseluruhan, ada 636.000 kendaraan yang akan ditarik kembali secara bertahap di Prancis dan masih banyak lagi di negara-negara Eropa yang terkena dampak.

    Mesin BlueHDI 1,5 inci yang kecil (disebut “DV5”) menggerakkan lusinan model populer, termasuk Citroen C3, C4, Opel Corsa, Mokka, dan Peugeot 208, 2008, dan 308.

    Sebelumnya, pemilik kendaraan telah menyatakan kekhawatiran atas masalah-masalah seperti ketukan mesin atau suara berdecit yang dapat menyebabkan katup rusak atau kegagalan mesin yang sebenarnya.

    Pabrikan menyebut akan menghubungi pemilik yang terdampak.

    Saat kendaraan tiba di dealer, sebuah aplikasi dapat menganalisis sejauh mana masalah tersebut dan melihat apakah suku cadang harus diganti jika keausan dini terdiagnosis.

    “Stellantis telah memperpanjang garansi pada unit yang terdampak hingga sepuluh tahun atau 240.000 kilometer,” kata grup tersebut.

    “Pelanggan yang mengalami masalah rantai waktu akan dapat mengklaim kompensasi untuk biaya terkait,” tegasnya menekankan “asalkan perawatan dan diagnostik kendaraan mengikuti pedoman yang direkomendasikan merek tersebut.”

    Masalah ini merupakan masalah terbaru dari sejumlah masalah keandalan terkini yang dialami Stellantis. CEO baru grup tersebut, Antonio Filosa, telah menjadikan kualitas kendaraan sebagai prioritas utama.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tsunami PHK Teknologi, Microsoft Pecat 9.000 Pekerja

    Tsunami PHK Teknologi, Microsoft Pecat 9.000 Pekerja

    Jakarta, CNBC Indonesia – Microsoft mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan memberhentikan sekitar 9.000 karyawan. Langkah tersebut akan memengaruhi kurang dari 4% tenaga kerja globalnya di berbagai tim, geografi, dan tingkat pengalaman.

    Pengumuman tersebut disampaikan pada hari kedua tahun fiskal Microsoft 2026. Para eksekutif di perusahaan yang berpusat di Redmond, Washington tersebut biasanya mengumumkan reorganisasi pada saat tahun fiskal baru.

    “Kami terus menerapkan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memposisikan perusahaan dan tim dengan sebaik-baiknya agar sukses di pasar yang dinamis,” kata juru bicara Microsoft dalam email, dikutip CNBC International, Kamis (3/7/2025).

    Microsoft telah melakukan beberapa kali PHK pada tahun ini. Pada bulan Januari, perusahaan tersebut memangkas kurang dari 1% jumlah karyawan berdasarkan kinerja.

    Perusahaan perangkat lunak berusia 50 tahun tersebut juga memangkas lebih dari 6.000 pekerjaan pada bulan Mei dan kemudian sedikitnya 300 lagi pada bulan Juni. Hingga Juni 2024, perusahaan tersebut mempekerjakan 228.000 orang.

    Pada tahun 2023, perusahaan tersebut memberhentikan 10.000 orang. Pemecatan pekerja Microsoft terbesar terjadi pada tahun 2014, ketika perusahaan tersebut memberhentikan 18.000 orang setelah mengakuisisi bisnis perangkat dan layanan Nokia.

    “Seperti halnya PHK pada bulan Mei, Microsoft berupaya mengurangi jumlah lapisan manajer yang berdiri di antara kontributor individu dan eksekutif puncak,” kata sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya saat membahas masalah internal.

    Microsoft melaporkan laba bersih hampir US$26 miliar dari pendapatan US$70 miliar untuk kuartal Maret. Angka-angka tersebut jauh di atas konsensus Wall Street, sehingga Microsoft tetap berada di peringkat sebagai salah satu perusahaan paling menguntungkan dalam indeks S&P 500, menurut data yang dikumpulkan oleh FactSet.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Senjata Pembunuh China Terungkap, Amerika Bisa Tamat Seketika

    Senjata Pembunuh China Terungkap, Amerika Bisa Tamat Seketika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) menghadapi ancaman serius dari sistem senjata canggih milik China yang kini berkembang menjadi jaringan pembunuh mematikan.

    Hal ini diungkapkan oleh Jenderal B. Chance Saltzman, Kepala Operasi Antariksa AS, dalam sidang Komite Anggaran Senat pekan lalu.

    Menurutnya, kombinasi rudal jarak jauh, satelit pengintai, dan kecerdasan buatan (AI) yang dimiliki militer China berpotensi melumpuhkan kekuatan AS seketika jika pecah perang.

    Ia mengatakan, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) yakni militer China telah mengerahkan sistem penargetan berbasis ruang angkasa yang memungkinkan mereka menyerang target darat secara presisi. Jaringan pembunuh (kill web) ini membuat senjata mereka mampu menjangkau dan mengancam pasukan AS di mana pun berada.

    Konsep “kill chain” secara militer merujuk pada tahapan serangan, mulai dari pendeteksian hingga penghancuran target. Namun China melangkah lebih jauh dengan membangun “kill web”, jaringan sistem senjata, satelit, drone, dan pusat komando yang terhubung secara real-time.

    “Pada dasarnya ini adalah jaringan ratusan satelit pengintai yang membentuk sistem sensor real-time dan memberikan informasi penargetan yang sangat akurat terhadap kekuatan militer kami,” ujar Saltzman, dikutip dari Business Insider, Kamis (3/7/2025).

    Laporan tahunan Departemen Pertahanan AS mengenai militer China mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah rudal dan peluncur yang dimiliki.

    Salah satu senjata China adalah rudal balistik DF-26, yang dijuluki “Guam Express” atau “Guam Killer” karena mampu menjangkau pangkalan militer AS di Pulau Guam, sekitar 3.000 mil dari Beijing.

    Tak hanya itu, China juga memiliki rudal hipersonik DF-17 dan DF-27 yang sulit dideteksi dan dicegat oleh sistem pertahanan konvensional, serta rudal jarak pendek seperti DF-15 yang ditujukan untuk menyerang Taiwan dengan cepat dan efisien.

    Rudal balistik antarbenua seperti DF-31 dan DF-41 juga terus dikembangkan. Selain itu,

    Dalam laporan tahunannya tahun lalu, Pentagon menyebut bahwa PLA berencana menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin untuk meningkatkan sensor rudalnya, yang akan membuat sistem senjata tersebut menjadi lebih akurat.

    Kemampuan lainnya dalam hal pengumpulan informasi dan sistem penargetan juga dapat meningkatkan akurasi serangan rudal.

    Drone pengintai dan satelit kemungkinan menjadi bagian penting dalam “kill web” yang terus berkembang, dengan fungsi utama mengirimkan informasi penting ke pusat komando dan kontrol untuk menentukan target dan strategi serangan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Fakta Pulau Paling Terpencil di Bumi, Pernah Dihuni Pemimpin Dunia

    Fakta Pulau Paling Terpencil di Bumi, Pernah Dihuni Pemimpin Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Saint Helena dikenal sebagai tempat Napoleon Bonaparte, panglima terkenal asal Perancis, diasingkan dan kemudian meninggal. Lebih dari itu, Saint Helena merupakan pulau paling terpencil di dunia.

    Letaknya mencapai 2.000 kilometer dari Afrika atau hampir setengahnya menuju Brasil. Butuh perjalanan panjang jika ingin menuju Saint Helena.

    Sebelum 2017, Saint Helena bisa dikunjungi menggunakan kapal laut selama enam hari dari Afrika Selatan. Setidaknya kini pulau tersebut bisa diakses menggunakan peenrbangan enam jam dari lokasi yang sama.

    Saint Helena yang berada 800 meter dari permukaan laut. Udaranya sangat segar dengan tambahan sensasi rasa asin dari Atlantik Selatan.

    Ternyata Saint Helena merupakan tempat yang sangat luar biasa. Itu yang diucapkan Charles Darwin saat sampai di pantainya tahun 1836.

    Vogue mencatat pulau sebesar San Fransisco merupakan tempat bagi lebih dari 500 spesies flora dan fauna endemik atau 25 kali lebih banyak per kilometer persegi dari kepulauan Galapagos.

    Selain itu, lokasinya berada di episentrum kawasan lindung laut seluas 445 kilometer persegi. Perairan Saint Helena jadi rumah untuk penyu hijau, ikan pari setan, hiu martil, dan tempat migrasi bagi paus bungkuk.

    Bahkan dengan mudah menemukan segerombolan lumba-lumba tutul pantropis dan hiu paus di sana.

    “Dari November hingga Maret, pulau kami mengalami salah satu fenomena yang langka, sekumpulan hiu paus jantan dan betina dewasa,” kata manajer proyek konservasi laut di Saint Helena National Trust, Kenickie Andrews, dikutip dari Vogue, Kamis (3/7/2025).

    Fenomena itu, dia mengatakan menawarkan kesempatan para peneliti untuk mempelajari perilaku spesies tersebut. Termasuk potensi untuk mengembakbiakan para hewan.

    Belum lagi kesempatan untuk mengembangkan ekowisata. Dengan catatan, semua dilakukan dengan kehati-hatian dan tidak ada sentuhan, jarak aman dan waktu interaksi yang terbatas.

    Sementara itu, Saint Helena yang berisi 4.000 orang berupaya memenuhi makanannya sendiri. Sebagian besar rumah dilaporkan menanam sayuran atau pohon buah dalam taman kecil.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tanda Kiamat Sudah Dekat Tampak Jelas di Keju

    Tanda Kiamat Sudah Dekat Tampak Jelas di Keju

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dampak “kiamat” perubahan iklim akibat pemanasan global makin terasa nyata. Tak hanya memicu gelombang panas dan gagal panen, kini keju pun ikut terkena imbasnya.

    Para ilmuwan memperingatkan bahwa kualitas susu sapi, bahan dasar pembuatan keju, kini mulai terpengaruh oleh krisis iklim global.

    Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Dairy Science, peneliti dari Université Clermont Auvergne, Prancis, menemukan bahwa kekurangan rumput akibat kekeringan membuat sapi mengonsumsi lebih banyak pakan tambahan seperti jagung dan konsentrat.

    Hasilnya, rasa dan kandungan gizi susu berubah, dan ini berujung pada keju yang kurang nikmat.

    “Kalau perubahan iklim terus berjalan seperti sekarang, kita akan merasakannya dalam rasa keju kita,” ujar Matthieu Bouchon, peneliti utama dari studi tersebut kepada Science News, dikutip CNBC Indonesia dari Futurism, Kamis (3/6/2025).

    Penelitian dilakukan selama lima bulan pada 2021 dengan membandingkan dua kelompok sapi, satu kelompok dibiarkan merumput secara alami, sedangkan kelompok lainnya diberi pakan tambahan. Hasilnya cukup mencengangkan.

    Sapi yang makan jagung memang menghasilkan susu dengan volume setara dan emisi metana lebih rendah, tetapi susu mereka punya rasa yang kurang gurih dan kaya dibandingkan sapi yang merumput bebas.

    Selain itu, susu dari sapi yang merumput juga memiliki lebih banyak asam lemak omega-3 dan asam laktat, yang penting untuk kesehatan jantung dan sistem pencernaan.

    “Peternak kini mencari pakan yang hasilnya lebih tinggi dari rumput atau yang lebih tahan terhadap kekeringan,” kata Bouchon. “Tapi mereka juga ingin tahu bagaimana perubahan itu memengaruhi nilai gizi dan rasa susu,” imbuhnha.

    Fenomena ini ternyata tidak hanya terjadi di Eropa. Gustavo Abijaodi, seorang peternak sapi perah di Brasil, menyampaikan bahwa perubahan iklim juga membuat kandungan susu di negaranya menurun.

    “Kami menghadapi banyak masalah dengan kandungan protein dan lemak dalam susu karena suhu panas,” ungkap Abijaodi. “Kalau kami bisa menstabilkan dampak panas, sapi akan menghasilkan susu yang lebih baik dan bergizi.”

    Pakar peternakan lainnya, Marina Danes dari Universitas Federal Lavras, Brasil, menambahkan bahwa suhu ekstrem akibat “kiamat” pemanasan global membuat pola makan sapi berubah.

    “Sapi menghasilkan panas saat mencerna makanan, jadi kalau mereka sudah merasa panas, mereka akan makan lebih sedikit untuk menurunkan suhu tubuhnya,” jelasnya. “Proses ini bisa berujung pada penurunan daya tahan tubuh, membuat hewan lebih rentan terkena penyakit.”

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Astronom Temukan Planet Kematian, Ilmuwan Bingung

    Astronom Temukan Planet Kematian, Ilmuwan Bingung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Astronom menemukan planet baru yang dijuluki ‘death wish’ (harapan kematian). Disebut kematian karena planet itu akan menghilang dihantam fenomena yang terjadi di dalam sistem Tata Suryanya sendiri.

    Peneliti dari Institut Astronomi Radio Belanda (ASTRON), Ekaterina Illin dan timnya, berusaha mencari tahu soal teori planet yang ujung-ujungnya akan mati.

    “Saya punya sejuta pertanyaan karena ini merupakan fenomena baru, jadi detailnya masih belum jelas,” kata Illin dikutip dari Popsci, Kamis (3/7/2025).

    Mereka mempelajari hubungan antara exoplanet HIP 67522 b dan bintang induknya HIP 67522. Ukuran bintang induknya sedikit lebih besar dan dingin dibandingkan Matahari.

    Usianya jauh lebih muda sekitar 17 juta tahun. HIP 67522 juga disebut bintang yang lebih aktif dari Matahari dan memancarkan semburan energi lebih kuat.

    Sementara HIP 67522 b salah satu planet yang mengorbit hanya membutuhkan waktu tujuh hari untuk menyelesaikan satu putaran. Menggunakan satelit exoplanet CHEOPS milik Badan Antariksa Eropa (ESA), tim peneliti mencoba mengamati lebih dekat planet tersebut.

    Hasilnya, mereka melihat sekitar 15 suar saat planet melaju di depan bintang induknya dan terlihat di Bumi. Kondisi ini disebutkan adanya interaksi antara bintang dengan planetnya.

    “Kami menemukan 15 suar di gugus HIP 67522 menunjukkan interaksi bintang-planet magnetik yang terjadi secara terus menerus dalam sistem,” kata tim peneliti.

    Teori interaksi itu bisa terjadi karena orbit HIP 67522 b yang sangat dekat dan medan magnet induknya yang sangat kuat. Hal ini bisa dipastikan terjadi mengingat usia yang sangat muda dari HIP 67522.

    Mereka juga menemukan dalam 100 juta tahun HIP 67522 b akan mulai menyusut. Sebab dalam teori, planet mengumpulkan energi selama orbitnya namun sebagiannya akan kembali ke dalam planet.

    Radiasi yang kembali ke HIP 67522 b jauh lebih besar karena jaraknya yang sangat dekat dengan bintang induknya. Mencapai enam kali lebih besar dibandingkan mengorbit dari jarak yang lebih aman.

    Dalam 100 juta tahun lagi, energi itu akan merusak planet. Mulai dari mengikis atmosfer menjadi lebih tipis lagi dan menyusutkan massa planet, pada akhirnya erosi atmosfer menjadi malapeta bagi planet tersebut.

    Penelitian lebih lanjut soal planet kematian ini masih dibutuhkan. Tim peneliti berharap bisa menindaklanjuti pengamatan agar bisa menentukan jenis energi yang dilepaskan setiap suar.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dorong Digitalisasi, Telkom Gelar Borneo Digital Summit 2025

    Dorong Digitalisasi, Telkom Gelar Borneo Digital Summit 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berupaya mendukung transformasi digital di berbagai sektor. Salah satunya ditunjukkan melalui penyelenggaraan Borneo Digital Summit 2025 di Balikpapan, pada Kamis (3/7/2025).

    Kegiatan ini menjadi forum strategis yang membuka rangkaian inisiatif digitalisasi di wilayah Kalimantan, dengan mengusung tema “Lead the Change, Win the Future: Digital Victory in B2B”.Adapun fokus utama acara ini adalah percepatan implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di lingkungan pemerintah daerah sebagai fondasi penting dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang efisien, transparan, dan partisipatif.

    Untuk itu, Telkom hadir sebagai katalisator digitalisasi, menyediakan infrastruktur digital, solusi terintegrasi, dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap daerah.

    Direktur Utama Telkom Dian Siswarini mengatakan, ⁠Borneo Digital Summit merupakan wujud komitmen dan kolaborasi TelkomGroup untuk memperkuat kerja sama dengan pemerintah di Kalimantan.

    “Telkom bukan saja penggerak untuk transformasi digital, tetapi juga institusi strategis pemerintah yang memiliki kewajiban dan tugas untuk menjadi katalis perkembangan digital di indonesia. Tugas tersebut tentunya harus dilaksanakan dengan baik dan tidak bisa kita lakukan sendirian, kuncinya adalah kolaborasi,” ujar Dian dalam keterangan tertulis, Kamis (3/7/2025).

    Dia menjelaskan, Telkom memiliki tiga tugas utama, yaitu membangun infrastruktur digital, platform digital, dan layanan digital. Ia menekankan, tanpa infrastruktur digital, digitalisasi tidak mungkin terlaksana. Oleh sebab itu, pembangunan platform dan layanan digital menjadi penunjang penting untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat

    “Semoga ini bisa menjadi forum kolaborasi antara Telkom dengan para pemangku kepentingan, sehingga ke depannya kita bisa bersama-sama menjalankan digitalisasi yang menjadi salah satu visi pemerintahan saat ini. Digitalisasi ini bukan merupakan pilihan, tetapi menjadi suatu keharusan,” tegasnya.

    Dalam forum ini, Telkom menghadirkan sejumlah narasumber dari kementerian terkait sebagai pembicara utama. Di antaranya adalah Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik yang membahas mengenai ‘Penguatan Otonomi Daerah melalui Digitalisasi Pelayanan Publik dan SPBE’, kemudian Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Transformasi Digital Pemerintah KemenPANRB Cahyono Tri Birowo dengan mengangkat topik ‘Transformasi Digital Pemerintahan dan Integrasi SPBEsebagai Fondasi Pembangunan Pemerintahan Digital yang Efisien dan Transparan’.

    Tak kalah menarik, ada juga Direktur Akselerasi Teknologi Pemerintah Digital Daerah Komdigi Aris Kurniawan yang memberikan paparan terkait ‘Teknologi Digital Pemerintah’, serta Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II Kemendagri, Suprayitno yang membawakan topik ‘Optimalisasi Pembangunan Daerah BerbasisData Digital dan Inovasi Teknologi’.

    Sebagai penutup rangkaian acara, diselenggarakan sesi Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan mitra strategis dari kalangan pemerintah daerah, industri, dan praktisi teknologi. Sesi ini menjadi ruang diskusi guna merumuskan langkah-langkah implementatif dalam percepatan transformasi digital, serta menyatukan visi antara penyedia solusi dan pelaksana kebijakan di daerah.

    EVP Telkom Regional IV Kalimantan Rachmad Dwi Hartanto menuturkan, transformasi digital pemerintah daerah tidak dapat berjalan sendiri. Diperlukan sinergi lintas sektor dan pendampingan dari mitra yang memiliki kompetensi digital, sehingga program SPBE dapat berjalan optimal dan tepat sasaran.

    Menurutnya, optimalisasi anggaran pemerintah, penyusunan strategi digital yang matang, serta pemanfaatan teknologi yang relevan menjadi kunci dalam mendorong lompatan digital yang nyata didaerah. Melalui Borneo Digital Summit 2025, Telkom kembali memperkuat komitmennya sebagai penggerak digitalisasi nasional.

    Dengan kolaborasi yang erat antara pemangku kepentingan, Telkom optimis seluruh inisiatif digitalisasi di sektor pemerintahan dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan layanan publik, serta pertumbuhan ekonomi daerah.

    Sebagai informasi, acara dihadiri oleh Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Transformasi Digital Pemerintah KemenPANRB Cahyono Tri Birowo, Direktur Akselerasi Teknologi Pemerintah Digital Daerah Komdigi Aris Kurniawan, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II Kemendagri Suprayitno.

    Selain itu, turut hadir Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, Direktur Network Telkom Nanang Hendarno, Direktur Human Capital Management Telkom Henry Christiadi, dan EVP Telkom Regional IV Kalimantan Rachmad Dwi Hartanto.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Israel Negara Nomor 1, Amerika dan China Jauh di Belakang

    Israel Negara Nomor 1, Amerika dan China Jauh di Belakang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) dan China diketahui terlibat persaingan sengit pengembangan AI yang kian ketat. Namun kedua negara ternyata kalah jauh dari Israel soal talenta AI.

    Temuan tersebut berasal dari laporan terbaru LinkedIn tahun 2024. Laporan mengukur distribusi kemampuan AI secara global.

    LinkedIn merilis metrik Konsenntrasi Talenta AI dengan menggunakan data dari profil pengguna. Penilaiannya mempertimbangkan keterampilan engineering AI seperti machine learning dan natural language processing, serta literasi AI seperti penggunaan ChatGPT dan GitHub Copilot.

    Dari perhitungan tersebut, Israel berada di posisi teratas. Nilainya 1,98% atau jauh di atas rata-rata global.

    Negara tetangga Indonesia, Singapura berada di posisi kedua dengan konsentrasi talenta AI terbanyak di dunia. Diikuti dengan Luksemburg yang masuk tiga besar dalam laporan tersebut.

    Dari 10 negara yang masuk laporan tidak ada nama AS dan China. Padahal sejak kepopuleran AI yang masif beberapa waktu lalu, kedua negara dikenal cukup ambisius mengembangan teknologi tersebut.

    Namun perlu dicatat, China merupakan negara yang memiliki kebijakan sensor yang cukup masif pada platform buatan AS. Bisa jadi banyak talenta negara tersebut tidak memiliki akun LinkedIn membuat datanya tidak bisa terhimpun.

    “Banyak negara dengan konsentrasi talenta AI tertinggi seperti Israel, Singapura, Luksemburg, dan Estonia adalah negara kecil, namun mampu mengembangkan ekosistem yang mendukung pertumbuhan talenta AI dengan cepat,” kata Chua Pei Ying, Kepala Ekonom LinkedIn wilayah APAC.

    Sementara itu negara yang dikenal cukup masih pengembangan teknologinya India juga tak terlihat dalam 10 besar. Meski begitu, negeri Bollywood memperlihatkan peningkatan talenta AI mencapai 252% sejak 2016.

    Tahun lalu, India juga mencatatkan kenaikan 33,4% dalam perekrutan terkait AI secara tahunan.

    Berikut datar 10 besar negara yang masuk dalam konsentrasi talenta AI terbesar menurut LinkedIn:

    • Israel (1,98%)

    • Singapura (1,64%)

    • Luksemburg (1,44%)

    • Estonia (1,17%)

    • Swiss (1,16%)

    • Finlandia (1,13%)

    • Irlandia (1,11%)

    • Jerman (1,09%)

    • Belanda (1,07%)

    • Korea Selatan (1,06%)

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perdagangan RI-Australia Melonjak 2 Kali Lipat, Tembus Rp 382 T

    Perdagangan RI-Australia Melonjak 2 Kali Lipat, Tembus Rp 382 T

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) mencatat pencapaian signifikan pada tahun kelima pelaksanaannya. Nilai perdagangan barang dan jasa antara kedua negara meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.

    Pada 2019, total perdagangan Indonesia dan Australia tercatat sebesar 17,7 miliar dolar Australia. Angka ini melonjak menjadi 35,5 miliar dolar Australia atau sekitar Rp382 triliun pada 2024.

    Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, menyebut pertumbuhan tersebut sebagai bukti keberhasilan kemitraan strategis kedua negara. Brazier menambahkan bahwa Indonesia kini menikmati surplus perdagangan terhadap Australia sebesar 3,13 miliar dolar Australia (sekitar Rp33,7 triliun) pada 2024.

    “Selama lima tahun ini, IA-CEPA mendorong pertumbuhan perdagangan dan investasi yang menciptakan peluang besar bagi kemakmuran dan ketahanan ekonomi bersama,” ujar Brazier dalam perayaan lima tahun IA-CEPA di Jakarta, Kamis (3/7/2025).

    “Ini berarti harga yang lebih rendah, peluang lebih banyak, dan proses bisnis yang lebih efisien di kedua negara. Ini juga berarti lebih banyak lapangan kerja dan investasi,” lanjutnya.

    Kemitraan ekonomi Indonesia dan Australia berkembang pesat di sektor-sektor yang saling melengkapi, seperti pertambangan, pertanian, makanan, pendidikan, dan jasa. Hal ini memperkuat posisi keduanya sebagai mitra utama di kawasan Indo-Pasifik.

    “Tensi geopolitik dan ketidakpastian perdagangan menunjukkan perlunya perjanjian berkualitas tinggi seperti IA-CEPA. Perjanjian ini memberikan kepastian bagi pelaku bisnis dan mendukung stabilitas kawasan,” tegasnya lagi.

    Perluasan Kerja Sama Ekonomi

    Dalam waktu dekat, Indonesia dan Australia akan melakukan peninjauan terhadap IA-CEPA untuk memperluas cakupan kerja sama. Menurut Brazier, langkah ini bertujuan memaksimalkan potensi ekonomi kedua negara dan sejalan dengan kesepakatan antara Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Presiden Prabowo Subianto.

    Peninjauan ini mencakup sektor-sektor strategis baru, seperti energi hijau dan mineral kritis. Ia juga mengungkapkan bahwa Perdana Menteri Albanese melihat Indonesia sebagai salah satu ekonomi paling menjanjikan di dunia.

    “Lithium adalah salah satu contoh. Kami ingin meningkatkan peran Australia sebagai penyedia lithium yang andal bagi sektor baterai Indonesia yang sedang berkembang pesat,” jelas Brazier.

    “Indonesia berpotensi menjadi lima besar ekonomi global pada 2030. Perjanjian seperti IA-CEPA akan sangat krusial dalam mendukung pencapaian itu,” pungkasnya.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tingkatkan Kesadaran Hukum, Kejari Badung Gandeng Lembaga Pendidikan

    Tingkatkan Kesadaran Hukum, Kejari Badung Gandeng Lembaga Pendidikan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kejaksaan Negeri Badung, Provinsi Bali melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Fakultas Hukum Universitas Udayana Bali. Nota kesepahaman ini dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan serta memperkuat kesadaran dan pemahaman hukum di kalangan akademisi dan praktisi hukum.

    “Kepala Kejaksaan Negeri Badung juga berkomitmen untuk selalu meningkatkan ilmu pengetahuan bagi insan Adhyaksa dengan menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi ini,” tulis Kejaksaan Negeri Badung dalam keterangannya dikutip Kamis (3/7/2025).

    Nota kesepahaman ini juga bertujuan memulihkan kepercayaan masyarakat melalui peningkatan sinergitas dengan perguruan tinggi. Terutama dalam rangka mendukung penguatan Kejaksaan secara kelembagaan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, penelitian, dan kajian ilmiah, serta pengabdian kepada masyarakat.

    Di samping itu, Kejaksaan Negeri Badung juga menjalin kerja sama dengan SMK PGRI 2 Badung dalam pengelolaan barang sitaan dan barang bukti kendaraan bermotor.

    Kejaksaan Negeri Badung mengajak para siswa melakukan pemusnahan Barang Bukti Perkara Tindak Pidana Umum Periode Bulan November 2024 s/d Bulan Juni 2025 (8 bulan) yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewisjde), yakni terdiri dari 102 perkara tindak pidana narkotika dan zat adiktif lainnya yaitu 12.061 gram ganja, 3.745,19 gram extasy, 1.113.93 gram sabu-sabu, 332.02 gram cocain, 364,53 gram psilosina, dan 5.371,49 gram psytropika (pil koplo), 97 perkara tindak pidana orang dan harta benda, tindak pidana terhadap keamanan negara dan ketertiban umum, serta tindak pidana umum lainnya.

    Selain itu, melalui kerja sama ini para siswa diharapkan juga dapat praktik dan ikut merawat kendaraan bermotor sehingga barang tetap dalam kondisi baik, jika ada yang rusak mereka perbaiki dan ini sangat bermanfaat.

    “Inovasi dari Kejaksaan Negeri Badung ini yang pertama di Indonesia. Inovasi ini juga telah dipaparkan kepada Jaksa Agung Muda Pengawasan serta ditinjau langsung oleh Anggota Komisi Kejaksaan RI, dan mendapat apresiasi, serta telah dicontoh Kejaksaan Negeri lain,” terang Kejaksaan Negeri Badung.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]