Author: CNBCindonesia.com

  • Markas Mafia Raksasa di Dekat RI Terungkap, Kondisinya Memprihatinkan

    Markas Mafia Raksasa di Dekat RI Terungkap, Kondisinya Memprihatinkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Markas mafia penipuan online (scam center) di Myanmar kian menjamur. Padahal, pada Februari 2025, sudah dilakukan penindakan keras berskala besar terhadap scam center di negara tetangga Indonesia tersebut.

    Melalui citra satelit yang dilaporkan Nikkei, tampak jelas bahwa pembangunan scam center di Myamnar belum berakhir. Testimoni dari saksi mata mengungkap sindikat penipuan yang tumbuh subur.

    Seorang pria dari Asia Selatan mengaku disekap selama 6 bulan di KK Park, salah satu pusat penipuan terbesar di Myanmar. Ia membagikan pengalaman tak menyenangkan selama berada di dalam fasilitas tersebut.

    “Di dalam rasanya seperti penjara,” kata dia, dikutip dari Nikkei, Senin (14/7/2025).

    Ia dipaksa terlibat dalam penipuan dengan modus pendekatan romantis ke korban, membujuk korban agar mau membayar sejumlah uang atas dasar cinta.

    Kondisi di dalam scam center memprihatinkan. Ia tinggal bersama 7 orang lainnya dalam ruangan sempit. Mereka bekerja selama 16 jam setiap harinya.

    Tak jarang ia dan para pekerja paksa lainnya mengalami tindakan kekerasan dari para supervisor. Menurut penuturan sumber dari Asia Selatan tersebut, seorang supervisor pernah menyerangnya dengan sepatu boot.

    Pekerja lainnya pernah diseret ke sebuah ruangan dan dipukuli hingga tak bisa berdiri.

    Komplek kriminal lainnya juga bermunculan di sepanjang perbatasan Myanmar-Thailand. Dengan membandingkan foto satelit dengan catatan resmi dan mewawancarai para ahli, Nikkei mengidentifikasi dugaan basis penipuan di dalam dan sekitar Myawaddy, negara bagian Kayin, Myanmar.

    Kasino Jadi Markas Penipu

    Pada pertengahan 2010, perusahaan-perusahaan berbasis China mulai mengembangkan komplek kasino di area tersebut. Ketika pandemi Covid-19 meruntuhkan industri kasino, banyak fasilitasnya yang diubah menjadi markas penipuan online alias scam center.

    Dalam waktu singkat, jumlah scam center terus meningkat. Setidaknya ada 16 scam center yang telah didokumentasikan. Ada 8 scam center yang pembangunannya tetap berlanjut, meski sudah ada penindakan keras pada awal tahun ini.

    Perdagangan Manusia

    Menurut sejumlah laporan, ada banyak orang asing yang diperdagangkan dan disekap dalam fasilitas-fasilitas penipuan untuk bekerja sebagai penipu.

    Salah satunya warga dari Jepang. Pada Februari 2025, seorang pelajar SMA di Jepang mengatakan telah disekap di Myanmar dan akhirnya diselamatkan. Ia lalu ditangkap atas dugaan penipuan.

    Menurut pemerintah militer Myanmar, sejak Oktober 2023 hingga Juni 2025, otoritas telah mendeportasi sebanyak 66.000 warga asing yang tinggal di negaranya secara ilegal untuk berpartisipasi dalam aktivitas penipuan dan judi.

    Foto: Tangkapan Layar Planet Labs
    Tangkapan Layar Planet Labs

    Citra satelit di Taman Huanya yang digeledah pada awal tahun ini, menunjukkan bahwa atap merah sebuah bangunan besar hampir selesai. Citra satelit tersebut diambil dari Maret dan Mei 2025.

    “Semua kecuali satu komplek [penipuan] tampaknya beroperasi seperti biasa [setelah tindakan keras pada awal tahun ini],” kata Eric Heintz, analis global di International Justice Mission, organisasi non-profit asal AS yang mendukung orang-orang yang telah kabur dari scam center.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Roket Elon Musk Bawa Objek Misterius Milik Israel ke Luar Angkasa

    Roket Elon Musk Bawa Objek Misterius Milik Israel ke Luar Angkasa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan antariksa milik Elon Musk, SpaceX, meluncurkan satelit misterius pada Minggu dini hari (13/7/2025). Tidak seperti peluncuran satelit lain, SpaceX tidak mengumumkan rencana peluncuran tersebut.

    Satelit misterius diluncurkan dari Space Coast menuju orbit geostasioner menggunakan roket Falcon 9 dalam misi yang diberi nama Commercial GTO-1.

    Orbit geostasioner berada 35.786 kilometer di atas permukaan Bumi. Pada ketinggian ini, kecepatan orbit sama dengan kecepatan rotasi Bumi sehingga satelit terus menerus berada di posisi yang sama.

    Meskipun tidak diumumkan SpaceX, Space melaporkan bahwa muatan yang dibawa oleh Falcon 9 adalah satelit Dror-1 buatan Israel Aerospace Industries (IAI).

    Menurut Times of Israel, Dror-1 adalah satelit komunikasi paling canggih buatan Israel yang beratnya mencapai 4,5 ton dan dilengkapi oleh sepasang antena atau parabola. Satelit tersebut disiapkan untuk beroperasi selama 15 tahun ke depan.

    ISI menyatakan Dror-1 memiliki kemampuan sebagai “smartphone di luar angkasa. “Ini adalah satelit yang sepenuhnya digital, bisa upload aplikasi. Mereka bisa menyiarkan data dari satu antena ke antena lain,” kata Shiomi Sudri, manajer di IAI. 

    Peluncuran rahasia sangat jarang dilakukan oleh SpaceX, yang selalu menyiarkan peluncuran roket mereka di internet. Selain satelit Israel, peluncuran yang juga dirahasiakan oleh SpaceX adalah misi di bawah National Reconnaissance Office dan divisi luar angkasa tentara AS, Space Force atas nama keamanan nasional.

    SpaceX juga pernah merahasiakan peluncuran untuk perusahaan swasta yaitu misi TD7 pada November 2024. Keterbukaan di bursa saham menyatakan muatan peluncuran tersebut diberi nama Optus-X miliki perusahaan bernama Optus yang terafiliasi dengan SingTel Australia Investment Ltd.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Israel Disebut Pakai Ilmu Hitam Hancurkan Palestina, Ada Buktinya

    Israel Disebut Pakai Ilmu Hitam Hancurkan Palestina, Ada Buktinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tudingan mengejutkan datang dari seorang pejabat senior Iran yang menyebut Israel memakai ilmu hitam dalam konflik Timur Tengah. Klaim tersebut disampaikan Abdollah Ganji, mantan editor media milik Garda Revolusi Iran (IRGC), lewat unggahan di media sosial X.

    Ganji menyebut telah ditemukan jimat bertuliskan simbol Yahudi di jalanan Teheran usai perang 12 hari yang belum lama terjadi.

    “Setelah perang baru-baru ini, ditemukan beberapa lembar kertas di jalanan Teheran berisi jimat dengan simbol-simbol Yahudi,” tulisnya seperti dilaporkan Iran International, dikutip Senin (14/7/2025)

    Ia juga merujuk laporan-laporan sebelumnya soal dugaan pertemuan PM Israel Benjamin Netanyahu dengan pakar ilmu gaib saat awal serangan di Gaza.

    Beberapa tahun lalu, Pemimpin Tertinggi juga pernah menyatakan bahwa negara-negara musuh serta dinas intelijen Barat dan Ibrani menggunakan ilmu gaib dan makhluk jin untuk tujuan mata-mata.

    Pernyataan itu segera mendapat tanggapan sinis dari Mossad, badan intelijen Israel, yang menyindir Ganji melalui akun resmi berbahasa Farsi yang mengatakan: “Gunakan narkoba dan bicara dengan jin bukan karakter yang pantas untuk pemimpin negara.”

    Pernyataan itu juga diunggah ulang oleh penasihat politik Israel di PBB, Waleed Gadban, dengan caption singkat “Jin, jin ada di mana-mana,” disertai emoji hantu.

    Sebagai informasi, dalam Islam, jin merupakan makhluk yang memiliki kemampuan untuk berubah bentuk dan kekuatan luar biasa.

    Mereka pertama kali disebutkan dalam Al-Qur’an dan dalam Islam dipahami sebagai “makhluk paralel dengan manusia yang mampu memilih antara kebaikan dan kejahatan, dan karena itu akan mengalami keselamatan atau kebinasaan,” menurut Britannica.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Elon Musk Mau Bunuh ChatGPT, Begini Taktik Barunya

    Elon Musk Mau Bunuh ChatGPT, Begini Taktik Barunya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk kembali bikin gebrakan untuk menguasasi industri kecerdasan buatan (AI). SpaceX miliknya dilaporkan menyuntikkan dana jumbo sebesar US$2 miliar (Rp32 triliun) ke startup kecerdasan buatan xAI yang juga miliknya. Langkah ini disebut sebagai strategi besar Musk untuk menyaingi bahkan mengalahkan dominasi ChatGPT milik OpenAI.

    Laporan Wall Street Journal mengungkap, suntikan dana dari SpaceX itu merupakan bagian dari pendanaan ekuitas senilai US$5 miliar. Sebelumnya, X milik Elon Musk juga mengumumkan merger dengan xAI yang membuat valuasi gabungan kedua perusahaan mencapai US$113 miliar.

    Chatbot besutan xAI yang diberi nama Grok kini mulai dimanfaatkan untuk mendukung layanan pelanggan Starlink. Musk bahkan berencana mengintegrasikan Grok ke dalam robot humanoid Tesla bernama Optimus.

    Menariknya, Musk menyebut Grok sebagai “AI paling cerdas di dunia”, meskipun sebelumnya sempat menuai kritik atas sejumlah respons kontroversialnya.

    Ia juga mengisyaratkan bahwa Tesla berpotensi ikut masuk ke jajaran investor xAI. Namun, dalam unggahannya di X, Musk menyatakan bahwa keputusan akhir tentang investasi Tesla di xAI bukan di tangannya, melainkan di tangan para pemegang saham, demikian dikutip dari Reuters, Senin (14/7/2025).

    Tahun lalu, Musk juga melakukan jajak pendapat kepada pengguna X tentang apakah Tesla harus berinvestasi US$5 miliar di xAI, dan saat itu ia hanya menguji coba.

    “Itu bukan keputusan saya. Jika itu keputusan saya, Tesla pasti sudah berinvestasi di xAI sejak lama. Kita akan mengadakan pemungutan suara pemegang saham mengenai hal ini,” tulis Musk dalam unggahannya di X.

    Hingga kini, pihak SpaceX, xAI, maupun Tesla belum memberikan komentar resmi terkait laporan tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bill Gates Mendadak Bongkar Dosa Besar Donald Trump

    Bill Gates Mendadak Bongkar Dosa Besar Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bill Gates melontarkan kritik keras terhadap Presiden AS Donald Trump. Pendiri Microsoft tersebut menuding Trump membuat “kesalahan besar” dengan memangkas pendanaan bantuan luar negeri yang selama ini menyelamatkan jutaan nyawa, terutama di negara-negara berkembang.

    Lewat akun X (dulu Twitter), Gates menyebut dampak dari kebijakan pemotongan itu sangat fatal.

    “Dampak bencana dari pemotongan ini sepenuhnya bisa dicegah, dan masih belum terlambat untuk membalikkan keadaan,” tulis Gates dalam unggahan di X, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (14/7/2025).

    Gates merespons laporan yang menyebut obat HIV untuk anak-anak tidak lagi dikirim ke Afrika dalam beberapa bulan terakhir, dan pasokan yang ada akan kedaluwarsa dalam beberapa minggu.

    Bahkan, dilaporkan juga terjadi kekurangan tabung oksigen untuk bayi dan obat-obatan penyakit menular seksual.

    Sebagai ketua dari organisasi nirlaba Gates Foundation, Gates juga menyampaikan keprihatinannya atas pemangkasan ini dalam pidatonya di Ethiopia pada Juni lalu.

    “Ada begitu banyak pemotongan dalam program bantuan luar negeri, dilakukan begitu tiba-tiba hingga menyebabkan pengiriman obat terganggu total. Ini bukan hanya kesalahan administratif. Ini kesalahan moral,” kata Gates dalam pidatonya.

    Tak hanya itu, Gates juga menyesalkan keputusan pemerintahan Trump yang memotong komitmen terhadap program PEPFAR dan membekukan dukungan untuk aliansi vaksin Gavi, yang didirikan oleh Gates Foundation pada 1999.

    Sebagai informasi, USAID resmi dibubarkan pada 30 Juni dan kini dilebur ke dalam Departemen Luar Negeri AS. Menteri Luar Negeri Marco Rubio menyebut bantuan AS ke depan akan lebih “tertarget dan dibatasi waktu.”

    Gates sendiri diketahui menyumbangkan US$ 50 juta untuk kampanye kandidat presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

    Pada akhir Desember, Gates makan malam bersama Trump di resor Mar-a-Lago milik Trump di Florida. Namun, menurut laporan The New York Times, Menteri Luar Negeri Marco Rubio menolak bertemu dengan Gates sejak menjabat awal Januari.

    Pekan lalu, Rubio mengatakan bahwa ke depan, bantuan mereka akan lebih terarah dan dibatasi waktunya. USAID kini telah dilebur ke dalam Departemen Luar Negeri.

    Juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan kepada NPR pada Juni lalu bahwa pihaknya tengah meninjau pendanaan untuk President’s Emergency Plan for AIDS Relief (PEPFAR).

    Komentar Gates muncul seminggu setelah ia mengatakan bahwa pemangkasan bantuan ini sudah menyebabkan kematian.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video            
            
            Video: Kementerian PKP Minta Anggaran Rp 49,85 Triliun di 2026            

            
                
                    News                
                
                    
                
                                26 menit yang lalu

    Video Video: Kementerian PKP Minta Anggaran Rp 49,85 Triliun di 2026 News 26 menit yang lalu

    Video

    Video: Kementerian PKP Minta Anggaran Rp 49,85 Triliun di 2026

    News

    26 menit yang lalu

  • HP Samsung-Xiaomi-Oppo Tak Kebagian Android 16, Cek Daftarnya

    HP Samsung-Xiaomi-Oppo Tak Kebagian Android 16, Cek Daftarnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Google telah merilis versi stabil Android 16 pada 10 Juni 2025 lalu. Peluncuran sistem operasi teranyar dengan nama kode ‘Baklava’ tersebut lebih awal ketimbang jadwal biasanya.

    Banyak HP Android yang bisa memperbarui perangkat mereka ke sistem operasi baru dengan fitur-fitur yang lebih segar dan alat keamanan lebih mumpuni.

    Sayangnya, tak semua HP Android yang kebagian Android 16. Beberapa model lawas sudah tidak bisa lagi melakukan update software. Berikut daftar HP yang tak kebagian Android 16, dikutip dari Gizchina, Senin (14/7/2025):

    Samsung

    Galaxy S21, S21+, S21 Ultra dan yang lebih lawas
    Galaxy Z Fold 3, Fold 3, dan yang lebih lawas
    Galaxy A14, A14 5G, dan yang lebih lawas
    Galaxy M33
    Galaxy M14, M14 5G, dan yang lebih lawas
    Galaxy F14 5G dan yang lebih lawas

    Xiaomi

    Xiaomi 12, 12 Pro, 12 Lite
    Xiaomi 12T, 12T Pro
    Xiaomi 12S, 12S Pro, 12S Ultra
    Xiaomi 12X, dan seri flagship yang lebih lawas
    Xiaomi Civi 2
    Xiaomi Civi 1S
    Xiaomi Civi
    Redmi Note 12, Note 12 Pro, Note 12 Pro+
    Redmi Note 12 Turbo
    Redmi Note 12R, Note 12R Pro
    Redmi Note 12T Pro
    Redmi Note 12 Pro Speed
    Redmi Note 12S, dan seri Redmi Note yang lebih lawas
    Redmi K50, K50 Pro, K50 Ultra
    Redmi K50i
    Redmi K50 Gaming, dan seri Redmi K yang lebih lawas
    Redmi 12 (LTE/5G)
    Redmi 12C, dan seri Redmi yang lebih lawas
    Redmi A2, A2+, dan seri Redmi A yang lebih lawas
    Poco F5, F5 Pro, dan seri Poco F yang lebih lawas
    Poco X5, X5 Pro, dan seri Poco X yang lebih lawas
    Poco C65
    Poco C55
    Poco C51, dan seri Poco yang lebih lawas

    Oppo

    Oppo Find N
    Oppo Find X5, X5 Pro, X5 Lite, dan seri Oppo Find X yang lebih lawas
    Oppo Reno 10, Reno 10 Pro, Reno 10 Pro+
    Oppo Reno 9, Reno 9 Pro, Reno 9 Pro+, dan seri Oppo Reno yang lebih lawas
    Oppo F23
    Oppo F21 Pro, F21 Pro 5G, dan seri Oppo F yang lebih lawas
    Oppo K11, K11x
    Oppo K10, K10 Pro, K10x, dan seri Oppo K yang lebih lawas
    Oppo A3, A3 Pro, A3x
    Oppo A2, A2 Pro, A2x, dan seri Oppo A yang lebih lawas

    Vivo

    Vivo X80, X80 Pro, X80 Lite, dan seri Vivo X yang lebih lawas
    Vivo V30 Lite 5G
    Vivo V29, V29e, V29 Pro, V29 Lite, dan seri Vivo V yang lebih lawas
    Vivo T2, T2 Pro, T2x, dan seri Vivo T yang lebih lawas
    Vivo Y200
    Vivo Y100 5G, Y100i, Y100t, dan seri Vivo Y yang lebih lawas

    iQOO

    iQOO 10, 10 Pro, dan seri flagship yang lebih lawas
    iQOO Z8, Z8x
    iQOO Z7, Z7 Pro
    iQOO Z7x, Z7s, Z7i, dan seri iQOO Z yang lebih lawas
    iQOO Neo 8, Neo 8 Pro, dan seri Neo yang lebih lawas

    Realme

    Realme GT 2
    Realme GT 2 Pro
    Realme GT 2 Explorer Master
    Realme GT 5G, dan seri Realme GT yang lebih lawas
    Realme 11, 11 Pro, 11 Pro+, 11x, dan seri yang lebih lawas
    Realme Narzo 60, Narzo 60 Pro, Narzo 60x, dan seri Realme Narzo yang lebih lawas
    Realme Narzo N55
    Realme Narzo N53
    Realme C67 5G
    Realme C55
    Realme C53, dan seri Realme C yang lebih lawas.

    Perlu dicatat, mayoritas pabrikan Android belum mengonfirmasi roadmap pembaruan Android 16 untuk perangkat mereka. Gizchina menekankan daftar yang dirilis ini berdasarkan prediksi dan kebijakan pembaruan dari software yang ada saat ini.

    Jika perangkat Anda termasuk dalam daftar yang kemungkinan tidak kebagian Android 16, bisa tunggu beberapa saat lagi hingga vendor mengeluarkan roadmap secara resmi.

    Cek pembaruan software perangkat Anda secara berkala untuk mengetahui informasi ketersediaan sistem operasi terbaru. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Operator Internet RI Tertekan, Ternyata Ada Efek Trump Vs Xi Jinping

    Operator Internet RI Tertekan, Ternyata Ada Efek Trump Vs Xi Jinping

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri telekomunikasi nasional tengah berada di bawah tekanan, tak hanya karena faktor internal seperti kompetisi dari platform digital (OTT), tetapi juga akibat tensi geopolitik global yang ikut berdampak pada rantai pasok teknologi. Salah satu pemicunya ternyata berasal dari kebijakan Amerika Serikat (AS) era Donald Trump yang memberi efek lanjutan hingga saat ini.

    Dalam artikel opini di CNBC Indonesia, Amar Bilhaq, Manager of Human Capital Management PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) menyatakan aspek geopolitik sering luput dalam analisis kinerja perusahaan teknologi RI, termasuk Telkom.

    “Fluktuasi pasar saham global yang dipicu oleh suku bunga tinggi, ketegangan geopolitik, perlambatan ekonomi China, serta perang teknologi antara negara besar telah menciptakan iklim yang tidak stabil bagi sektor teknologi dan telekomunikasi,” katanya.

    Meskipun Telkom sudah mampu memperbaiki biaya operasional sehingga lebih efisien, penurunan harga saham tetap berpengaruh dengan mempersempit ruang ekspansi.

    “Sektor teknologi secara global telah mengalami koreksi signifikan sejak tahun 2022, imbas dari aksi jual investor saat bank sentral dunia mulai mengetatkan likuiditas. Sektor telekomunikasi meski tidak tumbuh seagresif perusahaan teknologi digital ikut terdampak sentimen negatif ini. Bagi trader jangka pendek, saham telekomunikasi dengan margin tipis dan belanja modal raksasa jelas kurang menarik,” katanya.

    Pengamat Telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ian Joseph Matheus Edward menyatakan perkembangan geopolitik sangat berdampak pada industri telekomunikasi.

    “Kondisi geopolitik saat ini tentu akan berpengaruh pada industri telekomunikasi. Indonesia sebagai negara pengguna perangkat telekomunikasi tentu terkena imbas dari masalah persaingan global mengenai komponen, GPU dengan AI-nya, dan teknologi 5G dengan isu keamanannya serta koneksinya, serta tergerusnya pendapatan oleh OTT [over the top],” ujar Ian kepada CNBC Indonesia, Senin (14/7/2025).

    Menurut Ian, dalam jangka pendek, situasi ini sangat berdampak pada industri telekomunikasi nasional. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya strategi jangka panjang yang berbasis kebijakan nasional untuk memastikan keberlanjutan sektor ini.

    “Dalam jangka panjang, pemerintah tentu harus mengeluarkan kebijakan yang menjaga keberlanjutan pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia,” tegasnya.

    Untuk membentengi sektor telekomunikasi dari tekanan eksternal dan memperkuat transformasi digital nasional, Ian menyebut perlunya pembangunan tiga pilar utama.

    Indonesia perlu membangun tiga pilar industri telekomunikasi atau transformasi digital. Pertama, 100% internet, yaitu semua punya hak yang sama untuk menikmati dampak transformasi digital.

    Kedua, super platform seperti QRIS. Di mana platform yang digunakan, dimiliki negara dan dijalankan oleh industri telekomunikasi dalam negeri.

    Ketiga, Satu Data. Ian menjelaskan, nilai suatu negara atau industri telekomunikasi adalah penguasaan data dan turunannya.

    “Data tersebut dapat diolah menjadi apa saja, contohnya dari data NIK menjadi data NPWP, dan seterusnya,” jelas Ian.

    Ia menambahkan bahwa secara regulasi, Indonesia sudah memiliki sejumlah dasar hukum untuk mengatasi tantangan geopolitik dan pelindungan data.

    “Dalam menghadapi geopolitik secara jangka pendek dan jangka panjang, sebenarnya secara peraturan perundang-undangan sebagian besar sudah ada. Contoh, data harus ditaruh di Indonesia. Tapi perlu melihat efektivitas dan dampak sosial serta ekonomi yang diperoleh masyarakat, negara, dan industri telekomunikasi,” paparnya.

    Ian juga menekankan pentingnya Content Delivery Network (CDN) yang dimiliki oleh negara dan dioperasikan oleh pelaku industri dalam negeri sebagai bagian dari infrastruktur strategis nasional demi keamanan data.

    Di tengah tekanan global, peluang investasi di sektor telekomunikasi nasional justru terbuka lebar.

    “Sentimen investor untuk industri telekomunikasi di Indonesia terbuka lebar. Indonesia masih dianggap lapar bandwidth dan data center. Berapa pun yang disediakan akan terserap habis,” ucapnya.

    Namun, ia mengingatkan bahwa kesuksesan ini butuh koordinasi yang kuat antar pemangku kepentingan.

    “Hanya saja, dalam jangka pendek perlu ada koordinasi semua pihak dengan lebih baik, sehingga semua mendapatkan bagian yang sangat menguntungkan,” kata Ian.

    Ia optimistis, dalam jangka panjang, industri telekomunikasi Indonesia akan menjadi ladang investasi yang menjanjikan. Selain populasi besar, struktur geografis Indonesia yang berupa kepulauan juga menghadirkan potensi bisnis infrastruktur digital seperti kabel laut.

    “Ke depannya, investasi di Indonesia untuk industri telekomunikasi akan sangat menarik, dengan jumlah penduduk yang besar dan daerah kepulauan. Kabel laut akan menarik secara bisnis,” pungkasnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perang China-AS Makin Panas, Ternyata Ada Peluang Besar Buat RI

    Perang China-AS Makin Panas, Ternyata Ada Peluang Besar Buat RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China, khususnya di sektor teknologi dan telekomunikasi, makin memanas. Namun, di tengah perang dagang antara dua kekuatan ekonomi dunia ini, Indonesia justru berpotensi menjadi pihak yang diuntungkan.

    Menurut Pratama Dahlian Persadha, pakar keamanan siber sekaligus Ketua Umum Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Center), perang dagang yang berlangsung saat ini bisa dimanfaatkan Indonesia untuk membangun ekosistem teknologi yang lebih terbuka.

    “Negara-negara berkembang seperti Indonesia, India, serta sejumlah negara di benua Afrika tengah menyaksikan lonjakan prospek industri ini, didorong oleh tingkat adopsi digital yang masih rendah namun tumbuh pesat,” ujar Pratama kepada CNBC Indonesia, Senin (16/7/2025).

    Namun, kemajuan seperti implementasi teknologi 5G bukan semata-mata tentang kecepatan jaringan, melainkan telah menjadi bagian dari kontestasi kekuatan global yang bersaing dalam menguasai infrastruktur digital dan kontrol atas arus informasi.

    Dalam hal ini, persaingan antara Amerika Serikat dan China menggambarkan dinamika tersebut secara nyata.

    Di satu pihak, China menggelontorkan investasi besar dalam pengembangan 5G dan mengandalkan dominasi perusahaan seperti Huawei, yang justru memicu kekhawatiran di banyak negara Barat.

    Kekhawatiran ini muncul dari kemungkinan infrastruktur yang dibangun digunakan untuk keperluan intelijen dan pengawasan, mengingat peraturan pemerintah China yang memungkinkan negara meminta data dari perusahaan dalam negeri.

    “Sebagai respons, AS dan sekutunya mendorong penggunaan penyedia alternatif seperti Nokia, Ericsson, atau pendekatan berbasis Open RAN sebagai bentuk strategi penyeimbang pengaruh global,” jelas Pratama.

    Selain aspek politik, ketegangan antara AS dan China juga berimbas langsung pada perilaku pasar, khususnya para investor di sektor teknologi. Volatilitas pasar meningkat tajam setiap kali ada pengumuman sanksi atau larangan baru, terutama yang menyasar perusahaan semikonduktor atau vendor teknologi besar seperti Huawei.

    Namun, menurutnya, agar potensi tersebut bisa dioptimalkan, Indonesia harus mempercepat adopsi teknologi berbasis standar terbuka seperti Open RAN, serta memperkuat peran lembaga pengawas independen guna memastikan keamanan dan transparansi jaringan.

    “Secara khusus di Indonesia, para pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun pelaku industri, harus bergerak cepat dalam mengimplementasikan teknologi yang lebih terbuka dan fleksibel seperti Open RAN,” terangnya.

    Selain itu, pelibatan beragam vendor akan mengurangi ketergantungan terhadap satu penyedia dan memperbesar ruang gerak diplomatik Indonesia dalam peta kompetisi global.

    “Langkah-langkah ini akan mendukung terbangunnya ekosistem digital yang tangguh, adil, dan mampu beradaptasi di tengah ketidakpastian dunia,” pungkasnya.

    Dalam tulisan opini di CNBC Indonesia, Amar Bilhaq, Manager of Human Capital Management di PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) menyatakan ketegangan geopolitik membuka peluang besar buat Telkom.

    Dia menilai skandal spionase dan kekhawatiran privasi global telah membuat pemerintah dan korporasi baik domestik maupun multinasional semakin waspada dalam menempatkan data mereka. Dampaknya, menyimpan data sensitif warga negara atau data strategis perusahaan di cloud server milik raksasa teknologi AS atau China kini dipandang berisiko tinggi.

    “Di sinilah posisi Telkom sebagai BUMN menjadi kartu truf. Melalui anak usahanya seperti Telkomsigma dan bisnis data center NeutraDC, Telkom adalah kandidat utama untuk menjadi ‘benteng pertahanan’ data nasional. Mereka menawarkan netralitas dan kepercayaan yang tidak dimiliki pemain asing,” katanya.

    Amar menyatakan ini adalah saat peralihan dari bisnis konektivitas B2C (Business-to-Consumer) yang berdarah-darah ke bisnis B2B (Business-to-Business) dan B2G (Business-to-Government) yang lebih stabil dan menguntungkan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jangan Salah Beli, Kenali Bedanya Android TV dan Smart TV

    Jangan Salah Beli, Kenali Bedanya Android TV dan Smart TV

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ada banyak jenis televisi yang saat ini beredar di pasaran. Beberapa yang populer adalah Android TV, Smart TV, dan Google TV. Masing-masing memiliki perbedaan dan persamaan.

    Sebelum membeli, pastikan Anda mengetahui persamaan dan perbedaan masing-masing TV. Yang jelas, Android TV, Smart TV, dan Google TV sudah terhubung internet.

    Pengguna juga bisa menonton tayangan dari aplikasi streaming yang tersedia. Namun, ada beberapa perbedaan mendasar dari semua TV tersebut. Berikut rangkumannya:

    Smart TV

    Seperti dijelaskan sebelumnya, Smart TV memungkinkan pengguna menonton layanan streaming dari aplikasi di layar TV. Misalnya menonton film dari Netflix atau video di YouTube.

    Biasanya Smart TV sudah dilengkapi dengan aplikasi bawaan. TV ini juga menyediakan toko aplikasi untuk menginstal aplikasi yang diinginkan pengguna.

    Smart TV menggunakan sistem operasi yang mendukung performa pada TV. Perangkat akan menggunakan sistem operasi sesuai dengan produsen TV seperti Tizen di Samsung dan WebOS di LG.

    Namun, terkadang ada keterbatasan pembaruan dan ketersediaan aplikasi baru. Jadi pengguna hanya bisa menggunakan beberapa aplikasi saja di masa depan.

    Android TV

    Android TV menggunakan sistem operasi Android dan dukungan sejumlah layanan Google. Pengguna bisa mengakses berbagai aplikasi langsung melalui toko aplikasi Google Play Store.

    Menggunakan Android TV sama seperti penggunaan smartphone Android. Pasalnya, hampir semua cara mengakses aplikasi dan kontennya mirip dengan HP Android.

    Android TV juga didukung Google Assistant. Selain itu, adapula fitur screen mirroring untuk menampilkan konten dari ponsel atau tablet ke layar TV.

    Google TV

    Hampir sama seperti Android TV, namun Google TV memiliki fokus pada penemuan dan rekomendasi yang relevan dengan pengguna. Jadi akan dihadirkan sesuai dengan minat para penggunanya.

    Google TV memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan sejumlah layanan streaming pada satu antarmuka. Jadi, tidak perlu membuka aplikasi terpisah hanya untuk mencari konten.

    Berdasarkan penjelasan di atas, mana yang menarik minat Anda, Android TV, Smart TV, atau Google TV? Pastikan Anda memastikan jenis TV yang hendak dibeli. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]