Menurut laporan media lokal, dua gadis yang diyakini berusia di bawah 12 tahun sedang berada di dalam pabrik, menunggu seorang kerabat yang bekerja di sana, saat ledakan terjadi. Identitas ketiganya belum dirilis secara resmi. (Justin Bignell/via REUTERS)
Author: CNBCindonesia.com
-

Video: Pengusaha Mulai Yakin, Kepercayaan Industri Juli Ekspansif
Jakarta, CNBC Indonesia –Pelaku usaha tanah air tampaknya mulai yakin dengan kondisi perekonomian ke depan. Setelah pada Juni lalu, para pelaku usaha pesimis dengan kondisi perekonomian namun pada data terbaru aktivitas sektor industri sedang ekspansif.
Selengkapnya dalam program Nation Hub CNBC Indonesia (Kamis, 31/07/2025) berikut ini.
-

Pesawat Mata-Mata Rusia Mendekat, Sekutu AS Kerahkan Jet Tempur
Jakarta, CNBC Indonesia – Militer Jepang mengerahkan jet tempur setelah pesawat pengintai Rusia terdeteksi mendekati wilayah udaranya pada Selasa (29/7/2025), memicu kekhawatiran baru atas aktivitas militer Moskow di sekitar negara sekutu utama Amerika Serikat di Asia Timur.
Kementerian Pertahanan Jepang menyatakan pesawat patroli maritim Rusia jenis Ilyushin Il-38 terdeteksi melintasi Laut Jepang dalam pola penerbangan mencurigakan yang dianggap menimbulkan “risiko pelanggaran wilayah udara.” Jet tempur dari Komando Udara Pusat Pasukan Bela Diri Udara Jepang langsung dikerahkan untuk mengawal pesawat tersebut.
Peta jalur penerbangan yang dirilis menunjukkan pesawat Rusia itu terbang memutar di sepanjang pantai barat Jepang di dalam zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ), sebuah wilayah di mana Jepang mewajibkan pesawat asing untuk mengidentifikasi diri.
Il-38 merupakan pesawat era Perang Dingin yang setara dengan P-3 Orion milik AS. Meskipun dirancang untuk perang anti-kapal selam, pesawat ini juga kerap digunakan dalam misi intelijen, pencarian dan penyelamatan, serta penyebaran ranjau.
Pada Rabu (30/7/2025), Staf Gabungan Jepang juga mengungkap keberadaan kapal penyelamat selam kelas Dakai milik Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China yang melintasi Selat Tsushima, sekitar 320 kilometer dari Kepulauan Goto di barat daya Jepang. Ini adalah kali pertama kapal sekelas itu terlihat di area tersebut.
“Militer Rusia terus melanjutkan aktivitas militer aktif di sekitar Jepang dan wilayah sekitarnya, menunjukkan kecenderungannya untuk mengerahkan peralatan militer terbaru di Timur Jauh,” tulis Kementerian Pertahanan Jepang dalam Buku Putih Pertahanan 2025 yang dirilis awal bulan ini, seperti dikutip Newsweek.
“Aktivitas militer Rusia di kawasan Indo-Pasifik, termasuk Jepang, ditambah dengan kemitraan strategisnya dengan China, menimbulkan kekhawatiran keamanan yang kuat,” lanjut dokumen tersebut.
Sebagai bagian penting dari Rantai Pulau Pertama, strategi pertahanan AS yang mencakup Jepang, Taiwan, dan Filipina, Jepang menampung lebih dari 52.000 tentara AS di lebih dari 100 pangkalan. Pergerakan Rusia dan China di sekitar wilayah ini semakin menambah ketegangan di tengah rivalitas strategis mereka dengan aliansi yang dipimpin Washington.
Staf Gabungan Jepang menegaskan komitmennya untuk terus menjaga kedaulatan negara. “Kami akan terus melakukan segala upaya untuk merespons 24 jam sehari, 365 hari setahun, guna melindungi wilayah Jepang dan kehidupan damai rakyatnya,” demikian pernyataan resmi mereka.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
-

Kesepakatan RI-Eropa Tahap Final Bakal Ditandatangani September 2025
Jakarta, CNBC Indonesia – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan kesepakatan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) sudah mencapai tahap final. Rencananya perjanjian dagang ini akan ditandatangani pada September 2025.
Selengkapnya dalam program Nation Hub CNBC Indonesia (Kamis, 31/07/2025) berikut ini.
-

Nasib Mantan Raksasa Nomor 1 di Dunia Ada di Tangan India
Jakarta, CNBC Indonesia – Kejayaan Apple mulai meredup. Pernah menjadi perusahaan nomor satu dunia, kini pendapatan produsen iPhone tak begitu baik.
Apple akan melaporkan pendapatannya pada hari kamis waktu setempat. Wall Street memperkirakan pendapatan perusahaan naik 4,2% selama April hingga Juni, dengan total US$89,34 miliar.
Selama waktu tersebut, Apple menghadapi segudang masalah. Tekanan tarif Amerika Serikat (AS) yang berdampak pada Apple, persaingan ketat di pasar China, dan perlombaan AI.
Apple dikritik habis-habisan terkait ketergantungan manufaktur di luar AS oleh Presiden Donald Trump. Dia mengancam akan membebankan tarif 25% untuk iPhone yang dibuat bukan di AS.
Pabrikan Apple yang di China, negara yang dimusuhi AS, akhirnya dipindahkan ke India. Namun keputusan itu tidak membuat hati Trump membaik.
Tarif produk India ke AS akhirnya diberlakukan 25% mulai 1 Agustus 2025 besok. Kebijakan ini, Reuters mencatatnya sebagai kemunduran untuk Apple.
Analis DA Davidson, Gil Luria mengatakan AS dan China paham jika iPhone memiliki pengaruh yang besar. Dia menambahkan Apple sangat berisiko terdampak perang dagang dua negara.
“Jadi hingga tarif diterapkan, Apple berisiko terdampak sengketa dagang,” jelasnya dikutip Reuters, Kamis (31/7/2025).
Sementara itu, data dari LSEG menyebutkan penjualan iPhone diperkirakan naik 2,2% pada kuartal tiga naik 1,9% dari kuartal sebelumnya. Kenaikan itu diperkirakan akan permintaan China sebagai pasar terbesar ketiga Apple mengalami kenaikan.
Untuk perangkat Apple lainnya diperkirakan penjualannya mengalami perlambatan. Sementara pemasukan dari layanan diprediksi naik 10,7%, sayangnya turun dari periode Januari-Maret sebesar 11,6%.
Apple juga masih harus menghadapi tantangan besar di China. Perusahaan domestik seperti Honor tengah gencar meluncurkan smartphone yang didukung teknologi AI.
Ini juga masih menjadi masalah mengingat Apple cukup hati-hati merilis produk AI. Sifat tersebut ditakutkan akan membuat perusahaan melewatkan gelombang pertumbuhan terbesar industri.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
-

Video: Aset Nganggur Disita Negara, Warga Pengangguran Juga?
Jakarta, CNBC Indonesia –Negara makin gesit dan aktif dalam mengatur aset yang tak bergerak. Rekening nganggur diblokir, tanah nganggur disita. Tapiii di tengah semangat menertibkan “aset pasif” perhatian terhadap manusia produktif yang sedang menganggur justru kurang menyala. Apa negara hanya fokus pada kapital? bukan sumber daya manusianya?
Selengkapnya dalam program Nation Hub CNBC Indonesia (Kamis, 31/07/2025) berikut ini.
-

Antrean SPBU Mulai Terurai, Pasokan BBM di Jember Aman
Jakarta, CNBC Indonesia – Antrean pembelian BBM di SPBU (30/7) terlihat sudah tidak seramai hari-hari sebelumnya pada minggu pertama penutupan jalan Jalur Gumitir yang dimulai pada 24 Juli 2025. Antrean mobil kurang lebih hanya 15 meter dan sepeda motor kurang lebih 25 meter.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan, Pertamina telah memenuhi kebutuhan BBM di SPBU terdampak, termasuk Jember.
“Segala skenario di lapangan masif kita lakukan. Alhamdulillah terlihat antrean berangsur terurai dan SPBU beroperasi maksimal. Ini menjadi hasil atas alternatif alih suplai yang sudah kita maksimalkan dalam rangka membanjiri kebutuhan BBM di Jember dan sekitarnya,” terang Ahad dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (31/7/2025).
Dampak dari penutupan Jalur Gumitir berimbas pada perubahan rute kendaraan bermuatan besar termasuk mobil tangki Pertamina. Jalur yang semula Banyuwangi – Gumitir-Jember menjadi Banyuwangi-Situbondo-Arak-Arak-Bondowoso-Jember. Alhasil, mobilitas mobil tangki yang biasanya hanya menempuh waktu 4 jam untuk Round Time Hours (RTH) mengalami perubahan drastis ke 11 jam.
Kondisi ini kemudian berimbas kepada ‘panic buying’ masyarakat dengan isu kelangkaan BBM. Beberapa hari di minggu pertama pasca penutup Jalur Gumitir, imbas ‘panic buying’ masyarakat menimbulkan antrean pembelian BBM yang mengular di SPBU dengan panjang hingga 2 kilometer.
“Segala mitigasi upaya memberikan pelayanan terbaik telah dilakukan oleh Pertamina melalui anak perusahaannya, Pertamina Patra Niaga. Alih suplai dilaksanakan sebagai mitigasi membanjiri penyaluran di Jember dan sekitarnya, yakni dari Surabaya dan Malang, termasuk dari lintas region, mulai dari Semarang, Boyolali, Rewulu hingga Maos, yang mana penyaluran normal berasal dari Terminal BBM di Banyuwangi,” jelas dia.
Selanjutnya Ahad menyampaikan kepada masyarakat Jember diharapkan dapat membeli BBM sesuai kebutuhan.
“Saat ini proses normalisasi distribusi BBM sudah berjalan untuk area Jember dan sekitarnya, kami himbau agar masyarakat dapat membeli BBM sesuai kebutuhan. Jangan ‘panic buying’ karena kami pastikan stok aman dan tercukupi untuk proses distribusi,” tutup Ahad.
Kondisi ‘panic buying’ nyatanya juga menjadi keresahan bagi masyarakat. Rizki (21), salah seorang konsumen masyarakat Jember menyampaikan keluhannya terkait masyarakat yang banyak melaksanakan aksi ‘panic buying’.
“Kondisi antrean yang parah di sini sudah terlihat jelas, disebabkan 2 faktor utama. Yang pertama penutupan Jalur Gumitir dan faktor kedua yakni mayarakat yang ‘panic buying’. Kemudian selain itu perlu dilaksanakan solusi atas oknum-oknum yang mengambil kesempatan pada situasi ini,” ujarnya.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
-

Penghasilan Ojol Sebulan Kerja Sampai Jam 10 Malam, Ternyata Segini
Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah tekanan ekonomi dan ketatnya pasar kerja, profesi sebagai driver ojek online masih menjadi andalan bagi sebagian masyarakat.
Tidak sedikit yang meninggalkan pekerjaan tetapnya demi penghasilan dan fleksibilitas waktu dari layanan transportasi berbasis aplikasi ini. Khoerudin (39), salah satunya.
Ia mengaku sudah enam tahun menjalani profesi sebagai mitra ojol dan kini sepenuhnya menggantungkan hidup dari jalanan ibu kota.
“Dari tahun 2019 saya full jadi driver. Sebelumnya kerja sebagai pemeliharaan gedung biasa, jadi sebutnya pegawai situ, bulanan digaji,” kata Khoerudin saat dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (31/7/2025).
Khoerudin mengungkapkan, penghasilan bulanannya sebagai driver online mencapai Rp 8 juta hingga Rp9 juta per bulan.
“Per hari itu kurang lebih Rp 400 ribu. Ya kurang lebih per bulan antara Rp 8 juta – Rp 9 juta lah, karena Sabtu Minggu agak sepi gitu,” ujarnya.
Setiap hari, Khoerudin mulai menarik penumpang sejak pukul 06.00 pagi hingga pukul 22.00 malam, dengan jeda istirahat siang selama satu hingga dua jam.
Areanya mengangkut penumpang sebagian besar berada di Jakarta Pusat, tak jarang dia harus mengantar hingga ke wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.
Meski harus bekerja hampir setiap hari, Khoerudin merasa lebih nyaman dibandingkan saat menjadi pegawai. Dalam sebulan, ia hanya libur satu hingga dua hari, tergantung situasi dan kebutuhan ekonomi keluarga.
“Ya kadang sebulan full, kadang libur cuma 2 hari (dalam sebulan), tergantung situasi dan kondisi ekonomi, (liburnya) tergantung saya, kalau ada keperluan,” ujarnya.
Dengan fleksibilitas dan penghasilan yang didapat saat ini, Khoerudin merasa lebih nyaman menjadi driver ojol. Sebab profesi sebagai driver online justru menawarkan kebebasan yang tidak didapatkan dari pekerjaan sebelumnya.
“Kalau menurut saya lebih nyaman di Grab karena waktunya fleksibel. Bisa diatur sendiri,” pungkasnya.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
-

Cari Kerja Susah, Gen-Z Menyesal Duit Habis Buat Kuliah
Jakarta, CNBC Indonesia – Makin banyak Gen Z yang mempertanyakan nilai pendidikan tinggi, terutama di tengah maraknya PHK dan sulitnya mendapatkan pekerjaan tetap.
Situasi ekonomi seperti sekarang membuat mereka mulai berpikir ulang tentang investasi waktu dan biaya untuk kuliah. Tak sedikit yang merasa keputusan itu tidak sebanding dengan hasil yang didapat.
Menurut 2025 Gen Z Career Prospects Report dari Resume Genius, hampir 1 dari 4 karyawan Gen Z (23%) mengaku menyesal telah menempuh pendidikan tinggi. Sementara 1 dari 5 (19%) menyatakan gelar mereka sama sekali tidak membantu dalam karier.
Selain itu, nilai sebuah gelar sangat bergantung pada bidang studi yang diambil. Lulusan dari jurusan STEM dan kesehatan melaporkan dampak karier terbesar dari pendidikan mereka, dengan 87% menyatakan gelarnya membantu secara profesional. Namun, bagi lulusan seni, humaniora, atau ilmu sosial, angkanya turun drastis menjadi hanya 51%.
Jika diberi kesempatan mengulang, banyak pekerja Gen Z mengatakan mereka akan mengambil jalan berbeda. Beberapa akan memilih jurusan yang lebih menghasilkan seperti teknologi atau keuangan. Lainnya memilih untuk melewatkan gelar mahal, dan mengambil sekolah vokasi, kuliah yang lebih terjangkau, atau langsung memulai bisnis sendiri.
Tapi, tidak semua Gen Z menyesali keputusannya. Sekitar sepertiga (32%) mengaku puas dengan jalur pendidikan mereka, dan tingkat kepuasan meningkat seiring tingginya jenjang pendidikan.
Mereka yang bergelar magister menjadi kelompok paling puas secara keseluruhan, meski mereka juga paling banyak menyesal tidak memilih sekolah yang lebih murah, demikian dikutip dari laman QZ, Kamis (31/7/2025).
Satu tren menarik dalam laporan ini adalah bahwa Gen Z tidak hanya mengandalkan satu pekerjaan. Sebanyak 58% responden mengatakan mereka memiliki pekerjaan sampingan selain pekerjaan utama, dan 25% lainnya mempertimbangkan untuk memiliki satu pekerjaan.
Entah untuk menutup kebutuhan hidup, menyalurkan passion, atau membangun sesuatu untuk masa depan. Pekerjaan sambilan kini juga menjadi bagian besar dalam strategi karier Gen Z.
Hampir dua pertiga pemegang gelar diploma mengatakan mereka menjalani pekerjaan sampingan, dibandingkan hanya sedikit lebih dari setengah pemegang gelar sarjana atau magister.
Meski sebagian besar pekerja Gen Z telah mengejar pendidikan tinggi, banyak yang mulai mempertanyakan apakah keputusan itu tepat, atau bahkan menguntungkan. Fakta ini menunjukkan realita pahit, mencari kerja kini makin sulit, bahkan untuk lulusan perguruan tinggi.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

