Author: CNBCindonesia.com

  • Video: RI Borong Gandum AS – Trump Ancam Swiss Tarif 39%

    Video: RI Borong Gandum AS – Trump Ancam Swiss Tarif 39%

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia Franciscus Welirang menegaskan Indonesia akan mengimpor 800.000 Ton gandum dari Amerika Serikat tahun ini.

    Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif impor baru sebesar 39 % untuk produk-produk dari Swiss.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Senin (04/08/2025).

  • Video: Butuh Rp 300 T Untuk Bersihkan Sampah Indonesia

    Video: Butuh Rp 300 T Untuk Bersihkan Sampah Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia –Indonesia butuh hampir Rp 300 Triliun untuk menuntaskan persoalan sampah. Angka fantastis tersebut hanya untuk pembangunan infrastruktur belum termasuk pendidikan kelembagaan dan operasional.

    Selengkapnya dalam program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (04/08/2025).

  • Video: Dorong SDGs, Bappenas Kerja Sama dengan Filantropi RI

    Video: Dorong SDGs, Bappenas Kerja Sama dengan Filantropi RI

    Jakarta, CNBC Indonesia –Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus kepala badan perencanaan pembangunan nasional Rachmat Pambudy tengah bekerjasama dengan perhimpunan filantropi indonesia untuk penerapan sustainable development goals.

    Selengkapnya dalam program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (04/08/2025).

  • Video: Utang Pinjol RI Melesat 25%, Sentuh Rp 83 Triliun

    Video: Utang Pinjol RI Melesat 25%, Sentuh Rp 83 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia –Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total outstanding pembiayaan dari industri pinjaman daring atau peer-to-peer (p2p) lending alias pinjol mencapai Rp 83,52 Triliun per Juni 2025.

    Selengkapnya dalam program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (04/08/2025).

  • Video: Rojali-Rohana Muncul, Daya Beli Lemah Kian Terlihat

    Video: Rojali-Rohana Muncul, Daya Beli Lemah Kian Terlihat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena unik tengah terjadi di berbagai pusat perbelanjaan Indonesia, yakni kehadiran kelompok Rojali (Rombongan Jarang Beli) dan Rohana (Rombongan Hanya Nanya). Istilah ini belakangan ramai digunakan untuk menggambarkan perilaku konsumen yang berkunjung ke mal, namun enggan melakukan pembelian. Mereka lebih banyak sekadar melihat-lihat atau bertanya, tanpa transaksi nyata.

    Presiden Komisaris Tamara Corporation, Anthony Putihray, menilai fenomena ini sebagai cerminan nyata dari tekanan ekonomi yang tengah dirasakan masyarakat. Ia menyebut, kondisi global yang belum sepenuhnya pulih turut memberi dampak besar pada perilaku konsumsi.

    Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pergeseran pola konsumsi ini juga didorong oleh meningkatnya preferensi masyarakat untuk berbelanja secara digital. Belanja daring dianggap lebih hemat waktu, biaya, dan sering kali menawarkan harga yang lebih kompetitif

    Selengkapnya saksikan dialog Shafinaz Nachiar bersama Presiden Commissioner Tamara Corporation Anthony Putihray dalam segmen Property Point di Program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (04/08/2025).

  • Video: Airlangga Sebut Tarif Trump 19% Mulai 7 Agustus

    Video: Airlangga Sebut Tarif Trump 19% Mulai 7 Agustus

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut tarif impor 19 % yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mulai diberlakukan pada Kamis 7 Agustus 2025.

    Selengkapnya dalam program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (04/08/2025).

  • Video: Bisnis Makanan & Minuman Jadi Andalan di Kuartal I-2025

    Video: Bisnis Makanan & Minuman Jadi Andalan di Kuartal I-2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan sektor industri Makanan dan Minuman (Mamin) masih menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal pertama 2025

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Senin (04/08/2025).

  • Video: Trump Kenakan Tarif 19% ke Malaysia, Thailand & Kamboja

    Video: Trump Kenakan Tarif 19% ke Malaysia, Thailand & Kamboja

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memberlakukan tarif impor sebesar 19% terhadap produk ekspor asal Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Besaran tarif tersebut tercantum dalam perintah eksekutif yang ditandatangani Trump pada Kamis (31/7/2025) waktu setempat,

    Selengkapnya dalam program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (04/08/2025).

  • Video: Marcos Tekankan Netralitas, Ekonomi Filipina Diuji

    Video: Marcos Tekankan Netralitas, Ekonomi Filipina Diuji

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam pidato kenegaraan tahunannya yang keempat, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr kembali menegaskan kebijakan luar negeri pemerintahannya dan menyebut negaranya sebagai “teman bagi semua”.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Senin (04/08/2025).

  • Kapal Perang India Tiba-Tiba Masuk Laut China Selatan, Ada Apa?

    Kapal Perang India Tiba-Tiba Masuk Laut China Selatan, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Armada Kapal Perang India masuk ke wilayah Laut China Selatan (LCS), Minggu (3/8/2025). Hal ini terjadi saat perairan itu sedang berada dalam sengketa panas yang melibatkan beberapa negara termasuk China.

    Mengutip Al Jazeera, keberadaan kapal New Delhi ini dikarenakan adanya latihan maritim bersama militer Filipina. Kapal-kapal angkatan laut India yang ikut serta antara lain kapal perusak berpeluru kendali INS Delhi, kapal tanker INS Shakti, dan korvet INS Kiltan. Filipina mengerahkan dua fregat, BRP Miguel Malvar dan BRP Jose Rizal.

    Kepala Staf Filipina, Romeo Brawner Jr., mengatakan pada hari Senin bahwa pelayaran gabungan tersebut berlangsung di dalam zona ekonomi eksklusif negaranya.

    “Kami tidak mengalami insiden yang tidak diinginkan, tetapi masih ada yang membayangi kami – seperti yang telah kami perkirakan,” kata Brawner kepada wartawan, tanpa menyebut nama China.

    “Dalam patroli gabungan sebelumnya dengan angkatan laut asing lainnya, kapal-kapal angkatan laut dan penjaga pantai China telah melakukan pengawasan dari kejauhan,” timpal militer Filipina.

    Latihan tersebut bertepatan dengan keberangkatan Presiden Ferdinand Marcos untuk lawatan lima hari ke India. Di sana, ia menyatakan akan berupaya mempererat hubungan maritim dan mengupayakan kerja sama di berbagai sektor, termasuk pertahanan, farmasi, dan pertanian.

    Sementara itu, Brawner menyatakan harapannya agar pasukan Filipina dapat terlibat lebih banyak dengan militer India dalam manuver gabungan di masa mendatang. Hal ini untuk menjaga perdamaian di kawasan Indo-Pasifik.

    “Latihan ini mengirimkan sinyal solidaritas yang kuat, kekuatan dalam kemitraan, dan energi kerja sama antara dua negara demokrasi yang dinamis di Indo-Pasifik”, ujarnya.

    LCS sendiri merupakan perairan yang disengketakan antara sejumlah negara Asia Tenggara dengan China. Beijing mengklaim 90% wilayah itu dalam sebuah skema peta yang disebut 9 garis putus-putus.

    Sementara itu, menanggapi laithan ini, Kementerian Luar Negeri China menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sengketa teritorial dan maritim harus diselesaikan antara negara-negara yang terlibat langsung, dan tidak ada pihak ketiga yang boleh campur tangan.

    Selain itu, Kementerian Pertahanan Nasional China menimpal dengan menyebut Filipina sebagai “pembuat onar” yang telah bersekutu dengan kekuatan asing untuk menimbulkan masalah, di wilayah yang dianggap Tiongkok sebagai perairan teritorialnya sendiri.

    “China tidak pernah goyah dalam tekadnya dan akan menjaga kedaulatan teritorial nasional serta hak dan kepentingan maritim, dan mengambil tindakan balasan yang tegas terhadap setiap provokasi oleh pihak Filipina,” kata juru bicara Zhang Xiaogang kepada para wartawan.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]