Author: CNBCindonesia.com

  • Mobil Bensin Bakal Tamat, Peneliti Korea Temukan Penggantinya

    Mobil Bensin Bakal Tamat, Peneliti Korea Temukan Penggantinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Baru-baru ini, Korea Selatan mengembangkan terobosan baru pada industri kendaraan bermotor listrik atau electric vehicle (EV), yakni baterai berbahan silikon. Inovasi tersebut datang dari para peneliti di Pohang University of Science and Technology.

    Kemajuan ini pun bisa menjadi titik balik besar dalam industri otomotif, menghapus ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM) alias bensin, dan mempercepat peralihan ke kendaraan listrik.

    Baterai berbahan silikon ini mampu menempuh jarak hingga 1.000 km dalam sekali pengisian daya. Dengan daya jelajah yang jauh lebih panjang, inovasi baterai silikon ini bisa mengatasi kekhawatiran tersebut dan membuat mobil konvensional mungkin saja semakin ditinggalkan.

    Adapun material silikon banyak diteliti untuk digunakan dalam pembuatan baterai karena tersedia melimpah berbagai belahan dunia. Meski demikian, silikon juga punya karakter yang membuatnya bermasalah.

    Ukuran elemen silikon bisa bertambah besar hingga tiga kali saat dicas, kemudian menyusut kembali. Karena itu, kebanyakan penelitian mencoba membuat baterai dengan material silikon berbentuk partikel nano yang ukurannya sangat kecil.

    Permasalahannya, ongkos untuk memproduksi partikel nano sangat mahal dan prosesnya sangat kompleks.

    Peneliti dari Pohang punya pendekatannya yang berbeda. Mereka justru menggunakan partikel silikon berkurang 1.000 kali lebih besar, yaitu dalam skala mikro.

    Elemen ukuran ini lebih mudah dan murah untuk diproduksi dengan densitas energi yang lebih lega.

    Peneliti kemudian mencari solusi dari masalah kembang-kempis partikel silikon. Mereka menggunakan gel polimer elektrolit yang bentuknya berubah ketika elemen silikon berubah bentuk.

    Gel ini kemudian diikat secara kimia dengan radiasi lewat tembakan elektron. Hasilnya, adalah ikatan yang stabil meskipun partikel silikon kembang-kempis.

    Bahkan, kestabilan baterai silikon buatan para peneliti setara dengan baterai lithium-ion standar, dengan densitas energi 40% lebih besar.

    “Kami menggunakan anoda mikro-silikon, hasilnya tetap baterai yang stabil. Riset ini membawa kita lebih dekat ke sistem baterai lithium-ion densitas-energi-tinggi,” kata Park Soojin dari Pohang University dikutip Sabtu (9/8/2025).

    Para peneliti menyatakan baterai rancangan mereka bisa dengan mudah diaplikasikan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Peluang Arab Saudi Tiadakan Kuota Haji, Begini Penjelasan Menag

    Peluang Arab Saudi Tiadakan Kuota Haji, Begini Penjelasan Menag

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Arab Saudi berencana untuk menghilangkan kuota haji. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, yang menjelaskan bahwa pemerintah Arab Saudi kini lebih mementingkan pendekatan bisnis dalam pengelolaan haji, sehingga terus berencana mengembangkan infrastruktur haji

    “Saudi Arabia ini sekarang pendekatannya juga sangat apa ya, katakanlah bisnis oriented ya, konsultannya juga adalah konsultan dari orang-orang yang terkenal dari Amerika dan ini juga menghitung betul bagaimana memungut dana sebesar-besarnya melalui potensi strategis dari potensi geografis yang dimiliki Saudi Arabia,” ujar Nasaruddin dalam acara State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report di Gedung Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, dikutip Sabtu (9/8/2025).

    “Karena itu juga musim haji yang akan datang itu juga tidak… kemungkinannya, tidak akan dibatasi,” tegasnya.

    Nasaruddin mengatakan, fokus perbaikan infrastruktur dan layanan haji yang akan digarap oleh Pemerintah Arab Saudi ialah di Mina, lantara selama ini menjadi penyebab berbagai masalah pelaksanaan haji. Sedangkan fasilitas haji di Padang Arafah, Makkah tak bermasalah.

    Ia menggambarkan Mina kerap menjadi perhatian pemerintah Arab Saudi karena penuh sesak sehingga para jemaah haji harus memakai tenda untuk menjalankan rangkaian ibadahnya. Oleh sebab itu, Nasaruddin mengatakan nantinya Kerajaan Saudi akan melakukan pembangunan di kawasan Mina.

    “Ada rencana dalam waktu tidak lama, Mina yang menjadi hambatan itu nanti akan ditingkat menjadi 8 lantai, tidak lagi pakai tenda. Kemudian juga, Mina itu nanti akan ada jalan layang,” ungkap sang menteri.

    Di lain sisi, kawasan Ka’bah dan Masjidil Haram, atau Baitullah ia sebut akan diperluas oleh Pemerintah Arab Saudi. Gunung-gunung di sekitarnya akan dipangkas untuk memperluas kapasitas.

    “Gunung-gunung itu dipangkas kemudian sampai ke Jabal Omar, di belakang itu mungkin ada satu kilo jaraknya antara kabah dengan dinding-dinding pagar Ka’bah,” paparnya.

    Karena itu, ia meyakini ke depan daftar tunggu itu akan diperpendek dengan cara membuka sebanyak-banyaknya peluang untuk bisa menunaikan ibadah haji. “Kenapa? Karena fasilitas Arafah-nya tidak ada masalah, tapi yang masalah itu adalah Mina. Di Mina itu nanti akan dibangun,” tutur Nasruddin.

    “Kemudian juga, Jamarat (tempat lempar jumrah) itu sudah ditingkat, mungkin nanti ditinggikan sampai 5 lantai. Kemudian juga, di Haram itu juga nanti masih akan ditambah Shafa-Marwah-nya sehingga dengan demikian jemaah haji dan umrah itu akan semakin banyak menampung jemaah pada masa itu,” tutur Nasaruddin.

    Sebagaimana diketahui, pada 2024 kuota haji yang diberikan Pemerintah Arab Saudi untuk Indonesia sempat mencapai angka tertinggi, yakni 241 ribu orang. Terdiri dari 213 ribu jemaah reguler dan 27,6 ribu jemaah khusus.

    Sementara itu, pada tahun ini kuotanya berkurang menjadi 221 ribu jemaah. Rinciannya, ada 203.320 jemaah reguler dan 17.680 merupakan jemaah haji khusus.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tanda Kiamat Muncul di Bawah Tanah, Pakar Ungkap Faktanya

    Tanda Kiamat Muncul di Bawah Tanah, Pakar Ungkap Faktanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para ilmuwan menemukan dua ancaman besar yang dapat mengubah wajah Bumi secara drastis. Ancaman tersebut adalah penyusutan air tanah global yang semakin cepat dan pelemahan arus laut raksasa di Samudra Atlantik yang belum pernah terjadi selama lebih dari 10.000 tahun.

    Ancaman ini diungkapkan melalui penelitian terbaru dari University of California, Santa Barbara, yang menyebut cadangan air tanah dunia mengalami penurunan drastis. Data menunjukkan 71% wilayah yang dipantau mengalami penyusutan air tanah, melonjak tajam dibanding hanya 16% pada periode 1980-1990.

    “Dalam beberapa lokasi, tingkat penurunannya mencapai tiga kali lipat dari perkiraan awal,” kata salah satu peneliti, seperti dikutip dari laporan resmi universitas. Analisis ini dilakukan dengan menggabungkan catatan nasional, subnasional, dan data dari lembaga riset internasional.

    Air tanah merupakan sumber vital bagi miliaran manusia, dan penipisannya dapat memicu krisis pangan, kekeringan ekstrem, hingga migrasi massal.

    Ancaman lain datang dari Samudra Atlantik. Tim peneliti internasional menemukan bahwa sistem sirkulasi Atlantic Meridional Overturning Circulation (AMOC) atau “sabuk pengangkut” laut yang memindahkan panas, karbon, dan nutrisi dari tropis ke Arktik, kini menunjukkan tanda-tanda kerusakan mendadak.

    Model komputer dan data historis menunjukkan AMOC telah melemah sekitar 15% sejak 1950, menjadikannya yang terlemah dalam 1.000 tahun terakhir. Pelemahan ini dipicu oleh mencairnya gletser Greenland dan lapisan es Arktik, yang menambah aliran air tawar ke laut dan menghambat tenggelamnya air asin dari selatan.

    “Jika AMOC runtuh, dampaknya akan dirasakan di seluruh dunia, mulai dari perubahan pola cuaca, kenaikan permukaan laut di pesisir timur AS, hingga terganggunya ekosistem laut,” ujar peneliti kelautan Dr. Stefan Rahmstorf dalam studi yang dipublikasikan sebelumnya.

    Meski beberapa penelitian memperkirakan titik kritis dapat terjadi antara 2025 hingga 2095, Kantor Meteorologi Inggris menilai skenario tersebut “sangat tidak mungkin” terjadi di abad ke-21.

    Namun, para ilmuwan menegaskan kedua fenomena ini, yakni penyusutan air tanah dan melemahnya AMOC, adalah sinyal peringatan keras bahwa perubahan iklim tengah berlangsung cepat dan meluas, dengan risiko yang bisa melampaui prediksi terburuk.

     

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: PHK & Daya Beli Lesu, DPR Minta Danantara Percepat Investasi

    Video: PHK & Daya Beli Lesu, DPR Minta Danantara Percepat Investasi

    Jakarta, CNBC Indonesia- Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Mohamad Hekal menyambut positif rilis data Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berhasil tumbuh 5,12% (yoy) pada kuartal II-2025.

    Kinerja Pertumbuhan ekonomi RI menjadi cerminan keberhasilan pemerintah mengatasi dampak gejolak ekonomi global. Hal ini juga tercermin dari kinerja pasar modal RI yang tumbuh di tengah isu perang dagang.

    Sementara terkait pelemahan daya beli dan tren PHK yang masih berlanjut di 2025, Hekal menyebutkan bahwa kondisi ini sudah dilakukan sejumlah antisipasi diantaranya lewat program jaminan PHK hingga program menarik investasi termasuk dari Danantara di kawasan yang mengalami PHK sehingga bisa Kembali menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan kerja

    DPR RI juga optimistis terhadap tarif impor sebesar 19% yang menjadi salah satu yang terbaik di ASEAN berkat negosiasi langsung Presiden Prabowo

    Seperti apa DPR RI melihat catatan pertumbuhan ekonomi RI? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Mohamad Hekal dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Rabu, 06/08/2025)

  • Tabrakan Beruntun 3 Mobil Hancur Lebur, Listrik Mati Total

    Tabrakan Beruntun 3 Mobil Hancur Lebur, Listrik Mati Total

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kecelakaan maut yang melibatkan tiga kendaraan terjadi di North Miami Beach, Florida, Amerika Serikat (AS) pada Jumat (8/8/2025) dini hari. Peristiwa ini menewaskan satu orang di lokasi kejadian dan memicu penutupan jalan serta pemadaman listrik di wilayah sekitar.

    Menurut juru bicara Departemen Kepolisian North Miami Beach, Maria Pinillos, insiden terjadi di dekat persimpangan Northeast 16th Avenue dan Northeast 152nd Street.

    “Salah satu penumpang dinyatakan meninggal di tempat. Identitas korban belum dapat kami ungkapkan hingga pemberitahuan kepada keluarga,” kata Pinillos.

    Laporan CBS News Miami menyebutkan, lokasi kecelakaan membentang sekitar satu blok. Di satu sisi, sebuah mobil putih dengan bagian depan hancur terparkir di ujung jalan.

    Di sisi lain, beberapa kendaraan lain tampak terjepit di dekat mobil patroli polisi. Terlihat pula terpal menutupi tubuh korban di samping salah satu kendaraan yang ringsek.

    Rekaman video drone menunjukkan kerusakan yang meluas, dengan setidaknya empat kendaraan tampak terlibat. Di trotoar, sebuah ban tergeletak, menggambarkan kerasnya benturan.

    Florida Power and Light melaporkan sekitar 150 pelanggan mengalami pemadaman listrik di area tersebut. Pihak berwenang belum memastikan apakah gangguan listrik ini terkait langsung dengan kecelakaan.

    Unit Penyelidikan Lalu Lintas dan Pembunuhan masih berada di lokasi untuk memproses tempat kejadian. Polisi mengimbau warga menghindari area tersebut hingga jalan dibuka kembali.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ternyata Segini Penghasilan Ojol Sebulan Kerja 6 Jam Per Hari

    Ternyata Segini Penghasilan Ojol Sebulan Kerja 6 Jam Per Hari

    Jakarta, CNBC Indonesia – Laporan terbaru Grab Indonesia mengungkap, pengemudi ojek online (ojol) roda dua yang bekerja penuh waktu selama 6 jam per hari dapat meraih pendapatan hingga Rp6,85 juta per bulan. Angka ini tercatat untuk kategori Jawara di Bali, dengan total 25 hari kerja, 153 jam, dan 486 orderan.

    Di Makassar, pendapatan kategori yang sama sedikit lebih rendah yakni Rp6,48 juta per bulan, dengan 166 jam kerja dan 570 orderan dalam 26 hari. Kategori lain seperti Ksatria dan Pejuang menghasilkan antara Rp3,74 juta hingga Rp5,24 juta, sedangkan Anggota (paruh waktu, 3 jam per hari) hanya sekitar Rp1,6 juta per bulan.

    Pendapatan pengemudi taksi online roda empat bahkan lebih tinggi. Kategori Jawara di Bali bisa mencapai Rp18 juta per bulan, sedangkan di Makassar sekitar Rp11,97 juta.

    Meski begitu, ada pengemudi yang memperoleh pendapatan jauh di atas rata-rata karena jam kerja lebih panjang. Salah satunya Khoerudin (39), driver ojol di Jakarta, yang bekerja mulai pukul 06.00 hingga 22.00 WIB setiap hari dan hanya libur 1-2 kali sebulan.

    “Per hari itu kurang lebih Rp400 ribu. Ya kurang lebih per bulan antara Rp8 juta hingga Rp9 juta lah,” ujarnya kepada CNBC Indonesia.

    Khoerudin, yang sebelumnya bekerja sebagai pegawai pemeliharaan gedung, mengaku profesi ini memberinya fleksibilitas waktu dan penghasilan lebih baik.

    “Kalau menurut saya lebih nyaman di Grab karena waktunya fleksibel. Bisa diatur sendiri,” pungkasnya.

    Data ini menunjukkan, meski jam kerja memengaruhi pendapatan, profesi ojol tetap menjadi pilihan utama bagi banyak orang karena potensi penghasilan yang kompetitif dan fleksibilitas yang ditawarkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Jurus Pengusaha Jaga Daya saing & “Lawan” Efek Tarif 19% Trump

    Video: Jurus Pengusaha Jaga Daya saing & “Lawan” Efek Tarif 19% Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia- Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Perjanjian Luar Negeri Kadin Indonesia, Pahala Mansury menilai tarif resiprokal 19% yang diterapkan AS kepada produk Indonesia yang masuk negeri Paman Sam cukup baik di banding besaran tarif yang diterima negara lain.

    Meski demikian, diperlukan upaya untuk mengantisipasi efek tarif ini ke kinerja ekspor RI. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong daya saing utamanya sektor padat karya lewat deregulasi hingga perluasan potensi pasar ekspor baru seperti Uni Eropa lewat penyelesaian perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA)

    Selain itu juga dilakukan mendorong penguatan industri padat karya untuk dapat masuk ke rantai pasok dunia hingga memperkuat daya saing investasi sehingga dapa menggerakkan industri dalam negeri.

    Seperti apa upaya Kadin mendorong daya saing produk RI di pasar ekspor hadapi efek tarif resiprokal RI? Selengkapnya simak dialog Maria Katarina dengan Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Perjanjian Luar Negeri Kadin Indonesia, Pahala Mansury dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 07/08/2025)

  • Perang Dunia 3 Sudah Mulai, Banyak Orang Tak Sadar

    Perang Dunia 3 Sudah Mulai, Banyak Orang Tak Sadar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang terjadi di mana-mana, baik dalam bentuk bersenjata maupun konflik dagang. Tanpa disadari, dunia sebenarnya sudah berada dalam bayang-bayang Perang Dunia 3.

    Setidaknya begitu menurut pandangan Dmitry Trenin, peneliti utama di Institut Ekonomi Dunia dan Hubungan Internasional Rusia, yang juga anggota Dewan Urusan Internasional Rusia (RIAC).

    Ia mengatakan Perang Dunia 3 yang mengintai saat ini berbeda dari invasi konvensional seperti di era Perang Dunia 2. Kali ini bentuknya lebih tersembunyi dan menyebar.

    “Perang dunia telah dimulai. Hanya saja, tidak semua orang menyadarinya,” ujar Trenin dalam analisis terbarunya yang pertama kali diterbitkan oleh majalah Profile, beberapa saat lalu.

    Dalam pandangannya, sejak saat itu dunia telah memasuki babak konflik baru yang semakin intensif. Bentuknya bukan sekadar adu kekuatan militer, melainkan konflik menyeluruh yang mencakup sabotase ekonomi, agitasi sosial, serta destabilisasi internal negara-negara lawan.

    Trenin juga menyoroti keterlibatan langsung negara-negara NATO, seperti Inggris dan Prancis, dalam serangan terhadap target Rusia melalui dukungan mereka kepada Ukraina. “Ukraina hanyalah alat. Brussels sedang mempersiapkan perang yang lebih luas,” katanya.

    Ia menilai perang global ini dipicu oleh ketakutan Barat terhadap kebangkitan kekuatan baru seperti Rusia dan China, yang dianggap sebagai ancaman terhadap dominasi geopolitik dan ideologi Barat.

    “Ini bukan sekadar pertarungan geopolitik, ini adalah perang eksistensial bagi Barat. Globalisme tidak mentolerir alternatif,” ujarnya.

    Trenin mendorong Rusia untuk tidak lagi bersikap defensif. Ia menekankan pentingnya mobilisasi nasional yang cerdas, penguatan sektor teknologi, ekonomi, hingga demografi, serta konsolidasi dengan mitra strategis seperti Belarus dan Korea Utara. Dalam analisisnya, kerapuhan dalam kesatuan Uni Eropa harus menjadi celah taktis bagi Rusia.

    Ia juga menyebut bahwa kembalinya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Gedung Putih memberi ruang taktis untuk mengurangi tekanan militer AS terhadap Rusia, namun mengingatkan bahwa kebijakan luar negeri AS tetap pada dasarnya bersifat konfrontatif.

    Dalam pernyataan yang lebih tajam, Trenin bahkan menyebut bahwa jika eskalasi tak dapat dihindari, maka Rusia harus siap melakukan serangan preemptif, termasuk dengan senjata nuklir jika diperlukan.

    “Pencegahan harus aktif. Jika perlu, kita harus siap menggunakan cara khusus dengan kesadaran penuh akan konsekuensinya,” kata dia.

    Menurutnya, kemenangan dalam konflik ini tidak diukur dari pendudukan wilayah, melainkan dari keberhasilan menggagalkan rencana musuh. Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa perang saat ini mencakup seluruh lini: dari militer hingga narasi informasi.

    “Waktu untuk ilusi telah berakhir. Kita berada dalam perang dunia. Satu-satunya jalan ke depan adalah melalui tindakan yang berani dan strategis,” Trenin memungkasi.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Peringati Harteknas, Pertamina Pertegas Komitmen Pengembangan EBT

    Peringati Harteknas, Pertamina Pertegas Komitmen Pengembangan EBT

    Jakarta, CNBC Indonesia – Memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) 2025 yang jatuh setiap tanggal 10 Agustus, PT Pertamina (Persero) berkomitmen memperkuat pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), serta transformasi teknologi berbasis keberlanjutan.

    Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza mengatakan, perusahaan kini tidak hanya berfokus pada bisnis hidrokarbon sebagai warisan (legacy business), tetapi juga telah mengembangkan beragam solusi energi hijau. Salah satu inovasi utama yang ditonjolkan adalah program pengembangan bioetanol di lingkungan Pertamina Group.

    “Pertamina tengah memanfaatkan berbagai jenis feedstock lokal seperti molase (produk samping industri gula), batang sorgum, dan nira aren untuk memproduksi bioetanol. Produk ini nantinya akan digunakan sebagai bahan bakar campuran (blending) untuk gasolin,” terang Oki pada kegiatan forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) di Bandung, 8 Agustus 2025.

    Selain bioetanol, lanjutnya, Pertamina juga menampilkan progres pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) sebagai solusi bahan bakar ramah lingkungan untuk sektor penerbangan, serta bahan baku minyak goreng bekas atau Used Cooking Oil (UCO). Ke depan, Pertamina mendorong terbentuknya ekosistem nasional untuk pengumpulan UCO sebagai bahan baku SAF.

    Dengan langkah tersebut, Indonesia diharapkan mampu menjadi pusat produksi SAF untuk kawasan ASEAN.

    “Kedepannya kita berharap akan ada ekosistem untuk pengumpulan minyak goreng bekas atau used cooking oil menjadi Sustainable Aviation Fuels. Cita-cita besarnya Indonesia nanti akan menjadi hub bagi produksi Sustainable Aviation Fuel di ASEAN,” imbuh Oki.

    Pada kesempatan yang sama, Pertamina juga menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan pemerintah dalam inisiatif menyelenggarakan forum KSTI 2025 yang digelar di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Jawa Barat yang berlangsung pada tanggal 7 – 9 Agustus 2025.

    Menurut Oki, Forum KSTI 2025 dinilai sangat strategis dalam membuka peluang kolaborasi antara industri, perguruan tinggi, dan lembaga riset.

    Partisipasi Pertamina dalam acara ini menegaskan posisi perusahaan sebagai pemimpin transisi energi di Indonesia. Dengan mengedepankan inovasi, kolaborasi, dan riset berkelanjutan, Pertamina berkomitmen mendukung agenda nasional menuju energi yang lebih bersih, efisien, dan berdaulat.

    “Tentunya kita mendapatkan lebih banyak lagi kerjasama dengan universitas-universitas termasuk dengan balai penelitian, BRIN yang nantinya akan membantu Pertamina dalam menjalankan mandat dari pemerintah. Baik itu di hulu, meningkatkan produksi di hilir, meningkatkan efisiensi, menghasilkan BBM yang ramah lingkungan, dan juga di bidang energi terbarukan, sebagai kontribusi untuk meningkatkan porsi dari renewables atau energi terbarukan di dalam bauran energi nasional,” ujar Oki.

    Hari Kebangkitan Teknologi Nasional menjadi momentum bagi Pertamina untuk mempercepat adopsi teknologi inovatif yang berdampak langsung pada keberlanjutan energi.

    Inovasi teknologi bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan strategis bagi keberlangsungan energi. Melalui pengembangan EBT, bioetanol, dan SAF, Pertamina berupaya menghadirkan solusi untuk mendukung transisi energi sekaligus menjaga ketahanan energi nasional.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gempa Luar Biasa Hantam Jawa, Ribuan Tewas-Candi Runtuh Seketika

    Gempa Luar Biasa Hantam Jawa, Ribuan Tewas-Candi Runtuh Seketika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tidak ada yang tahu kapan bencana melanda. Para penduduk yang sedang tertidur tidak akan bahwa malam itu akan menjadi yang terakhir di rumah yang sama.

    Saat langit masih gelap dan udara masih dingin, pukul empat pagi tepatnya, tanah mendadak bergeser. Banyak warga yang sadar akan hal itu namun memilih untuk tidak menghiraukannya.

    Tapi, kenyataan menampar mereka lebih keras. Tak lama kemudian, guncangan kembali datang. Kali ini tanah bergetar lebih keras dan hebat. Para warga seketika langsung bangun untuk kedua kalinya. Hanya saja, sekarang tak ada waktu untuk melongo berdiam diri.

    Mereka harus melarikan diri di tengah berlangsungnya kerusakan hebat. Subuh warga Magelang langsung terasa berbeda. Suasana syahdu pagi hari berubah jadi mencekam. Orang-orang berlumuran darah. Debu-debu berterbangan imbas bangunan runtuh di mana-mana.

    Demikianlah deskripsi atas pemberitaan de Locomotief (20 Juni 1867) terhadap gempa besar yang baru diketahui berpusat di Yogyakarta dan terjadi pada 10 Juni 1867, tepat 158 tahun lalu.

    Belakangan baru diketahui, apa yang dirasakan penduduk Magelang juga dirasakan oleh penduduk Yogyakarta, Semarang, Surakarta, Madiun, hingga Banyuwangi. Kerusakan paling besar berada di Yogyakarta dan kota-kota sekitar, sebab pusat gempa berada di ibukota kesultanan.

    Werner Kraus dalam buku Raden Saleh: Kehidupan dan Karyanya (2018) menyebut, gempa Yogyakarta 1867 membuat ribuan orang kehilangan nyawa dan ribuan rumah dan bangunan hancur. Bencana tak kenal kelas-kelas sosial. Warga non-pribumi juga terdampak.

    Banyak orang Belanda, Arab, dan China tewas. Begitu juga bangunan-bangunan milik mereka. Beberapa bangunan ikonik Yogyakarta juga runtuh. Sebut saja Candi Sewu, Tugu Golong Gilig, dan Tugu Pal Putih. Benteng-benteng peninggalan VOC juga hancur dalam sekejap.

    Semua lantas membuat seluruh warga merasa ketakutan. Mereka takut kembali berdiam diri di rumah. Sebab, masih banyak gempa-gempa susulan. Sebagian dari mereka, seperti diberitakan Java Bode (27 Juni 1867), banyak melakukan zikir dan doa bersama agar diberi keselamatan oleh Tuhan.

    Pemerintah kolonial yang dikenal semena-mena juga memberikan bantuan kepada para warga. Begitu juga Kesultanan Yogyakarta. Saat itu, belum ada skala penentuan besaran gempa.

    Namun, BMKG mengungkap gempa tersebut berkekuatan M7,8. Penyebabnya adalah deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang berpusat di Samudera Hindia. Gempa ini kemudian jadi salah satu gempa terkuat yang pernah mengguncang Pulau Jawa.

    Gempa dahsyat serupa kemudian terulang kembali 139 tahun kemudian. Pada 26 Mei 2006, gempa M6,3 mengguncangkan Yogyakarta dan membuat lebih dari 5 ribu orang tewas.

    Pakar BMKG Jelaskan Pemicu Gempa

    Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono dalam unggahan di akun Instagram miliknya mengungkapkan penyebab terjadinya gempa yang mengguncang wilayah Jawa itu.

    “Gempa besar Jawa terjadi pada 10 Juni 1867, hari Senin, pagi hari sekira pukul 04.20 waktu setempat. Gempa yang berpusat di Samudra Hindia selatan Pulau Jawa ini diperkirakan berkekuatan Mw7,8 yang dipicu deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia (intra-slab earthquake),” tulisnya, dikutip Sabtu (9/8/2025).

    “Gempa ini menjadi salah satu gempa terkuat yang pernah mengguncang Pulau Jawa. Kerusakan meluas terjadi di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sebanyak 700 hingga 1.000 orang tewas, termasuk 236 orang tewas di Surakarta,” tambahnya.

    Daryono pun menjawab pertanyaan di kolom komentar unggahan itu, yang menanyakan kenapa tidak ada pemberitaan peristiwa tsunami. Daryono menjawab, hal itu karena gempa yang terjadi termasuk gempa dalam.

    Penjelasan:

    Naskah ini merupakan bagian dari CNBC Insight, rubrik yang menyajikan ulasan sejarah untuk menjelaskan kondisi masa kini lewat relevansinya di masa lalu. Lewat kisah seperti ini, CNBC Insight juga menghadirkan nilai-nilai kehidupan dari masa lampau yang masih bisa dijadikan pelajaran di hari ini.

    (Zefanya Aprilia/fab)

    [Gambas:Video CNBC]