Author: CNBCindonesia.com

  • Video: Siswa Sekolah Rakyat Bakal Dapat Laptop dari Pemerintah

    Video: Siswa Sekolah Rakyat Bakal Dapat Laptop dari Pemerintah

    Jakarta, CNBC Indonesia –Menteri Sosial Syaifullah Yusuf menyebut pemerintah akan menyiapkan 15.000 laptop untuk seluruh siswa sekolah rakyat. Nantinya setiap siswa akan mendapatkan satu unit laptop.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia (Senin, 11/08/2025) berikut ini.

  • Potret Kakek-Nenek Ditangkap di Inggris karena Demo Genosida Israel

    Potret Kakek-Nenek Ditangkap di Inggris karena Demo Genosida Israel

    HOME

    MARKET

    MY MONEY

    NEWS

    TECH

    LIFESTYLE

    SHARIA

    ENTREPRENEUR

    CUAP CUAP CUAN

    CNBC TV

    Loading…

    `

    $(‘#loaderAuth’).remove()
    const dcUrl=”https://connect.detik.com/dashboard/”;

    if (data.is_login) {
    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    My Profile

    Logout

    ${suffix}
    `);

    $(“#alloCardIframe”).iFrameResize();

    } else {
    prefix = “

    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    REGISTER

    LOGIN
    ${suffix}
    `);
    }
    }

  • Petaka Besar Buat Driver Online, Dampaknya Meluas

    Petaka Besar Buat Driver Online, Dampaknya Meluas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri taksi otomatis tanpa sopir (robotaxi) akan membawa petaka besar bagi profesi driver online. Pasalnya, robotaxi bisa beroperasi tanpa membutuhkan pengemudi.

    Saat ini memang robotaxi masih dalam tahap awal pengembangan. Para raksasa teknologi masih berlomba-lomba melakukan uji coba hingga bisa memegang perizinan untuk menggelar robotaxi yang aman.

    China dan AS menjadi dua negara yang paling gencar mengembangkan robotaxi. Raksasa ride-hailing seperti Uber juga kencang menggandeng mitra produsen robotaxi untuk menawarkan layanan taksi otomatis komersil.

    Terbaru, Tesla milik Elon Musk juga makin cepat mengekspansi layanannya. Dikutip dari CNBC International, Senin (11/8/2025), Tesla telah mendapatkan izin untuk menggelar bisnis ride-hailing berbasis robotaxi di Texas.

    Hal ini akan membuat Tesla bersaing langsung dengan perusahaan kawakan seperti Uber dan Lyft.

    Robotaxi Tesla memiliki izin untuk mengoperasikan “perusahaan jaringan transportasi” hingga 6 Agustus 2026, menurut daftar di situs web Departemen Perizinan dan Regulasi Texas, atau TDLR. Izin tersebut diterbitkan minggu ini.

    Sebagain informasi, Tesla telah menjalankan layanan pemesanan kendaraan terbatas untuk penumpang yang diundang di Austin sejak akhir Juni 2025. Beberapa penumpang terpilih sebagian besar adalah influencer dan analis media sosial.

    Banyak yang membuat konten terkait pengalaman menunggangi robotaxi Tesla dan membagikannya ke platform populer seperti X dan YouTube.

    Armada robotaxi Tesla di Austin terdiri dari kendaraan Model Y yang dilengkapi dengan sistem kemudi otomatis parsial terbaru Tesla. Perusahaan mengoperasikan mobil-mobil tersebut dengan seorang valet, atau pengawas keselamatan manusia di kursi penumpang depan, yang bertugas mengintervensi jika terjadi masalah dengan perjalanan. Kendaraan-kendaraan tersebut juga diawasi dari jarak jauh oleh karyawan di pusat operasi.

    Dalam laporan kinerja Tesla pada bulan lalu, Musk meyakini perusahaannya bisa melayani setengah populasi AS pada akhir 2025 dengan layanan ride-hailing otomatis.

    Izin dari Texas merupakan yang pertama kali dikantongi Tesla untuk menjalankan perusahaan jaringan transportasi. TLDR mengatakan izin itu memungkinkan Tesla mengoperasikan bisnis ride-hailing di berbagai wilayah di negara bagian tersebut, termasuk kendaraan otomatis.

    Bahkan, Tesla tak perlu menggunakan pengawas atau valet manusia dalam mengoperasikan layanan ride-hailing.

    Tesla tak segera merespons permintaan komentar dari CNBC International.

    Sebelumnya, CNBC International melaporkan layanan robotaxi Tesla tertangkap kamera melanggar aturan lalu lintas saat uji coba pilot di Austin. Tak ada kecelakaan yang dilaporkan, namun penyelidikan ke Tesla tetap dilakukan.

    Dalam satu insiden, kreator konten Joe Tegtmeyer melaporkan robotaxi Tesla yang ia tumpangi tak berhenti saat ada sinyal kereta melintas. Pegawai Tesla harus melakukan intervensi untuk keamanannya.

    Texas selama ini dikenal lebih ‘longgar’ dalam regulasi untuk pengujian robotaxi dan pengoperasiannya di jalan raya, dibandingkan di negara-negara bagian AS lainnya.

    Kendati demikian, undang-undang baru yang ditandatangani Gubernur Texas dari Partai Republik, Greg Abbott, akan mulai berlaku tahun ini. Undang-undang ini mewajibkan produsen kendaraan otomatis untuk mendapatkan persetujuan dari negara bagian sebelum memulai operasi tanpa pengemudi.

    Undang-undang baru ini juga memberi Departemen Kendaraan Bermotor Texas wewenang untuk mencabut izin jika perusahaan AV dan mobil mereka tidak mematuhi standar keselamatan.

    Upaya Tesla dalam bidang AV menghadapi sejumlah tantangan di seluruh negeri, termasuk penyelidikan federal, tuntutan hukum tanggung jawab produk, dan penarikan kembali produk setelah tabrakan yang menyebabkan cedera atau kerusakan terjadi saat pengemudi menggunakan sistem Autopilot dan FSD (Full Self-Driving) milik perusahaan.

    Hakim federal di Miami pada minggu lalu memutuskan bahwa Tesla harus menanggung tanggung jawab 33% atas kecelakaan fatal yang melibatkan sistem Autopilot miliknya.

    Departemen Kendaraan Bermotor California (DMV) telah menuntut Tesla menggembar-gemborkan iklan sistem bantuan driver yang sesat. Buku panduan pemilik Tesla menyatakan bahwa fitur Autopilot dan FSD di mobil mereka merupakan sistem “hands-on” yang mengharuskan pengemudi siap untuk mengemudikan atau mengerem kapan saja.

    Namun, Tesla dan Musk telah berbagi pernyataan selama bertahun-tahun yang menyatakan bahwa Tesla dapat “mengemudi sendiri”.

    Sejak 2016, Musk telah menjanjikan mobil listrik (EV) Tesla akan berubah menjadi mobil yang sepenuhnya otomatis, hanya dengan pembaruan software secara over-the-air (OTA).

    Pada 2019, Musk mengatakan Tesla akan mengoperasikan 1 juta robotaxi pada 2020. Klaim itu membantunya mengumpulkan US$2 miliar pada saat itu dari investor institusional.

    Janji-janji itu tak terbukti. Tesla nyatanya tertinggal dalam pasar robotaxi di belakang para pesaingnya seperti Waymo milik Alphabet (Google) di AS dan Apollo Go milik Baidu di China.

    Sepanjang tahun ini, saham Tesla sudah anjlok 18% dan mencatat penurunan terbesar di daftar saham emiten teratas.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pengguna HP Android Ini Bakal Bisa Chat Tanpa Internet, Begini Caranya

    Pengguna HP Android Ini Bakal Bisa Chat Tanpa Internet, Begini Caranya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengguna HP Samsung Galaxy di masa depan kemungkinan bisa tetap berkirim pesan meski tanpa koneksi internet. Samsung dikabarkan sedang menyiapkan fitur SMS darurat via satelit di aplikasi pesan bawaannya, Samsung Messages.

    Fitur ini terungkap setelah seorang pengguna Reddit menemukan potongan kode di versi terbaru (16.1.02.2) Samsung Messages.

    Dalam kode tersebut, disebutkan adanya “Satellite Mode” yang memungkinkan pengguna mengirim SMS melalui koneksi satelit. Namun, mode ini hanya mendukung pesan teks biasa, tanpa layanan RCS maupun lampiran multimedia seperti foto atau video.

    Langkah ini menandakan Samsung belum akan meninggalkan aplikasi pesan buatannya meski saat ini Galaxy sudah menggunakan Google Messages sebagai aplikasi default. Samsung Messages dinilai memiliki desain lebih ramah pengguna dan fitur lebih banyak dibanding Google Messages.

    Samsung juga diketahui terus mengembangkan fiturnya, seperti pengingat ulang tahun, reaksi emoji, berbagi lokasi secara langsung, hingga reaksi stiker, demikian dikutip dari SamMobile, Senin (11/8/2025).

    Fitur pesan darurat via satelit ini diperkirakan akan hadir lebih dulu di ponsel flagship Galaxy, menyaingi teknologi serupa yang sudah dihadirkan Apple di iPhone.

    Dengan Apple yang kini mengadopsi RCS Universal Profile, Samsung mungkin tidak lagi akan ketergantungan pada Google untuk pengembangan teknologi perpesanan dan bahkan bisa kembali menjadikan Samsung Messages sebagai aplikasi default di ponsel dan tablet Galaxy.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Apple Bangun Pabrik di AS, Nasibnya Langsung Berubah Sekejap

    Apple Bangun Pabrik di AS, Nasibnya Langsung Berubah Sekejap

    Jakarta, CNBC Indonesia – Komitmen Apple membangun pabrik dan memperbesar investasi di Amerika Serikat (AS) langsung berdampak positif ke raksasa teknologi Cupertino tersebut di pasar saham.

    Saham produsen iPhone tersebut naik 4% dan ditutup di level US$229,35 per lembar pada perdagangan Jumat (8/8), menandai kenaikan mingguan terbesar sejak Juli 2020.

    Lonjakan pekan ini menambah nilai kapitalisasi pasar Apple lebih dari US$400 miliar, sehingga kini mencapai US$3,4 triliun.

    Lonjakan ini terjadi usai CEO Tim Cook tampil bersama Presiden Donald Trump di Gedung Putih, Rabu lalu, untuk mengumumkan rencana investasi jumbo.

    Apple akan menggelontorkan tambahan investasi US$100 miliar dalam empat tahun ke depan untuk belanja pada perusahaan dan komponen buatan AS, termasuk membangun fasilitas produksi chip di negeri Paman Sam.

    Langkah ini disambut hangat Trump. Dalam pertemuan publik tersebut, Trump memastikan Apple akan dibebaskan dari tarif baru yang bisa menggandakan harga chip impor.

    Sebelumnya, investor khawatir kebijakan tarif Trump dapat menggerus profitabilitas Apple hingga lebih dari US$1 miliar pada kuartal ini.

    “Apple dan Tim Cook memberikan masterclass dalam mengelola ketidakpastian setelah berbulan-bulan bayang-bayang tantangan dari tarif,” tulis analis JP Morgan, Samik Chatterjee, yang memberikan rekomendasi overweight untuk saham Apple, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (11/8/2025).

    Pertemuan Cook di Gedung Putih ini terjadi hanya dua minggu setelah Apple melaporkan kinerja keuangan kuartal Juni, di mana pendapatan keseluruhan naik 10% dan penjualan iPhone meningkat 13%.

    Apple pun bertahan sebagai perusahaan paling bernilai ketiga di dunia, di bawah Nvidia dan Microsoft, namun unggul atas Alphabet dan Amazon.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Telkom Kurangi Anak Usaha Besar-besaran, Ini Rencananya

    Telkom Kurangi Anak Usaha Besar-besaran, Ini Rencananya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telkom bakal mengurangi produk dan usahanya di masa depan. Salah satunya dari 60 anak usaha akan dikurangi menjadi 22 anak usaha.

    Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra menjelaskan saat ini ada 60 anak perusahaan di dalam grup tersebut. Namun kebanyakan memiliki kemiripan, seperti produk yang dijual dan kliennya.

    Dengan penggabungan ini dan membuat jumlahnya lebih sedikit akan berdampak pada perusahaan itu sendiri. Yakni akan lebih terstruktur dan terarah, serta konsumen tidak bingung saat akan menggunakan produk dari anak usaha telkom.

    “Dan disini juga kita lihat banyak sekali beberapa anak perusahaan yang kliennya itu sama, dagangannya mirip gitu loh. Jadi kita mulai gabung-gabungin gitu. Misalnya perusahaan A dan B ini dua-duanya parentnya Telkom, ya udah digabungin jadi satu supaya lebih terstruktur dan lebih terarah,” jelasnya, di kantornya, Senin (11/8/2025).

    Arthur menjelaskan Telkom tak akan lagi berinvestasi pada bisnis kecil. Jadi hanya akan mengambil bisnis dengan skala yang lebih besar. Dengan begitu jumlah anak perusahaan tidak akan bertambah dengan bisnis yang tidak terlalu besar.

    Ke depannya dia memastikan beberapa industri yang akan jadi fokus Telkom. Mulai dari data center dan satelit Low-eart Orbit (LEO) dengan investasi yang besar.

    “Tapi kalau kita bicara membangun data center 400 megawatt atau gimana, kita mau. Kita mau ngomongin LEO segala macam, big investment, kita mau,” ucapnya.

    Tapi kalau misalnya dibilang apakah Telkom bakal masuk ke sektor lainnya, yang EBITDA nya US$10 juta atau US$5 juta, kita mungkin tidak akan melakukannya lagi,” dia menambahkan.

    Dia mengatakan pengurangan itu akan mencapai sekitar 22 yang sudah masuk dalam cluster presentation.

    Dari 60 yang ada, Telkom memiliki kontrol pada 49 perusahaan dan ada sekitar 5 perusahaan yang kepemilikan saham Telkom terhitung kecil.

    “Yang begitu-begitu 5 perusahaan. Nah, dari total segitu mungkin kita end state-nya itu dalam 2-3 tahun ke depan,” ucap Arthur.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ditekan Presiden, Raksasa Teknologi Makin Sempoyongan

    Ditekan Presiden, Raksasa Teknologi Makin Sempoyongan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Intel sedang menghadapi tekanan politik dari Pemerintahan Amerika Serikat (AS). Presiden Trump secara terbuka mendesak CEO Intel Lip-Bu Tan untuk mundur dari jabatannya, dengan alasan hubungan bisnis Tan dengan sejumlah perusahaan China.

    Trump menilai Tan sangat memiliki konflik kepentingan karena koneksinya dengan China. Reuters pada April lalu melaporkan Tan berinvestasi di ratusan perusahaan China, beberapa di antaranya diduga terkait militer Negeri Tirai Bambu.

    Situasi ini menjadi distraksi besar bagi Tan yang baru menjabat enam bulan lalu dan sedang berjuang mengembalikan kejayaan Intel. Alih-alih fokus pada efisiensi biaya dan restrukturisasi, kini ia harus menghadapi tekanan politik dari Gedung Putih.

    “Ini mengganggu,” kata Ryuta Makino, analis di Gabelli Funds, salah satu investor Intel, dikutip dari Reuters, Senin (11/8/2025).

    Menurutnya, Trump kemungkinan akan menuntut Intel berinvestasi lebih besar di AS, padahal kemampuan perusahaan belum sebanding dengan raksasa seperti Apple atau Nvidia.

    Sebelumnya, Nvidia dan Apple telah menggelontorkan ratusan miliar dolar untuk memperluas produksi chip di dalam negeri, sejalan dengan agenda Trump membawa kembali lapangan kerja ke AS.

    Intel sempat menjadi salah satu penerima manfaat terbesar dari CHIPS Act 2022, ketika CEO sebelumnya, Pat Gelsinger, mengumumkan rencana membangun pabrik chip canggih.

    Namun di bawah kepemimpinan Tan, Intel justru memangkas ambisi pembangunan pabrik chip canggih yang pernah dicanangkan CEO sebelumnya.

    Tan bahkan menunda proyek pabrik baru di Ohio dan hanya akan membangun jika permintaan chip memadai, langkah yang berpotensi memicu ketegangan lebih lanjut dengan Trump.

    Tan sendiri membantah tuduhan konflik kepentingan. “Amerika Serikat telah menjadi rumah saya selama lebih dari 40 tahun. Saya mencintai negara ini dan perusahaan ini,” katanya. Ia juga menegaskan selalu bekerja dengan standar hukum dan etika tertinggi, serta mendapat dukungan penuh dari dewan direksi.

    Veteran industri chip itu menjabat CEO Intel sekitar enam bulan lalu setelah dewan menggulingkan Pat Gelsinger karena serangkaian kesalahan dan kerugian besar. Saham perusahaan cenderung stagnan tahun ini setelah anjlok hampir dua pertiga nilainya tahun lalu.

    Sebelumnya, Tan adalah CEO pembuat software desain chip Cadence Design dari 2008 hingga Desember 2021.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Orang Tak Suka Dengar Musik Ternyata Ini Artinya Menurut Studi

    Orang Tak Suka Dengar Musik Ternyata Ini Artinya Menurut Studi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa orang sama sekali tidak merasakan kesenangan saat mendengarkan musik. Bagi mereka lagu tidak memberikan efek emosional sama sekali.

    Fenomena ini disebut ilmuwan sebagai specific musical anhedonia. Dalam kondisi ini, individu tidak merasakan kesenangan dari musik, tetapi tetap menikmati rangsangan menyenangkan lainnya.

    Penelitian terbaru dari Universitas Barcelona mengungkap penyebab di balik kondisi langka ini. Menurut peneliti Josep Marco-Pallarés, musical anhedonia bukan disebabkan kerusakan pada pendengaran, melainkan lemahnya koneksi antara jaringan pendengaran dan sistem penghargaan (reward) di otak. Akibatnya, musik tidak mampu memicu rasa senang seperti pada orang kebanyakan.

    “Mekanisme serupa bisa saja menjadi penyebab perbedaan individu dalam merespons rangsangan menyenangkan lainnya,” ujar Marco-Pallarés, dikutip dari New Atlas, Senin (11/8/2025).

    Ia menambahkan, mempelajari jalur koneksi otak ini bisa membuka jalan bagi riset gangguan terkait sistem penghargaan seperti anhedonia, kecanduan, atau gangguan makan.

    Untuk mengidentifikasi penderita musical anhedonia, para peneliti mengembangkan Barcelona Music Reward Questionnaire (BMRQ) yang mengukur lima aspek keterlibatan seseorang dengan musik, yakni membangkitkan emosi, mengatur mood, mempererat hubungan sosial, memicu gerakan/tarian, dan mencari hal baru melalui musik.

    Hasilnya, orang dengan kondisi ini cenderung mendapat skor rendah di semua aspek tersebut. Mereka jarang punya lagu favorit, hampir tidak pernah merinding (chills) saat mendengar musik, dan reaksinya datar. Namun, mereka tetap memberikan respons normal terhadap rangsangan lain seperti hadiah uang.

    Pemindaian otak mendukung hipotesis studi ini. Pada pendengar biasa, mendengarkan musik yang menyenangkan mengaktifkan area seperti nucleus accumbens, bagian penting dari sistem penghargaan otak. Sementara pada penderita musical anhedonia, MRI menunjukkan respons yang lemah terhadap musik, tetapi tidak pada kesenangan lainnya.

    Adapun penyebab seseorang mengembangkan kondisi ini masih menjadi perdebatan. Studi tersebut mengusulkan bahwa faktor genetik dan lingkungan memainkan peran penting.

    Penelitian juga menunjukkan bahwa cedera otak tertentu dapat menghasilkan kondisi serupa, di mana terjadi hilangnya kemampuan merasakan kesenangan secara selektif.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Geger Dunia Hilang Ditemukan di Wilayah RI, Peneliti Ungkap Lokasinya

    Geger Dunia Hilang Ditemukan di Wilayah RI, Peneliti Ungkap Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para ilmuwan mengatakan Sumba adalah rumah bagi hewan yang sebagian besar telah punah sekitar ribuan tahun lalu. Hal ini yang menimbulkan asumsi bahwa Sumba merupakan ‘dunia’ yang hilang.

    Beberapa hewan yang pernah hidup di ‘dunia’ hilang tersebut adalah gajah mini, tikus, kadal raksasa, hingga dengan spesies komodo.

    Pernyataan itu terungkap dalam jurnal berjudul ‘Proceedings of the Royal Society B’. Laporan merujuk pada penemuan fosil hewan-hewan tersebut. Laporan itu menyebut fosil beragam spesies tersebut hidup di Sumba sekitar 12.000 tahun yang lalu, dikutip dari Mongabay, Sabtu (2/11/2024).

    Bahkan, laporan itu mendapati temuan serius yang memungkinkan bahwa hewan-hewan langka awalnya hidup di wilayah Sumba. Hal ini makin meyakinkan ketika ditemukannya fosil komodo yang saat ini hanya bermukim di Pulau Komodo, Flores.

    Penemuan itu kemudian memancing asumsi bahwa hewan yang kini termasuk langka itu sebenarnya berasal dari Sumba.

    Ekspedisi untuk meneliti hewan-hewan punah ini berlangsung dari 2011 hingga 2014. Tim peneliti berasal dari Zoological Society of London (ZSL). Mereka mengoleksi fosil dari Sumba, sebagai bagian dari kepulauan yang dulu dinamai ‘Wallacea’. Area ini berasal dari biologis Alfred Russel Wallacea yang pertama kali memberikan batasan wilayah berdasarkan penyebaran spesies hewan di Indonesia pada abad ke-19.

    Wilayah di dalam Wallacea termasuk Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram. Wilayah Wallacea mendulang popularitas pada 2004, ketika kelompok arkeologi mengumbar fosil makhluk punah yang dinamai ‘hobbit’ atau Homo Floresiensis. Makhluk ini ditemukan di Flores, bagian utara dari Sumba.

    Hingga kini, riset tentang Sumba sendiri masih sangat jarang. Survei soal fosil dan kehidupan liar di sana belum terlalu banyak dilakukan.

    “Mungkin karena terlalu banyak pulau di Indonesia untuk dipelajari. Masih jarang biologis atau paleontologis yang fokus pada wilayah beragam di Indonesia,” kata Samuel Turvey, anggota peneliti di ZSL.

    Para ilmuwan berharap penelitian lebih lanjut di Sumba bisa dilakukan untuk mendapatkan pencerahan soal evolusi spesies di area tersebut.

    “Penemuan di area ini bisa membuka wawasan yang menakjubkan soal dunia yang hilang. Ada banyak hewan yang berevolusi di kepulauan Wallacea yang terisolasi namun kemudian punah seiring munculnya peradaban manusia modern,” terang Turvey.

    Dunia Hilang di Spanyol

    Dunia hilang tak cuma ditemukan di Indonesia. Ternyata Spanyol juga menyimpan misteri yang patut diselidiki lebih lanjut. 

    Pasalnya, Atlantis yang dikenal sebagai dunia yang hilang berhasil ditemukan melalui sebuah penelitian dari Spanyol. Peneliti menemukan beberapa pulau yang tenggelam di dekat Kepulauan Canary.

    “Ini mungkin asal muasal legenda Atlantis,” kata kepala proyek yang mempelajari aktivitas gunung berapi di Kepulauan Canary, Luis Somoza, dikutip dari Live Science.

    Lokasi tersebut, Gunung Los Atlantes adalah serangkaian pulau pada zaman Eocene dari 56 juta hingga 34 juta tahun lalu. Namun gunung telah berhenti meletus dan laharnya memadat, membuat pulau-pulau tenggelam.

    Gunung Los Atlantes berada paling timur dari Kepulauan Canary. Pulau berada di gunung bawah laut yang tidak aktif dengan diameter 50 kilometer dan berada di 2,3 km bawah permukaan laut.

    “Ini merupakan pulau-pulau di masa lalu dan tenggelam, sekarang masih tenggelam persis seperti yang diceritakan dalam legenda Atlantis,” imbuhnya.

    Para peneliti menemukannya saat menjelajahi dasar laut lepas pantai timur Lanzarote. Mereka menggunakan kendaraan yang dikontrol dari jarak jauh (remotely operated vehicle/ROV) pada kedalaman antara 330 hingga 8.200 (100-2.500 meter).

    Menurutnya, tim peneliti berhasil menemukan bagian pantai, tebing dan bukit pasir di lokasi tersebut. Pasir yang menutupi batuan vulkanik kemungkinan telah mengendap saat tenggelam.

    Para peneliti juga menemukan beberapa pantai tidak tenggelam terlalu dalam. Kedalamannya berkisar 60 meter di bawah permukaan laut.

    Mereka juga menemukan gunung berapi tidak aktif dan menjadi pulau saat permukaan air laut rendah saat zaman es terakhir. Sementara saat era tersebut berakhir, pulau akhirnya tenggelam.

    “Pulau-pulau ini dihuni oleh para satwa liar,” ucapnya.

    Nah, itu dia dua fakta soal ‘dunia hilang’ yang kembali ditemukan dari hasil studi. Tentu saja perlu penelusuran lebih lanjut untuk mengungkap fakta-fakta di dalamnya, agar kita bisa memiliki pengetahuan lebih jelas terkait sejarah masa lalu. 

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Direktur Keuangan Telkom Buka-bukaan, Kasih Bocoran Semester II-2025

    Direktur Keuangan Telkom Buka-bukaan, Kasih Bocoran Semester II-2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kinerja Telkom sepanjang Semester I-2025 tak terlalu baik. Namun, perusahaan tetap yakin bisa memperbaikinya selama enam bulan terakhir tahun ini.

    Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra menjelaskan ada beberapa faktor keuangan Telkom mengalami penurunan. Salah satunya pelambatan karena adanya pemerintah baru.

    “Karena mungkin kalau kita lihat dari sudut makro ekonominya, kita bisa lihat disini bahwa memang di 6 bulan pertama ini, things are a little bit slow with the election, with the new government,” jelasnya di kantornya, Senin (11/8/2025).

    Telkom menargetkan pendapatan perusahaan pada akhir 2025 akan setara dengan pendapatan 2024. Artinya, Telkom percaya diri bakal membukukan pertumbuhan pendapatan yang tinggi pada semester II-2025 sebagai kompensasi dari kinerja semester I-2025.

    “Dari segi guidance, kita being conservative Pak, revenue 2025 ketimbang 2024, compare to early guidance kita bilang flat, EBITDA margin circa 50 persen, and capex to revenue ratio as we catch up on now we know what we want to invest, the first half 13 persen, we end up we project to land anywhere between 17-19 persen by year-end,” jelas Angelo.

    Sepanjang enam bulan pertama tahun 2025 Telkom membukukan laba sebesar Rp 10,97 triliun. Perolehan tersebut turun 6,68% dibanding periode yang sama tahun lalu.

    Untuk pendapatan tercatat sebesar Rp 73 triliun yang juga mengalami penurunan 3,04% dari tahun sebelumnya. Begitu juga Ebitda sebesar Rp 36,1 triliun, turun sebanyak 4,7%. Sementara Ebitda margin sebanyak 49,5%.

    Dari segi non-konsumen, dia mengatakan sudah mulai menunjukkan kinerja positif. Misalnya wholesale dan bisnis internasional sepanjang tahun naik 5% dan tower juga naik 2,2%.

    Angelo mengatakan dari sisi enterprise memang mengalami sedikit penurunan. Namun ini juga karena klien mereka kebanyakan dari kalangan pemerintahan.

    Dia menjelaskan bahwa Telkom sudah mulai merasakan perbaikan kinerja pada Mei-Juni 2025. Ia optimistis momentum tersebut berlanjut hingga ke bulan-bulan selanjutnya.

    “Enterprise kita a little bit decline, and this is predominantly because government spending, karena banyakkan dari client IT service kita abis itu banyak government institution. Dan di first half as kita tau ini kan budgetnya baru di-release di last few months,” jelas Angelo.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]