Author: CNBCindonesia.com

  • Kado HUT ke-80 RI, Pertamina Promo Pembelian Bright Gas

    Kado HUT ke-80 RI, Pertamina Promo Pembelian Bright Gas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam rangka memberikan layanan terbaik kepada masyarakat pada momen HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga menghadirkan promo spesial produk Bright Gas di seluruh outlet Bright Store dan Klik Indomaret.

    Detail promo Bright Gas:

    – Bright Gas 12 Kg: Hemat Rp 8.000,-

    – Bright Gas 5,5 Kg: Hemat Rp 5.000,-

    – Bright Gas Can: Hemat Rp 2.500,-

    Promo berlaku untuk pembelian isi ulang tabung (refill) dan Bright Gas kemasan kaleng 220gr, menggunakan semua metode pembayaran.

    Selain itu, konsumen juga bisa memanfaatkan Promo Kemerdekaan MyPertamina – VISA pada 16-17 Agustus 2025. Untuk pembelian Bright Gas minimal Rp. 190.000,- menggunakan kartu VISA, akan mendapatkan bonus E-Voucher MyPertamina senilai Rp. 10.000,-.

    Pertamina juga memberikan penawaran khusus lewat program MyPertamina x Alfamart (17 Agustus-30 November 2025), yaitu hemat hingga Rp 10.000,- pembelian Bright Gas untuk setiap pembelian E-Voucher MyPertamina senilai Rp 100 ribu di store Alfamart wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

    Eko Ricky Susanto, Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, menjelaskan: “Bright Gas adalah produk LPG berkualitas yang kami hadirkan untuk memberikan keamanan, kenyamanan, dan efisiensi bagi keluarga Indonesia. Promo ini diharapkan mempermudah masyarakat mendapatkan Bright Gas dengan harga yang lebih terjangkau sekaligus memeriahkan semangat kemerdekaan.” terang Eko Ricky Susanto, dikutip Sabtu (16/8/2025).

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Komunal Gandeng BPR Sebar Kredit UMKM & Bantu Masyarakat Lokal

    Video: Komunal Gandeng BPR Sebar Kredit UMKM & Bantu Masyarakat Lokal

    Jakarta, CNBC Indonesia- Perkembangan teknologi digitalisasi turut dimanfaatkan untuk mendorong peningkatan inklusi keuangan sehingga masyarakat Indonesia baik diperkotaan maupun wilayah pelosok dapat mengakses layanan keuangan formal.

    Komunal, menjadi perusahaan teknologi finansial (fintech) yang menyediakan layanan P2P Lending lewat digitalisasi BPR kepada UMKM hingga wilayah tier 2 dan 3 untuk mendapat akses layanan keuangan.

    VP Marketing Komunal, Vera Rosana menyebutkan luasnya wilayah Indonesia dengan beragam ekonomi dan budaya menjadi tantangan dalam penerapan layanan keuangan. Kondisi ini membuat sebuah layanan untuk masyarakat perkotaan belum tentu cocok untuk masyarakat wilayah pedesaan.

    Mengatasi tantangan ini, Komunal menggandeng BPR untuk memperluas layanan keuangan yang dapat disesuaikan dengan ‘local’ wisdom’ dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

    Seperti apa prospek dan tantangan fintech meningkatkan inklusi keuangan? Selengkapnya simak dialog Maria Katarina dengan VP Marketing Komunal, Vera Rosana dalam Profit di CNBC Indonesia (Kamis, 14/08/2025)a

  • Jangan Minta Tolong dan Bilang Makasih ke ChatGPT, Ini Alasannya

    Jangan Minta Tolong dan Bilang Makasih ke ChatGPT, Ini Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kata tolong dan terima kasih ke ChatGPT membuat CEO OpenAI, Sam Altman geram, sebab malh membuat kerugian bagi perusahaannya.

    Sam Altman menjelaskan, kerugian itu terjadi karena kata-kata itu menaikkan biaya listrik yang digunakan ChatGPT. Namun, ia tak mengungkapkan besaran kerugian yang disebabkan kata tolong dan terima kasih.

    Altman hanya mengatakan bahwa kerugian akibat dua kata sopan santun itu bisa sekitar puluhan juta dolar. Klaim itu ia tuliskan dalam akun X saat merespons pertanyaan seorang pengguna.

    “Puluhan juta dolar yang dihabiskan- Anda tidak akan pernah tahu,” tulis Altman melalui akun X miliknya, dikutip Sabtu (16/8/2025).

    ChatGPT menggunakan model bahasa besar (large language models atau LLMs). Model itu mengharuskan chatbot membutuhkan daya komputasi yang sangat besar.

    Produk chabot buatan OpenAI itu menggunakan ribuan unit GPU berkinerja tinggi untuk model pada pusat daya yang menyedot energi dalam jumlah sangat besar.

    Sebagai gambaran saja, satu respon singkat seperti paragraf atau email dapat menyedot 0,14 kilowatt-jam (kWh) listrik. Angka tersebut sama dengan 14 lampu LED yang menyala selama satu jam.

    Sementara itu, New York Post melaporkan pusat data menyumbang 2% konsumsi listrik. Pengembangan AI generatif yang kian masif diperkirakan akan membuat penggunaan listrik kian melonjak.

    Penggunaan sikap sopan pada AI bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Dalam sebuah survei, 67% pengguna AS diketahui memang menggunakan bahasa yang sopan saat menggunakan chatbot.

    Terkait sikap sopan dalam AI, sebagian pakar AI tetap menganjurkan melakukannya. Dengan begitu bisa membentuk interaksi yang positif dengan AI.

    Salah satu yang angkat bicara adalah Kurtis Beaver dari tim desain Microsoft Copilot. Menurutnya bahasa sopan akan memicu respon lebih kolaboratif dan profesional dari AI.

    “Ketika AI menangkap nada sopan, ia cenderung membalas dengan sikap yang sama,” tulis Microsoft WorkLab, media internal Microsoft yang fokus pada adopsi AI di dunia kerja.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bukan Rudah atau Bom, Arus Laut Diam-Diam Jadi Petaka di Eropa

    Bukan Rudah atau Bom, Arus Laut Diam-Diam Jadi Petaka di Eropa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bukan rudal atau bom, salah satu ancaman terbesar bagi Eropa justru datang dari laut yang bisa memberi dampak kerusakan setara efek perang nuklir.

    Ancaman laut itu berasal dari arus laut raksasa di Samudra Atlantik, yakni Atlantic Meridional Overturning Circulation (AMOC), diperkirakan bisa kolaps akibat perubahan iklim dan menimbulkan bencana global.

    AMOC adalah sistem arus laut yang berfungsi mengalirkan panas dari wilayah tropis ke Atlantik Utara. Besarnya aliran panas mencapai lebih dari 1.000 terawatt, jauh melampaui konsumsi energi manusia yang hanya sekitar 20 terawatt. Namun, para ilmuwan mengingatkan arus ini rapuh terhadap perubahan suhu dan salinitas laut akibat pemanasan global.

    Jika AMOC berhenti, dampaknya akan sangat ekstrem. Suhu musim dingin di Brussel bisa turun hingga -20°C, sementara di Oslo mendekati -50°C. Laut Utara bahkan bisa membeku hingga ke muara Sungai Humber di Inggris. Selain itu, curah hujan di Eropa Utara dapat anjlok drastis, membuat 80% lahan pertanian Inggris tak lagi bisa digarap tanpa irigasi.

    “Dampaknya bukan hanya di Eropa. Pendinginan di belahan bumi utara akan menggeser sabuk hujan tropis ke arah selatan, yang dapat memperparah kekeringan di kawasan Sahel, Afrika, sekaligus menghancurkan ekosistem Amazon,” dikutip dari laporan The Economist, Sabtu (16/8/2025).

    Para ahli menyebut fenomena ini sebagai salah satu tipping point iklim, yaitu titik kritis ketika perubahan menjadi dramatis, merusak, dan tak bisa dipulihkan. Lebih mengkhawatirkan lagi, sejumlah model simulasi menyebut kolapsnya AMOC bisa terjadi hanya dalam hitungan dekade setelah suhu global melewati ambang tertentu.

    Meski risikonya besar, sejumlah pemerintah disebut belum menyiapkan langkah antisipasi. Inggris baru-baru ini mulai mendanai sistem pemantauan AMOC yang bisa memberikan peringatan dini. Namun, pakar iklim menilai upaya mitigasi global masih minim meski sejumlah penelitian menyebut AMOC sudah mulai melemah.

    “Jika ini ancaman militer, dunia pasti sudah menyiapkan strategi. Sayangnya, karena ini soal iklim, imajinasi kita tampak belum cukup besar untuk menghadapinya,” tulis laporan tersebut.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bukan Rudah atau Bom, Arus Laut Diam-Diam Jadi Petaka di Eropa

    Bukan Rudal atau Bom, Arus Laut Diam-Diam Jadi Petaka di Eropa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bukan rudal atau bom, salah satu ancaman terbesar bagi Eropa justru datang dari laut yang bisa memberi dampak kerusakan setara efek perang nuklir.

    Ancaman laut itu berasal dari arus laut raksasa di Samudra Atlantik, yakni Atlantic Meridional Overturning Circulation (AMOC), diperkirakan bisa kolaps akibat perubahan iklim dan menimbulkan bencana global.

    AMOC adalah sistem arus laut yang berfungsi mengalirkan panas dari wilayah tropis ke Atlantik Utara. Besarnya aliran panas mencapai lebih dari 1.000 terawatt, jauh melampaui konsumsi energi manusia yang hanya sekitar 20 terawatt. Namun, para ilmuwan mengingatkan arus ini rapuh terhadap perubahan suhu dan salinitas laut akibat pemanasan global.

    Jika AMOC berhenti, dampaknya akan sangat ekstrem. Suhu musim dingin di Brussel bisa turun hingga -20°C, sementara di Oslo mendekati -50°C. Laut Utara bahkan bisa membeku hingga ke muara Sungai Humber di Inggris. Selain itu, curah hujan di Eropa Utara dapat anjlok drastis, membuat 80% lahan pertanian Inggris tak lagi bisa digarap tanpa irigasi.

    “Dampaknya bukan hanya di Eropa. Pendinginan di belahan bumi utara akan menggeser sabuk hujan tropis ke arah selatan, yang dapat memperparah kekeringan di kawasan Sahel, Afrika, sekaligus menghancurkan ekosistem Amazon,” dikutip dari laporan The Economist, Sabtu (16/8/2025).

    Para ahli menyebut fenomena ini sebagai salah satu tipping point iklim, yaitu titik kritis ketika perubahan menjadi dramatis, merusak, dan tak bisa dipulihkan. Lebih mengkhawatirkan lagi, sejumlah model simulasi menyebut kolapsnya AMOC bisa terjadi hanya dalam hitungan dekade setelah suhu global melewati ambang tertentu.

    Meski risikonya besar, sejumlah pemerintah disebut belum menyiapkan langkah antisipasi. Inggris baru-baru ini mulai mendanai sistem pemantauan AMOC yang bisa memberikan peringatan dini. Namun, pakar iklim menilai upaya mitigasi global masih minim meski sejumlah penelitian menyebut AMOC sudah mulai melemah.

    “Jika ini ancaman militer, dunia pasti sudah menyiapkan strategi. Sayangnya, karena ini soal iklim, imajinasi kita tampak belum cukup besar untuk menghadapinya,” tulis laporan tersebut.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Heboh Burung Beracun Berkeliaran di Indonesia, Ini Dampaknya

    Heboh Burung Beracun Berkeliaran di Indonesia, Ini Dampaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Burung Pitohui yang merupakan burung endemik Papua memikat para pakar biologi untuk melakukan penelitian. Salah satu yang terpincut ialah Kasun Bodawatta dari Universitas Copenhagen.

    Bodawatta mengatakan, burung Pitohui merupakan burung paling beracun di dunia. Ia bahkan sempat terpapar racun burung itu saat mengambil sampelnya, dengan ditandai keluarnya air mata.

    “Orang berpikir saya sedang sedih dan tertekan dalam ekspedisi karena melihat saya mengeluarkan air mata. Hidung saya juga berair,” kata Bodawatta, dikutip dari IFLscience, Sabtu (16/8/2025).

    “Padahal, saya hanya duduk sambil mengambil sampel burung Pitohui, burung paling beracun di planet,” tegasnya.

    Sebagai hewan endemik, burung Pitohui hanya bisa ditemukan di hutan Papua. Burung itu juga kerap disebut regent whistler (pachycephala schlegelii).

    Selain Pitohui, ada juga jenis burung lonceng rufous-naped (Aleadryas rufinucha) yang ditemukan mengandung racun.

    Keduanya menyimpan jenis neurotoxin bernama batrachotoxin yang paling berbahaya. Neurotoxin merupakan racun yang mampu membuat mata manusia berair, mirip seperti efek memotong bawang.

    Peneliti mengatakan batrachotoxin yang ditemukan dalam 2 spesies burung di Papua berasal dari makanan yang dikonsumsi di hutan. Namun, dampaknya bukan pada burung melainkan yang berkontak dengan salah satu bagian burung.

    Saat memakannya, para burung tidak sakit ataupun mati. Racun masuk ke dalam bulu dan menyatu. Namun jika dikonsumsi manusia, maka racun bisa menyebabkan kematian.

    Menurut penuturan penduduk lokal, memakan daging kedua jenis burung itu atau hanya memegangnya akan membuat badan terasa dibakar.

    Racun tersebut akhirnya seperti senjata yang dapat melindungi para burung dari serangan para predator.

    Untuk itu, hati-hati jika bertemu dengan Pitohui atau burung lonceng di Papua.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pakar: KPPU Keliru Jadikan SK Code of Conduct AFPI Bukti Kesepakatan

    Pakar: KPPU Keliru Jadikan SK Code of Conduct AFPI Bukti Kesepakatan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Persaingan dan Kebijakan Usaha Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKPU-FHUI) Ditha Wiradiputra menilai langkah Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang menjadikan Surat Keputusan (SK) Code of Conduct Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) sebagai alat bukti kesepakatan antar platform tidak tepat secara hukum.

    “Dari perspektif hukum, Code of Conduct umumnya bersifat sebagai pedoman perilaku dan etika, bukan sebagai perjanjian bisnis yang memiliki konsekuensi hukum langsung terhadap pelaku usaha terlebih pedoman tersebut tidak membatasi atau mengurangi terjadinya persaingan di antara perusahaan,” ujar Ditha, dikutip Sabtu (16/8/2025).

    Sebelumnya, Investigator KPPU Arnold Sihombing mengatakan kepada wartawan kesepakatan penetapan harga bunga pinjaman antar anggota AFPI menjadi bukti dugaan pelanggaran Pasal 5 UU Nomor 5 Tahun 1999. Menurutnya, kesepakatan itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) AFPI Tahun 2020 dan 2021 yang menjadi pedoman perilaku (code of conduct) seluruh anggota. Sebagai gambaran, Pasal 5 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 berkaitan dengan Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

    Menanggapi hal tersebut, Ditha menyampaikan SK code of conduct tidak dapat diposisikan sebagai bukti adanya kesepakatan antar platform untuk membatasi persaingan. Ia menambahkan, penerapan code of conduct pada dasarnya dimaksudkan untuk mengatur standar operasional atau perilaku sesuai nilai dan prinsip tertentu. Oleh karena itu, penggunaan SK tersebut sebagai bukti persekongkolan dinilai keliru dan terlalu dipaksakan.

    “Kita harus memahami duduk perkara secara tepat. Jika SK tersebut dibuat untuk mengatur perilaku platform agar bisa lebih baik dalam melayani konsumen (masyarakat), memperkuat tata kelola, dan bermanfaat, kenapa jadi dipermasalahkan? Menjadi soal apabila pedoman tersebut mengurangi terjadinya persaingan? Faktanya, terbukti dengan jumlah pelaku usaha yang banyak yang ada di dalam pasar menggambarkan persaingan yang cukup ketat terjadi di dalam pasar. Kemudian apabila dibaca secara seksama pedoman tersebut tidak ada kesepakatan penetapan harga yang dibuat,” jelas Ditha.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Geger Dunia Hilang Muncul di Wilayah RI, Peneliti Bocorkan Lokasinya

    Geger Dunia Hilang Muncul di Wilayah RI, Peneliti Bocorkan Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pada ribuan tahun lalu, Sumba di Nusa Tenggara Tmur (NTT) diduga menjadi salah satu ‘peradaban yang hilang’ di dunia. Hal ini terungkap dalam jurnal ilmiah bertajuk Proceedings of the Royal Society B.

    Para peneliti percaya, Sumba sebagai habitat bagi berbagai spesies hewan yang kini telah punah, seperti gajah mini, tikus raksasa, kadal besar, hingga komodo. Fosil-fosil hewan ini ditemukan di wilayah tersebut dan diperkirakan berasal dari sekitar 12 ribu tahun lalu.

    Dalam laporan itu terdapat temuan serius yang memungkinkan bahwa hewan-hewan langka dulu awalnya hidup di wilayah Sumba. Hal ini semakin meyakinkan ketika ditemukannya fosil komodo yang saat ini hanya bermukim di Pulau Komodo, Flores.

    Hal ini memancing asumsi bahwa hewan yang kini termasuk langka itu sebenarnya berasal dari Sumba.

    Ekspedisi untuk meneliti hewan-hewan punah ini berlangsung dari 2011 hingga 2014. Tim peneliti berasal dari Zoological Society of London (ZSL).

    Mereka mengoleksi fosil dari Sumba, sebagai bagian dari kepulauan yang dulu dinamai ‘Wallacea’. Area ini berasal dari biologis Alfred Russel Wallacea yang pertama kali memberikan batasan wilayah berdasarkan penyebaran spesies hewan di Indonesia pada abad ke-19.

    Wilayah di dalam Wallacea termasuk Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram. Wilayah Wallacea mendulang popularitas pada 2004, ketika kelompok arkeologi mengumbar fosil makhluk punah yang dinamai ‘hobbit’ atau Homo Floresiensis. Makhluk ini ditemukan di Flores, bagian utara dari Sumba.

    “Mungkin karena terlalu banyak pulau di Indonesia untuk dipelajari. Masih jarang biologis atau paleontologis yang fokus pada wilayah beragam di Indonesia,” kata Samuel Turvey, anggota peneliti di ZSL.

    Para ilmuwan berharap penelitian lebih lanjut di Sumba bisa dilakukan untuk mendapatkan pencerahan soal evolusi spesies di area tersebut.

    “Penemuan di area ini bisa membuka wawasan yang menakjubkan soal dunia yang hilang. Ada banyak hewan yang berevolusi di kepulauan Wallacea yang terisolasi namun kemudian punah seiring munculnya peradaban manusia modern,” Turvey menjelaskan.

    Demikian informasi terkait ‘dunia hilang’ yang dikatakan ada di Sumba, kota penuh pesona yang kini jadi salah satu kekuatan pariwisata di Indonesia.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Belajar Bisnis dari Chairul Tanjung, Yuk Daftar LPS Financial Festival

    Belajar Bisnis dari Chairul Tanjung, Yuk Daftar LPS Financial Festival

    Jakarta, CNBC Indonesia – Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung siap menginspirasi generasi muda dengan berbagai kiat bisnis dan keuangan di LPS Financial Festival Medan. Festival keuangan ini akan dihelat di Medan pada 20-21 Agustus di Regale International Convention Center.

    Selain itu, acara ini juga akan menghadirkan beragam kegiatan mulai dari diskusi inspiratif, kelas bisnis, hingga hiburan. panggung hiburan pun akan diisi oleh para Anak Asli Medan, seperti Agak Laen dan Judika. Selain itu, akan hadir juga Herjunot Ali, Setia Band, dan Wali.

    Ada juga Raline Shah, seorang artis dan juga Staf Ahli Komdigi juga akan hadir membagikan pengalaman dan tipsnya dalam mengelola keuangan dalam sesi Educational Class.

    Selain beragam nama pesohor, nama-nama besar di sektor keuangan seperti Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewadan Ketua Komisi XI DPR Muhammad Misbakhun juga akan memeriahkan festival ini di Medan.

    Melalui acara akbar ini, para peserta diharapkan mendapatkan ilmu dari berbagai tokoh-tokoh penting di industri keuangan mulai dari LPS hingga praktisi keuangan

    Jangan sampai ketinggalan, dan daftar sekarang di sini!

    Foto: LPS Financial Festival Medan

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kelaparan, Putus Sekolah & Jadi Yatim, Ini Realita Anak-Anak di Gaza

    Kelaparan, Putus Sekolah & Jadi Yatim, Ini Realita Anak-Anak di Gaza

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selama dua tahun terakhir, puluhan ribu anak di wilayah Gaza, Palestina telah terbunuh, terluka, dan menjadi yatim piatu. Masa kanak-kanak yang indah tak lagi mereka rasakan dan menyisakan trauma mendalam.

    Seperti yang dirasakan Rahma Abu Abed berusia 12 tahun yang mengaku rumahnya di Gaza Selatan telah rata dengan tanah akibat perang dengan Israel. Sebagian besar pakaiannya tertimbun reruntuhan.

    Rahma sekarang tinggal di gudang peralatan memancing bersama orang tua dan empat saudara kandungnya, yang berbagi tempat dengan beberapa keluarga pengungsi lainnya. Ia biasanya makan satu kali sehari.

    Melansir laporan The New York Times, setelah 22 bulan kondisi perang, masa kanak-kanak di Gaza hampir tidak terasa. Terdapat sekitar 1,1 juta anak di wilayah tersebut dan membutuhkan dukungan kesehatan mental atau psikososial, menurut penelitian Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    PBB mengatakan bahwa sebagian besar dari mereka telah putus sekolah selama hampir dua tahun. Setelah blokade pangan Israel selama 11 minggu tahun ini, semua anak di bawah usia 5 tahun berisiko mengalami malnutrisi akut.

    Operasi militer Israel, yang dimulai setelah serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, telah menewaskan lebih dari 18.000 warga Palestina di bawah usia 18 tahun, menurut otoritas kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan.

    Investigasi New York Times tahun lalu menemukan bahwa sejak dimulainya perang, militer Israel telah secara signifikan melonggarkan perlindungan yang dimaksudkan untuk melindungi warga sipil, termasuk anak-anak.

    “Tanda-tanda normal masa kanak-kanak telah hilang, digantikan oleh kelaparan, ketakutan, dan trauma yang menguras tenaga. Perang ini dilancarkan seolah-olah masa kanak-kanak tidak memiliki tempat di Gaza,” kata James Elder, juru bicara UNICEF yang secara rutin mengunjungi Gaza selama perang.

    Militer Israel menyatakan bahwa mereka berupaya meminimalkan kerugian bagi semua warga sipil, termasuk anak-anak, dan menyalahkan militan Hamas karena bersembunyi di antara mereka dan terkadang bersama keluarga mereka sendiri.

    Tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan melihat anak-anak digunakan sebagai pengintai oleh kelompok militan Palestina, yang juga menculik dan membunuh anak-anak pada 7 Oktober 2023.

    “Kerusakan yang disengaja terhadap warga sipil, terutama anak-anak, dilarang keras dan sepenuhnya bertentangan dengan hukum internasional dan perintah mengikat IDF,” kata militer dalam sebuah pernyataan.

    Hidup dalam kelaparan

    Kehidupan di Gaza telah dipenuhi kelaparan. Israel telah membatasi pasokan makanan ke wilayah kantong itu sejak awal perang, dan situasinya semakin memburuk sejak Maret, ketika Israel memulai blokade.

    Pada akhir Mei, Israel mengizinkan sebagian distribusi makanan kembali ke wilayah tersebut, dengan menggunakan kontraktor swasta untuk mendistribusikan makanan dari beberapa lokasi.

    Namun bagi keluarga seperti Rahma, hal itu tidak menyelesaikan masalah. Sebab untuk mencapai lokasi-lokasi tersebut sangat berbahaya dan melelahkan, bahkan sebagian lokasi dibangun di belakang garis militer Israel dan jauh dari tempat tinggal kebanyakan orang.

    Ratusan orang telah ditembak dan dibunuh oleh tentara Israel saat mereka mencoba mencapai lokasi tersebut, dan mereka yang berhasil sampai di sana tanpa cedera seringkali mendapati makanan telah diambil.

    Meskipun beberapa makanan tersedia di pasar, harganya seringkali tidak terjangkau bagi keluarga seperti Rahma; orang tuanya, seperti sebagian besar warga Gaza, tidak memiliki pekerjaan. Meskipun harga pangan telah turun dalam beberapa hari terakhir setelah peningkatan pengiriman, harganya masih sangat tinggi.

    Pada 13 Agustus, menurut Kamar Dagang dan Industri Gaza, harga tepung lebih dari 10 kali lipat harga sebelum perang.

    Untuk meringankan krisis pangan, yang menuai kecaman global, Israel baru-baru ini melonggarkan pembatasan konvoi pangan PBB dan mengizinkan angkatan udara asing untuk menjatuhkan paket bantuan melalui udara di atas Gaza.

    Dunia tanpa sekolah

    Di Gaza saat ini, permainan berpura-pura sebagai guru merupakan cara paling dekat bagi kebanyakan anak untuk mendapatkan sekolah. Sekitar 95 persen sekolah rusak akibat pertempuran, menyebabkan sebagian besar anak-anak kehilangan pendidikan selama hampir dua tahun ajaran, menurut data PBB.

    Banyak sekolah telah diubah menjadi kamp pengungsian. Israel secara teratur menyerang mereka, dengan mengatakan bahwa para pemimpin Hamas telah menggunakannya sebagai kedok.

    Di kamp pengungsian, saat ini tidak ada sekolah. Selama beberapa bulan, para relawan di kamp tersebut menjalankan ruang kelas darurat, mengajar kelas ad hoc di tenda, tetapi sistem itu berakhir ketika gencatan senjata terakhir berakhir pada bulan Maret.

    PBB mencoba menyediakan pengajaran dasar melalui portal daring. Beberapa guru juga mengirimkan materi pendidikan kepada orang tua melalui WhatsApp. Namun, bagi beberapa keluarga, internet seringkali tidak dapat diakses.

    Sulit untuk terhubung ke jaringan telepon dalam waktu lama, dan baterai telepon cepat habis. Tak jarang, beberapa orang tua lebih memilih mengajarkan anaknya sendiri.

    Masa kecil tanpa orang tua

    Israel terus merampas masa kecil dari anak-anak Gaza. Tak cukup dengan membunuh tubuh dan mengebiri pendidikan, mereka juga mencabut anak-anak dari pelukan orang tua.

    Di salah satu halaman buku catatannya, Sajed al-Ghalban yang berusia 10 tahun, ia menggambar ibu dan ayahnya di rumah lama mereka di Khan Younis, Gaza selatan. Di halaman lain, terdapat gambar ibunya yang sedang mengajaknya ke kios sayur.

    Inilah pelukan terdekat yang bisa Sajed dapatkan dari orang tuanya. Ayahnya, Muhammad, dan ibunya, Shireen, tewas dalam serangan yang juga menghancurkan rumah mereka pada minggu ketiga perang di tahun 2023.

    Militer Israel mengatakan rumah itu telah digunakan untuk tujuan teror dan menolak berkomentar apakah Muhammad al-Ghalban adalah targetnya. Salah satu bibi Sajed yang masih hidup, Amany Abu Salah, mengatakan ayah Sajed tidak memiliki hubungan dengan kelompok militan Hamas. 

    Sajed selamat dari serangan itu tanpa cedera, tetapi saudara perempuannya, Alma, yang kini berusia 12 tahun, dan saudara laki-lakinya, Abdallah, yang kini berusia 8 tahun, mengalami cedera kepala, menurut video setelah kejadian dan kerabat mereka yang selamat. Alma kemudian dievakuasi ke Turki untuk perawatan, ungkap kerabat kepada The Times.

    Selama hampir dua tahun, Sajed dan Abdallah dirawat oleh seorang bibi lain. Kemudian, pada bulan Juli, bibi tersebut tewas dalam sebuah serangan di tenda terdekat yang juga melukai kedua anak laki-laki tersebut, menurut Abu Salah, bibi yang selamat. Kini, mereka tinggal di tenda lain bersama Abu Salah dan ketiga anaknya.

    Kedua bersaudara itu termasuk di antara sedikitnya 40.000 anak yang telah kehilangan sedikitnya satu orang tua sejak dimulainya perang, menurut statistik yang diterbitkan oleh Otoritas Palestina di Tepi Barat, yang mempekerjakan ribuan pejabat di Gaza.

    Anak-anak tersebut tinggal di sebuah perkemahan yang dibangun oleh para relawan lokal, terutama untuk merawat mereka yang yatim piatu akibat perang; di kamp ini saja, terdapat sekitar 1.200 anak yatim piatu.

    Tanpa orang tua dan seorang adik laki-laki yang harus dirawat, Sajed berada dalam kondisi terombang-ambing antara masa kanak-kanak dan dewasa dini. Terkadang ia menggambar gambar-gambar kekanak-kanakan di buku catatannya. Atau ia bermain kelereng dan petak umpet dengan anak-anak lain di kamp. Namun, ia juga semakin berupaya membantu bibinya menjaga keutuhan rumah tangga sementara mereka.

    “Sayalah orangnya sekarang. Saya akan pergi membeli apa yang kita butuhkan,” kata Sajed kepada bibinya.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]