Author: CNBCindonesia.com

  • Vaksin Kanker Sudah Ditemukan, Ilmuwan Beberkan Faktanya

    Vaksin Kanker Sudah Ditemukan, Ilmuwan Beberkan Faktanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peneliti dari Univeristy of Florida berhasil menciptakan vaksin mRNA yang mampu melatih sistem imun untuk memerangi kanker secara luas. Pengujiannya sudah berhasil dilakukan pada tikus.

    Hal ini memberikan harapan untuk merealisasikan vaksin universal untuk berbagai kebutuhan medis pada pengujian di masa mendatang.

    Studi terbaru dari Univeristy of Florida dipublikasikan dalam jurnal Nature Biomedical Engineering. Di dalamnya menunjukkan bahwa penggunaan ganda vaksin dengan obat anti-kanker umum yang disebut ‘immune checkpoint inhabitors’ bisa memicu respons anti-tumor yang kuat.

    Peneliti mengatakan elemen mengejutkan dari studi terbaru adalah hasil yang memuaskan dicapai bukan dengan menyerang target protein yang spesifik pada tumor, tetapi dengan membangkitkan sistem imun untuk memerangi virus.

    Hal ini dilakukan dengan melancarkan stimulus pada protein PD-L1 di dalam tumor, sehingga membuatnya lebih reseptif terhadap pengobatan. Penelitian ini didukung oleh beberapa yayasan dan lembaga federal, termasuk Institusi Kesehatan Nasional (NIH).

    Senior peneliti Elias Sayour mengatakan hasil studi ini membuka potensi jalur pengobatan baru, sebagai alternatif dari operasi, radiasi, dan kemoterapi.

    “Makalah ini memaparkan sebuah observasi yang sangat tak terduga dan menarik: bahwa bahkan vaksin yang tidak spesifik terhadap tumor atau virus tertentu, selama merupakan vaksin mRNA, dapat menyebabkan efek spesifik pada tumor,” ujar Sayour, dikutip dari ScienceDaily, Selasa (19/8/2025).

    “Penemuan ini membuktikan konsep bahwa vaksin-vaksin ini bisa dikomersilkan sebagai vaksin kanker universal untuk meningkatkan sensitivitas sistem imun terhadap tumor individu pasien,” ia menambahkan.

    Hingga kini, ada 2 ide utama dalam pengembangan vaksin kanker. Pertama, untuk menemukan target spesifik yang diekspresikan pada banyak orang dengan kanker. Kedua, untuk menyesuaikan vaksin yang spesifik terhadap target yang diekspresikan dalam kanker pasien sendiri.

    “Studi ini memberikan alternatif terhadap paradigma ketiga,” kata Duane Mitchell, penulis lain dalam penelitian ini.

    “Yang kami temukan adalah dengan menggunakan vaksin yang dirancang bukan untuk menargetkan kanker secara spesifik, melainkan untuk merangsang respons imunologis yang kuat, kami dapat memicu reaksi anti-kanker yang sangat kuat. Hal ini memiliki potensi yang signifikan untuk digunakan secara luas pada pasien kanker, bahkan mungkin mengarah pada vaksin kanker siap pakai,” kata dia.

    Selama lebih dari delapan tahun, Sayour telah memelopori vaksin anti-kanker berteknologi tinggi dengan menggabungkan nanopartikel lipid dan mRNA.

    mRNA merupakan singkatan dari messenger RNA. mRNA ditemukan di dalam setiap sel, termasuk sel tumor, dan berfungsi sebagai blueprint untuk produksi protein.

    Pada model tikus melanoma, tim peneliti melihat hasil yang menjanjikan pada tumor yang biasanya resisten terhadap pengobatan ketika menggabungkan formulasi mRNA dengan obat imunoterapi umum yang disebut inhibitor PD-1.

    Inhibitor PD-1 adalah sejenis antibodi monoklonal yang mencoba “mendidik” sistem imun bahwa tumor tersebut asing, kata Sayour.

    Melangkah lebih jauh dalam penelitian ini, pada model tikus kanker kulit, tulang, dan otak, para peneliti menemukan efek menguntungkan ketika menguji formulasi mRNA yang berbeda sebagai pengobatan tunggal. Pada beberapa model, tumor dihilangkan seluruhnya.

    Tim peneliti masih berupaya untuk meningkatkan formulasi vaksin yang lebih mumpuni, sehingga selanjutnya bisa melakukan ujicoba klinis terhadap manusia. Kita tunggu saja!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Rojali Sudah Sampai Korea, Kelakuannya Keterlaluan

    Rojali Sudah Sampai Korea, Kelakuannya Keterlaluan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena “cagongjok” tengah menjadi sorotan di Korea Selatan. Istilah ini merujuk pada orang-orang yang menjadikan kafe sebagai tempat belajar atau bekerja dalam waktu lama.

    Dilansir The Korea Herald, cagongjok merupakan gabungan kata “cafe,” “gongbu” (belajar), dan “jok” (suku/kelompok). Istilah ini secara langsung berarti sekelompok orang yang belajar di kafe.

    Fenomena ini makin terlihat di Seoul maupun kota lain. Banyak kafe dipenuhi orang yang membawa peralatan bekerja seperti laptop, PC, headphone, bahkan printer, meski meja tersebut sejatinya diperuntukkan untuk lebih banyak orang.

    Hal ini menimbulkan perdebatan tentang etika penggunaan ruang publik di kafe. Sebagian orang kesal karena rombongan jarang beli (Rojali) ini sering menguasai kursi berjam-jam hanya dengan hanya membeli satu minuman.

    Pengguna lain menyebut, kebiasaan orang bekerja berjam-jam di kafe membuatnya berhenti datang ke cafe seperti Starbucks.

    “Kalau kamu tidak mampu menyewa ruang kantor, dan Starbucks cukup bodoh membiarkanmu menjadikan tempat itu sebagai kantor hanya dengan membeli minuman berkafein penuh gula yang bahkan kualitasnya biasa saja, silakan saja,” tulis seorang pengguna Reddit.

    Fenomena ini akhirnya membuat Starbucks Korea turun tangan. Perusahaan kopi global itu memperbarui kebijakannya agar pengalaman pelanggan di gerainya tetap nyaman.

    “Laptop dan perangkat pribadi kecil tetap diperbolehkan. Namun pelanggan diminta tidak membawa komputer desktop, printer, atau barang besar lain yang bisa membatasi tempat duduk dan mengganggu ruang bersama,” ujar juru bicara Starbucks Korea, dikutip dari BBC, Selasa (19/8/2025).

    Starbucks menegaskan tetap berkomitmen menjadi tempat yang ramah untuk menikmati kopi dan interaksi, tempat di mana komunitas bisa tumbuh di setiap cangkir, percakapan, dan kunjungan.

    Namun, meski pernyataannya terdengar halus, banyak yang menganggap langkah Starbucks ini sejalan dengan sentimen publik terhadap mereka yang dituding “menguasai” kursi kafe.

    Kebijakan Starbucks di Korea Selatan ini juga mencerminkan tren global, termasuk di Inggris, tempat beberapa kedai kopi telah menerapkan aturan khusus untuk membatasi pekerja jarak jauh agar tidak terlalu lama “menguasai” meja dan menghambat perputaran pelanggan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Rumah Seharga Rp 13 Miliar Disita Pemerintah Cuma Gara-gara Air

    Rumah Seharga Rp 13 Miliar Disita Pemerintah Cuma Gara-gara Air

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang warga Brooklyn, New York, mengaku dikecewakan oleh pemerintah kota setelah rumahnya senilai US$800.000 atau sekitar Rp13 miliar disita dan dijual hanya karena tunggakan tagihan air sebesar US$5.000 atau sekitar Rp81 juta.

    Dilansir ABC 7 NY, pemilik rumah bernama Filmore Brown mengaku tidak pernah mengetahui adanya tunggakan tersebut. Ia mengatakan, jika memang tahu masalah ini dirinya akan langsung membayar tanpa masalah.

    Namun, sesuai prosedur rutin, pemerintah kota mengalihkan tagihan yang belum dibayar ke sebuah kelompok investor dalam trust.

    Setelah dialihkan, tagihan itu dihapus dari sistem pembayaran kota. Akibatnya, Brown tidak melihat tunggakan tersebut saat ia tetap membayar tagihan air berikutnya. Karena tidak ada pembayaran untuk tagihan lama, trust kemudian menyita rumah Brown dan melelangnya.

    Pemerintah kota dan pihak trust mengklaim telah mengirimkan pemberitahuan terkait tunggakan itu, tetapi Brown menegaskan tidak pernah menerima surat apa pun. Saat ini, ia tinggal di lantai atas rumah, sementara dua keluarga lain menyewa unit di lantai bawah.

    Kasus ini memicu reaksi keras dari sejumlah anggota dewan lokal yang menyerukan investigasi serta pembentukan regulasi baru agar warga tidak kehilangan rumah hanya karena tagihan yang belum dibayar.

    “Ini adalah ketidakadilan yang sangat besar,” kata anggota Dewan Kota New York, Chris Banks, dikutip dari Complex, Selasa (19/8/2025).

    “Kami tidak akan berhenti sampai kasus ini benar-benar terungkap dan semua pihak yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban.”

    Protes juga digelar di depan rumah Brown. Dalam rekaman, demonstran terlihat membawa poster bertuliskan”Black and brown homeowners matter” (Pemilik rumah kulit hitam dan kulit cokelat penting) serta “Brooklyn is not for sale-or theft” (Brooklyn bukan untuk dijual-atau dicuri).

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Begini Kabar Terbaru Proyek Raksasa Trump Senilai Rp 8.000 Triliun

    Begini Kabar Terbaru Proyek Raksasa Trump Senilai Rp 8.000 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Proyek ambisius Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membangun infrastruktur kecerdasan buatan (AI) senilai US$500 miliar (sekitar Rp8.159 triliun) mulai menunjukkan perkembangan.

    Trump sebelumnya mengumumkan rencana investasi besar-besaran tersebut bersama CEO SoftBank Masayoshi Son, CEO OpenAI Sam Altman, dan pendiri Oracle Larry Ellison.

    Ketiga perusahaan membentuk perusahaan patungan bernama Stargate dengan misi membangun kompleks data center sekaligus menciptakan lebih dari 100.000 lapangan kerja di AS.

    Laporan terbaru, Foxconn yang merupakan mitra rekanan Apple untuk membuat iPhone, bersama dengan SoftBank mengumumkan rencana memproduksi peralatan pusat data di bekas pabrik kendaraan listrik milik Foxconn di Ohio. Fasilitas ini akan dioperasikan melalui usaha patungan kedua perusahaan sebagai bagian dari proyek Stargate.

    Foxconn sebelumnya mengumumkan penjualan pabrik Lordstown senilai US$375 juta. Ketua Foxconn Young Liu menegaskan lokasi tersebut dipilih karena ketersediaan listrik, lahan, dan waktu pembangunan yang dinilai strategis.

    Young menambahkan bahwa SoftBank dan Foxconn telah memulai persiapan proyek ini lebih dari setengah tahun lalu.

    “Kami memahami bahwa untuk proyek ini, prioritas utamanya adalah daya listrik, lokasi, dan waktu, yang tidak boleh terlalu lama tertunda. Dengan mempertimbangkan semua faktor tersebut, kami yakin Ohio adalah lokasi yang sangat tepat, dan SoftBank sependapat dengan hal ini,” ujarnya, dikutip dari Reuters, Selasa (19/8/2025).

    Stargate berkomitmen mengucurkan modal awal senilai US$100 miliar dalam waktu dekat. Sisanya akan direalisasikan secara bertahap dalam empat tahun ke depan. Proyek pertama telah dimulai di Texas dengan rencana membangun 20 data center, masing-masing seluas 4,6 hektare. Tiap fasilitas nantinya akan memanfaatkan teknologi AI, misalnya untuk analisis rekam medis dan membantu dokter dalam merawat pasien.

    “Kami tak akan memutuskan untuk melakukan ini, jika Anda tidak menang,” kata Son kepada Trump.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bocah 13 Tahun Jadi Korban, Elon Musk Terseret ke Pengadilan

    Bocah 13 Tahun Jadi Korban, Elon Musk Terseret ke Pengadilan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bocah berusia 13 tahun harus merasakan pahitnya tereksploitasi di ruang maya. Gambar eksplisitnya tersebar di platform media sosial X milik Elon Musk. 

    Kasus ini lantas masuk ke meja hijau. Setelah bergulir beberapa saat, Pengadilan Banding Sirkuit Amerika Serikat (AS) ke-9 di San Fransisco menilai platform lalai melaporkan video anak di bawah umur secepatnya ke pihak Pusat Nasional untuk Anak Hilang dan Eksploitasi (NCMEC).

    Video yang dimaksud berisi gambar eksplisit dua anak laki-laki di bawah umur. Sebenarnya kejadian tersebut terjadi sebelum pembelian X, yang dulunya bernama Twitter pada 2022.

    Setahun kemudian, hakim diketahui membatalkan kasus tersebut. Namun kemudian diperkarakan lagi baru-baru ini.

    Penggugat John Doe 1 yang kala itu itu berusia 13 tahun bersama temannya, John Doe 2, dibujuk memberikan foto telanjang di Snapchat. Permintaan itu dilakukan oleh seorang gadis 16 tahun di sekolahnya.

    Namun ternyata pengguna Snapchat itu adalah seorang pedagang pornografi anak. Pelaku akan memeras korban memberikan foto tambahan.

    Foto-foto itu disatukan dan dijadikan video lalu diunggah di Twitter. Sayangnya raksasa media sosial tak melakukan upaya dengan cepat setelah konten itu tersebar.

    Pengadilan menyebut Twitter butuh waktu sembilan hari untuk menghapus dan melaporkan kepada NCMEC. Dalam waktu tersebut, konten dilihat lebih dari 167 ribu kali.

    “Fakta yang dituduhkan di sini, ditambah dengan persyaratan pengetahuan aktual pada undang-undang, memisahkan kewajiban pelaporan pornografi anak ke NCMEC dari Twitter sebagai peenrbit,” jelas panel pengadilan, dikutip dari Reuters pada awal Agustus 2025.

    Bukan hanya itu, infrastruktur X juga disebut menyulitkan pelaporan ponorgrafi anak. Bahkan perusahaan dituding mendapatkan keuntungan dari perdagangan seks dan menciptakan fitur pencarian yang pada akhirnya memperbesar peluang unggahan pornografi anak.

    Reuters menuliskan pengacara X tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar. 

    Kasus ini kembali mengingatkan dampak dan risiko ketika anak kecil berada di ruang maya. Hal-hal yang tak diinginkan bisa terjadi. Untuk itu, penting kontrol dan pengawasan yang baik dari orang tua. 

    Kita tunggu saja bagaimana kelanjutan dari kasus ini dan semoga kita semua aman di internet!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bukan Trump, Raksasa Amerika Ambruk Diselamatkan Jepang

    Bukan Trump, Raksasa Amerika Ambruk Diselamatkan Jepang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Intel mendapatkan suntikan modal senilai US$ 2 miliar (Rp 32,5 triliun) dari SoftBank Group, perusahaan teknologi asal Jepang milik miliarder keturunan Korea Selatan, Masayoshi Son. 

    Investasi yang ditukar dengan saham tersebut “menyambung nyawa” Intel. Bisnis produsen chip tersebut saat ini lesu karena terlambat mengembangkan produk untuk teknologi AI. Lewat investasi itu, SoftBank menjadi salah satu dari 10 pemegang saham terbesar di Intel.

    Menurut narasumber Reuters, investasi SoftBank tidak terkait dengan Presiden AS Donald Trump. Sebelumnya, Trump dikabarkan ingin agar pemerintah AS memiliki saham di Intel. Kabar tersebut berhembus setelah Trump bertemu dengan CEO Intel, Lip-Bu Tan.

    “Investasi strategis ini mencerminkan kepercayaan kami bahwa manufaktur dan rantai pasok semikonduktor terus meluas di AS, dan posisi sentral Intel di dalamnya,” kata Son.

     

    Kondisi keuangan Intel sedang babak belur dengan kerugian US$ 18,8 miliar pada 2024. Rugi tersebut adalah kerugian pertama Intel sejak 1986.

    Intel merugi karena posisinya sebagai pemasok utama komponen laptop dan server makin tergerus oleh pesaing utamanya, AMD. Intel juga gagal mengambil pasar TSMC sebagai perusahaan kontraktor pembuat chip. Kini, Intel berencana mengubah arah pengembangan bisnis manufaktur chip mereka.

    “Posisi ganda Intel sebagai perancang dan produsen menempatkan mereka di posisi unik sebagai satu-satunya yang berpeluang untuk bersaing dengan TSMC,” kata Charu Chanana dari Saxo.

    SoftBank sebelumnya juga telah berkomitmen menanamkan US$ 30 miliar (Rp 487 triliun) di perusahaan pembuat ChatGPT, OpenAI. Mereka juga terlibat dalam pendanaan proyek raksasa Stargate.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Warga AS Mendadak Berebut HP Samsung, iPhone Sudah Ditinggal

    Warga AS Mendadak Berebut HP Samsung, iPhone Sudah Ditinggal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Persaingan antara Apple dan Samsung di pasar smartphone Amerika Serikat (AS) makin sengit. Data terbaru menunjukkan penjualan dan pengiriman HP Samsung melonjak tajam, sementara iPhone justru mengalami penurunan.

    Menurut laporan Canalys, pengiriman smartphone Samsung di AS pada kuartal II 2025 naik signifikan dengan pangsa pasar tumbuh dari 23% menjadi 31%. Sebaliknya, pangsa pasar Apple turun menjadi 49% dari sebelumnya 56%.

    Penurunan ini menjadi sinyal gejolak pertama bagi Apple dalam lebih dari satu dekade. Kondisi tersebut menekan saham Apple yang turun 7,5% sepanjang tahun, terburuk di antara saham teknologi raksasa AS kecuali Tesla. Sebaliknya, saham Samsung justru melonjak sekitar 35% pada 2025.

    Samsung sendiri gencar merilis perangkat baru. Pada Juli lalu, perusahaan memperkenalkan Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip, dua ponsel layar lipat terbaru. Z Fold 7 bisa berfungsi seperti tablet, sedangkan Z Flip tampil menyerupai ponsel lipat klasik dengan fitur modern. Keduanya melengkapi jajaran Galaxy, termasuk model tipis Galaxy S25 Edge.

    Perangkat lipat Samsung langsun ramai dibicarakan di media sosial. Salah satu video uji ketahanan Z Fold 7 yang dilipat lebih dari 200.000 kali ditonton lebih dari 15 juta kali di YouTube. Data Sprout Social mencatat, dalam sebulan terakhir ponsel premium Samsung disebut lebih dari 50.000 kali, dengan 83% sentimen positif atau netral.

    Analis menyebut lonjakan pangsa pasar Samsung bukan hanya karena preferensi konsumen, tetapi juga dampak tarif impor yang mengganggu industri. Namun, strategi Samsung menawarkan produk di semua segmen harga dianggap menjadi pembeda utama dibanding Apple, demikian dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (19/8/2025).

    Lini Samsung Galaxy dan Z dijual mulai dari US$650 hingga US$2.400, jauh lebih variatif dibanding iPhone yang berkisar US$829 hingga US$1.599. Analis menilai fleksibilitas ini membantu Samsung menjangkau konsumen di berbagai tingkat daya beli.

    Apple diperkirakan akan merespons dengan meluncurkan iPhone model tipis bulan depan untuk menyaingi Galaxy Edge. Bahkan, laporan JPMorgan menyebut Apple bisa merilis iPhone lipat pertama pada 2026.

    Sementara itu, Samsung mengklaim pre-order Galaxy Z Fold 7 naik 25% dibanding model sebelumnya, dengan penjualan hampir 50% lebih tinggi. Selain itu, ponsel lipat dianggap cocok untuk penggunaan AI karena layar besar memungkinkan multitasking.

    Di sisi lain, Apple dinilai tertinggal dalam pengembangan AI, termasuk Siri generasi terbaru yang baru akan hadir tahun depan. Meski demikian, analis menilai loyalitas pengguna Apple memberi perusahaan waktu sebelum kehilangan pelanggan ke pesaing.

    Apple sendiri dikenal tidak pernah terburu-buru menghadirkan teknologi baru. Strateginya adalah menunggu hingga teknologi matang sebelum diadopsi secara massal.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Keberadaan Yesus Kristus Dibeberkan Ahli Arkeologi, Cek Faktanya

    Keberadaan Yesus Kristus Dibeberkan Ahli Arkeologi, Cek Faktanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Yesus Kristus merupakan tokoh sentral dalam agama Kristen. Namun, keberadaan Yesus Kristus masih terus menjadi perdebatan hangat di tengah masyarakat.

    Dalam survei 2015 lalu oleh Gereja Inggris, 22 persen orang dewasa Inggris tidak percaya Yesus Kristus merupakan sosok yang nyata. Profesor ilmu perpustakaan di Universitas Purdue dan penulis artiel Biblical Archaeology Review, Lawrence Mykytiuk, juga menegaskan bahwa tak ada bukti fisik soal keberadaan Yesus Kristus.

    “Tidak ada yang konklusif, saya juga tidak berharap akan ada,” kata dia dikutip dari The History, Selasa (19/8/2025).

    Bart D. Ehrman, seorang profesor studi agama di Universitas North Carolina, juga mengamini persepsi serupa. Ia menilai tidak ada catatan arkeologi yang mengklarifikasi keberadaan Yesus Kristus.

    Namun, absennya bukti arkeologi tidak bisa diartikan sosoknya tidak ada. Kemungkinan, pada era tersebut memang kehidupan Yesus Kristus tidak meninggalkan catatan arkeologi.

    “Kurangnya bukti bukan berarti seseorang pada saat itu tidak ada. Artinya, dia, seperti 99,99 persen penduduk dunia lain saat itu, tidak memberikan peninggalan apapun pada catatan arkeologi,” jelas Ehrman.

    Catatan soal Yesus yang paling jelas terungkap dalam 20 jilid buku sejarah bangsa Yahudi yang ditulis Flavius Josephus, seorang sejawarawan Yahudi. Buku itu ditulis pada tahun 93 Masehi.

    Josephus diperkirakan lahir setelah penyaliban Yesus sekitar tahun 37M. Dia merupakan bangsawan dan pemimpin militer, serta memiliki koneksi di Palestina.

    Ia juga komandan di Galilea saat Pemberontakan Yahudi pertama melawan Roma tahun 66-70M. Namun Josephus disebut bukan pengikut Yesus.

    “Dia ada saat gereja awal mulai berdiri, jadi mengenal orang yang melihat dan mendengar soal Yesus,” ucap Mykytiuk.

    Pertanyaan-pertanyaan tentang keaslian terus menyelimuti peninggalan langsung yang terkait dengan Yesus, seperti mahkota duri yang konon dikenakan saat penyaliban, (salah satu contohnya disimpan di dalam Katedral Notre Dame di Paris), dan Kain Kafan Turin, kain kafan yang konon dihias dengan gambar wajah Yesus.

    Namun, para arkeolog telah mampu menemukan beberapa bukti yang memperkuat kebenaran cerita yang dikisahkan di Alkitab.

    Meskipun beberapa orang memperdebatkan keberadaan Nazaret kuno, kota masa kecil Yesus dalam Alkitab, para arkeolog telah menemukan sebuah rumah dengan halaman yang dipahat dari batu, beserta makam dan kolam.

    Mereka juga menemukan bukti fisik penyaliban Romawi seperti yang digambarkan dalam Perjanjian Baru.

    Menurut artikel yang dikutip oleh CNN Indonesia, catatan paling terperinci tentang kehidupan dan kematian Yesus berasal dari empat Injil dan tulisan-tulisan Perjanjian Baru lainnya.

    “Semua buku-buku ini ditulis oleh orang Kristen dan jelas-jelas memiliki bias dalam apa yang mereka laporkan, dan harus dievaluasi dengan sangat kritis untuk mendapatkan informasi yang bisa diandalkan secara historis,” kata Ehrman. “Namun klaim utama mereka tentang Yesus sebagai tokoh sejarah – seorang Yahudi, dengan pengikut, yang dieksekusi atas perintah gubernur Romawi di Yudea, Pontius Pilatus, pada masa pemerintahan Kaisar Tiberius – didukung oleh sumber-sumber yang muncul belakangan dengan bias yang sama sekali berbeda.”

    Catatan lain tentang Yesus muncul dalam Annals of Imperial Rome, sebuah sejarah abad pertama Kekaisaran Romawi yang ditulis sekitar tahun 116 Masehi oleh senator dan sejarawan Romawi, Tacitus.

    Dalam catatannya tentang pembakaran kota Roma pada tahun 64 M, Tacitus mengungkap Kaisar Nero secara keliru menyalahkan “orang-orang yang biasa disebut orang Kristen, yang dibenci karena kebesaran mereka.”

    “Christus, nama pendiri tersebut, dihukum mati oleh Pontius Pilatus, prokurator Yudea pada masa pemerintahan Tiberius.”

    Ehrman mengatakan, sebagai seorang sejarawan Romawi, Tacitus tidak memiliki bias Kristen dalam diskusinya mengenai penganiayaan terhadap orang-orang Kristen oleh Nero.

    Menurut Myktiuk, ketika Tacitus menulis sejarah, jika dia menganggap informasi itu tidak sepenuhnya dapat diandalkan, dia biasanya menulis beberapa indikasi tentang hal itu untuk para pembacanya. Namun ia menjamin nilai historis dari bagian tersebut.

    “Tidak ada indikasi potensi kesalahan seperti itu dalam bagian yang menyebutkan Christus,” ujarnya.

    Tak lama sebelum Tacitus menulis catatannya tentang Yesus, gubernur Romawi Pliny the Younger menulis kepada Kaisar Trajan bahwa orang-orang Kristen mula-mula “menyanyikan lagu-lagu pujian kepada Kristus seperti kepada dewa.”

    Beberapa ahli juga percaya bahwa sejarawan Romawi, Suetonius, merujuk kepada Yesus dengan mencatat bahwa Kaisar Claudius telah mengusir orang-orang Yahudi dari Roma yang “terus menerus membuat kekacauan atas hasutan Chrestus.”

    Ehrman mengatakan bahwa kumpulan cuplikan dari sumber-sumber non-Kristen ini mungkin tidak memberikan banyak informasi tentang kehidupan Yesus.

    Sementara kedatangan agama Kristen di Arab telah diketahui melalui sumber-sumber literatur yang ditulis oleh orang luar, seperti ahli Alkitab dan penerjemah terkenal St. Jerome, penemuan-penemuan baru-baru ini menunjukkan bukti-bukti kekristenan dari Arab pra-Islam itu sendiri.

    Petak-petak gurun yang luas di sebelah timur Sungai Yordan mengungkapkan ribuan prasasti kuno, beberapa di antaranya bergambar salib dan menggunakan istilah-istilah Kristen.

    Ahmad Al-Jallad, profesor bahasa Arab di Ohio State University, dalam tulisannya di Biblical Archaeology Review menyajikan hasil yang menarik dari misi epigrafisnya pada tahun 2019 di Wadi al-Khudari di Yordania timur laut.

    Mengutip Bliblical Archaeology, penelitian yang dilakukannya menghasilkan ratusan prasasti kuno, yang dicatat oleh para pengembara yang menjelajahi wilayah ini hampir dua ribu tahun lalu.

    Jejak Kristen di Arab

    Lokasi penemuan dan penyebaran prasasti-prasasti ini menunjukkan rute dan lokasi sementara yang digunakan suku-suku Arab ketika berburu hewan liar dan menggembalakan ternak dan unta mereka.

    Setiap prasasti tersebut merupakan sumber informasi sejarah dan budaya yang berharga, tetapi salah satu di antaranya benar-benar luar biasa, karena mendokumentasikan penetrasi awal agama Kristen di Arab.

    Kemungkinan berasal dari abad keempat, prasasti ini menyebut nama Yesus-dengan nama yang sama dengan nama Isa yang ada di dalam Al-Quran.

    Al-Jallad menceritakan kisah penemuan ini dan memberikan analisis mendalam mengenai prasasti unik tersebut. Pertama-tama ia memperkenalkan Harra, gurun basal hitam di timur laut Yordania tempat prasasti itu ditemukan.

    “Suku-suku yang tinggal di lingkungan marginal ini meninggalkan peninggalan arkeologi yang luas, mulai dari zaman Neolitikum hingga zaman modern. Ini termasuk instalasi pemakaman, kandang hewan, dan tempat perkemahan. Namun, mungkin saksi yang paling luar biasa dari masa lalu wilayah ini adalah catatan epigrafinya, termasuk prasasti dan seni cadas,” ungkap Al-Jallad.

    “Tulisan mulai dikenal oleh para pengembara di Arab Utara sejak awal milenium pertama sebelum Masehi. Pada pergantian Era Umum, para pengembara di Harra telah menguasai tulisan. Mereka mengukir puluhan ribu prasasti batu dalam bahasa lokal mereka, sebuah dialek awal bahasa Arab, menggunakan abjad konsonan asli, yang oleh para ahli modern disebut sebagai Safaitik,” lanjutnya.

    Boleh jadi merupakan saksi paling awal dari kekristenan di Arab, prasasti Yesus dari Wadi al-Khudari merupakan prasasti peringatan, yang berarti bahwa prasasti ini memperingati orang yang telah meninggal.

    Prasasti ini terdiri dari tiga bagian: Pertama, prasasti ini memberikan nama dan silsilah si pembuat prasasti (Wahb-El).

    Kemudian, menambahkan peringatan tentang pamannya yang telah meninggal, dan akhirnya diakhiri dengan sebuah doa religius yang unik – Isa, yang sesuai dengan nama yang diberikan kepada Yesus dalam Al-Quran: “Wahai Isa, tolonglah dia terhadap orang-orang yang mendustakanmu.”

    Tidak diragukan lagi, kata dia, penulisnya, atau paling tidak pamannya, adalah seorang Kristen.

    Nah, itu dia persilangan pendapat soal keberadaan Yesus Kristus. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bukti Manusia Sudah Digantikan, Siap-siap PHK Massal Makin Parah

    Bukti Manusia Sudah Digantikan, Siap-siap PHK Massal Makin Parah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pekerjaan manusia sudah mulai tergantikan oleh teknologi kecerdasan buatan (AI). Salah satu buktinya tampak pada industri game.

    Survei Google Cloud menunjukkan 87% pengembang game menggunakan AI untuk menyederhanakan dan mengotomatiskan tugas. Hal ini menunjukkan fokus industri pada optimalisasi biaya menyusul gelombang PHK yang memecahkan rekor.

    Sebagian besar responden dalam laporan yang diterbitkan pada Senin (18/8) tersebut mengatakan bahwa AI membantu mengotomatiskan tugas-tugas yang rumit dan berulang, sehingga membebaskan pengembang untuk fokus pada hal-hal yang lebih kreatif.

    Penerbit game telah beralih ke AI untuk menangani tantangan industri secara luas, seperti melonjaknya biaya pengembangan dan memanjangnya siklus kreasi yang berasal dari ekspektasi penggemar yang tinggi dan persaingan yang ketat.

    Studi yang digelar Google dan The Harris Poll melakukan survei terhadap 615 pengembang game di AS, Korea Selatan, Norwegia, Finlandia, dan Swedia pada akhir Juni dan awal Juli 2025.

    Sebanyak 44% pengembang mengaku menggunakan AI untuk mengoptimasi konten dan memroses informasi seperti teks, suara, kode, dan video. Studi tersebut menunjukkan bahwa AI memungkinkan mereka untuk menjalankan otonomi dan mengambil keputusan.

    Namun, penggunaan AI dalam game merupakan topik yang sangat kontroversial. Banyak pihak di industri khawatir akan potensi kehilangan pekerjaan, sengketa hak kekayaan intelektual, dan gaji yang lebih rendah.

    Tahun lalu, para pemain game di Hollywood mogok kerja karena masalah AI dan gaji, sementara studio-studio tutup dan lebih dari 10.000 orang kehilangan pekerjaan.

    Industri ini diperkirakan akan mendapatkan momentum tahun ini dan tahun depan, dengan peluncuran judul-judul premium dan konsol baru yang diperkirakan akan meningkatkan pengeluaran.

    Menurut survei, 94% pengembang game berharap AI dapat mengurangi biaya pengembangan secara keseluruhan dalam jangka panjang. Hal ini terjadi meskipun sekitar satu dari empat pengembang merasa sulit untuk mengukur secara tepat laba atas investasi implementasi AI mereka, sementara biaya yang terkait dengan integrasi teknologi tersebut juga tinggi.

    Sekitar 63% responden menyatakan kekhawatiran atas kepemilikan data karena legalitas perizinan dan siapa sebenarnya pemilik konten yang dihasilkan AI masih belum jelas.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Makan Daging Ular Setop Kiamat Buat Manusia, Ini Penelitiannya

    Makan Daging Ular Setop Kiamat Buat Manusia, Ini Penelitiannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketahanan pangan adalah salah satu tantangan yang dihadapi umat manusia di Bumi. Pasalnya, populasi yang terus bertambah membuat kapasitas makanan kian menipis.

    Masalahnya, sumber pangan protein yang dibutuhkan manusia menimbulkan dampak perubahan iklim yang bisa membawa ‘kiamat’ di Bumi. 

    “Permasalahan yang harus kita cari solusinya adalah dari mana kita bisa mencari sumber protein untuk mencukupi kebutuhan populasi global yang terus bertambah tanpa dampak lingkungan yang besar,” kata peneliti sistem pangan dari University of Oxford, Monika Zurek.

    Diet manusia, terutama masyarakat “Barat”, punya konsekuensi yang serius terhadap lingkungan. Peternakan sapi diperkirakan memproduksi 10 persen dari emisi gas rumah kaca dunia.

    Selain itu, pembukaan lahan peternakan juga dikaitkan dengan deforestasi. Industri peternakan babi juga punya dampak lingkungan yang buruk, terutama polusi air dari limbah babi. Hal serupa juga dihasilkan oleh industri peternakan ayam.

    Lantas, apa solusinya?

    Dan Natusch dari Macquarie University mengusulkan ular sebagai sumber alternatif protein yang lebih ramah lingkungan. Ia bekerja bersama peternakan piton komersial di Vietnam dan Thailand untuk meneliti perbedaan “ular ternak” dan “ular liar.”

    Dalam riset tersebut, peneliti memperhatikan bahwa ular sanca yang diternak bisa tumbuh dengan sangat cepat. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di Scientific Report.

    “Sebagai ahli biologi ular, kami sudah tahu bahwa ular sanca punya fisiologi yang luar biasa. Setelah berbicara dengan peternak sanca dan memonitor pertumbuhan mereka, fisiologi yang luar biasa ini makin tampak jelas,” kata Natusch.

    Salah satu alasan ular sanca bisa tumbuh cepat karena ular berdarah dingin atau ectotermal. Artinya, suhu tubuhnya tergantung dengan suhu lingkungan di sekitarnya.

    Karena berdarah dingin, ular tidak harus menghasilkan panas secara internal. Artinya, mayoritas nutrisi yang masuk ke tubuh mereka dikonversi menjadi massa tubuh.

    Natusch dan timnya mencoba menghitung efisiensi konversi energi tersebut dengan mempelajari sanca kembang (Malayopython reticulatus) dan sanca bodo (Python bivittatus) yang diternak, pakan yang dikonsumsi, dan kecepatan pertumbuhan mereka.

    Fakta unik ular sanca

    Salah satu hal yang menarik perhatian para peneliti adalah kemampuan sanca untuk bertahan saat puasa panjang. Ular sanca bisa berbulan-bulan tidak makan tanpa kehilangan berat badan.

    Natusch mengatakan ketahanan ini sangat berharga saat terjadi gangguan luar biasa dalam sistem pangan dunia, misalnya pada masa awal pandemi Covid. Saat itu, peternak kesulitan mencari pakan untuk ternak mereka sekaligus tak bisa mengantarkan ternak yang siap potong ke rumah potong.

    “Ular sanca bisa menjadi solusi untuk tantangan di masa depan ini. Peternakan ular sanca bisa menjadi solusi di belahan dunia yang saat ini menderita kekurangan protein yang parah, seperti Afrika,” kata Natusch.

    Namun, Zurek menyatakan ular belum bisa menjadi pangan alternatif utama. Ia merasa masih harus ada penelitian lanjutan tentang ular sanca, terutama soal dampak lingkungan dan nutrisi yang terkandung.

    Belum lagi, tidak semua orang mau memakan ular sanca. Natusch mengatakan daging ular sanca “lumayan enak dan fleksiber” sehingga miliaran orang di Asia Tenggara, Asia Timur, Amerika Selatan, dan Afrika secara rutin mengonsumsi daging ular.

    “Hanya budaya Barat yang belum banyak terekspos dengan [daging ular],” kata Natusch.

    Nah, itu dia penelitian terbaru yang mencoba memberikan solusi terhadap sumber pangan protein yang lebih berkelanjutan. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]