Author: CNBCindonesia.com

  • Bos Nuklir Rusia Buka-bukaan Ada Ancaman Kolosal, Perang Baru Dimulai?

    Bos Nuklir Rusia Buka-bukaan Ada Ancaman Kolosal, Perang Baru Dimulai?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kepala Badan Energi Atom Rusia (Rosatom) Alexey Likhachev memperingatkan bahwa Rusia menghadapi “ancaman kolosal” sehingga harus terus memperkuat persenjataan nuklirnya.

    “Dalam situasi geopolitik saat ini, ini adalah masa ancaman kolosal terhadap eksistensi negara kita,” ujar Likhachev pada Kamis (21/8/2025), dikutip kantor berita RIA Novosti.

    Menurutnya, senjata nuklir menjadi benteng terakhir kedaulatan Rusia.

    “Perisai nuklir, yang juga merupakan pedang, adalah jaminan kedaulatan kita. Hari ini kita memahami bahwa perisai nuklir di tahun-tahun mendatang harus terus ditingkatkan,” tegasnya.

    Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan nuklir antara Rusia dan aliansi pertahanan NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS), sejak Moskow menginvasi Ukraina.

    Rusia diketahui memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia dan dalam beberapa tahun terakhir gencar memodernisasi armadanya, termasuk dengan rudal hipersonik yang diklaim mampu menembus sistem pertahanan Barat.

    Di sisi lain, Washington juga memperkuat sistem pertahanan rudalnya. AS tengah mengembangkan perisai pertahanan berbasis ruang angkasa, yang oleh mantan Presiden Donald Trump dijuluki “Kubah Emas”.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Sesar Aktif Mengintai, Ekonomi dan Masyarakat Harus Siap

    Video: Sesar Aktif Mengintai, Ekonomi dan Masyarakat Harus Siap

    Jakarta, CNBC Indonesia – Publik digemparkan dengan gempa bumi yang mengguncang Bekasi dan terasa di sejumlah wilayah seperti Jakarta, Depok, Cikarang serta Purwakarta. Redaksi CNBC Indonesia menyoroti soal kesiapan masyarakat hingga sistem peringatan dalam menghadapi gempa yang sering terjadi.

    Selengkapnya saksikan dialog Andi Shalini bersama Managing Editor CNBC Indonesia Suhendra dan Muhammad Iqbal di Program Closing Bell CNBC Indonesia, Kamis (21/08/2025).

  • Amerika Dalam Bahaya Besar, FBI Kasih Peringatan Serius

    Amerika Dalam Bahaya Besar, FBI Kasih Peringatan Serius

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bahaya besar sedang mengintai Amerika Serikat (AS). Negara kekuasaan Donald Trump tersebut kembali menghadapi serangan siber besar-besaran dari kelompok hacker yang terasosiasi dengan beberapa unit mata-mata kawakan asal Rusia.

    Hal ini diungkap FBI dan Cisco dalam pernyataan resmi masing-masing. Kelompok hacker terdeteksi telah melancarkan serangan pada akhir tahun lalu.

    Mereka memanfaatkan kerentanan pada software Cisco lawas untuk menargetkan ribuan perangkat jaringan yang terkait dengan sistem TI infrastruktur penting.

    Para hacker yang bekerja di unit Center 16 milik Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) disebut mengekstraksi informasi konfigurasi perangkat secara massal.

    “[Informasi itu] nantinya dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan berdasarkan tujuan dan kepentingan strategis pemerintah Rusia saat itu,” kata peneliti Cisco Talos, Sara McBroom dan Brandon Write, dalam artikel yang dipublikasikan di blog Cisco, dikutip dari Reuters, Kamis (21/8/2025).

    Terpisah, FBI mengatakan pada tahun lalu pihaknya sudah mendeteksi kelompok hacker yang mengumpulkan file konfigurasi untuk ribuan perangkat jaringan di beberapa entitas krusial AS lintas sektor.

    Dalam beberapa kasus, file konfigurasi dimodifikasi untuk memungkinkan akses jangka panjang bagi hacker. Dengan begitu, hacker bisa melakukan pengintaian dalam jaringan yang ditargetkan, dengan minat khusus pada sistem kontrol industri.

    Kedutaan Besar Rusia di Washington tidak merespons permintaan komentar. Moskow membantah telah melancarkan operasi mata-mata siber.

    Para hacker mengeksploitasi kerentanan yang sudah ada sejak 7 tahun lalu dalam software Cisco IOS. Mereka menargetkan perangkat jaringan yang belum ditambal dan yang sudah habis masa pakainya, menurut artikel terpisah yang dipublikasikan pada Rabu (20/8) oleh Cisco Talos, unit penelitian intelijen ancaman Cisco.

    Hacker lain yang didukung negara kemungkinan melakukan operasi pembobolan serupa yang menargetkan perangkat-perangkat tersebut, tulis para peneliti Cisco Talos.

    Organisasi-organisasi di sektor telekomunikasi, pendidikan tinggi, dan manufaktur di Amerika Utara, Asia, Afrika, dan Eropa, dikatakan menjadi target paling banyak.

    “Korban dipilih berdasarkan kepentingan strategis mereka terhadap pemerintah Rusia,” kata para peneliti.

    Unit hacker yang terkait dengan aktivitas ini telah beroperasi setidaknya selama satu dekade, menurut para peneliti, dan kemungkinan merupakan subkelompok dalam Center 16 FSB.

    Pada Maret 2022, Departemen Kehakiman AS (DoJ) mendakwa empat warga negara Rusia dalam kelompok yang secara ilegal menargetkan sektor energi global antara tahun 2012 dan 2018.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Istana Respons Tunjangan Rumah Anggota DPR Capai Rp 50 Juta

    Video: Istana Respons Tunjangan Rumah Anggota DPR Capai Rp 50 Juta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Publik kembali heboh akibat adanya kenaikan tunjangan rumah terkait peralihan fasilitas dari rumah jabatan anggota DPR RI yang mencapai RP 50 juta.

    Tunjangan itu pun menambah total penghasilan anggota DPR mencapai lebih dari Rp100 juta setiap bulannya.

    Menanggapi hal itu, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi menyatakan bahwa urusan tunjangan rumah bagi anggota DPR sepenuhnya berada pada kewenangan Kementerian Keuangan, pada Kamis (21/8).

    Lebih lanjut lagi, Prasetyo menambahkan perubahan fasilitas itu terkait dengan tidak lagi digunakannya rumah jabatan di kompleks Kalibata, Jakarta Selatan, oleh anggota DPR.

  • Video: Heboh Anggota DPR Minta Gerbong KAI Khusus Perokok

    Video: Heboh Anggota DPR Minta Gerbong KAI Khusus Perokok

    Video

    Video: Heboh Anggota DPR Minta Gerbong KAI Khusus Perokok

    News

    40 menit yang lalu

  • Pertamina NRE Siap Masuk ke Proyek Pembangkit Nuklir

    Pertamina NRE Siap Masuk ke Proyek Pembangkit Nuklir

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) mengungkapkan kesiapannya untuk ikut terlibat dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia.

    CEO Pertamina New and Renewable Energy (PNRE), John Anis menyampaikan bahwa nuklir bisa menjadi salah satu sumber energi baru jangka panjang dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional. Namun, ia menekankan aspek regulasi, keamanan, dan penerimaan masyarakat sebagai faktor yang tak boleh diabaikan.

    “Nuklir pun kami siap kalau dibutuhkan. Sebagai energi baru di Indonesia. Kelihatan menarik sebetulnya nuklir, yang penting adalah regulasi dan juga safety dan acceptability dari masyarakat, ini sangat penting. Tapi kalau kita melihat long term, saya rasa kita memang perlu masuk ke nuklir juga,” ujar John dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Kamis (21/8/2025).

    Selain nuklir, PNRE juga menyiapkan rencana pengembangan sumber energi baru seperti hidrogen. Hal ini dapat terwujud dengan kesiapan teknologi dan kolaborasi internasional.

    “Termasuk kami mencari terobosan teknologi dengan berkolaborasi dengan Schlumberger,” katanya.

    Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa sejumlah negara termasuk perusahaan asal Rusia dan Kanada menyampaikan minatnya untuk berinvestasi dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia.

    Menurut dia, ketertarikan perusahaan-perusahaan tersebut sejalan dengan roadmap atau peta jalan transisi energi yang telah disusun Kementerian ESDM, yang menargetkan operasionalisasi PLTN pertama pada 2034.

    “Kanada, saya udah ketemu sama Menterinya, Rusia, ada beberapa negara lain yang saya tidak bisa ngomongin, karena mereka tidak ingin untuk kita umpan. Tapi kalau Kanada, Rusia, karena sudah terbuka jadi oke. Boleh dong ya,” ujar Bahlil usai acara Jakarta Geopolitical Forum (JGF) ke-9 Selasa (24/6/2025).

    Adapun, rencana RI untuk merealisasikan pembangunan PLTN pertama ini juga diperkuat dengan masuknya proyek PLTN berkapasitas 500 MW di dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025-2034.

    “Pada 2034 maksimal, kita itu sudah harus punya nuklir di sektor energi. Bangun power plant. Memang yang model yang kita bangun itu adalah small medium, yang mungkin di angka 300 MW sampai 500 MW. Ini dulu yang kita dorong. Dan itu dulu ya Sumatera sama Kalimantan, di dua tempat, yang sudah kita setujui di RUPTL,” kata Bahlil.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Sejumlah Tunjangan DPR Naik, Publik Tercengang

    Video: Sejumlah Tunjangan DPR Naik, Publik Tercengang

    Video

    Video: Sejumlah Tunjangan DPR Naik, Publik Tercengang

    News

    49 menit yang lalu

  • China Siap Terjun ke Dunia Kripto, Mau Terbitkan Stablecoin Yuan

    China Siap Terjun ke Dunia Kripto, Mau Terbitkan Stablecoin Yuan

    Jakarta, CNBC Indonesia – China tengah mempertimbangkan “terjun” ke dunia kripto melalui penerbitan stablecoin berbasis yuan untuk pertama kalinya. Langkah ini disebut sebagai strategi Beijing untuk memperluas penggunaan mata uangnya secara global dan menyaingi dominasi dolar Amerika Serikat (AS).

    Menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut, Dewan Negara atau kabinet China dijadwalkan meninjau serta kemungkinan menyetujui peta jalan stablecoin akhir bulan ini.

    “Rencana tersebut akan mencakup target penggunaan yuan di pasar global serta pedoman bagi regulator dalam mengelola risiko,” ujar sumber itu yang enggan disebutkan namanya, dikutip Reuters, Kamis (21/8/2025).

    Stablecoin adalah aset digital atau mata uang kripto yang nilainya dipatok ke mata uang fiat, seperti dolar AS atau yuan, untuk menjaga stabilitas harga. Saat ini, stablecoin berbasis dolar menguasai lebih dari 99% pasokan global.

    China sendiri sejak lama mendorong yuan agar sejajar dengan dolar dan euro dalam sistem keuangan internasional. Namun, ketatnya kontrol modal dan surplus perdagangan justru membatasi langkah tersebut.

    “Stablecoin yuan lepas pantai, khususnya di Hong Kong, merupakan kemungkinan yang nyata,” kata Huang Yiping, penasihat Bank Rakyat China (PBOC), dalam wawancara dengan media lokal.

    Langkah ini menandai perubahan besar sikap Beijing terhadap aset digital. Sebelumnya, pada 2021, China melarang perdagangan dan penambangan kripto karena alasan stabilitas sistem keuangan.

    Namun kini, meningkatnya ketegangan geopolitik dengan Washington serta maraknya penggunaan stablecoin dolar oleh eksportir China membuat Beijing meninjau ulang kebijakan tersebut.

    Hong Kong dan Shanghai diperkirakan menjadi pusat utama implementasi stablecoin yuan. Hong Kong bahkan telah memberlakukan regulasi stablecoin sejak 1 Agustus lalu, menjadikannya salah satu pasar pertama di dunia yang mengatur penerbit stablecoin berbasis mata uang fiat.

    China juga akan membahas potensi stablecoin dalam perdagangan dan pembayaran lintas batas bersama sejumlah negara di KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) pada 31 Agustus hingga 1 September di Tianjin.

    Pasar stablecoin global saat ini masih relatif kecil, sekitar US$247 miliar (Rp4.000 triliun), menurut CoinGecko. Namun, Standard Chartered Bank memperkirakan pasar ini dapat tumbuh hingga US$2 triliun (Rp32.400 triliun) pada 2028.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Istana Benarkan Rencana Bikin Kementerian Haji

    Video: Istana Benarkan Rencana Bikin Kementerian Haji

    Video

    Video: Istana Benarkan Rencana Bikin Kementerian Haji

    News

    1 jam yang lalu

  • Startup Tak Terkenal Baru Naik Daun Langsung Anjlok Gila-gilaan

    Startup Tak Terkenal Baru Naik Daun Langsung Anjlok Gila-gilaan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nama Palantir Technologies sempat menjadi sorotan lantaran mencatat pertumbuhan gila-gilaan. Startup yang bergerak di bidang software untuk penambangan data dan analisis berbasis AI tersebut bisa dibilang ‘anak emas’ pemerintahan Donald Trump.

    Dalam beberapa bulan di 2025, Palantir sempat membukukan nilai valuasi yang meningkat 2 kali lipat. Bahkan, bulan lalu Palantir masuk dalan jejeran ‘Top 20’ perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar.

    Hal ini dipicu oleh kontrak-kontrak pemerintah yang mengalir deras ke Palantir. Misalnya, kontrak senilai US$10 miliar dengan militer AS untuk memenuhi kebutuhan perang hingga dekade berikutnya.

    Selain itu, ada juga kontrak terpisah senilai US$178 juta dengan Angkatan Darat AS yang disepakati pada awal 2025. Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) juga menambah kontrak ke Palantir sebesar US$30 miliar untuk membangun software.

    Sayangnya, Palantir tak lama-lama naik daun. Sahamnya pelan-pelan ‘longsor’ setelah enam hari berturut-turut mengalami aksi jual besar-besaran.

    Fenomena ini menandai rentetan penurunan terpanjang bagi perusahaan software AI tersebut sejak April 2024. Sahamnya turun 18% dari rekor intraday terbaru, dikutip dari CNBC International, Kamis (21/8/2025).

    Saham ditutup di wilayah koreksi pada Selasa (19/8) waktu setempat setelah mengakumulasi kerugian 15% dari level tertingginya. Alhasil, Palantir tergeser dari posisi ‘Top 50’ sebagai perusahaan AS paling bernilai.

    Penurunan Palantir menyusul aksi jual pasar yang lebih luas dan menyusul laporan short selling dari Citron Research milik Andrew Left. Ia menyebut perusahaan tersebut terlepas dari fundamental dan analisis.

    Citron mengatakan sahamnya seharusnya dihargai US$40 jika dibandingkan dengan rasio harga terhadap pendapatan yang sama dalam valuasi OpenAI baru-baru ini sebesar US$500 miliar.

    “Alex Karp [CEO Palantir] dan timnya patut bangga. Namun bagi investor, di situlah disiplin berperan,” tulis Left, dikutip dari CNBC International.

    “Perbandingan adalah musuh kebahagiaan, dan ketika dibandingkan dengan para pemimpin AI sejati, harga Palantir sudah mencerminkan kesuksesan yang melampaui fundamentalnya,” ia menambahkan.

    Pada awal bulan ini, Palantir terbang dengan rekor harga saham tertinggi setelah melaporkan pendapatan kuartalan yang menembus US$1 miliar untuk pertama kalinya. Pencapaian itu jauh di atas estimasi Wall Street.

    Perusahaan ini mendapat dorongan besar dari ledakan AI dan berhasil meraih kontrak-kontrak pemerintah, termasuk dengan Departemen Pertahanan.

    Tahun ini saja, perusahaan ini menjadi salah satu dari 10 perusahaan teknologi teratas AS. Tahun lalu, perusahaan ini bergabung dengan S&P 500.

    Meskipun harga saham baru-baru ini turun, rasio harga terhadap pendapatan (Price-to-Earnings ratio) sebesar 193 kali lipat membuat saham Palantir tetap mahal, terutama jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan megacap lainnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]