Author: CNBCindonesia.com

  • Jalan Tengah Selamatkan Industri Rokok Tanah Air

    Jalan Tengah Selamatkan Industri Rokok Tanah Air

    Jakarta, CNBC Indonesia – Keputusan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk tidak menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) dan harga jual eceran rokok, belum bisa menyelamatkan industri rokok dan menekan prevalensi perokok anak bila tak diimbangi pemberantasan peredaran rokok ilegal secara masif.

    Hal ini diungkapkan oleh Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin di Program Manufacture Check CNBC Indonesia, dikutip Rabu (15/10/2025).

    “Karena ketika cukai itu di freeze, itu juga tendensi ke rokok ilegal tetap tinggi. Kenapa? Karena rokok ilegal itu satu pack yang kecil, biaya produksinya paling hanya Rp 7 ribu. Bisa sampai ke end user dengan harga perkiraan saya Rp 10 ribu, bandingkan dengan rokok legal dengan harga Rp 24-25 ribu,” tegas pria yang akrab disapa Wija itu.

    Wija menjelaskan, pertumbuhan peredaran rokok ilegal tiap periodenya bisa mencapai 14-15%. Efeknya bukan hanya terkait dengan tekanan kepada industri, namun juga bisa langsung mengganggu penerimaan negara dari sisi cukai, bila peredaran rokok ilegal tak diberantas secara cepat dan efektif.

    “Rata-rata kalau kita lihat dua tahun terakhir, cukai rokok itu sekitar Rp 216 triliun per tahun. Belum lagi kalau kita masukkan PPh Badan, PPh Individu, PPN, itu bisa Rp 300 triliun lebih. Sehingga bagi APBN kita ini sesuatu yang sangat penting juga,” tuturnya.

    Untuk memberantas peredaran rokok ilegal, Wija menganggap, Presiden Prabowo Subianto seharusnya langsung turun tangan menggerakkan secara kolektif aparat penegak hukum atau APH dan otoritas di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Sebab, peredarannya sudah sangat masif dari sisi industri rokok ilegal yang cukup banyak menyerap tenaga kerja, hingga peredaran yang berasal dari impor.

    “Shadow economy di Indonesia ini sudah begitu dominan. Sudah 22,5% GDP. Salah satunya adalah rokok ilegal. Menarik jika Presiden mendorong pemberantasan shadow economy, ada impor tekstil ilegal, tambang ilegal, judol, kemudian pinjol ilegal, kemudian narkoba, ada rokok, dan lain sebagainya. Ini sebagai satu paket narasi. Narasi besar yang disampaikan oleh Presiden,” papar Wija.

    Menurut Wija, iklim industri rokok memang sepatutnya harus dijaga karena Indonesia sudah terlanjur menjadi produsen komoditas itu dan banyak menyerap tenaga kerja.

    Lain halnya bila dibandingkan dengan negara lain yang bukan menjadi produsen, wajar bila fokus memberantas peredarannya dilakukan pemerintah meski legal dilakukan dengan harga mahal, namun tetap menjaga industrinya sendiri untuk barang-barang serupa, seperti industri senjata dan minuman keras di Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat.

    “Mereka punya industri besar terkait itu, dan ini merupakan bagian dari kultur. Nah, Indonesia pun harus mengikuti cara berpikir mereka. Jadi mencari titik optimal,” ucap Wija.

    Yang menarik, meski negara-negara itu memfasilitasi barang-barang kena cukai karena menjadi bagian dari kekuatan ekonominya, mereka tetap menjaga generasi mudanya dari mengkonsumsi barang-barang itu secara ketat. Maka, Indonesia kata dia juga harus memperketat konsumsi rokok ke depannya bagi anak sambil menjaga iklim industri.

    Upaya ini kata dia harus dilakukan lintas kementerian dan lembaga secara masif, tak bisa dikerjakan satu kementerian seperti Kementerian Keuangan.

    “Amerika misalnya, ada anak kecil masuk superstore, kemudian lihat konter rokok aja itu langsung ditegur. Kalau membeli, ditanya KTP-nya. Jadi hal-hal seperti ini, ini sederhana, tapi perlu mulai kita tegakkan di Indonesia. Karena salah satu upaya untuk memperbaiki kesehatan terkait isu rokok dan yang lain-lain, itu adalah melalui education dan intergenerational,” paparnya.

    (arj/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pengumuman Internet Murah 100 Mbps Hari Ini, Sumatra Sampai Papua

    Pengumuman Internet Murah 100 Mbps Hari Ini, Sumatra Sampai Papua

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan segera mengumumkan pemenang lelang frekuensi 1,4 Ghz. Proses lelang sendiri telah berlangsung sejak Senin lalu (13/10/2025).

    Menurut sumber kepada CNBC Indonesia, pemenang lelang akan diumumkan pada Rabu hari ini (15/10/2025).

    CNBC Indonesia juga mencoba mengonfirmasi informasi ini kepada Dirjen Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, Wayan Toni. Namun hingga berita ini dipublikasikan belum ada informasi terkait kapan dan berapa jumlah pemenang lelang nantinya.

    Sebagai informasi, tiga perusahaan ikut proses lelang kali ini. Mulai dari Eka Mas Republik (MyRepublic), Telemedia Komunikasi Pratama anak usaha dari Surge, dan Telkom.

    Ketiganya memperebutkan frekuensi dengan lebar 80 Mhz, rentang 1431 Mhz hingga 1512 Mhz.

    Lelang ini diperuntukkan untuk menyediakan internet cepat 100 Mbps dengan harga terjangkau. Lelang dilakukan untuk broadband wireless access (BWA) dan diharapkan bisa meningkatkan cakupan jaringan fixed broadband.

    Terdapat tiga regional yang memiliki 15 zona untuk lelang kali ini. Berikut pembagiannya:

    Regional 1

    Zona 4 : Banten, Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi
    Zona 5 : Jawa Barat (kecuali Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi)
    Zona 6 : Jawa Tengah dan Yogyakarta
    Zona 7 : Jawa Timur
    Zona 9 : Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya
    Zona 10 : Maluku dan Maluku Utara

    Regional 2

    Zona 1 : Aceh dan Sumatra Utara
    Zona 2 : Sumatra Barat, Riau, dan Jambi
    Zona 3 : Kepulauan Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Bengkulu, dan Lampung
    Zona 8 : Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
    Zona 15 : Kepulauan Riau

    Regional 3

    Zona 11 : Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara
    Zona 12 : Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah
    Zona 13 : Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat
    Zona 14 : Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur

     

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Temuan China Bongkar Sejarah Bumi, Buktinya Harta Karun Australia

    Temuan China Bongkar Sejarah Bumi, Buktinya Harta Karun Australia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah penelitian dari China menggunakan Artificial Intelligence (AI) untuk menemukan sejarah bumi yang hilang. Periode yang disebut Eon Hadean itu merupakan waktu yang pas untuk memahami asal-usul benua.

    “Namun batuan saat itu sangat langka. Satu-satunya sampel yang diketahui berasal dari Acasta Kanada sekitar 4,03 miliar tahun lalu,” kata Jia Liu, pemimpin penelitian dari Fakultas Ilmu Kebumian Universitas Zheijiang, dikutip dari Scitechdaily, Senin (14/7/2025).

    Aktivitas geologis yang intens pada masa awal Bumi membuat sebagian besar batuan dari masa itu telah hancur. Pada akhirnya, periode itu disebut sebagai bab yang hilang pada sejarah Bumi oleh para ilmuwan.

    Salah satu petunjuk berharga dari zaman itu adalah mineral bernama zirkon. Beberapa kristal ditemukan di wilayah Jack Hills di Australia dan berasal lebih dari 4,3 miliar tahun lalu.

    Kristal tersebut menyimpan detail aktivitas magma pada zaman Bumi purba. Tim peneliti berupaya menggali lebih dalam menggunakan AI dengan basis data dari zirkon beku dan batuan induknya.

    Mereka mengumpulkan basis data yang terdiri 14 ribu zirkon dan 823 catatan batuan yang cocok. Kemudian para peneliti melatih model pembelajaran mesin untuk menemukan pola unsur jejak keduanya.

    Liu menggunakan penggunaan AI sangat menarik untuk bisa mengungkapkan hubungan zirkon dan batuannya. Menurutnya dapat memberitahu evolusi kerak awal Bumi.

    “Ini memberi kesempatan mendorong catatan batuan yang mundur hampir 400 juta tahun dan mengeksplorasi cara evolusi kerak paling awal,” jelasnya.

    Dari studi tersebut diketahui kerak Hadean terbentuk lewat tektonik konvergen. Cara yang hampir mirip juga terjadi saat tumbukan benua.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Internet Starlink di RI Makin Lelet, Ternyata Cuma Ngebut di Awal

    Internet Starlink di RI Makin Lelet, Ternyata Cuma Ngebut di Awal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Terhitung sudah lebih dari setahun Starlink membuka layanannya di Indonesia sejak Mei 2024. Namun ternyata ditemukan kecepatan internetnya tak sekencang dulu.

    Perusahaan analisis jaringan seluler internasional, Opensignal mengungkapkan hal tersebut dalam laporan berjudul ‘Starlink di Indonesia – Satu Tahun Berlalu’. Dari laporan itu diketahui kecepatan download Starlink berkurang dari 42 Mbps tahun 2024 menjadi hanya 15,8 Mbps pada tahun ini.

    Begitu juga kecepatan unggah atau upload. Saat ini berkisar 5,4 Mbps dari tahun sebelumnya 10,5 Mbps.

    “Ketika Starlink diluncurkan di Indonesia pada bulan Mei 2024, Starlink membawa harapan bagi masyarakat yang berada di luar jangkauan jaringan fiber atau jaringan seluler. Dengan kecepatan awal unduh 42,0 Mbps dan unggah 10,5 Mbps, Starlink menawarkan alternatif yang kuat untuk koneksi nirkabel yang sudah ada,” kata Opensignal, dikutip dari laman resminya, Selasa (14/10/2025).

    “Namun dalam waktu satu tahun, penggunaan yang pesat membuat kapasitasnya tertekan: unduhan turun hampir dua pertiga, unggahan turun hampir setengahnya, dan skor Pengalaman Menggunakan Video turun lima poin,” imbuh perusahaan.

    Opensignal mengatakan kemungkinan penurunan ini karena permintaan yang melonjak. Hal ini juga yang membuat layanan Starlink sempat menghentikan pendaftaran sementara pengguna baru pada Juli 2025.

    Saat pendaftaran kembali dibuka, harga layanan mengalami peningkatan. Artinya konsumen yang ingin menggunakannya harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi atau menunggu hingga permintaan berkurang.

    Laporan itu mencatat biaya layanannya berkisar Rp 8-9,4 juta, bergantung pada gateway. Harganya tiga kali lipat dari upah rata-rata bulanan masyarakat Indonesia.

    “Ini berarti konsumen yang tertarik harus membayar biaya tinggi di muka atau menunggu hingga permintaan berkurang,” kata Opensignal.

    Namun tak semuanya memburuk. Opensignal juga mencatat konsistensi kualitas mengalami peningkatan dari 24,2% pada 2024 menjadi 30,9%.

    Meski begitu, Opensignal mengatakan ujian Starlink sebenarnya terletak pada perbandingan dengan alternatif layanan lokal seperti FWA. Layanan tersebut adalah salah satu bagian penting dari strategi digital dalam negeri namun dengan segala kendalanya.

    FWA mengalami kendala dari cakupan. Cukup sulit membangun menara dan mahalnya backhaul karena populasi yang jarang dan medan sulit.

    Starlink dilaporkan memimpin pada kecepatan unduh sebesar 15,8 Mbps. Sementara FWA berada sedikit di belakang sebesar 14,8 Mbps.

    Sebaliknya dalam tiga metrik Opensignal lainnya, FWA memimpin. Misalnya kecepatan unggah sebesar 8,3 Mbps berbanding 5,4 Mbps pada Starlink.

    Begitu juga dengan konsistensi kualitas 49,7% berbanding 30,9%. Terakhir video experience FWA unggul 55,2 sementara Starlink 53,1.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Badan Pengawas Data Bocor Belum Berdiri, Warga RI Rasakan Dampaknya

    Badan Pengawas Data Bocor Belum Berdiri, Warga RI Rasakan Dampaknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pembentukan Badan Pelindungan Data Pribadi yang diperintahkan undang-undang untuk melindungi warga RI sudah molor nyaris 1 tahun. Ironisnya, UU PDP justru beberapa kali digunakan untuk menyeret warga biasa dalam kasus pidana.

    Meskipun Indonesia sudah 4 tahun memiliki Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi, upaya mencegah dan menghukum peristiwa kebocoran data milik warga RI masih tersendat karena pemerintah belum juga melaksanakan perintah UU untuk membentuk badan pengawas.

    Seharusnya badan pengawas terbentuk 1 tahun setelah UU no. 27 tahun 2022 tentang PDP diterbitkan. UU PDP diundangkan pada 17 Oktober 2022. Oleh karena itu, badan pengawas seharusnya sudah berdiri sejak 17 Oktober 2024.

    Peneliti Lembaga Studi & Advokasi Masyarakat (ELSAM), Parasurama Pamungkas menjelaskan fungsi PDP untuk menghukum keteledoran lembaga dan perusahaan dalam mengelola data pribadi bergantung kepada badan pengawas.

    Karena badan pengawas tidak ada, UU PDP belum juga bisa digunakan untuk menjatuhkan sanksi administratif atau menggugat secara perdata.

    “Belum-belum, itu problemnya, jadi memang belum ada tuh exercise penggunaan undang-undang PDP untuk kasus-kasus kebocoran data pribadi dalam 3 tahun terakhir,” kata Parasurama kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/10/2025).

    Kasus hukum yang sudah menggunakan pidana dalam UU PDP cenderung pada kejahatan yang ringan. Namun, aparat menggunakan hukuman dengan pidana yang maksimal.

    “Ada, misalnya yang soal SIM card gitu ya, dia meminjam SIM card, mendaftarkan SIM card atas nama orang lain Kemudian ada juga yang dia jual-beli akun rekening, itu juga ada beberapa kayak gitu. Jadi sebenarnya kasus-kasusnya kecil gitu ya, tetapi ternyata aparat penegak hukum menggunakannya secara maksimal,” dia menuturkan.

    Di sisi lain, kasus kebocoran data besar belum ada yang menggunakan aturan ini termasuk yang melibatkan perusahaan besar hingga platform digital.

    Fakta ini, dia mengatakan sangat disayangkan. Karena tak ingin UU PDP pada akhirnya semacam UU ITE dengan batasan hukuman pidananya tidak begitu jelas.

    “Jadi akan baik ketika mekanisme-mekanisme administratif serta perdata yang diamanatkan di undang-undang PDP digunakan untuk menyelesaikan kasus kebocoran selama 3 tahun ini,” jelasnya.

    Pakar Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menyoroti perbedaan perlakuan dalam UU PDP antara perusahaan dan lembaga pemerintah. Institusi swasta diberikan hukuman yang cukup berat termasuk terkait finansial, sedangkan hukuman untuk sesama badan publik ringan.

    “Kalau yang swasta atau yang asing kan ada hukumannya gitu. Hukuman denda finansial atau berat,” kata Alfons kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/10/2025).

    Ini juga yang membuat banyak perusahaan swasta lebih berbenah dalam hal pelindungan data pribadi sebab mereka dibebankan sanksi yang berat jika melanggar.

    “Itu akan mengubah. Tapi akan lebih banyak mengubah swasta daripada pemerintah,” ujarnya.

    Dia mengatakan hal ini jadi kritik yang perlu diperhatikan. Jangan sampai pemerintah membuat aturan yang adil dan tidak memberatkan pihak lain.

    Salah satu sanksi yang diberikan termasuk sanksi administratif. Dalam Pasal 57 ayat (3) disebutkan bisa dibebankan paling tinggi 2% dari pendapatan tahunan atau penerimaan tahunan pada variabel pelanggaran.

    Pasal 70 juga mengatur pelanggaran pada korporasi berupa denda sebanyak 10 kali dari maksimal pidana denda. Selain itu, juga ada pidana tambahan seperti perampasan keuntungan, pembayaran ganti rugi, hingga mencabut izin dan membubarkannya.

    Aturan pidana dalam UU PDP

    Ada sejumlah pasal yang mengatur soal hukuman pidana hingga denda pada para pelanggar UU PDP. Berikut pasal yang mengatur hal tersebut:

    Pasal 67 ayat (1)

    Setiap Orang yang dengan sengaja dan melawan hukum memperoleh atau mengumpulkan Data Pribadi yang bukan miliknya dengan maksud untuk menguntungkandiri sendiri atau orang lain yang dapat mengakibatkan kerugian Subjek Data Pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

    Pasal 67 ayat (2)

    Setiap Orang yang dengan sengaja dan melawan hukum mengunglapkan Data Pribadi yang bukan miliknya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun
    dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

    Pasal 67 ayat (3)

    Setiap Orang yang dengan senqaja dan melawan hukum menggunakan Data Pribadi yang bukan miliknya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
    dan/atau pidana denda paling banyak Rp5.00O.OOO.000,00 (lima miliar rupiah).

    Pasal 68

    Setiap Orang yang dengan sengaja membuat Data Pribadi palsu atau memalsukan Data Pribadi dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain yang dapat mengakibatkan kerugian bagi orang lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau pidana denda paling
    banyak Rp6.0OO.000.000,00 (enam miliar rupiah).

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kandungan Beras Berubah Karena Bumi Makin Panas, Ahli Ungkap Bahaya

    Kandungan Beras Berubah Karena Bumi Makin Panas, Ahli Ungkap Bahaya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beras terdampak dengan “kiamat” perubahan iklim akibat pemanasan global yang makin mengkhawatirkan. Sebuah penelitian mengungkapkan sawah berpotensi menyimpan racun arsenik yang berbahaya.

    Hal ini ditemukan oleh tim peneliti Columbia University dengan kolaborator dari China serta Amerika Serikat (AS).

    Tim penelitian menemukan saat kondisi sawah tergenang dan oksigen di dalamnya berkurang, yang membuat mineral besi mengikat arsenik laut. Sehingga arsenik mudah terserap oleh akar padi.

    Arsenik organik juga menjadi lebih menyerap. Penyebabnya adalah saat suhu di Bumi menjadi lebih panas karena naik 2 derajat Celcius dari tingkat pra industri dan CO2 yang menjadi lebih tinggi.

    Kemudian tingkat arsenik yang tinggi itu dihubungkan dengan beragam penyakit. Misalnya jantung hingga diabetes.

    “Hasil penelitian kamu menunjukkan bahwa peningkatan kadar arsenik ini bisa secara signifikan meningkatkan kejadian penyakit jantung, diabetes, dan dampak kesehatan non-kanker lainnya,” jelas Lewis Ziska, Associate Professor of Environmental Health Sciences di Columbia Mailman School, dikutip dari laman Earth.

    Penelitian itu dilakukan dengan menanam 28 varietas padi dalam lapangan terbuka selama satu dekade. Penanaman dilakukan dengan sistem Free-Air CO2 Enrichment (FACE).

    Dari penelitian ditemukan adanya risiko kanker seumur hidup. Termasuk kanker paru-paru dan kandung kemih yang mengalami peningkat 44%.

    Di China, kasus kanker karena konsumsi beras yang mengandung arsenik bertambah hingga 19,3 juta orang.

    Selain itu terdapat dampak non-kanker karena kandungan arsenik yang tinggi. Yakni terkait risiko penyakit kardiovaskular dan metabolik.

    Kadar arsenik ini ditemukan bukan hanya karena faktor iklim. Namun juga karena sumber air irigasi, jenis tanah, dan varietas padi yang ditanam.

    Risiko tersebut terjadi di sejumlah wilayah dari Asia Selatan, Asia Tenggara dan China Selatan. Daerah-daerah tersebut menjadikan nasi jadi salah satu makanan pokok dan sawah yang tergenang.

    Tim peneliti juga memiliki tips mengurangi bahaya tersebut. Dari pemuliaan varietas padi yang sedikit menyerap arsenik, pengelolaan air sawah dengan sistem pengering yang berkala, serta pemrosesan pasca panen dan metode memasak untuk menurunkan kadar arsenik.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Persaingan Mobil Listrik China Makin Ketat di Indonesia

    Video: Persaingan Mobil Listrik China Makin Ketat di Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Persaingan merek otomotif asal China di pasar Indonesia kian memanas. Dalam laporan penjualan terbaru, Gaikindo terjadi pergeseran signifikan antara dua pemain utama di segmentasi mobil listrik yaitu BYD dan Chery.

    Selengkapnya dalam program Autobizz CNBC Indonesia, Selasa (14/10/2025).

  • Video: Penjualan Mobil Nasional Masih Lesu Hingga Kuartal III-2025

    Video: Penjualan Mobil Nasional Masih Lesu Hingga Kuartal III-2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar otomotif nasional belum menunjukkan pergerakan yang signifikan sepanjang tahun ini. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo mencatat penjualan mobil baru masih cenderung melemah hingga kuartal ketiga 2025

    Selengkapnya dalam program Autobizz CNBC Indonesia, Selasa (14/10/2025).

  • Video: Defisit APBN Rp 371 T – Trump Patok Tarif Untuk Kayu

    Video: Defisit APBN Rp 371 T – Trump Patok Tarif Untuk Kayu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mencatat posisi defisit APBN 2025 Rp 371,5 Triliun atau 1,56% dari PDB per 30 September 2025. Adapun sasaran defisit RI pada tahun ini sebenarnya mencapai 2,78%.

    Sementara itu,Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memicu ketegangan perdagangan global dengan memberlakukan tarif impor baru untuk produk kayu dan furniture mulai 14 Oktober 2025.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Selasa (14/10/2025).

  • Video: Rekor Baru Harga Emas – Purbaya Tanggapi Soal Family Office

    Video: Rekor Baru Harga Emas – Purbaya Tanggapi Soal Family Office

    Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas dunia terus meroket dan kini menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah. Kenaikan ini membuat Indonesia kembali menjadi sorotan, mengingat negara kita termasuk pemilik cadangan emas terbesar di dunia

    Sementara itu,Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi rencana Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan yang ingin membangun pusat Family Office di Bali. Purbaya menegaskan rencana itu dipersilahkan asalkan tidak menggunakan dana dari APBN

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Selasa (14/10/2025).